jamur 1

 

INFEKSI JAMUR SISTEMIK PADA PASIEN IMMUNOCOMPROMISED

Keadaan immunocompromised yaitu gangguan  fungsi sistem kekebalan tubuh  humoral  dan   sistem kekebalan tubuh  selular  yang  dapat berlangsung cukup lama,  sebagai akibat pengobatan dengan sistem kekebalan tubuhosupresan atau pun akibat proses penyakit tertentu,  Pasien dengan keadaan immunocompromised menderita defisiensi sistem kekebalan tubuh dan merupakan sasaran utama berbagai penyakit infeksi yang dipicu  infeksi nosokomial, bakteri, jamur  dan  virus ,
 kondisi yang memicu defisiensi sistem kekebalan tubuh ,antaralain :
- Gangguan susunan saraf pusat yang dipicu tumor primer otak atau pun oleh metastasis memicu gangguan pada mekanisme protektif,   contohnya,
hilangnya refleks muntah, dapat memicu pneumonia aspirasi atau gangguan miksi dapat memicu timbulnya infeksi saluran kemih,
- Sebagian besar  infeksi dipicu oleh bakteri yang ada  dalam tubuh pasien sendiri,  Oleh sebab   itu kolonisasi bakteri yang ada dalam saluran napas
atau pun saluran cerna  perlu diwaspadai ,  ini  bergantung kepada keadaan
neutropenia,  Dua faktor yang menentukan kolonisasi bakteri ialah pemakaian antibiotik yang ekstensif dan jenis bakteri atau jamur yang ada di ruang rawat
tertentu seperti unit perawatan intensif atau bangsal onkologi,   pemakaian antibiotik spektrum-luas dapat mengubah flora anaerob dalam usus dan memicu
meningkatnya kepekaan terhadap mikroorganisme yang lebih virulen seperti P. Aeruginosa,
-Neutropenia
Neutropenia muncul  jika  jumlah neutrofil absolut <500 sel/uL untuk pasien dengan tumor padat atau <1000 sel/ul untuk pasien leukemia,  jika jumlah neutrofil menurun drastis  dan masa neutropenia cukup lama, maka risiko terjadinya infeksi oleh bakteri, jamur, virus atau mikroorganisme oportunistik akan meningkat secara nyata,  Khusus pasien yang sebelumnya telah memperoleh  kemoterapi  atau radioterapi akan lebih peka terhadap infeksi,
-Status nutrisi/gizi , Gizi yang baik penting untuk mempertahankan sistem
sistem kekebalan tubuh selular, karena  kurang  gizi  memicu penurunan fungsi limfosit dan fagositosis seperti halnya kesembuhan sawar kulit dan mukosa,
-Obstruksi pada saluran napas akan meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri anaerob, juga pada  obstruksi pada saluran kemih dapat  meningkatkan
risiko infeksi oleh bakteri tertentu , terutama   pada pasien dengan neutropenia atau immunocompromised,
-kerusakan pada sistem kekebalan tubuh selular dan humoral iradiasi, sitostatik dan kortikosteroid adalah pemicu gangguan dan perubahan pada sistem sistem kekebalan tubuh selular,  sedang  sistem  kekebalan tubuh humoral yang dalam keadaan normal akan bereaksi dengan melakukan opsonisasi bakteri dan membuat antibodi bakterisid akan mengalami gangguan jika  organ pembentuknya mengalami kerusakan (contohnya splenektomi),
-Perubahan pada sawar fisik Gangguan pada sawar fisik seperti kulit, saluran cerna, saluran kemih, mukosa saluran napas selama kemoterapi atau pun tindakan invasif akan merupakan tempat masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. penyebab  lain yang dapat merusak sawar pelindung yaitu aspirasi sumsum-tulang, ektravasasi , operasi, kateter intravena atau kateter saluran kemih, alat intubasi, tempat bekas suntikan,
Jamur Patogen pada pasien
Dalam keadaan normal relatif sedikit spesies jamur yang patogenik,  jamur adalah organisme yang hidup bebas di mana-mana dan apabila terjadi infeksi  oleh jamur pada seseorang yang sehat, biasanya berasal dari lingkungannya dan masuk ke dalam tubuh secara inhalasi, tertelan, ataupun secara langsung,  Dari
50.000-200.000 spesies jamur yang telah diketahui, hanya  kurang dari 200 jenis jamur saja yang tercatat dapat memicu penyakit pada pasien,  tetapi  lebih banyak lagi jenis jamur yang dapat memicu penyakit; contohnya pada immunocompromised, infeksi dapat dipicu oleh jamur yang dalam keadaan sehat hidup dalam mulut atau saluran cerna tanpa memicu penyakit,  Selain itu bisa  juga
dipicu oleh jamur yang berada di sekitarnya, infeksi jamur dibagi menurut tempat infeksi dan jenis patogenisitasnya, yaitu:
jamur oportunistik (pada keadaan immuno compromised) patogen sejati, dapat memicu penyakit pada orang sehat,  dangkal (superfisial): tetap berada di permukaan tubuh, dalam: menyerang jaringan atau organ yang lebih dalam,
Infeksi jamur superfisial terbatas pada bagian luar tubuh seperti kulit, rambut, kuku dan selaput lendir dan merupakan jenis infeksi yang paling sering ada namun umumnya tidak berat, pemicunya yaitu  golongan dermatofit, seperti spesies  Candida,  Microsporum, Trichophyton Epidermophyton , Spesies Candida, khususnya Candida albicans, merupakan jamur yang sangat patogen pada pasien,
Infeksi subkutis,  Infeksi jamur subkutis terdapat di bawah kulit,  jamur menembus kulit melalui tempat luka atau trauma


