HIV AIDS



HIV
HIV AIDS 

Professor David Baltimore, pernah memenangi hadiah Nobel di bidang kedokteran pada 1975, dengan  penemuan  perubahan transkiptase, yaitu sejenis enzim yang  diketahui  sebagai media bagi HIV untuk  berkembangbiak   dalam sel manusia,  sebagai  Presiden American Association for the Advancement of Science (AAAS) yang memimpin  pusat penelitian di Caltech, yang didanai Gates Foundation, guna  berupaya  meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara genetik melawan HIV,   mengungkapkan bahwa banyak peneliti  menyatakan bahwa  vaksin ini mustahil untuk diciptakan,  walaupun peneliti telah mengadakan  penelitian  selama 20 tahun, terbukti vaksin HIV masih mengalami kebuntuan,   guna  mengatasi  HIV secara immunologi komunitas maka peneliti  harus  menaklukkan alam, melakukan riset secara alami, mempelajari  evolusi sejak  selama empat miliar tahun, 

HIV  berhasil mengembangkan metode   melindungi dirinya dari sistem kekebalan manusia, HIV mengelabui sistem kekebalan tubuh, sebelumnya cara cara  peneliti mengendalikan virus melalui antibodi  telah berujung pada kegagalan sebelumnya cara cara  peneliti  meningkatkan sistem kekebalan tubuh telah berujung pada kegagalan, konsekuensinya terakhir  peneliti  baru saja mulai  beralih ke  teknik-teknik  di luar kebiasaan, seperti terapi gen atau sel batang  stem cell  ,  pada  tubuh manusia, peneliti hanya  diberikan  sekali kesempatan guna  mencoba mengubah gen-gen dalam sel batang,  peneliti berusaha   mendesain  ulang vektor pembawa gen-gen yang mempunyai   terapeutik, 
para kolega di Ethiopia, India,  Uganda dan Dr. Brooks Jackson dari Universitas Johns Hopkins di Baltimore ,mengungkapkan bahwa obat Nevirapine  melindungi bayi  saat lahir,  1 dosis nevirapine   seorang ibu pengidap HIV dan hamil  dengan 1 dosis nevirapine  akan mampu  menghambat penularan  HIV ke bayinya , namun bayi masih dapat  tertular HIV  bila bayi mengonsumsi  Air Susu Ibunya  , Nevirapine dijual dengan merk Viramune dari perusahaan farmasi Boehringer Ingelheim, dalam upaya penelitianya  peneliti memberi 2000 bayi  yang lahir tahun 2001 dan 2007  dengan  obat nevirapine dan sebagian bayi diberikan  obat  placebo,  hasilnya  di usia  bayi 6  bulan, sedang  ibu yang mengonsumsi obat Nevirapine  resiko nfeksi HIV lebih rendah  ,  Dr Tachi Yamada, Presiden Bill & Melinda Gates Foundation's Global Health Programme, Dr Zeda Rosenberg, chief executive officer IPM , wakil Presiden Pfizer, Dr Jack Watters ,mengungkapkan bahwa  menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Aids hingga saat ini   menginfeksi   jutaan  orang di seluruh dunia,  belum ada vaksin yang mampu  mencegah AIDS , kondom mampu  memberikan perlindungan, namun banyak  yang tidak  memakainya, obat microbicide ini dalam pengembangannya masih belum sempurna  peneliti berupaya memanfaatkan obat  maraviroc guna  dijadikan microbicide, Maraviroc,  dijual bebas dengan merek Selzentry dan Celsentri, sebagai  CCR5 blocker, yang mencegah virus  HIV masuk ke dalam sel dan menginfeksinya,  peneliti  yang tergabung dalam The International Partnership for Microbicides (IPM)  mendapat izin lisensi bebas royalti dari Pfizer Inc sebagai produsen obat maraviroc,   untuk  mengembangkan maraviroc dalam bentuk krim guna mengatasi  infeksi HIV, dengan  persetujuan ini,tanpa harus membayar royalti, IPM dibolehkan  mengembangkan,  mendistribusikan microbicide berbahan maraviroc  , 
seperti yang tertulis pada  jurnal British Medical Journal  Markus Steiner dan Willard Cates dari Family Health International  ,Stephen Genuis dari Universitas Alberta  mengungkapkan bahwa   kondom merupakan sebuah benteng  yang efektif bagi  penularan patogen  bibit penyakit,  kondom mengurangi  risiko penyakit gonore ,chlamydia , herpes ,  infeksi human papillomavirus, namun akhir akhir ini para ahli menganggap  kondom belum   100 % efektif,  sebab  hubungan seksual  melibatkan kontak antara kulit di dalam area genital eksternal yang tidak dilindungi oleh kondom,


