darah


Edema yaitu  penimbunan cairan  berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam beberapa  rongga tubuh. Edema   dipicu  oleh kekurangan protein plasma.Penurunan konsentrasi protein plasma bisa memicu  penurunan tekanan osmotik plasma.Penurunan ini memicu  filtrasi cairan yang keluar dari pembuluh lebih tinggi, sementara   jumlah cairan yang diserap ulang  kurang dari normal, maka ada   cairan tambahan yang tertinggal di ruang–ruang interstisium  dinamakan  edema.Edema yang dipicu oleh penurunan konsentrasi protein plasma bisa  terjadi melalui beberapa cara, yaitu pengeluaran berlebihan protein  plasma di urin akibat mensintesis hampir semua protein plasma, makanan yang kurang mengandung protein, penyakit ginjal  penurunan sintesis 
protein plasma akibat penyakit hati  atau 
pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas.
sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi tempat bahan￾bahan yang  akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan, pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyalurkan  darah dari 
jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung, dan jantung yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh jaringan. Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai sistem  transportasi tubuh dengan mengangkut zat-zat sisa, elektrolit, 
nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. 
banyak budaya di seluruh dunia, baik kuno dan modern,mempercayai  keghaiban  darah. Darah dianggap sebagai  esensi kehidupan  sebab  hilangnya darah yang tidak terkendali bisa  memicu  kematian. Dari zaman dahulu, pasien  
sudah  melihat darah sebagai pemicu   kehidupan. Gladiator Romawi meminum darah sebab  mengganggap darah memiliki kekuatan vital yang bisa membentengi diri dari pertempuran. Darah juga dikaitkan dalam menentukan emosi , sifat , pasien  dari keturunan bangsawan digambarkan sebagai  darah biru,  sementara   penjahat dianggap memiliki darah  buruk .  kemarahan memicu  darah  mendidih .  Darah melakukan  fungsi penting untuk kehidupan dan   mengungkapkan  kondisi kesehatan . Darah yaitu  jenis jaringan ikat, terdiri dari  sel-sel (trombosit, eritrosit, leukosit,)   yang terendam pada cairan rumit   plasma,  Darah membentuk kira-kira  8% dari berat total tubuh. Pergerakan  konstan darah saat  mengalir dalam pembuluh darah memicu  unsur-unsur sel 
tersebar merata di dalam plasma. Fungsi darah masuk ke dalam 3 kategori, yaitu transportasi, pertahanan, dan regulasi, 
1.Darah berfungsi  regulasi dan berperan   dalam homeostasis.Darah membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas, sebagian besar 
dari otot yang aktif, dan dibawa seluruh tubuh. bila  tubuh terlalu hangat, darah diangkut ke pembuluh darah yang melebar di kulit. Panas akan menyebar ke lingkungan, dan tubuh mendingin kembali ke suhu normal. Bagian cair dari darah(plasma), mengandung garam terlarut dan protein. Zat terlarut ini menujukan  
tekanan osmotik darah. Dengan cara ini, darah berperan dalam membantu menjaga keseimbangan. Buffer darah (bahan kimia tubuh yang menstabilkan pH darah), mengatur keseimbangan asam-basa tubuh dan tetap pada pH yang relatif konstan yaitu 7,4.
2. Darah yaitu  media transportasi utama yang mengangkut gas, nutrisi dan produk  limbah. Oksigen dari paru-paru diangkut darah dan disalurkan  ke sel-sel. Karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel diangkut ke paru-paru untuk dibuang setiap kali kita menghembuskan nafas. Darah juga mengangkut produk limbah lain, seperti kelebihan nitrogen yang dibawa ke ginjal untuk dieliminasi.   darah mengambil nutrisi dari saluran pencernaan untuk dikirimkan ke sel-sel.
Selain transportasi nutrisi dan limbah, darah mengangkut hormon yang disekresikan beberapa  organ ke dalam pembuluh darah untuk dikirim  ke jaringan. Banyak zat yang dihasilkan  di salah satu bagian tubuh dan diangkut ke bagian yang lain, untuk direkayasa . contoh:, prekursor vitamin D dihasilkan  di kulit dan diangkut  oleh darah ke hati lalu  ke ginjal untuk diproses menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif diangkut darah ke usus kecil, untuk membantu penyerapan kalsium. 
contoh  yaitu  asam laktat yang dihasilkan oleh otot rangka selama respirasi anaerob. Darah membawa asam laktat ke hati yang akan diubah menjadi glukosa.
3. Darah berperan dalam menjaga pertahanan tubuh dari invasi patogen dan menjaga dari kehilangan darah. Sel darah putih tertentu mampu mengusir  patogen dengan cara fagositosis. Sel darah putih lainnya memproduksi   dan mengeluarkan antibodi. Antibodi yaitu  protein yang akan bergabung dengan patogen tertentu 
untuk dinonaktifkan. Patogen yang dinonaktifkan lalu  diusir  oleh sel-sel darah putih fagosit.   saat  cedera, terjadi pembekuan darah sehingga menjaga terhadap kehilangan darah. Pembekuan darah mengikutsertakan  trombosit dan beberapa 
protein seperti fibrinogen dan trombin, Tanpa pembekuan darah, kita bisa mati  kehabisan darah sekalipun dari luka yang kecil.
Darah yaitu  jaringan, seperti jaringan apapun, mengandung sel dan fragmen sel.   sel-sel dan fragmen sel dinamakan  elemen padat. Sel dan 
fragmen sel tersuspensi dalam cairan yang dinamakan  plasma. maka , darah digolongkan  sebagai jaringan ikat cair. Elemen padat pada darah yaitu  sel darah merah (eritrosit), sel darah putih(leukosit), dan keping darah (trombosit),  Bagian ini dihasilkan  di sumsum tulang merah, yang bisa  ditemukan di sebagian besar tulang anak namun  hanya dalam tulang tertentu pada pasien  dewasa. apakah yang tidak dimiliki oleh eritrosit dan trombosit (platelet) bila  dibandingkan dengan yang lainnya?bila  sampel darah disentrifugasi, tampak  pada bagian teratas cairan berwarna kuning pucat yang volumenya kira-kira  55% dari volume total. Cairan itu  dinamakan
plasma. Plasma yaitu  media transportasi bagi sel-sel darah dan trombosit. kira-kira  90% dari plasma yaitu  air. Sisanya bagian yang terlarut meliputi protein, hormon, dan lebih dari 100 molekul berukuran kecil termasuk  lemak, karbohidrat kecil, asam amino,vitamin,  beberapa  produk limbah metabolisme, dan ion. Kelompok terbesar zat terlarut dalam plasma terdiri dari protein plasma, yang melayani beberapa  fungsi. Protein plasma penting yaitu  albumin, globulin, dan protein pembekuan (fibrinogen). Hampir 2/3 /dari protein plasma yaitu  albumin, yang terutama berfungsi untuk menjaga keseimbangan air agar sesuai  antara darah dan cairan interstitial. dihasilkan  di hati, Albumin  mengikat molekul tertentu (seperti  asam lemak, bilirubin;) dan obat-obatan (seperti penisilin), membantu transportasi mereka dalam darah. Globulin (alpha, beta,  gamma) yaitu   kelompok protein yang mengangkut beberapa  zat dalam darah. Banyak beta globulin mengikat lipid (lemak) molekul, seperti kolesterol, saat  protein menempel ke salah satu molekul  ini, menujukan   rumit  yang dinamakan  lipoprotein. Dua lipoprotein penting yaitu  low-density lipoprotein (LDL) dan high￾density lipoprotein (HDL). LDL kadang  dinamakan   kolesterol jahat , sebab  bila  kadarnya dalam darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko  jantung. Tingginya kadar HDL  
menandakan  risiko  rendah  penyakit 
kardiovaskular. Gamma globulin berfungsi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh, membantu melindungi dari  infeksi dan penyakit. 
Protein pembekuan seperti fibrinogen berperan   dalam proses pembekuan darah. Pembekuan darah meminimalkan kehilangan darah dan membantu mempertahankan homeostasis sesudah  cedera. Selain protein plasma, plasma mengangkut beberapa  molekul lain, termasuk ion 
(juga dinamakan  elektrolit), gas, hormon, nutrisi, produk limbah,   Elektrolit seperti natrium dan kalium berkontribusi pada pengendalian fungsi sel dan volume sel. Hormon yang dikeluarkan kelenjar endokrin, mengangkut informasi ke seluruh tubuh. 
