farmakognosi



 FARMAKOGNOSI


berdasar  tulisan  lempeng tanah liat yang berasal    dari  2500 tahun sebelum masehi,  yang tersimpan di perpustakaan ashurbanipal di assiria, yang memuat simplisia antara lain minyak jarak,kulit delima, opium, adas manis, madu, ragi, menunjukan bahwa penggunaan tanaman obat sudah dilakukan orang

martiuss   apoteker jerman  penulis   buku   buku  farmakognosi modern grundriss der pharmakognosie des planzenreisches bahwa martiuss berusaha membantu ilmuwan    menggolong  golongkan simplisia menurut segi morfologi, cara- cara untuk mengetahui kemurnian simplisia,

 hippocrates  orang yunani  pada tahun  1446 sebelum masehi  ternyata  telah mengenal gom arab, bunga kantil ,kayu manis, hiosiamina, gentiana, kelembak, 

linnaeus,  ahli botani swedia  pada tahun 1737   penulis buku  buku  genera plantarum  yang sekarang  dipakai  sebagai  pedoman utama dari sistematik botani,

namun farmakognosi  baru  mulai berkembang pesat sesudah  pertengahan abad ke 19 dengan  masih terbatas pada uraian makroskopis dan mikroskopis,  sekarang  berkembang menjadi   isolasi, identifikasi , kromatografi untuk tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif,

 farmakognosi berasal dari dua kata yunani yaitu gnosis yang berarti ilmu dan  pharmakon yang berarti obat  jadi farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat,farmakognosi  sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, praktikum farmakognosi  meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis  organoleptis ,identifikasi, sintesa ,isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia ,  contoh: chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat  dari  cendawan streptomyces venezuela, farmakognosi termasuk simplisia yang tertera dalam farmakope, juga   pemanfaatan alam nabati-hewani dan mineral dalam  bidang farmasi dan kesehatan,simplisia harus  diketahui dengan tepat nama latin tanaman atau hewan dari mana simplisia tersebut , misalnya: menurut farmakope  bahwa untuk kulit kina harus diambil dari tanaman asal cinchona succirubra, sedangkan jenis kina terdapat banyak sekali, yang tidak mempunyai kadar kina yang tinggi. atas dasar pentingnya identitas botanizoologi maka nama-nama tanaman atau hewan dalam farmakope selalu disebut nama latin dan tidak dengan nama asal tanaman , karena satu nama daerah terdapat  lebih dari satu macam tanaman  maka  nama daerah tidak mampu membantu ilmuwan  memberikan kepastian identitas. maka dalam   menetapkan identitas botani-zoologi secara tepat sebagai  cara  pertama  sebelum melakukan kegiatan-dalam bidang farmakognosi, sebelum kimia organik dikenal, simplisia sebagai  bahan utama yang harus tersedia di tempat  meracik obat ,sehingga dengan cara tersebut farmakognosi dianggap sebagai bagian dari materia medika. simplisia diapotik kemudian terdesak oleh perkembangan galenika, sehingga persediaan simplisia di apotik digantikan dengan sediaan sediaan galenik yaitu, tingtur, ekstrak, anggur ,sesudah  kimia organik berkembang, mengakibatkan   terdesaknya kedudukan simplisia ,tetapi hal ini bukan berarti simplisia tidak diperlukan lagi, hanya tempatnya tergeser ke pabrik pabrik farmasi, tanpa adanya simplisia di apotik tidak akan terdapat sediaan-sediaan galenik, zat kimia murni maupun sediaan bentuk lainnya, misalnya: serbuk, tablet, ampul, contohnya: injeksi kinin antipirin, kinina antipirin dibuat secara sintetis namun  dari sediaan itu  hanya antipirin saja yang dibuat sintetis sedangkan kinina hanya dapat didapat  bila  ada kulit kina,  mendapatkan kulit kina yang akan ditebang atau dikuliti adalah dari jenis cinchona yang dikehendaki. untuk memperoleh jenis cinchona yang dikehendaki tidak mungkin diambil dari jenis cinchona yang tumbuh liar, sehingga harus ada cara perkebunan yang  terpelihara, farmakognosi berhubungan dengan  biokimia, dalam pembuatan zat-zat sintetis seperti kortison, hidrokortison ,