HIV 

seperti yang tertulis pada jurnal Science, David Baltimore sebagai  ahli biologi dan penerima hadiah,  Profesor Bruce Walker, Direktur Pusat Penelitian AIDS di Harvard Medical School ,Peter Kim, presiden Merck Research Laboratories, setengah  abad sejak virus  AIDS  mewabah , tiada  hentinya  peneliti seluruh   dunia mencoba  membuat  vaksinnya , tiada terhitung lagi berapa biaya yang dikeluarkan untuk  penelitian ,   ini menyebabkan   para  peneliti HIV (Human Immunodeficiency Virus )  putus asa, kekecewaan terbesar saat   uji klinis calon vaksin HIV yang sangat  menjanjikan justru   mengecewakan  hasilnya, vaksin yang diharapkan  itu malah meningkatkan risiko terinfeksi,  Vaksin yang diciptakan  Merck guna  merangsang sel-sel T, sejenis sel darah putih yang memengaruhi  respon kekebalan tubuh,   keunian kualitas patogen HIV mengakibatkan  upaya  pembuatan  vaksin tertunda ,  Virus HIV mempunyai  keragaman rangakaian genetika ,ditambah  kemampuan dalam  bermutasi juga beradaptasi, Strain HIV  dibagi 3 kelompok ,  pertama  tipe M dapat dibagi lagi menjadi 9 subtipe, yang juga mempunyai  puluhan  varian yang belum dapat ditemukan, salah satu dari virus-virus sub-tipe dapat berubah mulai dari 20 hingga  38 %  di Afrika, di mana virus bervarian banyak, retrovirus melakukan banyak mutasi selama menginfeksi pasien bila dibandingkan   vaksin baru setiap tahun,  


AIDS virus HIV 


sebelumnya telah ada obat menunda perkembangbiakan virus HIV   penyebab AIDS,namun belum ada obat yang mampu  melenyapkan  virus HIV   penyebab AIDS secara cepat , virus HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh,tanda tanda  gejala   AIDS yaitu antaralain: 

kelelahan yang dirasakan tanpa sebab disertai pusing ,demam ringan akan dialami seseorang bila seseorang akan mengidap AIDS,selanjutnya pengidap  AIDS akan merasakan sakit tenggorokan seperti yang dirasakan penderita sakit flu pilek,diare sebab  bakteri baik dalam tubuh dimusnakan oleh virus HIV,mual, goresan kecil mampu membuat kulit  jadi  berdarah ,meriang ,batuk ,demam akan lenyap dengan sendirinya namun beberapa hari kemudian akan kambuh lagi,tanda selanjutnya yaitu sakit otot juga badan tampak membengkak,  pembengkakan kelenjar getah bening karena  virus telah menyebar ,kuku menebal dan berubah warna sebab  virus HIV menghasilkan  pertumbuhan ragi dan jamur pada kuku ,saat ditengah malam tepat jam 12 seseorang penderita AIDS akan terbangun dari  mimpi dan tidurnya karena dan mendapati tubuhnya berkeringat disertai kesemutan, 

