kamus biologi huruf FGHIJ

 


FGHIJ




F


FLORA :    semua populasi tumbuhan yang ada di suatu daerah tertentu,  

FLORET : Bunga berukuran kecil, merupakan bagian yang membentuk kepala bunga majemuk atau bagian tengah bunga Compositae, seperti kenikir, bunga matahari, dan anyelir

FOLIKEL : Rongga kecil atau tabung yang sempit dan dalam seperti pada rongga rambut; kelenjar yang kecil dan sedikit bercabang

FORESIS : Bentuk simbiosis yang simbionnya menempel dan dibawa kemana-mana oleh hewan inangnya seperti halnya ikan paus membawa ikan-ikan kecil

FORMASI : Satuan terbesar masyarakat tumbuhan yang telah mencapai klimaks dalam suatu daerah yang luas dan mempunyai iklim yang seragam; contoh: tundra dan hutan basah tropik

FOSFATASE : Enzim yang melepas fosfat dari ikatan senyawa-senyawa organik

FOTOAUTROTOF : Sifat makhluk yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi dan CO2 sebagai sumber untuk membentuk cadangan pangan

FOTOFOBIA : Tidak dapat menyesuaikan diri pada cahaya; menunjukkan pertumbuhan yang paling baik di bawah cahaya yang sangat kurang

FOTOLISIS : Perombakan senyawa-senyawa kimia di bawah pengaruh cahaya matahari

FOTONASTI : Tanggapan tumbuhan terhadap pengaruh sinar yang membaur

FOTOPERIODISME : Kesanggupan tumbuhan/hewan untuk menanggapi panjang relatif pergantian siang dan malam sehingga mampu tumbuh atau berkembangbiak pada waktu-waktu yang tepat

FOTOSINTESIS : Peristiwa penggabungan karbondioksida dan air secara kimiawi dalam klorofil untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi

FOTOTROPISME : Gerakan makhluk hidup karena rangsangan cahaya, misalnya tangkai daun membengkok ke arah cahaya matahari

FRAGMOPLAS : Gelendong plasma yang terlihat pada pembelahan mitosis yang menyatu ke arah kutub-kutub sel

FREATOFIT : Tumbuh-tumbuhan yang tedapat (tumbuh) pada waduk air, misalnya eceng gondok

FUNGI IMPERFECTI : Kelompok jamur yang mempunyai bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes

FUNIKULUS : "tali" yang menghubungkan embrio dengan plasenta  atau  tangkai yang mendukung dan menghubungkan bakal biji pada papan biji atau dinding bakal buah

FAGOSIT : Kemampuan leukosit memakan kuman-kuman penyakit

FENOTIPE : Sifat-sifat yang tampak pada suatu individu dan ekspresinya dapat diamati dengan panca indera. Misalnya warna, bentuk, ukuran, rasa

FESES : Sisa pencernaan yang dikeluarkan dari sistem pencernaan (anus)

FILAMENTUM : Tangkai sari yang menghubungkan antera dengan dasar bunga

FILIUS : Dalam ilmu genetika disingkat F yang artinya keturunan. Misalnya F1 = keturunan pertama, F2 = keturunan kedua, dst

FILOKALIN : Hormon yang berfungsi merangsang pembentukan daun

FILTRASI : Penyaringan

FILTRAT : Hasil filtrasi

FLOEM : Pembuluh tapis; berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan.

FIBRINOGEN : Protein darah yang berperan dalam pembekuan darah

FORMALIN : Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat

FOSIL : Sisa – sisa makhluk hidup yang sudah membatu.

FUNGISIDA : Pestisida pembasmi jamur

FOTIK : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air

FAG : Virus yang menyerang jasad renik tertentu dan menyebabkan hancurnya (lisis) dinding sel jasad renik tersebut

FAGOSIT : Sel yang berfungsi sebagai pemakan benda-benda asing di dalam tubuh; contoh: sel-sel darah putih

FAKTOR BIOTIK : Pengaruh lingkungan yang timbul dari kegiatan makhluk hidup

FAKTOR EDAFIK : Keadaan tanah yang berpengaruh terhadap tumbuhan, ditentukan oleh faktor-faktor fisik, kimiawi, tumbuhan, dan hewan tanah

FAKTOR IKLIM : Pengaruh cuaca terhadap makhluk hidup di suatu daerah, terutama yang disebabkan oleh suhu, curah hujan dan angin

FAKTOR LINGKUNGAN : Keadaan sekeliling yang berpengaruh terhadap kehidupan suatu jenis makhluk hidup, terutama pengaruh tanah, iklim, dan makhluk hidup lainnya

FALANG : Tulang ruas-ruas jari kaki vertebrata

FALENOFILI : Penyerbukan bunga dengan perantaraan kupu-kupu malam

FANEROKOTIL : Keadaan bila kotiledon semai terletak di atas permukaan tanah

FARING : Bagian belakang mulut yang sekaligus merupakan bagian atas tenggorokan

FASET : Permukaan luar kornea pada mata majemuk serangga

FEKUNDITAS : Kemampuan makhluk hidup menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak

FEMUR : 1. tulang paha atau tulang proksimal anggota badan bagian belakang pada vertebrata; 2. ruas ketiga pada kaki serangga dan laba-laba dihitung dari ujung proksimal

FENOLOGI : Ilmu yang mempelajari fenomena atau gejala biologi yang berkala dalam hubungannya dengan iklim (misalnya migrasi burung, musim perkawinan burung, waktu berbunga atau berbuah tumbuhan tertentu)

FERTIL : Mampu menghasilkan keturunan

FERTILISASI : Bersatunya gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan zigot

FETUS : Embrio vertebrata yang masih berada dalam telur atau dalam kandungan induknya

FIBRIN : Protein berbentuk serat yang terbentuk pada proses penggumpalan/pembekuan darah; fibrin berasal dari fibrinogen yang berubah karena aktivitas trombin; fibrin tidak larut dalam pelarut protein umumnya, tetapi dapat dilarutkan dengan enzim tertentu seperti plasmin dan pepsin

FIBRINOGEN : Globulin (sejenis protein) dalam darah yang dapat berubah menjadi fibrin karena pengaruh aktivitas trombin pada proses pembekuan darah; fibrinogen dihasilkan oleh hati

