biologi sel
-Probe asam nukleat
: Dalam teknologi DNA, suatu molekul asam nukleat beruntai tunggal
untuk menandai (melabeli) urutan nukleotida
spesifik dalam suatu sampel asam nukleat. Molekul probe ini
membentuk ikatan hidrogen dengan urutan komplementer di mana
saja urutan ini terjadi; pelabelan dengan radioaktif atau pelabelan
lainnya pada probe akan mendeteksi lokasinya.
-Probe DNA : segmen asam nukleat yang disintesis secara kimiawi dan dilabel
dengan radioaktif untuk menemukan suatu gen yang
diinginkan dengan cara membuat ikatan hidrogen dengan suatu urutan
komplementer.
-Reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction, PCR)
: teknik perbanyak DNA in vitro dengan cara
menginkubasi dengan nukleotida,primer khusus, molekul DNA, polimerase,
-Mutasi : Perubahan yang jarang terjadi dalam DNA gen yang akhirnya
tercipta keragaman genetik.
-Spektrofotometer : instrumen mengukur porsi dari cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda yang diserap dan dihantarkan oleh suatu
larutan berpigmen.,
-Hibridisasi : Pembentukan satu atau lebih individu hibrid.
-Hibridisasi in situ : Hibridisasi antara pelacak DNA atau RNA pada preparat sitologis.
-Hibridisasi dot : Target asam nukleat (DNA atau RNA) ditotolkan pada membran dan
keberadaan target dilacak dengan pelacak DNA atau RNA berlabel.
-Fraksinasi sel : Perusakan sel dan pemisahan organelnya dengan cara sentrifugasi.
-Komplementer : Dua gen yang bekerja sama saling melengkapi ekspresi suatu karakter.
-DNA polimerase : Enzim yang mengkatalis pemanjangan DNA baru pada garpu replikasi dengan cara penambahan nukleotida ke rantai yang telah ada.
-Southern blotting : teknik hibridisasi untuk menentukan urutan nukleotida tertentu dalam sampel DNA.
-Western blotting : Teknik mendeteksi protein spesifik di dalam sampel homogenat atau ekstrak jaringan
-Northern blotting : Modifikasi dari metode Southern dengan target RNA yang sudah dipisahkan dengan elektroforesis gel agarose dengan
pelacak DNA berlabel.
-Polimorfisme : adanya dua atau lebih bentuk individu yang jelas
karakter polimorfik dalam populasi yang sama.
BIOLOGI SEL DAN BIOLOGI MOLEKULER
Sel pertama kali yang ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Sel dalam
bahasa Latin adalah cellula yang artinya bilik kecil,
saat pertama sel ditemukan, yang tampak adalah sel gabus yang tampak hanya seperti bilik, karena sel gabus yang diamati adalah benda mati,
lama kelamaan Hooke melihat perbedaan antara sel gabus dengan sel
yang hidup. Di dalam sel hidup terdapat cairan kental yang dinamakan
protoplasma,
sejak adanya mikroskop elektron (Electron Mycroscope/EM) yang
mulai dikenal dalam ilmu biologi pada tahun 1950 an, sel dapat terlihat hingga kepada
komponen sel yang lebih kecil lagi, ternyata sel merupakan
tempat yang berongga (cytos dalam bahasa Yunani), dan kantong yang berisi (cella dalam
bahasa Romawi).
sesudah Ditemukan pula bahwa , sel semakin berkembang dengan adanya
Scanning Electron Mycroscope (SEM) yang mampu melihat topografi sel,
Sel adalah suatu wadah yang di dalamnya terjadi aktivitas biosintesis ribuan molekul yang
sangat diperlukan untuk kehidupan organisme yang mempunyai sel . Ukuran sel
maupun bentuknya sangat bervariasi, tergantung tempat dan fungsinya.
Biologi sel yaitu ilmu yang mempelajari sel dan organella dalam sel
,
Tubuh organisme hidup tersusun oleh sel, jika
organisme hidup itu hanya mempunyai satu sel termasuk organisme uniseluler seperti
bakteri,yeast, protozoa, Organisme yang tersusun dari banyak sel dinamakan organisme multiseluler, seperti tanaman , manusia, hewan ,
Sel yaitu unit terkecil dari kehidupan, yang mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda tergantung tempat dan fungsi dari jaringan yang disusunnya,
Morfologi sel hewan A. Dengan pengecatan/mikroskop fase kontras, B.
Tanpa pengecatan/mikroskop fase kontras, C. Dilihat dengan mikroskop fluorescens.
BIOLOGI MOLEKULER
FOTO MEMBRANLIPID
Biologi Molekuler yaitu ilmu yang mempelajari sel
organella yang di dalam sel fungsinya molekul penyusunnya, mencakup biologi sel, biokimia, genetika,
contoh sel penyusun membran plasma dan membran yang membungkus ,
macam-macam organella, yang tersusun dari lipid bilayer .dua lapisan lemak
,
yang dilengkapi dengan adanya protein transmembran dan adanya karbohidrat yang
melekat di permukaan membran itu , terlihat bahwa 2 lapisan lipid itu
terbagi menjadi bagian yang bersifat hidrofobik .bagian yang ada di tengah, bagian yang
takut air dan bagian yang di luar bersifat hidrofilik,
Penggolongan Jasad Hidup
Sistem klasifikasi/penggolongan makhluk hidup , Berdasarkan urutannya,
terdapat sistem klasifikasi sampai 8 generasi seperti , di
bawah ini.
FOTO PENGGOLONGAN
FOTO STRUKTUR ULTRA SEL EUKARYOT
berdasarkan struktur ultra sel maka sel digolongkan menjadi 2 golongan
yaitu sel eukaryot dan sel prokaryot,
semua sel baik eukaryot maupun prokaryot mempunyai komponen ,antaralain:
ribosom, sebagai tempat sintesis protein,kromosom, membawa gen yang terangkai di dalam DNA
,cytosol, yang bentuknya semifluid, seperti jelly, yang ada di dalam sel, di
dalamnya tersuspensi semua komponen sel
,membran plasma yang berperan sebagai barier, yang selektif
,
1. SEL PROKARYOT
sel prokaryotik yaitu sel tanpa membran inti. sel ini memiliki materi
genetik berupa DNA yang tidak terbungkus oleh membran, namun hanya merupakan
massa yang kekentalannya lebih tinggi dibandingkan dengan kekentalan sitoplasma di
sekitarnya sehingga dinamakan nukleoid. sel prokaryotik tidak memiliki organella
sehingga struktur sel ini masih sangat sederhana. aktivitas sel berlangsung di dalam sitoplasma dan di dalam
membran sel dan contoh sel prokaryotik yaitu bakteri
sebagai organisme uniseluler dan ciri-cirinya,antaralain :
-tidak ada retikulum endoplasma baik kasar maupun halus, namun ada
ribosom yang merupakan partikel kecil yang tersusun dari protein, dan RNA. sel bakteri yaitu uniseluler namun memiliki banyak ribosom
sampai 10.000 kopi ribosom. fungsi ribosom sebagai tempat sintesis protein
(translasi)
-tidak ada mitokondria maupun badan golgi
,
-mempunyai pilli/fimbriae yang tersusun dari protein pillin, fungsinya untuk
melekat pada sel host, sebagai awal terjadinya infeksi,
-mempunyai flagella, tersusun dari protein flagellin, fungsinya untuk bergerak gerak.
-terdapat dinding sel yang bahan dasarnya lemak, peptidoglikan (kombinasi antara
karbohidrat dan protein ), sifat dari
dinding sel ini rigid (kaku) yang berada di luar membran sel, fungsinya memberikan bentuk pada sel bakteri
dan
melindungi isi sel ,
-membran sel, berada di bagian dalam dari dinding sel namun di luar dari
sitoplasma, fungsinya memisahkan bagian dalam dan bagian luar dari sel,
-DNA bentuknya sirkuler, superkoil, terdapat di dalam sitoplasma tanpa
adanya membran yang membungkus
,
-tidak ada nukleus, tetapi nukleoid
,
FOTO STRUKTUR ULTRA SEL BAKTERI
2. SEL EUKARYOT
Di dalam sel eukaryot ada banyak organella yang berfungsi secara
berbeda-beda,
foto diatas adalah Struktur ultra sel dengan macam-macam organellanya
organella tersebut rata-rata diameternya adalah 5µm,
macam organella tersebut antaralain :
-BADAN GOLGI, berguna membantu penyempurnaan hasil sintesis protein pada
ribosom, penyempurnaan yang terjadi yaitu melipat-lipat, karboksilasi,
metilase,
-LYSOSOM yaitu badan pemecah, bentuknya
seperti vesikel, bulat seperti bola, merupakan kantong. dihasilkan oleh retikulum endoplasmik kasar dan
badan golgy, badan golgy membentuk tunas yang selanjutnya dilepaskan tunas
itu, tunas itu adalah lysosom. di dalam lisosom berisi enzym-enzym
hidrolitik yang fungsinya lysosom menghancurkan organella yang rusak juga lysosom mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam sel atau
makromolekul,
-VAKUOLA, bentuknya seperti lysosom, merupakan kantong, ukurannya bervariasi tergantung fungsinya,
-NUKLEUS dinamakan inti sel mengandung kromosom. di dalam kromosom
terdapat DNA, dan pada DNA terangkai banyak gen yang berfungsi dalam
membawa sifat keturunan dari orang tua ke keturunannya. inti sel dibungkus oleh
suatu membran, membran lipid bilayer, sehingga terpisah dari sitoplasma. di dalam
inti sel terdapat suatu massa yang bergranula, yang dinamakan sebagai anak inti atau
nukleolus. di dalam nukleolus terjadi sintesis rRNA, yang kemudian di kemas
dengan protein yang diimport dari sitoplasma menjadi subunit ribosom yang besar
maupun kecil. subunit ribosom besar maupun kecil kemudian dibawa keluar dari
nukleus melalui pori-pori membran inti menuju ke sitoplasma. sub unit ribosom
kecil dan sub unit ribosom besar kemudian diasembling menjadi ribosom. setiap
nukleus dapat mempunyai 2 atau lebih nukleolus, tergantung spesiesnya. di dalam
inti sel juga terjadi transkripsi, yang menghasilkan mRNA, yang kemudian mRNA
ditransfer ke luar inti sel melalui pori-pori membran inti, menuju ke ribosom.
-RIBOSOM, yaitu tempat sintesis protein tepatnya adalah translasi. translasi yaitu
proses sintesi protein dengan mRNA sebagai cetakannya. ribosom adalah
kompleks antara rRNA dengan protein. sel-sel yang mempunyai kecepatan sintesis
protein tinggi mempunyai banyak ribosom, bahkan sampai beberapa juta ribosom.
ada 2 macam ribosom, yaitu ribosom yang terikat pada membran retikulum endoplasmik kasar,
dan ribosom yang bebas berada di dalam sitoplasma. kedua macam ribosom
mempunyai struktur yang mirip. ribosom bebas sebagai tempat untuk sintesis protein
yang difungsikan di dalam sitosol, sedangkan protein yang disintesis pada ribosom
terikat dipakai pada membran itu sendiri atau di eskresikan ke luar sel. contoh
protein yang dihasilkan pada ribosom bebas yaitum enzym yang berfungsi dalam
mengkatalisa penguraian. sedang protein yang dihasilkan ribosom terikat
contohnya enzym yang dihasilkan oleh pankreas yang disekresikan ke usus halus
untuk proses pencernaan protein,
-RETIKULUM ENDOPLASMIK yaitu organella yang berkaitan dengan
beberapa sistem endomembran , seperti membran plasma,vakuola ,
membran inti, retikulum endoplasmik , badan golgi, lysosom, vesikel,
di
mana sistem endomembran ini banyak bekerja dalam sintesis protein tempat
sintesis protein, penyempurnaan hasil sintesis protein, penyimpanan hasil sintesis
protein, maupun ekspor protein ke luar sel , membran retikulum endoplasmik dalam bentuk lamella
yang merupakan kelanjutan dari membran inti.
ada 2 macam retikulum endoplasmik , yaitu
1.RETIKULUM ENDOPLASMIK HALUS, karena di permukaan membrannya tidak terdapat melekat
ribosom, fungsi dari retikulum endoplasmik halus yaitu : menyimpan ion kalsium,sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, detoksifikasi obat dan racun,
2. RETIKULUM ENDOPLASMIK KASAR, karena di permukaan membrannya
melekat ribosom yang fungsinya untuk sintesi protein, retikulum endoplasmik kasar pada sel pankreas
mensintesis protein yang berfungsi sebagai hormon insulin, yang kemudian
disekresikan pada aliran darah. hormon insulin tersebut dalam bentuk
glycoprotein;
-MITOKONDRIA, mempunyai 2 membran yaitu membran dalam dan membran luar,
yang membentuk lekukan-lekukan ke arah dalam yang dinamakan cristae, mitokondria sebagai tempat terjadinya respirasi sel, memproduksi energy
dalam bentuk ATP yaitu molekul berenergi tinggi. mitokondria banyak mengandung
enzym-enzym yang berfungsi dalam siklus kreb. ada sel yang hanya mempunyai 1
mitokondria besar, namun ada yang mempunyai banyak mitokondria. sel yang
aktivitasnya tinggi mempunyai mitokondria lebih banyak apabila dibandingkan dengan
sel yang aktivitasnya kurang,
bab2
SIKLUS SEL
FOTO SIKLUS SEL PADA SEL EUKARYOT
sel dapat memperbanyak diri sehingga mampu
mempertahankan jenis dan sifatnya. proses perbanyakan diri berguna untuk
perkembangbiakan, perkembangbiakan pada sel prokariotik dinamakan pembelahan diri.perkembangbiakan yang terjadi pada sel
eukariotik mengikutsertakan terjadinya pembuahan dari sel gamet jantan dengan gamet betina,
pembelahan sel pada prokariotik tidak melalui tahap
tahap pembelahan yang rumit, misalnya mikroorganisme amoeba proteus. sel amoeba
proteus akan memperbanyak diri dengan cara pembelahan biner (satu sel menjadi 2)
bila lingkungan sekitarnya menunjang . sebaliknya, bila lingkungan lingkungan sekitarnya tidak menunjang maka sel amoeba proteus memanfaatkan pengaturan metabolismenya untuk
mempertahankan diri,
sel eukariotik dapat berkembang biak, juga dapat memperbaiki sel yang sudah pernah rusak dengan cara pembelahan sel, perbaikan sel terjadi pada sel yang rusak akibat kecelakaan dari luar tubuh, maupun sel
yang rusak karena faktor dari dalam tubuh (apoptosis).
melakukan perbaikan perbaikan sel juga dapat terjadi pada sel yang sudah sangat tua sehingga harus
diganti dengan sel baru yang muda karena sudah tidak mampu menjalankan aktivitas sel , proses pembelahan sel diawali dengan penggandaan organel sel, sintesis materi genetik,
dan menentukan kesiapan sel dalam membelah. semua proses yang terjadi pada
pembelahan untuk tujuan regenerasi, perbanyakan atau perkembangbiakan individu,
maupun pertumbuhan ukuran tubuh dikendalikan di dalam siklus sel. sel prokariotik atau sel
eukariotik sama-sama mempunyai siklus sel, namun ada berbagai perbedaan di antara
keduanya,
mekanisme siklus sel dan
tahapannya, yaitu
1. SIKLUS SEL PADA SEL EUKARIOTIK
Siklus sel terbagi menjadi 2 tahapan penting yaitu tahapan perkembangan dan tahapan pertumbuhan ,
Tahapan pertumbuhan terdiri dari 3 fase yaitu fase istirahat /
G0 (Gap 0), fase G1, fase S (sintesis), fase G2. Pada fase pertumbuhan sel, terjadi
penggandaan kromosom yaitu pada fase G1, S, G2. Pada fase perkembangan yaitu fase
M/Mitosis (kariokinesis dan sitokinesis), terjadi pembelahan sel menjadi dua secara
sempurna dan setiap sel anakan membawa kromosom yang jumlahnya sama dengan sel
induknya.