 kedokteran memiliki metode khusus bagi sepasang suami istri  pengidap  AIDS yang ingin  memiliki anak,wanita pemilik  HIV negatif akan mendapatkan  donor sperma dari seorang laki laki pendonor  yang sehat , sperma nya  masih  aman dari  serangan  virus HIV setelah  berejakulasi, dokter akan memisahkan   sperma dan  mani,sperma  dibersihkan dari virus HIV lalu  disimpan dalam tabung,sesudah wanita penderita AIDS berovulasi,  sperma ini dimasukan ke dalam rahim wanita penderita AIDS,pada tahun 2005 peneliti itali berhasil mempraktekan metode ini pada 200 pasangan penderita AIDS ,virus  HIV memiliki   tipe virus, yaitu HIV1 dan HIV2,HIV1 yang sekarang banyak menyebar diseluruh dunia juga lebih mematikan daripada  HIV2, pada tahun 2006 di kota Novosibirsk ,Siberia ,rusia mewabah Tipe virus baru bernama 02_AG/A yang menyerang 50 % pasien HIV,namun hingga kini  belum ditemukan obatnya, oleh sebab itu hanya pencegahanya saja yang bisa dilakukan, 


Asie Saez-Cirion dari Institut Pasteur di Prancis mengungkapkan bahwa sebelumnya terapi antiretroviral di awal infeksi  berisiko mengakibatkan  keracunan dalam jangka panjang, beberapa pasien HIV di Prancis dan seorang bayi di mississipi dapat  sembuh   dari infeksi HIV sesudah diberi obat antiretroviral, namun hingga kini  peneliti  belum mengetahui penyebab sembuhnya para  penderita HIV namun diperkirakan ini berkaitan dengan  masa masa  pemberian obat dengan mengikuti  terapi  12 minggu  atau 4 tahun sejak infeksi, maka hasilnya ternyata pemberian terapi  sejak awal masa infeksi ternyata sangat efektif, terapi  dini mengindikasikan  peningkatan  ketahanan hidup pasien,meskipun  belum benar-benar bebas  dari virus HIV, tetapi  sistem kekebalan tubuh mampu meredakan  virus agar tidak menyebar, 


peneliti dari Oregon Health and Science University mengungkapkan penyebab  vaksin  HIV/AIDS masih belum berkembang, dua metode guna  mencegah penyakit karena  virus,yaitu memanfaatkan virus yang telah  mati metode lain dengan strain dari virus yang telah dilemahkan untuk  mengaktifkan sistem imun ,tahun 1990 strain yang dilemahkan bernama  SIV dan mampu  melindungi hewan uji coba  dari serangan AIDS,namun ada juga hewan yang masih terjangkit AIDS, melemahkan strain dari virus  hampir tidak mungkin,


AIDS merupakan  penyakit yang melenyapkan sistem kekebalan tubuh  manusia,AIDS adalah penyakit yang disebabkan virus HIV,HIV adalah virus penyebab AIDS,Wanita yang terinfeksi HIV tetap dapat  mempunyai anak dengan pengobatan di masa kehamilan hingga melahirkan,

virus HIV menular melalui jarum yang dipakai orang yang terinfeksi HIV,juga hubungan seks yang tidak sehat,seks oral dengan penderita,transfusi darah,HIV tidak menular bila berpelukan atau berbagi makanan,berbagi  peralatan makan dengan orang lain, 