 jenis jamur patogen pada pasien  ,antaralain :
jamur patogen                        struktur                         jenis infeksi
epidermophyton floccosum          jaringan                     superfisial
microsporum audouinii          jaringan             superfisial
sporothrix schenckii               dismorfik              subkutis
spesies aspergillus              jaringan             sistemik
cryptococcus neoformans          ragi                 sistemik
histoplasma capsulatum          dismorfik             sistemik
coccidioides immitis               dismorfik             sistemik
blastomyces dermatidis           dismorfik             sistemik
paracoccidioides brasiliensis           dismorfik             sistemik
spesies mucorales               jaringan              sistemik
spesies candida                        ragi, hifa,pseudohifa                superfisial, sistemik
trichophyton rubrum                 jaringan             superfisial

dan memicu infeksi lokal yang kemudian  menyebar ke jaringan di sekitarnya dan bahkan dapat menembus tulang,  contoh infeksi jamur subkutis yaitu
chromoblastomycosis dan madura foot (mycetoma), sporothrix schenckii, suatu jenis jamur yang  ada  pada tanaman, dapat memicu abses subkutis dan ulkus bila masuk ke dalam kulit akibat tusukan duri atau kerikil,
Infeksi jamur sistemik dimulai dari infeksi lokal atau dari koloni jamur dalam saluran cerna atau selaput lendir lain yang kemudian menyebar ke berbagai alat tubuh lain,  Infeksi dapat juga dimulai dari paru karena jamur yang terhisap,  Jamur yang dapat memicu infeksi sistemik dibagi dalam dua kelompok patogen, yaitu  jamur patogen oportunistik dan jamur patogen sejati,  Jamur patogen oportunistik terdiri dari organisme yang  kurang virulen dan beradaptasi baik, contohnya yaitu  spesies Candida dan Aspergillus,  jika  organisme ini
masuk ke tubuh pejamu (hospes) dengan kondisi yang sangat lemah atau immunocompromised, maka infeksi yang terjadi biasanya berat dan tidak jarang mengancam jiwa. Tetapi spesies Candida  juga memicu  infeksi yang tidak berat,  Jamur patogen sejati hanya merupakan bagian kecil saja dari organisme yang dapat  memicu infeksi pada pejamu (hospes) tanpa adanya predisposisi tertentu, contoh  Histoplasma capsulatum dan  Cryptococcus immitis ,  Organisme ini  dapat menyesuaikan diri untuk hidup dalam tubuh hospes,
infeksi dengan jamur patogen sejati asimtomatik dan  ringan ,   terjadi di area  endemik,  Infeksi jamur sistemik (IJS) merupakan keadaan klinis yang  serius. Di Eropa dan Amerika Serikat, peningkatan yang cepat angka kejadian IJS telah
membuat jamur sebagai organisme patogen keempat atau kelima yang sering ada  dalam klinik,
Hal-hal yang memicu peningkatan IJS ,antaralain :
Pasien dengan operasi abdomen atau yang menderita kanker atau sedang dalam transplantasi  organ atau sumsum-tulang, pasien HIV ,  AIDS,
atau pasien di ruang perawatan intensif, merupakan pasien dengan risiko infeksi tinggi.
naiknya  jumlah  pasien lanjut usia berhubungan dengan kenaikan insiden
IJS nosokomial dan dari lingkungan,
kemajuan teknologi  di bidang perawatan medik dan bedah  meningkatkan
jumlah pasien yang  selamat dari penyakit,  
Meningkatnya jumlah pasien immunocompromised yang meninggal karena infeksi  jamur yang sebelumnya telah dapat selamat dari  infeksi bakteri dan penyakit dasarnya ,
Sebagian besar IJS dipicu spesies Candida dan C albicans merupakan patogen terbanyak pada pasien dengan kandidemia,   telah terjadi pergeseran  besar ke arah spesies non-albicans sebagai pemicu IJS. Walaupun tidak sesering dan seinvasif kandidosis, aspergilosis nosokomial juga semakin banyak
memicu penyakit berat maupun kematian di antara pasien dengan gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh, terutama pasien dengan immunocompromised yang berat, seperti pada transplantasi sumsum-tulang atau organ dan kemoterapi intensif,  Pentingnya infeksi jamur sistemik,   meningkatnya infeksi jamur dikaitkan dengan peningkatan  angka kematian ,
pencegahan infeksi jamur  sulit. Usaha yang penting yaitu  menghindari faktor
predisposisi untuk infeksi. Kebersihan lingkungan yang baik diperlukan untuk menghindari infeksi terutama aspergillosis. Perhatian khusus perlu diberikan untuk prosedur invasif, pada keadaan neutropenia, disarankan  pemakaian dua jenis antibiotik atau lebih untuk mencegah terjadinya kandidemia.
Profilaksis terhadap infeksi jamur,   Keinginan  untuk membuat suatu regimen
profilaksis untuk menurunkan angka kematian akibat infeksi jamur pada pasien dengan neutropenia,  khususnya pada transplantasi sumsum-tulang, Hasil yang cukup baik untuk profilaksis aspergilosis dicapai dengan pemberian amphotericin B (aerosol, intravena, liposomal)  dan itraconazole oral. Terhadap spesies kandida
mencegah terjadinya koloni di daerah orofaring merupakan hal penting untuk mencegah terjadinya kandidosis sistemik,
 fluconazole (100mg/hari) lebih efektif dibandingkan  nystatin dan azole yang lain (clotrimazole, ketokonazole) untuk mencegah candidosis daerah orofaring pada pasien  immunocompromised. Pemakaian itraconazole dengan dosis yang sama secara oral memberikan hasil yang lebih baik,
obat anti-jamur dapat diberikan secara empiris, khusus untuk pasien dengan neutropenia dan mengalami demam yang berkepanjangan walaupun telah
diberi antibiotik berspektrum luas. Pada pasien seperti ini biasanya sulit untuk diketahui apakah mereka juga menderita infeksi oleh jamur. Dasar pemakaian anti�jamur secara empiris ialah  diagnosa antemortem untuk penyakit jamur yang menyebar, sulit dilakukan  pada pasien immunocompromised, menunda pengobatan  anti-jamur, berarti memberi kesempatan untuk penyebaran penyakit, sehingga jika  pengobatan segera diberikan dapat mengurangi kejadian infeksi jamur pada  pasien immunocompromised,  untuk mengidentifikasi pasien yang mempunyai risiko tinggi terhadap jamur invasif. Pasien dengan neutropenia yang mengalami  demam menetap walaupun telah memperoleh  antibiotik
selama 4-7 hari, cenderung menderita infeksi oleh jamur. Pengobatan anti-jamur   dapat  menekan  jamur yang timbul bersama dengan pemakaian antibiotik berspektrum luas dan pengobatan dini infeksi
jamur yang subklinis dan terlokalisir.
 infeksi jamur yang invasif ditambah  diseminasi, merupakan pemicu morbiditas dan mortalitas yang cukup besar (CMR: 25- 60%), walaupun bergantung pula pada  pasien,
Infeksi jamur sistemik pada  pasien ,Adanya kombinasi faktor risiko, memicu jumlah  IJS berat bertambah , Peningkatan  kejadian memicu IJS bertambah banyak,  pasien risiko tinggi  secara langsung dapat merusak sistem  kekebalan tubuh ,
 pasien berisiko tinggi karena pemakaian antibiotik  spektrum luas dan karena kerusakan pada kulit atau selaput lendir akibat tindakan anastomosis, trauma,
pengobatan dengan steroid, pemakaian alat invasif,gizi buruk, hipotensi,
Unit transplantasi sumsum-tulang atau organ; pada  saat berlangsungnya transplantasi dan selama pemulihan, pasien akan mengalami keadaan immunocompromised  yang cukup berat dan lama. Pasien HIV dan AIDS; keadaan defisiensi sistem kekebalan tubuh pada AIDS memicu  pasiennya sekali mengalami infeksi jamur selama perjalanan penyakitnya yang berkisar dari ringan (pada mukosa) sampai IJS berat. Umumnya   20% IJS  berakhir fatal,
penyalahgunaan obat terlarang khususnya melalui suntikan dan dengan cara yang tidak steril meningkatkan risiko terjadinya infeksi HIV dan jamur.
diagnosa infeksi jamur, khususnya pada pasien immunocompromised merupakan hal yang sulit bagi  para klinisi. diagnosa laboratorium infeksi jamur pada
pasien immunocompromised melalui  pemeriksaan mikroskopik  terhadap sekret saluran nafas, isolasi  organisme,  deteksi antibodi atau antigen jamur,
dan  pembuktian invasi jamur secara histopatologi,


