Edema yaitu penimbunan cairan berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam beberapa rongga tubuh. Edema dipicu oleh kekurangan protein plasma.Penurunan konsentrasi protein plasma bisa memicu penurunan tekanan osmotik plasma.Penurunan ini memicu filtrasi cairan yang keluar dari pembuluh lebih tinggi, sementara jumlah cairan yang diserap ulang kurang dari normal, maka ada cairan tambahan yang tertinggal di ruang–ruang interstisium dinamakan edema.Edema yang dipicu oleh penurunan konsentrasi protein plasma bisa terjadi melalui beberapa cara, yaitu pengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat mensintesis hampir semua protein plasma, makanan yang kurang mengandung protein, penyakit ginjal penurunan sintesis
protein plasma akibat penyakit hati atau
pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas.
sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi tempat bahanbahan yang akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan, pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyalurkan darah dari
jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung, dan jantung yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh jaringan. Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh dengan mengangkut zat-zat sisa, elektrolit,
nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
banyak budaya di seluruh dunia, baik kuno dan modern,mempercayai keghaiban darah. Darah dianggap sebagai esensi kehidupan sebab hilangnya darah yang tidak terkendali bisa memicu kematian. Dari zaman dahulu, pasien
sudah melihat darah sebagai pemicu kehidupan. Gladiator Romawi meminum darah sebab mengganggap darah memiliki kekuatan vital yang bisa membentengi diri dari pertempuran. Darah juga dikaitkan dalam menentukan emosi , sifat , pasien dari keturunan bangsawan digambarkan sebagai darah biru, sementara penjahat dianggap memiliki darah buruk . kemarahan memicu darah mendidih . Darah melakukan fungsi penting untuk kehidupan dan mengungkapkan kondisi kesehatan . Darah yaitu jenis jaringan ikat, terdiri dari sel-sel (trombosit, eritrosit, leukosit,) yang terendam pada cairan rumit plasma, Darah membentuk kira-kira 8% dari berat total tubuh. Pergerakan konstan darah saat mengalir dalam pembuluh darah memicu unsur-unsur sel
tersebar merata di dalam plasma. Fungsi darah masuk ke dalam 3 kategori, yaitu transportasi, pertahanan, dan regulasi,
1.Darah berfungsi regulasi dan berperan dalam homeostasis.Darah membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas, sebagian besar
dari otot yang aktif, dan dibawa seluruh tubuh. bila tubuh terlalu hangat, darah diangkut ke pembuluh darah yang melebar di kulit. Panas akan menyebar ke lingkungan, dan tubuh mendingin kembali ke suhu normal. Bagian cair dari darah(plasma), mengandung garam terlarut dan protein. Zat terlarut ini menujukan
tekanan osmotik darah. Dengan cara ini, darah berperan dalam membantu menjaga keseimbangan. Buffer darah (bahan kimia tubuh yang menstabilkan pH darah), mengatur keseimbangan asam-basa tubuh dan tetap pada pH yang relatif konstan yaitu 7,4.
2. Darah yaitu media transportasi utama yang mengangkut gas, nutrisi dan produk limbah. Oksigen dari paru-paru diangkut darah dan disalurkan ke sel-sel. Karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel diangkut ke paru-paru untuk dibuang setiap kali kita menghembuskan nafas. Darah juga mengangkut produk limbah lain, seperti kelebihan nitrogen yang dibawa ke ginjal untuk dieliminasi. darah mengambil nutrisi dari saluran pencernaan untuk dikirimkan ke sel-sel.
Selain transportasi nutrisi dan limbah, darah mengangkut hormon yang disekresikan beberapa organ ke dalam pembuluh darah untuk dikirim ke jaringan. Banyak zat yang dihasilkan di salah satu bagian tubuh dan diangkut ke bagian yang lain, untuk direkayasa . contoh:, prekursor vitamin D dihasilkan di kulit dan diangkut oleh darah ke hati lalu ke ginjal untuk diproses menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif diangkut darah ke usus kecil, untuk membantu penyerapan kalsium.
contoh yaitu asam laktat yang dihasilkan oleh otot rangka selama respirasi anaerob. Darah membawa asam laktat ke hati yang akan diubah menjadi glukosa.
3. Darah berperan dalam menjaga pertahanan tubuh dari invasi patogen dan menjaga dari kehilangan darah. Sel darah putih tertentu mampu mengusir patogen dengan cara fagositosis. Sel darah putih lainnya memproduksi dan mengeluarkan antibodi. Antibodi yaitu protein yang akan bergabung dengan patogen tertentu
untuk dinonaktifkan. Patogen yang dinonaktifkan lalu diusir oleh sel-sel darah putih fagosit. saat cedera, terjadi pembekuan darah sehingga menjaga terhadap kehilangan darah. Pembekuan darah mengikutsertakan trombosit dan beberapa
protein seperti fibrinogen dan trombin, Tanpa pembekuan darah, kita bisa mati kehabisan darah sekalipun dari luka yang kecil.
Darah yaitu jaringan, seperti jaringan apapun, mengandung sel dan fragmen sel. sel-sel dan fragmen sel dinamakan elemen padat. Sel dan
fragmen sel tersuspensi dalam cairan yang dinamakan plasma. maka , darah digolongkan sebagai jaringan ikat cair. Elemen padat pada darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih(leukosit), dan keping darah (trombosit), Bagian ini dihasilkan di sumsum tulang merah, yang bisa ditemukan di sebagian besar tulang anak namun hanya dalam tulang tertentu pada pasien dewasa. apakah yang tidak dimiliki oleh eritrosit dan trombosit (platelet) bila dibandingkan dengan yang lainnya?bila sampel darah disentrifugasi, tampak pada bagian teratas cairan berwarna kuning pucat yang volumenya kira-kira 55% dari volume total. Cairan itu dinamakan
plasma. Plasma yaitu media transportasi bagi sel-sel darah dan trombosit. kira-kira 90% dari plasma yaitu air. Sisanya bagian yang terlarut meliputi protein, hormon, dan lebih dari 100 molekul berukuran kecil termasuk lemak, karbohidrat kecil, asam amino,vitamin, beberapa produk limbah metabolisme, dan ion. Kelompok terbesar zat terlarut dalam plasma terdiri dari protein plasma, yang melayani beberapa fungsi. Protein plasma penting yaitu albumin, globulin, dan protein pembekuan (fibrinogen). Hampir 2/3 /dari protein plasma yaitu albumin, yang terutama berfungsi untuk menjaga keseimbangan air agar sesuai antara darah dan cairan interstitial. dihasilkan di hati, Albumin mengikat molekul tertentu (seperti asam lemak, bilirubin;) dan obat-obatan (seperti penisilin), membantu transportasi mereka dalam darah. Globulin (alpha, beta, gamma) yaitu kelompok protein yang mengangkut beberapa zat dalam darah. Banyak beta globulin mengikat lipid (lemak) molekul, seperti kolesterol, saat protein menempel ke salah satu molekul ini, menujukan rumit yang dinamakan lipoprotein. Dua lipoprotein penting yaitu low-density lipoprotein (LDL) dan highdensity lipoprotein (HDL). LDL kadang dinamakan kolesterol jahat , sebab bila kadarnya dalam darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko jantung. Tingginya kadar HDL
menandakan risiko rendah penyakit
kardiovaskular. Gamma globulin berfungsi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh, membantu melindungi dari infeksi dan penyakit.
Protein pembekuan seperti fibrinogen berperan dalam proses pembekuan darah. Pembekuan darah meminimalkan kehilangan darah dan membantu mempertahankan homeostasis sesudah cedera. Selain protein plasma, plasma mengangkut beberapa molekul lain, termasuk ion
(juga dinamakan elektrolit), gas, hormon, nutrisi, produk limbah, Elektrolit seperti natrium dan kalium berkontribusi pada pengendalian fungsi sel dan volume sel. Hormon yang dikeluarkan kelenjar endokrin, mengangkut informasi ke seluruh tubuh.