Nutrisi seperti vitamin, karbohidrat, asam amino dan zat-zat lain yang diserap dari  saluran pencernaan atau dihasilkan  oleh reaksi metabolisme sel. Produk limbah dalam plasma termasuk karbon dioksida, urea,  asam laktat. Gas terlarut dalam plasma yaitu  oksigen yang penting untuk metabolisme dan karbondioksida yaitu  produk sisa metabolisme. Sel-sel darah yang paling banyak yaitu  sel-sel darah merah atau eritrosit kira-kira  99,9% dari seluruh elemen padat darah. Dalam darah, jumlah eritosit kira-kira  700 kali lebih banyak dibandingkan sel-sel darah putih (leukosit) dan 17 kali lebih banyak dari keping darah (trombosit).Setiap wanita  dewasa mengandung  4,2 – 5,5 juta eritrosit. Setiap laki-laki dewasa dalam 1 mikroliter atau 1 milimeter kubik (mm3) darahnya mengandung  4,5 – 6,3 juta eritrosit,Jumlah eritrosit yang lebih tinggi pada laki-laki sebab  laki-laki  memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan  wanita , dan konsentrasi eritrosit yang lebih besar diperlukan untuk menyediakan oksigen yang diperlukan  untuk metabolisme sel-sel. Setetes darah mengandung kira-kira  260 juta eritrosit, dan rata-rata darah pasien  dewasa mengandung 25 triliun eritrosit. Jumlah eritrosit kira-kira  1/3  dari keseluruhan jumlah sel yang ada  dalam tubuh kita .Struktur Eritrosit yang normal berbentuk cakram atau piringan yang di bagian tengah kedua sisinya mencekung (bikonkaf), dengan diameter kira-kira  7,5 μm. Bentuk bikonkaf memberi  keuntungan yaitu memicu  eritrosit memiliki permukaan yang lebih luas bagi difusi oksigen, dibandingkan dengan bentuk bulat datar dengan ukuran yang sama,  memicu  pergerakan gas ke dalam dan ke luar sel berlangsung lebih cepat.   eritrosit juga bersifat fleksibel sehingga memungkinkan eritrosit berjalan melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok untuk menyampaikan oksigen ke jaringan tanpa mengalami kerusakan . Diameter eritrosit dalam kondisi  nomal 7,5 – 8 μm mampu 
mengalami deformasi saat  melalui kapiler yang bahkan berdiameter 3 μm. Eritrosit tidak memiliki inti atau organel yang lain. 1/3  isi eritrosit yaitu  haemoglobin (pigmen merah). Kandungan haemoglobin dalam eritrosit inilah yang memicu  darah berwarna merah. Dalam satu eritrosit mengandung kira-kira  280 juta molekul 
haemoglobin. Isi sel darah merah lainnya termasuk lipid, adenosin trifosfat (ATP), dan 
enzim karbonat anhidrase.Eritrosit memiliki 2 fungsi utama, yaitu mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengendarkannya ke jaringan yang lain. Eritrosit juga mengangkut karbondioksida  dari jaringan untuk dibawa ke paru-paru. Pengangkutan gas dalam eritrosit dilakukan 
oleh haemoglobin. Konsentrasi eritrosit lebih tinggi pada pasien   yang tinggal di dataran tinggi sebab  berkurangnya tekanan atmosfer dan 
konsentrasi oksigen. ini   mengurangi  tingkat oksigen yang masuk ke dalam darah, memicu  penurunan konsentrasi oksigen dalam darah, yang akhirnya  merangsang produksi eritrosit.
Haemoglobin terdiri dari  2 bagian, yaitu globin suatu protein polipeptida yang  berlipat-lipat. Gugus nitrogenesa non protein mengandung besi yang dinamakan  hem (heme) yang masing-masing terikat pada satu polipeptida. Setiap atom besi  bisa  berikatan secara reversibel dengan 1 molekul oksigen. maka setiap molekul haemoglobin bisa  mengangkut 4 oksigen. sebab  oksigen kurang larut dalam darah, 98,5% oksigen yang diangkut dalam darah terikat pada Hb.
saat  darah mengalir melalui paru-paru, oksigen berdifusi dari ruang udara di paru-paru ke dalam darah. Oksigen memasuki eritrosit dan bergabung dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin (Hb02), yang memberi  warna merah terang 
untuk darah. Sesudah  melepas oksigen dari oksihemoglobin ke sel-sel tubuh, darah yang
sudah  melepas oksigennya (deoxyhemoglobin) 
dan membawa sedikit   karbondioksida dari sel-sel tubuh kembali ke paru-paru untuk melepaskan 
karbondioksida. Deoxyhemoglobin memberi  warna merah gelap (rona kebiruan) untuk 
darah. Selain mengangkut oksigen, Hb bisa  berikatan dengan karbondioksida. Bagian ion hidrogen asam (H⁺) dari asam karbonat yang terionisasi yang dibentuk dari CO₂ pada  tingkat jaringan. Enzim karbonat anhidrase berperan  dalam mengangkut CO₂. Enzim ini mengkatalis reaksi kunci yang akhirnya memicu  perubahan CO₂ hasil  metabolisme menjadi ion bikarbonat (HCO₃⁻) yaitu bentuk utama transportasi CO₂ dalam  darah. maka eritrosit ikut dan  dalam pengangkutan CO₂ melalui 2 cara  melalui Hb dan konversi ke HCO ₃⁻ oleh karbonat anhidrase. Hb juga bisa  mengikat karbonmonoksida membentuk karboksihaemoglobin, gas yang dalam kondisi  normal  tidak ada   dalam darah namun  bila  terhirup menempati tempat pengikatan O₂ di Hb 
sehingga   memicu  keracunan karbonmonoksida.
usia  eritrosit pendek, tanpa DNA dan RNA, eritrosit tidak bisa  membentuk protein untuk memperbaiki sel, pertanaman , pembelahan dan memperbaharui pasokan enzim. Usia eritrosit hanya mampu bertahan selama 120 hari. Selama rentang waktu 4 bulan, eritrosit pengembara kira-kira  700 mil saat  bersirkulasi melalui pembuluh darah.Seiring dengan penuaan eritrosit, membran plasmanya tidak bisa  diperbaharui menjadi 
rapuh dan rentan, dan  mengalami kerusakan saat  masuk ke dalam sistem pembuluh  sempit. Sebagian besar eritrosit mengakhiri hidupnya di limfa, sebab  jaringan  kapilernya sempit dan berbelit-belit. limfa  berfungsi untuk mengusir  eritrosit,menyimpan eritrosit sehat di dalam pulpa interiornya, tempat penyimpanan trombosit dan banyak mengandung limfosit. Eritrosit yang rusak ditelan dan dicerna oleh sel makrofag dengan cara fagositosis. Bagian heme dari hemoglobin dipecah menjadi besi dan pigmen kuning  dinamakan  bilirubin. Komponen besi disimpan sementara   di 
hati dan limpa sebelum didaur ulang di sumsum tulang merah dan dipakai  untuk membentuk lebih banyak hemoglobin baru. Bilirubin (pigmen empedu) disekresikan oleh hati dalam empedu, yang dibawa oleh saluran empedu ke dalam usus kecil. Eritrosit tidak bisa  membelah diri, untuk menggantikan jumlahnya yang mati, dihasilkan  eritrosit baru oleh sumsum tulang. Proses pembentukan eritrosit dinamakan   eritropoiesis. Kecepatan pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang yaitu  2 – 3  juta eritrosit/detik mengimbangi musnahnya sel-sel eritrosit tua, sehingga tetap dalam kondisi yang seimbang. Dalam kondisi  normal 2,5 juta eritrosit hancur dalam setiap detik atau kira-kira  0,00001% dari total seluruh jumlah eritrosit (25 triliun) yang mengalir  dalam sirkulasi darah pasien  dewasa. Eritropoiesis dikontrol oleh hormon ertropoietin dari  ginjal dan testosterone.Produksi eritrosit beragam   tergantung konsentrasi oksigen dalam darah. bila konsentrasi oksigen darah rendah (hipoksia), seperti sesudah  perdarahan, eritropoietin ginjal dan hati dilepaskan, sehingga produksi eritrosit oleh sumsum tulang merah meningkat. saat  eritrosit baru ditambahkan ke darah dan konsentrasi oksigen  meningkat ke tingkat normal, produksi eritropoietin menurun, memicu  penurunan produksi eritrosi, sehingga jumlah eritrosit selalu seimbang. Besi, asam folat, dan vitamin B12 diperlukan untuk produksi eritrosit. Besi  diperlukan untuk sintesis hemoglobin sebab  setiap molekul hemoglobin mengandung  4 atom besi. Asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk sintesis DNA selama  tahap awal pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang merah. Vitamin B12 kadang￾kadang dinamakan  faktor ekstrinsik sebab  diperoleh eksternal untuk tubuh. Jumlah eritrosit normal harus berada pada rata-rata  4 – 6 juta sel/m3 darah. 
beberapa  penyakit bisa  mempengaruhi jumlah eritrosit. beberapa kelainan atau gangguan yang terjadi pada eritrosit,  antaralain :
a. Polisitemia yaitu  gangguan yang ditandai oleh jumlah eritrosit terlalu berlebihan  ini  bisa  dipicu  oleh pengaruh ketinggian. Akibatnya  kurangnya aliran  darah, penyumbatan kapiler,  peningkatan ketebalan darah, cacat produksi sel induk, penurunan volume plasma akibat dehidrasi,   Kondisi ini bisa  memicu  hipertensi atau tekanan darah tinggi.
b. Anemia: yaitu Dalam kondisi normal, tingkat hemoglobin darah yaitu  12-17 gram per 100 mililiter.Pada penderita anemia, jumlah eritrosit sedikit, dan/atau sel-sel eritrosit tidak  memiliki cukup hemoglobin. Anemia bisa  digolongkan  dalam salah satu dari beberapa kategori  berikut ini.
1. Anemia Aplastik
Adanya kelainan atau kerusakan pada “pabrik  pembuat sel darah merah sehingga tidak bisa  memproduksi   ke tiga komponen darah dengan baik, sehingga, bagi  penderita anemia aplastik harus selalu memperoleh suplai darah melalui transfusi.Transplantasi sumsum tulang sebagai   salah satu pilihan untuk mengatasi  kondisi ini.