FIBROSIT : Sel jaringan pengikat, mengandung zat kolagen

FIKOSIANIN : Kelompok zat warna, yang terdiri atas warna merah dan biru yang bersama-sama klorofil terdapat pada ganggang merah dan ganggang hijau biru; fungsinya serupa dengan karoten dalam fotosintesis dengan menyerap energi cahaya untuk membentuk klorofil

FILARIASIS : Penyakit pada manusia disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti, menyebabkan kaki mengembang (seperti kaki gajah) akibat gangguan pada getah bening; juga disebut elefantiasis

FILODIUM : Tangkai daun yang pipih menyerupai daun dan berfungsi seperti daun, misalnya pada Acacia

FILOGENI : Hubungan asal-usul suatu makhluk, terutama mengenai tumbuhan, yang menyatakan perkembangan evolusinya dari suatu makhluk/ tumbuhan yang terbentuk lebih dahulu

FILOKLADIA : Batang atau cabang yang mempunyai bentuk dan warna menyerupai daun

FILOTAKSIS : kedudukan daun terhadap batang dan urutannya satu sama lain, dapat berhadapan, bergantian, spiral, atau roset

FILUM : Salah satu kategori utama dalam taksonomi hewan yang terdiri atas satu atau beberapa kelas yang mempunyai persamaan sifat-sifat dasar tertentu; contoh: filum Chordata

FISIOLOGI : Ilmu tentang perilaku, proses-proses di dalam tubuh makhluk hidup

FITOALEKSIN : senyawa yang dihasilkan tumbuhan tingkat tinggi untuk melawan serangan jasad renik

FITOGEOGRAFI : Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan-tumbuhan di muka bumi, susunannya, produktivitasnya, dan sebab-sebab yang menentukannya

FITOKIMIA : Ilmu yang mempelajari seluk-beluk senyawa kimia dalam tubuh tumbuh-tumbuhan

FITOPATOLOGI : Ilmu tentang seluk-beluk penyakit tanaman karena serangan jamur, bakteri, mikoplasma, virus nematoda, dll; juga disebut ilmu penyakit tanaman

FITOPLANKTON : Tumbuhan kecil yang mengapung atau hanyut pada permukaan air atau dekat permukaan air

FITOTOKSIN : Zat berasal dari tumbuhan yang bersifat racun terhadap hewan

FITOTRON : Ruangan tertutup yang kondisinya (suhu, cahaya, kelembaban, dll) dapat diatur secara ketat dan digunakan sebagai tempat menumbuhkan tanaman

FLAGELA : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara

FLOEM : Jaringan pembuluh tapis yang berfungsi mengangkut zat makanan dari daun ke bagian tumbuhan lainnya



G


GENA : Bagian samping kepala di bawah mata pada serangga

GENDANG TELINGA : Gendang yang terdapat pada bagian tengah telinga berfungsi untuk memperbesar suara

GENEKOLOGI : Cabang ekologi yang berkaitan dengan jenis dan takson di bawahnya terutama mengenai hubungan antar faktor/ sifat genetika dan faktor ekologi

GENERASI GAMETOFIT : Tahap dari daur tumbuhan yang berfungsi untuk melangsungkan pembiakan secara kawin; tahap lainnya adalah yang menghasilkan pembiakan vegetatif, misalnya melalui spora; kedua tahap ini terlihat jelas pada daur hidup paku

GENERASI R2 : Keturunan yang dihasilkan dari kawin silang balik (persilangan antara suatu hybrid dengan salah satu induknya)

GENERATIF : Tahap pertumbuhan atau bagian dari daur kehidupan pada tumbuhan yang ditandai dengan pembentukan sel kawin (gamet) dalam proses perkawinan secara seksual. Contoh: masa berbunga pada tumbuhan tingkat tinggi, tahap gametofit pada jamur

GENITALIA : Organ-organ reproduksi, terutama mengacu pada bagian luarnya

GENOM : Sejumlah kromosom yang membentuk satu perangkat yang lengkap, merupakan perangkat yang terdapat pada sel-sel kelamin (gamet), dengan jumlah kromosom yang tetap sebanyak (n), yaitu separuh dari jumlah kromosom pada sel autosom (2n)

GEOTROPISME : Gerak tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi

GERAGIH : Stolon yang bagian ujungnya membentuk perakaran dan kelak akan tumbuh menjadi individu baru. Individu muda tersebut lama kelamaan akan terpisah dari induknya setelah bagian stolon yang menghubungkannya membusuk

GERAHAM BUNGSU : Gigi molar keempat yang melengkapi susunan gigi tetap dan tumbuh terakhir

GERAK BROWN : Gerak tak teratur yang terjadi pada partikel koloid, disebabkan pertumbuhan antara molekul partikel dan molekul cairan pelarut. Contoh: gerakan tepung sari bila ditaburkan di atas di permukaan air

GERAK NASTI : Gerakan pada tumbuhan sebagai reaksi terhadap rangsangan yang tidak tergantung pada arah datangnya rangsangan itu sendiri. Reaksi ini dapat berupa menutupnya atau membukanya bunga sebagai reaksi atas perubahan intensitas cahaya. Perubahan cepat posisi organ tertentu dari tumbuhan, seperti menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena adanya sentuhan

GETAH(latex) : Koloid yang dihasilkan beberapa jenis tumbuhan yang molekulnya larut dalam air

GIBERELIN : Hormon yang mula-mula diisolasi dari jamur parasit Gibberela ujikoroi, yang menyebabkan pemanjangan tak normal pada semai padi. Giberelin dapat dibuat secara sintesis. Banyak dipakai holtikultura karena mampu merangsang pertumbuhan buah, biji atau munculnya bunga

GIGI : Bagian mulut vertebrata, berupa struktur keras berkapur terutama dipakai untuk memotong dan melumatkan makanan

GINESIUM : Nama kelompok untuk karpel pada bunga

GINJAL(REN) : Sepasang organ di dalam organ perut atau tubuh animalia yang berfungsi menghasilkan dan mengeluarkan urine

GINOGENESIS : Pembuahan palsu yang terjadi karena gamet jantan yang memasuki bakal telur atau ovum tidak membuahinya sehingga akan terjadi parthenogenesis

GLIKOGEN : Polisakarida yang terbentuk dari glukosa, bersifat larut dalam air, banyak terdapat pada hewan dan jamur sebagai cadangan glukosa. Pada hewan biasanya disimpan pada hati