Nutrisi seperti vitamin, karbohidrat, asam amino dan zat-zat lain yang diserap dari saluran pencernaan atau dihasilkan oleh reaksi metabolisme sel. Produk limbah dalam plasma termasuk karbon dioksida, urea, asam laktat. Gas terlarut dalam plasma yaitu oksigen yang penting untuk metabolisme dan karbondioksida yaitu produk sisa metabolisme. Sel-sel darah yang paling banyak yaitu sel-sel darah merah atau eritrosit kira-kira 99,9% dari seluruh elemen padat darah. Dalam darah, jumlah eritosit kira-kira 700 kali lebih banyak dibandingkan sel-sel darah putih (leukosit) dan 17 kali lebih banyak dari keping darah (trombosit).Setiap wanita dewasa mengandung 4,2 – 5,5 juta eritrosit. Setiap laki-laki dewasa dalam 1 mikroliter atau 1 milimeter kubik (mm3) darahnya mengandung 4,5 – 6,3 juta eritrosit,Jumlah eritrosit yang lebih tinggi pada laki-laki sebab laki-laki memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan wanita , dan konsentrasi eritrosit yang lebih besar diperlukan untuk menyediakan oksigen yang diperlukan untuk metabolisme sel-sel. Setetes darah mengandung kira-kira 260 juta eritrosit, dan rata-rata darah pasien dewasa mengandung 25 triliun eritrosit. Jumlah eritrosit kira-kira 1/3 dari keseluruhan jumlah sel yang ada dalam tubuh kita .Struktur Eritrosit yang normal berbentuk cakram atau piringan yang di bagian tengah kedua sisinya mencekung (bikonkaf), dengan diameter kira-kira 7,5 μm. Bentuk bikonkaf memberi keuntungan yaitu memicu eritrosit memiliki permukaan yang lebih luas bagi difusi oksigen, dibandingkan dengan bentuk bulat datar dengan ukuran yang sama, memicu pergerakan gas ke dalam dan ke luar sel berlangsung lebih cepat. eritrosit juga bersifat fleksibel sehingga memungkinkan eritrosit berjalan melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok untuk menyampaikan oksigen ke jaringan tanpa mengalami kerusakan . Diameter eritrosit dalam kondisi nomal 7,5 – 8 μm mampu
mengalami deformasi saat melalui kapiler yang bahkan berdiameter 3 μm. Eritrosit tidak memiliki inti atau organel yang lain. 1/3 isi eritrosit yaitu haemoglobin (pigmen merah). Kandungan haemoglobin dalam eritrosit inilah yang memicu darah berwarna merah. Dalam satu eritrosit mengandung kira-kira 280 juta molekul
haemoglobin. Isi sel darah merah lainnya termasuk lipid, adenosin trifosfat (ATP), dan
enzim karbonat anhidrase.Eritrosit memiliki 2 fungsi utama, yaitu mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengendarkannya ke jaringan yang lain. Eritrosit juga mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dibawa ke paru-paru. Pengangkutan gas dalam eritrosit dilakukan
oleh haemoglobin. Konsentrasi eritrosit lebih tinggi pada pasien yang tinggal di dataran tinggi sebab berkurangnya tekanan atmosfer dan
konsentrasi oksigen. ini mengurangi tingkat oksigen yang masuk ke dalam darah, memicu penurunan konsentrasi oksigen dalam darah, yang akhirnya merangsang produksi eritrosit.
Haemoglobin terdiri dari 2 bagian, yaitu globin suatu protein polipeptida yang berlipat-lipat. Gugus nitrogenesa non protein mengandung besi yang dinamakan hem (heme) yang masing-masing terikat pada satu polipeptida. Setiap atom besi bisa berikatan secara reversibel dengan 1 molekul oksigen. maka setiap molekul haemoglobin bisa mengangkut 4 oksigen. sebab oksigen kurang larut dalam darah, 98,5% oksigen yang diangkut dalam darah terikat pada Hb.
saat darah mengalir melalui paru-paru, oksigen berdifusi dari ruang udara di paru-paru ke dalam darah. Oksigen memasuki eritrosit dan bergabung dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin (Hb02), yang memberi warna merah terang
untuk darah. Sesudah melepas oksigen dari oksihemoglobin ke sel-sel tubuh, darah yang
sudah melepas oksigennya (deoxyhemoglobin)
dan membawa sedikit karbondioksida dari sel-sel tubuh kembali ke paru-paru untuk melepaskan
karbondioksida. Deoxyhemoglobin memberi warna merah gelap (rona kebiruan) untuk
darah. Selain mengangkut oksigen, Hb bisa berikatan dengan karbondioksida. Bagian ion hidrogen asam (H⁺) dari asam karbonat yang terionisasi yang dibentuk dari CO₂ pada tingkat jaringan. Enzim karbonat anhidrase berperan dalam mengangkut CO₂. Enzim ini mengkatalis reaksi kunci yang akhirnya memicu perubahan CO₂ hasil metabolisme menjadi ion bikarbonat (HCO₃⁻) yaitu bentuk utama transportasi CO₂ dalam darah. maka eritrosit ikut dan dalam pengangkutan CO₂ melalui 2 cara melalui Hb dan konversi ke HCO ₃⁻ oleh karbonat anhidrase. Hb juga bisa mengikat karbonmonoksida membentuk karboksihaemoglobin, gas yang dalam kondisi normal tidak ada dalam darah namun bila terhirup menempati tempat pengikatan O₂ di Hb
sehingga memicu keracunan karbonmonoksida.
usia eritrosit pendek, tanpa DNA dan RNA, eritrosit tidak bisa membentuk protein untuk memperbaiki sel, pertanaman , pembelahan dan memperbaharui pasokan enzim. Usia eritrosit hanya mampu bertahan selama 120 hari. Selama rentang waktu 4 bulan, eritrosit pengembara kira-kira 700 mil saat bersirkulasi melalui pembuluh darah.Seiring dengan penuaan eritrosit, membran plasmanya tidak bisa diperbaharui menjadi
rapuh dan rentan, dan mengalami kerusakan saat masuk ke dalam sistem pembuluh sempit. Sebagian besar eritrosit mengakhiri hidupnya di limfa, sebab jaringan kapilernya sempit dan berbelit-belit. limfa berfungsi untuk mengusir eritrosit,menyimpan eritrosit sehat di dalam pulpa interiornya, tempat penyimpanan trombosit dan banyak mengandung limfosit. Eritrosit yang rusak ditelan dan dicerna oleh sel makrofag dengan cara fagositosis. Bagian heme dari hemoglobin dipecah menjadi besi dan pigmen kuning dinamakan bilirubin. Komponen besi disimpan sementara di
hati dan limpa sebelum didaur ulang di sumsum tulang merah dan dipakai untuk membentuk lebih banyak hemoglobin baru. Bilirubin (pigmen empedu) disekresikan oleh hati dalam empedu, yang dibawa oleh saluran empedu ke dalam usus kecil. Eritrosit tidak bisa membelah diri, untuk menggantikan jumlahnya yang mati, dihasilkan eritrosit baru oleh sumsum tulang. Proses pembentukan eritrosit dinamakan eritropoiesis. Kecepatan pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang yaitu 2 – 3 juta eritrosit/detik mengimbangi musnahnya sel-sel eritrosit tua, sehingga tetap dalam kondisi yang seimbang. Dalam kondisi normal 2,5 juta eritrosit hancur dalam setiap detik atau kira-kira 0,00001% dari total seluruh jumlah eritrosit (25 triliun) yang mengalir dalam sirkulasi darah pasien dewasa. Eritropoiesis dikontrol oleh hormon ertropoietin dari ginjal dan testosterone.Produksi eritrosit beragam tergantung konsentrasi oksigen dalam darah. bila konsentrasi oksigen darah rendah (hipoksia), seperti sesudah perdarahan, eritropoietin ginjal dan hati dilepaskan, sehingga produksi eritrosit oleh sumsum tulang merah meningkat. saat eritrosit baru ditambahkan ke darah dan konsentrasi oksigen meningkat ke tingkat normal, produksi eritropoietin menurun, memicu penurunan produksi eritrosi, sehingga jumlah eritrosit selalu seimbang. Besi, asam folat, dan vitamin B12 diperlukan untuk produksi eritrosit. Besi diperlukan untuk sintesis hemoglobin sebab setiap molekul hemoglobin mengandung 4 atom besi. Asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk sintesis DNA selama tahap awal pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang merah. Vitamin B12 kadangkadang dinamakan faktor ekstrinsik sebab diperoleh eksternal untuk tubuh. Jumlah eritrosit normal harus berada pada rata-rata 4 – 6 juta sel/m3 darah.
beberapa penyakit bisa mempengaruhi jumlah eritrosit. beberapa kelainan atau gangguan yang terjadi pada eritrosit, antaralain :
a. Polisitemia yaitu gangguan yang ditandai oleh jumlah eritrosit terlalu berlebihan ini bisa dipicu oleh pengaruh ketinggian. Akibatnya kurangnya aliran darah, penyumbatan kapiler, peningkatan ketebalan darah, cacat produksi sel induk, penurunan volume plasma akibat dehidrasi, Kondisi ini bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi.
b. Anemia: yaitu Dalam kondisi normal, tingkat hemoglobin darah yaitu 12-17 gram per 100 mililiter.Pada penderita anemia, jumlah eritrosit sedikit, dan/atau sel-sel eritrosit tidak memiliki cukup hemoglobin. Anemia bisa digolongkan dalam salah satu dari beberapa kategori berikut ini.
1. Anemia Aplastik
Adanya kelainan atau kerusakan pada “pabrik pembuat sel darah merah sehingga tidak bisa memproduksi ke tiga komponen darah dengan baik, sehingga, bagi penderita anemia aplastik harus selalu memperoleh suplai darah melalui transfusi.Transplantasi sumsum tulang sebagai salah satu pilihan untuk mengatasi kondisi ini.