2. Anemia Hemolitik
Anemia Hemolitik terjadi sebab  laju kerusakan eritrosit meningkat (hemolisis yaitu  pecahnya sel darah merah). Penyakit ini biasanya  memicu  eritrosit mudah pecah oleh beberapa  sebab, bisa  akut atau kronik. Anemia hemolotik akut biasanya  dipicu  oleh kelainan membran,  gigitan  lebah,  ular, kekurangan enzim untuk membentuk eritrosit, seperti kekurangan enzim G-6PD, atau adanya kelainan dinding eritrosit. Penyakit  ini biasanya  diturunkan, 
3. Anemia sel sabit yaitu  penyakit keturunan. Penderita anemia sel sabit eritrositnya memiliki bentuk tidak normal , yaitu bentuk sabit dengan hemoglobin tidak normal  dan tidak bisa membawa oksigen yang cukup. Eritrositnya rapuh, mudah merobek saat  mereka melalui kapiler yang sempit. Akibatnya, jumlah eritrositnya jauh lebih sedikit dari biasanya,  memicu  gejala anemia, 
orangtua  membawa gen penyakit sel sabit sehingga anak akan menderita anemia sel sabit. pasien   dengan gen tunggal dianggap  memiliki 
sifat sickle cell, dan tidak memiliki gejala penyakit. ragam  keparahan memicu  kematian sebelum usia 30, untuk masalah  ringan, tanpa gejala.
4. Talasemia yaitu  penyakit keturunan banyak ditemukan di  Afrika, Mediterania, dan Asia,  Angka pembawa sifat penyakit ini  10%, artinya 10 dari 100 pasien    yaitu  pembawa sifat penyakit ini. Pembawa sifat dinamakan  talasemia minor. Mereka tidak bisa menunjukan  gejala,  hanya saja saat diperiksa Hb-nya biasanya  di bawah nilai normal. bila  diperiksa lebih dalam lagi, ukuran sel darah merahnya lebih kecil dari normal. Penderita talasemia produksi hemoglobinnya sedikit dan kematian bisa  terjadi pada usia 30 . masalah  ringan memproduksi  anemia ringan. Anak penderita talasemia memerlukan  transfusi seusia  hidup dengan segala resiko transfusi.
Sel darah putih (leukosit) berbeda dari eritrosit dalam hal struktur, jumlah maupun fungsinya. Ukuran leukosit lebih besar dibandingkan eritrosit dan memiliki inti. Leukosit tidak memiliki haemoglobin sehingga tidak berwarna. Jumlah leukosit tidak sebanyak eritrosit, rata-rata  5 – 10 juta per milimeter darah atau rara-rata 7 juta 
sel/milimeter darah yang dinyatakan dengan 7000 /mm³. Leukosit yaitu  sel darah yang paling sedikit jumlahnya kira-kira  1 sel leukosit untuk setiap 700 eritrosit. Jumlah leukosit bisa  beragam   tergantung pada kebutuhan pertahanan yang selalu berubah￾ubah.Leukosit berfungsi  menahan invasi oleh pathogen melalui proses fagositosis 
mengidentifikasi dan mengusir  sel kanker yang muncul di dalam tubuh Membersihkan sampah tubuh yang berasal dari sel yang mati atau cedera.
ada 5 tipe leukosit, yaitu granulosit (monosit, 
limfosit) yang memiliki hanya satu lobus pada intinya (mononuklear), granulosit (neutrofil, eusinofil, basofil) yang sifatnya polimorfonuklear (memiliki inti lebih dari satu lobus), Leukosit di produksi dalam sumsum tulang merah, dan produksi setiap tipe leukosit diatur oleh protein yang dinamakan  colony-stimulating factor (CSF). Granulosit dan monosit dihasilkan hanya di sumsum tulang, sedang  limfosit juga dihasilkan di jaringan limfoid (jaringan yang mengandung limfosit seperti kelenjar tonsil dan limfe ),beberapa  jenis leukosit dihasilkan  dengan beberapa  tingkat kecepatan, bergantung pada jenis dan luas 
serangan yang dihadapi. Pada pasien  dengan sumsum tulang yang berfungsi normal, jumlah leukosit bisa  menjadi 2 kali lipat dalam hitungan jam, bila  memang diperlukan. Banyak leukosit hanya hidup beberapa hari, kemungkinan mati sebab  bertempur melawan patogen. Leukosit lainnya bisa  hidup selama berbulan-bulan atau 
bahkan bertahun-tahun.Tidak seperti eritrosit, leukosit hanya beredar dalam waktu singkat dalam pembuluh darah sepanjang hidupnya. Leukosit bermigrasi melalui jaringan ikat dan 
jaringan padat tubuh, memakai  aliran darah untuk 
berpindah dari satu organ ke organ lainnya dan untuk menuju ke tempat yang mengalami infeksi atau cedera. saat  leukosit beredar di sepanjang kapiler, leukosit bisa  mendeteksi tanda kimia adanya kerusakan di sekitar   jaringan. bila  masalah terdeteksi, leukosit meninggalkan aliran darah dan memasuki area yang mengalami kerusakan.Sirkulasi leukosit memiliki  sifat  antaralain :
a. Semua leukosit tertarik pada rangsangan kimiawi khusus. sifat  ini dinamakan  koemotaksis positif, yang akan menuntun leukosit untuk menyerang patogen, menuju jaringan rusak atau yang lainnya.
b. Neutrofil, Eosinofil, dan Monosit mampu melakukan pagositosis. Sel-sel leukosit itu  bisa  menelan patogen, sel debris atau materi-materi yang lain. Neutrofil dan eosinofil kadang dinamakan  mikrofagh untuk membedakan 
dengan makrofagh yang lebih besar dalam jaringan ikat. Makrofagh yaitu  monosit yang keluar dari pembuluh darah dan menjadi  aktif melakukan pagositosis, 
c. Semua leukosit bisa  keluar dari pembuluh darah. saat  leukosit di dalam pembuluh darah diaktivasi, leukosit akan mendekati  menempel pada dinding pembuluh darah dalam suatu proses yang dinamakan  marginasi. Sesudah  berinteraksi lebih lanjut dengan sel endotel (epitel pembuluh 
darah), leukosit yang teraktivasi menembus endotel dan memasuki jaringan. Proses ini dinamakan  emigrasi atau diapedes, Salah satu prosedur klinis biasa  dalam pemeriksaan fisik rutin dan diagnosa  penyakit yaitu  perhitungan darah lengkap (count Blood Cell/CBC). CBC 
memproduksi  profil yang  menunjang  berkaitan dengan jumlah trombosit, eritrosit, leukosit, per mikroliter darah  persentase dari masing￾masing jenis leukosit  hematokrit  
konsentrasi  hemoglobin  dan beberapa  indeks eritrosit seperti ukuran (mean corpuscular volume, 
MCV) dan konsentrasi hemoglobin/eritrosit (mean 
corpuscular hemoglobin, MCH).Hari ini, sebagian besar laboratorium memakai  penghitung counter elektronik. alat medis  ini mengambil sampel darah melalui tabung yang  sempit dengan 
sensor yang mengidentifikasi jenis sel,  ukuran sel dan kadar hemoglobin. Counter ini memberi  hasil  lebih akurat cepat,  dibandingkan metode visual, 
beberapa  jenis penyakit bisa  didiagnosa  dengan CBC, seperti kelebihan neutrofil,  Kekurangan trombosit, anemia, kelainan ukuran, bentuk eritrosit, kadar hemoglobin, 
d. Semua leukosit mampu bergerak secara amoeboid  yaitu  pergerakan meluncur yang dipicu  oleh aliran sitoplasma ke arah yang dituju (pergerakan ini bernama amoeboid sebab  mirip  dengan pergerakan Amoeba). Mekanisme gerak amoeboid belum diketahui , namun mengikutsertakan  pengaturan ikatan secara terus menerus antara filamen aktin dalam  sitoskeletin, dan memerlukan  ion kalsium dan  ATP. Pergerakan amoeboid memungkinkan leukosit melewati endotelium menuju jaringan perifer, 
5. Anemia gizi yang pemicu  utamanya yaitu  kekurangan zat  besi.  Zat besi  ada   pada bahan makan hewani, yaitu  daging dan hati. gejala  dari anemia yaitu   pucat, lemas,  lesu,  Suplemen zat besi  membantu mencegah anemia jenis ini.
6.  Anemia pernisiosa yaitu  bentuk lain dari anemia gizi. Saluran pencernaan tidak mampu menyerap  vitamin B12, untuk perkembangan sel darah merah. Tanpa vitamin B12, sel darah merah yang belum matang cenderung menumpuk di dalam sumsum tulang. Suplemen vitamin B12   mencegah anemia jenis ini.
Jenis-jenis Leukosit, antaralain :
-Neutrofil
Neutrofil yaitu  tipe leukosit yang jumlahnya paling
banyak, kira-kira  60 - 70% dari total leukosit. Kelompok sel ini dibedakan dengan kelompok sel yang lain dari struktur intinya memiliki 2 – 5 lobus. Neutrofil yaitu  leukosit pertama yang menanggapi   kerusakan jaringan. Di antara granulosit, neutrofil yaitu  spesialis fagosit.Sel ini sebagai   pertahanan pertama pada invasi bakteri  penting dalam proses peradangan. neutrofil  membersihkan debris. Peningkatan jumlah neutrofil dalam darah menandakan  infeksi bakteri akut. Sebagian besar neutrofil memiliki usia yang pendek, sel ini bertahan dalam aliran darah kira-kira  10 jam. bila  neutrofil aktif menelan debris atau patogen, sel ini hanya bertahan 30 menit atau kurang. Sel neutrofil akan mati bila  menelan satu atau dua 
bakteri, namun  sebelum pecah neutrofil melepaskan senyawa kimia yang menarik neutrofil 
lainnya ke area  itu . Campuran antara mikrorganisme yang sudah  mati, neutrofil yang sudah  mati, debris, membentuk nanah.