GLIKOLISIS : Perombakan glukosa dalam keadaan anaerob menjadi asam laktat (pada sel-sel hewan, beberapa jenis jamur dan bakteri) atau asam piruvat (pada sel-sel tumbuh-tumbuhan, khamir, beberapa jenis jamur dan bakteri)

GLOBIGERINA : Protozoa laut yang termasuk bangsa Foraminifera; binatang ini apabila mati, cangkangnya jatuh sampai ke dasar lautan dan membentuk lumpur yang disebut lumpur globigerina

GLOBULIN : Protein sederhana, membeku karena panas, tak larut dalam air, larut dalam larutan garam yang encer; terdapat pada sel-sel tumbuhan dan hewan

GLOMERULUS : Jala pembuluh-pembuluh darah kapiler; bagian kapsul Bowman pada ginjal, berfungsi untuk menyalurkan air tubuh ke dalam ginjal menjadi air seni

GLOTTIS : Lubang antara mulut dan tenggorokan pada vertebrata, dilengkapi dengan otot yang dapat menutup lubang bila makanan secara refleks hendak dimuntahkan

GLUKOSA : Senyawa gula beratom karbon enam (heksosa), merupakan senyawa gula utama dan paling umum pada hewan atau tumbuhan; terdapat sebagai sumber energi, misalnya glukosa dalam darah, atau sebagai cadangan; lihat glikogen, glukosida

GLUKOSIDA : Senyawa turunan glukosa yang satu atom hidrogennya diganti dengan satu gugusan organik; terdapat pada berbagai jenis tumbuhan, misalnya sinigrin, digitalin, dan strofantin

GLUTEN : Protein yang terdapat pada biji padi-padian (serealia), seperti padi, gandum, dan jagung; gluten menyebabkan sifat keras pada adonan dari biji serealia

GOLONGAN DARAH (blood group) : Tipe darah bergantung pada ada tidaknya dua aglutinogen dan agglutinin dalam serum plasma

GONAD : Organ reproduksi pada hewan, berfungsi menghasilkan gamet atau sel kelamin; contoh: ovari dan testis

GONOBLAS : Sel reproduktif pada binatang; sel-sel ini kelak berkembang menjadi gamet

GONOGENESIS : Proses pembentukan gamet

GONOSIT : Sel yang nantinya akan menghasilkan gamet

GRANULOSIT : Sel-sel darah putih yang dalam sitoplasmanya mengandung butir-butir menyerupai lisosom, yang dalam pewarnaan berwarna kuat dengan pewarna asam (eosinofil), sebagian lainnya berwarna kuat dengan pewarna basa (basofil), dan sebagian lagi berwarna kuat baik dengan pewarna asam maupun pewarna basa (neutrofil)

GULMA : Tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan, misalnya alang-alang yang tumbuh di antara tanaman jagung atau jagung yan tumbuh liar di halaman yang rumputnya dipelihara

GUTASI : Pembentukan tetes air pada permukaan tumbuh-tumbuhan, baik yang berasal dari dalam tumbuhan maupun dari lingkungannya

GIZI : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk

GANGGANG(algae) : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filamen; umumnya merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds)

GIGANTISME : Kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar yang di atas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan.

GAMET : Sel kelamin atau inti yang terbentuk dalam gametangium; inti sel atau sitoplasma gamet dapat berfusi dengan inti sel atau sitoplasma gamet lain untuk membentuk sel zigot yang berkembang menjadi individu baru

GAMETANGIUM : Organ tubuh jamur yang di dalamnya terbentuk gamet, bila gamet yang dibentuk, seluruh isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet

GAMETOFIT : Fase daur hidup tumbuhan yang mempunyai inti sel haploid; berasal dari spora yang haploid yang dihasilkan oleh sporofit (diploid) dengan cara (pembelahan) meiosis; selama fase gametofit dihasilkan sel-sel kelamin

GAMETOGENESIS : Proses pembentukan gamet atau sel-sel kelamin

GAMETOSIT : Sel tertentu yang mengalami meiosis, membentuk gamet

GAMOFASE : Fase gamet atau fase haploid dalam daur hidup makhluk hidup

GAMOGENESIS : Perkembangbiakan dengan cara pembuahan seksual

GAMOGONI : Perkembangbiakan dengan cara mneghasilkan gamet-gamet yang berbeda (gamet jantan dan gamet betina)

GAMOPETAL : Sifat mahkota bunga yang daun-daunnya berfusi menjadi satu satuan; juga disebut simpetal

GAMOSEPAL : Sifat kelopak yang daun-daunnya berfusi menjadi satu satuan

GONORE : Penyakit kelamin yg mudah menular akibat peradangan yg disebabkan oleh bakteri gonokokus; penyakit kencing nanah

GANGLION : Massa badan-badan sel saraf yang merupakan asal serabut-serabut saraf; pada kebanyakan invertebrata sistem pusat saraf terdiri atas banyak ganglion yang saling dihubungkan oleh serabut-serabut saraf

GASOPLANKTON : Plankton yang mengapung dengan bantuan kantung udara atau pneumatofor

GASTROSEL : Rongga gastrulasi atau rongga endodermis

GASTROVASKULAR : Saluran pencernaan makanan pada hewan

GASTRULASI : Pembentukan endodermis dalam sel-sel blastodermis

GEITONOGAMI : Proses penyerbukan sendiri pada bunga, tetapi tepung sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan yang sama

GEJALA : Keabnormalan yang terlihat pada makhluk yang timbul karena penyakit

GEL : Larutan koloid setengah padat, terbentuk dari zat polimer yang tak larut dalam air, misalnya larutan pati dalam air yang menyerupai lem

GELATIN : 1. Albumin yang diperoleh dengan cara mendidihkan jaringan hewan di bawah tekanan; 2. Substansi lendir dari tulang dan jaringan hewan lainnya; kadang-kadang gelatin dipakai sebagai bahan baku medium biakan untuk menumbuhkan jasad renik

GEN : Bagian dari kromosom, berfungsi sebagai pembawa faktor keturunan, terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA






H


HIDROTROPISME : Gerakan tumbuhan atau bagiannya menuju pengaruh/ rangsangan air atau kelembaban

HIFA : Deretan atau rantai sel yang membentuk rangkaian berupa benang; hifa merupakan kesatuan dasar penyusun talus atau tubuh jamur