Scott G. Kitchen  asisten profesor Kedokteran  Divisi Hematologi dan Onkologi di Sekolah Kedokteran David Geffen di UCLA  mengungkapkan bahwa  peneliti merekayasa genetika  sel induk manusia untuk melawan sel HIV, sel hasil rekayasa ini mampu memusnahkan sel yang terinfeksi virus HIV, pada uji coba terhadap hewan , peneliti berhasil merekayasa sel induk untuk menghasilkan  sel-sel kekebalan yang mampu membasmi  virus HIV,dalam merekayasa sel induk darah manusia, ternyata sel induk darah manusia membentuk sel T matang yang mampu  membasmi  virus HIV , 

dengan menggunakan tikus untuk   direkayasa secara  genetik guna membawa  jaringan manusia , gen manusia, sel manusia, peneliti melakukan  tes  pada plasma darah perifer  organ tikus, hasilnya jumlah CD4 sel darah putih yang mampu melawan infeksi bertambah juga sel HIV dalam aliran darah dapat  menurun, sehingga peneliti  harus menciptakan  beberapa reseptor sel T  untuk mengatasi virus HIV yang  bermutasi pada manusia. 


manfaat virus HIV AIDS

Luigi Naldini dari San Raffaele Telethon Institute for Gene Therapy mengungkapkan bahwa walaupun sebelumnya dikenal sebagai penyebab AIDS, 

ilmuwan Italia menemukan manfaat  baik  dari virus  HIV ini yaitu mencegah  penyakit genetis langka pada  anak-anak seperti  sindrom Wiskott-Aldrich dan metachromatic leukodystrophy dan terbukti sudah berhasil,penyebab sindrom Wiskott-Aldrich dan metachromatic leukodystrophy   adalah kerusakan genetis  akibat kekurangan   protein  dan nutrisi ketika  masih bayi,penyakit metachromatic menyerang sistem saraf,bayi akan tampak   sehat ketika lahir, namun saat  tumbuh menjadi balita ,dia akan  lumpuh secara fisik dan kemampuan otak juga lumpuh, penyakit Wiskott-Aldrich menyerang trombosit  sehingga anak mudah berdarah tidak sampai disitu saja bahkan  penyakit ini menyerang sistem pertahanan  tubuh sehingga anak  rentan  penyakit autoimun, infeksi, kanker, ini merupakan hasil penelitian setelah peneliti    memanfaatkan  sel batang yang diperoleh  dari sumsum tulang pasien, untuk itu diperlukan  virus yang mampu  menyebarkan agen ini pada sel, maka dipakailah  virus HIV segera dalam waktu singkat mampu mengembalikan protein yang hilang di dalam organ pasien,

kebutaan juga dapat  terjadi pada pasien aids atau  yang baru menjalani transplantasi, leukemia ,kanker virus bernama cytomegalovirus mampu menyebabkan kebutaan dan tidak dapat disembuhkan  sebab virus cytomegalovirus menyerang organ necrosis retina di jaringan neural yang tidak dapat  diregenerasi oleh tubuh bila rusak,untungnya, virus ini tidak selalu menyerang organ necrosis retina, sehingga masih dapat diobati, 



HIV untuk  kanker serviks

suami istri  peneliti dari University of Manchester mengungkapkan bahwa  sel  kanker serviks dapat dilemahkan hingga 90%  dengan obat HIV,tanpa efek samping ,sehingga  aman daripada harus menjalani  penyinaran dengan laser atau operasi,pada wanita 90%   human papilloma virus. HPV sebagai dalang   kanker serviks ,penyakit ini sulit didiagnosa,
Virus ini  merusak sel-sel serviks yang sehat sehingga menyebabkan kanker, dimana  penularanya  melalui  aktifitas seksualitas  di usia muda dengan banyak pasangan   tanpa pengaman, gejala kanker serviks :
- penurunan berat badan 
-kelelahan, 
-nyeri kaki,
- jarang  atau sering buang air kecil,
- pendarahan  pada alat vital wanita bukan  seperti sedang menstruasi,
-pendarahan  ketika beraktifitas seksualitas,
-adanya metastasis atau  sel kanker yang masuk ke dalam pembuluh darah ,


