kloning
kloning
Kazuhiro Saeki, profesor peneliti bioteknologi Universitas Kinki dan lembaga riset peternakan Gifu jepang di tahun 2009 berhasil mengkloning sapi berkualitas tinggi berharga mahal bernama Hida-gyu yang merupakan sapi khas Prefektur Gifu, bagian tengah Jepang , sebelumnya juga berhasil menghasilkan 4 ekor sapi kloning pada November 2007 dan Juli 2008 tetapi , hanya 2 ekor yang mampu bertahan hidup hingga kini,sapi kloning dikembangbiakkan dari sel testikel seekor sapi legendaris Yasufuku sebagai cikal bakal sapi Hida-gyu, sel Testikel yang sudah dibekukan selama 13 tahun sejak kematian Yasufuku, mengetahui hal itu pemerintah Jepang siap menghimpun dana untuk segera membentuk lembaga uji kelayakan daging kloning untuk dikonsumsi seperti yang sudah dimiliki pemerintah eropa dan AS , tetapi , tujuan penelitian ini hanya guna meneliti struktur protein dan jenis gen yang menyebabkan daging sapi Hida-gyu lebih lezat daripada daging sapi lainya di dunia, kini ini peneliti menemukan sel mammoth dari Siberia, tetapi , belum berhasil menemukan metode untuk mengekstrak atau menanam inti sel mammoth ke dalam sel telur gajah sebelum menanamkanya ke dalam rahim gajah betina ,sistem pengaturan hak kekayaan intelektual (Haki) mengalami keganjilan sebab salah satu perusahaan yang mempunyai hak lisensi mengkloning hewan menuntut sebuah lembaga yang berhasil mengkloning hewan , awalnya perusahaan BioArts International di AS milik Lou Hawthorne ini dahulunya bernama Genetic Savings & Clone berteknik kloning sama seperti teknik kloning sapi Dolly tahun 1998 ,memulai mengkomersialkan usaha kloning anjingnya , namun kemudian perusahaan ini menuntut perusahaan bioteknologi RNL Bio di Korea Selatan, untuk segera menghentikan proses kloning hewan, BioArts International menganggap RNL Bio tidak memiliki hak lisensi mengkloning anjing ,sebab BioArts International lah satu-satunya pemegang hak lisensi mengkloning semua hewan peliharaan dan hewan langka yang meliputi 27 negara, termasuk kawasan RNL Bio di Korea Selatan, padahal sejak dari tahun 1998 hingga 2006, perusahaan BioArts International gagal total dalam usaha usaha mengkloning anjing, bahkan sampai sempat ditutup segala,sedang untuk pertamakalinya didunia tim Hwang Woo-suk peneliti Universitas Nasional Seoul (SNU) di Korea Selatan sebagai satu satunya tim yang berhasil memenangkan lomba mengkloning hewan peliharaan anjing di tahun 2005 , tetapi , garagara perkara pemalsuan data penelitian maka Hwang Woo-suk dipecat dari Universitas Nasional Seoul (SNU) Korea Selatan, oleh sebab Hwang Woo-suk dipecat maka lomba kloning kloningan di Korea Selatan digantikan oleh tim peserta Byeong Chun Lee , tim peserta Byeong Chun Lee melebur dengan RNL Bio korea selatan untuk melanjutkan lomba kloning kloningan di Korea Selatan karena ketekunan keuletan kerjakeras kerjasama gotongroyong bahu membahu itulah yang menyebabkan memenangkan lomba hingga berhasil mengomersialkan kloning anjing, dalam laboratoriumnya Byeong Chun Lee mengambil alih penelitian RNL Bio guna mengkloning beberapa jenis anjing, seperti anjing peliharaan seorang wanita di AS dengan ongkos 150.000 dollar AS, anjing pelacak pesanan Dinas Bea dan Cukai setempat, anjing pengendus kanker, mengetahui hal itu , Hwang Woo-suk tidak ingin ketinggalan , melalui laboratorium di Sooam, Korea Selatan, Hwang Woo-suk membantu BioArts International di AS guna mengkloning anjing peliharaan Hawthorne yang mati, mengetahui upaya mewujudkan mimpi itu berhasil menyebabkan BioArts International di AS muncul ide membuka usaha wiraswasta kloning kloningan , perseteruan ini pada dasarnya antara BioArts dan RNL bio , masing masing fihak merasa akan mendapat keuntungan bila memegang hak lisensi, namun lama kelamaan perseteruan ini membawa bawa nama juru kloning Byeong Chun Lee dan HwangWoo-suk , dimana mereka berdua hanya disibukan dengan kreatifitas kloning mengkloning, berkat jasa tangan tangan kreatif dan ketekunan yang mengangkat nama BioArts dan RNL bio ke puncak kepopuleran dunia , pada proses teknik perkloningan anjing saat ini sama dengan kloning pada sapi yang pertama kali yaitu Dolly, tehnik dasarnya yaitu menyelip nyelipkan DNA ke dalam sel telur dimana inti selnya masih kosong yang kemudian ditanamkan ke dalam rahim hewan induknya , sebelumnya tehnik ini sudah pernah diterapkan pada kucing kambing kepiting anjing dan berhasil, namun, anjing agak sulit , oleh sebab itu peneliti berupaya mencoba lagi mengambili sel telur telur yang sudah matang, bila hewan lain sel telur telur yang sudah matang dan siap diambili ditaruh di ovarium, namun anjing menaruh sel telur telur matangnya ketika sel telur telur matang berjalan menuju ke rahim, oleh sebab itu agar berhasil mengambilinya perlu perhitungan waktu yang tepat, dengan teknik pengukuran konsentrasi progesteron di darah anjing betina guna menentukan waktu kematangan sel telur , tidak lupa juga segera saat itu teknik pengukuran juga dipatenkan.