HIFA GENERATIF : Hifa utama tubuh buah jamur Basidiomycetes, berfungsi sebagai pembentuk tipe hifa lainnya (hifa pengikat dan hifa kerangka); umumnya berdinding tipis, berprotoplasma hidup, bercabang, bersekat dengan atau tanpa hubungan ketam, kadang-kadang menjadi menggelembung

HIFA PEMBENTUK ASKUS (ascogenous hypha) : Hifa khusus yang keluar dari askogonium yang sudah dibuahi dan kemudian akan membentuk askus

HILUM : 1. Bagian kulit biji yang menempel atau berhubungan dengan gagang biji (tanda bekas menempelnya biji pada gagang biji); 2. Bagian butir tepung, merupakan pusat lapisan-lapisan tepung yang tersusun melingkar; 3. Cekungan pada organ, seperti paru-paru, ginjal, dan limpa, tempat pembuluh-pembuluh darah dan saraf masuk atau keluar

HIPANTIUM : Dasar bunga yang bentuknya cekung seperti mangkuk

HIPERPARASIT : Makhluk hidup yang menjadi parasit pada parasit lain

HIPERSENSITIF : 1. Sifat inang berupa reaksi yang drastis terhadap serangan pathogen sehingga jaringan yang terinfeksi tadi tidak menjalar lebih lanjut; 2. Reaksi inang yang peka terhadap penyakit untuk menghindari kerusakan hebat akibat serangan penyakit itu

HIPERTENSI : Tekanan darah (denyut jantung) yang lebih tinggi dari normal karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lainnya

HIPOBASIDIUM : Bagian bawah perlengkapan-perlengkapan basidium pada Heterobasidiomycetidae

HIPOBLAS : Penunjang atau suspensor yang terdapat pada embrio rumput-rumputan

HYPODERMIS : Lapisan atau beberapa lapisan sel yang khas yang terdapat di bawah epidermis; bentuknya berbeda dengan jaringan-jaringan di bawahnya; pada daun tumbuhan pinus, lapisan ini mengeras dan membentuk lapisan penguat

HIPOFISIS : Sel teratas suspensor pada embrio Angiospermae yang nantinya akan menghasilkan bagian akar dan tudung akar

HIPOGEAL : Sifat tumbuh di bawah permukaan tanah

HIPOGIN : Keadaan bila hiasan bunga dan benang sari tertanam di bawah bakal buah

HIPOKOTIL : Bagian bakal batang pada kecambah (tumbuhan anakan) di bawah kotiledon

HIPOTEKA : Cangkang diatom yang terletak di bawah/ dalam

HISTOGENESIS : Proses asal atau cara terbentuknya jaringan

HISTOLOGI : Ilmu tentang susunan jaringan binatang atau tumbuhan

HOLOBENTIK : Sifat makhluk untuk hidup di dasar laut pada kedalaman tertentu sepanjang hidupnya

HOLOBLASTIK : 1. Pada zigot hewan, zigot yang mengalami pembelahan; terjadi pada telur yang mengandung sedikit atau cukup kuning telur; 2. Sifat sel pembentuk kolidium yang dalam pembentukkannya melibatkan semua lapisan dinding luar dan dalamnya; holoblastik menghasilkan blastopora, simpodulospora, dan aleurospora

HOLOEPIFIT : Epifit sejati; lawannya adalah hemiepifit atau setengah epifit

HOLOFIT : Tumbuhan yang hidup dari makanan anorganik dan hasil fotosintesis; lawannya heterofit; contoh: ubi, nangka, jati, padi

HOLOFITIK : Kemampuan makhluk membentuk senyawa organik dari unsur-unsur mineral secara fotosintesis seperti tumbuhan tinggi; lawannya holozoik

HOLOTIPE : Spesimen atau unsur lain yang dipakai oleh seorang pembuat tata nama suatu tumbuhan atau hewan baru

HOLOZOIK : Sifat makhluk yang mengambil makanan dari lingkungannya dalam bentuk padat; lawannya holofitik

HOMEOSTASIS : Pemeliharaan keseimbangan antara keadaan dalam tubuh dan keadaan sekeliling

HOMOGEN : Keadaan suatu kumpulan, misalnya jaringan atau larutan yang keadaan unsur-unsur penyusunnya serba sama

HOMOGENI : Lihat homologi

HOMOGENITAS : Keadaan atau kualitas substansi, larutan, populasi, atau yang lain yang homogen

HOMOGONI : Sifat bunga yang benang sari dan putiknya sama

HOMOLOGI : Sama asal-usulnya sehingga menunjukkan adanya hubungan kekerabatan sekalipun bentuk, susunan, atau fungsi mungkin berlainan; organ sejenis hewan dikatakan homologi dengan organ jenis hewan lainnya jika kedua organ tadi memiliki kesamaan dalam struktur dan/atau posisi satu sama lain, misalnya sayap kelelawar dan kaki anjing

HOMONIM : Nama suatu takson hewan atau tumbuhan yang ditolak karena nama tersebut telah digunakan untuk nama takson lain yang setingkat

HOMOSTILI : Keadaan bila semua bunga pada jenis tumbuhan tertentu mempunyai putik dan benang sari yang sama panjangnya

HOMOTALUS : Sifat miselium suatu koloni yang mampu melakukan perkawinan; fungsi kelamin yang berlawanan dilakukan oleh sel-sel yang berlainan pada satu miselium; lihat heterotalus

HOMOZIGOT : Zigot atau individu yang terbentuk dari gamet-gamet yang sama atau homolog yang mengandung gen-gen yang sama

HORMOGONIUM : Bagian tangkai gagang yang nantinya dapat melepaskan diri dan bertindak sebagai alat perkembangbiakan

HORMON : Senyawa organik yang khas, dihasilkan oleh organ tertentu tumbuhan atau hewan, kemudian dikirim ke bagian tubuh lain untuk membantu mengatur proses kehidupan sehingga terlihat pengaruhnya secara efektif ke seluruh tubuh; pada tumbuhan disebut auksin atau fitohormon

HORMON LUKA : Hormon yang merangsang terbentuknya jaringan baru dari bagian tepi luka yang kemudian menutupi luka

HORMON TUMBUH : Hormon yang memacu pertumbuhan; pada tumbuhan, misalnya auksin yang memacu pertumbuhan pucuk; pada manusia, misalnya hormon kelenjar hipofisis yang memacu pertumbuhan tulang dan otot

HORTIKULTURA : Seluk-beluk kegiatan atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah-buahan, atau tanaman hias

