antibiotik
antibiotik
memberi relawan wanita dengan pil antibiotik ciprofloxacin hasilnya semua populasi bakteri menguntungkan bagi manusia lenyap, kesimpulan penelitian ini adalah bahwa antibiotik mematikan bakteri baik di tubuh, memberikan dilakukan dalam 2 fase dimana setiap fase lamanya 4 hari, peneliti juga mengetes DNA di tinja dari para relawan guna meneliti jenis mikrobanya, adanya hubungan simbiosis dengan Mikroba , Mikroba dalam usus membantu manusia mencerna makanan akibatnya kuman jahat menjadi berkurang ,tidak adanya mikroba menguntungkan dalam tubuh manusia dapat memicu alergi ,mendorong penyebaran bakteri super yang resisten terhadap obat-obatan dan obesitas , Lactobacillus reuteri yang ada dalam ASI melindungi tubuh dari infeksi rotavirus, bakteri tertentu memicu nafsu makan juga pemicu peradangan usus, seperti penyakit kolitis dan Crohn , mengonsumsi antibiotik berpotensi memicu strain jahat .
tidak ada antibiotik yang mampu bertahan lama melenyapkan bakteri,
lahirnya bakteri super yang resisten terhadap semua antibioitik ampuh tidak mengherankan dalam dunia kedokteran,sebab sudah umum bila semua bakteri akan menjadi resisten terhadap antibiotik multiresisten, bakteri menjadi resisten oleh sebab banyak cara, salah satunya . memisahkan dirinya secara genetik lalu menjadi bakteri baru yang kebal sebab bermutasi men transfer gen antibiotik ke bakteri lain, bermutasi dalam hal ini memodifikasi protein, yaitu turunya afinitas ikatan protein bakteri dengan antibiotik , protein tahan terhadap kehilangan efisiensi karena mutasi , mutasi genetis yang berbeda akan menciptakan tipe resistensi yang berbeda ,
bakteri super menghasilkan enzim NDM-1, mutasi membuat bakteri menghasilkan zat enzim yang dapat mematikan antibiotik,
resistensi akibat bakteri plasmids and transposons mentransfer gen antibiotik ke bakteri lain, bakteri lain memperoleh gen-gen anti antibiotik dari bakteri lain dengan cara yaitu melakukan perkawinan konjugasi, sehingga bakteri mentransfer materi kode-kode genetik, yang anti antibiotik ke bakteri yang lainnya, oleh sebab itu disarankan
pasien yang memiliki penyakit ringan seharusnya tidak perlu diberikan antibiotik, pasien seharusnya menghabiskan antibiotik yang disediakan oleh dokter bila tidak dihabiskan akibatnya berbahaya,
selain itu antibiotik yang dibeli tanpa resep dokter mengakibatkan resisten terhadap semua antibioitik , yang terjadi belum tentu antibiotik mampu mengatasi penyakitnya, sebab mengonsumsi asupan antibiotik secara sembarangan justru pasien melahirkan bakteri jenis baru yang lebih ganas , bakteri ganas ini tidak bisa diatasi secara sembarangan harus ada dosis tinggi dan komposisi zat kimia khusus, bakteri multiresisten mengandung gen NDM-1 (New Delhi metallo-beta-lactamase-1) lebih dari satu jenis ,bakteri yang multiresisten ini berasal dari kelompok gram negatif seperti Klebsiella dan E.Coli , gram positif seperti Staphylococcus ,
bakteri super mempunyai gen berbeda, gen penyebab resistensi seperti gen MEC-A yang dimiliki Staphylococcus , gen betalactamase seperti NDM-1, gen-gen ini disebarkan oleh kuman dengan berbagai cara, sehingga kebal terhadap obat, Victor Nizet, seorang pakar farmasi dan penyakit menular dari University of California, San Diego, Amerika Serikat,mengungkapkan bahwa
Infeksi bakteri super yang mengandung gen NDM-1 tidak mematikan , bakteri ini tetap berbahaya bagi pasien berdaya tahan tubuh lemah, bakteri ini tidak langsung mengakibatkan kematian namun menimbulkan infeksi di saluran kemih bayi , lanjut usia dan pasca-operasi, bakteri ini sulit diatasi dengan antibiotik biasa sebab kuman sudah resisten terhadap antibiotik ,diperlukan antibiotik luar biasa yang belum pernah ada, gen NDM-1 berada di bakteri yang hidup dalam pencernaan, seperti bakteri E-coli, bakteri E-coli dari famili berbeda dari MRSA, berkat gen NDM-1 satu satunya yang diandalkan bakteri ini dapat menyerang antibiotika, penisilin .