-sering mengalami nyeri panggul ,

sel pemusnah  virus HIV

Scott G. Kitchen sebagai  asisten profesor Kedokteran di Divisi Hematologi dan Onkologi di Sekolah Kedokteran David Geffen di UCLA dan anggota UCLA AIDS Institute dan peneliti UCLA menciptakan rekayasa genetika pada sel induk manusia guna memberantas sel HIV/AIDS , hasilnya mengindikasikan bahwa sel-sel ini terbukti  mampu  menyerang sel yang terinfeksi HIV/AIDS dalam organisme hidup, rekayasa sel induk membentuk sel-sel kekebalan yang mampu memberantas  virus HIV/AIDS pada  jaringan hidup yang dicobakan pada hewan, para peneliti  telah memodifikasi sel induk dari darah manusia dan mendapatkan bahwa mereka mampu membangun  sel T matang yang mampu menyerang virus HIV,  peneliti memodifikasi  dengan memanfaatkan  model pengganti yaitu tikus,
Tikus yang sudah dimodifikasi  secara genetik untuk membawa  sel,  jaringan manusia dan gen , 2 hingga 6  minggu kemudian ujicoba  dilakukan pada plasma darah perifer dan organ-organ tikus maka hasil uji coba  tidak hanya tingkat sel HIV dalam aliran darah menurun, namun   jumlah CD4 juga meningkat. CD4 adalah sel darah putih berperan  dalam melawan infeksi dan mereka  turun saat terjadi infeksi HIV,beberapa reseptor sel T kemungkinan dimanfaatkan  guna memperkirakan   lebih tinggi dari virus bermutasi pada manusia. oleh sebab itu   peneliti  merekayasa reseptor yang mampu memberantas  virus HIV/AIDS.

peneliti dari Universitas Temple, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa
sebelumnya guna mencegah  penyakit HIV  atau ODHA  ini, pasien  harus mengonsumsi obat-obatan sepanjang hidupnya,  metode ini  bertujuan hanya mempertahankan  usia  saja,
penemuan   baru  guna mengatasi  virus ini memakai   editor  virus HIV,peneliti
merekayasa  tiap  bagian pada  imun pasien  guna  tercipta molekul  DNA atau  asam ribo nukleat (RNA) baru , RNA baru ini terdiri dari 20 bagian penyusun yang  kemudian  disuntikkan ke sel yang sudah  terinfeksi oleh virus HIV,  RNA hasil rekayasa  ini  mampu  merusak susunan gen virus HIV sehingga virus HIV   tidak berkembang biak dengan  membelah diri, sebab  RNA tidak mengandung unsur DNA asal, sel yang sudah  diselimuti   virus HIV dapat  bebas tanpa dampak apapun,
 akibat  mutasi virus HIV yang  tinggi, maka  peneliti masih  menyempurnakan cara  ini,  sebelum diterapkan  kepada manusia, peneliti berupaya  mengembangkan RNA hasil rekayasa  agar dapat  melenyapkan  virus HIV dalam tubuh pasien.