HUMUS : Bahan organik, terutama yang berasal dari daun dan bagian-bagian tumbuhan lainnya, yang menjadi hancur sesudah mengalami proses pelapukan di atas permukaan tanah, berwarna hitam, banyak mengandung unsur hara yang diperlukan tumbuhan

HUTAN BAKAU : Hutan di daerah dekat pantai yang dipengaruhi air payau; hutan ini biasanya dihuni oleh jenis-jenis bakau (Rhizophora sp), api-api (Avicennia sp), dan pedada (Sonneratia sp)

HUTAN BASAH TROPIS : Hutan daerah dataran rendah tropis yang beriklim basah (banyak hujan), kaya akan tumbuh-tumbuhan yang ditumbuhi liana besar-besaran dan epifit; hutan semacam ini selalu hijau sepanjang tahun dan tidak dipengaruhi musim

HUTAN KERANGAS : Tipe hutan tropis yang umumnya terdapat di Kalimantan yang setelah ditebang atau dibakar tidak dapat ditanami padi karena mempunyai tanah podsol dengan pH 3-4 dan kandungan hara rendah

HUTAN MONSUN : Formasi tropis subtropik yang pohon-pohonnya mengalami gugur daun secara musiman karena pengaruh musim (misalnya kekeringan)

HUTAN PERAWAN (virgin forest) : Hutan asli; hutan yang belum pernah dibuka (ditebang)

HALUSINOGEN : Obat-obatan yang dapat menimbulkan halusinasi

HDL (High Density Lipoprotein) : Lipoprotein densitas tinggi, dikenal juga sebagai kolesterol baik

HABITAT : Tempat makhluk hidup biasanya tumbuh dan hidup secara alamiah

HAMA (pest) : Dalam fitopatologi berarti binatang (umumnya serangga, burung, rodentia, dan sebagainya) yang mendatangkan kerusakan pada bagian-bagian tanaman atau menimbulkan pengurangan produksi pertanian

HAPLOID : Keadaan dalam sel, jaringan atau stadium yang inti-inti selnya hanya mempunyai satu perangkat kromosom yang tidak berpasangan; jadi hanya ada satu perangkat/ setengah pasangan kromosom dalam satu inti sel

HARA (nutrient) : Zat yang diperlukan tumbuhan atau hewan untuk pertumbuhan pembentukan jaringan dan kegiatan hidup lainnya, diperoleh dari bahan makanan mineral; contoh: protein, kabohidrat, vitamin, mineral

HATI (liver) : Organ kelenjar yang terdapat di dalam rongga perut/ bagian anterior abdomen vertebrata; hati mempunyai beberapa fungsi: (1) mensekresi empedu, (2) metabolisme, dan (3) penyimpanan glikogen

HAUSTORIUM : 1. Alat serap zat hara pada jamur parasit yang bentuk dan sasarannya bermacam-macam; dibentuk secara interseluler oleh interaksi antara cabang hifa dan sel hidup inangnya, yang oleh jamurnya ditembus tanpa dimatikan; 2. Akar yang tumbuh menembus pepagan pohon inangnya dan berfungsi untuk menyerap air dan makanan dari tumbuhan inangnya; akar isap; contoh: akar benalu-benaluan (Loranthaceae)

HEKSAKAN : Embrio cacing pita yang mempunyai enam kait di dalamnya

HEKSOSA : Karbohidrat yang berupa rantai dengan enam atom karbon, misalnya glukosa dan fruktosa; karbohidrat ini dikelompokkan sebagai aldoheksosa, bergantung kepada adanya sifat aldehida atau keton

HELIOFIT : Tanaman yang tumbuh dengan subur pada tempat yang mendapat sinar matahari; lawannya skiafit, tanaman teduh

HELIOFOBI : Sifat makhluk hidup yang selalu berusaha menjauhi sinar matahari

HELIOTAKSIS : Reaksi yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap rangsangan yang berasal dari sinar matahari

HELIOTROPISME : Peristiwa membengkoknya batang, tangkai daun, atau gagang bunga kearah cahaya matahari; contoh: bunga matahari berpaling ke arah matahari

HELMINTOLOGI : Ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan cacing parasit, yang pada umumnya berupa cacing helmintes

HEMASIT : Benda darah atau yang berkaitan dengan darah

HEMATOBLAS : Sel yang akan berkembang menjadi sel darah merah; trombosit

HEMISELULOSA : Polisakarida yang berantai panjang yang terbentuk dari beberapa macam monosakarida (arabinosa, xilosa, manosa, atau galaktosa), merupakan bagian dari dinding sel pada tumbuhan terutama pada jaringan yang mengandung lignin; juga banyak terdapat pada gom dan lendir berbagai tumbuhan

HEMOFAGUS : Sifat makhluk hidup yang suka makan/ mengisap darah

HEMOFILIA : Keadaan yang timbul bila darah sukar membeku kalau terluka; merupakan penyakit keturunan pada manusia dan hanya pada laki-laki

HEMOGLOBIN : Pigmen protein yang mengandung zat besi, terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) dan berfungsi (terutama) dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh

HERBARIUM : Sekumpulan contoh tumbuhan yang diawetkan dengan cara dikeringkan; herbarium yang baik dan berguna adalah yang diberi nama, disimpan, dan diatur berdasarkan sistem klasifikasi

HERBIVORA : Hewan pemakan tumbuh-tumbuhan; istilah ini biasanya dipakai untuk binatang golongan tinggi atau vertebrata; untuk kelompok lain atau binatang pada umumnya digunakan istilah fotofagus; contoh: sapi, kambing, biri-biri

HERMAFRODIT : Keadaan individu hewan yang memiliki kedua macam organ reproduksi, yaitu jantan dan betina; pada tumbuhan tingkat tinggi istilah ini berlaku apabila satu kuntum bunga memiliki benang sari dan putik; contoh: bekicot, kembang sepatu

HERMAFRODITISME : Keadaan dimilikinya sifat hermafrodit oleh suatu individu atau takson

HETEROFIT : Tumbuhan tingkat rendah yang tidak mempunyai klorofil, yang hidupnya menumpang secara parasit pada tumbuhan hidup lainnya atau secara saprofit pada tumbuhan atau hewan mati

HETEROGAMET : Satu di antara dua gamet yang berlainan kelamin dan dapat dibedakan satu sama lain