2. Anemia Hemolitik
Anemia Hemolitik terjadi sebab laju kerusakan eritrosit meningkat (hemolisis yaitu pecahnya sel darah merah). Penyakit ini biasanya memicu eritrosit mudah pecah oleh beberapa sebab, bisa akut atau kronik. Anemia hemolotik akut biasanya dipicu oleh kelainan membran, gigitan lebah, ular, kekurangan enzim untuk membentuk eritrosit, seperti kekurangan enzim G-6PD, atau adanya kelainan dinding eritrosit. Penyakit ini biasanya diturunkan,
3. Anemia sel sabit yaitu penyakit keturunan. Penderita anemia sel sabit eritrositnya memiliki bentuk tidak normal , yaitu bentuk sabit dengan hemoglobin tidak normal dan tidak bisa membawa oksigen yang cukup. Eritrositnya rapuh, mudah merobek saat mereka melalui kapiler yang sempit. Akibatnya, jumlah eritrositnya jauh lebih sedikit dari biasanya, memicu gejala anemia,
orangtua membawa gen penyakit sel sabit sehingga anak akan menderita anemia sel sabit. pasien dengan gen tunggal dianggap memiliki
sifat sickle cell, dan tidak memiliki gejala penyakit. ragam keparahan memicu kematian sebelum usia 30, untuk masalah ringan, tanpa gejala.
4. Talasemia yaitu penyakit keturunan banyak ditemukan di Afrika, Mediterania, dan Asia, Angka pembawa sifat penyakit ini 10%, artinya 10 dari 100 pasien yaitu pembawa sifat penyakit ini. Pembawa sifat dinamakan talasemia minor. Mereka tidak bisa menunjukan gejala, hanya saja saat diperiksa Hb-nya biasanya di bawah nilai normal. bila diperiksa lebih dalam lagi, ukuran sel darah merahnya lebih kecil dari normal. Penderita talasemia produksi hemoglobinnya sedikit dan kematian bisa terjadi pada usia 30 . masalah ringan memproduksi anemia ringan. Anak penderita talasemia memerlukan transfusi seusia hidup dengan segala resiko transfusi.
Sel darah putih (leukosit) berbeda dari eritrosit dalam hal struktur, jumlah maupun fungsinya. Ukuran leukosit lebih besar dibandingkan eritrosit dan memiliki inti. Leukosit tidak memiliki haemoglobin sehingga tidak berwarna. Jumlah leukosit tidak sebanyak eritrosit, rata-rata 5 – 10 juta per milimeter darah atau rara-rata 7 juta
sel/milimeter darah yang dinyatakan dengan 7000 /mm³. Leukosit yaitu sel darah yang paling sedikit jumlahnya kira-kira 1 sel leukosit untuk setiap 700 eritrosit. Jumlah leukosit bisa beragam tergantung pada kebutuhan pertahanan yang selalu berubahubah.Leukosit berfungsi menahan invasi oleh pathogen melalui proses fagositosis
mengidentifikasi dan mengusir sel kanker yang muncul di dalam tubuh Membersihkan sampah tubuh yang berasal dari sel yang mati atau cedera.
ada 5 tipe leukosit, yaitu granulosit (monosit,
limfosit) yang memiliki hanya satu lobus pada intinya (mononuklear), granulosit (neutrofil, eusinofil, basofil) yang sifatnya polimorfonuklear (memiliki inti lebih dari satu lobus), Leukosit di produksi dalam sumsum tulang merah, dan produksi setiap tipe leukosit diatur oleh protein yang dinamakan colony-stimulating factor (CSF). Granulosit dan monosit dihasilkan hanya di sumsum tulang, sedang limfosit juga dihasilkan di jaringan limfoid (jaringan yang mengandung limfosit seperti kelenjar tonsil dan limfe ),beberapa jenis leukosit dihasilkan dengan beberapa tingkat kecepatan, bergantung pada jenis dan luas
serangan yang dihadapi. Pada pasien dengan sumsum tulang yang berfungsi normal, jumlah leukosit bisa menjadi 2 kali lipat dalam hitungan jam, bila memang diperlukan. Banyak leukosit hanya hidup beberapa hari, kemungkinan mati sebab bertempur melawan patogen. Leukosit lainnya bisa hidup selama berbulan-bulan atau
bahkan bertahun-tahun.Tidak seperti eritrosit, leukosit hanya beredar dalam waktu singkat dalam pembuluh darah sepanjang hidupnya. Leukosit bermigrasi melalui jaringan ikat dan
jaringan padat tubuh, memakai aliran darah untuk
berpindah dari satu organ ke organ lainnya dan untuk menuju ke tempat yang mengalami infeksi atau cedera. saat leukosit beredar di sepanjang kapiler, leukosit bisa mendeteksi tanda kimia adanya kerusakan di sekitar jaringan. bila masalah terdeteksi, leukosit meninggalkan aliran darah dan memasuki area yang mengalami kerusakan.Sirkulasi leukosit memiliki sifat antaralain :
a. Semua leukosit tertarik pada rangsangan kimiawi khusus. sifat ini dinamakan koemotaksis positif, yang akan menuntun leukosit untuk menyerang patogen, menuju jaringan rusak atau yang lainnya.
b. Neutrofil, Eosinofil, dan Monosit mampu melakukan pagositosis. Sel-sel leukosit itu bisa menelan patogen, sel debris atau materi-materi yang lain. Neutrofil dan eosinofil kadang dinamakan mikrofagh untuk membedakan
dengan makrofagh yang lebih besar dalam jaringan ikat. Makrofagh yaitu monosit yang keluar dari pembuluh darah dan menjadi aktif melakukan pagositosis,
c. Semua leukosit bisa keluar dari pembuluh darah. saat leukosit di dalam pembuluh darah diaktivasi, leukosit akan mendekati menempel pada dinding pembuluh darah dalam suatu proses yang dinamakan marginasi. Sesudah berinteraksi lebih lanjut dengan sel endotel (epitel pembuluh
darah), leukosit yang teraktivasi menembus endotel dan memasuki jaringan. Proses ini dinamakan emigrasi atau diapedes, Salah satu prosedur klinis biasa dalam pemeriksaan fisik rutin dan diagnosa penyakit yaitu perhitungan darah lengkap (count Blood Cell/CBC). CBC
memproduksi profil yang menunjang berkaitan dengan jumlah trombosit, eritrosit, leukosit, per mikroliter darah persentase dari masingmasing jenis leukosit hematokrit
konsentrasi hemoglobin dan beberapa indeks eritrosit seperti ukuran (mean corpuscular volume,
MCV) dan konsentrasi hemoglobin/eritrosit (mean
corpuscular hemoglobin, MCH).Hari ini, sebagian besar laboratorium memakai penghitung counter elektronik. alat medis ini mengambil sampel darah melalui tabung yang sempit dengan
sensor yang mengidentifikasi jenis sel, ukuran sel dan kadar hemoglobin. Counter ini memberi hasil lebih akurat cepat, dibandingkan metode visual,
beberapa jenis penyakit bisa didiagnosa dengan CBC, seperti kelebihan neutrofil, Kekurangan trombosit, anemia, kelainan ukuran, bentuk eritrosit, kadar hemoglobin,
d. Semua leukosit mampu bergerak secara amoeboid yaitu pergerakan meluncur yang dipicu oleh aliran sitoplasma ke arah yang dituju (pergerakan ini bernama amoeboid sebab mirip dengan pergerakan Amoeba). Mekanisme gerak amoeboid belum diketahui , namun mengikutsertakan pengaturan ikatan secara terus menerus antara filamen aktin dalam sitoskeletin, dan memerlukan ion kalsium dan ATP. Pergerakan amoeboid memungkinkan leukosit melewati endotelium menuju jaringan perifer,
5. Anemia gizi yang pemicu utamanya yaitu kekurangan zat besi. Zat besi ada pada bahan makan hewani, yaitu daging dan hati. gejala dari anemia yaitu pucat, lemas, lesu, Suplemen zat besi membantu mencegah anemia jenis ini.
6. Anemia pernisiosa yaitu bentuk lain dari anemia gizi. Saluran pencernaan tidak mampu menyerap vitamin B12, untuk perkembangan sel darah merah. Tanpa vitamin B12, sel darah merah yang belum matang cenderung menumpuk di dalam sumsum tulang. Suplemen vitamin B12 mencegah anemia jenis ini.
Jenis-jenis Leukosit, antaralain :
-Neutrofil
Neutrofil yaitu tipe leukosit yang jumlahnya paling
banyak, kira-kira 60 - 70% dari total leukosit. Kelompok sel ini dibedakan dengan kelompok sel yang lain dari struktur intinya memiliki 2 – 5 lobus. Neutrofil yaitu leukosit pertama yang menanggapi kerusakan jaringan. Di antara granulosit, neutrofil yaitu spesialis fagosit.Sel ini sebagai pertahanan pertama pada invasi bakteri penting dalam proses peradangan. neutrofil membersihkan debris. Peningkatan jumlah neutrofil dalam darah menandakan infeksi bakteri akut. Sebagian besar neutrofil memiliki usia yang pendek, sel ini bertahan dalam aliran darah kira-kira 10 jam. bila neutrofil aktif menelan debris atau patogen, sel ini hanya bertahan 30 menit atau kurang. Sel neutrofil akan mati bila menelan satu atau dua
bakteri, namun sebelum pecah neutrofil melepaskan senyawa kimia yang menarik neutrofil
lainnya ke area itu . Campuran antara mikrorganisme yang sudah mati, neutrofil yang sudah mati, debris, membentuk nanah.