seperti yang tertulis pada jurnal The Lancet Infectious Diseases , Walsh Timothy peneliti dari Universitas Cardiff Inggris yang mengoleksi sampel bakteri super dari
pasien yang diteliti di laboratorium nasional Inggris sejak 2007 hingga 2009 menemukan bakteri yang menghasilkan enzim NDM-1 pertama kali ditemukan pada pasien yang baru kembali menjalani bedah plastik di Pakistan, Banglades, India, maka operasi plastik atau bedah kosmetik kemungkinan salah satu penyebab penyebaran bakteri super hingga Kanada, Inggris, amerika, Australia, Swedia, sebab RS Chennai dan RS Haryana india juga menyediakan dan menerima perbaikan bedah plastik dengan biaya terjangkau untuk pasien-pasien dari negara Eropa ,
peneliti menemukan beberapa pasien positif bakteri NDM-1 dari RS Chennai, RS Haryana, Banglades ,inggris , India, dan Pakistan. Beberapa orang Inggris yang positif terkena NDM-1
Bakteri NDM-1 kebal antibiotik carbapenems, antibiotik carbapenems adalah obat yang berfungsi sebagai emergency untuk mengatasi infeksi yang diakibatkan kuman-kuman resisten seperti C-Difficile dan Methicillin-Resistant Staphyloccus Aureus (MRSA)
jenis bakteri yang resistan terhadap antibiotik terus semakin bertambah mengakibatkan biaya penelitian pengembangan obat baru semakin tinggi dan kesulitan pengobatan ,
resistensi antimikroba merupakan mekanisme alami akhir akhir ini sebab mikroba mengembangkan mekanisme proses mempertahankan diri dari antibiotik , manusia juga ikut mempercepat proses penyebarannya dan resistensinya, resistensi lebih cepat daripada kecepatan penemuan obat antimikroba baru, menyebabkan adanya perlombaan setiap muncul obat antibiotik baru selalu diiringi dengan resistensi ,muncul lagi obat antibiotik baru untuk mengatasi resistensi namun didahului resistensi yang lebih cepat berkembang daripada obat ,
bakteri yang resistan antara lain Salmonella typhi yang resistan terhadap obat antibiotik Streptococcus pneumonia dan chloramphenico , bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sebelumnya resistan sangat rendah terhadap obat INH maka kemudian tingkat resistensinya meningkat semakin tinggi, bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis yang resistan terhaap banyak obat termasuk obat Methicillin, bakteri Staphylococcus aureus resistan terhadap obat Vancomycin, resistansi terhadap antibiotik menjadi masalah yang serius untuk mengatasi hal ini disarankan pada setiap rumah sakit untuk memiliki peta kuman dengan pemeriksaan,dengan memiliki peta kuman maka akan diketahui daftar nama lengkap kuman beserta pengidapnya bila telah resistan dan juga cara mengatasinya ,
antibiotik tinja
pakar penyakit menular asal Australia bdan Associate Profesor Patrick Charles, dari Department Penyakit Menular di Austin Health, Australia,mengungkapkan bahwa ada bukti bahwa transplantasi tinja mampu mengakibatkan pasien mewarisi hampir semua sifat psikologis dan fisik dari pendonornya , bahkan termasuk mewarisi bentuk tubuh ,peneliti juga memberi bukti secara langsung efek samping dari masalah ini di hadapan para ilmuwan pada kongres ‘Royal Australasian College of Physicians’ di Melbourne,sebelumnya transplantasi tinja sangat populer guna mengatasi sindrom iritasi usus besar, kelelahan kronis, parkinson’s, autisme ,
