angkak nasi merah
angkak nasi merah
seperti yang tertulis pada Pharmacopoeia Cina kuno, yaitu Ben Cao Gang Mu-Dan Shi Bu Yi, yang populer pada masa Dinasti Ming 1368-1644 , angkak merupakan beras merah asli dari china yang sudah sejak beribu ribu tahun yang lalu angkak di Cina pertama kali dibuat pada masa Dinasti Ming yang berkuasa pada abad XIV-XVII ,telah dimanfaatkan sebagai pewarna makanan tidak sampai disitu saja bahkan ia berhasil menurunkan kolesterol walau tidak banyak banyak, sebagai obat pendongkrak trombosit demi mencegah demam berdarah juga sebagai pengawet makanan ,nama angkak ada banyak diberbagai daerah seperti red yeast rice, xue zhi kang, zhi tai,beni-koji, hong qu, hung-chu, monascus, red koji, red leaven, Di cina, artinya angkak yang diekstrak dengan alkohol, zhi tai artinya angkak bentuk tepung kering, angkak dibuat melalui proses fermentasi kapang Monascus purpureus dengan beras ,Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, menggolongkan angkak sebagai suplemen pangan,pada masa Dinasti Tang Penggunaan angkak sebagai obat di Cina baru dimulai ,sejak lama angkak sebagai obat sakit lambung ,perut diare, limpa,sirkulasi darah, antraks, penyakit salah cerna, luka otot, disentri, memperkuat fungsi limpa, limpa merupakan organ yang menyaring senyawa zat kimia , menguraikan sel darah merah yang telah usang ,lovastatin atau Lovastatin (C24H36O5) atau mevacor atau monacolin K dalam angkak merupakan hasil metabolit sekunder kapang Monascus purpureus, kadar lovastatin pada angkak 0,2 persen, lovastatin (C24H36O5) mengurangi kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia, angkak mengandung senyawa acetylcholine chloride dan gamma-aminobutyric acid (GABA) , yaitu senyawa aktif yang bersifat hipotensif, yang dapat mencegah hipertensi , produk suplemen angkak guna menunjang kesehatan jantung namun dibawah usia 20 tahun tidak boleh minum ini,yaitu Herbalin Ruby Monascusi berkomposisi angkak 500 mg per kapsul, Cholestini berkomposisi angkak 600 mg per kapsul, pada pengobatan Cina tradisional, dosis angkak 6.000 hingga 9.000 mg per hari, monascus purpureus menciptakan senyawa monacolin, yaitu senyawa yang dapat mengurangi kadar kolesterol , monacolin menghambat kerja enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMG-CoA reductase), enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMG-CoA reductase) merupakan enzim yang dibutuhkan bagi sintesis kolesterol,
konsumsi angkak selama 8 minggu pada orang dewasa dengan dosis 1.200 mg per hari ,tidak mengakibatkan efek apapun,belum adanya ,penelitian dengan pemakaian angkak dosis tinggi dengan jangka waktu lama namun efek samping overdosis angkak pada seseorang yang memiliki alergi mual,mules perih kembung,seseorang penderita penyakit lever , pecandu alkohol , mengalami transplantasi organ,pemilik infeksi serius, disarankan tidak mengonsumsi angkak secara berlebihan , sebab angkak memengaruhi fungsi hati, penelitian tahun 1970 mengindikasikan bahwa angkak mengurangi kadar trigliserida, kolesterol total, kolesterol LDL, Inhibitor HMG-CoA reduktase mampu merendahkan simpanan kolesterol intrasel juga menghambat sintesis very low density lipoprotein (VLDL) di hati, VLDL merupakan prekursor LDL, penghambatan sintesis VLDL dapat menurunkan jumlah LDL, kolesterol tinggi meningkatkan risiko munculnya penyakit kardiovaskuler, seperti stroke,hipertensi ,aterosklerosis, penyakit jantung, saat senyawa angkak menghambat enzim HMG-CoA reductase maka laju sintesis kolesterol di dalam tubuh juga terhambat , sehingga mengurangi kolesterol , obat penurun kolesterol statin yang menghambat HMG-CoA reduktase yaitu simvastatin, pravastatin, cerivastatin, atorvastatin, lovastatin, fluvastatin