dampak film menakutkan
seperti yang tertulis pada jurnal Psychological Medicine, Dr Hermann Brugger, kepala Institute of Mountain Emergency Medicine di Eurac Research Bolzano, Italia mengungkapkan bahwa peneliti menjelaskan penyebab mengapa pendaki sudah pernah mendengar suara-suara misterius pada ketinggian tertentu, namun asal suara tidak diketahui , sebab di ketinggian paling tinggi , pendaki gunung akan mengalami gangguan psikosis, psikosis yaitu gangguan mental yang menyebabkan seseorang tidak merasa ada pada dunia nyata, ini termasuk delusi dan halusinasi yang mengakibatkan perasaan aneh , psikosis yang dirasakan di gunung dengan ketinggian lebih dari 7.000 meter dari atas permukaan laut dinamakan psikosis Ketinggian Terisolasi, pada tahun 2008 Dr Jeremy Windsor sebagai ahli anestesi sudah pernah mengalami ketika mendaki Gunung Everest pada ketinggian lebih dari 8,2 kilometer, , Dr Jeremy Windsor mengaku pernah bertemu seorang laki laki yang mengaku bernama Jimmy , laki laki itu menemuinya sepanjang hari, kemudian hilang , jadi psikosis ini merupakan gejala akibat kekurangan oksigen di dataran tinggi yang memicu penumpukan cairan berpotensi menghentikan aktifitas otak dan paru-paru , bahwa penyakit ketinggian berbeda dengan keadaan Psikosis Ketinggian Terisolasi , peneliti menganalisis data 83 fenomena kasus psikosis di dataran tinggi diJerman, Peneliti mensimulasikan psikosis ini dengan menempatkan relawan normal sehat dalam kamar yang kondisi suhu rendah ,tekanan udara rendah, oksigen rendah seperti berada di ketinggian ekstrem, hasil penelitian ini , menemukan bahwa relawan juga mendengar suara-suara, ini tidak berkaitan dengan penyakit jiwa atau penyakit ketinggian, psikosis dapat terjadi karena kekurangan oksigen atau gejala awal pembengkakan di area otak tertentu ,gejala psikosis ini hilang sesudah pendaki gunung menuruni gunung , para peneliti akan bekerja sama dengan dokter Nepal guna mengetahui seberapa sering pendaki mengalami Psikosis Ketinggian Terisolasi, Badan Kesehatan Nasional Inggris,Eric Weiss, profesor bidang kesehatan darurat Univeritas Stanford puncak Everest merupakan puncak tertinggi di dunia , dengan tinggi 8.850 meter dari permukaan laut, 4 orang pendaki dan seorang porter tewas dalam ekpedisi menuju puncak ,penyebab kematian pendaki adalah penyakit ketinggian dan longsor , bila pendaki tetap berada di bawah ketinggian 3.600 meter, maka penyakit ketinggian tidak menjadi buruk , penyakit ketinggian timbul saat seseorang mencapai ketinggian 2.440 meter, tanda gejala penyakit ketinggian ,yaitu sakit kepala, kelelahan ,bila tidak secepatnya mendapat bantuan medis, menyebabkan seseorang kesulitan berjalan, kehilangan kesadaran,kebingungan, sesak napas, batuk cair berwarna merah dan berbusa, ketika seseorang berada di Base Camp Khumbu Glacier pada ketinggian 5400 meter, kadar oksigen hanya 50 persen dari normalnya, kadar oksigen akan semakin menurun dan tekanan udara semakin rendah hingga sepertiganya ketika berada di puncak Everest , penurunan tekanan udara dan oksigen mengakibatkan penyakit ketinggian , pengurangan oksigen dan tekanan udara mengakibatkan penumpukan cairan di otak atau paru-paru , selanjutnya seseorang akan kehilangan koordinasi, selanjutnya menyebabkan koma bahkan kematian, penumpukan cairan pada paru-paru menyebabkan seseorang susah bernapas, mirip sama seperti tenggelam,dampaknya menyebabkan kematian, jika telah mengalami penyakit ketinggian ringan di ketinggian 2.400 meter, pendaki harus menunda perjalanan, selama 48 jam, disarankan pendaki untuk turun 400 meter diatas permukaan laut ,
Benjamin Radford, psikolog di Skeptical Inquirer Science mengungkapkan bahwa dalam dunia nyata hanya beberapa orang pernah mengalami hal hal aneh seperti pada film Doctor Strange yaitu pengalaman Stephen Strange keluar dari raga sejenak kemudian masuk kembali untuk melanjutkan hidup di dunia,sebab sebenarnya peristiwa keluar dari tubuh sebenarnya adalah hanya mimpi,sebab bila memang hal ini nyata seharusnya ada cara sederhana untuk membuktikannya,seperti peneliti menempatkan sesuatu pada 10 tempat berbeda kemudian seseorang yang mampu keluar raga diwajibkan mendeskripsikan letaknya ,hasil penelitian neurologi dan saraf Dr Sam Pania peneliti resusitasi kritis NYU Langone School of Medicine, New