sistematika tanaman  yaitu  ilmu  tentang taksonomi tanaman obat,penentuan hubungan kekerabatan tumbuhan, deskripsi, identifikasi, tatanama, klasifikasi,

alam mengandung banyak   bahan alam  berupa tumbuhan,  yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistimatikanya, maka didapat  bahan alam berkhasiat obat. jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dimanfaatkan  maka  akan didapat  bahan obat   yang siap pakai atau simplisia, ini   berhubungan  dengan farmakognosi,klasifikasi penempatan tanaman  kedalam takson tertentu  sesuai dengan sistem tata nama sistematika tumbuhan,yaitu :

kingdom

divisio

sub-divisio

class / klas

sub-class / sub-klass

ordo / bangsa

sub-ordo / sub-bangsa

familia / suku

genus / marga

species / jenis

misalnya  :

psidium guajava l.

klasifikasi

kingdom: plantae (tanaman )

subkingdom: tracheobionta (tanaman  berpembuluh)

super divisi: spermatophyta (menghasilkan biji)

divisi: magnoliophyta (tanaman  berbunga)

kelas: magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

sub kelas: rosidae

ordo: myrtales

famili: myrtaceae (suku jambu-jambuan)

genus: psidium

spesies: psidium guajava l.

berdasar  bentuknya simplisia dibagi  menjadi

-simplisia extrak yaitu  simplisia yang mengalami proses extraksi sehingga menjadi   extrak cair atau padat. contoh jahe kapsul

-simplisia cair yaitu  simplisia berupa cairan murni atau hasil pemurnian yang biasanya di lakukan melalu proses penyulingan. contoh  minyak kayu putih 

-simplisia utuh yaitu   simplisia dari bahan bahan  alami, hewani atau mineral yang digunakan sebagai  bahan pembuatan obat yang tidak pernah  dilakukan  proses  apapun contoh  belerang endap ,biji kacang tanah , kuda laut,ubur ubur 

-simplisia rajangana yaitu  simplisia yang mengalami proses pemotongan  sehingga menjadi bentuk yang lebih kecil. contoh  serutan kayu manis, 

-simpliasi serbuk yaitu  simplisia yang telah mengalami proses penghalusan menjadi serbuk. contoh lada bubuk 

PEMBUATAN SIMPLISIA

1.pengumpulan bahan baku

kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia  tergantung pada ,antaralain : 

lingkungan tempat tumbuh.

waktu panen berkaitan  dengan pembentukan senyawa aktif di dalam bagian tanaman , waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman  mengandung senyawa aktif dalam jumlah banyak,

bagian tanaman yang digunakan.

umur tanaman yang digunakan.

waktu panen.

2. sortasi basah

sortasi basah  untuk memisahkan kotoran-kotoran dari bahan ,  jika  simplisia dari akar maka tanah, kerikil, rumput, batang,  harus dibuang, 

3.pencucian

pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah  yang melekat pada bahan simplisia. pencucian tidak mampu  membersihkan simplisia dari semua mikroba karena air pencucian yang digunakan  mengandung  mikroba.  bakteri yang umum terdapat dalam air yaitu escherishia, pseudomonas, proteus, micrococcus, bacillus, streptococcus, enterobacter , pada simplisia akar, batang atau buah dapat  dilakukan pengupasan kulit luarnya untuk mengurangi jumlah mikroba . bahan yang telah dikupas tersebut mungkin  memerlukan pencucian ,

4.perajangan

 perajangan bahan simplisia  untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan. tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari. perajangan dapat dilakukan dengan pisau, 

semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat waktu pengeringan.  tetapi irisan yang terlalu tipis  dapat menyebabkan berkurangnya  zat berkhasiat yang mudah menguap.  penjemuran sebelum perajangan diperlukan untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau,

5.pengeringan

tujuan pengeringan  untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia. air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.enzim tertentu dalam sel, masih dapat bekerja, menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air tertentu.