bahwa metode pengobatan ini sudah pernah diterapkan pada pengobatan medis sejak tahun 1950 namun saat itu hingga saat ini para peneliti masih sedang mengamati dampaknya,transplantasi tinja dipakai untuk mengganti bakteri usus dari orang yang memiliki komplikasi sesudah pemakaian antibiotik dalam waktu lama, metode perawatan perawatan yang mengikutsertakan transplantasi tinja pendonor ke dalam usus pasien guna memperbaiki keseimbangan bakteri baik dan jahat,adanya perubahan dalam campuran bakteri dalam tubuh anda saat Anda memperoleh transplantasi ini , kemudian akibat dari ini semua adalah membuat anda mewarisi beberapa karakteristik pendonor, anda telah mewarisi bentuk tubuh pendonor, seperti bila pendonor mengalami kegemukan maka anda akan menjadi seperti itu,
beberapa orang yang tidak pernah merasa memiliki depresi kemudian orang tersebut memperoleh transplantasi dari orang lain yang memiliki mental depresi berat , orang itu akhirnya mengalami depresi , sebelumnya peneliti mampu menumbuhkan bakteri yang berbeda pada sampel tinja, namun dengan teknologi DNA, peneliti menemukan banyak hal yang belum di ketahui, banyak bakteri tidak hidup berkembangbiak di laboratorium sehingga peneliti tidak mampu mengidentifikasi sampel sampel tinja , transplantasi tinja sekarang ini bukan sebagai pengobatan umum,bila seseorang memperoleh resep antibiotik lalu mengalami dan memiliki bakteri jahat di usus , maka ini diatasi dengan antibiotik, namun kadang antibiotik tidak berguna , sehingga terpaksa harus melakukan transplantasi tinja guna memperbaiki kekurangan antibiotik,
Profesor Thomas Riley, salah seorang pakar bakteri Clostridium difficile di Australia,Doktor Thomas Louie dari Universitas Calgary di Kanada mengungkapkan bahwa pengobatan pengobatan antibiotik tradisional membahayakan perut pasien,oleh sebab itu ada metode baru yaitu transplantasi bakteri usus yang terbukti berhasil, mengatasi bakteri Clostridium difficile ini dengan standar antibiotik, akan merusak flora di perut sehingga infeksi kambuh kembali ,
pengobatan bakteri Clostridium difficile dengan cara tradisional menyebabkan infeksi
Infeksi bakteri Clostridium difficile sangat berbahaya akibatnya, sebab penderita akan mengalami kegagalan fungsi ginjal,diare hebat, penurunan berat badan, sebelumnya pasien yang mengidap infeksi bakteri Clostridium difficile diatasi dengan transplantasi feses yaitu memasukkan kotoran tinja yang berasal dari orang yang sehat kedalam usus pasien yang mengidap infeksi bakteri Clostridium difficile ,akhir akhir ini peneliti berhasil menciptakan metode mencuci sampel kotoran dari pendonor kemudian menguranginya hingga hanya tinggal bakteri bakteri baik dan penting yang kemudian dapat ditelan , sebenarnya pil ini hanya berisi bakteri, yang didalam pil ini mirip selai kacang, pil ini tidak beracun tidak bau sebab semua zat beracun zat tidak berguna telah dibersihkan dicuci hanya menambahkan sedikit garam agar terasa ringan, kemudian di masukkan ke dalam kapsul kapsul, kapsul ini kemudian akan mengeluarkan ribuan bakteri di dalam perut pasien,metode terbaik guna memperoleh bakteri baik adalah dengan cara mengambil sampel tinja dari pendonor yang sehat yang dinamakan sistem transplantasi dubur dasar , para peneliti harus memastikan donasi feses yang akan dimanfaatkan tidak mengandung bakteri yang menulari dan menyebabkan infeksi, apakah mengandung cacing parasit , cacing pita,cacing gelang,cacing kremi,cacing tambang atau tidak, para pendonor berasal dari anggota keluarga pasien, bukan orang asing, orang tidak dikenal,tetangga, musuh, orang lain, transplantasi feses sudah berhasil, hasil transplantasi feses sudah bagus, 95 % lebih baik dari pada pengobatan dengan obat-obatan,