HETEROGAMI : 1. Perkawinan antara dua gamet yang berbeda; 2. Dalam zoology: pergantian dua cara reproduksi seksual pada generasi berturut-turut, misalnya parthenogenesis atau singami pada kutu daun atau Aphid

HETEROGEN : Keadaan suatu kumpulan seperti jaringan, komunitas atau kelompok lainnya yang unsur-unsurnya tidak sama atau tidak seragam

HETEROSTILI : Sifat bunga yang panjang putik dan tangkai putiknya berbeda-beda di antara individu jenis tumbuhan yang sama

HETEROTALUS : Sifat miselium suatu koloni yang tidak mampu melakukan perkawinan tanpa adanya miselium koloni lain

HETEROTROFIK : Ketergantungan hidup kepada makhluk lain karena memerlukan senyawa organik sebagai sumber utama energinya; hampir semua jamur dan bakteri boleh dikatakan bersifat heterotrofik

HETEROZIGOT : Zigot atau individu yang terbentuk dari gamet-gamet yang tidak sama atau yang mengandung gen-gen yang tidak sama; dalam genetika contohnya dapat diartikan sebagai Aa

HIBERNASI : Keadaan istirahat total pada binatang di musim dingin; dalam keadaan ini semua proses metabolisme di dalam tubuh sangat minimum sehingga tidak terjadi banyak pembakaran yang membutuhkan energi; oleh karena itu, binatang yang sedang mengalaminya pada umumnya tidak memerlukan makanan

HYBRID ANTARJENIS : Individu atau kelompok individu tumbuhan atau hewan yang merupakan hasil perkawinan silang antara individu yang berbeda jenisnya

HYBRID ANTARMARGA : Individu atau kelompok individu tumbuhan atau hewan yang merupakan hasil perkawinan silang antara individu yang berbeda marganya

HIDATODA : Bentukan seperti kelenjar yang terutama terdapat pada daun dan yang mengeluarkan cairan berupa air

HIDROFILI : Sifat tumbuh-tumbuhan yang menyesuaikan diri untuk diserbukkan oleh air

HIDROFIT : Tumbuhan yang telah menyesuaikan cara hidupnya dengan lingkungan yang berair ; contoh: pohon bakau

HIDROKARBON : Setiap senyawa kimia yang hanya mengandung atom-atom hidrogen dan karbon saja, misalnya karoten

HIDROKORI : Proses penyebaran biji yang terjadi karena air atau dengan bantuan air (aliran air atau tekanan air hujan); contoh: biji bakau, kelapa, disebarkan oleh arus air (air sungai atau air laut)

HIDROLISIS : Penguraian kimiawi suatu senyawa menjadi senyawa lain dengan mengikat unsur-unsur air

HIDROPONIK : Ilmu tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah; biasanya dikerjakan dalam ruangan kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara






I




IKLIM : Pola cuaca, khususnya mengenai suhu, kelembaban (banyak curah hujan), keadaan angin, dan tekanan udara pada suatu daerah atau wilayah selama setahun; dipengaruhi oleh letak geografi, ketinggian dari permukaan laut, dan keadaan lingkungan (daratan, lautan, hutan, dsb); dibedakan menjadi iklim basah, iklim kering, iklim panas, iklim sedang, dan iklim dingin

ILEUM : Usus kecil antara ventrikulus dan kolon

IMAGO : Serangga yang secara seksual telah dewasa

IMBESILITAS : Keadaan perkembangan kejiwaan/ mental yang terbelakang

IMBIBISI : Penyerapan air ke dalam rongga-rongga jaringan melalui pori-pori, disebabkan terutama oleh daya serap dari senyawa polisakarida, seperti hemiselulosa, pati, dan selulosa

IMPERMEABEL : Tidak dapat dilalui oleh molekul-molekul

IMPOTEN : Lemah syahwat pada laki-laki

IMPULS : “Pesan” atau "rangsangan" dari luar organ yang dialirkan melalui serabut saraf; berupa rangsangan kimia maupun fisik yang terutama menyentuh selaput permukaan serabut saraf tadi

IMUN : Bebas dari penyakit karena tidak dapat terinfeksi; juga sering disebut kebal

IMUNISASI : Perlakuan yang diberikan kepada individu hewan atau manusia untuk membuatnya kebal terhadap penyakit menular

IMUNITAS : Kemampuan hewan atau tumbuhan melawan serangga/ jasad renik patogen sehingga tidak menjadi sakit karena terbentuknya antibodi oleh tubuh inang (kekebalan aktif) atau karena memperoleh antibodi dari hewan lain (kekebalan pasif)

INANG : Makhluk yang diinfeksi oleh parasit; inang tetap adalah inang di tempat hewan yang memarasitnya mengalami kematangan kelamin; inang perantara adalah inang di tempat parasitnya melangsungkan daur hidupnya, tetapi tidak mengalami kematangan kelamin

INDEKS : Angka atau formula yang menunjukkan perimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah lainnya

INDIVIDU : Setiap tumbuhan atau hewan, yang secara fisiologi berdiri sendiri; contoh: satu pohon kelapa, seekor sapi, seorang manusia

INDUMENTUM : Lapisan bulu pada burung atau lapisan rambut yang menutupi daun

INDUNG TELUR (ovary) : (Zoologi) Gonad betina atau kelenjar reproduksi yang di dalamnya berkembang telur-telur dan hormon-hormon yang mengatur sifat-sifat kelamin betina; (Botani) bagian bawah putik yang membesar pada Angiospermae, yang melindungi bakal biji atau biji-biji muda

INDUSIUM : Penutup berbentuk jala-jala yang menggantung di bawah tudung di ujung tangkai pada jamur-jamur Gasteromycetes tertentu; pada tumbuhan paku merupakan lapisan penutup dan pelindung sorus pada sporangium yang sedang tumbuh

INFEKSI : Masuknya jasad renik patogen ke dalam tubuh atau jaringan tumbuhan atau hewan melaui udara, minuman, makanan, atau gigitan hewan perantara (vector) diikuti dengan gejala penyakit

INFERIOR : 1. Kualitas sifat suatu individu yang berada di bawah individu yang lain; 2. Posisi letak suatu organ yang berada di bawah organ lain

INFRA : Posisi/ status sesuatu yang berada di bawah atau lebih di bawah/ rendah daripada posisi/ status objek serupa; lawannya supra

INKUBASI : Masa antara inokulasi atau infeksi sampai pertumbuhan koloni yang karakteristik atau sampai terjadinya gejala penyakit yang khas yang ditimbulkan oleh jasad renik patogen