York, mengungkapkan bahwa manusia yang meninggal tidak langsung cepat tidak sadar sebenarnya manusia masih tetap sadar beberapa jam sebelum akhirnya benar-benar meninggal,begitu jantung berhenti berdetak otak manusia tidak langsung mati, saat detak jantung dan pernapasan berhenti selama 4 hingga 30 detik manusia masih sadar ,sebab ini berhubungan dengan waktu korteks serebal dalam otak yaitu bagian otak yang mengendalikan fungsi ingatan yang lebih tinggi mampu bertahan tanpa oksigen, ini merupakan hasil penelitian setelah peneliti meneliti 150 relawan yang sudah pernah mengalami berhenti jantung kemudian dibantu dengan CPR,relawan yang mengalami berhenti jantung tetap dapat melihat sang dokter berusaha menyelamatkan nyawanya,selama berhenti jantung, manusia tidak memiliki refleks dari otak ,gelombang otak dari korteks serebral tidak terdeteksi,diperlukan waktu berjam-jam sehingga organ manusia benar-benar tidak berfungsi,ketika jantung berhenti berdetak, dokter melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation), guna
memberikan oksigen agar otak berfungsi,
penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ternyata seseorang yang merasa ketakutan saat menonton film horor dokumenter atau yang diangkat dari kisah nyata pengalaman seseorang ini mempengaruhi dan bermanfaat baik bagi otak, imajinasi dari film horor yang mempengaruhi khayalan penontonnya pun juga menjadi nyata,perasaan takut pada dasarnya ada pada setiap manusia sejak lahir akan muncul kembali dari pada pengalaman hidup yang membuat seseorang trauma akibat suka terlalu banyak menonton film horor,
dampak film menakutkan
Natalie Riddell, sebagai seorang ahli imunologi di University College London
Mark Griffiths, sebagai profesor perilaku kecanduan di Nottingham Trent University,Coventry University dan Glenn Sparks, sebagai seorang profesor komunikasi dari Purdue University mengungkapkan bahwa apakah ada salah satu dari kalian para pembaca suka film horor, apabila menjawab suka , maka film horor itu adalah film horor yang diangkat dari kisah nyata pengalaman seseorang yang pernah secara lengsung mengalami sendiri pengalaman pengalaman dalam kehidupanya yang berinterksi dengan kekuatan gaib disekitar nya, namun jika film itu hanya bohongan tidak mempunyai jalan cerita yang jelas tidak menggambarkan kehidupan manusia, tidak masuk akal, maka film itu tidak menyebabkan anda takut, bahkan anda mungkin banyak kecewa banyak kekecewaan gara gara film membuat anda tidak takut lagi kepada film horor , sebab film horor yang selama ini beredar itu kebanyakan hanya sekedar khayalan imajinasi buatan saja yang tidak relevan dengan kehidupan manusia,
ini merupakan hasil penelitian fisiologi setelah peneliti mengamati denyut jantung, pasokan oksigen, pasokan karbon dioksida,pasokan hormon,pasokan aliran darah ,suhu badan para penonton film , mempelajari efek film horor pada orang yang menontonnya,hasilnya, ketika seseorang menonton film horor, maka telapak tangan berkeringat, denyut jantung nya akan naik 15 kali per menit,tekanan darah meningkat, ditambah suhu tubuh turun beberapa derajat tidak hanya sampai itu saja bahkan otot-otot menegang, aliran darah yang mengalir ke bagian tubuh lain akan menurun, memicu turunya suhu tubuh disertai merinding ,
ini semua disebabkan respon fight-or-flight , yaitu seperti yang dialami seseorang yang stres,
dilihat dari segi hiburan, film horor memang ditujukan dan dimaksudkan utamanya hanya untuk kalangan orang orang yang sebelumnya belum pernah mengenal apa itu televisi, apa itu film,apa itu video,apa itu horor,apa itu seram, apa itu hantu,apa itu bioskop sehingga dengan hanya sekedar acara tontonan yang belum pernah dilihat seperti yang dialami kalangan golongan orang orang seperti itu maka tontonan seram mampu menghibur diri,mengherankan,sekaligus menakutkan ,namun berbeda dengan kalangan golongan orang orang sebelahnya seperti mereka mereka yang sudah pernah sering melakukan aktifitas menonton film dibioskop ,maka akan membuat mereka bosan biar bagaimanapun berbeda beda macam ragam jalan cerita namun bagi golongan orang orang sebelahnya ini adalah tontonan yang tidak mendaoat perhatian,