overdosis atau penyalahgunaan obat obatan antibiotik yang secara berlebihan dikonsumsi mampu melenyapkan bakteri baik di usus ,mual ,mules ,perih ,kembung , oleh sebab itu perlu memanfaatkan bahan bahan alamiah saja sebagai antibiotik alami yang aman tidak berdampak apapun namun juga efektif melenyapkan bakteri , virus , jamur yaitu antara lain:
penyalah gunaan antibiotik
Dr.Jane Garbutt, peneliti dan dokter anak dari Washington University School of Medicine
peneliti dari University of British Columbia,Brett Finlay, ahli mikrobiologi dari University of British Columbia ,Marc Ouellette, Direktur Ilmiah dari CIHR yang didanai oleh Canadian Institute of Health Research (CIHR) seperti yang tertulis pada journal EMBO report mengungkapkan bahwa mengonsumsi antiobiotik sembarangan tanpa resep konsultasi dokter menyebabkan resistensi kuman terhadap obat antibiotik, tidak sampai disitu saja
mengonsumsi antiobiotik sembarangan tanpa resep konsultasi dokter meningkatkan potensi keparahan penyakit asma alergi ,mengonsumsi antiobiotik sembarangan tanpa resep konsultasi dokter menyebabkan kerusakan bakteri pada usus sehingga menimbulkan penyakit asma,paparan antibiotik dapat memicu perkembangan asma ini pun telah dibuktikan oleh beberapa peneliti,peneliti juga meneliti bagaimana efek dua jenis antibiotik yaitu streptomisin dan vankomisin, mampu mempengaruhi ekosistem bakteri dalam usus,sebab vankomisin mampu mengubah komunitas bakteri di dalam usus dan meningkatkan keparahan dari asma pada tikus sebagai hewan percobaan,sedangkan antibiotik pada tikus dewasa tidak mempengaruhi kerentanan tikus terhadap asma, potensi resiko penyakit asma akan mudah dialami lebih dari jutaan orang di seluruh dunia khususnya pada anak-anak yang berdiam di negara industri,sebab di dalam usus manusia ternyata terbukti terdapat lebih dari 100 triliun bakteri,yang terdiri dari lebih dari 1.000 spesies jenis bakteri,pembaharuan sanitasi dan penggunaan antibiotik secara global , diperkirakan sebagai salah satu penyebab musnahnya spesies bakteri yang baik dan bermanfaat di dalam usus manusia yang mungkin bakteri ini berperan dalam sistem kekebalan tubuh , mikroba merupakan tokoh utama yang berperan penting dalam kesehatan manusia , gangguan pada bakteri berhubungan dengan kualitas kesehatan manusia yang menurun ,,
mengonsumsi antibiotik dan alkohol sekaligus berdampak negatif tergantung jenis antibiotiknya,alkohol tidak mengurangi khasiat antibiotik,namun masing masing antibiotik dan alkohol memiliki dampak sama seperti pusing, ngantuk,bila dikonsumsi bersama sama akan pusing ngantuk semakin parah,yang tidak boleh dicampur alkohol yaitu jenis antibiotik seperti trimethoprim sulfamethoxazole, metronidazole, tinidazole,sebab memicu jantung berdetak keras, sesak napas,