INOKULUM : Sediaan yang mengandung jasad renik tertentu yang memiliki kegiatan/ sifat yang khas untuk dibiakkan pada suatu media atau bahan tertentu; contoh: ragi tempe

INSANG : Organ pernapasan pada binatang air tertentu; melalui permukaan insang terjadi pertukaran dengan difusi oksigen dan zat asam arang di antara air dan darah

INSEKTA : Binatang beruas yang tubuhnya menjadi tiga bagian pokok, yaitu kepala, dada/ toraks, dan abdomen; pada toraks terdapat tiga pasang kaki dan satu atau dua pasang sayap yang kadang-kadang tidak terbentuk atau berkembang sempurna

INSEKTARIUM : Wadah pemeliharaan dan pembiakan serangga yang kehidupannya diteliti atau diamati; bandingkan dengan akuarium

INSEKTISIDA : Senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga

INSEKTIVORA : Makhluk yang memangsa serangga sebagai pakan utamanya

INSIPIEN : Mulai tampak atau muncul (mengenai bentuk khas suatu organ)

IN SITU : Petunjuk yang menerangkan bahwa objek yang dibicarakan berada di dalam tempat/ lingkungan alamiahnya yang asli atau pada posisinya yang normal

INSULIN : Hormon yang dihasilkan oleh pulau kecil Langerhans pada pankreas yang mengendalikan oksidasi gula; sekresi hormon ini dirangsang oleh konsentrasi gula yang tinggi di dalam darah; insulin menurunkan konsentrasi gula dalam darah dengan cara menekan perombakan glikogen dalam hati dan menggiatkan pembentukan glikogen dari glukosa di dalam hati dan otot serta pembentukan lemak dari glukosa di dalam sel-sel lemak; insulin juga merangsang sintesis protein

INTEGUMEN :  Jaringan bagian ovul yang menyelubungi nuselus; kebanyakan tumbuhan berbunga mempunyai dua lapis integumen, luar dan dalam;   atau Lapisan tubuh paling luar, terutama kulit dan turunan-turunannya

INTERFASE : Salah satu fase pembelahan sel, yaitu bila sel berada dalam keadaan istirahat

INTERFERON : Zat anti-virus yang dihasilkan tubuh mamalia ketika terjadi serangan virus

INTERIOR : Petunjuk posisi yang menerangkan letak atau tempat pada bagian dalam (ruangan, rongga tubuh, dll); lawannya eksterior

INTERKALARI : Pertumbuhan atau perkembangan (meristem) yang tidak tejadi di ujung, tetapi di antara ujung dan dasar, misalnya pada dasar ruas dan daun tumbuhan monokotil

INTERSEL : Di antara sel

INTESTIN : Bagian saluran pencernaan mulai dari pilorus sampai ke usus

INTI BIJI : Biji yang berkulit keras, biasanya banyak mengandung pati; contoh: biji jagung

INTI SEL (nucleus) : Struktur yang terdapat di hampir semua sel tumbuhan dan hewan, umumnya berbentuk bulat dengan dinding membran yang relatif tetap bentuknya, sangat penting bagi kehidupan suatu sel; merupakan pusat sintesis asam nukleat, DNA, dan RNA yang menghasilkan protein spesifik dan perpindahan sifat-sifat yang homozigot pada lokus tertentu

INTI SEL SEKUNDER : Inti sel yang terbentuk dari pembauran dua inti kutub dalam kantung embrio tumbuhan sebelum terjadi peristiwa pembuahan; disebut pula inti endosperma primer

INTI SPERMA : Inti sel pada sperma atau sel mani; inti sperma dapat lebih mudah dilihat sebelum terjadinya pembuahan sesaat sesudah sperma masuk ke dalam sel telur

INTRASEL : Di dalam sel

INTRINSIK : Merupakan bagian dalam atau tak terpisahkan dari suatu organ atau alat tertentu

INTROGRESI : Penyusunan gen secara terus-menerus melalui perkawinan silang secara alami dari satu jenis tertentu kepada jenis yang lain; akibat dari proses itu timbul himpunan individu dengan tingkat intensitas penyusupan yang berbeda-beda

INULIN : Senyawa polisakarida yang larut dalam air, terdiri atas molekul-molekul fruktosa; ditemukan sebagai cadangan makanan pada Compositae dan umbi dahlia dan digunakan untuk pembuatan bahan makanan bagi penderita sakit diabetes; zat ini tidak dijumpai pada hewan

IN VACUO : Dalam keadaan hampa udara

INVERSI : Proses perubahan fungsi atau posisi; keadaan pada kromosom yang menunjukkan adanya perpindahan tempat secara terbalik pada bagian kromosom; proses ini terjadi waktu kromosom tersebut terpotong dan kemudian potongan-potongan tadi bersatu kembali

INVERTEBRATA : Binatang yang tidak bertulang punggung, anggota filum invertebrata antara lain amoeba, cacing, keong, lalat, binatang laut

IN VITRO : Secara harfiah berarti “dalam gelas”, umumnya dipakai untuk menunjukkan keadaan atau percobaan pertumbuhan yang tidak dalam keadaan alamiah; jadi, di laboratorium dalam biakan dengan medium buatan, tidak dalam sel atau jaringan hidup

IN VIVO :  “dalam sesuatu yang hidup”; umumnya dipakai untuk menerangkan keadaan atau percobaan pertumbuhan dalam keadaan alamiah sel atau jaringan hidup; jadi, bukan dalam medium buatan; atau   Reaksi atau proses yang terjadi di dalam sel hidup

IRIS : Cakram pada mata, bundar, tipis, dan mampu berkontraksi, terletak di antara kornea dan lensa, mengelilingi pupil

ISOGAMET : Gamet-gamet yang jenis kelaminnya berbeda, tetapi secara morfologi tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya

ISOGAMI : Perkawinan antara dua isogamet; keadaan tidak terjadinya diferensiasi gamet menjadi jantan atau betina; dijumpai pada ganggang hijau, fungi, dan juga Protozoa

ISOKROMATIK : Berhubungan dengan sel atau jaringan yang memiliki warna sama dalam proses pengecatan

ISOLASI REPRODUKSI : Isolasi yang menyebabkan tertutupnya pertukaran gen antara populasi yang mempunyai sifat-sifat genotype yang berbeda, misalnya bentuk alat-alat reproduksi, biologi bunga, atau tingkat fertilitasnya

ISOMER : Mempunyai bentuk yang sama

ISOTOPE : Duplikat (bagian dari suatu nomor koleksi yang dikumpulkan dalam waktu yang sama) dari holotipe

IRRITABILITAS : Gerak yang dilakukan oleh tumbuhan untuk merespon perubahan yang diterima dari lingkungannya.