 pada tumbuhan yang masih hidup pertumbuhan kapang dan reaksi enzimatik yang merusak itu tidak terjadi karena adanya keseimbangan antara proses-proses metabolisme, yakni proses sintesis, transformasi dan penggunaan isi sel. keseimbangan ini hilang segera setelah sel tumbuhan mati. sebelum tahun 1950, sebelum bahan dikeringkan, terhadap bahan simplisia tersebut lebih dahulu dilakukan proses stabilisasi yaitu proses untuk menghentikan reaksi enzimatik. dengan merendam bahan simplisia dengan etanol 70% atau dengan mengaliri uap panas.  reaksi enzimatik tidak berlangsung bila kadar air dalam simplisia kurang dari 10%.

pada pengeringan bahan simplisia dengan sinar matahari  tidak disarankan  menggunakan alat dari plastik. cara pengeringan yang salah  mengakibatkan  bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih basah. hal ini dapat disebabkan oleh irisan bahan simplisia yang terlalu tebal, suhu pengeringan yang terlalu tinggi, atau oleh suatu keadaan lain yang menyebabkan penguapan air permukaan bahan jauh lebih cepat daripada difusi air dari dalam ke permukaan tersebut, 

bahan simplisia  dikeringkan pada suhu   tidak melebihi 60°c. bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah menguap harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 30 c, atau dengan cara pengeringan vakum yaitu dengan mengurangi tekanan udara di dalam ruang atau lemari pengeringan,  tekanan kira-kira 5 mm hg. 

f’idc (food technology development center ipb)  merancang  suatu alat pengering dengan menggunakan sinar matahari, sinar matahari tersebut ditampung pada permukaan yang gelap dengan sudut kemiringan tertentu. panas ini kemudian dialirkan keatas rak-rak pengering yang diberi atap tembus cahaya di atasnya sehingga rnencegah bahan menjadi basah jika tiba-tiba turun hujan.  prinsip pengeringan buatan yaitu  udara dipanaskan oleh suatu sumber panas seperti lampu, kompor, mesin disel atau listrik, udara panas dialirkan dengan kipas ke dalam ruangan yang berisi bahan yang akan dikeringkan ,

daya tahan suatu simplisia selama penyimpanan sangat tergantung pada jenis simplisia, kadar airnya dan cara penyimpanannya. beberapa simplisia yang dapat tahan lama dalam penyimpanan bila  kadar airnya diturunkan 

6.sortasi kering

sortasi setelah pengeringan merupakan tahap akhir pembuatan simplisia,  tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan ,proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian disimpan. 

simplisia nabati atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga atau cemaran atau mikroba dengan penambahan kloroform, ccl4, eter ,

suhu kamar : suhu pada ruang kerja. suhu kamar terkendali adalah suhu yang di atur antara 15°c dan 30°c.

hangat     : hangat adalah suhu antara 30°c dan 40°c.

panas berlebih : panas berlebih adalah suhu di atas 40°c.

dingin      : suhu tidak lebih dari 8°c, lemari pendingin mempunyai suhu antara 2°c– 8°c, sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara -20°c dan -10°c.

sejuk        : suhu antara 8°c dan 15 °c. kecuali dinyatakan lain, bahan yang harus di simpan pada suhu sejuk dapat disimpan pada lemari pendingin.

pemalsuan  dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu  dilakukan secara tidak sengaja.

simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan-bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup mawar  tercampur dengan tangkai mawar , daun  tercampur dengan tangkai daun.

simplisia dianggap bermutu rendah bila  tidak memenuhi persyaratan kadarnya. mutu rendah ini dapat disebabkan oleh penyulingan,tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh kelembaban, panas ,

 semua simplisia yang termasuk daftar obat keras kecuali yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda tengkorak 

semua simplisia yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda palang medali berwarna merah di atas putih 

persyaratan yang membedakan strukrur mikroskopik serbuk yang berasal dari simplisia nabati atau simplisia hewani dapat tercakup dalam masing–masing monografi, sebagai petunjuk identitas, mutu  kemurniannya,

simplisia nabati dan simplisia hewani tidak boleh mengandung organisme patogen, dan harus bebas dari cemaran mikro organisme, simplisia tidak boleh menyimpang bau dan warna, tidak boleh mengandung lendir, atau menunjukan adanya kerusakan. sebelum diserbukkan simplisia nabati harus dibebaskan dari pasir, debu, atau pengotoran lain 