HIV

perinatal adalah penularan HIV dari ibu ke anak,sebagai bentuk penyebaran virus  HIV dari  wanita yang terinfeksi HIV kepada janin  pada saatv kehamilan, persalinan,  menyusui, sehingga bayi nantinya tertular virus  HIV, namun masalah ini dapat diatasi agar bayi tidak mengidap HIV dengan cara  ibu harus  menerima pengobatan HIV selama kehamilan, persalinan dan melahirkan secara sesar (disebut C-section), kemudian  bayi diberikan  obat-obatan HIV selama 6 minggu sesudah  lahir  dilarang  memperoleh  asi dari ibu dengan alasan apapun,
AIDS merupakan acquired immune deficiency syndrom disebabkan adanya virus HIV human immunodeficiency virus didalam tubuh yang menyerang sistem kekebalan tubuh, 
AIDS hidup dalam air susu ibu, cairan organ vital manusia, darah,
test HIV yaitu tes darah untuk memastikan apakah seseorang telah positif terinfeksi HIV atau tidak dengan cara mendeteksi antibodi HIV pada sampel darahnya,
pengidap HIV positif adalah orang yang terinfeksi virus HIV yang dapat menularkan penyakitnya walaupun terlihat sehat tanpa tampak memiliki gejala apapun,
pengidap AIDS adalah seseorang yang memiliki juga menunjukan tanda tanda terinfeksi HIV setelah beberapa waktu terinfeksi HIV ,
waktu sejak seseorang menderita tertular HIV hingga mengidap AIDS berlangsung 10 tahun,
tanda gelaja pada seseorang pengidap AIDS yang telah matang ,yaitu antaralain:
pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh yaitu di daerah leher,ketiak,lipatan paha,bawah telinga,turun berat badan ,sering diare ,demam,batuk,gatal,iritasi kulit,infeksi jamur di mulut kerongkongan,  bila telah lebih dari 1 bulan masa pematangan,
penularan AIDS yaitu antaralain:
melalui  transfusi darah yang telah tercemar HIV , hubungan seksualitas dengan seseorang yang telah tercemar HIV ,melalui pemberian air susu ibu dari seorang ibu yang telah tercemar HIV ,
melalui  jarum suntik  ,tindik,tato yang telah tercemar HIV , 
AIDS tidak menular bila:
pemakaian piring ,sendok,gelas, bersama sama,
membuang ingus,gigitan nyamuk, dalam kolam renang, kamar mandi bersama sama, berpelukan,
tidak ada gejala yang tampak yang menunjukan seseorang telah tertular HIV , sebab keberadaan virus HIV memerlukan waktu 4 hingga 10 tahun hingga mencapai masa fullblown AIDS ,adanya HIV didalam darah dapat  terjadi tanpa seseorang menampakan gejala terinfeksi ,ini dinamakan masa HIV positif, jika seseorang terinfeksi HIV saat pertamakali lalu memeriksakan diri dengan tes darah, pada tes darah pertama belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV dalam darah, sebab tubuh memerlukan 3 hingga 6 bulan guna membentuk antibodi yang selanjutnya akan dideteksi tes darah ,ini dinamakan masa jendela  , pada masa jendela  bila seseorang ternyata telah memiliki virus HIV dalam tubuh meskipun belum terdeteksi pada tes darah, maka ia telah mampu menularkan ke oranglain,
pemeriksaan darah pada seseorang pengidap HIV pada 3 bulan pertama tidak menunjukan tanda tanda memiliki penyakit AIDS,
HIV tidak ditemukan pada airludah,tinja,urine,keringat pasien pengidap HIV,
bila seseorang terinfeksi ,tubuhnya menghasilkan antibodi yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh guna melawan infeksi, antibodi lebih mudah dideteksi daripada virus,tes antibodi HIV cenderung mendeteksi antibodi pada HIV dalam sampel darah, bila tidak ada antibodi yang terdeteksi ,menghasilkan seronegatif(negatif) sebaliknya bila ada antibodi pada HIV artinya hasilnya seropositif(positif)
hasil tes kadang dapat memberi hasil negatif jika seseorang yang ditest baru saja terinfeksi,sebab tubuh memerlukan waktu guna memproduksi antibodi sejak terinfeksi, antibodi terdeteksi 4 hingga 8 minggu sesudah terinfeksi,dinamakan masa jendela,saat masa jendela pasien memperoleh hasil tes negatif sebab antibodinya belum terbentuk sehingga tidak terdeteksi,namun sudah mampu menularkan HIV ,
tes darah ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) yang kepekaanya tinggi namun spesifikasinya rendah,jika saat test hasilnya positif maka harus dikonfirmasi dengan tes western blot yaitu tes berspesifikasi tinggi kepekaan rendah, 
tes darah NAT (nucleic acid amplification technologies) dan PCR ( polymerase chain reaction) dapat mendeteksi antigen bagian dari virus