-Eosinofil
Jumlah eosinofil rata-rata antara 2 – 4% dari seluruh leukosit. Sel ini ditandai dengan inti yang memiliki 2 lobus. Dalam sitoplasmanya tampak butiran-butiran merah bila diwarnai dengan
pewarnaan eosin (pewarnaan asam), dari sifat inilah nama eosinofil muncul. Eosinofil yaitu sel motil yang meninggalkan sirkulasi untuk memasuki jaringan selama reaksi peradangan (inflamasi). Sel-sel ini biasa ada pada jaringan mengalami reaksi alergi, jumlahnya dalam darah meningkat bila pasien mengalami alergi. Eosinofil bisa mengurangi tanggapan peradangan dengan memproduksi enzim yang merusak bahan kimia inflamasi, seperti histamin, Ini akan mengendalikan penyebaran peradangan ke jaringan yang berdekatan. Eosinofil melepaskan bahan kimia beracun seperti oksida nitrat dan enzim sitotoksik yang menyerang parasit cacing
tertentu, seperti cacing tambang, cacing pita, cacing, cacing kremi,
-Basofil
Basofil mengandung butiran sitoplasma besar yang berwarna biru atau ungu dengan pewarnaan dasar. Jumlah Basofil paling sedikit dibandingkan leukosit yang lain, yaitu hanya 0,5 – 1% dari
seluruh leukosit. Sel ini lebih kecil dari neutrofil dan eosinofil dengan diameter 8 -10 μm, dengan inti berbentuk U. Basofil bermigrasi ke area cedera, menyeberangi endotelium kapiler dan menumpuk di jaringan yang rusak, di mana sel-sel ini
melepaskan butiran-butiran ke dalam cairan interstitial. Butiran-butiran itu mengandung histamin, yang berfungsi melebarkan heparin dan pembuluh darah, senyawa yang mencegah pembekuan darah. Basofil dirangsang melepaskan bahan kimia ini ke dalam cairan interstitial untuk meningkatkan peradangan lokal yang diprakarsai oleh sel mast. Meskipun senyawa yang sama yang dilepaskan oleh sel mast dalam jaringan ikat yang rusak, sel mast dan basofil yaitu populasi yang berbeda dengan asal
usul yang terpisah. Bahan kimia lain dilepaskan yang pengeluarannya dirangsang basofil
untuk menarik eosinofil dan basofil lainnya ke area yang terluka.
-Limfosit
Limfosit yaitu leukosit terkecil. Ukuran limfosit sedikit lebih besar dari eritrosit, dengan inti besar dan sitoplasma yang tipis.Jumlah limfosit yaitu 20 – 25% dari seluruh leukosit. Meskipun
limfosit berasal dari sumsum tulang merah, limfosit bermigrasi melalui darah ke jaringan limfatik, di mana sel-sel ini bisa berkembang biak
dan memproduksi lebih banyak limfosit. Mayoritas total populasi limfosit ada dalam jaringan limfatik: nodul limfatik, timus, kelenjar getah bening, limpa, tonsil, Meskipun limfosit tidak bisa diidentifikasi dengan pemeriksaan
mikroskopis standar, beberapa jenis limfosit berperan penting dalam imunitas. ada 2 jenis limfosit, yaitu limfosit B yang memproduksi antibodi menyerang bakteri, limfosit T secara yang langsung menyerang dan mengusir patogen (bakteri dan virus), terlibat dalam perusakan sel-sel tumor dan penolakan jaringan cangkok,
-Monosit
Monosit yaitu leukosit terbesar, dengan diameter 2 atau 3 kali diameter eritrosit. Monosit berjumlah kira-kira 460 sel / μL atau kira-kira 3 – 8% dari jumlah seluruh leukosit. Inti besar dan tampak
jelas, berwarna violet, biasanya berbentuk tapal kuda, bulat telur atau ginjal, Sitoplasma monosit berlimpah dan jarang mengandung butiran halus. Monosit biasanya tetap dalam sirkulasi darah selama 3 hari, meninggalkan sirkulasi, menjadi berubah menjadi makrofag, dan bermigrasi melalui beberapa jaringan. Makrofag yaitu sel yang fagosit yang mengkonsumsi hingga 25% dari volume mereka sendiri per jam. Sel-sel ini
memfagositosis puing-puing lain dalam jaringan, bakteri, sel-sel mati, fragmen sel, Peningkatan jumlah monosit dikaitkan dengan infeksi kronis. Makrofag bisa merangsang tanggapan dari sel-sel lain seperti neutrofildan sel fagosit lainnya dalam dua cara: dengan fagosit, pengolahan zat
asing dan dengan pelepasan sinyal kimia, yang disabila n untuk limfosit. Makrofag aktif mengeluarkan zat yang menarik fibroblast ke area ini. Fibroblas lalu mulai memproduksi jaringan parut, yang dibentuk di dinding dari area luka.
Kelainan atau gangguan yang mengikutsertakan leukosit
a. severe combined immunodefi ciency disease (SCID)Defisiensi imun kadang diwariskan. Anak-anak yang memiliki penyakit defisiensi imun gabungan yang parah (SCID) terjadi saat sel-sel induk dari leukosit kekurangan enzim yang dinamakan adenosine deaminase. Tanpa enzim ini, limfosit B dan T tidak berkembang dan tubuh tidak bisa melawan infeksi. kira-kira 100 anak-anak yang lahir dengan penyakit ini setiap tahunnya. memberi suntikan enzim adenosine
deaminase bisa diberikan 2 kali seminggu, transplantasi sumsum tulang dari donor yang sesuai sebagai cara terbaik menyembuhkan penyakit,
b. Leukimia
Leukemia berarti darah putih, mengacu kepada sekelompok kanker yang mengikutsertakan proliferasi leukosit yang tidak terkendali. Sebagian besar leukosit ini tidak normal atau belum matang. maka , mereka tidak mampu melakukan fungsi
yang normal dalam pertahanan. Setiap jenis leukemia diberi nama sesuai dengan jenis sel yang bereproduksi tidak terkendali, contoh leukemia limfositik mengikutsertakan proliferasi limfosit yang tidak normal .
c. Infeksi Mononukleous
Infeksi limfosit olel Virus Epstein-Barr (EBV) yaitu pemicu infeksi mononucleosis, sebab sifat limfosit yang mononuklear. EBV(keluarga virus herpes), yaitu salah satu virus kita . Gejala
mononukleosis infeksiosa yaitu kelenjar getah bening, demam, sakit tenggorokan, Meskipun gejala hilang dalam 1 atau 2 bulan tanpa obat, EBV tetap aktif dan tersembunyi di beberapa sel di darah dan tenggorokan selama hidup pasien .
Stres bisa mengaktifkan virus. Reaktivasi berarti bahwa air liur pasien bisa menularkan infeksi kepada pasien lain, seperti ciuman Inilah sebabnya mengapa mononukleosis dinamakan penyakit berciuman.Struktur dan fungsi trombosit
Trombosit bukan sel utuh namun potongan keping sel yang terlepas dari tepi sel luar suatu sel besar (diameter 60 μm) disumsum tulang yang
dinamakan megakariosit. trombosit terdiri dari sedikit sitoplasma dikelilingi oleh membran plasma. Trombosit berbentuk cakram dan rata-rata diameter kira-kira 3 μm, Permukaan trombosit memiliki glikoprotein dan protein yang memungkinkan trombosit untuk menempel pada molekul lain, seperti kolagen dalam jaringan ikat. Dalam setiap mililiter darah pada kondisi normal ada kira-kira 250.000 trombosit (rata-rata 150.000 – 350.000/mm³). Trombosit tidak ber inti, ada enzim sitosol dan organel memproduksi energi dan mensintesis produk sekretorik yang disimpan dalam granul. Trombosit mengandung aktin dan miosin dalam konsentrasi tinggi
sehingga trombosit bisa berkontraksi, Harapan hidup trombosit kira-kira 5-9 hari dan sesudah itu akan diusir oleh makrofag. Trombosit dihasilkan dalam sumsum merah. Trombosit tidak keluar dari pembuluh darah, namun 1/3 dari trombosit total selalu tersimpan di rongga-rongga
berisi darah di limfa yang akan dikeluarkan oleh limfa bila terjadi perdarahan. Trombosit berperan dalam mencegah kehilangan darah dengan
cara: -merangsang dibentuknya kontruksi bekuan yang membantu menutup luka besar di
pembuluh darah, -membentuk keping/butiran, yang menutup lubang kecil di pembuluh darah,
Setiap kali pembuluh darah yang rusak, beberapa proses homeostasis diimplementasikan untuk mencegah kehilangan darah yang berlebihan. Penghentian perdarahan dinamakan hemostasis dan mengikutsertakan 3 proses terpisah namun saling terkait. Ketiga proses itu yaitu
penyempitan pembuluh darah (Vascular spasm), pembentukan sumbat trombosit, pembentukan bekuan darah, tanggapan pertama saat terjadinya pembuluh darah yang rusak yaitu
penyempitan pembuluh darah yang dihasilkan oleh kontraksi otot polos pada dinding pembuluh darah. kejadian ini membatasi kehilangan darah dari pembuluh yang rusak, sebab bisa menutup pembuluh yang benar-benar kecil dan menghentikan aliran darahnya. ada hal hal yang memicu terjadinya reaksi ini. Cedera merangsang reseptor nyeri, beberapa di antaranya langsung menginnervasi pembuluh darah di dekatnya dan memicu pembuluh darah mengerut. Efek ini berlangsung hanya beberapa menit, namun mekanisme lain mengambil alih saat reaksi ini mereda.Pembentukan sumbat trombosit Trombosit biasanya tidak menempel antara satu sama lain atau ke dinding pembuluh darah sebab mereka ditolak oleh dinding pembuluh darah yang bermuatan positif. saat pembuluh darah rusak, jaringan ikat di pembuluh darah terbuka, akibatnya
trombosit tertarik ke situs itu dan menempel pada pada jaringan ikat (yang bermuatan negatif) juga menempel antara satu sama lain sehingga sekelompok trombosit terakumulasi membentuk sumbat. Sumbat trombosit bisa mengurangi atau
menghentikan pendarahan kecil.