atas perintah Akademi Sains China peneliti di Korea Selatan dibawah komando Hwang Woo-suk mengkloning 17 ekor anjing mastiff Tibet yang langka dan asli alami dari tibet , tanpa campuran bahan dari ras anjing lain , akhirnya tim Hwang Woo-suk berhasil memenuhi perintah Akademi Sains China, perlu diketahui bahwa Hwang Woo-suk adalah mantan ilmuwan Korea Selatan yang diberhentikan dan diasingkan dari Universitas Nasional Seoul sebab memalsu pernyataan telah berhasil mengkloning sel induk embrionik manusia ,peneliti tim Hwang Woo-suk memerlukan 6 rahim induk angkat anjing, yang dikloning adalah seekor betina dan seekor jantan , hingga berita ini dikabarkan perusahaan bioteknologi Korsel Kogene Biotech, yang menganalisa DNA belum mengambil sampel sel anjing anjing hasil kloning buatan tim Hwang Woo-suk, hasil penelitian tim Hwang Woo-suk belum dipublikasikan ,pada umumnya anjing pelacak biasa yang diikutkan dalam pelatihan melacak menghasilkan prestasi hanya 30 % , namun berkat teknik kloning ini diharapkan prestasi melacak meningkat
hingga 90 %, sejak pagi tadi 7 anak anjing jenis labrador hasil kloning mulai berlatih melacak ,seluruh anjing hasil kloning telah lulus uji perilaku dan genetika , selanjutnya anjing anjing ini akan menjalani pelatihan akhir untuk menunjukan kemampuanya 7 anak anjing ini termasuk pesanan kantor bea dan cukai , bea dan cukai menghabiskan dana 300 juta won guna mendapatkan anjing kloning ini, kloning dilakukan biro bioteknologi di Koreaselatan yang melibatkan peneliti kloning Universitas Nasional Seoul korea selatan,
7 anak anjing hasil kloning dari seekor anjing Canadian Labrador Retriever bernama Chase, chase adalah satu satunya anjing pelacak nomor satu didunia anjing hingga kematianya belum satupun yang mampu menyamai kemampuanya, sedang anak anjing bernama Toppy Tomorrow's puppy dilahirkan dari 3 induk pembawa yang berbeda, sedang dalam proses mengkloningnya , peneliti mengambili inti sel somatik dari tubuh induk lalu menyuntikkannya ke dalam sel telur telur yang telah dikosongkan, kemudian sel hasil ditanam dalam rahim induk pembawa, masing-masing dipastikan mempunyai karakter genetika sama dengan induknya , para anggota peneliti bioteknologi Universitas Nasional Seoul di bawah komando Lee Byeong-Chun di Korea Selatan berhasil mengkloning anjing betina jenis retriever, 4 anak anjing yang lahir adalah hasil kloning dari anjing betina usia 6,5 tahun jenis retriever bernama Marine, anjing betina ini terkenal anjing pintar sebab secara akurat cepat dapat mengendus endus kanker pada uji klinis di Pusat Pelatihan Anjing Pengendus Kanker St Sugar Jepang, sayangnya anjing betina ini rahimnya telah diangkat oleh para dokter sebab dianggap mengidap penyakit, semua anjing hasil kloning yang ada pada bioteknologi RNL Bio di Korea Selatan diangkut dan paketkan ke Jepang guna segera memperoleh pengarahan khusus dari
St Sugar. diharapkan setelah pengarahan sosialisasi yang diberikan mereka dapat lebih berprestasi sama seperti induknya, namun kenyataanya hanya satu yang di tinggal di Jepang sedang lainnya berada di Universitas Nasional Seoul (SNU) di Korea Selatan
2 ekor lainnya dijual dengan harga 500 juta won , setelah tim dikomandoi Byeong-Chun Lee sehingga untuk pertamakalinya pada tahun 2005 terbukti berhasil mengkloning anjing jenis Afghan bernama Snuppy -SNU puppy, selain itu prestasi keberhasilan lainya yaitu 4 ekor anjing pengendus kanker perusahaan bioteknologi RNL Bio jepang, anjing jenis Afghan dikloning sebanyak 3 ekor, 7 ekor anjing pelacak pesanan Dinas Bea Cukai Korsel , juga berhasil mengkloning anjing pelacak jenis golden retriever.