PEMBERIAN TERAPI ARV PADA PASIEN AIDS
kapan memulai terapi antiretroviral HAART (highly active antiretoviral therap )yaitu berdasar tahapan klinis yang terlihat dan jumlah total limfosit atau  jumlah hitung limfosit CD4 ,hal ini disarankan bagi pasien yang memulai HAART , hingga tahap 4 tanpa memperdulikan jumlah limfosit CD4 ,untuk pasien tahap 1,2,3 yang mempunyai jumlah limfosit CD4 dibawah 200 sel/mm3 , jika fasilitas penghitungan limfosit CD4  tidak tersedia ,diberikan terapi antiretroviral sangat aktif HAART pada pasien yang memasuki tahap 2 , atau 3 dengan total hitung limfosit  antara 1000 hingga 2000 sel/mm3 , penghitungan virus dalam darah tidak perlu untuk memulai terapi HAART
tahap ke 1 yaitu kondisi dimana pasien yang terinfeksi HIV tidak menampakan tanda pembengkakan pada gelenjar getah bening(asymptomatic)
tahap ke 2 yaitu kondisi seperti tahap I ditambah turunya berat badan  < 10% dari berat badan awal, munculnya infeksi saluran pernafasan atas ,sariawan, cacar air 
tahap ke 3 kehilangan berat badan > 10 kg dari berat badan semula,demam,tumbuhnya rambut pada lidah,sariawan parah,diare, tuberkulosis,
tahap ke 4 pasien hanya dapat terbaring ditempat tidur ditambah sebulan,
bagi jenis HAART awal termasuk AZT/3TC  yang diberikan bersama sama dengan ritonavir,nelfinavir,nevirapine,efavirens atau abacavir diperkuat dengan saquinavir,indinavir atau lopinavir, 
berganti cara terapi bila ada masalah kegagalan terapi ,keracunan,
perawat mendeteksi tanda awal kegagalan fungsi ginjal ,darah dan hati,
maka keracunan berubah menjadi anemia,hepatitis atau gagal ginjal , 
kurangnya atau terbatasnya  pengawasan masalah kekebalan obat memicu keterlambatan mengetahui keganasan virus ini memicu kegagalan pada pengobatan pertama , kebal obat terjadi berdasar mutasi genetik virus secara mendasar ,berbeda dari kekebalan virus yang terjadi karena pemberian obat antiretroviral jangka panjang, tahap ke 2 diberikan AZT/3TC yang termasuk d4T/dll yang ditambahkan pada NNRTI (nonnucleoside reverse transcriptase inhibator) ,protease inhibitor yang diperkuat ritonavir ,
 pemakaian AZT/3TC/ABC untuk cadangan bagi NNRTI maupun protease inhibitor, ini guna menyelamatkan pasien jika terjadi kekebalan inti sel karena terjadinya kegagalan pengobatan, maka disarankan menggunakan tenofovir, terhadap pasien kebal nucleoside,
guna mengetahui fungsi sistem kekebalan tubuh yang ditandai adanya gejala penyakit perlu tes laboratorium  agar terapi HAART efektif ,dimana tes terdiri atas 
- tes minimum wajib yaitu tes antibodi HIV  dan tingkat hematocrit (hemoglobin) tes dasar menambahkan tes jumlah sel darah putih dan diferensial ,enzim pada hati ,serum creatinine atau nitrogen urea darah, tes kehamilan, serum glukosa ,test yang diinginkan yaitu tes untuk amylase ,bilirubin ,tingkat lipid dan hitung limfosit CD4 ,tes tambahan yaitu menghitung jumlah virus HIV,
untuk memulai pemberian terapiantiretroviral pada pasien yang terinfeksi HIV  jika tidak mampu memperoleh tes cd4 : penyakit pada tahap 4 tanpa memperdulikan jumlah limfosit total,penyakit pada tahap 1,2,3 dengan jumlah limfosit total < 1000 hingga 1200 sel/mm3
