keracunan
keracunan
Dr.Enchun Liu, dokter mata di Institut Retina, St.Louis, Missouri, AS mengungkapkan bahwa seseorang laki laki usia muda yang bekerja di laboratorium kimia mengalami keracunan talium menjadi buta warna hampir kehilangan penglihatannya , pertama kali berobat pada Desember 2014 yang awalnya dirasakan yaitu diare, sakit perut, mual, setelah diperiksa laki laki itu mengalami gastroenteritis flu perut sehingga diberi infus , Gastroenteritits merupakan gejala awal keracunan talium yang tampak 8 hingga 12 jam kemudian ,talium merupakan metal yang mudah diserap oleh kulit namun merusak saraf, tanda gejalanya yaitu kehilangan kendali otot, nyeri pada saraf, kebingungan menyebabkan kematian bila dalam dosis terlalu tinggi, sebulan kemudian rambutnya juga mulai rontok, kehilangan memori jangka pendek , muntah-muntah, diare, kehilangan kesadaran, ruam di seluruh bagian wajahnya , dokter menganggap pasien ini mengalami sifilis , penyakit tick-borne, 10 hari di rumah sakit , dokter saraf meneliti kadar talium dalam darahnya, dengan diterapi zat pewarna Prussian blue yang digunakan sebagai bahan pembuatan tinta dan cat, zat pewarna ini mampu melunturkan logam dengan cara mengikat sehingga logam dikeluarkan melewati tinja, akhirnya kadar talium dalam darah pasien turun dari 100 mikrogram perliter menjadi 25 mg per liter. dengan batas kandungan talium dalam tubuh manusia adalah 5 mg perliter, gangguan memori jangka pendek bagian dari fase kedua keracunan talium, ruam di wajah dan rambut rontok bagian dari fase ketiga keracunan talium, talium menyebabkan keanekaragaman gejala yang memengaruhi sistem organ
hasil pemeriksaan urine guna mengetahui kadar logam berat tidak mendeteksi talium,
bahan bahan alami yang mampu mengatasi keracunan makanan ,yaitu antaralain:
![keracunan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG2k-TiOqPfk2cjAePsMkpCjU9qstnlS2Lt2plNA-eSIxFprMlZGsxNXzOsFZ-YS6M0qrSRcR87wmHELCtiggeOSD4PELpgZu1efFkSUvz0CcUN_oKq6harYRHaRsqvuv_JJ0k85J3-2hX/s72-c/20180706155833.jpg)