Pembekuan darah yaitu proses ketiga dan paling efektif dalam proses hemostasis. penting darah membeku dengan cepat saat pembuluh darah
mengalami kerusakan, namun sama pentingnya agar darah tidak menggumpal saat tidak ada kerusakan di pembuluh darah.sebab keseimbangan ini, proses pembekuan darah yaitu proses paling rumit dalam tubuh, yang mengikutsertakan lebih dari 30 zat dan reaksi kimia, pembekuan darah selesai dalam waktu 3 sampai 6 menit sesudah pembuluh darah
mengalami kerusakan, tahap proses pembekuan darah yaitu antaralain :
1. Jaringan Rusak melepaskan tromboplastin dan agregat trombosit melepaskan faktor trombosit, yang bereaksi dengan beberapa faktor pembekuan dalam plasma untuk memproduksi protrombin aktivator.
2. Dengan adanya ion kalsium, protrombin aktivator merangsang konversi protrombin,
(inaktif enzim) ke trombin (aktif enzim).Dengan adanya ion kalsium, trombin mengubah molekul fibrinogen, protein plasma yang larut, menjadi benang yang tidak larut yang dinamakan fibrin. Benang-benang fibrin membentuk anyaman yang menjebak sel darah dan menempel pada jaringan yang rusak untuk membentuk trombus atau bekuan darah. Sesudah bekuan terbentuk, benang-benang fibrin memproduksi gumpalan lebih kompak dan menarik jaringan yang rusak lebih dekat satu sama lain. lalu , fibroblas bermigrasi ke gumpalan itu dan membentuk jaringan ikat fibrosa yang memperbaiki area yang rusak.
Banyak parasit penghisap darah vertebrata,
mengeluarkan zat antikoagulasi yang menjaga
darah tetap mengalir, contohnya yaitu lintah.
Zat antikoagulan pertama kali ditemukan dalam
air liur lintah jenis Hirudo medicinalis yang dinamakan hirudin tahun 1884. Hirudin yaitu
polipeptida yang mencegah pembekuan dengan
menghambat trombin. sebab kemampuannya
itu, sudah sejak lama Lintah dipakai dalam
pengobatan modern. Para dokter bedah vaskular
memakai lintah untuk menyambungkan bagian pembuluh darah kecil di bagian yang cedera, contoh operasi penyambungkan kembali daun telinga,
Kelainan terkait Trombosit, antaralain :
a. Hemofilia
Hemofilia yaitu penyakit kelainan genetik yang dipicu oleh kekurangan faktor pembekuan darah sehingga darah sukar membeku. ada banyak faktor yang memicu terjadinya kesulitan pembekuan darah. Hemofilia A (hemofilia klasik)
dipicu oleh defisiensi faktor pembekuan VIII. lebih banyak dialami anak lakilaki dibandingkan anak wanita . Hemofilia A dipicu oleh salinan tidak normal dari gen produksi faktor VIII, ditemukan pada kromosom X. Hemofilia ini muncul saat anak lakilaki memiliki gen tidak normal pada kromosom X. Kekurangan faktor IX memicu hemofilia B (Christmas disease), Bentuk yang jarang dinamakan hemofilia C (defisiensi faktor XI) yaitu autosomal dan tidak terkait seks, sehingga terjadi sama pada kedua jenis kelamin. Pada hemofilia, benjolan sedikit bisa memicu perdarahan ke dalam sendi, diikuti degenerasi tulang rawan pada sendi. pemicu kematian yaitu pendarahan ke otak ditambah kerusakan saraf. Suntikan reguler faktor VIII bisa mengatasi penyakit ini,
b. Trombositopenia
Terbatasnya jumlah trombosit dinamakan trombositopenia. Trombositopenia terjadi sebab produksi trombosit yang rendah dalam sumsum tulang atau meningkat kerusakan trombosit di luar
sumsum. beberapa kondisi, termasuk leukemia, bisa memicu trombositopenia. ini juga bisa
dipicu obat. Gejalanya : mimisan, pendarahan di mulut, memar, ruam, Perdarahan gastrointestinal atau perdarahan di otak yang bisa memicu komplikasi,
c. Trombosis
Jauh lebih banyak pasien meninggal sebab pembekuan darah yang tidak diinginkan dibandingkan kegagalan pembekuan,Kebanyakan stroke dan serangan jantung akibat trombosis, yaitu terbentuknya bekuan darah (trombus) tidak normal dipembuluh darah. Sebuah trombus (bekuan) bisa tumbuh cukup besar menghalangi aliran darah di pembuluh darah kecil, atau potongan bekuan darah ini bisa mengalir di
dalam aliran darah sebagai embolus. bila pembentukan bekuan ini tidak diatasi aliran
darah bisa terhenti, bila pembuluh darah yang tersumbat berada di organ vital seperti ginjal, jantung, otak, paru-paru, bisa memicu infark (kematian jaringan). pasien meninggal tromboemboli (trombus yang mengalir dalam
aliran darah). pasien bisa meninggal akibat tromboemboli.
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop cahaya biasanya dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini dipakai untuk menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah dan meneliti sel darah . Pembuatan preparat apus darah ini memakai metode oles . cara membuatnya, antaralain :
-Siapkan jarum penusuk (jarum franked), kaca benda dan kaca penutup yang sudah bersih, alkohol 70%, kapas, pewarna giemsa.-Siapkan ujung jari kiri bagian tengah atau manis, olesi dengan alkohol 70%.-Sterilkan jarum franke dengan alcohol 70%.-Siapkan 2 kaca benda yang bersih dan bebas lemak .-Tusuklah ujung jari dengan jarum franked dan keluarkan darah, tetskan darah yang ke luar dari ujung jari pada salah sisi kaca benda A bagian kanan -Letakkan kaca benda kedua (B) pada sisi pendek dengan sudut 45 derajat, hingga menyentuh tetesan darah pada kaca benda pertama, -Geser kaca benda kedua (diapus) ke arah menjauhi sisi kanan gelas benda pertama dengan kekuatan dan kecepatan yang sama rata sehingga diperoleh film darah yang tipis dan rata.-Apusan darah diangin anginkan , sesudah kering difiksasi dengan metanol selama 5 menit dan dikering anginkan. Dengan memakai pipet tetes, seluruh permukaan sediaan oles ditetesi dengan larutan Giemsa, diamkan selama 15 menit, lalu cucidengan air mengalir, diangin anginkan .- lihat di bawah mikroskop. Identifikasi sel-seldarahnya dan gambarkan strukturnya.bila Kebanyakan darah yang hilang selama operasi atau kecelakaan, pasien bisa mengalami syok dan kematian kecuali dilakukan transfusi atau infus. Transfusi
yaitu transfer darah atau komponen darah dari satu pasien ke pasien lain. saat Kebanyakan darah yang hilang, sel-sel darah merah harus diganti untuk mengembalikan kapasitas eritrosit membawa oksigen.mulanya usaha transfusi darah dari satu pasien ke pasien lain sering
tidak berhasil sebab memicu reaksi transfusi, termasuk terjadinya pembekuan dalam pembuluh darah, kerusakan ginjal, kematian. bahwa
reaksi transfusi dipicu oleh interaksi antara antigen dan antibodi. Antigen yaitu zat yang bisa memicu mekanisme pertahanan tubuh yang dinamakan tanggapan imun. Kebanyakan antigen yaitu protein.Permukaan erittrosit memiliki molekul dinamakan antigen dan dalam plasma ada molekul yang dinamakan antibodi. Antibodi khusus , yang berarti bahwa
setiap antibodi bisa menggabungkan hanya dengan antigen tertentu. saat antibodi dalam plasma mengikat ke antigen di permukaan sel eritrosit maka akan terbentuk jembatan molekuler yang menghubungkan sel-sel eritrosit. Akibatnya terjadi aglutinasi atau menggumpal. Kombinasi antibodi dengan antigen juga bisa memicu reaksi
hemolisis. sebab kombinasi antigen-antibodi bisa memicu aglutinasi, antigen sering dinamakan agglutinogen dan antibodi dinamakan aglutinin.