jika mampu memperoleh tes cd 4 ,penyakit yang muncul pada tahap 4 tanpa memperdulikan jumlah hitung sel cd 4,
penyakit yang muncul tahap 1,2,3 dengan jumlah hitung sel CD4 < 200 sel/mm3, 
tes tambahan: viral load HIV,
tes yang diinginkan yaitu: jumlah sel cd 4, lipid serum, amylase, bilirubin,
dalam pemakaian antiretroviral perlu diperhatikan
tes kehamilan ,glukosa serum,creatinine atau nitrogen urea darah,
alanine atau aspartate aminotransferase,
tes dasar  jumlah dan diferensial sel darah putih,
tes minimum wajib yaitu tes antibodi HIV, hematocrit atau hemoglobin,
istilah:
-resistansi yaitu kemampuan  bakteri ,virus menjadi resistan ,resistan atau kebal pada suatu obat misalnya setelah lama memakai AZT ,HIV  tetap berkembangbiak maka dinamakan resistan terhadap AZT
-sel CD 4 sel darah putih yang musnah selama masa infeksi HIV kadar CD4 menunjukan keadaan sistem kekebalan tubuh yang ada,
-serokonveksi perubahan antibodi terhadap antigen tertentu ,jika antibodi seseorang terhadap HIV atau vaksin percobaan HIV berubah maka pasien telah mengalami serokonversi dari antibodi negatif menjadi antibodi positif,
-terminal yaitu tahap terakhir sebelum meninggal,
-terapi kombinasi pengobatan yang memakai 2 jenis obat juga memakai beberapa cara pengobatan sekaligus, yang bersamaan,
-viral load yaitu kadar virus misal hepatitis C ,HIV  didalam sirkulasi darah,
-antibodi adalah zat yang dibentuk dalam darah guna melenyapkan toksin,virus, bakteri.
-antiretroviral ,antiviral zat atau obat yang dipakai untuk retrovirus seperti HIV  guna menghambat pertumbuhan,
-dampak negatif yang tidak diharapkan yaitu kerusakan hati,pusing ,iritasi kulit,
-enzim sebuah protein yang mempercepat reaksi kimia tertentu tanpa mengubah dirinya sendiri,
-HAART (highly active antiretroviral therapy )  terapy anti HIV sangat aktif dengan kombinasi obat, dengan 3 macam obat salah satunya protease inhibitor,
-infeksi oportunistik penyakit yang mungkin diperoleh karena sistem kekebalan tubuh rusak ,bisa diobati, dicegah dengan pengobatan profilaksis,infeksi oportunistik  terdiri dari penyakit yang disebabkan bakteri,jamur,virus 
-kronis yaitu menahun tidak tiba tba
-log berhubungan dengan kuantitas viral load dalam kelipatan 10 ,sebuah perubahan log yaitu kelipatan 10 baik berkurang/bertambah,
-limfosit sel darah putih yang bekerja sebagai pertahanan kekebalan tubuh ada dalam darah getah bening dan jaringan getah bening,
-mutasi yaitu perubahan sifat keturunan secara tetap  yang terjadi karena perubahan pada 1 gen,
-NNRT1 nonnucleoside reverse transcriptase inhibitor yaitu suatu golongan obat kombinasi dengan obat analog nukleosida ,NNRT1 menghalangi infeksi HIV pada sel sel baru, NNRT1 menghalangi kerja reverse transcriptase beberapa obat yang tergolong NNRT1 yaitu delavirdine, nevirapine, loviride, hby-097
-paliatif yaitu pengobatan pada tahap yang tidak dapat diatasi
-profilaksis obat yang dipakai seseorang agar dirinya terhindar dari penyakit,
-protease inhibitor yaitu suatu jenis obat seperti saquinavir, ritonavir, indinavir, yang  menghalangi enzim protease yang dipakai HIV untuk berkembangbiak,















HIV AIDS HIV AIDS Reviewed by bayi on Juli 18, 2018 Rating: 5

About

LINK VIDEO