seperti yang tertulis pada Canadian Medical Association Journal ,peneliti University of Montreal, Quebec mengungkapkan bahwa penyakit ISK atau infeksi saluran kemih disebabkan serangan bakteri ,namun harus hati hati dalam memilih obat antibiotik ,untuk mengobati ISK sebab beberapa obat antibiotik jenis antibiotik seperti metronidazol, sulfonamida,makrooksida, kuinolon, tetrasiklin memicu kelahiran prematur atau berat lahir rendah, risiko keguguran di awal kehamilan usia kehamilan di bawah 14 minggu bila digunakan berlebihan secara terus menerus tanpa resep dokter,namun obat antibiotik penisilin seperti Augmentin, ampisilin, amoksisilin sangat aman dikonsumsi wanita hamil,
alexander fleming sebagai penemu salah satu jenis antibiotik penisilin mengungkapkan bahwa overdosis obat mengakibatkan resistensi bakteri, tidak semua penyakit memerlukan antibiotik ada beberapa penyakit yang tidak terlalu memerlukan antibiotik ,antara lain yaitu :
-flu, batuk ,pilek disebabkan oleh virus, antibiotik tidak mampu mengatasi virus,
-antibiotik diberikan ketika gejala radang tenggorokan berlangsung lebih dari 10 hari,
-sinusitis disebabkan oleh virus,sinusitis dapat sembuh tanpa pengobatan sesudah 1 minggu,
-umumnya penyakit infeksi telinga dapat sembuh sendiri dalam 3 hari tanpa antibiotik, Antibiotik hanya diberikan pada anak anak yang mengalami infeksi berat,
-antibiotik tidak mengatasi gatal,kemerahan gejala eksim ,antibiotik diberikan ketika ada infeksi bakteri seperti luka penuh nanah benjolan
-mata merah bisa disebabkan oleh virus yang akan hilang dalam waktu 10 hari, antibiotik hanya diberikan pada mata merah yang menularkan bakteri ,
Antibiotik tidak efektif untuk virus flu, infeksi jamur, Antibiotik hanya untuk bakteri,reaksi alergi hipersensitivitas antibiotik bisa terjadi pada obat apapun, alergi ringan gejalanya ruam kulit, sedang alergi parah dinamakan anafilaksis yang gejalanya pembengkakan lidah, wajah, bibir ,sesak napas, mengi, gatal-gatal,
antibiotik menimbulkan beberapa reaksi dampak buruk ,yaitu antaralain:
- Antibiotik fluoroquinolones, sulfonamid, penisilin, sefalosporin, menyebabkan Toxic Epidermal Necrolysis dan Sindrom Stevens-Johnson ,
dengan gejala luka pada selaput lendir, ruam, kulit terkelupas,
- alergi nekrolisis epidermal toksik ,Sindrom Stevens-Johnson ,Toxic Epidermal Necrolysis, akibat obat obatan untuk mengatasi gangguan kulit dan gangguan selaput lendir
-antibiotik yang diberikan secara intravena dalam pembuluh darah, menimbulkan reaksi situs dan flebitis (radang pembuluh darah)
pembuluh vena dan daerah yang terkena jarum intravena menyebabkan kulit panas,merah, bengkak ,oleh sebab itu jarum harus dicabut dan dimasukkan kembali di tempat lain guna membersihkan reaksi tempat suntikan ini,
pasien penerima antibiotik dapat mengalami diare disebabkan adanya pembasmian flora usus normal sebagai dampak dari antibiotik yang dikonsumsi, keracunan antibiotik memicu pertumbuhan bakteri menular Clostridium dificile,antibiotik yang memicu diare yaitu cefixime, amoksisilin klavulanat, ampisilin, tetracycline,eritromisin,klaritromisin,azitromisin,fluoroquinolones,sefalosporin,antibiotik mengubah keseimbangan flora normal dalam organ vital wanita,
yang dampaknya pertumbuhan jamur Candida albicans dalam organ vital wanita ,mulut,kulit,saluran pencernaan,namun tidak mengakibatkan penyakit dan gejala,pemberian antibiotik akan mengakibatkan jamur berkembang pesat,