Antigen pada permukaan eritrosit sudah digolongkan ke dalam kelompok darah, dan lebih dari 35 kelompok darah, yang sebagian besar jarang terjadi, sudah diidentifikasi. Untuk transfusi, kelompok darah ABO dan Rh yaitu yang paling
penting. Kelompok terkenal lainnya termasuk kelompok Lutheran, Lewis, Duffy, MNSs, Kidd, Kell,
Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada ada atau tidaknya 2 antigen pada permukaan eritrosit, yaitu antigen A dan antigen B. Seperti semua antigen, antigen pada eritrosit yaitu sifat yang diturunkani dan tetap tidak berubah dari lahir sampai meninggal. Golongan darah ABO dibagi menjadi 4 jenis kemungkinan, yaitu A, B, AB, dan O.
sebab antibodi anti-A dan anti-B memicu penggumpalan eritrosit dengan antigen A dan B, masing-masing, jenis darah ABO bisa ditentukan. ini bisa dilakukan dengan menempatkan sampel darah pada kaca objek . Masing-masing darah
dalam slide kaca diteteskan satu tetes serum, satu sampel darah ditetesi serum yang mengandung antibodi anti-A dan serum yang mengandung antibodi anti-B ditambahkan ke yang lain. Pola aglutinasi yang terjadi pada tetes darah yang diuji, penggolongan darah penting untuk proses
transfusi. transfusi darah dilakukan dengan golongan darah yang sama, kecuali dalam
kondisi darurat. saat jenis darah yang berbeda harus dipakai , penting bahwa antigen dari darah yang ditransfusikan bersifat sesuai dengan antibodi darah penerima. contoh:, darah dengan antigen A atau B tidak bisa diberikan kepada
pasien yang darahnya mengandung antibodi anti-A atau anti-B. Mengingat ini dan pola antigen dan antibodi dalam jenis darah ABO, kecocokan jenis darah untuk transfusi bisa ditentukan. bahwa golongan darah AB bisa menerima darah dari semua jenis golongan darah baik A, B, O dan jenis darah O bisa diberikan untuk semua jenis darah ABO. Oleh sebab itu, golongan darah AB darah kadang dinamakan penerima/resipien universal, dan golongan darah O dikenal sebagai donor universal.
Antigen A dan B bukan satu-satunya antigen penting yang ditemukan pada permukaan eritrosit. Ada atau tidak adanya faktor Rh juga yaitu komponen penting dari golongan darah. Nama Rh berasal dari nama monyet rhesus, dimana antigen Rh pertama kali ditemukan. pasien -pasien yang memiliki antigen Rh pada eritrositnya mereka
dianggap memiliki Rh-positif (+), dan bila tidak ada antigen Rh di eritrositnya , masing-masing itu dianggap memiliki Rh-negatif (-). pasien dengan Rh-negatif tidak akan membentuk antibodi anti-Rh kecuali ia sudah terkena antigen Rh. Untuk alasan ini, masing-masing Rh-negatif harus diberikan darah hanya dari darah Rh-negatif saat ditransfusi. bila diberikan darah Rh-positif, maka akan merangsang produksi antibodi anti-Rh. Reaksi transfusi tidak akan terjadi pada transfusi pertama, sebab butuh waktu bagi tubuh untuk
memicu antibodi anti-Rh. Namun, sesudah transfusi kedua dari darah Rh-positif, antibodi
dalam plasma penerima akan bereaksi dengan antigen pada eritrosit dari darah yang
disumbangkan. Reaksi ini bisa memicu kematian pasien.Masalah yang sama terjadi pada eritroblastosis fetalis (penyakit hemolitik pada
bayi baru lahir), yaitu kelainan darah pada bayi baru lahir yang dipicu penghancuran eritrosit janin oleh antibodi maternal. saat pasien wanita dengan darah Rhhamil anak pertama dengan Rh+
, beberapa eritrosit Rh+ mungkin secara tidak sengaja masuk ke darah ibu sebab rusaknya pembuluh darah plasenta. ini paling sering terjadi selama persalinan. Pengenalan eritrosit janin (Rh+
) dengan antigen Rh memicu penumpukan
antibodi anti-Rh dalam darah ibunya.Penumpukan berjalan lambat, namun ibu sudah menjadi peka terhadap antigen Rh. Eritroblastosis fetalis bisa berkembang pada kehamilan berikutnya dengan janin Rh+ sebab antibodi anti Rh dalam darah ibu mudah melewati plasenta masuk ke dalam darah janin dan menggumpalkan eritrosit janin . bila
beberapa besar eritrosit menggumpal dan hancur, kemampuan janin untuk mengangkut oksigen menurun. Menanggapi konsentrasi oksigen menurun, jaringan pembentuk darah janin meningkatkan produksi eritrosit. Dalam usaha untuk mempercepat memproduksi eritrosit, beberapa besar sel darah merah yang belum matang dinamakan erythroblasts dilepaskan ke dalam darah. Sel-sel yang belum dewasa ini tidak mampu membawa oksigen seperti sel darah merah yang matang. Penghancuran beberapa besar eritrosit memproduksi efek berbahaya lainnya. Hemoglobin dibebaskan dari eritrosit bisa mengganggu fungsi normal ginjal dan bisa
memicu gagal ginjal. Pemecahan hemoglobin dalam Kebanyakan membentuk kelebihan bilirubin, empedu pigmen kuning yang memproduksi penyakit kuning. Kekurangan oksigen dan konsentrasi bilirubin yang berlebihan dalam darah janin bisa memicu kerusakan otak pada bayi yang menderita.Jantung dan pembuluh darah yaitu bagian dari sistem kardiovaskular. Jantung memompa darah melalui sistem tertutup pembuluh darah. Arteri membawa darah dari jantung ke kapiler dalam jaringan tubuh. Vena membawa darah dari kapiler dalam jaringan tubuh kembali ke jantung. Pembuluh darah berwarna biru membawa terdeoksigenasi darah (mengandung sedikit oksigen) dan pembuluh darah merah membawa darah yang mengandung banyak oksigen. Jantung yaitu pompa otot yang memproduksi gaya yang diperlukan untuk mengedarkan darah. Jantung berdenyut kira-kira 72 kali per menit, tidak pernah berhenti setiap waktu dan tidak merasa kelelahan. Untuk menggambarkan usaha yang dilakukan oleh jantung, coba anda lakukan secara bergantian mengepalkan dan membuka kepalan sebanyak 70 kali per menit. Berapa menit yang anda butuhkan
sebelum otot-otot tangan Anda terlalu lelah untuk melanjutkannya? Sebaliknya, jantung sehat tidak kelelahan. Jantung berdenyut lebih dari 100.000 kali setiap hari, kira-kira 2 miliar ketukan selama seusia hidup. Jantung memompa kira-kira 5 liter darah dalam satu menit melalui ruangruang jantung atau lebih dari 9400 liter per hari.
Struktur Jantung yaitu organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama, Ukuran jantung beragam sesuai dengan ukuran tubuh. Jantung dewasa berukuran kira-kira 9 cm lebarnya, 13 cm dari dasar ke puncak, 6 cm dari anterior ke posterior. Beratnya kira-kira 300 g (10 oz).
Jantung terletak di dalam rongga dada di bagian mediastinum, di antara paruparu di balik tulang dada (sternum). Posisi jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kirii,jadi di 2/3 jantung terletak di sebelah kiri. Bagian atas jantung lebih luas dibandingkan dengan bagian dasar. Bagian ujung jantung meruncing (bentuk kerucut), tepat di atas diafragma. Jantung tertutup dalam kantung berdinding ganda dinamakan pericardium. Dinding luar dinamakan kantung perikardial (perikardium parietal) yang tersusun oleh lapisan berserat yaitu jaringan ikat padat yang tidak teratur bagian dalam ditutupi
oleh tipis yaitu lapisan serosa. Lapisan serosa bergulir ke dalam di dasar jantung dan membentuk epikardium (pericardium visceral) yang menutupi permukaan jantung, Kantung perikardial menyatu dengan diafragma bagian bawah oleh ligamen. Antara membran parietal dan visceral ada ruang dinamakan rongga
perikardial yang berisi 5 sampai 30 ml cairan perikardiar yang dikeluarkan oleh pericardium serosa. Cairan ini berfungsi melumasi membran dan memungkinkan jantung mengurangi gesekan saaat berdenyut. Perikarditis (peradangan pada perikardium) memungkinkan perikardium menjadi kasar dan memproduksi gesekan yang menyakitkan setiap kali jantung berdenyut. Selain mengurangi gesekan, perikardium membatasi
jantung dari organ dada lain dan memungkinkan ruang untuk memperluas, namun menolak ekspansi yang berlebihan.