BUDIDAYA TANAMAN OBAT

budidaya tanaman obat yaitu  suatu cara pengelolaan sehingga suatu tanaman obat dapat mendatangkan hasil tinggi dan bermutu baik. 

 diusahakan di tanah kering.  pengolahan tanah bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh bagi pertumbuhan tanaman. pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi.  kedua macam kesuburan harus  dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan, kesuburan fisik yaitu  struktur tanah yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan tanaman. 

 kesuburan kimiawi yaitu  kemampuan tanah menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman. 

 pengolahan tanah termasuk  menghilangkan gulma yang merupakan saingan tanaman, menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya, saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air ,

bagi tanaman obat bentuk umbi (tuber)  dikehendaki  pengolahan tanah cukup dalam (25 – 40 cm), struktur gembur ,

menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah pekarangan tanaman.maka perlu adanya waktu  untuk memberi kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses oksidasi, sehingga akan terbentuk lapisan tanah yang menjamin pertumbuhan akar.  pada waktu membuat lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon, 

pembuatan teras – teras jika  tanah terlalu miring,agar erosi dapat diperkecil, 

pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur perdu ,

pembuatan saluran drainase yang baik, terutama bagi tanaman yang tidak toleran terhadap genangan air .

dalam penanaman aada  dua cara  yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek ) secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan atau disiapkan. umumnya persemaian diadakan terutama bagi tanaman yang pada waktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif.  persemaian diperlukan jika  benih terlalu kecil ,

tujuan  persemaian agar dapat  menghemat  waktu musim tanam tiba  pada awal musim hujan., sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh lebih dahulu. rimpang ditunaskan lebih dahulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap, baru kemudian belahan rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan, 

 pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan, 

penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika.

penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya matahari, 

penanaman ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan   naungan ataupun untuk pertumbuhannya dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung, tanaman yang dapat saling bertoleransi terhadap persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain: memperluas areal tanam pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari satu macam tanaman , 

populasi tanaman  dipengaruhi oleh terjadinya persaingan antara tanaman dan kesuburan tanah,

 gulma, hama penyakit harus ditekan ,kekurangan air, tingginya suhu, kesuburan tanah, hendaknya diperkecil pengaruhnya. perlu dilakukan pemupukan nitrogen 

bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak mendapat sinar matahari berlebihan, penanaman  dilakukan pada sore hari dan diberi naungan sementara,

penyiangan yang intensif guna menekan populasi gulma  ,

penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh, 

perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan air ,

untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga kelembaban tanah dapat tetap sesuai, dilakukan pemberian mulsa  jerami dapat menaikkan hasil panen, 

pemangkasan bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif ke generatif yang banyak memerlukan energi, sehingga kandungan bahan berkhasiat sebagai sumber energi tidak berkurang, 

pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga dapat menambah jumlah daun yang tumbuh serta kandungan alkaloida dalam akar bertambah,

pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan alkaloida dalam akar ,

 penentuan saat panen selalu diingat akan kwantitas dan kwalitas simplisia. hal ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tidak selalu konstan sepanjang tahun atau selama tanaman siklus hidupnya, tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. misalnya tanaman kelembak (rheum officinale) tidak mengandung derivat antrakinon dalam musim dingin, melainkan antranol, yang dirubah menjadi antrakinon pada musim panas. 

beberapa istilah dari anatomi tumbuhan yang mengandung zat berkasiat.

kormus (tubuh tanaman) umumnya dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

folium (daun).radix (akar),caulis (batang) 

pada tanaman bisa ditemukan: 

herba (bagian tanaman lunak di atas tanah),pulpa (daging buah),

kayu (lignum).gema (kuncup),flos (bunga),fructus (buah),

semen (biji),tubera (umbi),rhizoma (akar tinggal),bulbus (umbi lapis).

cortex (kulit bagian batang atau buah atau buah yang dapat dikelupas),

Tanaman memiliki bebeapa zat berkhasiat , antara lain:

Saponin

saponin yaitu  jenis glikosida yang terdapat   dalam tanaman . saponin memiliki karakteristik berupa buih. sehingga saat  direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter. saponin mempunyai  rasa pahit memicu  bersin . saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah atau hemolisis pada darah. saponin bersifat racun bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. saponin yang bersifat keras dinamakan  sapotoksin.