Proses penggandaan kromosom terjadi pada fase S memerlukan waktu 10
sampai 12 jam. Fase S merupakan fase terlama karena memerlukan waktu setengah dari waktu
siklus sel. Pada saat sel memasuki fase S, kromosom akan mengganda karena terjadinya
replikasi DNA. jika pada manusia, replikasi sel yang semula kromosom jumlahnya 46,
berubah menjadi 2 kali lipatnya ,
Selain itu ada sintesis berbagai protein yang diperlukan untuk pengaturan
pertumbuhan sel dengan mengikutsertakan proses transkripsi. Dalam proses transkripsi terjadi
proses sintesis mRNA dengan DNA sebagai cetakannya dan dilanjutkan ke proses
translasi. Dalam proses translasi terjadi proses sintesis protein dengan mRNA sebagai
cetakannya. Protein yang disintesis pada fase G1 dan fase S diperlukan dalam proses
persiapan untuk menuju fase M, selain itu kromosom yang disintesis juga memerlukan
protein histon.
Kromosom yang sudah mengganda kemudian dibagi sama rata pada anakan
sel. Selain proses perbanyakan kromosom, ada proses pembelahan sel. Pembelahan
sel terjadi pada fase M dan memerlukan waktu 1 jam pada sel mamalia. Waktu
pembelahan sel cukup singkat bila dibandingkan dengan waktu perbanyakan kromosom.
bila mengamati aktivitas sel dengan peralatan medis mikroskop cahaya, maka perbanyakan
kromosom dapat dibagi menjadi fase interfase yang meliputi (G0, G1, S, G2) dan fase
pembelahan mitosis maupun meiosis, Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh atau autosom, sedangkan pembelahan
meiosis terjadi di sel gamet. penampakan kromosom di setiap fase yang ada pada
mitosis maupun meiosis, dapat diselidiki dengan memakai mikroskop cahaya. Pada tahap
interfase, sel tidak tampak menjalankan aktivitas apapun, namun di fase
interfase sel mempersiapkan keperluan pembelahan dimulai dari perbanyakan organel,
perbanyakan kromosom, hingga sel siap membelah
FOTO MITOSIS PADA SEL EUKARYOT
2. MITOSIS
Mitosis yaitu proses pembelahan sel induk menjadi 2 sel anakan secara
sempurna, dimana setiap sel anakan membawa kromosom yang jumlahnya sama dengan
sel induknya, pada fase inilah yang dinamakan perkembangan karena dari 1 sel
berkembang menjadi 2 sel, yang terdiri dari 2 peristiwa yaitu:
1.mitosis:
yaitu terjadi pembagian kromosom pada 2 inti sel dari calon sel
anakan,
2.Sitokenesis:
yaitu terjadi pembagian sitoplasma menjadi 2 bagian sama
,
untuk dua sel anakan. Pada fase M ini memerlukan waktu dibawah 1 jam. untuk
sel eukaryot. Fase M ini terdiri dari 4 tahapan, berurutan mulai dari profase,
metafase, anafase dan telofase ,
PROFASE: Pada tahap ini terjadi proses
penebalan pada benang-benang kromosom menjadi kromatid, tetapi membran inti sel
masih menyelimuti kromatid tersebut.
METAFASE: yaitu mulai hilangnya
membran inti, kemudian benang-benang kromatid berada pada bagian ekuator.
ANAFASE: benang-benang kromatid ditarik pada posisi 2 kutub yang berlawanan oleh
benang-benang spindel.
TELOFASE: Benang-benang kromatid pada masing-masing kutub
kemudian dibungkus oleh membran yang dinamakan membran inti.
Sehingga pada fase telofase ini telah terbentuk 2 inti sel (kariokinesis) yang ditandai adanya pemisahan sitoplasma
(sitokinesis) dan
terbentuknya membran inti, akhirnya dihasilkan 2 sel anakan yang sempurna, dimana setiap sel
anakan membawa 23 pasang kromosom yang sama persis dengan jumlah kromosom sel
induknya,
FOTO SIKLUS SEL1
keterangan foto : adanya Pengaruh Suhu Terhadap Siklus Sel Schizosaccharomyces pombe , A. Siklus sel
pada suhu normal, B. Siklus sel pada suhu tinggi.
FOTO SIKLUS SEL 2
keterangan foto : Siklus sel pada Schizosaccharomyces pombe
Pembelahan sel, B. Membentuk tunas,
3. INTERFASE
pada fase ini sel hasil dari mitosis mengalami pertambahan ukuran
volume dan massanya, terjadi pertambahan pada semua komponen sel.
Interfase dibagi menjadi fase G1 (gape 1), fase S (sintesis) dan fase G2 (gap 2). Pada fase
inilah yang dinamakan sebagai pertumbuhan, karena sel bertambah besar ukurannya.
Fase
Interfase pada manusia berlangsung 23 sampai 24 jam,
Fase G1 dan G2 pada siklus sel untuk mengatur dan memonitor lingkungan internal maupun eksternal sel, untuk melakukan perbanyakan organel,
memastikan bahwa kondisi sudah sesuai dan persiapan sudah lengkap bagi sel
membelah. G1 berperan untuk mengawasi lingkungan eksternal. bila lingkungan di
luar sel belum memungkinkan untuk melakukan penggandaan organel, maka sel akan
masuk ke fase istirahat atau G0.
analisis siklus sel untuk menguji keberhasilan poliploidi , menentukan adanya apoptosis program
kematian sel, mutasi sel, salah satu organism
eukariotik uniseluler yaitu schizosaccharomyces pombe yang mengalami pengaruh suhu
ekstrem dari luar (ekstraseluler) dalam siklus selnya akan bertahan pada G1. pada suhu
yang sesuai dengan sel, sel akan mengalami siklus yang lengkap ,
FOTO SISTEM KONTROL UNTUK SIKLUS SEL
keterangan foto Mutasi yang tidak terdeteksi pada fase G2 dan dilanjutkan ke fase
M atau pembelahan, maka semua hasil pembelahan sel itu juga mengalami mutasi,Sistem Kontrol Pada Siklus Sel Terjadi Pada 3 Tahapan
(Pada akhir fase G1 akan masuk fase S, 2. Pada akhir fase G2 akan masuk fase M, 3. Pada
fase M)
4. SISTEM KONTROL UNTUK SIKLUS SEL
Sistem kontrol pada siklus sel mempunyai pengaturan yang sangat kompleks dengan
mengikutsertakan protein untuk mengaktivasi setiap siklus. Siklus sel mempunyai ketepatan waktu
dalam pengaturannya, misalnya zigot menjadi morula kemudian blastula memiliki jangka
waktu tertentu yang terjadi juga pada semua mamalia. Fase G1 pada siklus sel akan
dimulai checkpoint kontrol, yaitu kontrol untuk mengecek kesiapan apakah sel sudah siap
memasuki fase berikutnya atau tidak. Fase ini diteruskan ke fase berikutnya yaitu S di
mana terjadi penggandaan materi genetik. selanjutnya , menuju fase selanjutnya yaitu G2.
Fase G2 merupakan checkpoint karena fase ini menentukan apakah
sel sudah siap membelah atau belum. bila terjadi mutasi pada sel dan tidak terjadi
perbaikan , maka harus di checkpoint pada fase G2 dan sel
tidak akan membelah.
FOTO KOMPLEKS CYCLIN CDK DARI SISTEM KONTROL SIKLUS SEL
FOTO TABEL
keterangan foto : mekanisme hubungan antara protein cyclin dengan Cdk pada proses siklus sel ,tabel
Cyclin dan Cdks dari kelompok vertebrata dan Budding Yeast
,
mikroorganisme yang mengkontaminasi alat-alat kesehatan yaitu
bacillus sp.
udara air tanah, pseudomonas aeruginosa di air, tanah, staphylococcus
epidermidis, staphylococcus aureus kulit manusia, jika mikroorganisme masuk ke dalam tubuh
manusia melalui tindakan invasif akan memicu infeksi,
5. KONTROL SIKLUS SEL CDKS (CYCLIN-DEPENDENT PROTEIN KINASES)
Komponen pada siklus sel dikendalikan oleh protein kinase bernama
cyclin-dependent kinases (Cdks). Aktivitas kinase mengalami kenaikan atau penurunan
sehingga mempengaruhi perubahan siklus dalam fosforilasi protein interseluler yang
terlibat dalam pengaturan siklus sel. bila terjadi peningkatan aktivitas
Cdks pada checkpoint G2/M, maka akan mengakibatkan kromosom berkondensasi,
membrane inti akan hilang , perakitan benang spindle dan akan segera terjadi
proses mitosis. Cdks tidak mampu melakukan proses fosforilasi bila tidak ada protein
cyclin, sehingga kerja Cdks bergantung dengan protein cyclin. Aktivitas protein
kinase Cdks akan berjalan bila berikatan dengan cyclin.
ada 4 kelas protein cyclin, masing-masing mempunyai peran pada siklus sel
tertentu yang akan berikatan pada Cdks yang spesifik sehingga berfungsi, Semua
sel eukariotik memerlukan protein Cyclin.
4 macam protein cyclin ,antaralain:
-M-cyclin mengaktivasi Cdks untuk menstimulasi ke fase mitosis pada
checkpoint G2/M, konsentrasi M-cyclin akan menurun pada pertengahan
mitosis.
-G1/S-cyclin mengaktivasi Cdks pada akhir fase G1, mengakibatkan sel untuk masuk ke tahap sintesis. Konsentrasinya akan menurun pada fase S
-S-cyclin berikatan dengan Cdk menstimulasi penggandaan kromosom, S-cyclin
akan meningkat hingga masuk ke fase mitosis, cyclin ini berperan
mengendalikan awal pembelahan mitosis (profase)
- G1-Cdk
,
DEOXYRIBONUCLEIC ACID (DNA)
DNA yaitu salah satu
dari asam nukleat, selain RNA. Manusia mempunyai 46 kromosom atau 23 pasang
kromosom, terdiri dari 22 pasang autosom yaitu kromosom yang terdapat pada sel
tubuh, yang jumlahnya sama baik pada wanita atau laki-laki dan 1 pasang
sex kromosom yaitu kromosom yang ada pada gamet. kromosom XX pada gamet betina (sel telur) dan Kromosom XY pada gamet
jantan (sperma), Manusia dan binatang mempunyai gen, kromosom, kromatin,
nukleosom dan DNA yang tatanannya mirip. Bahkan bayi dan tikus masing masing
mempunyai belang putih di dahinya, yang berarti keduanya mempunyai gen Kit yang sama sama mengalami mutasi. Gen ini berperan dalam pemeliharaan pigmen , Kromosom terdapat di dalam inti sel pada tubuh manusia, DNA
tubuh manusia dapat diisolasi di laboratorium, DNA dapat diisolasi dari semua bagian tubuh
manusia seperti bucal smear kerokan selaput mukosa mulut di bagian dalam pipi,darah kecuali sel darah merah karena tanpa inti sel, tulang, kerokan kulit,
daging, DNA hasil isolasi di laboratorium tampak seperti putih telur yang terkena panas
saat belum dikeringkan. jika manusia mampu mengurai, DNA tampak panjang seperti
benang pakaian yang sangat halus. Setiap sel yang manusia miliki membawa lebih kurang 2 meter DNA, 2 meter DNA itu merupakan rangkaian dari gen,
DNA di dalam setiap sel manusia , dibungkus dengan protein
bernama protein protein histon. DNA yang bungkus dengan protein histon dinamakan
nukleosom. Rangkaian nukleosom dinamakan kromatin, kemudian rangkaian kromatin
dinamakan kromosom. jika di urutkan, unsur paling kecil adalah gen
dan yang paling rumit adalah kromosom.
GEN -> DNA ->NUKLEOSOM ->KROMATIN ->KROMOSOM
FOTO DNA KROMOSOM SEL BAKTERI PROKARYOT & SEL EUKARYOT
FOTO DNA MITOKONDRIA
FOTO DNA PLASMID PADA BAKTERI
kromosom pada sel manusia sebagai wakil dari eukaryot berada di dalam inti sel.
inti sel dibungkus oleh membran. kemudian , kromosom pada bakteri berada didalam sitoplasma yang hanya merupakan komponen yang lebih kental
dibandingkan sitoplasma di sekitarnya.Selain DNA, pada sel manusia terdapat kromosom yaitu DNA yang ada
pada kromosom dan berada di dalam inti sel.juga terdapat DNA
mitokondria, yaitu DNA yang terdapat pada mitokondria,Selain DNA kromosom adalah DNA mitokondria, yang terdapat pada mitokondria.
DNA mitokondria dinamakan DNA maternal, karena DNA mitokondria baik pada
wanita atau laki-laki berasal dari ibunya, karena setiap terjadi pembuahan, sel telur hanya akan menerima kepala dari
sperma yang membawa inti sel dan berisi DNA kromosom, sedangkan badan sperma yang
membawa mitokondria tertinggal di luar inti sel. Mitokondria yang membawa DNA
mitokondria itu berasal dari ibu. sesudah terjadi fertilisasi, prosesnya berlanjut pada
proses pertumbuhan ,
Pada bakteri, terdapat DNA kromosom, juga ada pula DNA plasmid, yaitu
DNA ekstra kromosom (di luar koromosom), berbentuk sirkuler dan fungsinya menyandi
protein fungsional,
Bakteri bisa mempunyai plasmid, bisa juga tidak. jika punya plasmid, jumlahnya
1 atau lebih, DNA plasmid bisa berpindah dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lain. Perpindahan ini dapat terjadi baik antar bakteri sejenis ,
Perpindahan
plasmid diperantarai oleh pilli (fimbriae), yang dinamakan konjugasi.
FOTO MONONUKLEOTIDA TERSUSUN
DARI 3 MOLEKUL : GUGUS PHOSPHAT, GULA 5 KARBON DAN BASA NITROGEN
1, ASAM NUKLEAT
DNA dan RNA, sebagai asam nukleat, yang
merupakan satu dari 4 makromolekul penyusun kehidupan, RNA atau Ribonucleic Acid/Asam Ribonukleat. dan DNA atau Deoksiribonucleic Acid/Asam Deoksiribonukleat
,DNA dan RNA dalam tubuh
manusia
berfungsi untuk biosintesis protein dan sebagai pembawa sifat keturunan dari orang
tua kepada anak anaknya ,
Asam nukleat merupakan rangkaian dari mononukleotida. Mononukleotida merupakan monomer dari asam nukleat. Mononukleotida tersusun
dari 3 molekul ,
Mononukleotida tersusun dari 3 komponen, antaralain :
1.Gula pentosa atau gula 5 karbon, karena ada 5 unsur C. Terdapat 2 jenis ,antaralain
- gula 2-deoksiribosa
yang menyusun deoxyribonucleotida (monomer DNA)
- gula
ribosa yang menyusun ribonukleotida (monomer RNA)
FOTO GULA RIBOSA DAN DEOKSIRIBOSA
2. Gusus phospat (PO4 =
)
3. Basa nitrogen, terdiri dari 2 bagian yaitu Basa Pirimidin dan basa Purin ,
Basa Pirimidin terdiri dari: Citosin (C) ,Timin (T), Uracil
(U)
Basa Purin
terdiri dari Adenin (A) dan Guanin (G).
FOTO BASA PURIN DAN PIRIMIDIN
keterangan foto RANGKAIAN NUKLEOTIDA & IKATAN
PHOSPODIESTERNYA,
a. Rangkaian dari 4 mononukleotida (basa nitrogen, gula pentosa dan
gugus phospat), b . Representasi penulisan polinukleotida dengan ujung 5’ dan 3’ dengan adanya ikatan phospodiester
Mononukleotida satu dengan mononukleotida yang lain dihubungkan oleh ikatan
phospodiester. Ikatan phospodiester terbentuk antara gugus PO4 pada atom C5 (gula
pentosa) dari nukleotida satu dengan gugus OH pada atom C3 (gula pentosa) dari
nukleotida yang lain. dua nukleotida yang dihubungkan dengan satu ikatan
phospodiester dinamakan dinukleotida. Semakin banyak nukleotida tentu
dihubungkan oleh banyak ikatan phospodiester juga yang dinamakan
polinukleotida. maka polinukleotida adalah asam nukleat, yang terdiri dari DNA dan RNA.
Dalam penulisan DNA maupun RNA ditulis dari 5’ (lima prime) PO4 ke ujung 3’ (prime) OH.
FOTO ASAM NUKLEAT
FOTO DNA DOUBLE STRAND SALING KOMPLEMENTER
2. STRUKTUR DNA
Mononukleotida penyusun DNA terdiri dari satu basa nitrogen (Adenin, Guanin,
Citosin, Timin), satu gula 2-deoksi-D-Ribosa, dan satu gugus posphat, jika dirangkai
menjadi polinukleotida (DNA). Strukturnya double heliks atau double strand, strand satu
dengan strand kedua bersifat komplementer atau berpasangan. kedua strand
dihubungkan oleh ikatan hidrogen. jika nukleotida pada strand
pertama membawa basa Adenin, maka nukleotida itu akan berpasangan dengan
nukleotida yang membawa basa Timin yang ada pada strand kedua. Kemudian
antara kedua nukleotida itu akan terbentuk 2 ikatan hidrogen yang
menghubungkan antara Timin..dengan basa Adenin ,
FOTO ADENIN TIMIN
jika nukleotida strand pertama membawa basa citosin, maka nukleotida itu
berpasangan dengan nukleotida yang membawa basa guanin yang ada pada
strand kedua, kemudian antara kedua nukleotida akan terbentuk 3 ikatan
hidrogen yang menghubungkan antara basa citosin dengan guanin
FOTO GUANIN DENGAN CYTOSIN
kedua strand bersifat saling komplementer dan keduanya dihubungkan oleh ikatan
hidrogen bentuknya seperti jalur kereta api, namun tidak lurus dimana
strand satu dan strand yang satunya hanya bersanding saja, tetapi kedua strand pada
DNA terpilin kekiri ,
FOTO STRUKTUR TRNA dengan antikodon, bagian akhir dari rangkaian
nukleotida terdapat CCA (Cytosin, Cytosin, Adenin) sebagai tempat perlekatan asam
amino yang ditransfer ke mRNA,
FOTO PROSES SINTESIS PROTEIN yang dikode oleh gen PAH
FOTO RNA
tabel persamaan dan perbedaan komponen dan struktur antara RNA dan DNA juga macamnya,
RIBONUCLEIC ACID (RNA)
Asam nukleat selain DNA yaitu RNA. Jadi RNA merupakan rangkaian
mononukleotida. DNA maupun RNA dapat diisolasi di laboratorium ,
perbedaan
komponen penyusunnya, strukturnya, dan macamnya apabila dibandingkan dengan DNA
,Struktur RNA berbeda dengan DNA, DNA strukturnya double strand atau double heliks.
RNA dapat diisolasi di laboratorium, namun kondisinya berbeda dengan DNA, RNA
mudah terdegradasi oleh enzym RNAse yang banyak ada di lingkungan atau kulit manusia , Sehingga untuk isolasi RNA lebih hati-hati jika dibandingkan dengan
isolasi DNA. Ada 3 macam RNA yang fungsinya berbeda-beda, namun saling
berkaitan dalam proses sintesis protein. Ketiga macam RNA itu yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA, tRNA membawa antikodon
yang berpasangan dengan kodon yang ada pada mRNA, juga fungsi tRNA untuk
mentransfer asam amino yang ada pada sitoplasma ke mRNA yang ada pada Ribosom,
FOTO HUBUNGAN KETIGA MACAM RNA
yaitu antara mRNA, tRNA dan Ribosom yang disusun oleh rRNA
PROTEIN
FOTO PROTEIN TRANSMEMBRAN PADA MEMBRAN SEL
FOTO HIDROLISIS LAKTOSA OLEH ENZYM Β-GALAKTOSIDASE
FOTO TERBENTUK adanya N terminal atau ujung N (NH2 ) disalah satu
ujung dan C terminal atau ujung C (COOH) di ujung yang lain, juga dibebaskannya
molekul H2O (air).
Terbentuknya ikatan peptida dari dua asam amino, dan membebaskan
H2O, B, Ikatan peptida sudah terbentuk, C) Terbentuknya
N terminal dan C terminal,
protein barasal dari kata protos atau proteos yang berarti utama,
protein
sebagai salah satu dari 4 makromolekul komponen utama penyusun kehidupan di
dunia, binatang kecil serangga manusia, hewan besar , tumbuhan parasit kuman mikroorganisme bakteri, jamur dan
virus, protein merupakan polimer dari asam-asam amino di mana asam amino
satu dengan asam amino lain dihubungkan dengan suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida,
protein memiliki banyak ikatan peptida sehingga protein dinamakan juga
sebagai polipeptida. ikatan peptida terbentuk antara gugus karboksil
dari satu asam amino dengan gugus amina dari asam amino yang lain. jika ada dua
asam amino dihubungkan oleh satu ikatan peptida maka dinamakan dipeptida ,
protein nabati berasal dari tanaman kacang kacangan ,protein hewani berasal dari hewan seperti ikan laut,
ikan air tawar, daging dagingan , protein ditemui
pada semua bagian dari bahan pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan yang
menggunakan serum untuk pemeriksaan antigen atau antibodi ,
jaringan untuk
pemeriksaan kanker ,darah untuk pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan HIV, Protein sebagai bahan baku
energi, Protein berperan sebagai berfungsi sebagai antibodi,komponen penyusun struktur sel protein trans membran, protein hemoglobin, protein
myoglobin, sebagai hormon, protein sebagai enzim, Enzim yaitu protein sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia
yang berlangsung di dalam tubuh manusia hewan , mikroorganisme seperti jamur bakteri,
protein berfungsi sebagai penyusun hormon. hormon insulin berperan dalam regulasi pengaturan jumlah glukosa
dalam darah. penderita diabetes mellitus mendapatkan suntikan
insulin dalam tubuhnya. hormon insulin terbentuk dari protein, yang dihasilkan oleh
pankreas. dimana gen insulin yang ada pada sel pankreas akan mensintesis protein yang
merupakan hormon insulin. dan hormon insulinlah yang berperan dalam pengaturan
kadar gula di dalam darah,
Enzym β-Galaktosidase dimiliki bakteri yang memfermentasikan laktosa seperti Enterobacter cloacae. Escherichia coli,
Klebsiella pneumoniae,
Enzym β-Galaktosidase menghidrolisa laktosa sebagai disakarida menjadi dua monosakarida yaitu galaktosa dan glukosa seperti Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae,
Enterobacter cloacae pada media Mac-Conkey berwarna merah jambu, karena
menghasilkan Enzym β-Galaktosidase, sehingga menghidrolisa laktosa yang
ada pada media Mac-Conkey menjadi galaktosa dan glukosa kemudian glukosa difermentasi
menghasilkan asam, pada suasana asam indikator neutral red pada media Mac-Conkey berwarna merah
jambu, sehingga koloni bakteri ini berwarna merah jambu,
FOTO ASAM AMINO BERSIFAT HIDROFILLIK &NETRAL BERMUATAN NETRAL
FOTO ASAM AMINO BERSIFAT BASA & HIDROFILLIK BERMUATAN POSITIF
FOTO ASAM AMINO BERSIFAT ASAM BERMUATAN NEGATIF BERSIFAT HIDROFILLIK
FOTO ASAM AMINO BERSIFAT NETRAL & HIDROFOBIK
FOTO KONFIGURASI L DAN D DARI ASAM AMINO
FOTO GLYSIN RANTAI SAMPINGNYA BERISI UNSUR H
FOTO STRUKTUR ASAM AMINO R adalah rantai samping
FOTO A. test TSIA SALMONELLA TYPHI, B test TSIA ESCHERICHIA COLI
1. ASAM AMINO
Asam amino tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N)
dan sebagian asam amino dengan unsur sulfur (S). Asam amino mempunyai gugus amino (-
NH2) atau dalam bentuk NH3
+ dan gugus karboksil (-COOH) atau dalam bentuk (-COO-
).
Rumus umum asam amino,
R yaitu rantai samping yang paling sederhana, berisi unsur H yang dimiliki asam amino
glysin ,Asam amino mampu memutar bidang cahaya terpolarisasi,
oleh karena itu asam amino memiliki 2 macam konfigurasi yaitu D dan L
Asam amino memiliki konfigurasi L jika gugus –NH2 ada di sebelah kiri atom
karbon alpha, dan konfigurasi D jika gugus - NH2 ada di sebelah kanan atom
karbon alpha, namum asam-asam amino yang ada pada protein dalam tubuh manusia
memiliki konfigurasi L. Asam amino dengan konfigurasi D ada pada mikroorganisme yaitu pada asam glutamate dari Bacillus anthracis,
2. MACAM-MACAM ASAM AMINO
Protein tersusun dari 20 macam asam amino standar, yang digolongkan
menjadi 2 berdasar sifatnya terhadap air, yaitu asam amino bersifat
(1 )asam amino bersifat Bersifat Hidropobik takut terhadap air..yang terdiri dari 10 macam asam amino yang semuanya
bersifat netral,
Berdasar muatan listrik dan keasaman dari asam amino maka
asam amino
dibagi menjadi
1.asam amino bersifat netral (bersifat netral) Asam amino bersifat netral, yaitu asam amino yang mengandung 1 gugus karboksil (-COOH) dalam molekulnya dan 1 gugus
amino (-NH2) ,
2.asam amino bermuatan negatif (bersifat asam) ,
3.Asam amino bermuatan positif (bersifat basa),
(2) asam amino bersifat Hidrofilik suka
dengan air..yang terdiri dari 10 macam asam amino terdiri dari 2 macam asam amino bersifat
asam dan bermuatan negatif, 5 macam asam amino bersifat netral dan bermuatan netral dan
3 macam asam amino bersifat basa dan bermuatan positif,
Berdasar kemampuan tubuh untuk mensintesis asam amino, maka
asam amino dibagi menjadi 2 , yaitu
- 1. asam amino yang tidak bisa disintesa di
dalam tubuh yang didapat dari semua bahan makanan manusia(asam amino esensial)
- 2.asam amino yang bisa disintesa di dalam tubuh(asam amino non esensial )
Asam amino yang bersifat basa, yaitu asam amino yang
mengandung 1 gugus karboksil (-COOH) dan 2 gugus amino (-NH2) ,Asam amino yang bersifat asam yaitu asam amino yang mengandung 1 gugus amino dan 2 gugus
karboksil ,
Ada 2 macam asam amino yang mengandung gugus S (sulfhydril) yaitu Metionin dan Cystein ,
saat meneliti bakteri menggunakan media TSIA, di mana
hasil uji dari bakteri Salmonella typhi menunjukan adanya endapan hitam. Endapan hitam
adalah senyawa FeS yang berasal dari H2 S yang dihasilkan dalam proses
hidrolosis asam amino metionin dan cystein , namun untuk uji TSIA dari
bakteri Escherichia coli tidak diperoleh endapan hitam ,
ini menandakan bahwa tidak semua mikroorganisme menghidrolisis
cystein dan metionin maka Salmonella typhi dapat menghidrolisis kedua macam asam
amino sedang Escherichia coli tidak mampu,
Berdasarkan struktur gugus -R (rantai samping), asam amino dibagi
menjadi 7 antaralain :
-Asam amino dengan rantai samping yang mengandung cincin aromatic (Triptofan,Fenil alanin dan
Tirosin )
-Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino (Prolin)
-empat Asam amino dengan rantai samping yang mengandung asam atau amidanya
(Glutamin ,Asam aspartat, Asparagin, Asam glutamate )
-Asam amino dengan rantai samping yang mengandung gugus basa (Histidin ,Arginin dan Lisin)
-Asam amino dengan rantai samping merupakan rantai karbon alifatik (Isoleusin,Glisin,
Alanin, Valin, Leusin)
- Asam amino dengan rantai samping yang mengandung gugus hidroksil Treonin dan Serin ,
- Asam amino dengan rantai samping yang mengandung atom belerang Metionin dan Sistein ,
FOTO TABEL ASAM AMINO " ESENSIAL DAN NON ESENSIAL YANG ADA DALAM PROTEIN
"
ada beberapa asam amino yang tidak terdapat di dalam protein.
asam amino tersebut merupakan hasil antara dalam proses metabolisme atau merupakan pembentuk hormon seperti,antaralain :
- 3,5-diiodotirosin yaitu pembentuk hormone tyroid,
- homoserin yaitu zat antara dalam metabolisme metionin,treonin dan aspartat ,
- sitrulin yaitu zat antara dalam biosintesa urea,
- 3,4-dihidroksi fenilalanin yaitu pembentuk melanin.
- ornithin yaitu zat antara dalam biosintesa urea,
- homosistein yaitu zat antara dalam biosintesis metionin,
DERIVAT ASAM AMINO
untuk membentuk suatu protein tertentu, beberapa asam amino mengalami modifikasi untuk menghasilkan suatu senyawa dengan aktivitas yang lain,
beberapa asam amino yang mengalami modifikasi ,antaralain :
- tyrosin juga sebagai precursor juga tyrosin menjadi epinephrine (adrenalin) yaitu hormone yang membantu regulasi metabolisme pada mamalia,
hormon tyroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tyroid.
- glutamat menjadi gamma-aminobutyrat yang ada dalam otak mamalia
yang memiliki aktivitas sebagai neurotransmitter,
- histidin menjadi histamine yang mengendalikan kontraksi pembuluh darah,
-asparagin didapat dari protein di dalam tumbuhan.
-lisin didapat dari hidrolisis kasein ,
-histidin didapat dari hidrolisis sperma
-prolin yaitu asam amino yang didapat dari hidrolisis kasein,
-kasein ada di dalam susu dan keju.
-treonin diperoleh dari hidrolisis fibrin darah.
-metionin didapat dari hidrolisis kasein.dan merupakan asam amino esensial.
-glutamin yaitu asam amino yang terdapat dalam protein di dalam terigu.
- prolin dan hidroksiprolin ada di dalam kolagen yang dapat diperoleh dari daging hewan.
-tyrosin, adalah asam amino yang mempunyai gugus fenol dan bersifat asam lemah.
- tyrosin didapat dari kasein.
-tryptophan, adalah asam amino heterosiklik yang mula-mula diperoleh dari
hasil pencernaan kasein oleh cairan pancreas.
-serin, asam amino yang mempunyai gugus alkohol, yang diperoleh dari hasil hidrolisis gelatin yang berasal dari sutera alam.
PENCERNAAN PROTEIN PADA TUBUH MANUSIA
tubuh manusia dengan berat badan 70 kg, maka diperkirakan kandungan proteinnya sebanyak 10 kg dan terbanyak terdapat pada
otot. juga pada hewan, protein terbanyak terdapat pada otot,
protein yang hilang dari tubuh manusia melalui intestinum dan ginjal, yaitu melalui urin kencing. pada orang dewasa, setiap hari terjadi proteolisis protein menjadi asam amino rata-rata 300-400 gram setiap hari yang diimbangi dengan biosintesis protein, ada protein yang long-lived (umurnya panjang) seperti histon (protein yang mengemas DNA menjadi nukleolus), hemoglobin, cytoskeleton. beberapa protein short-lived (berumur singkat) seperti enzim pada metabolisme ,
degradasi asam amino pada mamalia.
nasi yang dikunyah menjadi lembut dinamakan pencernaan
mekanik. nasi (mengandung karbohidrat) yang terasa manis. rasa
manis ini terjadi karena adanya enzym amilase yang akan menghidrolisa karbohidrat menjadi monosakarida yang berasa manis, meskipun belum semua karbohidrat terhidrolisa menjadi monosakarida. pencernaan yang menyebabkan nasi jadi berasa manis ini adalah pencernaan enzimatis.
protein dalam bantuk makanan ketika di mulut melalui proses kunyah. berbeda dengan karbohidrat, ketika daging dikunyah di dalam mulut, yang terjadi hanya pencernakan mekanik, yaitu mengubah ukuran makanan saja. karena di dalam mulut (air liur) tidak mengandung enzym yang menghidrolisa protein. alur makanan pada tubuh manusia. sesudah
makanan dikunyah, selanjutnya akan masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. di dalam lambung makanan akan bercampur dengan asam lambung. di dalam lambung terjadi homogenisasi makanan dengan asam lambung memicu mikroorganisme yang masuk bersama makanan ataupun minuman akan mati, karena ph lambung yang sangat asam.
tahapan degradasi protein di dalam tubuh ,antaralain :
1. masuknya makanan dalam bentuk protein ke dalam lambung dapat
menstimulasi hormon gastrin.
2. hormon gastrin menstimuli pengeluaran HCl lambung dan pepsinogen yang
kemudian akan diaktifkan menjadi pepsin.
3. pepsin menghidrolisa protein pada ikatan peptida pada n terminal dari asam
amino aromatik (tyr,phe dan trp).
4. asam lambung yang ikut masuk ke usus halus menstimuli pengeluaran
sekretin.
5. sekretin menstimuli pengeluaran bikarbonat untuk menetralkan asam
lambung suasana ph netral menstimulasi hormon kolesistokinin.
6. kolesistokinin menstimulasi pengeluaran prokarboksipeptidase,tripsinogen dan kimotripsinogen dari pankreas,
7. ketiga ensim itu sesudah masuk ke usus halus menjadi aktif sebagai karboksipeptidase,tripsin dan kimotripsin ,
8. tripsin akan menghidrolisa ikatan peptida pada asam amino yang memiliki
gugus karbonil (lys, arg)
9. kimotripsin menghidrolisa ikatan peptida pada c terminal dari residu tyr,phe
dan trp
10. karboksipeptidase mengkatalisis pelepasan residu karboksil terminal secara berurutan.
11. usus halus menghasilkan aminopeptidase yang menghidrolisa residu
amino terminal secara berurutan pada oligopeptide
dari hasil degradasi protein menjadi asam amino, tidak semua protein akan terurai sempurna menjadi asam amino. masih tersisa protein dalam bentuk oligopeptida. asam amino hasil degradasi di dalam usus halus akan masuk dalam peredaran darah dan
diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukannya. asam amino juga antara lain akan
masuk ke dalam sel yang tepatnya berada di dalam sitoplasma. asam amino yang berasal
dari degradasi makanan yang masuk kemudian diedarkan oleh darah ke dalam
sitoplasma sel. asam amino ini akan digunakan sebagai bahan untuk sintesis protein,
yang nantinya akan dirangkai oleh ikatan peptida di dalam ribosom dengan mRNA
sebagai cetakannya sehingga menjadi polipeptida atau protein.
sisa protein yang belum terurai ini akan menuju ke usus besar, sebagai bahan makanan yang akan terurai oleh mikroorganisme flora normal usus besar manusia,jika manusia makan telur maka sisanya tentu olygopeptida yang merupakan rangkaian beberapa asam amino. asam amino di antaranya yang membawa gugus s seperti metionin dan cystein.
jika kedua asam amino bertemu dengan mikroorganisme yang mampu
menghidrolisanya, maka akan dihasilkan gas H2S, gas inilah yang mengakibatkan kentut
pencernaan protein yang terjadi di dalam mulut yaitu pencernaan mekanik, yaitu mengubah ukuran dari bahan yang di makan saja, ini terjadi karena tidak adanya enzym di dalam mulut yang berperan dalam pencernaan protein. sesudah di lambung terjadi pencernaan enzymatik oleh enzym pepsin, hasilnya sebagian protein menjadi asam amino, namun sebagian besar menjadi olygopeptida. sesudah sampai di usus halus maka akan terjadi pencernaan olygopeptida-olygopeptida oleh banyak enzym yang ada di dalam usus halus.
pepsin menghidrolisa protein pada ikatan peptida pada N terminal dari asam amino aromatik (tyr,phe dan trp). tripsin menghidrolisa ikatan peptida pada asam amino yang memiliki gugus karbonil (lys, arg). kimotripsin menghidrolisa ikatan peptida pada C terminal dari residu tyr,phe dan trp. karboksipeptidase mengkatalisis pelepasan residu karboksil terminal secara berurutan. enzym aminopeptidase yang dikeluarkan oleh usus halus yang menghidrolisa residu amino terminal secara berurutan pada oligopeptida.
hormon yang berperan dalam pencernaan protein di usus halus adalah Hormon gastrin yang menstimuli pengeluaran HCl lambung dan pepsinogen yang kemudian akan diaktifkan menjadi pepsin dan kolesistokinin yang akan menstimulasi pengeluaran prokarboksipeptidase tripsinogen dan kimotripsinogen dari pankreas. ketiga ensim ini sesudah masuk ke usus halus menjadi aktif sebagai karboksipeptidase,tripsin, kimotripsin ,
MEKANISME SINTESIS PROTEIN PADA SEL EUKARYOT
sintesis protein membutuhkan DNA , DNA tersusun dari banyak gen dan setiap gen memproduksi protein, gen yang
berbeda akan memproduksi protein yang berbeda pula. protein a akan dihasilkan oleh
gen a, dan protein b akan dihasilkan oleh gen b.
gen sebagai bagian dari DNA, dan merupakan urutan nukleotida tertentu pada
DNA yang mengkode protein tertentu, gen berguna sebagai pembawa sifat
keturunan dari orang tua kepada anak anak cucunya , protein
merupakan ekspresi dari gen, protein yang berbeda tentu diekspresikan oleh gen yang
berbeda pula. jumlah nitrogen dari protein yang diserap dan yang diekskresikan
jumlahnya harus seimbang,
gen sebagai cetakan memproduksi MRNA, sedangkan proses sintesis MRNA
dengan DNA (gen) sebagai cetakannya dinamakan proses transkripsi,
mrna berperan sebagai cetakan yang hasil cetakannya dinamakan proteiin, proses sintesis protein dengan MRNA sebagai cetakannya dinamakan proses translasi,
tidak semua gen pada DNA dapat menjadi protein, Gen
yang mampu ditranskripsikan dan kemudian ditranslasikan sampai menjadi protein yaitu
Gen kelas II. Sedang 2 gen yang lain yaitu Gen Kelas I dan III hanya ditranskripsikan, Gen
kelas I ditranskripsikan menjadi rRNA yang merupakan penyusun ribosom dan berada pada permukaan RE kasar dan berguna sebagai tempat sintesis protein. Gen kelas III
ditranskripsikan menjadi tRNA yang berada pada sitoplasma yang berfungsi untuk
mentransfer asam amino yang ada di sitoplasma menuju Ribosom sebagai tempat
translasi,
1. SINTESIS PROTEIN PADA SEL EUKARYOT
struktur ultra sel eukaryot yang di dalamnya mengandung
macam-macam organella yang antara lain berperan dalam proses sintesis protein, Gen
merupakan urutan nukleotida tertentu yang ada pada DNA, DNA berada di
dalam inti sel , Pada sel eukaryot satu gen terdiri dari satu promoter yang dinamakan monosistronik. Ini berbeda dengan bakteri, di mana banyak gen dengan hanya satu
promoter (polisistronik) ,
Proses sintesis protein pada sel eukaryot terdapat
pada manusia melalui beberapa tahapan ,antaralain
(1) transkripsi gen kelas II akan
menghasilkan mRNA yang terjadi di dalam inti sel, Proses transkripsi terjadi dalam 2
tahap: tahap pertama dihasilkan mRNA yang belum masak, ukurannya panjang.
Kemudian dilanjutkan ke tahap kedua transkripsi akhir yang menghasilkan mRNA masak
yang ukurannya lebih pendek. mRNA masak hasil transkripsi akhir dikeluarkan dari dalam
inti sel melalui pori-pori membran inti sel menuju pada ribosom,
ribosom berada pada permukaan membran retikulum endoplasma kasar, dan ribosom
penyusunnya yaitu rRNA, pada ribosom terjadilah proses translasi yang memerlukan tRNA, hasil dari translasi ini adalah protein, namun protein belum dapat berfungsi,
sesudah proses translasi selesai akan menghasilkan protein yang belum dapat digunakan,
karena hanya sebagai rangkaian asam amino belaka dan belum sempurna.
penyempurnaan protein sesudah proses translasi terjadi pada badan golgi, proses
penyempurnaan yang terjadi di badan golgi yaitu proses melipat-lipat
membentuk struktur yang globuler , karbosilasi penambahan gugus karboksil, asetilasi penambahan gugus asetil, metilasi
penambahan gugus metil, sesudah protein
sempurna, ia akan disimpan pada lysosom dan siap untuk digunakan. jika digunakan di
luar sel, maka akan disekresikan ke luar sel,
a. TRANSKRIPSI
Transkripsi yaitu proses sintesis RNA dengan DNA sebagai cetakannya jika transkripsi terjadi pada gen kelas II maka
berlangsung di dalam inti sel dan menghasilkan mRNA. Proses transkripsi tentu harus
dimulai dengan ketersediaan cetakan DNA. Cetakan akan tersedia diawali dengan
terjadinya denaturasi, tidak semua gen pada DNA akan mengalami denaturasi, hanya gen tertentu yang akan ditranskripsikan, Proses denaturasi
dalam sel manusia terjadi dengan adanya enzym Gyrase yang akan memotong ikatan
hidrogen, sehingga DNA itu akan menjadi 2 strand yang terpisah, dan masing masing strand akan menjadi cetakan,
Proses transkripsi pertama menghasilkan mRNA immatur, yang ukurannya panjang,
karena semua bagian gen truktural (Intron dan Exon) ditranskripsikan, Sedangkan
transkripsi akhir akan terjadi pemotongan pada mRNA immatur pada bagian yang
diekspresikan oleh bagian Intron dari gen struktural, sehingga dihasilkanlah mRNA matur
yang ukurannya lebih pendek ,
Proses transkripsi terjadi melalui 3 tahapan, yaitu:
1) inisiasi transkripsi atau
pengawalan,
2) elongasi transkripsi atau pemanjangan,
3) terminasi transkripsi atau
pengakhiran.
Inisiasi transkripsi yaitu awal mulainya transkripsi, di mana protein
regulator dan RNA polymerase mulai menempel pada promoter dari gen yang merupakan
bagian dari DNA. Inisiasi transkripsi mulai dari ujung 5’ ke arah 3’,
Pada proses transkripsi, selain diperlukan enzym RNA polimerase, juga diperlukan
subtrat dari enzym itu. Subtratnya yaitu ribonukleotida yaitu nukleotida yang
komponen gula pentosanya adalah ribosa, dinamakan NTP
(nukleotida trifosfat) yaitu nukleotida dengan 3 gugus fosfat.
Macam-macam NTP ,antaralain : 1. GTP (Guanosin trifosfat), 2. CTP (Citosin trifosfat),
3. UTP (....trifosfat), 4. ATP (Adenosin trifosfat)
Enzym RNA polimeraselah yang
menentukan kapan proses transkripsi dimulai dan kapan transkripsi berakhir,
Elongasi transkripsi: sesudah inisiasi transkripsi selesai maka dilanjutkan dengan
proses elongasi transkripsi. sesudah Enzym RNA polimerase bergerak, sampai gen
struktural diikuti dengan menempelnya ribonukleotida bebas ( gugus fosfat yang berada
pada atom C5 dari gula ribosa) pada gugus OH yang berada pada atom C3 dari
ribonukleotida pada molekul RNA yang sedang tumbuh (hasil dari inisiasi transkripsi).
sesudah RNA polimerase sampai pada urutan nukleotida tertentu yang dinamakan
terminator maka proses penambahan ribonukleotida akan berhenti, yang dinamakan terminasi transkripsi. Transkripsi awal telah selesai yang menghasilkan mRNA immatur.
Kemudian dilanjutkan dengan proses pemotongan mRNA immatur pada sekuens yang
diekspresikan oleh bagian intron. Akhirnya mRNA menjadi lebih pendek, dinamakan mRNA matur. mRNA matur kemudian dikeluarkan dari dalam inti sel melalui pori-pori
membran inti menuju pada ribosom yang berada pada membran RE kasar.
b. TRANSLASI
Tranlasi yaitu proses sintesis protein dengan mRNA sebagai cetakannya,
Proses
translasi ini memerlukan (1) mRNA, (2) ribosom, (3) tRNA dan (4) asam amino
. Proses
translasi terjadi pada ribosom yang berada pada permukaan retikulum endoplasma
kasar , Proses tranlasi dibantu oleh tRNA yang berada di dalam sitoplasma, tRNA berfungsi untuk mentransfer asam amino dari sitoplasma ke ribosom. Asam amino
yang ada pada sitoplasma setiap sel berasal dari makanan atau minuman yang bentuknya
protein. Dalam proses penguraian menjadi asam-asam amino yang dibawa oleh darah dan diedarkan pada setiap sel yang memerlukan . Asam amino akhirnya sampailah pada
sitoplasma yang merupakan bahan untuk sintesis protein.
Urutan nukleotida yang terdapat pada mRNA hanyalah kode, artinya bahwa setiap
3 basa pada mRNA mengkode satu asam amino yang dinamakan kodon. Jadi kodon
adalah setiap tiga basa pada mRNA yang mengkode satu macam asam amino yang
daftarnya dapat dilihat pada daftar treeplet kodon ,
Setiap asam amino dapat mempunyai lebih dari satu kodon , contohnya asam amino
Asam amino Histidin mempunyai 2 kodon (CAU dan CAC).
serin mempunyai kodon sebanyak 4: UCU, UCC, UCA, UCG.
Asam amino Isoleucin mempunyai 3
kodon yaitu: AUU, AUC, AUD.
Selain kodon dari asam amino terdapat juga Star kodon AUG yang kebetulan
mengkode asam amino metionin. Setiap sintesis protein diawali dengan asam amino
metionin. Selain star kodon terdapat juga 3 macam Stop kodon yaitu: UAA, UAG, UGA.
saat enzym polimerase telah sampai pada salah satu stop kodon itu, maka
proses elongasi transkripsi akan berhenti,
yang mampu membaca kodon adalah tRNA yang membawa antikodon, Kodon dan antikodon saling berpasangan,
pasangan U-A, G-C, atau sebaliknya A-U, C-G , Dalam hal ini, kodon ada pada
mRNA dan antikodon ada pada tRNA,
SINTESIS PROTEIN PADA SEL PROKARYOT
struktur ultra sel bakteri tidak mempunyai inti sel sejati,
Kromosom berada di dalam sitoplasma yang tampak lebih kental dibandingkan
komponen di sekitarnya. Kromosomnyapun berbeda dengan sel eukaryot, yaitu
berbentuknya sirkuler dan supercoil. Sementara, sel eukaryot berbentuk linear.
Pada bakteri selain DNA kromosom terdapat juga DNA plasmid, yaitu DNA ekstra
kromosom, bentuknya sirkuler, double strand dan mengkode protein fungsional,
sel bakteri tidak mempunyai organella-organella seperti pada sel eukarot. Susunannya
lebih sederhana, namun mempunyai ribosom yang berfungsi untuk proses translasi.
Dogma sintesis
protein pada sel bakteri sama pula dengan pada sel eukaryot. DNA mengalami
denaturasi, menghasilkan dua macam cetakan, dengan cetakan itu terjadilah proses
transkripsi (proses sintesis mRNA dengan DNA sebagai cetakannya). Proses transkripsi ini
terjadi di dalam sitoplasma. Transkripsi belum selesai sebagian mRNA yang sudah jadi
bergabung pada ribosom untuk melakukan translasi. baik transkripsi maupun
translasi terjadi di dalam sitoplasma,
Gen pada sel prokaryot mempunyai
bagian-bagian antaralain
promoter, gen struktural dan terminator.
Bedanya gen struktural pada prokaryot semua akan ditranslasikan menjadi asam amino,
sehingga tidak ada sekuens gen yang tidak ditranslasikan. maka seandainya
ada gen struktural pada sel prokaryot yang terdiri dari 1500 nukleotida, maka gen
itu akan menghasilkan 500 asam amino. Berbeda dengan sel eukaryot yang
ada Intron pada gen strukturalnya yang tidak mengkode asam amino, sehingga ada
proses pemotongan pada proses transkripsi akhir.
Pada sel prokaryot juga terdapat adanya 3 kelompok gen ,antaralain :
1.gen yang
mengkode protein, 2. gen yang mengkode rRNA dan 3.gen yang mengkode tRNA. Selain
itu perbedaan struktur gen pada sel eukaryot dengan prokaryot, pada eukaryot satu gen, satu promoter, satu protein. Pada prokaryot, satu promoter, banyak gen, dan banyak
macam proteinnya,
1. Transkripsi
proses transkripsi yang terjadi pada sel eukaryot yaitu Transkripsi
pada sel eukaryote terjadi di dalam inti sel. Proses transkripsi pada bakteri terjadi di
dalam sitoplasma, karena prokaryot tidak mempunyai inti sejati, kromosomnya berada pada
sitoplasma yang terlihat lebih kental dibandingkan sitoplasma di sekitarnya. Transkripsi
terjadi melalui 3 tahapan, yaitu tahap insiasi transkripsi, elongasi transkripsi dan
terminasi transkripsi,
Proses Inisiasi transkripsi dimulai dengan menempelnya enzym RNA polimerase
pada promoter. Selain diperlukan adanya enzym RNA polimerase, diperlukan juga
adanya prekursor dari RNA yaitu ribonukleotida triphospat (ATP, GTP,UTP, dan CTP).
saat terjadi polimerisasi, maka akan terlepas dua gugus phospat yang juga
memproduksi energi yang tinggi. DNA cetakan bentuknyapun double strand. Terjadinya
inisiasi transkripsi pada bakteri berbeda dengan inisiasi transkripsi pada eukaryot, Demikian juga RNA polimerase pada bakteri juga berbeda dengan RNA polimerase
pada eukaryot. RNA polimerase pada bakteri sangat kompleks, terdiri dari empat subunit,
contoh RNA polimerase pada Escherichia coli. Empat subunit
protein itu ,antaralain : α, β, β’, σ/sigma dan α tampak 2 kopi. Keempat subunit itu
saling berinteraksi sehingga membentuk enzym yang aktif, namun sub unit σ/sigma tidak
berikatan kuat dibandingkan dengan ketiga subunit yang lainnya. Ketiga subunit α, β, β’
yang berikatan erat itu dinamakan core enzym,
Inisiasi transkripsi ini menentukan laju transkripsi, namun kadang inisiasi
transkripsi ini dihambat dengan adanya antibiotik rifampisin. Jadi Rifampisin mampu
menghambat sintesis protein pada tingkat inisiasi transkripsi, namun rifampisin tidak
menghambat proses elongasi transkripsi.
Proses Elongasi transkripsi: sesudah RNA polimerase mencapai gen struktural
mulailah terjadi penambahan nukleotida pada mRNA yang tumbuh dengan DNA sebagai
cetakannya, pada proses ini dapat dihambat oleh antibiotik streptolidigin.
Proses Terminasi transkripsi: RNA polimerase sesudah sampai pada terminator dari
gen maka transkripsi akan berhenti. tetapi bedanya dengan eukaryot, proses translasi
akan terjadi sesudah transkripsi selesai sempurna, Pada sel prokaryot terjadi proses yang
berbeda, yaitu proses transkripsi belum selesai sudah, namun proses translasi dimulai
pada ribosom,
proses inisiasi transkripsi, elongasi
dan terminasi transkripsi terjadi pada bakteri karena proses ini melibatkan
DNA yang bentuknya supercoil dan double strand, RNA polimerase (core enzym), dan
subunit σ/sigma, dan tentunya prekursor dari RNA (ATP, GTP,UTP, dan CTP).
urutannya ,antaralain :
1. DNA double strand
,
2. subunit σ/sigma akan mengenali sekuens pada DNA double strand, yang
merupakan site inisiasi transkripsi dan kemudian akan menempel pada site
itu. site inisiasi itu adalah promoter,
3. enzym RNA polimerase (core enzym), menempel pada bagian sekuens DNA
yang ditempeli oleh Subunit σ/sigma itu.
4. subunit σ/sigma melepaskan diri sesudah RNA polimerase menempel pada
bagian sekuens inisiasi, dan RNA polimerase (core enzym) berjalan untuk proses
elongasi hingga terminasi,
5. DNA akan membuka saat ada RNA polimerase, namun akan menutup kembali
saat RNA polimerase sudah bergerak meninggalkan. strand DNA yang menjadi
cetakan dan ditranskripsikan hanya satu strand saja.
6. saat RNA polimerase sampai pada sekuen terminator maka transkripsi akan
berhenti.
7. RNA polimerase dan mRNA akan melepaskan diri dari DNA cetakan.
sesudah transkripsi selesai, maka dihasilkan mRNA, yang kemudian bergerak ke ribosom
untuk melanjutkan proses translasi.
2. translasi
terjadi pada ribosom (rangkaian rRNA) yang ada pada sitoplasma. proses
translasi terjadi dengan tiga tahapan, yaitu: inisiasi translasi, elongasi translasi dan terminasi translasi. pada proses tranlasi yang mengikut sertakan mRNA, rRNA yang menyusun
ribosom memerlukan tRNA yang ada pada sitoplasma yang berguna untuk
mentransfer asam amino yang ada pada sitoplasma ditransfer ke mRNA,
FOTO TREEPLET KODON
FOTO TRANSKRIPSI SAMPAI TRANSLASI DI SEL EUKARYOT
FOTO MEKANISME SINTESIS PROTEIN SEL BAKTERI
FOTO BAGIAN DARI GEN & TRANSKRIPSI DI SEL EUKARYOT
* : RNA polimerase
P : Promoter
I : Intron
E : Exon
T : Terminator
FOTO PASANGAN BASA DNA&BASA RNA (A-U, T-A, G-C, C-G)
FOTO TRANSKRIPSI DENGAN DNA SEBAGAI CETAKANNYA
FOTO PROSES SINTESIS PROTEIN PADA SEL EUKARYOT
FOTO SINTESIS PROTEIN
TEKNIK DASAR ANALISIS MOLEKULER
teknik biomolekuler yaitu meneliti asam nukleat, regulasi dan
ekspresinya (produk) yaitu protein, termasuk meneliti protein,
asam nukleat pasca genom , teknik pertama dalam
meneliti genom yaitu meneliti kromosom dengan cara melisis sel,
dengan cara ini bisa diketahui bahwa jumlah kromosom manusia adalah 46 buah atau 23 pasang, meneliti asam nukleat (DNA) dan protein,
teori teknik dasar analisis
biologi molekuler untuk asam nukleat, teknik analisis dasar molekuler untuk protein,antaralain:
FOTO PENGIKATAN PROBE DNA KE GEN
1. TEKNIK DASAR ANALISIS BIOLOGI MOLEKULER UNTUK ASAM NUKLEAT (DNA atau RNA) dengan cara hibridisas yaitu dibuat pelacak (probe) yang merupakan untaian asam nukleat yang sesuai dengan DNA yang akan diselidiki , metode
ini paling akurat untuk mendeteksi asam nukleat, adalah Polymerase Chain Reaction (PCR) yang terpercaya , pada metode PCR suatu segmen asam nukleat diperbanyak menggunakan panduan primer yaitu batasan sekuen basa nitrogen yang ada pada hulu dan hilir segmen yang dimaksud. asam nukleat yang diperbanyak akan dengan mudah divisualisasi dengan elektroforesis,
ketepatan deteksi sekuen nukleotida dapat dilakukan dengan metode sekuensing. Ada beberapa jenis teknik dasar analisis biologi molekuler untuk asam nukleat, antaralain:
A. HIBRIDISASI DENGAN PROBE ASAM NUKLEAT DALAM BENTUK LARUTAN
bahwa rangkaian potongan DNA sangat spesifik untuk produk akhirnya dan bahwa asam nukleat berinteraksi satu sama lain melalui hubungan
pasangan basa, probe asam nukleat dapat dihasilkan untuk mengidentifikasi potongan ,DNA tertentu dengan mensintesis protein pemancing dengan rangkaian yang merupakan komplementer terhadap potongan DNA yang dituju,
Probe asam nukleat dengan rangkaian tertentu dapat dipakai untuk mengikat kemudian mengidentifikasi potongan komplementer DNA yang dinamakan hibridisasi , hibridisasi yaitu proses dasar teknik biologi
molekuler, semakin panjang probe, semakin besar kecenderungannya bahwa
probe itu akan bersifat spesifik. Namun, normalnya probe yang mempunyai
minimal 20 basa berturut-turut yang spesifik untuk potongan DNA tertentu sudah berkali kali terbukti spesifik untuk potongan itu, maka pengikatan nonspesifik 20 + probe basa pada potongan DNA yang tidak berkaitan sudah dinyatakan benar benar sangat tidak mungkin terjadi.
tahap pertama teknik hibridisasi yaitu denaturasi cetakan DNA dengan
suhu tinggi untuk memutus ikatan hidrogen di antara pasangan-pasangan basa
komplementer. Panas mengakibatkan pemisahan kedua untai DNA dengan memutus semua ikatan hidrogen yang menghubungkan kedua untai DNA,
suhu yang dibutuhkan untuk pemutusan ini bergantung pada rangkaian DNA tertentu (seperti ikatan sitosin guanin dengan 3 ikatan hidrogen lebih kuat dibandingkan ikatan adenosin-timin yang hanya berikatan dengan 2 ikatan hidrogen; oleh karena itu, ikatan sitosin-guanin membutuhkan panas yang lebih besar untuk dapat memutus ikatan itu),
ukuran potongan DNA yang akan didenaturasi dan konsentrasi garam, Pendidihan larutan DNA dilanjutkan dengan mendinginkannya secara cepat ke es ( untuk mencegah penggabungan kembali kedua untai) dipakai untuk melepaskan sambungan untai-untai DNA dan membukanya sehingga probe mampu berikatan dengan rangkaian komplementernya,
B. HIBRIDISASI DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS PADAT
walaupun hibridisasi bisa dilakukan dalam larutan (bukan bahan solid) namun bentuk probe yang lebih sering digunakan dalam hibridisasi mencakup penggunaan matriks padat yang mengikat DNA yang akan dianalisa,
Prinsip dasar teknik ini yaitu sampel DNA dilekatkan pada matriks padat (pada
sebuah membran) kemudian didenaturasi dengan panas, probe asam nukleat
tertentu yang telah diberi label radioaktif atau label enzim kemudian dibiarkan bereaksi ,dengan DNA yang sudah didenaturasi, sesudah mencuci materi yang tidak berikatan, keberadaan radioaktivitas atau keberadaan enzim (dengan metode kolorimetrik sesudah menambahkan substrat yang tepat) dideteksi. Keberadaan label yang terikat menandakan bahwa probe sudah terhibridisasi ke sampel DNA, yang pada akhirnya, merefleksikan keberadaan rangkaian DNA tertentu di dalam sampel , bila sampel yang akan dianalisa ada pada sebuah jaringan atau sel, teknik hibridisasi dinamakan hibridisasi in situ ,
Dalam bentuknya yang paling dasar dan paling sederhana, hibridisasi matriks padat dilakukan dengan mengaplikasikan satu “titik” sampel klinis ke sebuah membran (pada nitroselulosa) dan penambahan probe berlabel spesifik ke sampel itu, sesudah mencuci materi yang tidak berikatan, titik itu divisualisasi dengan mendeteksi label pada probe. Assay dot blot ini merupakan pendekatan semua-atau-tidak sama sekali (semata-mata digunakan untuk menentukan apakah rangkaian DNA tertentu ada di dalam sampel atau tidak). bila label terdeteksi (baik melalui metode radiografi maupun melalui kolorimetri, tergantung pada tipe label yang digunakan, probe telah mengikat sampel, menunjukkan keberadaan DNA komplementer terhadap probe di dalam sampel itu, Variasi dalam rangkaian DNA bisa dideteksi dengan sebuah metode yang
dinamakan RFLP (restriction fragment length polymorphism). pada metode ini, DNA ,pertama-tama dipotong menjadi beberapa fragmen yang lebih kecil dengan
menggunakan endonuklease restriksi, yang merupakan enzim yang memotong DNA pada rangkaian spesifik, Fragmen-fragmen dari proses ini dipisahkan menurut ukurannya oleh elektroforesis dalam sebuah gel agarose dengan cara yang mirip dengan pemisahan protein oleh Western Blotting, Ukuran fragmen-fragmen (yang dapat diberi label dan bisa divisualisasi) yang didapat dengan pemotongan itu bergantung pada DNA yang mempunyai rangkaian spesifik tempat endonuklease spesifik melakukan pemotongan, Pengetahuan mengenai rangkaian itu memungkinkan prediksi ukuran fragmen, bila variasi rangkaian itu harus terjadi, DNA tidak akan dipotong atau fragmen yang dihasilkan akan mempunyai panjang 1000 basa dan enzim tertentu memotong
di basa 850, pemotongan itu pasti menghasilkan 2 potong DNA dengan panjang
masing-masing kira kira 850 dan 150, bila rangkaian DNA itu berbeda atau berubah (seperti pada penyakit genetik yang mengakibatkan mutasi atau penyimpangan di tempat endonuklease tertentu melakukan pemotongan), pemotongan oleh endoknuklease akan gagal atau menghasilkan potongan dengan ukuran berbeda dari yang diharapkan (rangkaian yang dikenali oleh endonuklease berada di lokasi berbeda). sekarang ini RFLP tidak lagi digunakan secara rutin. walau demikian, RFLP adalah sebuah alat penting dalam memetakan berbagai gen untuk mendeteksi gangguan genetik dan dalam mengevaluasi variasi genetik dalam gen tertentu di antara individu-individu
yang berbeda,
FOTO PENGUJIAN RFLP (RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM
bahwa analisa pengujian RFLP meliputi 5 tahapan, antaralain :
1. isolasi dan purifikasi DNA,
2. amplifikasi menggunakan PCR dan pemotongan fragmen DNA menggunakan enzim
restriksi,
3. Pemisahan dan deteksi produk pemotongan DNA menggunakan elektroforesis,
4. analisa data untuk menghasilkan profil fragmen untuk setiap sampel,
5. analisa pengelompokkan berdasar profil sampel yang didapat dari tahap 4,
perkembangan tambahan pada hibridisasi matriks padat yaitu sebuah teknik bernama southern blotting, dengan menggunakan southern blotting, DNA
dengan berat molekul tinggi pertama kali dipotong dengan menggunakan endonuklease
restriksi menjadi beberapa fragmen kecil, yang kemudian dipisahkan sesuai ukurannya
melalui elektroforesis dalam sebuah gel agarose.
Komponen-komponen yang dipisahkan kemudian ditransfer secara langsung ke
membran nitroselulosa, tempat mereka tetap terikat dalam posisi yang sudah ditentukan
melalui pemisahan elektroforesis. Pelekatan ke membran dicapai dengan pemberian
panas yang tinggi. Membran itu kemudian “diblok” atau ditangani dengan DNA
yang tidak berkaitan seperti , DNA dari sperma ikan untuk mencegah pengikatan
nonspesifik probe ke membran, Probe yang sudah diberi label (fluoresen, radioaktif atau enzim ) yang spesifik untuk rangkaian DNA tertentu kemungkinan dibiarkan bereaksi
dengan membran, bila pengikatan spesifik terjadi, salah satu atau lebih fragmen DNA pertama diberi label.
adanya tahapan pengujian yang dilakukan pada
Teknik Southern blotting,
Perbedaan utama antara teknik ini dan dot blotting yaitu bahwa Southern blotting
menentukan apakah rangkaian spesifik hanya berkolaborasi di sebuah area DNA atau berulang pada lebih dari satu fragmen pada DNA itu,
Ekspresi gen menghasilkan produksi RNA; metode hibridisasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi rangkaian RNA spesifik yaitu metode Northern blotting, ini mirip dengan metode Southern blotting. Satu-satunya
perbedaan adalah bahwa target analisis dalam Northern blotting adalah RNA dan bukan DNA. Sekali lagi, RNA dipotong menjadi beberapa fragmen kecil dengan menggunakan enzim restriksi, dan fragmen-fragmen itu kemudian dipisahkan oleh elektroforesis, sesudah memindahkan fragmen-fragmen itu. ke sebuah membran, probe berlabel spesifik dibiarkan bereaksi dengan membran, rangkaian RNA spesifik diidentifikasi dengan keberadaan label pada fragmen tertentu. Masing-masing teknik mempunyai tahap pemeriksaan yang relatif sama, yang membedakan adalah jenis sampel dan probe yang dipakai jika digunakan sampel dan probe DNA (Southern blotting), sampel dan probe RNA (Northern blotting), sampel dan polipeptida(Western Blotting) atau probe protein,
FOTO PERBANDINGAN TEKNIK SOUTHERN , NORTHERN, WESTERN BLO
FOTO PENGUJIAN TEKNIK SOUTHERN BLOTTING
FOTO PRINSIP HIBRIDISASI IN SITU FLUORESEN UNTUK MENCARI LOKASI GEN DALAM
NUCLEUS
C. HIBRIDISASI IN SITU
Selain untuk mengidentifikasi rangkaian DNA spesifik pada DNA yang berikatan
dengan matriks padat artifisial (seperti sebuah nilon atau membran nitroselulosa), probe asam nukleat bisa untuk mengidentifikasi rangkaian-rangkaian DNA
spesifik dalam sebuah sampel biologis, ini dinamakan hibridisasi in situ . Prinsipnya sama dengan teknik-teknik hibridisasi lain; sumber cetakan
asam nukleat menjadi spesimen biologis, baik sepotong jaringan ataupun sebuah sel, dan targetnya merupakan DNA atau RNA,
Langkah pertama dalam ISH yaitu menangani jaringan atau sel untuk memperbaiki asam nukleat target agar bisa diakses ke probe. Probe yang sudah
diberi label (baik DNA maupun RNA) kemudian dibiarkan bereaksi dengan jaringan atau sel yang sedang ditangani dalam suhu tinggi untuk memungkinkan terjadinya hibridisasi. Probe itu dapat diberi label dengan radioaktif, antigenik (pada digoksigenin, atau DIG, yang bisa divisualisasi dengan memakai antibodi berlabel yang spesifik terhadapnya), biotin, atau label fluoresen. lihat skema
prinsip hibridisasi in situ Fluoresen untuk mencari lokasi gen dalam nukleus,
Dalam probe fluoresen, ISH yang memakai fluoresen disebut, secara tepat,
FISH (fluorescence in situ hybridization). ISH dan FISH dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan melokalisasi DNA atau RNA dalam jaringan atau sel tertentu, yang pada akhirnya merefleksikan ekspresi komponen yang disandi oleh DNA atau RNA tersebut dalam jaringan atau sel tertentu . FISH juga digunakan untuk
mengidentifikasi dan mempelajari gen tertentu dalam kromosom tertentu. adanya berbagai jenis label berbeda (enzimatik ,radioaktif, fluoresen) memungkinkan
deteksi DNA atau RNA berbeda di dalam jaringan atau sel tertentu,
Penerapan teknik FISH ini di laboratorium dapat digunakan, seperti dalam
analisa untuk mengidentifikasi kelainan genetik, pada tumor padat dan
berguna untuk menegakkan diagnosa , menentukan terapi. aplikasi yang
menggunakan teknik FISH ini yaitu prinsip Whole chromosome painting (WCP). WCP yaitu teknik mewarnai kromosom menggunakan teknik Fluorescence In Situ Hybridization (FISH). Fluorescence In Situ Hybridization yaitu teknik
diagnosa molekular menggunakan zat warna fluoresen (fluophore) untuk melabel DNA pelacak (DNA probe) yang digunakan untuk mendeteksi DNA yang komplementer. jika digunakan berbagai DNA pelacak yang melekat pada DNA komplementer di sepanjang kromosom, maka seluruh kromosom akan terwarna. sehingga bisa diketahui adanya aberasi kromosom baik dalam jumlah maupun strukturnya, jika setiap kromosom diwarnai dengan fluorophore/fluorochrome/zat warna fluoresens yang berbeda warna (multi color) secara bersamaan, Untuk melihat penempelan DNA pelacak berlabel pada kromosom tersebut dan penampilan masing-masing kromosom yang berwarna-warni digunakan mikroskop fluoresensi ,
FOTO PEWARNAAN WCP MULTI WARNA MENG-GUNAKAN KIT PELACAK MFISH
D. POLIMORFISME KONFORMASIONAL UNTAI TUNGGAL
Polimorfisme gen yaitu suatu perubahan saat individu mempunyai variasi
dalam gen yang sama dalam kisaran biologis. Dalam sebuah populasi, polimorfisme genetik terjadi saat terdapat bentuk-bentuk gen berbeda pada lokus tertentu dengan frekuensi lebih dari 1% hingga 2%. Polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) yaitu tempat tempat di dalam genom saat rangkaian DNA pada banyak orang berbeda hanya di sebuah basa tunggal. 10 juta SNP ada dalam populasi manusia dengan perkiraan 2 variasi umum missense per gen. Sebagian besar SNP bersifat silent (tidak memicu perubahan fungsi gen tertentu ) namun, kadang SNP bisa dihubungkan dengan perubahan (baik struktural maupun fungsional) molekul yang disandi oleh gen itu.
Oleh karena itu, SNP dalam individu atau populasi yang berbeda penting dalam
biologi molekuler dasar . Salah satu teknik yang digunakan untuk
mendeteksi SNP yaitu polimorfisme konformasional untai tunggal (single-strand
conformational polymorphism, SSCP). Perubahan-perubahan basa tunggal dalam fragmen DNA yang besar tidak mampu dideteksi dengan elektroforesis gel sebab perbedaan ukuran fragmen yang tidak sama akibat perubahan basa tunggal dapat diabaikan. Namun, sesudah didenaturasi,
DNA untai tunggal melipat dirinya sendiri menjadi struktur tiga dimensi selama proses renaturasi. Konformasi DNA untai tunggal bergantung pada rangkaian DNA-nya, dan mutasi apa pun bahkan pada basa nukleotida tunggal bisa mempengaruhi konformasi tiga dimensi untai tersebut,
Molekul DNA untai tunggal saat dipisahkan oleh elektroforesis pada matriks gel di bawah kondisi non-denaturasi bermigrasi secara berbeda untuk mempertahankan keutuhan konformasi mereka, Oleh sebab itu, gen dari
individu yang normal dan diduga mengandung penyakit, bisa rekayasa dengan PCR dan menjadi subjek SSCP untuk penelitian . SSCP hanya mampu menunjukkan bahwa ada perbedaan diantara 2 fragmen DNA, dan penentuan rangkaian DNA selanjutnya untuk menunjukkan perubahan itu. SSCP belakangan digunakan dalam penentuan genotipe dan dalam mengidentifikasi alel-alel berbeda dalam subjek homozigot dan heterozigot. SSCP juga dipakai dalam virologi, yang mempelajari virus dengan variasi genetik yang banyak ,
FOTO SKEMA PRINSIP POLIMORFISME KONFORMASIONAL UNTAI TUNGGAL SINGLE-STRAND
CONFORMATIONAL POLYMORPHISM, SSCP
FOTO SKEMA TEKNIK MIKROARRAY
FOTO PRINSIP DASAR REAKSI PCR
E. MIKROARRAY
banyak teknik menargetkan sebuah gen, rangkaian DNA tunggal, untuk menganalisa ratusan atau bahkan ribuan gen atau rangkaian DNA yang berbeda. maka dilakukan mikroarray . Mikroarray DNA atau gene chips merupakan
matriks padat yang terdiri dari beragam material ( kaca atau silikon) yang
merupakan tempat melekatnya ratusan, ribuan DNA berbeda
dalam jumlah sedikit (baik potongan gen atau rangkaian spesifik gen dalam kuantitas pikomole) ke berbagai tempat mikroskopik,
Penggunaan mikroarray adalah suatu bentuk hibridisasi, yaitu probe dilekatkan ke
matriks dan sampel DNA yang akan diperiksa ditambahkan ke matriks. Sampel uji DNA yang diberi label dengan label fluoresen atau label kemiluminesen
kemudian dibiarkan bereaksi dengan probe pada chip , sesudah mencuci materi yang tidak terikat, pengikatan spesifik target ke probe tertentu dievaluasi, Kekuatan pengikatan target tertentu ke probe pasangannya pada akhirnya bergantung pada komplementaritas target ke probe, semakin dekat rangkaian target ke rangkaian komplementer probe, semakin kuat target berikatan dengan probe itu , pada akhirnya, adalah refleksi homologi target itu dengan probe; semakin sama rangkaian antara target dan probe, semakin kuat ikatannya, kekuatan ikatan itu menghasilkan fluoresen atau kemiluminesen yang lebih terang, yang dapat diukur , Chip gen untuk mendeteksi bermacam macam tingkat ekspresi gen DNA atau RNA tertentu dalam kondisi berbeda, perbedaan rangkaian dalam segmen DNA atau gen tertentu dalam keadaan sehat dan sakit, atau pada individu yang berbeda atau untuk mengidentifikasi perbedaan basa tunggal bernama polimorfisme nukleotida tunggal, lihat skema penerapan
teknik Mikroarray untuk mendeteksi tingkat ekspresi gen RNA tertentu.
lihat Skema Teknik Mikroarray
F. REAKSI RANTAI POLIMERASE
Pada tahun 1968 sebuah metode untuk memperkuat rangkaian DNA spesifik Pada tahun 1983, Kary Mullis mengembangkan metode ini sehingga potongan atau bagian DNA tertentu bisa diperkuat dengan membuat banyak salinan identiknya, kelebihan teknik ini yaitu bahwa mempunyai potongan DNA yang sama dalam jumlah besar memudahkan untuk menganalisisnya. Teknik ini
membutuhkan deoksinukleotida (dNTP pada basa-basa DNA berbeda), polimerase DNA yang stabil secara suhu, potongan DNA pendek dinamakan oligonukleotida primer dengan panjang 10 sampai 30 pasangan basa, dan mesin pensiklus suhu (termosikler).
metode reaksi ini yaitu :
area DNA yang berisi rangkaian yang akan
diselidiki dipanaskan untuk melepaskan ikatan melelehkan DNA
( denaturasi) Oligonukleotida primer spesifik yang mengapit area yang akan
diperkuat, satu di ujung 3’ sebuah untai DNA dan yang lain di ujung 3’ untai antiparalel lain kemudian dibiarkan berikatan dengan rangkaian spesifik mereka pada masing-masing untai yang sudah dilepaskan ikatannya, ada masa masa pendinginan yaitu saat primer dibiarkan berikatan dengan untai DNA tunggal( penguatan ) di tahap ini, polimerase DNA yang stabil secara suhu mensintesis untai DNA komplementer yang dimulai di primer dan menggunakan untai DNA terbuka sebagai cetakan. Polimerase DNA menambah nukleotida, mengikuti rangkaian potongan DNA yang sudah dilepas ikatannya sehingga sebuah untai direplikasi dalam satu arah dan untai lain direplikasi dalam arah lain sehingga membuat salinan setiap untai terbuka dalam proses elongasi atau ekstensi. Pada tahap ini, ada dua salinan potongan DNA: masing-masing satu untuk setiap untai. Keseluruhan proses kemudian diulang dengan memanaskan kembali DNA,
memungkinkan primer berikatan dengan tempat spesifik mereka kembali (yang sesudah siklus pertama kini menjadi dua), mensintesis dua salinan potongan DNA lagi, (akibat jumlahnya telah menjadi dua kali lipat dalam siklus pertama, sekarang menghasilkan empat salinan) kemudian mengulangi seluruh prosedur denaturasi, penguatan, elongasi, dan pendinginan berkali-kali untuk mendapatkan jumlah eksponensial potongan DNA untuk diamplifikasi,
terakhir yaitu proses mendinginkan campuran reaksi keseluruhan ke suhu 5
hingga 15 derajat celcius untuk menyimpan produk akhir untuk penggunaan
tambahan. Fragmen yang didapat kemudian divisualisasi dalam gel agarose, zat warna ethidium bromida, PCR mempunyai banyak kegunaan dalam biologi molekuler seperti dapat mengidentifikasi organisme yang tidak bisa tumbuh dalam kondisi laboratorium atau yang ada dalam jumlah sangat sedikit, PCR berperan dalam penentuan genotipe ini dengan mengidentifikasi rangkaian DNA spesifik untuk genotipe HLA tertentu,
PCR untuk mengamplifikasi potongan RNA, Prinsip amplifikasinya
sama kecuali bahwa dalam kasus RNA, langkah awal tambahan diperlukan sebelum amplifikasi. Ini mencakup konversi RNA target menjadi DNA dengan reverse transcriptase, yang merupakan sebuah enzim yang mentranskripsikan RNA menjadi DNA. maka teknik ini dinamakan RT-PCR (reverse transcriptase PCR). Contoh penggunaan RT-PCR adalah identifikasi RNA virus dalam pemeriksaan HIV. RNA diekstrak dari plasma individu dan dibiarkan bereaksi dengan sediaan reverse transcriptase; ini mengubah RNA
virus menjadi cDNA. Reaksi PCR kemudian digunakan untuk memperkuat area spesifik pada DNA yang menyandi gen-gen virus tertentu. RT-PCR juga dipakai untuk memantau ekspresi gen karena produksi RNA dari gen merefleksikan ekspresi menghidupkann gen tertentu itu,
teknik PCR merupakan teknik yang paling banyak dalam mengatasi penyakit ,
2. TEKNIK ANALISIS DASAR MOLEKULER UNTUK PROTEIN
A. PROTEIN
Protein sebagai makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari sel,
Protein sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel, menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi antar sel maka penelitian biokimia khusus untuk protein khususnya enzim, hormon, antibodi ,
Semua jenis protein terdiri dari kombinasi rangkaian dari 20 asam amino.
Setiap jenis protein mempunyai urutan dan jumlah asam amino . Di dalam sel,
protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti badan golgi , mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya,
Protein-protein yang ikut serta dalam reaksi biokimiawi sebagian besar berbentuk enzim yang banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen dari organel sel. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. saat berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Untuk mempertahankan fungsinya, setiap jenis protein memerlukan keadaan tertentu saat diekstraksi dari normal biological milieu(lingkungan biologis yang normal). Protein yang diekstraksi seharusnya dipertahankan aktivitas enzimatiknya dan dihindarkan dari proteolisis.
Untuk menganalisa protein yang ada di dalam sel digunakan prosedur
fraksinasi sel yaitu a.memisahkan sel dari jaringannya, b. menghancurkan membran sel untuk mengambil kandungan sitoplasma dan organelnya c. memisahkan organelorganel dan molekul penyusunnya, Prosedur a dan b dinamakan homogenasi dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti homogeniser atau mortal hingga peralatan canggih seperti pemakaian vibrasi dan sonikasi ,
tergantung pada bahan yang akan dihomogenasi. Prosedur c dilakukan dengan
menggunakan sentrifuge pada kecepatan dan waktu tertentu,
Sebagian besar protein merupakan molekul yang mudah rusak jika tidak berada
pada kondisi fisiologisnya. oleh sebab itu, untuk mempertahankan struktur dan fungsi protein,fraksinasi dilakukan pada suhu rendah 0 sampai 40°C dalam buffer dan pH tertentu tergantung dari jenis protein yang akan diselidiki ,
Hasil homogenasi yang disebut homogenat masih berupa larutan
keruh yang terdiri dari organel-organel sel ,makromolekul penyusun sel diantaranya yaitu protein dan debris sel sisa sel sel yang tidak hancur,
dengan sentrifugasi organel sel dan debris mengendap di dasar tabung sentrifuge ( pellet),
sedangkan makromolekul (termasuk protein) yang ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan debris dan organel sel tidak akan mengendap tetapi terlarut dalam buffer (dinamakan supernatan yang bening). Supernatan ini yang digunakan sebagai sampel untuk analisa protein dalam jaringan,
Untuk analisa protein yang di dalam plasma atau serum darah, prosedur fraksinasi
a dan b tidak dibutuhkan karena protein sudah terlarut dalam plasma darah, sedangkan sentrifugasi tetap digunakan untuk mengendapkan sel-sel darah sehingga protein yang terlarut dalam plasma atau serum terdapat sebagai supernatan, Beberapa teknik analisa protein memerlukan prosedur isolasi yaitu memisahkan protein dari makromolekul yang lain atau memisahkan protein dengan sifat tertentu dari protein lain yang tidak butuhkan dalam analisa. Suatu teknik isolasi dan identifikasi protein harus mempertimbangkan kelistrikan ,sifat-sifat fisik, kimiawi suatu protein sehingga konformasi dan aktifitasnya tidak berubah. di tahap pertama isolasi, dipakai cara berdaya pemisah terendah seperti pengendapan dengan amonium sulfat. Pengendapan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain temperatur larutan, jumlah dan posisi gugus polar, berat molekul dan pH ,
Protein hasil sentrifugasi homogenat masih terdiri dari berbagai jenis protein ( crude protein) ataupun protein hasil pengendapan amonium sulfat (jenis
protein lebih spesifik) kemudian dapat dianalisa secara kualitatif maupun kuantitatif , Analisa kuantitatif protein yang memakai spektrofotometer dengan
panjang gelombang tertentu tergantung pada jenis pereaksi dan protein yang dipakai, Dengan spektrofotometer dapat diketahui banyaknya atau jumlah protein dalam suatu sampel yang dinyatakan dalam satuan ppm ,dalam satuan mg protein/ml sampel atau dalam satuan µg protein/ml sampel
tergantung dari satuan yang dipakai membuat kurva standar. Analisa kualitatif protein dapat menggunakan kromatografi ataupun elektroforesis tergantung pada tujuan analisa, baik analisa kuantitatif atau kualitatif digunakan secara terpisah maupun secara bersamaan dalam suatu rangkaian analisa,
B. METODE UNTUK MEMISAH PROTEIN
1) SDS-PAGE
SDS-PAGE (sodium dodecyl sulphate polyacrylamid gel electrophoresis)
memisahkan protein berdasarkan berat molekulnya. SDS merupakan
detergen anionik, yang jika dilarutkan molekulnya akan mempunyai muatan
negatif dalam range pH yang luas. Fungsi utama SDS pada metode SDS-PAGE
yaitu untuk memberikan muatan negatif pada protein yang akan diselidiki,
SDS mampu menyederhanakan protein (muatan,bentuk, ukuran) ,mendenaturasi protein dan mempermudah menyamakan kondisi, muatan negatif SDS akan menghancurkan sebagian struktur kompleks protein dan secara kuat tertarik ke arah anoda jika ditempatkan pada suatu medan
listrik.
2) PEMFOKUSAN ISOELEKTRIK
pada metode ini, protein dipisahkan berdasar keseimbangan residu asam
amino (muatan negatif) dan residu asam .
amino basa (muatan positif), yang menentukan
sifatnya yang dinamakan titik isoelektrik (pI), suatu kondisi dimana pH
pada muatan bersih protein menjadi nol. Protein yang dibedakan berdasarkan
sedikit mungkin muatan residu ( bentuk mono- dan di-phosphorylated
dari suatu protein) dapat dipisahkan dengan metode ini. Sebaliknya, protein
dengan nilai pI yang mirip namun ukurannya sangat berbeda dapat
memberikan hasil running pada posisi yang sama,
3) HPLC dan TLC
Thin layer chromatography (TLC) bisa digunakan
untuk memisahkan peptida ( derivat dari digesti proteolitik suatu
protein) berdasarkan pada kemiripan sifatnya,
High-performance liquid chromatography (HPLC) bisa digunakan untuk
memurnikan memisahkan protein atau peptida berdasar hidrophobisitas,ukuran, atau muatan , Kedua metode ini bermanfaat sebagai tambahan pendekatan gel-based, terutama untuk tujuan preparasi dan untuk analisa peptida ,
4) ELEKTROFORESIS 2 DIMENSI (2-D)
Elektroforesis 2 Dimensi yaitu teknik analisa pemisahan protein
menggunakan 2 dimensi yang diberi arus listrik. bila sebuah larutan yang
mengandung molekul protein diberikan arus listrik, maka protein itu akan
bermigrasi dengan laju yang bergantung pada bentuk, muatan dan ukuran , Teknik ini untuk proteomika (analisis
molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen
dalam sel) seperti pada pemeriksaan kemurnian , pemurnian protein skala mikro meneliti protein, analisis komparatif ekspresi dari
dua sampel protein atau lebih, lokalisasi dan identifikasi pasca translasi dan
penelitian interaksi protein-protein, ini dikarenakan, elektroforesis dua
dimensi mampu memisahkan hingga ribuan protein secara bersamaan,
Prinsip dasar dalam elektroforesis 2-D yaitu dimensi pertama dalam
pemisahan protein dilakukan berdasarkan titik isoelektriknya (Isoelectric point, IEP, pI) yaitu pada pH dimana muatan tiap protein netral atau sama dengan 0.
Elektroforesis dimensi pertama ini dinamakan elektroforesis isoelektrik
pemfokusan atau IEF (Isoelectric Focussing). Tehnik IEF ini bekerja dengan
menerapkan arus listrik pada protein dalam gradien pH tertentu dan protein akan
bermigrasi karena adanya tegangan arus listrik,
Pada dimensi pertama, protein yang akan diteliti dilarutkan dalam larutan
yang mengandung deterjen non ionik (tidak bermuatan) yang dicampur dengan
merkaptoetanol dan urea yang mengubah sifat dan menguraikan semua rantai
polipeptida tanpa mengubah muatan asli masing-masing. saat protein mencapai
nilai pH yang sesuai dengan titik isoelektriknya maka protein berhenti bermigrasi,
dimana muatan protein itu netral,
Pada dimensi kedua, protein akan dipisahkan berdasarkan berat atau massa
molekulnya. Pemisahan protein dengan cara ini menggunakan sodium dodesil
sulfat poliakrilamida gel sebagai medium penyangga. Gel yang mengandung protein
pada elektroforesis dimensi pertama dicelupkan ke dalam larutan sodium dodecyl
sulfate (SDS) untuk memberikan muatan negatif pada protein. Protein yang
bermuatan negatif akan bergerak dari katoda (kutub negatif) menuju anoda (kutub positif) dengan adanya tegangan arus listrik, Protein saling terpisah membentuk bintik-bintik yang tersusun menurut berat molekul setiap protein.
Untuk melihat hasil pemisahan protein menggunakan elektroforesis 2-D,
dapat dilakukan pewarnaan gel dengan pewarnaan perak coomasie. Teknik
visualisasi lain yang dapat digunakan yaitu autoradiografi
(radioaktif) atau fluorografi
Gel yang sudah divisualisasi dapat di dokumentasikan menggunakan kamera atau scanner. contoh alat untuk melakukan
elektroforesis dua dimensi, yaitu Protean® i12™ IEF Cell dan Criterion™ Cell. Alat yang digunakan untuk elektroforesis dimensi pertama yaitu Protean® i12™ IEF Cell
Alat untuk Elektroforesis Dimensi Pertama (Protean® i12™ IEF Cell)
Sedangkan alat yang digunakan untuk elektroforesis dimensi kedua adalah Criterion Cell,
Alat untuk Elektroforesis Dimensi Kedua (Criterion™ Cell)
Hasil analisa elektroforesis dua dimensi ini digunakan untuk
mengetahui perubahan dan identifikasi proteomik yang kemudian diketahui
ekspresi gen yang meningkat atau menurun akibat cekaman tertentu,
FOTO ALAT UNTUK ELEKTROFORESIS DIMENSI KEDUA (CRITERION™ CELL)
FOTO PROTEAN® I12™ IEF CEL
5) WESTERN BLOTTING
Western blotting yaitu proses pemindahan protein dari gel hasil
elektroforesis ke membran. Membran ini dapat diperlakukan lebih fleksibel
dibandingkan gel sehingga protein yang terblot pada membran dapat dideteksi dengan cara fluoresensi atau visual ,
Deteksi ekspresi protein pada organisme dilakukan dengan metode imunologi
menggunakan antibodi sekunder dan antibodi primer sesudah pemberian antibodi sekunder, deteksi dilakukan secara visual dengan pemberian kromogen atau secara fluoresensi. Pada deteksi secara fluoresensi, reaksi antara antibodi primer dengan antibodi sekunder dapat memberikan hasil fluoresens yang kemudian akan membakar film X-ray, deteksi ini dilakukan di kamar gelap.
Western blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih
sensitif dan lebih spesifik, lihat Skema penerapan prinsip Western Blot
FOTO SKEMA PRINSIP WESTERN BLOT
C. METODE IDENTIFIKASI PROTEIN
sesudah menemukan protein dalam bentuk band spot pada gel atau sebuah
puncak pada pemisahan HPLC, maka tahap selanjutnya yaitu menentukan identitas molekulernya. ada dua metode yang digunakan yaitu, metode spektroskopi massa dan metode degradasi Edman ,
1) DEGRADASI EDMAN
Degradasi Edman menggunakan reagen isothiocyanates untuk bereaksi
dengan N-terminal dari protein atau peptida. saat kondisi sesuai,
degradasi Edman akan membelah residu N-terminal asam amino untuk
menciptakan derivat asam amino plus ujung amino bebas sesuai dengan asam
amino kemudian dalam rantai polipeptida:
FOTO DEGRADASI EDMAN 1
dimana X yaitu ‘tag’ kimia yang ditangkap reagen ke grup amino N terminal sebagai bagian dari proses pembelahan. kemudian bisa memisahkan
X-AA1 dari campuran dan mengidentifikasi asam amino apa yang ter-representasi.
Siklus reaksi di atas dapat diulang untuk menjelaskan asam amino kedua di rantai ,
AA2:
FOTO DEGRADASI EDMAN 2
dan seterusnya. Reagen isothiocyanate dapat berfluoresensi atau menjadi
radioaktif, memungkinkan untuk mendeteksi derivat asam amino
yang dilepaskan X-AA dan oleh karenanya memungkinkan sequencing sejumlah
kecil protein.
saat sekuen terminal amino dari protein sudah ditentukan sedikitnya 8-10 residu, penyimpulan sekuen bisa dibandingkan ke database
protein atau genom untuk organisme yang akan di identifikasi proteinnya. bila
lebih dari satu protein dari database yang cocok dengan sekuen hasil penelitian
, penambahan kriteria penelitian seperti berat molekul protein dapat dilakukan.
memungkinkan dilakukan membelah protein (secara
enzimatik
kimiawi ) menjadi peptida yang dapat disekuensing untuk identifikasi
protein.
Degradasi Edman mempunyai kekurangan .,yaitu metode ini tidak aktif saat N-terminal dari protein atau
peptida diblok secara kimiawi dan metode ini tidak aktif pada protein atau peptida yang sangat hidropobik (masalah potensial untuk
protein membran), Namun, tetap memungkinkan untuk
.membelah protein secara enzimatik kimiawi menjadi peptida, sehingga tetap
mempunyai ujung-amino bebas dan bisa disekuensing,
2) Spektrometri Massa
Spektrometri massa yaitu metode sensitif untuk
.menentukan berat molekul protein juga dapat mengerjakan sampel dalam jumlah banyak dengan cepat, metode ini
menentukan protein yang berbeda di dalam sampel
yang kompleks( analisis proteomik) . Spektrometri massa
untuk menentukan identitas protein
dan sekuen protein dengan konsep seperti degradasi Edman.
Endoprotease (enzim untuk membelah ikatan peptida pada rantai polipeptida)
memiliki spesifisitas yang signifikan. saat protein dibelah oleh endoprotease,
maka akan terbentuk fragmen-fragmen, dimana jumlah dan massanya secara
langsung ditentukan oleh sekuen asam amino. Spektrometri massa menyediakan
data tentang hasil pembelahan isolasi protein oleh endoprotease:
maka dapat membandingkan hasil penelitian dengan database protein untuk
menentukan protein apa yang ada dalam organisme yang dianalisa , Spektrometri
massa cocok untuk penelitian karena metode ini bisa menentukan berat
molekul dengan akurat dari sedikit fragmen yang dihasilkan dari protein hasil
pemotongan. Teknik ini telah dikembangkan dari pemotongan protein hasil pemisahan
gel elektroforesis dua dimensi dan kemudian diinjeksi secara langsung ke spektrometer
,
PERALATAN LABORATORIUM
BIOLOGI MOLEKULER
peralatan yang digunakan di laboratorium molekuler digolongkan menjadi peralatan standar dan peralatan pendukung. peralatan standar
berharga sangat mahal, semua peralatan, bahan-bahan kimia larutan-larutan yang
akan dipergunakan harus dalam kondisi steril. maka semua jenis peralatan yang
akan dipergunakan dalam suatu pekerjaan laboratorium molekuler harus disterilkan
terlebih dahulu. sterilisasi alat-alat gelas yang tahan panas dapat dilakukan dengan
menggunakan otoklaf pada suhu 120 derajat C memungkinkan pelaksanaan sterilisasi
dengan otoklaf dan digunakan peralatan
sekali pakai, keberhasilan pekerjaan laboratorium biomolekuler ditentukan oleh
sistem kerjasama antar staf laboratorium,
dokumentasi pekerjaan , semua sarana prasarana,jenis peralatan yang digunakan, bahan-bahan
kimia, larutan stok, prosedur pelaksanaan pekerjaan, ketertiban pelaksanaan, ketepatan
waktu, kebersihan, sterilitas alat dan bahan, untuk menjamin kualitas hasil pengujian, tata ruang laboratorium dibuat
agar kontaminasi bisa diminimalkan. laboratorium biologi molekuler
.minimal terdiri dari ruang amplifikasi , ruang
dokumentasi,ruang preparasi, ruang kuantitasi DNA,
a. Ruang Bahan Kimia
tempat penyimpanan bahan-bahan kimia berbahaya disesuaikan
dengan sifat dan masing-masing bahan . bahan kimia yang dapat disimpan pada
suhu ruang diletakkan secara langsung pada suhu ruang dan pada lemari bahan
kimia. namun beberapa jenis bahan kimia yang membutuhkan penyimpanan pada
suhu rendah 4 derajat c atau -20 derajat c , maka bahan kimia perlu disimpan dalam
freezer refrigerator , bahan kimia yang utuh ,bahan kimia yang disimpan dalam bentuk stok maka informasi yang lengkap harus
dicantumkan pada masing-masing botol larutan stok meliputi: identitas pembuat, tanggal pembuatan , jenis bahan kimia, konsentrasi stok, penyimpanan larutan stok harus dipisah dengan lemari untuk bahan kimia yang masih
utuh.
b. Ruang steril
aktivitas kegiatan molekuler membutuhkan
sterilitas tinggi untuk mencegah terjadinya kontaminasi. ruang steril
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaaan yang memerlukan sterilitas tinggi
bila lokasi terbatas, maka fungsi ruang steril digantikan dengan
penggunaan laminar air flow cabinet. dalam pemakaiannnya, harus dipisahkan antara
laminar air flow cabinet untuk pekerjaan yang membutuhkan sterilitas tinggi (preparasi larutan,kultur sel, kultur jaringan ) dengan laminar air flow cabinet ,untuk pekerjaan yang menggunakan mikroba untuk
mencegah terjadinya kontaminasi.
c. Ruang Kerja dan Meja Kerja (Bench)
ruang kerja dan meja kerja digunakan untuk meletakkan berbagai peralatan utama di laboratorium, seperti:
vortex,
rotator, mikroskop, ph meter, elektroforesis, mesin PCR, sentrifuge, shaker, inkubator, dalam ruang kerja dilengkapi dengan meja kerja yang
digunakan untuk mempersiapkan segala pekerjaan di laboratorium, sepreti : persiapan proses elektroforesis, persiapan reagensia PCR,
penulisan
,buku kerja, persiapan media, pembuatan larutan stok,
meja kerja harus
selalu dibersihkan sebelum melakukan pekerjaan atau sesudah menyelesaikan
pekerjaan. kebersihan meja kerja menjadi tanggung jawab seluruh pengguna
laboratorium. adanya bahan kimia berbahaya yang tertinggal di meja kerja akan sangat
membahayakan bagi pengguna laboratorium,
seorang pelaksana laboratorium menggunakan
meja kerja terpisah dengan yang lain. ini perlu dilakukan untuk
mencegah tercampurnya bahan kimia pada peralatan ,
d. Ruang Analisis
ruang analisis yaitu ruangan penempatan peralatan
laboratorium untuk keperluan penelitian . peralatan yang
ditempatkan pada ruang analisis, antara lain: mesin PCR (thermal cycler) spektrofotometer, mikroskop, kromatografi
gas, komputer,
FOTO RUANG ANALISIS
FOTO PERALATAN DI RUANG ANALISIS
e. Lemari Alat
lemari alat untuk penyimpanan berbagai jenis
alat gelas dan peralatan kecil di laboratorium, seperti: corong kaca, botol-botol sampel, ,gelas ukur, tabung reaksi, gelas
beaker, erlenmeyer, cawan petri, pipet, labu takar, penyimpanan alat-alat gelas yang telah steril harus dipisahkan dari
peralatan yang belum steril. penyimpanan alat gelas dipisahkan berdasarkan
volumenya,sterilitas alat,macam alat, ukuran ,
f. Tempat penyimpanan Mikroba
kegiatan yang berkaitan dengan bakteri diperlukan
proses penyimpanan mikroba. Untuk penyimpanan mikroba sementara (dalam waktu
singkat), mikroba dalam media padat disimpan di kulkas pada suhu 4 derajat C.
namun untuk penyimpanan yang relatif lama, dapat dibuat stok gliserol 16-20% dari
mikroba dan disimpan pada freezer dengan suhu hingga -40 derajat C.
g. Ruang Kultur Sel atau Kultur Jaringan
pekerjaan molekuler yang melibatkan sel sel atau jaringan tubuh manusia meninggal , diperlukan ruang steril untuk ruang kultur sel , Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak kultur dengan
peralatan antara lain: pengatur cahaya,termometer ruangan, pengatur suhu,
sehingga
dapat disesuaikan kebutuhan kultur yang sedang diteliti.
FOTO KULTUR JARINGAN MIKROBA
h. Tempat Pencucian Alat Gelas
Tempat pencucian alat gelas untuk mencuci dan mengeringkan
segala peralatan kotor yang sudah pernah dipergunakan dalam pekerjaan laboratorium. Setiap
pengguna harus selalu tidak lupa membiasakan diri untuk secepatnya mencuci segala peralatan
yang kotor yang sudah pernah dipakai. Tempat pencucian bagi alat-alat gelas yang sudah
terkontaminasi mikroba harus dipisah dengan tempat pencucian alat-alat gelas yang
belum terkontaminasi ,dicuci
pada tempat yang terpisah seperti silver nitrat, fenol, etidium bromide, akrilamid,
FOTO PENCUCIAN ALAT GELAS
i. Pembuangan limbah
pembuangan limbah diatur untuk limbah yang
berbahaya, limbah silver nitrat, fenol etidium bromide, akrilamid, tidak boleh dibuang
langsung ke tempat pencucian. limbah ini harus ditampung terlebih
dahulu di suatu tempat ,gel elektroforesis yang
mengandung limbah berbahaya, tidak boleh dibuang ke tempat sampah, namun
harus dicuci dengan air terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam kantung
plastik bersama segala bahan yang terkontaminasi bekas alat suntik ,kertas tissue, sarung tangan, sebelum dimusnahkan,
Peralatan Di Laboratorium Biologi Molekuler
-Mesin sekuenser
mesin sekuenser yaitu suatu peralatan medis modern untuk mensekuen segmen
DNA dengan panjang tertentu, sehingga dapat mengetahui
urutan basa-basa DNA-nya.
- Refrigerator dan Freezer
refrigerator dan freezer yaitu suatu peralatan medis modern untuk
penyimpanan biakan mikroba, reagen atau bahan-bahan kimia, larutan stok, suhu
freezer dapat diatur sesuai keperluan.
-Termos Nitrogen Cair
termos nitrogen cair yaitu suatu peralatan medis modern untuk
menyimpan nitrogen
cair yang dibutuhkan dalam proses isolasi dna. untuk penyimpanan
nitrogen cair, masing-masing tipe termos nitrogen cair memiliki volume
bervariasi,
-Alat-alat gelas
cawan petri, labu erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, labu takar, tabung reaksi, atau alat gelas yaitu suatu peralatan medis modern untuk kegiatan laboratorium , peralatan retak
tidak boleh digunakan karena dapat membahayakan pengguna
laboratorium, alat gelas yang
terkontaminasi menyebabkan kerugian
-Sentrifus (Centrifuge)
Sentrifus yaitu peralatan medis modern untuk mengumpulkan larutan
yang ada di dinding tabung (Effendorf atau tabung reaksi) ke dasar tabung untuk memisahkan larutan atau untuk mengendapkan suatu zat terlarut seperti sel dengan komponen-komponen
penyusunnya dalam suatu suspensi , DNA, RNA
dalam
penggunaan sentrifus persyaratan yaitu kesetimbangan
dari bahan dan alat yang akan disentrifugasi.
dalam molekuler dikenal beberapa macam dan ukuran sentrifus.untuk sentrifugasi cairan dengan volume lebih dari 10 ml
maka digunakan ukuran volume sentrifuge yang lebih besar. untuk sentrifuge yang
berukuran besar ini juga ada yang berpendingin maupun tidak berpendingin. kecepatan putaran maksimum rotornya berbeda-beda seperti sentrifus mikro
sentrifus dengan kecepatan tinggi dinamakan ultracentrifuge yang biasanya dilengkapi
dengan pendingin, untuk
cairan yang jumlahnya sedikit (kurang dari 1,5 ml) dipergunakan sentrifus mikro
(microcentrifuge). sentrifus mikro dibedakan ke dalam sentrifus yang
berpendingin (refrigerated mikrocentrifuge) dan tidak berpendingin.
sentrifus mikro juga dibedakan berdasarkan kecepatan putaran rotornya, semakin
cepat putarannya maka kemampuan suatu partikel untuk mengendap akan semakin
mudah. kecepatan suatu putaran ( sentrifus) diukur dalam satuan gravitasi
atau putaran perdetik (rpm).
-Perangkat Elektroforesis
molekul DNA bermuatan negatif, sehingga bila molekul DNA ditempatkan pada
medan listrik, maka akan berpindah dari kutub negatif menuju kutub positif. prinsip
elektroforesis yaitu perpindahan partikel-partikel yang bermuatan karena medan listrik,
perangkat elektroforesis terdiri dari: cetakan gel ,sisir,power supply, mesin elktroforesis, ada dua jenis perangkat elektroforesis, dengan nama
elektroforesis vertikal dan elektroforesis horizontal ,
elektroforesis vertikal
dengan menggunakan gel akrilamid,
elektroforesis horizontal
dengan menggunakan gel agarosa,
-Biosafety Cabinet
biosafety cabinet ULFA
(Ultra Low Penetration Air) dan HEPA (High Efficiency Particulate Air) merupakan alat utama dari Biosafety Cabinet yang terbuat dari filter
tipe kering berbentuk mikrofiber borosilikat lembaran tipis seperti kertas. berguna untuk menyaring serbuk,partikel radioaktif,debu, asap, bakteri, jelaga,
- PCR (PCR Thermal Cycler)
PCR yaitu suatu peralatan medis modern untuk mengamplifikasi atau
menggandakan untaian basa-basa DNA yang dibatasi oleh pasangan primer pengapitnya
melalui pengaturan suhu dan penggunaan enzim tahan panas tinggi. Dalam proses menggandakan untaian basa-basa DNA
, PCR akan bekerja secara otomatis sesuai permintaan
pengaturan suhu untuk tahap denaturasi, annealing maupun ektensi/ elongasi juga
siklus yang dibutuhkan,
-Pipet Mikro
Pipet yaitu suatu peralatan medis modern untuk mengambil larutan dari suatu tempat ke tempat lain
secara akurat. Alat ini diperlukan dalam teknik PCR untuk
mengambil larutan atau suspensi dengan volume yang
relatif kecil ( dalam µL) dan ketepatan yang sangat tinggi pada pemakaian pipet mikro harus diperhatikan volume yang sesuai untuk
pipet yang bersangkutan. Angka yang tercantum di dalam pipet menunjukkan volume
maksimum yang dapat diambil pemilihan ukuran pipet dan tips pipet mikro tergantung
pada volume yang akan diambil. pengambilan bisa dengan pipet mikro yang 1000
µl, namun kurang akurat. demikian pula dengan pipet ukuran 0-10 µl,
namun harus diulang beberapa kali. ini memicu kesalahan sebab dengan pengambilan berulang kali dapat terdapat kesalahan setiap
kali pemipetan walaupun dengan kesalahan yang sangat kecil,
mengingat volume larutan yang diambil biasanya berukuran sangat kecil (dalam
satuan mikroliter), maka alat ini sebenarnya dirancang sedemikian rupa
sehingga tingkat ketepatannya sangat tinggi. untuk mengambil volume 80 µL, gunakan
pipet mikro dengan kisaran 10-100 µL. ada cara dalam penggunaan pipet
yang harus diikuti sehingga kekurangtepatan dalam pengambilan dapat dihindari. ukuran
tips yang digunakan harus sesuai dengan kriteria batasan volume pada pipet yang
akan digunakan.
untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari satu larutan ke larutan yang lain,
maka setiap pengambilan harus menggunakan ujung pipet yang baru dan steril, sterilisasi
mikropipet hanya dilakukan pada ujung pipet dan bukan pada pipet mikro
keseluruhan. ujung pipet dapat disterilisasi dengan autoclave pada suhu 120 derajat c selama 20
menit. kebanyakan jenis pipet mikro tidak bisa disterilisasi dengan autoclave.
masing-masing merek memberikan kode warna yang berbeda pada tips yang
diproduksi sesuai dengan kisaran volume tips ,
-Autoclave
Autoclave yaitu suatu peralatan medis modern untuk sterilisasi larutan pereaksi ,alat gelas,
mikrotip, mikrotube, air, alat ini menggunakan uap panas bertekanan tinggi suhu 120 derajat C selama 15-20 menit. Kapasitas
volume autoclave beragam. Sumber panas autoclave berasal dari
LPG,
listrik ,
- pH meter
pH meter yaitu suatu peralatan medis modern untuk pengukuran pH larutan. diperlukan pada proses pembuatan larutan stok atau media ,
-Mikroskop
mikroskop yaitu suatu peralatan medis modern untuk
melihat benda
dengan ukuran sangat kecil mikro seperti mikroorganisme,
setiap tipe mikroskop mempunyai spesifikasi lensa dan kekuatan pembesaran khusus.
kekuatan pembesaran suatu mikroskop diatur atur, dengan penambahan lampu UV, penambahan
kamera,
-Tabung (tubes)
mikro
Tabung (micro tubes) untuk dalam proses molekuler termasuk proses PCR , Dikenal berbagai macam ukuran
tabung, mulai ukuran kecil sampai besar, ukuran 0,5 mL; 1,5 mL; 2,0 mL,
-Shaker
shaker yaitu suatu peralatan medis modern untuk membantu penggoyangan media kultur mikroba yang sudah diinokulasi dalam
waktu dan kecepatan tertentu,aktivitas kultur mikroba dan kultur sel dalam media cair
dilakukan dengan penggoyangan media. penggoyangan untuk menjaga homogenitas selama
kegiatan kultur sehingga didapat pertumbuhan optimal dari kultur mikroba
tertentu untuk menghasilkan metabolit yang diharapkan, seperti untuk produksi vitamin , produksi enzim,
produksi antimikroba,
-Inkubator
inkubator yaitu suatu peralatan medis modern untuk proses inkubasi sesuai
dengan temperatur yang diharapkan dalam proses inkubasi ini. proses inkubasi
sering diperlukan dalam proses analisis
southern blot, perrtumbuhan mikroba , ekstraksi isolasi DNA, plasmid, enzim restriksi,
jika dalam proses inkubasi itu harus disertai dengan penggoyangan media
kultur mikroba, maka aktivitas dilakukan dengan peralatan shaker
inkubator.
-Rotator/ Rotary shaker
Rotator yaitu suatu peralatan medis modern untuk mencampur larutan secara
rotasi, ini diperlukan dalam proses ekstraksi DNA maupun RNA,
agar larutan tercampur secara merata,
- Spektrofotometer
Spektrofotometer yaitu suatu peralatan medis modern untuk mengukur kerapatan sel dalam aktivitas yang berkaitan dengan kultur mikroba, mengukur
konsentrasi DNA kemurnian DNA.
-Vortex
Vortex yaitu suatu peralatan medis modern untuk membantu pencampuran
larutan dalam proses ekstraksi DNA, sehingga segala bahan padat dapat tercampur
dengan pelarut sempurna,
- UV Crosslinker
UV crosslinker yaitu suatu peralatan medis modern untuk memindahkan atau memfiksasi potongan DNA
dari gel ke membran. ini digunakan pada proses analisa Western atau Shouthern blot
-Gel documentation dengan UV Transiluminator
Gel documentation (Geldoc) dengan UV Transiluminator yaitu suatu peralatan medis modern untuk mendeteksi pita-pita DNA hasil separasi (running) elektroforesis, sehingga pita
DNA yang tampak dengan sinar UV bisa langsung direkam melalui komputer,
-Waterbath
waterbath yaitu suatu peralatan medis modern untuk memanaskan larutan yang
ditempatkan dalam alat gelas atau tabung reaksi. masing-masing tipe waterbath mempunyai
suhu pemanasan tertentu,
- Hotplate
hotplate yaitu suatu peralatan medis modern untuk memanaskan suatu larutan
dalam proses pembuatan pereaksi (reagen). agar homogenitas larutan tersebut cepat tercapai, maka ini dilengkapi dengan
stirrer yang berfungsi sebagai pengaduk.
-Microwave Oven
microwave oven yaitu suatu peralatan medis modern untuk pemanas yang dalam proses
pembuatan gel atau untuk mencairkan gel yang sudah disimpan dalam refrigerator,
-Oven
oven yaitu suatu peralatan medis modern untuk mensterilkan mengeringkan alat gelas pada temperature 120 derajat c
-Analytical Balance Timbangan Analitik
timbangan analitik yaitu suatu peralatan medis modern untuk
menimbang
bahan-bahan kimia yang akan digunakan pada proses pembuatan media, pembuatan stok
larutan, sebelum dan sesudah penimbangan, alat penimbang harus dalam keadaan bersih.
gunakan aluminium foil yang baru pada setiap penimbangan bahan alat untuk mengambil bahan dari kemasannya (
spatula/ sendok plastic) harus selalu dibersihkan setiap akan digunakan,
penimbangan bahan kimia sebaiknya diletakkan di atas aluminium foil atau kertas minyak
yang bersih. jangan meletakkan secara langsung bahan-bahan kimia di atas alat timbang,
timbangan analitik digolongkan berdasarkan tingkat ketelitian
dan kapasitas maksimumnya. timbangan analitik dengan tingkat ketelitian tinggi biasanya mempunyai kapasitas maksimum yang rendah, timbangan analitik dengan kapasitas
maksimum tinggi mempunyai tingkat ketelitian lebih rendah.
-Freeze dryer
freeze dryer yaitu suatu peralatan medis modern untuk pengeringan dalam suhu dingin yang diatur ,freeze dryer mempunyai
suhu maksimal-minimal yang berbeda-beda, sehingga perlu disesuaikan dengan
keperluan laboratorium