Jantung memiliki 4 ruang, 2 ruang di kutub superior (basis) jantung yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Atrium berdinding tipis, menerima darah yang kembali ke jantung dari pembuluh darah besar. Sebagian besar massa masing-masing atrium yaitu di sisi posterior jantung, sehingga hanya sebagian kecil tampak dari pandangan anterior. 2 ruang di bawah atrium yaitu ventrikel kanan dan kiri. Ventrikel yaitu
pompa yang mengeluarkan darah ke dalam arteri agar tetap mengalir ke seluruh tubuh,
Di permukaan, batas-batas dari 4 ruang ditandai oleh 3 sulci (alur), yang sebagian besar diisi oleh lemak dan pembuluh darah koroner.
Seperti semua pompa, jantung mengandung katup yang memungkinkan darah mengalir hanya ke 1 arah melalui jantung. Kedua jenis katup jantung yaitu katup atrioventrikular (AV) dan katup semilunar. Atrioventricular yaitu katup antara
atrium dan ventrikel. Katup terbentuk dari jaringan ikat fibrosa. Setiap katup memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel namun mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke atrium. katup AV antara atrium kanan dan ventrikel kanan yaitu katup trikuspid. Katup bikuspid atau mitral terletak antara ventrikel kiri dan atrium kiri , Katup AV berasal dari cincin tebal jaringan ikat fibrosa yang mendukung
persimpangan ventrikel dengan atrium dan arteri besar yang melekat pada ventrikel. Jaringan fibrosa yang mendukung ini dinamakan kerangka berserat. Katup semilunar terletak di basis arteri besar yang membawa darah dari ventrikel.
Katup semilunar paru terletak di dasar batang paru, yang membentang dari ventrikel kanan. Katup semilunar aorta terletak di dasar aorta, yang membentang dari ventrikel kiri. Setiap katup semilunar terdiri dari 3 daun katup yang tersusun dari jaringan ikat fibrosa. Katup semilunar memungkinkan darah dipompa dari ventrikel ke arteri selama kontraksi ventrikel, namun katup ini mencegah aliran balik darah dari arteri ke ventrikel
selama ventrikel relaksasi.
Suara detak jantung digambarkan sebagai lub-dup (jeda) lub-dup, dan seterusnya. Suara ini dihasilkan oleh penutupan katup jantung. Suara pertama dihasilkan dari penutupan katup atrioventrikular selama sistol ventrikel. Suara kedua dihasilkan dari penutupan katup semilunar saat diastole ventrikel. bila salah satu katup
jantung rusak dan tidak menutup dengan benar terdengar suara tambahan sebagai murmur jantung.
Meskipun aliran darah melalui jantung dijelaskan dari kanan lalu sisi kiri jantung, penting untuk
diketahui bahwa kontras kedua atrium terjadi saat yang sama, dan kontras kedua ventrikel terjadi secara bersamaan. Konsep ini yang paling penting saat aktivitas listrik, perubahan tekanan, dan suara jantung harus diketahui . Darah memasuki atrium kanan dari sirkulasi sistemik melalui vena cava superior dan inferior, dan dari otot jantung melalui sinus koroner. Sebagian besar darah mengalir ke atrium kanan mengalir melalui katup trikuspid ke ventrikel kanan sedang ventrikel kanan beraksi mengikuti kontraksi sebelumnya. Atrium kanan lalu berkontraksi, darah didorong dari atrium kanan ke ventrikel kanan dan mengisi ventrikel kanan. Sesudah kontraksi atrium kanan, ventrikel kanan mulai berkontraksi. Kontraksi ventrikel kanan mendorong darah terhadap katup trikuspdalis sehingga ditutup. Sesudah tekanan di dalam ventrikel kanan meningkat, katup semilunar paru dipaksa terbuka, dan darah mengalir ke batang paru. Cabang-cabang batang paru dari arteri paru, membawa darah ke paru-paru, di mana karbon dioksida dilepaskan dan oksigen dijemput. Darah kembali dari paru-paru memasuki atrium kiri melalui 4 vena pulmonalis. Sebagian besar darah mengalir ke atrium kiri melewati katup bikuspid ke ventrikel kiri sementara ventrikel kiri bereksasi
mengikuti kontraksi sebelumnya. Atrium kiri lalu berkontraksi dan darah yang didorong dari atrium kiri ke ventrikel kiri untuk menyelesaikan pengisian ventrikel kiri. Sesudah kontraksi atrium kiri, ventrikel kiri mulai berkontraksi. Kontraksi ventrikel kiri mendorong darah terhadap katup bikuspid, memaksa untuk ditutup. Sesudah tekanan dalam ventrikel kiri meningkat, katup semilunar aorta dipaksa terbuka, dan darah
mengalir ke aorta . Darah mengalir melalui aorta disalurkan ke seluruh bagian tubuh, kecuali pada sebagian paru-paru yang disediakan oleh pembuluh darah paru, Rute yang diambil oleh darah sesudah meninggalkan jantung memicu
kebingungan selama berabad-abad. Kaisar Cina Huang Ti (2697-2597 SM) percaya bahwa darah mengalir sekaligus ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Namun pada abad kedua, dokter Romawi Claudius Galen (129-199) menganggap bahwa darah mengalir bolak-balik di pembuluh darah, seperti udara di tabung bronkial. Seiring
berkembangnya waktu,
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu miokardium, endocardium, epikardium, Epikardium (perikardium viseral) yaitu membran serosa pada permukaan jantung. epicardium terutama tersusun oleh epitel skuamosa sederhana di bagian atas ehlapisan tipis jaringan areolar. Di beberapa area mengalami penebalan oleh lapisan jaringan adiposa, sementara di area lain itu bebas lemak. Cabang-cabang terbesar dari
pembuluh darah koroner melalui epikardium itu .
Endocardium, yaitu lapisan interior ruang jantung. Seperti epikardium, endokardium ada endothelium yang terbentuk oleh skuamosa sederhana di bagian atas lapisan tipis jaringan areolar Namun, endocardium tidak memiliki jaringan adiposa. Endocardium meliputi permukaan katup dan terus menyatu dengan endotelium pembuluh darah. Miokardium terletak di antara kedua lapisan endokardium dan epicardium, tersusun oleh otot jantung.Miokardium yaitu lapisan tebal yang melakukan kerja jantung. Ketebalannya beragam antara satu ruang jantung dengan ruang jantung yang lain dan sebanding dengan beban kerja pada masing-masing . Dinding Atria lebih tipis untuk mengantarkan darah ke ventrikel. Dinding Ventricle lebih tebal dan kuat. ini terjadi sebab ventrikel kanan hanya memompa darah ke paruparu, sementara dinding ventrikel kiri lebih tebal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki kerangka serat kolagen dan elastis yang membentuk kerangka berserat. Jaringan ini terutama terkonsentrasi di dinding antara bilik jantung, cincin fibrosa (Anuli fibrosi) kira-kira katup, dan dalam lembaran jaringan yang menghubungkan cincin ini. Kerangka berserat memiliki beberapa fungsi: ada anggapan bahwa elastisitas dari kerangka berserat bisa membantu dalam mengisi jantung dengan darah setiap denyut, mendukung struktural jantung, terutama sekitar katup dan bukaan pembuluh
besar menjaga lubang ini terbuka dan mencegah peregangan yang berlebihan saat lonjakan aliran darah lonjakannya.Sebagai nonkonduktor listrik yang berfungsi sebagai isolasi listrik antara atrium dan ventrikel, sehingga atrium tidak merangsang ventrikel langsung.
Siklus jantung meliputi tahap kontraksi dan relaksasi. tahap Kontraksi dikenal sebagai sistol dan relaksasi dinamakan diastole. Ventrikel mengalami relaksasi saat atrium berkontrak, dan atrium mengalami relaksasi saat ventrikel berkontraksi. saat kedua atrium dan ventrikel relaksasi di antara denyutan, darah mengalir ke atrium dari vena besar yang mengarah ke jantung dan ke dalam ventrikel. lalu , atrium berkontraksi (atrial systole), memaksa lebih banyak darah ke dalam ventrikel sehingga dipenuhi darah. Segera sesudah itu, terjadi kontraksi ventrikel. saat ventrikel mengalami sistol, tiba-tiba memproduksi tekanan darah tinggi dalam ventrikel, tekanan darah ini menutup kedua katup atrioventrikular dan membuka kedua katup semilunar, darah dipompa ke dalam arteri yang menuju jantung,
dikuti diastol pada ventrikeli, memungkinkan katup atrioventrikel untuk membuka. Secara bersamaan, katup semilunar dekat sebab tekanan darah yang lebih besar dalam arteri. Siklus jantung lalu diulang.