penelitian dari University of Westminster mengindikasikan bahwa film memicu adrenalin film selama 90 menit membakar 113 kalori, setara kalori yang dibakar ketika seseorang berjalan kaki 30 menit, denyut jantung penonton naik ketika penonton menonton film horor, sehingga hormon adrenalin naik, hormon adrenalin memicu tingkat metabolisme tubuh, sehingga energi dalam tubuh cepat terbakar , sehingga berat badan menurun,seseorang yang menonton film horor, mengharapkan perasaan ketakutan yang sangat tinggi, perasaan terkejut yang sangat tinggi, ini terjadi karena seseorang diam diam tanpa ingin diketahui mencari peristiwa fenomena yang tidak pernah dialami dialam nya,
-menonton film horor sebagai katarsis, adalah guna memberikan pelepasan emosional sebab memiliki rasa keinginan rasa sesuatu yang tinggi yang sejak seumur hidupnya terpendam ,
-walaupun tengah berada diantara lingkungan yang tidak memungkinkan seseorang akan berusaha semaksimal mungkin mencari cari celah yang ada kesempatan yang ada untuk melampiaskan kesenangan untuk menemukan dan mendapatkan beberapa kesenangan yang berbeda beda dari yang paling berbeda ,
-penelitian ini juga sudah pernah mengambil sampel darah dari para relawan saat sebelum, selama, dan sesudah para relawan menonton film horor, hasilnya menunjukan bahwa kadar sel darah putih naik , sel darah putih umumnya naik oleh sebab respon terhadap infeksi, setelah para relawan menonoton film horor maka hormon adrenalin diproduksi , hormon adrenalin ini memengaruhi sistem kekebalan tubuh ,
-menonton film horor mengakibatkan otak melepaskan senyawa kimia seperti glutamat,dopamin, serotonin, ini menyebabkan lepasnya adrenalin yang mempunyai efek anestesi seperti obat,
-tahun 2015 penelitian oleh Leiden University mengindikasikan bahwa menonton film horor menyebabkan rentan pembekuan darah, ini merupakan hasil penelitian setelah peneliti
mengambil sampel darah 24 relawan sebelum ,selama dan sesudah menonton film horor, muncul adanya kenaikan produksi protein pembekuan darah (faktor VIII) sementara waktu dapat memicu pembekuan darah
tetapi , menonton film horor tidak menjadi penyebab gumpalan pembekuan darah selanjutnya,
pembekuan darah sebagai cara mengantisipasi kehilangan darah berat selama kondisi berbahaya,
-tetapi biar bagaimanapun juga , film horor kemungkinan rentan mengakibatkan seseorang meninggal bila sebelumnya mempunyai riwayat penyakit jantung ,
ketakutan ,depresi,sedih,susah, stres,sok, menderita, menangis,putus asa, cemas,gelisah, khawatir,tertekan, ketika menonton film horor meningkatkan produksi hormon adrenalin,
akibatnya pembuluh darah menyempit sehingga terpaksa jantung bekerja sangat keras membanting tulang memeras keringat dalam usaha memompa darah,
tidak hanya itu saja bahkan menonton film horor mampu mengakibatkan endotelium atau jaringan pada dinding pembuluh darah menyempit,sehingga aliran darah turun diikuti dengan meningkatnya tekanan darah,
percaya hantu
peneliti dari Chapman University, Amerika mengungkapkan bahwa
adanya keterkaitan antara ketakutan bencana alam dengan keyakinan hantu ,
survey di Amerika menganalisa 2.015 obyek ketakutan ,sehingga peneliti mengelompokkan jenis ketakutan, penelitiini melibatkan 1.500 relawan untuk diteliti ketakutan yang dimiliki,hasilnya,
41,4% relawan percaya pada hantu , 9,7% relawan yang benar-benar diselimuti ketakutan yang mendalam,seseorang yang percaya kemunculan hantu hantu yang berasal dari roh orang yang baru meninggal maka seseorang ini cenderung menjadi ketakutan ke banyak kengerian, artinya ketakutan utama yang sangat memengaruhi seseorang pada masalah fenomena arwah gentayangan dari seseorang yang meninggal dunia, seseorang yang memiliki tingkat pendidikan rendah lebih berisiko memiliki ketakutan walaupun persentasenya sangat sedikit ketimbang seseorang yang memiliki tingkat pendidikan sangat tinggi ,
ini disebabkan kemampuan mereka untuk mempercayai sesuatu yang mustahil tidak diimbangi dengan kemampuan pemikiran logika , dimana rendah tingginya tingkat logika seseorang biasanya diukur melalui tes I Q , faktor pendukung lain yaitu mitos ,film,cerita dari teman,pengalaman hidup, konspirasi yang mengakibatkan ketakutan bertambah,
![dampak film menakutkan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9aJ3M_172IFS4__c_FVd-sTDEibO88NiBWpuohD9qWoo_PCUMltRXXl_eLLtCLEGBoDAMQcukgsDJgImt5TtR2PamqcTk0RFlSVAlpn3UmYVCYq_QFXaW5QcUNNcKDZPxl80WJ3whE5-g/s72-c/20180308190811.jpg)