IMUNISASI : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin

ION : Atom atau gugus atom yang telah kehilangan atu memperoleh elektron sehingga memperoleh muatan

ION NEGATIF : Atom bermuatan listrik negatif

ION POSITIF : Atom bermuatan listrik positif

ILEUM : Usus penyerapan

IMPLANTASI : Penempelan zigot hasil fertilisasi pada dinding rahim

INSEMINAI BUATAN (kawin suntik) : Proses memasukkan sperma hewan jantan ke dalam rahim hewan betina yang dilakukan dengan bantuan alat tertentu (alat suntik).

INSPIRASI : Proses masuknya oksigen ke paru-paru

IDENTIFIKASI : Proses penentuan identitas individu atau spesimen suatu takson dengan membanding-bandingkannya dengan contoh spesimen yang identitasnya sudah jelas

IDIOBLAS : Sel yang terdapat dalam satu jaringan yang berbeda, baik dalam bentuk maupun isinya dari sel-sel sekitarnya, misalnya sel yang berisi tannin

IDEOGRAM : Diagram tentang kromosom yang menunjukkan ukuran-ukuran relatif kromosom, letak sentromer traban, dan bagian-bagian sekunder yang lain

IDIOPLASMA : Bagian protoplasma yang berfungsi/berperan khusus dalam penerusan sifat-sifat keturunan

IKATAN MEDULA : Jaringan pembuluh yang terletak dekat dengan tabung pusat suatu batang

IKATAN PEMBULUH : Berkas jaringan penghantar pada tumbuh-tumbuhan yang terdiri atas xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis)

IKATAN PEMBULUH BIKOLATERAL : Jaringan pembuluh yang floemnya terletak di kedua sisi xylem




J




JANTUNG : Organ yang mengatur peredaran darah pada binatang dan manusia; organ ini berotot kuat, berongga dengan beberapa ruang yang masing-masing dilengkapi dengan sebuah katup yang berfungsi sebagai pengatur arah sirkulasi darah ke seluruh tubuh; otot-otot jantung berkontraksi secara otomatis dan beritme

JARINGAN : Kumpulan sel atau hifa yang mempunyai fungsi yang sama; merupakan unsur pembentuk organ atau bagian tubuh

JARINGAN ADIPOSA : Jaringan lemak; jaringan penghubung yang sel-selnya mengandung lemak berbentuk bulatan-bulatan besar

JARINGAN DASAR : Dalam botani, semua jaringan dewasa yang tidak termasuk epidermis, periderma, atau jaringan pembuluh

JARINGAN OTOT : Jaringan yang terdiri atas sel-sel serat khusus yang berfungsi untuk menggerakkan atau berkontraksi, dibedakan menjadi otot sadar yang menggerakkan anggota badan (kaki, tangan, dsb), otot halus yang menyebabkan gerakan kembang-kempis pada usus dan anus, dan otot janutng yang menyebabkan denyut jantung

JARINGAN PEMBULUH : Jaringan yang sebagian besar berfungsi sebagai organ penyalur semua kegiatan pada tumbuhan tingkat tinggi; umumnya terdiri atas floem dan xilem yang kemudian membentuk suatu sistem peredaran ke seluruh tubuh tumbuhan

JARINGAN PERANTARA : Parenkima yang terdapat di antara dua jaringan pembuluh sekunder pada monokotil

JARINGAN SARAF : Jaringan yang tersusun dari sel saraf (neuron) dan jaringan pembantu (neuroglia) berupa sel-sel serabut dan lapisan pembungkus dari bahan fosgolipid (myelin)

JARINGAN SOMATIK : Jaringan yang tersusun dari sel tubuh (tidak berfungsi untuk kawin)

JARINGAN TAPIS : Jaringan utama yang terdapat pada floem tumbuhan

JASAD RENIK : Makhluk hidup sederhana terbentuk dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar atau mikroskop, berupa tumbuhan atau hewan; biasanya hidup secara parasit atau saprofit; contoh: bakteri, kapang, ragi, amoeba

JARI-JARI EMPULUR : Bagian jaringan yang terletak di antara jaringan pembuluh; disebut juga daerah antarberkas

JENIS (species) : Unit terendah pada klasifikasi yang umum dipakai; nama-nama umum pada hewan atau tumbuhan juga mengacu pada nama jenis, misalnya kuda, biri-biri, manusia, ketela pohon, dan coklat

JURASIK : Periode pertengahan dari Mesozoikum antara 155 dan 130 juta tahun yang lalu; periode ini ditandai dengan merajalelanya dinosaurus, munculnya binatang menyusui primitif dan melimpahnya tumbuhan berbuah runjung

JANTAN : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma

JARING-JARING MAKANAN : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring-jaring yang saling berhubungan

JUNK FOOD : Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi

JANTUNG KORONER : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung

JAKUN : Tempat pita suara pada batang tenggorokan

JANIN : Calon bayi yang berada dalam kandungan

JEJENUM : Usus kosong

JAMUR (fungi) : Nama umum semua anggota dunia jamur (regnum fungi)

JAMUR KARAT : Nama umum jenis jamur yang tergolong bangsa Pucciniales; disebut demikian karena massa spora yang dibentuknya menyebabkan tempat tumbuhnya menjadi kelihatan berkarat; banyak di antaranya merupakan penyakit tanaman yang serius

JAMUR LENDIR : Sekelompok jamur yang tergolong kelas Myxomycetes dan disebut demikian karena stadium vegetatifnya sering kelihatan seperti lendir

JAMUR MERANG : Jamur Volvariella volvacea yang berbentuk tudung payung; banyak ditanam orang di Asia Tenggara pada bedengan yang tersusun atas merang dan atau sekam dalam keadaan lembab dan suhu +- 30 derajat celcius; tubuh buahnya yang enak dimakan sering diperjualbelikan sebelum tudungnya berkembang


kamus biologi huruf FGHIJ kamus biologi huruf FGHIJ Reviewed by bayi on Mei 25, 2022 Rating: 5

About

LINK VIDEO