Dinding arteri dan vena terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
-Tunika externa (tunika adventitia) yaitu lapisan terluar. Ini terdiri dari jaringan ikat longgar yang sering menyatu dengan pembuluh darah, saraf, atau organ lain di sekelilingnya
-Tunika interna (tunika intima) lapisan bagian dalam pembuluh darah yang terdiri dari epitel skuamosa sederhana dinamakan endotelium yang terletak di atas membran basal dan lapisan tipis jaringan ikat. Endotelium bertindak sebagai
penghalang selektif permeabel untuk bahan yang akan memasuki atau meninggalkan aliran darah mengeluarkan bahan kimia yang merangsang
pelebaran atau penyempitan kapal dan biasanya menolak sel darah dan trombosit sehingga mereka mengalir bebas tanpa menempel pada dinding
pembuluh darah. saat endotelium rusak, trombosit membentuk gumpalan darah, saat jaringan sekitar pembuluh darah mengalami peradangan, sel-sel endotel memproduksi molekul sel-adhesi yang memicu leukosit untuk
memenuhi permukaan. ini memicu leukosit berkumpul di jaringan untuk tindakan pertahanan yang diperlukan .
-Tunika media, lapisan tengah, paling tebal. Ini terdiri dari otot polos, kolagen, dan dalam beberapa masalah , jaringan elastis. Jumlah otot polos dan jaringan elastik beragam antara pembuluh darah yang satu dengan yang lain.
Tunika media mencegah tekanan darah pecah,memperkuat pembuluh, menyediakan vasomotion, perubahan dalam diameter pembuluh darah.
ada 3 jenis pembuluh darah vena, arteri, kapiler, Mereka membentuk sistem tertutup berbentuk tabung yang membawa darah dari jantung ke sel-sel tubuh dan kembali ke jantung. Arteri membawa darah dari jantung. Arteri bercabang berulang kali menjadi lebih kecil dan arteri yang paling kecil akhirnya membentuk arteri mikroskopis yang dinamakan arteriol. cabang-cabang arteri (arteriol), ketebalan lapisan ototnya berkurang. Dinding arteriol terkecil hanya terdiri dari endotelium dan beberapa serat otot polos yang
mengelilinginya. Arteri, terutama arteriol, berperan dalam mengendalikan aliran darah dan tekanan darah. Kapiler, Arteriol terhubung dengan kapiler, pembuluh darah paling banyak dan paling kecil. Diameter sebuah kapiler kecil sehingga eriyrosit harus melewatinya dalam file tunggal. Dinding kapiler hanya terdiri dari endotelium, yang memungkinkan pertukaran bahan antara darah di kapiler dan sel-sel tubuh. penyebaran kapiler dalam jaringan tubuh beragam dengan aktivitas metabolik dari setiap jaringan. Kapiler terutama melimpah di jaringan aktif, seperti jaringan otot dan saraf, di mana hampir setiap sel dekat dengan kapiler. Kapiler kurang melimpah di jaringan ikat, dan mereka tidak hadir di beberapa jaringan, seperti lensa kornea mata, tulang rawan, epidermis, Aliran darah dalam kapiler dikendalikan oleh otot sfingter prekapiler yang berwujud serat otot polos yang melingkari dasar kapiler di persimpangan arteri-kapiler. Kontraksi sfingter prekapiler menghambat aliran darah ke jaringan kapiler itu . Relaksasi sfingter memungkinkan darah mengalir ke dalam jaringan kapiler untuk menyediakan oksigen dan nutrisi untuk sel-sel jaringan. saat beberapa jaringan kapiler diisi dengan darah, yang lain tidak. Jaringan kapiler menerima darah sesuai dengan kebutuhan sel-sel
yang mereka layani. contoh selama latihan fisik darah dialihkan dari jaringan kapiler dalam saluran pencernaan untuk mengisi jaringan kapiler di otot rangka. Pola penyebaran darah sebagian besar terbalik sesudah makan. Pertukaran terus-menerus bahan antara darah dan jaringan sel penting bagi kehidupan. Sel memerlukan oksigen dan nutrisi untuk melakukan fungsi metabolisme mereka, mereka memproduksi limbah metabolik, karbon dioksida yang harus dikeluarkan oleh darah. Sel-sel jaringan yang diselimuti lapisan tipis cairan ekstraseluler dinamakan cairan jaringan /interstitial yang mengisi ruang jaringan dan terletak di antara kapiler dan sel jaringan maka semua bahan yang lolos antara darah dan jaringan sel harus melewati cairan interstitial, Zat
terlarut seperti oksigen dan nutrisi dari darah berdifusi dalam kapiler ke dalam cairan
interstitial dan dari cairan interstitial ke dalam sel-sel tubuh. Karbon dioksida dan limbah metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan.Vena Sesudah darah mengalir melalui kapiler, memasuki venula, vena terkecil. Beberapa kapiler bergabung membentuk venula. Venula terkecil hanya terdiri dari endotelium dan jaringan ikat, namun venula yang lebih besar juga mengandung jaringan otot polos. Venula bersatu untuk membentuk pembuluh darah kecil. Vena kecil bergabung
membentuk vena semakin besar seperti darah dikembalikan ke jantung. Vena yang lebih besar, terutama di kaki dan tangan, mengandung katup yang mencegah aliran balik darah dan membantu kembalinya darah ke jantung. sebab hampir 60% dari volume darah berada dalam pembuluh darah, vena bisa dianggap sebagai area penyimpanan
darah yang bisa dibawa ke bagian lain dari tubuh saat diperlukan . Sinusoid vena di hati dan limpa penting. bila darah hilang oleh perdarahan, baik volume darah maupun tekanan darah mengalami penurunan. Sebagai tanggapan hal itu , sistem saraf simpatik mengirimkan impuls untuk mengerut dinding otot pembuluh darah, yang
mengurangi volume vena dan mengkompensasi kehilangan darah. Sebuah tanggapan yang
sama terjadi selama aktivitas otot berat untuk meningkatkan aliran darah ke otot rangka.
Darah beredar sebab perbedaan tekanan darah. Darah mengalir dari area tekanan tinggi ke area tekanan rendah. Tekanan darah yaitu terbesar dalam ventrikel dan terendah di atrium. tampak menandakan penurunan tekanan darah dalam
rangkaian sistemik dengan peningkatan jarak dari ventrikel kiri. Kontraksi ventrikel menujukan tekanan darah yang mendorong darah melalui arteri. Namun, tekanan menurun sebagai di yang lebih kecih hingga ke kapiler. Penurunan tekanan darah terjadi sebab luas penampang keseluruhan arteri gabungan meningkat seirnging dengan banyaknya percabangan arteri. Saat darah meninggalkan kapiler dan memasuki vena,
ada tekanan darah yang sedikit yang tersisa untuk kembali darah ke jantung,
Kembalinya darah vena dibantu oleh tiga kekuatan tambahan: kontraksi otot skeletal, gerakan pernapasan, dan gavitasi. Kontraski dari otot rangka menekan pembuluh darah, memaksa darah mengalir dari satu segmen ke segmen yang lain dan menuju jantung sebab katup mencegah aliran balik darah. Metodi pergerakan itu terjadi di
pembuluh darah vena menuju jantung penting terutama untuk mengalirkan darah dari lengan dan kaki ke jantung. Kecepatan aliran darah berbanding terbalik dengan luas penampang keseluruhan pembuluh darah. maka , kecepatan semakin menurun seiring meningkatnya jumlah pembuluh darah arteri sampai di kapiler. Kecepatan semakin meningkat pada vena dalam perjalanan membawa darah kembali ke jantung. Aliran darah yang tercepat di aorta dan paling lambat dalam kapiler, situasi yang ideal menyediakan sirkulasi darah yang cepat dan waktu yang cukup untuk pertukaran
bahan antara darah di kapiler dan sel-sel jaringan.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah saat darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh kita . Tekanan darah dibuat dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya diukur seperti :120 /80 mmHg. menandakan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan dinamakan tekanan sistole. menandakan
tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan dinamakan tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah yaitu saat istirahat dan dalam kondisi duduk atau berbaring. Tekanan darah dalam kehidupan pasien beragam secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibandingkan dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi saat melakukan aktivitas dan lebih rendah saat beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, pasien itu dianggap mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya memiliki 3 bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Serangan jantung yaitu sebuah kondisi yang memicu jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering dinamakan gagal jantung. pemicu gagal jantung beragam , namun pemicu utamanya biasanya yaitu terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh sebab pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung itu tersumbat atau mengeras, tidak tahu oleh sebab kolesterol, ataupun oleh sebab zat-zat kimia seperti pemakaian obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Atherosclerosis, nikotin, Decolgen, akumulasi lemak kolesterol pada dinding pembeluh darah
Stroke Pecahnya pembuluh darah di otak sehingga otak kekurangan oksigen bisa memicu
kelumpuhan dan kematian,
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh sebab tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. ini memicu darah bersih dan darah kotor
tercampur. Penyakit ini juga memicu penderita tidak bisa melakukan aktivitas yang berat, sebab aktivitas yang berat hampir bisa dipastikan akan memicu tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak memicu rasa sakit di dada.
Penyakit jantung yaitu sebuah kondisi yang memicu Jantung tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal itu antara lain:
Otot jantung yang lemah. Penyakit ini yaitu kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah memicu penderita tak bisa melakukan aktivitas yang berlebihan, sebab pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, kadang bisa memicu tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan,