mampu merasakan sakit

keluarga Marsili   

  Dr Abdella Habib dari Qatar University mengungkapkan bahwa bila manusia tak bisa merasakan sakit seperti Keluarga Marsili di Italia manusia tak dapat merasakan bila tubuh terluka, ini menjadi bahaya, sebab bila ketika mengalami masalah manusia tidak menyadarinya, seorang wanita,2 anak perempuannya, dan 3 cucunya tidak mampu merasakan sakit,tak mampu merasakan suhu,beberapa kali telah mematahkan tulang tanpa di sadari, namun dengan menganalisa genetika keluarga ini dan tikus, para peneliti menemukan gen sebagai tokoh utama yang memainkan peran ketidakpekaan mereka terhadap rasa sakit, analisis genetik bahwa mereka memiliki sindrom Marsili, adalah satu satunya keanehan ,pada percobaan tikus mengindikasikan bahwa ZFHX2 sebagai gen rasa sakit yang normal, peneliti mengawasi memantau meneliti keluarga Marsili dengan beberapa tes , keluarga Marsili menyentuh suhu mulai dari -30 hingga 50 derajat celcius, keluarga Marsili memberikan informasi titik titik sakit, para peneliti juga berupaya mengurutkan genom kelarga dan menemukan terdapatnya mutasi pada gen ZFHX2, dimana gen ZFHX2 ini mampu mengubah bagaimana reseptor sakit menerjemahkan kode DNA ke dalam instruksi pembuatan protein, seseorang yang kedapatan tulangnya retak namun tanpa rasa sakit artinya ia mempunyai mutasi pada gen lain, bernama SCN11A,peneliti berupaya menentukan gen mana yang sesuai untuk menjadi target penghilang rasa sakit, tikus mutan tidak memperlihatkan kepada peneliti tanda gejala yang sama dengan manusia,sebab genetika rasa sakit manusia lebih kompleks, peneliti merekayasa tikus tanpa gen ZFHX2,hasilnya tikus ini aneh, tikus menjadi lebih hiperaktif dan mengalami depresi , dimana tikus yang telah diganti gen ZFHX2-nya, mengalami suhu tubuh dingin dan panas yang mengindikasikan mutasi gen sebagai penyebab mengapa keluarga Marsili tak mampu merasakan sakit,