Saponin dibagi 2 yaitu : saponin triterpenoid  dan  saponin steroid , 

Saponin triterpenoid terdiri   atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat,  Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dinamakan  sapogenin. Ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan melalui  asetilasi sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan amyirine. Contoh senyawa triterpen steroid adalah: Cyclamin (Cyclamen persicum),Asiaticoside (Centella asiatica), Bacoside (Bacopa monneira), 

saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat,  steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dinamakan  saraponin.  saponin ini ber efek anti jamur. pada hewan  terjadi  penghambatan aktifitas otot polos. saponin steroid diekskresikan sesudah  konjugasi dengan asam glukoronida dan dipakai  sebagai bahan baku pada proses biosintesis dari obat kortikosteroid,contoh senyawa saponin steroid yaitu  disogenin (dioscorea floribunda dan trigonella foenum graceum), asparagosides (asparagus officinalis), avenocosides (avena sativa), 

Asam silikat

asam silikat yaitu  istilah umum untuk N-atau O-menggantikan neuraminic turunan asam, monosakarida dengan tulang punggung 9-karbon. yang  juga merupakan nama untuk anggota grup ini, Asam N-acetylneuraminic (Neu5Ac atau NANA). Asam Silikat disalurkan  dalam jaringan hewan dan jumlah yang lebih sedikit pada spesies lain mulai dari tanaman   untuk ragi dan bakteri, terutama di gangliosides dan  glikoprotein , Gugus amino  beruang baik glycolyl sebuah asetil atau kelompok tapi modifikasi lain telah dideskripsikan. Substituen hidroksil dapat sangat bervariasi: asetil, lactyl, metil, sulfat, dan gugus fosfat ,

Kafein  Coffein

Coffein yaitu  alkaloid pahit, putih xantina kristal sebagai obat stimulan psikoaktif. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge pada tahun 1819. 

Kafeina ada  pada  kacang, daun dan buah dari beberapa tanaman, di mana ia bertindak sebagai alam pestisida yang melumpuhkan dan mematikan serangga tertentu yang memakan tanaman,pada  manusia, kafein adalah stimulan sistem saraf pusat (SSP), memiliki efek sementara anti  mengantuk , Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, Kafein memiliki sifat diuretic,  ketika diberikan dalam dosis yang cukup 

Kalium

kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium, kalium atau  potassium, Kalium   suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. 

Damar

Damar yaitu  hasil sekresi (getah) dari pohon Shorea sp.,Vatica sp., Dryobalanops sp., dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae  Damar dimanfaatkan dalam pembuatan korek api , plastik, plester, vernis, 

Flavonoid ( bioflavonoids)

Flavonoid  nama lain   Vitamin P dan citrin, yaitu  sebuah kelas tanaman metabolit sekunder. yang  diklasifikasikan ke dalam:

'neoflavonoids', berasal dari 4-phenylcoumarine (4-fenil-1,2-benzopyrone) struktur.

'flavonoid', berasal dari 2-phenylchromen-4-one (2-fenil-1,4-benzopyrone) struktur (contoh: quercetin, rutin).

'isoflavonoids', berasal dari 3-phenylchromen-4-satu struktur (3-fenil-1,4-benzopyrone)

Tiga kelas flavonoid anti radang terpenting di atas adalah semua senyawa yang mengandung keton, 

Flavonoid terdapat  pada tanaman , Flavonoid adalah pigmen tumbuhan yang paling penting untuk warna bunga yang memproduksi pigmentasi kuning atau merah/biru di kelopak yang dirancang untuk menarik pollinator hewan  

Flavonoid dikeluarkan oleh akar tanaman bantuan 'Rhizobia' 




farmakognosi farmakognosi Reviewed by bayi on September 16, 2020 Rating: 5

About

LINK VIDEO