cara deteksi alzheimer parkinson

cara deteksi alzheimer  parkinson

Kieraan Breen sebagai direktur riset Parkinson´s Disease Society dan 
Steve Rash sebagai  chief executive director Power3 Medical Products mengungkapkan bahwa 
dalam waktu dekat produsen alat kedokteran dari  Amerika Serikat mampu dan optimis bahwa  alat tes portable murah dan mudah dipakai  yang mampu  mendeteksi dua jenis penyakit degenerasi yaitu  Parkinson dan  Alzheimer sebab sebelumnya sulit untuk  dideteksi sejak dini akan segera diluncurkan,alat tes darah ini  dibuat oleh Power3 Medical Products yang  dijadwalkan akan  diluncurkan perdana di Eropa tahun ini, sebelumnya parkinson dan Alzheimer hanya dapat dideteksi  jika  gelaja-gejalanya telah muncul pada penderita,sedang alat tes darah bernama  NuroPro ini adalah alat bantu guna  mengukur kadar 59 jenis biomarker atau protein dalam darah,
 kadar tertentu dari sejenis protein dapat dimanfaatkan  untuk membedakan penyakit saraf degenaratif  seperti  Lou Gehrig , Alzheimer dan  Parkinson , uji klinis  yang dilakukan pada  lebih dari 180 pasien dan produsen  pembuat alat  mengklaim  60 hingga 70 persen berhasil   mengidentifikasi Alezheimer, Parkinson atau Lou Gehrig, sulit untuk mendiagnosa jenis penyakit ini sebab  sebelumnya diagnosa masih berdasarkan pada pemeriksaan klinis dari gejala-gejala yang muncul, obat antipsikotik telah dimanfaatkan untuk  mengendalikan gangguan perilaku dan psikososial pada penderita alzheimer, tetapi   obat ini banyak  efek sampingnya  yang mengurangi  kemampuan kognitif penderita,sehingga obat ini   hanya untuk meredakan gangguan psikotik saja ,
 obat antipsikotik bagi  penderita alzheimer hanya untuk meredakan gangguan perilaku dan psikososial,Obat antipsikotik merilupakan  obat yang aktif  pada regulasi sistem neurotransmiter  yaitu semacam hormon pada otak  dengan memblokir reseptor dopamin atau zat neurotransmiter pada lokasi  tertentu di  otak agar kadar dopamin stabil dan meredakan gejala psikotiik,
penderita alzheimer kerap  mengalami gangguan perilaku dan psikososial seperti gelisah, halusinasi paranoid ,murung, kurang  bersemangat,kurang gairah,loyo,lemah gemulai,letih,lesu,kurang stamina, menarik diri dari lingkungan sosial,   maka untuk mengurangi dampak lebih buruk dapat  diberikan obat antipsikotik,sebab  obat ini  bersifat situasional atau hanya meredakan gangguan perilaku dan psikososialnya saja , bukan untuk terapi pengobatan permanen,sebab   bila  dikonsumsi terus menerus akan memunculkan  dampak antikolinergik yang luar biasa  yaitu penurunan kemampuan  fungsi kognitif penderita,namun  dampak ini dapat  dikurangi  dengan obat antipsikotik generasi baru yang  berkadar antikolinergik rendah,