Pusat Pelatihan Anjing Pengendus Kanker St Sugar di Jepang juga ikut memerintahkan perusahaan bioteknologi RNL Bio mengkloning anjing pelacak , lalu untuk memulai pertama tama peneliti mengambili Sel kulit seekor anjing betina buatan 6,5 tahun yang lalu ini tipe nya labrador retriever warna hitam dijuluki marine yang artinya rahimnya diangkat karena penyakit ini milik Yuji Satoh sebagai kepala pelatih di St Sugar , fitur anjing marine ini ahli mengendus kanker di tubuh manusia, anjing hasil kloning diharapkan mampu mendeteksi kanker kulit, kanker paru-paru, payudara, prostat, baik di stadium awal atau akhir , perusahaan bioteknologi RNL Bio menyerahkan tugas perkloningan kepada para peneliti dari Universitas Nasional Seoul (SNU), fetus hasil kloning Marine ditanamkan pada rahim anjing , 2 anjing kloning dilatih di St Sugar, 1 tetap tinggal di Korea Selatan guna penelitian lainnya akan dipelihara Satoh, Anjing ini dapat membedakan bau sel yang rusak dengan sel-sel yang sehat , bau itu diperoleh dari sampel urine atau bau mulut penderita, melalui jurubicaranya seorang wanita di California Amerika memerintahkan RNL Bio di Korea Selatan untuk mengkloning anjing jenis pitbull berinisial Booger yang akan mati, mengetahui hal ini segera RNL Bio yang beranggotakan tim Universitas Nasional Seoul sebagai juru kloning menerima tawaran ini dengan nilai 150.000 dollar AS , Kloningpun dimulai pertama tama mengambili ekstrak sel dari telinga anjing ini diambil sebelum mati, Ra Jeong -chan Chief Executive Perusahaan, RNL Bio mengatakan bahwa ada banyak perusahaan di negara maju yang mampu mengkloning namun biayanya sangat mahal , kloning hewan piaraan kesayangan akan menjadi salah satu usaha baru yang semakin maju pesat , apalagi bila perusahaan mereka bersedia menurunkan tarif sehingga banyak para peternak yang akan mengkloning hewan ternaknya sehingga ini dapat menyebabkan semakin murahnya biaya kloning beberapa tahun lagi , dari 50.000 dollar AS bisa menjadi 1000 dollar AS bila kloning nantinya menjadi sebuah industri, tidak hanya itu kloning nantinya bisa diterapkan pada kucing anjing kambing kepiting
seperti yang tertulis pada jurnal Stem Cells, Andrew French sebagai ketua peneliti Stemagen Corp di La Jolla, California AS mengungkapkan bahwa pada tahun 2005 peneliti Inggris untuk pertamakalinya membuat embrio manusia hasil kloning bahkan hingga embrio sangat matang untuk menghasilkan sel-sel induk embrionik tetapi , hingga kini belum berhasil mengekstrak sel induk embrionik manusia, baru baru ini peneliti Stemagen Corp di La Jolla, California AS dengan memanfaatkan teknik SCNT (somatic cell nuclear transfer) berhasil membuat 5 embrio manusia 3 di antaranya kloning dari 2 orang laki laki pendonor yang mendonorkan jaringan sel atau organ tubuhnya , peneliti dengan menggunakan sel kulit , Inti sel telur diambili lalu diisi inti sel somatik, Teknik ini seperti yang dipakai Ian Wilmut untuk membuat Dolly, domba kloning pertama,
sel telur yang sudah diisi inti sel somatik dikembangbiakan di area bernutrisi hingga menjadi embrio,sesudah 5 hari, muncul embrio yang terdiri dari 150 sel, embrio-embrio ini tidak untuk dijadikan janin, namun sebagai cikal bakal sel induk embrionik, jenis sel induk yang tercipta di embrio tua akan tumbuh menjadi janin ini mampu berkembang menjadi kulit, tulang, daging, juga jaringan tubuh lainnya, peneliti Stemagen belum mengekstrak sel induk embrionik dari embrio hasil kloning, tetapi , berhasil menunjukan bahwa embrio ini adalah hasil kloning sebab mempunyai DNA yang sama dengan laki laki pendonornya , peneliti Stemagen bercita cita sebagai peneliti pertama yang mengkloning embrio manusia sebagai cikal bakal sel induk embrionik, oleh sebab itu hingga berita ini diturunkan peneliti masih berfokus untuk mengekstrak sel-sel induk embrionik dari embrio hasil kloning, sel-sel induk embrionik hasil kloning bisa dimanfaatkan untuk mempelajari penyakit yang mere spon obat, bahkan membuat organ transplantasi ,
![kloning](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidDYFM50ZR0J8z5BYDFA49G_etwr1WwlpObByZTuWAViJ97C5Dcn0Ijiv_6Z5okO8KiXtXdbFL6GkS-61bkBvbO5XUBctCSAiMVArqPK5Zw0Lzd9B6DxSe7STQtSSr-DSiLYaZlM1RzLfv/s72-c/20180718032005.jpg)