tidak dikonsumsi bersama angkak,sebab akan meningkatkan risiko kerusakan lever,peneliti di UCLA School of Medicine selama 12 minggu memberikan angkak pada 83 penderita kolesterol tinggi,hasilnya terjadi penurunan trigliserida yaitu lemak dalam pembuluh darah dan penurunan kadar kolesterol LDL kolesterol jahat , tidak berpengaruh pada kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), pemberian angkak pada penderita hiperkolesterolemia selama 8 minggu mampu meredakan kadar trigliserida 24 hingga 34 persen, kolesterol 16 hingga 22,7 persen, LDL 21 hingga 31 persen sedang kolesterol HDL naik 14 hingga 20 persen, pewarna alami adalah pigmen yang didapat dari bahan bakteri, algae, nabati, hewani, kapang Monascus purpureus yang dikembangkan pada beras sebagai substrat dapat menciptakan pigmen oranye,kuning, merah, pigmen merah kapang sebagai pewarna merah sintetis alami pada makanan , tidak semua hasil metabolit dari strain Monascus dapat digunakan sebab Strain tertentu dari kapang menghasilkan citrinin , Citrinin yaitu bahan kimia beracun Sebagai pewarna alami, angkak memiliki sifat yang cukup stabil, dapat bercampur dengan pigmen warna lain, serta tidak beracun.angkak menghambat perkembangan bakteri perusak berspora, seperti Bacillus stearothermophilus dan Bacillus cereus dan bakteri patogen penyebab penyakit fermentasi angkak menciptakan monascus purpureus sebagai pigmen warna utama adalah monaskoflavin dan monaskorubrin , 3 tiga warna utama kuning, oranye, merah, stabilitas pigmen angkak dipengaruhi oleh suhu, oksidator, sinar matahari, sinar ultraviolet, keadaan asam dan basa (pH), pigmen angkak sebagai antimikroba, baik digunakan sebagai bahan pewarna pada makanan yang terkontaminasi mikroba, 1 jam pemanasan ber suhu 100 derajat Celsius tidak merusak pigmen angkak,pigmen angkak lebih stabil pada pH 9 dibandingkan pH 3 dan pH 7 , pengawet makanan yang diizinkan seperti belerang dioksida,nitrat dan nitrit,garam-garam sulfit yang terdiri dari kalium metabisulfit,kalium sulfit, kalium bisulfit, asam benzoat atau garam benzoat seperti natrium benzoat, kalium benzoat, kalsium benzoat, tidak disarankan dikonsumsi secara berlebihan,
Nitrit digunakan sebagai komponen dari sendawa, atau senyawa memperbaiki tekstur dan flavornya dan penambah warna merah daging, angkak mengurangi pemakaian nitrit pada bahan pangan, nitrit mampu bereaksi dengan amin dari protein bahan pangan membentuk nitrosamin, atau zat karsinogenik,oleh sebab itu nitrit harus dibatasi, beras pera, berkadar amilosa tinggi, namun rendah amilopetin,beras ini sebagai substrat, melalui sistem fermentasi padat untuk pembuatan angkak ,cara membuat angkak yaitu dengan mencampur 25 gram nasi ke dalam cawan petri, lalu disterilisasi selama 15 menit dengan otoklaf di suhu 121 derajat Celsius,ini guna membunuh mikroba agar tidak mengganggu proses pembuatan angkak, didinginkan pada suhu 36 derajat celsius ,lalu diinokulasi dengan inokulum Monascus purpureus sebanyak 2 gram,lalu semua diaduk hingga rata ,lalu selama 14 hari ,diinkubasikan pada suhu 27 hingga 32 derajat celsius,pada masa inkubasi, kapang Monascus purpureus berkembang biak dengan cepat, menutupi permukaan beras dengan pigmen merah, hasil inkubasi dikeringkan dengan suhu 40-45 derajat celsius dengan oven lalu dihaluskan , pigmen dapat diekstrak dengan etanol lalu dikeringkan,
Profesor Satoru Eguchi dari Temple University, Philadelphia mengungkapkan bahwa
![angkak nasi merah](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDPCeMFu49WPSFO40lwScevogYGe-ZvHWoyDK6NzlVhdEzrkR4I_0jXBhUGMD3jgJmD0en5N3lUGVXj4zHgmOrpxeUbXEGla1OuWcfPyRFEEm6Mxb6SkqBIk-4ZWjjJ8-57qtrTaxOgN6F/s72-c/20180718071851.jpg)