-Eosinofil
Jumlah eosinofil rata-rata  antara 2 – 4% dari seluruh leukosit. Sel ini ditandai dengan inti yang memiliki 2 lobus. Dalam sitoplasmanya tampak  butiran-butiran merah bila  diwarnai dengan 
pewarnaan eosin (pewarnaan asam), dari sifat inilah nama eosinofil muncul. Eosinofil yaitu  sel motil yang meninggalkan sirkulasi untuk memasuki jaringan selama reaksi peradangan (inflamasi). Sel-sel ini biasa  ada   pada jaringan mengalami reaksi alergi,  jumlahnya dalam darah meningkat bila  pasien  mengalami alergi. Eosinofil bisa  mengurangi tanggapan  peradangan dengan memproduksi   enzim yang merusak bahan kimia inflamasi, seperti histamin,  Ini akan mengendalikan  penyebaran peradangan ke jaringan yang berdekatan. Eosinofil  melepaskan bahan kimia beracun seperti oksida nitrat dan enzim sitotoksik yang menyerang parasit cacing 
tertentu, seperti cacing tambang, cacing pita, cacing, cacing kremi, 
-Basofil
Basofil mengandung butiran sitoplasma besar yang berwarna biru atau ungu dengan pewarnaan dasar. Jumlah Basofil paling sedikit dibandingkan leukosit yang lain, yaitu hanya 0,5 – 1% dari 
seluruh leukosit. Sel ini lebih kecil dari neutrofil dan eosinofil dengan diameter 8 -10 μm, dengan inti berbentuk U. Basofil bermigrasi ke area cedera,  menyeberangi endotelium kapiler dan menumpuk di jaringan yang rusak, di mana sel-sel ini
melepaskan butiran-butiran ke dalam cairan interstitial. Butiran-butiran itu  mengandung histamin, yang berfungsi melebarkan heparin dan pembuluh darah, senyawa yang mencegah pembekuan darah. Basofil dirangsang melepaskan bahan kimia ini ke dalam cairan interstitial untuk meningkatkan peradangan lokal yang diprakarsai oleh sel mast. Meskipun senyawa yang sama yang dilepaskan oleh sel mast dalam jaringan ikat yang rusak, sel mast dan basofil yaitu  populasi yang berbeda dengan asal￾
usul yang terpisah. Bahan kimia lain dilepaskan yang pengeluarannya dirangsang basofil
untuk menarik eosinofil dan basofil lainnya ke area yang terluka.
-Limfosit
Limfosit yaitu  leukosit terkecil. Ukuran limfosit sedikit lebih besar dari eritrosit, dengan inti besar dan sitoplasma yang  tipis.Jumlah limfosit yaitu  20 – 25% dari seluruh leukosit. Meskipun
limfosit berasal dari sumsum tulang merah, limfosit bermigrasi melalui darah ke jaringan limfatik, di mana sel-sel ini bisa  berkembang biak 
dan memproduksi  lebih banyak limfosit. Mayoritas total populasi limfosit ada   dalam jaringan limfatik: nodul limfatik,  timus,  kelenjar getah bening, limpa, tonsil,  Meskipun limfosit tidak bisa  diidentifikasi dengan pemeriksaan 
mikroskopis standar, beberapa  jenis limfosit berperan  penting dalam imunitas. ada   2 jenis limfosit, yaitu limfosit B yang memproduksi  antibodi  menyerang bakteri, limfosit T secara yang langsung menyerang dan mengusir  patogen (bakteri dan virus), terlibat dalam perusakan sel-sel tumor dan penolakan jaringan cangkok, 
-Monosit
Monosit yaitu  leukosit terbesar, dengan diameter 2 atau 3 kali diameter eritrosit. Monosit berjumlah kira-kira  460 sel / μL atau kira-kira  3 – 8% dari jumlah seluruh leukosit. Inti besar dan tampak 
jelas,  berwarna violet,  biasanya berbentuk tapal kuda,  bulat telur atau ginjal, Sitoplasma monosit berlimpah dan jarang mengandung butiran halus. Monosit biasanya tetap dalam sirkulasi darah selama 3 hari, meninggalkan sirkulasi, menjadi berubah menjadi makrofag, dan bermigrasi melalui beberapa  jaringan. Makrofag yaitu  sel yang  fagosit yang mengkonsumsi hingga 25% dari volume mereka sendiri per jam. Sel-sel ini
memfagositosis puing-puing lain dalam jaringan,  bakteri, sel-sel mati, fragmen sel, Peningkatan jumlah monosit  dikaitkan dengan infeksi kronis. Makrofag bisa  merangsang tanggapan  dari sel-sel lain seperti neutrofildan sel fagosit lainnya dalam dua cara:  dengan fagosit,  pengolahan zat 
asing dan dengan pelepasan sinyal kimia, yang disabila n untuk limfosit. Makrofag  aktif mengeluarkan zat yang menarik fibroblast ke area  ini. Fibroblas lalu  mulai memproduksi   jaringan parut, yang dibentuk di dinding dari area  luka.
Kelainan atau gangguan yang mengikutsertakan  leukosit
a. severe combined immunodefi ciency disease (SCID)Defisiensi imun kadang  diwariskan. Anak-anak yang memiliki penyakit defisiensi imun gabungan yang parah (SCID) terjadi saat  sel-sel induk dari leukosit kekurangan enzim yang dinamakan  adenosine deaminase. Tanpa enzim ini, limfosit B dan T tidak berkembang dan tubuh tidak bisa  melawan infeksi. kira-kira  100 anak-anak yang lahir dengan penyakit ini setiap tahunnya. memberi  suntikan enzim adenosine 
deaminase bisa  diberikan 2 kali seminggu,   transplantasi sumsum tulang dari donor yang sesuai  sebagai   cara terbaik  menyembuhkan penyakit, 
b. Leukimia
Leukemia berarti  darah putih,  mengacu kepada sekelompok kanker yang mengikutsertakan  proliferasi leukosit yang tidak terkendali. Sebagian besar leukosit ini tidak normal  atau belum matang. maka , mereka tidak mampu melakukan fungsi 
yang normal dalam pertahanan. Setiap jenis leukemia diberi nama sesuai dengan jenis sel yang bereproduksi tidak terkendali, contoh  leukemia limfositik mengikutsertakan  proliferasi limfosit yang tidak normal .
c. Infeksi Mononukleous
Infeksi limfosit olel Virus Epstein-Barr (EBV) yaitu  pemicu  infeksi mononucleosis,  sebab  sifat limfosit yang mononuklear. EBV(keluarga virus herpes), yaitu  salah satu virus kita   . Gejala 
mononukleosis infeksiosa yaitu  kelenjar getah bening, demam, sakit tenggorokan, Meskipun gejala  hilang dalam 1 atau 2 bulan tanpa obat, EBV tetap aktif dan tersembunyi di beberapa sel di  darah dan tenggorokan  selama  hidup pasien  .
Stres bisa  mengaktifkan virus. Reaktivasi berarti bahwa air liur pasien   bisa  menularkan infeksi kepada pasien  lain, seperti  ciuman Inilah sebabnya mengapa mononukleosis dinamakan   penyakit berciuman.Struktur dan fungsi trombosit
Trombosit bukan   sel utuh namun potongan keping sel yang terlepas dari tepi sel luar suatu sel besar (diameter 60 μm) disumsum tulang yang 
dinamakan  megakariosit. trombosit terdiri dari sedikit  sitoplasma  dikelilingi oleh membran plasma. Trombosit berbentuk cakram dan rata-rata diameter kira-kira  3 μm, Permukaan trombosit memiliki glikoprotein dan protein yang memungkinkan trombosit untuk menempel pada molekul lain, seperti kolagen dalam jaringan ikat. Dalam setiap mililiter darah pada kondisi  normal ada   kira-kira  250.000 trombosit (rata-rata  150.000 – 350.000/mm³). Trombosit tidak ber inti,  ada enzim sitosol dan organel  memproduksi  energi dan mensintesis produk sekretorik yang disimpan dalam granul. Trombosit mengandung aktin dan miosin dalam konsentrasi tinggi 
sehingga trombosit bisa  berkontraksi, Harapan hidup trombosit kira-kira  5-9 hari dan sesudah  itu akan diusir  oleh makrofag. Trombosit dihasilkan  dalam sumsum merah. Trombosit tidak keluar dari pembuluh darah, namun  1/3  dari trombosit total selalu tersimpan di rongga-rongga 
berisi darah di limfa yang akan dikeluarkan oleh limfa bila  terjadi perdarahan. Trombosit berperan   dalam mencegah kehilangan darah dengan 
cara: -merangsang dibentuknya kontruksi bekuan yang membantu menutup luka besar di 
pembuluh darah, -membentuk keping/butiran, yang menutup lubang kecil di pembuluh darah,  
Setiap kali pembuluh darah yang rusak, beberapa proses homeostasis diimplementasikan untuk mencegah kehilangan darah yang berlebihan. Penghentian perdarahan dinamakan  hemostasis dan mengikutsertakan  3 proses terpisah namun saling terkait. Ketiga proses itu yaitu 
 penyempitan pembuluh darah (Vascular spasm), pembentukan sumbat trombosit,  pembentukan bekuan darah, tanggapan  pertama saat  terjadinya pembuluh darah yang rusak yaitu  
penyempitan pembuluh darah yang dihasilkan oleh kontraksi otot polos pada dinding pembuluh darah. kejadian  ini membatasi kehilangan darah dari pembuluh yang rusak, sebab  bisa  menutup pembuluh yang benar-benar kecil dan menghentikan aliran darahnya. ada hal hal yang  memicu terjadinya reaksi ini. Cedera merangsang reseptor nyeri, beberapa di antaranya langsung menginnervasi pembuluh darah di dekatnya dan  memicu  pembuluh darah mengerut. Efek ini berlangsung hanya beberapa menit, namun  mekanisme lain mengambil alih saat  reaksi ini mereda.Pembentukan sumbat trombosit Trombosit biasanya tidak menempel antara satu sama lain atau ke dinding pembuluh darah sebab  mereka ditolak oleh dinding pembuluh darah yang bermuatan positif. saat  pembuluh darah rusak, jaringan ikat di pembuluh darah terbuka, akibatnya
trombosit tertarik ke situs itu  dan menempel pada pada jaringan ikat (yang bermuatan negatif) juga menempel antara satu sama lain sehingga sekelompok trombosit terakumulasi membentuk sumbat. Sumbat trombosit bisa  mengurangi atau 
menghentikan pendarahan kecil. 
Pembekuan darah yaitu  proses ketiga dan paling efektif dalam proses hemostasis.   penting darah membeku dengan cepat saat  pembuluh darah 
mengalami kerusakan, namun  sama pentingnya agar darah tidak menggumpal saat  tidak ada kerusakan di pembuluh darah.sebab keseimbangan ini, proses pembekuan darah yaitu  proses  paling rumit  dalam tubuh, yang mengikutsertakan  lebih dari 30 zat dan reaksi kimia, pembekuan darah selesai dalam waktu 3 sampai 6 menit sesudah  pembuluh darah 
mengalami kerusakan, tahap   proses pembekuan darah yaitu  antaralain :
1. Jaringan Rusak melepaskan tromboplastin dan agregat trombosit melepaskan faktor  trombosit, yang bereaksi dengan beberapa faktor pembekuan dalam plasma untuk memproduksi  protrombin aktivator.
2. Dengan adanya ion kalsium, protrombin aktivator merangsang konversi protrombin, 
(inaktif enzim) ke trombin (aktif enzim).Dengan adanya ion kalsium, trombin mengubah molekul fibrinogen, protein plasma  yang larut, menjadi benang yang tidak larut yang dinamakan  fibrin. Benang-benang fibrin membentuk anyaman yang menjebak sel darah dan menempel pada jaringan yang  rusak untuk membentuk trombus atau bekuan darah. Sesudah  bekuan terbentuk, benang-benang fibrin memproduksi  gumpalan lebih kompak dan menarik jaringan yang rusak lebih dekat satu sama lain. lalu , fibroblas bermigrasi ke gumpalan itu  dan membentuk jaringan ikat fibrosa yang memperbaiki area  yang rusak. 
Banyak parasit penghisap darah vertebrata, 
mengeluarkan zat antikoagulasi yang menjaga 
darah tetap mengalir, contohnya yaitu  lintah. 
Zat antikoagulan pertama kali ditemukan dalam 
air liur lintah jenis Hirudo medicinalis yang dinamakan  hirudin tahun 1884. Hirudin yaitu  
polipeptida yang mencegah pembekuan dengan 
menghambat trombin. sebab  kemampuannya 
itu, sudah sejak lama Lintah dipakai  dalam 
pengobatan modern. Para dokter bedah vaskular 
memakai  lintah untuk menyambungkan bagian pembuluh darah kecil di bagian yang cedera, contoh  operasi penyambungkan kembali daun telinga, 
Kelainan  terkait Trombosit,  antaralain :
a. Hemofilia
Hemofilia yaitu  penyakit kelainan genetik yang dipicu  oleh kekurangan faktor pembekuan darah sehingga darah sukar membeku. ada   banyak faktor yang memicu  terjadinya kesulitan pembekuan darah. Hemofilia A (hemofilia klasik)
dipicu  oleh defisiensi faktor pembekuan VIII. lebih banyak  dialami anak laki￾laki dibandingkan  anak wanita . Hemofilia A dipicu  oleh salinan tidak normal  dari gen produksi faktor VIII, ditemukan pada kromosom X. Hemofilia ini muncul saat  anak laki￾laki memiliki gen tidak normal  pada kromosom X. Kekurangan faktor IX memicu  hemofilia B (Christmas disease), Bentuk yang jarang dinamakan  hemofilia C (defisiensi faktor XI) yaitu  autosomal dan tidak terkait seks, sehingga terjadi sama pada kedua jenis kelamin. Pada hemofilia, benjolan sedikit bisa  memicu  perdarahan ke dalam sendi,  diikuti degenerasi tulang rawan pada sendi. pemicu  kematian yaitu  pendarahan ke otak ditambah  kerusakan saraf. Suntikan reguler faktor VIII  bisa  mengatasi  penyakit ini, 
b. Trombositopenia
Terbatasnya jumlah trombosit  dinamakan  trombositopenia. Trombositopenia terjadi sebab  produksi trombosit yang rendah dalam sumsum tulang atau meningkat kerusakan trombosit di luar 
sumsum. beberapa  kondisi, termasuk leukemia, bisa  memicu  trombositopenia. ini  juga bisa  
dipicu  obat. Gejalanya  : mimisan,  pendarahan di mulut, memar, ruam,  Perdarahan gastrointestinal atau perdarahan di otak yang bisa  memicu  komplikasi, 
c. Trombosis
Jauh lebih banyak pasien  meninggal sebab  pembekuan darah yang tidak diinginkan dibandingkan  kegagalan pembekuan,Kebanyakan stroke dan serangan jantung  akibat  trombosis, yaitu terbentuknya bekuan darah (trombus) tidak normal  dipembuluh darah. Sebuah trombus (bekuan) bisa  tumbuh cukup besar  menghalangi aliran darah di pembuluh darah kecil, atau potongan bekuan darah ini bisa  mengalir di 
dalam aliran darah sebagai embolus. bila  pembentukan bekuan ini tidak diatasi aliran 
darah bisa terhenti,  bila  pembuluh darah yang tersumbat berada di organ vital seperti ginjal,  jantung, otak, paru-paru, bisa  memicu  infark (kematian jaringan). pasien  meninggal tromboemboli (trombus yang mengalir dalam 
aliran darah).  pasien  bisa meninggal akibat  tromboemboli.
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop cahaya biasanya  dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini  dipakai  untuk  menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel  darah dan meneliti  sel darah . Pembuatan preparat apus darah ini memakai   metode oles . cara membuatnya, antaralain :
-Siapkan  jarum penusuk (jarum franked), kaca benda dan kaca penutup yang sudah  bersih, alkohol 70%, kapas, pewarna giemsa.-Siapkan ujung jari kiri bagian tengah atau manis, olesi dengan alkohol 70%.-Sterilkan jarum franke dengan alcohol 70%.-Siapkan 2 kaca benda yang bersih dan bebas lemak .-Tusuklah ujung jari dengan jarum franked dan keluarkan darah, tetskan darah yang ke luar dari ujung jari pada salah sisi kaca benda A bagian kanan -Letakkan kaca benda kedua (B) pada sisi pendek dengan sudut 45 derajat, hingga menyentuh tetesan darah pada kaca benda pertama, -Geser kaca benda kedua (diapus) ke arah menjauhi sisi kanan gelas benda pertama dengan kekuatan dan kecepatan yang sama rata sehingga diperoleh   film darah yang tipis dan rata.-Apusan darah diangin anginkan , sesudah  kering difiksasi dengan metanol selama 5 menit dan dikering anginkan. Dengan memakai  pipet tetes, seluruh permukaan sediaan oles ditetesi dengan larutan Giemsa, diamkan selama 15 menit, lalu  cucidengan air mengalir, diangin anginkan .- lihat  di bawah mikroskop. Identifikasi sel-seldarahnya dan gambarkan strukturnya.bila  Kebanyakan darah yang hilang selama operasi atau kecelakaan, pasien bisa  mengalami syok dan kematian kecuali dilakukan transfusi atau infus. Transfusi 
yaitu  transfer darah atau komponen darah dari satu pasien  ke pasien  lain. saat  Kebanyakan  darah yang hilang, sel-sel darah merah harus diganti untuk mengembalikan kapasitas eritrosit membawa oksigen.mulanya  usaha   transfusi darah dari satu pasien  ke pasien  lain sering 
tidak berhasil sebab  memicu  reaksi transfusi, termasuk terjadinya pembekuan dalam pembuluh darah, kerusakan ginjal,  kematian. bahwa 
reaksi transfusi dipicu  oleh interaksi antara antigen dan antibodi. Antigen yaitu  zat yang bisa  memicu mekanisme pertahanan tubuh yang dinamakan  tanggapan  imun. Kebanyakan antigen yaitu  protein.Permukaan erittrosit memiliki molekul  dinamakan  antigen dan dalam plasma  ada   molekul yang dinamakan  antibodi. Antibodi  khusus , yang berarti bahwa 
setiap antibodi bisa  menggabungkan hanya dengan antigen tertentu. saat  antibodi dalam plasma mengikat ke antigen di permukaan sel eritrosit maka akan terbentuk jembatan molekuler yang menghubungkan sel-sel eritrosit. Akibatnya terjadi aglutinasi atau menggumpal. Kombinasi antibodi dengan antigen juga bisa  memicu  reaksi 
hemolisis. sebab  kombinasi antigen-antibodi bisa  memicu  aglutinasi, antigen sering dinamakan  agglutinogen dan antibodi dinamakan  aglutinin. 
Antigen pada permukaan eritrosit sudah  digolongkan  ke dalam kelompok￾ darah, dan lebih dari 35 kelompok darah, yang sebagian besar jarang terjadi, sudah  diidentifikasi. Untuk transfusi, kelompok darah ABO dan Rh yaitu  yang paling 
penting. Kelompok terkenal lainnya termasuk kelompok Lutheran, Lewis, Duffy, MNSs, Kidd, Kell, 
Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada ada atau tidaknya 2 antigen pada permukaan eritrosit, yaitu antigen A dan antigen B. Seperti semua antigen, antigen pada eritrosit yaitu  sifat yang diturunkani dan tetap tidak berubah dari lahir sampai meninggal. Golongan darah ABO dibagi menjadi 4 jenis kemungkinan, yaitu A, B, AB, dan O.
sebab  antibodi anti-A dan anti-B memicu  penggumpalan eritrosit dengan antigen A dan B, masing-masing, jenis darah ABO bisa ditentukan. ini  bisa  dilakukan dengan menempatkan sampel darah pada kaca objek . Masing-masing darah 
dalam slide kaca diteteskan satu tetes serum, satu sampel darah ditetesi serum yang  mengandung antibodi anti-A dan serum yang mengandung antibodi anti-B ditambahkan ke yang lain. Pola aglutinasi yang terjadi pada tetes darah yang diuji,  penggolongan darah penting untuk proses 
transfusi. transfusi darah dilakukan dengan golongan darah yang sama, kecuali dalam 
kondisi darurat. saat  jenis darah yang berbeda harus dipakai ,  penting bahwa antigen dari darah yang ditransfusikan bersifat sesuai  dengan antibodi darah penerima. contoh:, darah dengan antigen A atau B tidak bisa  diberikan kepada 
pasien yang darahnya mengandung antibodi anti-A atau anti-B. Mengingat ini  dan pola antigen dan antibodi dalam jenis darah ABO, kecocokan  jenis darah untuk transfusi bisa  ditentukan. bahwa golongan darah AB bisa  menerima darah dari semua jenis golongan darah baik A, B, O dan jenis darah O bisa  diberikan untuk semua jenis darah ABO. Oleh sebab   itu, golongan darah AB darah kadang  dinamakan  penerima/resipien universal, dan golongan darah O dikenal sebagai donor universal.
Antigen A dan B bukan satu-satunya antigen penting yang ditemukan pada permukaan eritrosit. Ada atau tidak adanya faktor Rh juga yaitu  komponen penting dari golongan darah. Nama Rh berasal dari nama monyet rhesus, dimana antigen Rh pertama kali ditemukan. pasien -pasien  yang memiliki antigen Rh pada eritrositnya mereka 
dianggap memiliki Rh-positif (+), dan bila  tidak ada antigen Rh di eritrositnya , masing-masing  itu  dianggap memiliki  Rh-negatif (-). pasien  dengan Rh-negatif tidak akan membentuk antibodi anti-Rh kecuali ia sudah  terkena antigen Rh. Untuk alasan ini, masing-masing  Rh-negatif harus diberikan darah hanya dari darah Rh-negatif saat  ditransfusi. bila  diberikan darah Rh-positif, maka akan merangsang produksi antibodi anti-Rh. Reaksi transfusi tidak akan terjadi pada transfusi pertama, sebab  butuh waktu bagi tubuh untuk
memicu  antibodi anti-Rh. Namun, sesudah  transfusi kedua dari darah Rh-positif, antibodi 
dalam plasma penerima akan bereaksi dengan antigen pada eritrosit dari darah yang 
disumbangkan. Reaksi ini bisa  memicu  kematian pasien.Masalah yang sama terjadi pada eritroblastosis fetalis (penyakit hemolitik pada 
bayi baru lahir), yaitu kelainan darah pada bayi baru lahir yang dipicu  penghancuran eritrosit janin oleh antibodi maternal. saat  pasien   wanita dengan darah Rh￾hamil anak pertama dengan Rh+
, beberapa eritrosit Rh+ mungkin secara tidak sengaja masuk ke darah ibu sebab  rusaknya pembuluh darah plasenta. ini  paling sering terjadi selama persalinan. Pengenalan eritrosit janin (Rh+
) dengan antigen Rh memicu penumpukan 
antibodi anti-Rh dalam darah ibunya.Penumpukan berjalan lambat, namun  ibu sudah  menjadi peka terhadap antigen Rh. Eritroblastosis fetalis bisa  berkembang pada kehamilan berikutnya dengan janin Rh+ sebab  antibodi anti Rh dalam darah ibu mudah melewati plasenta masuk ke dalam darah janin dan menggumpalkan eritrosit janin . bila  
beberapa  besar eritrosit menggumpal dan hancur, kemampuan janin untuk mengangkut  oksigen menurun. Menanggapi konsentrasi oksigen menurun, jaringan pembentuk darah janin meningkatkan produksi eritrosit. Dalam usaha  untuk mempercepat memproduksi  eritrosit, beberapa  besar sel darah merah yang belum matang dinamakan  erythroblasts dilepaskan ke dalam darah. Sel-sel yang belum dewasa ini tidak mampu membawa oksigen seperti sel darah merah yang matang. Penghancuran beberapa  besar eritrosit memproduksi  efek berbahaya lainnya. Hemoglobin dibebaskan dari eritrosit bisa  mengganggu fungsi normal ginjal dan bisa  
memicu  gagal ginjal. Pemecahan hemoglobin dalam Kebanyakan membentuk kelebihan bilirubin, empedu pigmen kuning yang memproduksi  penyakit kuning. Kekurangan oksigen dan konsentrasi bilirubin yang berlebihan dalam darah janin bisa  memicu  kerusakan otak pada bayi yang menderita.Jantung dan pembuluh darah yaitu  bagian dari sistem kardiovaskular. Jantung memompa darah melalui sistem tertutup pembuluh darah. Arteri membawa darah dari jantung ke kapiler dalam jaringan tubuh. Vena membawa darah dari kapiler dalam jaringan tubuh kembali ke jantung.  Pembuluh darah berwarna biru membawa terdeoksigenasi darah (mengandung sedikit oksigen) dan pembuluh darah merah membawa darah yang mengandung banyak oksigen. Jantung yaitu  pompa otot yang memproduksi  gaya yang  diperlukan  untuk mengedarkan darah. Jantung berdenyut kira-kira  72 kali per menit, tidak pernah berhenti setiap waktu dan tidak merasa kelelahan. Untuk menggambarkan usaha yang dilakukan oleh jantung, coba anda lakukan secara bergantian mengepalkan dan membuka kepalan sebanyak 70 kali per menit. Berapa menit yang anda butuhkan 
sebelum otot-otot tangan Anda terlalu lelah untuk melanjutkannya? Sebaliknya, jantung sehat tidak kelelahan. Jantung berdenyut lebih dari 100.000 kali setiap hari, kira-kira  2 miliar ketukan selama seusia  hidup. Jantung memompa kira-kira  5 liter darah dalam satu menit melalui ruang￾ruang jantung atau lebih dari 9400 liter per hari.
Struktur Jantung  yaitu  organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama, Ukuran jantung beragam  sesuai dengan  ukuran tubuh. Jantung dewasa berukuran kira-kira  9 cm lebarnya,  13 cm dari dasar ke puncak,  6 cm dari anterior ke posterior. Beratnya kira-kira  300 g (10 oz).
Jantung terletak di dalam rongga dada di bagian mediastinum, di antara paru￾paru di balik tulang dada (sternum). Posisi jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kirii,jadi di   2/3 jantung terletak di sebelah kiri. Bagian atas jantung lebih luas dibandingkan dengan bagian dasar. Bagian ujung jantung meruncing (bentuk kerucut), tepat di atas diafragma. Jantung tertutup dalam kantung berdinding ganda dinamakan  pericardium. Dinding luar dinamakan  kantung perikardial (perikardium parietal) yang tersusun oleh lapisan berserat  yaitu  jaringan ikat padat yang tidak teratur bagian dalam ditutupi 
oleh tipis yaitu lapisan serosa. Lapisan serosa bergulir ke dalam di dasar jantung dan membentuk epikardium (pericardium visceral) yang menutupi permukaan jantung, Kantung perikardial menyatu dengan diafragma bagian bawah oleh ligamen. Antara membran parietal dan visceral ada   ruang  dinamakan  rongga 
perikardial yang berisi 5 sampai 30 ml cairan perikardiar yang dikeluarkan oleh  pericardium serosa. Cairan ini berfungsi melumasi membran dan memungkinkan jantung  mengurangi gesekan saaat berdenyut. Perikarditis (peradangan pada perikardium) memungkinkan perikardium menjadi kasar dan memproduksi  gesekan yang menyakitkan setiap kali jantung berdenyut. Selain mengurangi gesekan, perikardium membatasi
jantung dari organ dada lain dan memungkinkan ruang untuk memperluas, namun  menolak ekspansi yang berlebihan.
Jantung memiliki 4 ruang, 2 ruang di kutub superior (basis) jantung yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Atrium berdinding tipis, menerima darah yang kembali ke jantung dari pembuluh darah besar. Sebagian besar massa masing-masing atrium yaitu  di sisi posterior jantung, sehingga hanya sebagian kecil tampak  dari pandangan anterior. 2 ruang di bawah atrium yaitu  ventrikel kanan dan kiri. Ventrikel yaitu  
pompa yang mengeluarkan darah ke dalam arteri agar tetap mengalir ke seluruh tubuh, 
Di permukaan, batas-batas dari 4 ruang ditandai oleh 3 sulci (alur), yang sebagian besar diisi oleh lemak dan pembuluh darah koroner. 
Seperti semua pompa, jantung mengandung katup yang memungkinkan darah  mengalir hanya ke 1 arah melalui jantung. Kedua jenis katup jantung yaitu  katup  atrioventrikular (AV) dan katup semilunar. Atrioventricular yaitu  katup antara 
atrium dan ventrikel. Katup terbentuk dari jaringan ikat fibrosa. Setiap katup memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel namun  mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke atrium. katup AV antara atrium kanan dan ventrikel kanan  yaitu  katup trikuspid. Katup bikuspid atau mitral terletak antara ventrikel kiri dan atrium kiri , Katup AV berasal dari cincin tebal jaringan ikat fibrosa yang mendukung 
persimpangan ventrikel dengan atrium dan arteri besar yang melekat pada ventrikel. Jaringan fibrosa yang mendukung ini dinamakan  kerangka berserat. Katup semilunar terletak di basis arteri besar yang membawa darah dari ventrikel. 
Katup semilunar paru terletak di dasar batang paru, yang membentang dari ventrikel  kanan. Katup semilunar aorta terletak di dasar aorta, yang membentang dari ventrikel  kiri. Setiap katup semilunar terdiri dari 3 daun katup yang tersusun dari jaringan ikat  fibrosa. Katup semilunar memungkinkan darah dipompa dari ventrikel ke arteri selama kontraksi ventrikel, namun  katup ini mencegah aliran balik darah dari arteri ke ventrikel 
selama ventrikel relaksasi.
Suara detak jantung  digambarkan sebagai lub-dup (jeda) lub-dup, dan seterusnya. Suara ini dihasilkan  oleh penutupan katup jantung. Suara pertama dihasilkan dari penutupan katup atrioventrikular selama sistol ventrikel. Suara kedua dihasilkan dari penutupan katup semilunar saat diastole ventrikel. bila  salah satu katup 
jantung rusak dan tidak menutup dengan benar terdengar suara tambahan  sebagai murmur jantung.
Meskipun aliran  darah melalui jantung dijelaskan dari kanan lalu  sisi kiri jantung, penting untuk 
diketahui  bahwa kontras  kedua atrium terjadi saat  yang sama, dan kontras kedua ventrikel terjadi secara bersamaan. Konsep ini yang paling penting saat  aktivitas listrik, perubahan tekanan, dan suara jantung harus diketahui . Darah memasuki atrium kanan dari sirkulasi sistemik melalui vena cava superior  dan inferior, dan dari otot jantung melalui sinus koroner. Sebagian besar darah mengalir ke atrium kanan mengalir melalui katup trikuspid ke ventrikel kanan sedang   ventrikel  kanan beraksi  mengikuti kontraksi sebelumnya. Atrium kanan lalu  berkontraksi,  darah didorong dari atrium kanan ke ventrikel kanan dan mengisi ventrikel kanan. Sesudah  kontraksi atrium kanan, ventrikel kanan mulai berkontraksi. Kontraksi ventrikel kanan mendorong darah terhadap katup trikuspdalis sehingga ditutup. Sesudah  tekanan di dalam ventrikel kanan meningkat, katup semilunar paru dipaksa terbuka, dan darah mengalir ke batang paru. Cabang-cabang batang paru dari arteri paru, membawa darah ke paru-paru, di mana karbon dioksida dilepaskan dan oksigen dijemput. Darah kembali dari paru-paru memasuki atrium kiri melalui 4 vena pulmonalis. Sebagian besar darah mengalir ke  atrium kiri melewati katup bikuspid ke ventrikel kiri sementara   ventrikel kiri bereksasi
mengikuti kontraksi sebelumnya. Atrium kiri lalu  berkontraksi dan darah yang didorong dari atrium kiri ke ventrikel kiri untuk menyelesaikan pengisian ventrikel kiri. Sesudah  kontraksi atrium kiri, ventrikel kiri mulai berkontraksi. Kontraksi ventrikel kiri  mendorong darah terhadap katup bikuspid, memaksa untuk ditutup. Sesudah  tekanan dalam ventrikel kiri meningkat, katup semilunar aorta dipaksa terbuka, dan darah 
mengalir ke aorta . Darah mengalir melalui aorta disalurkan  ke seluruh bagian tubuh, kecuali pada sebagian paru-paru yang disediakan oleh pembuluh darah paru, Rute yang diambil oleh darah sesudah  meninggalkan jantung memicu  
kebingungan selama berabad-abad. Kaisar Cina Huang Ti (2697-2597 SM) percaya bahwa darah mengalir sekaligus ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Namun pada  abad kedua, dokter Romawi Claudius Galen (129-199) menganggap   bahwa darah mengalir bolak-balik di pembuluh darah, seperti udara di tabung bronkial. Seiring 
berkembangnya waktu, 
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu miokardium, endocardium, epikardium,  Epikardium (perikardium viseral) yaitu  membran serosa pada permukaan jantung. epicardium terutama tersusun oleh epitel skuamosa sederhana di bagian atas ehlapisan tipis jaringan areolar. Di beberapa area mengalami penebalan oleh lapisan jaringan adiposa, sementara   di area  lain itu bebas lemak. Cabang-cabang terbesar dari 
pembuluh darah koroner melalui epikardium itu . 
Endocardium, yaitu  lapisan interior ruang jantung. Seperti epikardium, endokardium ada   endothelium yang terbentuk oleh skuamosa sederhana di bagian atas lapisan tipis jaringan areolar  Namun, endocardium tidak memiliki jaringan adiposa. Endocardium meliputi permukaan katup dan terus menyatu dengan endotelium pembuluh darah. Miokardium terletak di antara kedua lapisan endokardium dan epicardium, tersusun oleh otot jantung.Miokardium yaitu  lapisan tebal yang melakukan kerja jantung. Ketebalannya beragam   antara satu ruang jantung dengan ruang jantung yang lain dan sebanding dengan beban kerja pada masing-masing . Dinding Atria lebih tipis untuk mengantarkan darah ke ventrikel. Dinding Ventricle lebih tebal dan kuat. ini  terjadi sebab  ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru￾paru, sementara   dinding ventrikel kiri lebih tebal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki kerangka serat kolagen dan elastis yang membentuk kerangka berserat. Jaringan ini terutama terkonsentrasi di dinding antara bilik jantung, cincin fibrosa (Anuli fibrosi) kira-kira  katup, dan dalam lembaran jaringan yang menghubungkan cincin ini. Kerangka berserat memiliki beberapa fungsi: ada anggapan bahwa elastisitas dari kerangka berserat bisa  membantu dalam mengisi jantung dengan darah setiap denyut, mendukung  struktural  jantung, terutama sekitar  katup dan bukaan pembuluh 
besar  menjaga lubang ini terbuka dan mencegah peregangan yang berlebihan saat  lonjakan aliran darah lonjakannya.Sebagai nonkonduktor listrik yang berfungsi sebagai isolasi listrik antara atrium dan ventrikel, sehingga atrium tidak  merangsang ventrikel langsung. 
Siklus jantung meliputi  tahap  kontraksi dan relaksasi. tahap  Kontraksi dikenal sebagai sistol dan relaksasi dinamakan  diastole. Ventrikel mengalami relaksasi saat  atrium berkontrak, dan atrium mengalami relaksasi saat  ventrikel berkontraksi. saat  kedua atrium dan ventrikel relaksasi di antara denyutan, darah mengalir ke atrium dari vena besar yang mengarah ke jantung dan ke dalam ventrikel. lalu , atrium berkontraksi (atrial systole), memaksa lebih banyak darah ke dalam ventrikel sehingga dipenuhi darah. Segera sesudah  itu, terjadi kontraksi  ventrikel. saat  ventrikel mengalami sistol, tiba-tiba memproduksi  tekanan darah tinggi dalam ventrikel,  tekanan darah ini menutup kedua katup atrioventrikular dan membuka kedua katup semilunar, darah dipompa ke dalam arteri yang menuju jantung, 
dikuti diastol pada ventrikeli, memungkinkan katup atrioventrikel untuk membuka. Secara bersamaan, katup semilunar dekat sebab  tekanan darah yang lebih besar dalam arteri. Siklus jantung lalu  diulang. 
Dinding arteri dan vena terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
-Tunika externa (tunika adventitia) yaitu  lapisan terluar. Ini terdiri dari jaringan ikat longgar yang sering menyatu dengan pembuluh darah, saraf, atau organ lain di sekelilingnya 
-Tunika interna (tunika intima) lapisan bagian dalam pembuluh darah yang terdiri dari epitel skuamosa sederhana  dinamakan  endotelium yang terletak di atas membran basal dan lapisan tipis jaringan ikat. Endotelium bertindak sebagai 
penghalang selektif permeabel untuk bahan yang akan memasuki atau meninggalkan aliran darah  mengeluarkan bahan kimia yang merangsang 
pelebaran atau penyempitan kapal  dan biasanya menolak sel darah dan trombosit sehingga mereka mengalir bebas tanpa menempel pada dinding 
pembuluh darah. saat  endotelium rusak, trombosit membentuk gumpalan darah,  saat  jaringan sekitar   pembuluh darah mengalami peradangan, sel-sel endotel memproduksi  molekul sel-adhesi yang memicu  leukosit untuk 
memenuhi permukaan. ini  memicu  leukosit berkumpul di jaringan untuk tindakan pertahanan yang diperlukan .
-Tunika media, lapisan tengah,  paling tebal. Ini terdiri dari otot polos, kolagen, dan dalam beberapa masalah , jaringan elastis. Jumlah otot polos dan jaringan elastik beragam   antara pembuluh darah yang satu dengan yang lain.
Tunika media  mencegah tekanan darah pecah,memperkuat pembuluh, menyediakan vasomotion, perubahan dalam diameter pembuluh darah.
ada  3 jenis pembuluh darah vena, arteri, kapiler, Mereka membentuk sistem tertutup berbentuk tabung yang membawa darah dari jantung ke sel-sel tubuh dan kembali ke jantung. Arteri membawa darah dari jantung. Arteri bercabang berulang kali menjadi lebih  kecil dan arteri yang paling kecil akhirnya membentuk arteri mikroskopis yang dinamakan  arteriol. cabang-cabang arteri (arteriol), ketebalan lapisan ototnya berkurang. Dinding arteriol terkecil hanya terdiri dari endotelium dan beberapa serat otot polos yang 
mengelilinginya. Arteri, terutama arteriol, berperan   dalam mengendalikan aliran darah dan tekanan darah. Kapiler, Arteriol terhubung dengan kapiler, pembuluh darah paling banyak dan paling  kecil. Diameter sebuah kapiler  kecil sehingga eriyrosit harus melewatinya dalam  file tunggal. Dinding kapiler hanya terdiri dari endotelium, yang memungkinkan pertukaran bahan antara darah di kapiler dan sel-sel tubuh. penyebaran  kapiler dalam jaringan tubuh beragam   dengan aktivitas metabolik dari setiap jaringan. Kapiler terutama melimpah di jaringan aktif, seperti jaringan otot dan saraf, di mana hampir setiap sel dekat dengan kapiler. Kapiler kurang melimpah di jaringan ikat, dan mereka  tidak hadir di beberapa jaringan, seperti lensa  kornea mata, tulang rawan, epidermis, Aliran darah dalam kapiler dikendalikan oleh otot sfingter prekapiler yang berwujud  serat otot polos yang melingkari dasar kapiler di persimpangan arteri-kapiler. Kontraksi sfingter prekapiler menghambat aliran darah ke jaringan kapiler itu . Relaksasi sfingter memungkinkan darah mengalir ke dalam jaringan kapiler untuk menyediakan  oksigen dan nutrisi untuk sel-sel jaringan. saat  beberapa jaringan kapiler diisi dengan darah, yang lain tidak. Jaringan kapiler menerima darah sesuai dengan kebutuhan sel-sel 
yang mereka layani. contoh selama latihan fisik darah dialihkan dari jaringan  kapiler dalam saluran pencernaan untuk mengisi jaringan kapiler di otot rangka. Pola penyebaran  darah sebagian besar terbalik sesudah  makan. Pertukaran  terus-menerus bahan antara darah dan jaringan sel  penting bagi kehidupan. Sel memerlukan  oksigen dan nutrisi untuk melakukan fungsi metabolisme mereka,  mereka memproduksi  limbah metabolik, karbon dioksida  yang harus dikeluarkan oleh darah. Sel-sel jaringan yang diselimuti lapisan tipis cairan ekstraseluler  dinamakan  cairan jaringan /interstitial yang mengisi ruang jaringan dan terletak di antara kapiler dan  sel jaringan maka  semua bahan yang lolos antara darah dan jaringan sel harus melewati cairan interstitial,  Zat 
terlarut seperti oksigen dan nutrisi dari darah berdifusi dalam kapiler ke dalam cairan 
interstitial dan dari cairan interstitial ke dalam sel-sel tubuh. Karbon dioksida dan limbah  metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan.Vena Sesudah  darah mengalir melalui kapiler, memasuki venula, vena terkecil. Beberapa kapiler bergabung membentuk venula. Venula terkecil hanya terdiri dari endotelium dan jaringan ikat, namun  venula yang lebih besar juga mengandung jaringan otot polos. Venula bersatu untuk membentuk pembuluh darah kecil. Vena kecil bergabung 
membentuk vena semakin besar seperti darah dikembalikan ke jantung. Vena yang lebih besar, terutama di kaki dan tangan, mengandung katup yang mencegah aliran balik darah dan membantu kembalinya darah ke jantung. sebab  hampir 60% dari volume darah berada dalam pembuluh darah, vena bisa  dianggap sebagai area penyimpanan 
darah yang bisa  dibawa ke bagian lain dari tubuh saat  diperlukan . Sinusoid vena di hati dan limpa  penting. bila  darah hilang oleh perdarahan, baik volume darah maupun tekanan darah mengalami penurunan. Sebagai tanggapan hal itu , sistem saraf simpatik mengirimkan impuls untuk mengerut dinding otot pembuluh darah, yang 
mengurangi volume vena dan mengkompensasi kehilangan darah. Sebuah tanggapan  yang 
sama terjadi selama aktivitas otot berat untuk meningkatkan aliran darah ke otot rangka.
Darah beredar sebab  perbedaan tekanan darah. Darah mengalir dari area  tekanan tinggi ke area  tekanan rendah. Tekanan darah yaitu  terbesar dalam ventrikel  dan terendah di atrium. tampak menandakan  penurunan tekanan darah dalam 
rangkaian sistemik dengan peningkatan jarak dari ventrikel kiri. Kontraksi ventrikel  menujukan  tekanan darah yang mendorong darah melalui arteri. Namun, tekanan menurun sebagai di yang lebih kecih hingga ke kapiler. Penurunan tekanan darah terjadi sebab  luas penampang keseluruhan arteri gabungan  meningkat seirnging dengan  banyaknya percabangan arteri. Saat darah meninggalkan kapiler dan memasuki vena, 
ada tekanan darah yang  sedikit yang tersisa untuk kembali darah ke jantung, 
Kembalinya darah vena dibantu oleh tiga kekuatan tambahan: kontraksi otot skeletal, gerakan pernapasan, dan gavitasi. Kontraski dari otot rangka menekan pembuluh darah, memaksa darah mengalir dari satu segmen ke segmen yang lain dan menuju jantung sebab  katup mencegah aliran balik darah. Metodi pergerakan itu  terjadi di 
pembuluh darah vena menuju jantung  penting  terutama untuk mengalirkan darah dari lengan dan kaki ke jantung. Kecepatan aliran darah berbanding terbalik dengan luas penampang keseluruhan pembuluh darah. maka , kecepatan semakin menurun seiring meningkatnya jumlah pembuluh darah arteri sampai di kapiler. Kecepatan semakin meningkat pada vena dalam perjalanan membawa darah kembali ke jantung. Aliran darah yang tercepat di aorta dan paling lambat dalam kapiler, situasi yang ideal menyediakan sirkulasi darah yang cepat dan waktu yang cukup untuk pertukaran 
bahan antara darah di kapiler dan sel-sel jaringan.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah saat  darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh kita . Tekanan darah dibuat dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya diukur seperti  :120 /80  mmHg.  menandakan  tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan dinamakan  tekanan sistole.  menandakan  
tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan dinamakan  tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah yaitu  saat istirahat dan dalam kondisi  duduk atau berbaring. Tekanan darah dalam kehidupan pasien   beragam   secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibandingkan  dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi saat  melakukan aktivitas dan lebih rendah saat  beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda  paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah saat  tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, pasien  itu dianggap  mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya memiliki  3 bacaan tekanan darah  yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Serangan jantung yaitu  sebuah kondisi yang memicu  jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering dinamakan  gagal jantung. pemicu  gagal jantung beragam  , namun pemicu  utamanya biasanya yaitu  terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh sebab  pembuluh darah  yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung itu  tersumbat atau mengeras, tidak tahu  oleh sebab  kolesterol, ataupun oleh sebab  zat-zat kimia seperti pemakaian  obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang  banyak ditemui dalam obat-obat seperti Atherosclerosis, nikotin, Decolgen, akumulasi lemak kolesterol pada dinding pembeluh darah 
Stroke Pecahnya pembuluh darah di otak sehingga otak kekurangan oksigen bisa memicu  
kelumpuhan dan kematian, 
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh sebab  tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. ini  memicu  darah bersih dan darah kotor 
tercampur. Penyakit ini juga memicu  penderita tidak bisa  melakukan aktivitas yang  berat, sebab  aktivitas yang berat hampir bisa  dipastikan akan memicu  tubuh  penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak memicu  rasa sakit di dada. 
Penyakit jantung yaitu  sebuah kondisi yang memicu  Jantung tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal itu  antara lain:
Otot jantung yang lemah. Penyakit ini yaitu  kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah memicu  penderita tak bisa  melakukan aktivitas yang berlebihan, sebab  pemaksaan kinerja  jantung yang berlebihan  menimbulkan rasa sakit di bagian dada,  kadang  bisa  memicu  tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan, 

darah darah Reviewed by bayi on Desember 19, 2022 Rating: 5

About

LINK VIDEO