 AKTIVITAS ANTI JAMUR DAUN KESUM  TERHADAP JAMUR TRICHOPHYTON MENTAGROPHYTES

Penduduk di daerah tropis  rentan terkena infeksi  jamur pada kulit disebabkan oleh  kelembapannya yang tinggi dan  suhu yang  hangat ,  infeksi jamur pada kulit  dipicu oleh  kurang menjaga kebersihan ,  infeksi jamur pada kulit dipicu oleh
jamur dari golongan Microsporum dan Trichophyton  infeksinya
berbentuk  tinea capitis ,   tinea corporis , dermatofita, tinea pedis, tinea unguium, tinea  cruris,
Pengobatan dermatofitosis   yang sering dipakai hingga  saat ini adalah ketokonazol, namun  ketokonazol memiliki efek samping seperti  toksisitas hati, pada   pemakaian  lebih dari 10 hari,

Data rumah sakit  memperlihatkan prevalensi masalah dermatofita,
 tinea cruris 1000 masalah , tinea corporis 500masalah , tinea pedis 200  masalah , tinea capitis  99  masalah  , tinea barbae 98 masalah  , tinea unguium 97  masalah , tinea manuum 40 masalah ,tinea imbrikata 4 masalah , tinea nigra 1 masalah  ,
spesies terbanyak  pemicu  dermatofitosis adalah M. audiouinii (14%), T. rubrum (12%), dan T. mentagrophytes (7%),
pemicu dermatofitosis  terbanyak adalah Trichophyton sp. 40 % ,  Trichophyton mentagrophytes adalah salah satu jamur dari genus Trichophyton yang sering memicu  infeksi dermatofita,
  spesies jamur  penyebab dermatofita adalah T. rubrum 40%, E. floccosum 11%, T.  mentagrophytes 4%, dan M. canis  2%, dan non dermatofita 18%, ragi 19%
(C. albicans 17%, Candida lain 1%).
Banyaknya resistensi  dan toksisitas yang dipicu oleh obat  sintetik membuat banyak  mulai mencoba obat-obat tradisional ,yaitu daun kesum.
Tanaman kesum yang banyak ada di  Kalimantan Barat sebagai bahan masakan
untuk bubur pedas,  daun kesum  memiliki  minyak asiri , alkaloid, fenol, flavonoid, saponin maupun  terpenoid ,Penelitian efek ekstrak etanol  daun kesum (Polygonum minus H.) sebagai anti fungi terhadap pertumbuhan Trichophyton mentagrophytes, Penelitian meliputi pembuatan simplisia dan ekstrak etanol dari daun kesum, skrining fitokimia pada ekstrak etanol daun kesum,
penyiapan jamur uji dan uji aktivitas anti jamur terhadap Trichophyton
mentagrophytes ,Tahap awal  adalah determinasi tanaman kesum berusia 4-6 minggu untuk memastikan tanaman yang dipakai adalah tanaman yang benar,

Tanaman kesum dicuci dengan air mengalir kemudian diambil daunnya dan di keringkan dengan cara diangin-anginkan. Daun yang kering dihancurkan dengan blender dan disimpan pada wadah bersih, kering dan tertutup  terhindar dari sinar
matahari langsung. Pembuatan ekstrak daun kesum dilakukan dengan metode
maserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3 hari dimana setiap 12 jam
dilakukan pengadukan dan setiap 24 jam  dilakukan penyaringan dan penggantian
pelarut. Hasil maserasi ekstrak etanol daun kesum kemudian dilakukan evaporasi
dengan rotary evaporator sehingga  diperoleh ekstrak kental dari ekstrak
etanol daun kesum.analisa fitokimia memakai 2 metode yaitu uji tabung
untuk saponin dan metode Kromatologi  Lapis Tipis (KLT) untuk alkaloid,fenol,terpenoid, flavonoid,  Uji tabung dilakukan dengan cara pengocokkan
sedang metode KLT dilakukan dengan menotolkan larutan ekstrak pada pelat
silika gel yang kemudian dilakukan penyemprotan larutan dan dilihat di
bawah sinar UV 366 atau 254 nm untuk melihat spot. Pengujian senyawa terpenoid dilakukan dengan menyemprotkan  Lieberman-burchard pada plat. Hasil
positif terpenoid jika terlihat noda  berwarna merah, Pengujian senyawa
flavonoid dilakukan dengan  menyemprotkan serium (IV) sulfat pada  pelat. Hasil positif flavonoid jika terlihat noda berwarna kuning hingga coklat,
Pengujian senyawa alkaloid dilakukan  dengan menyemprotkan dragendroff,


Hasil positif alkaloid jika terlihat noda berwarna coklat, Pengujian senyawa fenol
dilakukan dengan menyemprotkan FeCl3  pada pelat. Hasil positif fenol jika terlihat  noda berwarna biru kehitaman, Penyiapan jamur uji dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu, karakterisasi  jamur uji, peremajaan jamur dan
pembuatan suspensi jamur,  Karakterisasi  jamur uji  untuk memastikan
apakah spesies jamur yang dipakai  sudah tepat, yaitu secara makroskopis
dengan menanam jamur pada media agar saboraud dekstrosa dan secara
mikroskopik yaitu dengan metode slide  culture dengan pewarnaan lactophenol
cotton blue (LPCB) yang kemudian dibandingkan dengan gambaran morfologi
jamur secara teoritis , Peremajaan jamur uji dilakukan untuk memacu pembentukan struktur dan morfologi jamur, yaitu dengan  cara menggores jamur pada media agar saboraud dekstrosa dan diinkubasi pada  suhu 37°C selama 3 sampai  7 hari. Pembuatan suspensi jamur dilakukan sebelum uji  aktivitas jamur yang disetarakan dengan  standar Mc Farland 0,5 atau setara dengan
jumlah pertumbuhan 1,5x108 CFU/mL. Uji aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun
kesum memakai metode difusi  cakram.  ini dilakukan dengan merendam kertas cakram pada  konsentrasi ekstrak etanol daun kesum  80%, 40%, 20%, 10%, dan 5% selama 15  menit yang kemudian akan ujikan ke jamur Trichophyton mentagrophytes yang telah  ditanam pada media agar Saboraud
dekstrosa dan diinkubasi pada suhu 37°C  selama 7 hari. sesudah diinkubasi,
dilakukan pengamatan dan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar
kertas cakram  analisa data dilakukan sesudah hasil penelitian diperoleh dimana akan diuji  normalitas dan variansi data , Jika pada uji  ANOVA  menghasilkan p
<0,05, maka dilanjutkan dengan  melakukan analisa Post Hoc Least
Significance Difference (LSD) Hasil pengujian aktivitas antijamur pada
ekstrak etanol daun kesum sesudah diinkubasi selama 7 hari pada suhu 37 ° C
adalah kontrol positif, konsentrasi 80% dan konsentrasi 40% memiliki zona hambat  dengan rata-rata zona hambat secara  berurutan adalah 43,25 mm, 20,625 mm  dan 10,125 mm, sedang kendali  negatif, konsentrasi 20%, 10% dan 5% tidak  terbentuk zona hambat ,Hasil analisa  fitokimia pada ekstrak etanol daun kesum memperlihatkan bahwa daun kesum memiliki metabolit sekunder berbentuk alkaloid, fenol,  saponin, terpenoid,  flavonoid  ,
Hasil uji aktivitas anti jamur memakai jamur Trichophyton mentagrophytes dengan anti jamur umbi  bawang dayak (Eleutherine amiricana Merr.) memperlihatkan hasil positif pada konsentrasi 15%, 30% dan 60% sedang
pada konsentrasi 3,75% dan 7,5%memperlihatkan hasil negatif.

 Uji statistik One-way ANOVA memperlihatkan nilai  kecocokan sebesar 0,000; memperlihatkan bahwa nilai kecocokan <0,05; yang berarti  ada perbedaan  antara  kelompok perlakuan terhadap zona hambat yang terbentuk.

Uji normalitas Shapiro-Wilk memperlihatkan nilai kecocokan sebesar 0,850; 0,650; dan  0,108; memperlihatkan bahwa data memiliki  kecocokan >0,05; yang berarti data  tersebar  secara normal. Uji  homogenitas memperlihatkan nilai
kecocokan sebesar 0,054; memperlihatkan bahwa data memiliki kecocokan >0,05;
yang berarti variasi data yang dipakai  adalah sama atau homogen.
Aktivitas anti jamur dikatakan lemah jika  memiliki diameter zona hambat sebesar 0-4 mm, dikategorikan sedang jika memiliki diameter zona hambat 5-10 mm, kuat jika diameter zona hambat 11-20 mm dan sangat kuat jika diameter zona hambat
lebih dari 20 mm.11 ,aktivitas anti jamur dari ekstrak etanol daun kesum terhadap Trichophyton mentagrophytes dengan konsentrasi 40% tergolong sedang, konsentrasi 80% dan kendali positif tergolong sangat kuat,
Uji yang dilakukan terakhir adalah analisa Post-Hoc, yaitu dengan analisa LSD. Nilai kecocokan yang  diperoleh adalah <0,05 yang berarti ada perbedaan nilai rata-rata   antara konsentrasi 40%, 80% ,

Konsentrasi 5%, 10%, dan 20% tidak memperlihatkan adanya zona hambat yang
terbentuk hal ini diakibatkan kurangnya molekul yang menduduki kerja reseptor
sehingga tanggapan yang dihasilkan sedikit  dan tidak mempengaruhi jamur,
Aktivitas anti jamur juga dipicu oleh adanya efek dari metabolit sekunder yang
terkandung pada daun kesum. Metabolit  sekunder itu adalah fenol,terpenoid,
flavonoid, alkaloid, saponin,  yang  berpotensi  sebagai  antijamur,  Metabolit terbanyak pada  daun kesum adalah terpenoid dan flavonoid,
Perbedaan besar diameter zona hambat  yang terbentuk pada masing-masing
konsentrasi dapat dipicu oleh kecepatan difusi bahan antimikrob, kadar konsentrasi, banyaknya kandungan zat aktif anti mikrob yang terkandung dalam
ekstrak , Diameter zona hambat memperlihatkan peningkatan seiring
bertambahnya konsentrasi ekstrak yang dipakai,  ini dapat terjadi karena
semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak reseptor yang bekerja akibat
masuknya molekul, sehingga tanggapan yang dihasilkan semakin meningkat .
uji memakai jamur Trichopyton mentagrophytes dengan anti jamur akar tanaman bama  (Plumbago zeylanica) memperlihatkan hasil  positif pada semua konsentrasi ujinya yaitu 1,5 %, 2,5%, 5%, dan 10% dengan rata-rata  zona hambat 34-47 mm, pada konsentrasi yang sangat kecil yaitu  1,5% ekstrak akar tanaman bama sudah memberikan efek yang sangat baik yaitu  dengan diameter zona hambat sebesar 34  mm, dimana ekstrak etanol daun kesum  dengan konsentrasi 40% baru memiliki  diameter zona hambar sebesar 10,125  mm. Akar tanaman bama memiliki  kandungan metabolit sekunder berbentuk
tanin,  alkaloid,saponin, steroid, flavonoid, , akar tanaman bama memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang sangat tinggi sehingga memicu pada konsentrasi 1,5% sudah terbentuk zona hambat yang besar,
Senyawa flavonoid memiliki mekanisme kerja dengan mengganggu homeostasis
mitokondria dan integritas membran sel jamur. Senyawa alkaloid memiliki
mekanisme kerja dengan menghambat biosintesis asam nukleat, sehingga jamur
tidak dapat berkembang,Senyawa saponin memiliki mekanisme kerja dengan
merusak struktur fosfolipid dari membran sel jamur. Senyawa fenol memiliki
mekanisme kerja dengan memberhentikan siklus sel jamur pada tahap replikasi yang memicu terganggunya proses pembelahan sel,
Senyawa terpenoid memiliki mekanisme kerja dengan menghambat
pertumbuhan jamur melalui membran sitoplasma dan mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan spora jamur,
pada konsentrasi 15% sudah ada zona hambat dengan kategori sedang, sedang pada ekstrak etanol daun kesum zona hambat baru terbentuk pada konsentrasi 40%. Umbi bawang dayak memiliki metabolit sekunder berbentuk saponin,  fenol, kuinon, tanin, flavonoid,  sedang pada daun kesum metabolit sekunder yang
terkandung berbentuk fenol,  saponin,terpenoid, flavonoid, alkaloid,


FUNGI  JAMUR


Klasifikasi ilmiah
Domain:Eukarya,(tidak termasuk):Opisthokonta,
Kingdom:Fungi,
Subkingdoms/Phyla/Subphyla:
Entomophthormycota,Kickxellomycotina,Mucoromycotina,
Zoopagomycotina,Agaricomycotina,Pucciniomycotina,Ustilaginomycotina,
Subphyla Incertae sedis,Blastocladiomycota,Chytridiomycota,
Glomeromycota,Microsporidia,Neocallimastigomycota,Dikarya (Deuteromycota),
Ascomycota,Pezizomycotina,Saccharomycotina,Taphrinomycotina,
Basidiomycota,
Fungi atau    cendawan  yaitu  nama regnum dari golongan  besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya,
Ilmu yang mempelajari fungi dinamakan  mikologi (dari  kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang"),
etimologi:
kata bahasa inggris fungus  diadopsi dari bahasa latin fungus (jamur), dipakai  dalam tulisan  horatius dan plinius. kata ini berasal dari kata yunani sphongos (σφόγγος "spons"), yang berarti   struktur makroskopis dan morfologi jamur dan kapang; akar kata ini juga digunakan dalam bahasa  jerman schwamm ("spons") dan schimmel ("kapang") ,  kata mikologi,  berasal dari bahasa yunani mykes (μύκης "jamur") dan logos (λόγος "ilmu"),  menunjukkan studi ilmiah tentang jamur  berasal dari tahun 1836 dengan publikasi naturalis inggris miles joseph berkeley the english flora dari sir james edward smith, kelompok dari semua fungi yang ada di daerah tertentu dikenal sebagai mikobiota ,
 yang dimaksud  fungi adalah penampilan luar  bukan spesiesnya sendiri. kesulitan  mengenal fungi  disebabkan adanya pergiliran keturunan yang mempunyai  penampilan yang sangat  berbeda ( metamorfosis pada serangga atau katak).
anggota fungi seperti ragi,  jamur, kapang, khamir,
fungi berkembangbiak  secara seksual dan aseksual,
perbanyakan  aseksual yaitu dengan  cara :  membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa , hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah, jamur mempunyai  kotak spora bernama sporangium. di dalam sporangium terdapat spora,   jamur yang membentuk tunas seperti  saccharomyces. jamur yang membentuk spora seperti  rhizopus,
perbanyakan seksual yaitu dengan cara :  2  hifa dari jamur berbeda melebur kemudian  membentuk zigot  kemudian   zigot tumbuh menjadi tubuh buah,
fungi memiliki ciri-ciri:
mitokondria,vakuola,kristal ergosterol,ribosom,nukleus,retikulum endoplasma,
badan lemak,membran plasma,spitzenkörper,badan golgi,sel hifa fungi,
dinging hifa,septum,
sebelum ada metode molekuler untuk analisa  filogenetik,  fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi mempunyai   kemiripan dengan tumbuhan yaitu struktur morfologi sama  ,tidak  berpindah tempat dan tempat hidupnya yang  mirip, fungi juga tumbuh di tanah seperti tanaman , pada jamur, membentuk tubuh buah, yang mirip tumbuhan seperti lumut. fungi  sebagai kerajaan tersendiri, berbeda dari  tumbuhan dan  hewan, yang  telah berpisah sekitar satu miliar tahun lalu ( era neoproterozoikum).  ciri-ciri morfologi, biokimia dan genetik dimiliki bersama dengan organisme lain,
ciri-ciri yang dimiliki kemiripan ,antaralain:
-  dengan tumbuhan:  mirip  dengan lumut daun dan alga, fungi mempunyai  nukleus yang haploid,fungi mempunyai vakuola dan dinding sel , fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual,  seperti  tumbuhan basal ( tumbuhan paku dan lumut daun) fungi  menghasilkan spora,
-  dengan euglenoid dan bakteri  :  fungi tingkat tinggi, euglenoid,  beberapa bakteri menghasilkan asam amino l-lisin dalam langkah-langkah biosintesis spesifik, yang disebut jalur α-aminoadipat, sel-sel dari  jamur tumbuh sebagai struktur berbentuk tabung memanjang  mirip benang (filamentous) yang dinamakan  hifa,
yang dapat mengandung banyak inti dan tumbuh dengan menumbuhkan ujungnya. setiap ujung berisi seperangkat vesikel agregat (struktur seluler yang terdiri dari protein, lipid, dan molekul organik lain)  dinamakan spitzenkörper.
 fungi dan oomycota tumbuh sebagai sel hifa yang berfilamen.  organisme yang mirip  seperti ganggang hijau berfilamen, tumbuh dengan pembelahan sel berulang dalam rantai sel,  fungi bersel satu (khamir)  tidak membentuk hifa,  beberapa fungi  berbentuk hifa dan khamir, seperti  tumbuhan dan hewan,  70 spesies fungi menunjukkan bioluminesensi.
- dengan jenis eukariota lainnya:  sel fungi mempunyai  inti yang dibatasi membran dengan kromosom yang mengandung DNA dengan daerah bukan pengode yang dinamakan  intron dan bagian pengode yang dinamakan  ekson. sel fungi  mempunyai  beberapa organel sitoplasmik yang dibatasi membran seperti mitokondria, membran yang mengandung sterol, dan ribosom bertipe 80s. fungi mempunyai   sifat  dari karbohidrat dan senyawa penyimpanan yang dapat larut, termasuk disakarida ( trehalosa), polisakarida ( glikogen, pada hewan), alkohol gula (manitol),
- dengan hewan :  fungi  merupakan organisme heterotrof, sehingga memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya  dan tidak mempunyai kloroplas untuk fotosintesis ,
Ciri-ciri unik dari fungi :
dinding sel fungi terbuat dari glukan dan kitin ,  walaupun glukan juga ada pada tanaman  dan kitin pada eksoskeleton dari artropoda, fungi adalah satu-satunya organisme yang menyatukan kedua molekul struktural ini pada dinding selnya. tidak seperti tumbuhan dan oomycota, dinding sel fungi tidak memiliki selulosa.
omphalotus nidiformis , jamur bioluminesen,
fungi menghasilkan  metabolit sekunder yang strukturnya sama  dengan yang dibuat oleh tanaman. banyak enzim tanaman  dan fungi yang menghasilkan  metabolit sekunder yang berbeda satu sama lain dalam urutan dan sifat lainnya, yang menandakan  asal-usul  terpisah dan evolusi konvergen dari enzim-enzim ini pada fungi dan tanaman,
kebanyakan fungi tidak mempunyai  sistem  untuk transportasi air dan nutrisi jarak jauh, seperti pada   xilem dan floem di  tumbuhan,maka   fungi, seperti armillaria , membentuk rizomorf, yang  melakukan fungsi seperti   akar tanaman , sebagai eukariota, fungi mempunyai  jalur biosintesis untuk menghasilkan  terpena yang memakai  asam mevalonat dan pirofosfat sebagai blok pembangun kimia,
 tumbuhan mempunyai  jalur biosintesis terpena tambahan di dalam kloroplasnya,sedang fungi dan hewan tidak memilikinya.
beberapa spesies tumbuh sebagai khamir uniseluler yang bereproduksi dengan bertunas atau pembelahan biner. fungi dimorfik dapat berpindah antara fase khamir dan fase hifa untuk merespon  lingkungan,
fungi bertahan hidup dari radiasi UV dan kosmik yang intens selama perjalanan angkasa,
fungi  tumbuh di  lingkungan  ekstrim seperti gurun , konsentrasi garam yang tinggi , radiasi pengion,  sedimen laut dalam ,
tumbuh di lingkungan terestrial,  hidup  di habitat akuatik   seperti fungi parasit chytridiomycota batrachochytrium dendrobatidis,  yang memusnahkan  populasi amfibi , siklus hidup  fungi sebagai zoospora motil, sehingga dapat  bergerak sendiri melalui air dan memasuki inang amfibi, fungi akuatik yaitu  fungi yang hidup  di daerah hidrotermal laut,
Konsep spesies biologis membedakan spesies berdasarkan kemampuan jamur  untuk kawin,
 sekuensing DNA dan analisis filogenetik, yang  mempelajari keanekaragaman fungi ,
 120.000 spesies fungi sudah  dideskripsikan oleh taksonom, namun   tidak sepenuhnya dimengerti  , namun pada  tahun 2017 meningkat  menjadi 2  juta spesies,
 pada  mikologi, spesies secara historis  dibedakan dengan berbagai konsep dan metode , Klasifikasi berdasarkan sifat  morfologi, seperti ukuran dan bentuk spora atau struktur buah, sudah mendominasi taksonomi fungi,
 Spesies  dibedakan oleh sifat  biokimia dan fisiologis jamur, seperti kemampuan jamur  untuk memetabolisme zat kimia tertentu, atau reaksi jamur  terhadap tes kimia.
Fitopatologi, penelitian  tentang penyakit tanaman ,   karena banyak patogen tumbuhan adalah fungi,
Mikologi sebagai  cabang biologi untuk  penelitian  sistematis fungi, termasuk penggunaannya  sebagai bahan obat, makanan,  zat psikotropika yang dikonsumsi ,
 bahaya seperti keracunan atau infeksi,sifat genetik dan biokimia dan taksonominya,
Sejarah
Pier Antonio Micheli pertama kali menerbitkan deskripsi fungi Pada 1729,
Fungi telah dimanfaatkan   manusia sejak zaman prasejarah ,  Ötzi  seorang mumi lelaki  dari jaman  Neolitik berusia 5.300 tahun yang lalu  ini  terawetkan dengan baik yang ditemukan telah  membeku di Pegunungan Alpen Austria, terdapat  dua spesies jamur polypore yang mungkin telah digunakan sebagai tinder ( Fomes fomentarius ), atau untuk pengobatan ( Piptoporus betulinus ) orang jaman  kuno telah memanfaatkan  fungi sebagai bahan  makanan,
Mikologi adalah ilmu yang muncul  setelah penemuan mikroskop pada abad ke-17.   Giambattista della Porta pada tahun 1588,pertama kali  mengamati spora fungi,
Pier Antonio Micheli selain  mengamati spora  juga mengungkapkan  bahwa, pada kondisi yang tepat, spora dapat diinduksi untuk tumbuh menjadi spesies fungi yang sama dengan spesies asal dari spora itu,
 pelopor  perkembangan mikologi  ditandai  oleh  publikasi  buku Nova plantarum genera pada tahun 1729 yang ditulis oleh  Pier Antonio Micheli,
Elias Magnus Fries (1794–1878) menjelaskan  lebih jauh klasifikasi jamur, menggunakan warna dan sifat  mikroskopis spora, metode  ini   masih dipakai  oleh para ahli taksonomi hingga sekarang  ini.
Carolus Linnaeus menulis     buku  Species plantarum  (1753), tentang sistem nomenklatur binomial ,
Christian Hendrik Persoon (1761-1836) dari Belanda menjelaskan  klasifikasi jamur pertama  sehingga dianggap sebagai pendiri mikologi modern,
 Miles Joseph Berkeley, August Carl Joseph Corda, Anton de Bary, dua bersaudara Louis René dan Charles Tulasne, Arthur H. R. Buller, Curtis G. Lloyd, dan Pier Andrea Saccardo telah banyak menghasilkan penelitian mikologi  pada abad ke-17-19 ,
 abad ke-20  terjadi modernisasi mikologi yang berasal dari kemajuan  biokimia, genetika, biologi molekuler, dan bioteknologi.  teknologi pengurutan DNA dan analisis filogenetik telah memberikan banyak pengetahuan  baru tentang fungi, dan  menantang pengelompokan dasar  morfologi tradisional dalam taksonomi fungi,
berdasarkan morfologinya, fungi dibedakan menjadi  cendawan (mushroom), khamir (yeast), kapang (mold atau mould)
 cendawan yaitu  fungi multiseluler yang mempunyai  tubuh buah (fruiting body) atau karpus yang dapat dilihat  mata ,
khamir yaitu  fungi uniselular atau hanya memiliki satu sel,
 kapang yaitu  fungi multiseluler yang berstruktur seperti filamen atau benang,
Fungi hidup dengan  menyerap banyak zat zat organik dari lingkunganya,  Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi memiliki  sifat : Saprofit,
Parasit,Mutual,
Fungi melakukan reproduksi secara seksual  dan aseksual ,
 Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri atas  2 tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami,
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan menghasilkan   tunas pada jamur uniseluler kemudian  pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan membentuk  spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler,
Lumut kerak atau Lichenes bukanlah individu, namun  bentuk simbiosis mutualisme  antara fungi  dan alga,
Fungi hidup pada lingkungan yang  basah gelap  lembap   pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar.  di lingkungan yang asam ,  jamur   hidup sebagai parasit pada organisme lain,
Reproduksi fungi   rumit, sebab  suatu jenis  hidup dalam  waktu lama dalam daur hidup aseksual saja atau daur hidup seksual saja sedang  fungi lain   tidak diketahui salah satu dari daur hidupnya , Kerumitan ini  dimiliki oleh kelompok Basidiomycota dan Ascomycota. Akibat nya ,  para taksonom fungi memberikan  sistem penamaan ganda, yaitu dengan menerima dua nama spesies yang masing-masing untuk fase aseksual (nama anamorf) dan untuk fase seksual (nama teleomorf). jika  telah diketahui kedua fase itu untuk satu jenis fungi , nama yang diterapkan untuk jenis ini adalah holomorf. Jenis-jenis fungi  dengan nama ganda ini  adalah fungi  racun atau fungi  penyakit tanaman ,
Klasifikasi  Fungi dalam taksonomi dikelompokkan sebagai divisio menjadi lima kelas,antaralain: Basidiomycetes,Deuteromycetes,Lichenes,Zygomycetes,
Ascomycetes,
namun  Pembagian ini   dianggap usang sebab  temuan-temuan terbaru membuat fungi diangkat menjadi Kerajaan organisme (Regnum) tersendiri, dengan divisio/filum, antaralain:
Filum Microsporidia,Filum Neocallimastigomycota ,Filum Blastocladiomycota,
Filum Chytridiomycota,Filum Glomeromycota,
Subregnum: Dikarya ( Deuteromycota), terdiri atas:
Agaricomycotina,Pucciniomycotina,Ustilaginomycotina,Filum Ascomycota,
Pezizomycotina,Saccharomycotina,Taphrinomycotina,Filum Basidiomycota,
Subfilum incertae sedis (terdiri atas  Dikarya yang belum ditetapkan filumnya)
Entomophthoromycotina,Kickxellomycotina,Mucoromycotina,
Zoopagomycotina,
Deuteromycota menjadi kelompok bagi fungi  yang belum  digolongkan pada keempat filum di atas (berstatus "tidak jelas", incertae sedis),



MIKOLOGI



Mikologi yaitu   mempelajari tentang fungi  jamur  cendawan,
 mikologi ( Mycology) berasal dari bahasa Yunani: μύκης (mukēs), yang berarti fungus dan -λογία akhiran (-logia), yang artinya  "studi". istilah mikologi dan mikologis pertama kali digunakan oleh M.J. Berkeley,pada tahun 1936,
yang dipelajari  dalam mikologi antara lain  bioteknologi jamur, budidaya jamur,taksonomi jamur, fisiologi jamur,
 banyak penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur; sehingga  fitopatologi disebut sebagai mikologi terapan,
sejak zaman prasejarah  manusia makan cendawan, pliny the elder (23-79 masehi), menulis tentang truffle di ensiklopedianya naturalis histori, tulisan tentang  cendawan pertama kali dari  Euripides (480-406 SM),  Theophrastus dari Eressos (371-288 SM)  Seorang filsuf Yunani mengklasifikasikan tumbuhan menganggap fungi sebagai tanaman  yang kehilangan organ-organ tertentu,
pada abad pertengahan ada  sedikit kemajuan pada  ilmu  pengetahuan tentang fungi,  kesalahpahaman tentang jamur  telah dilakukan para penulis klasik,
awal  zaman modern mikologi dimulai ketika  Pier Antonio Micheli mempublikasikan 1737 publikasi mengenai Nova plantarum genera. Diterbitkan di Florence, sebagai dasar  klasifikasi sistematis rerumputan (grasses), lumut (mosses) dan fungi.





PLASMOGAMI


plasmogami  plasmogamy  adalah penyatuan dua atau lebih protoplasma, ciri khas gamet, tidak disertai dengan penyatuan nukleus,
Gametangium yaitu  organ yang menghasilkan gamet pada tumbuhan tingkat rendah,  gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma yang membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu.
Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan membentuk gametangium.


PALEOMIKOLOGI

paleomikologi yaitu  mempelajari fosil jamur , paleomikologi  sebagai ilmu terapan  paleobotani,




KAPANG


Kapang merupakan  mikroorganisme  termasuk  anggota kingdom fungi yang membentuk hifa. kapang bukan merupakan golongan  taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum glomeromycota, ascomycota, dan basidiomycota.  organisme lain  yang termasuk   fungi dalam mikrobiologi makanan  adalah khamir dan jamur,
kapang (inggris: mold) adalah  anggota regnum fungi ("kerajaan" jamur) yang  tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi ,  kapang cenderung  sebagai  anggota dari kelas ascomycetes,
 koloni kapang dapat  tumbuh pada roti, diameter koloni terbesar sekitar 1cm hifa berwarna putih dan bagian dengan askus berwarna biru kelabu  ,
jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, , sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. sebagian besar spesies fungi ada  di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. habitat kapang tumbuh pada substrat yang mengandung  karbon organik,
kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora aseksual dan spora seksual ,  spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. spora aseksual mempunyai  ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan  udara,




JAMUR TIDAK  SEMPURNA  DEUTEROMYCOTA

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,
Deuteromycota atau Jamur tidak  sempurna yaitu  jamur yang belum di ketahui cara reproduksi seksualnya. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif,
anggota Deuteromycota,antaralain:
Aspergillus flavus,Aspergillus fumigatus,Fusarium,
Chladosporium,Curvularia,Trichophyton,Aspergillus oryzae,
Aspergillus wentii,





"MIKOTOKSIN"

Mikotoksin yaitu  toksin yang dihasilkan oleh jamur , atau zat murni  alami dengan bobot molekul rendah yang dihasilkan sebagai metabolit sekunder dari jamur berfilamen yang  memicu  penyakit bahkan kematian pada mahluk hidup,
6 jenis mikotoksin utama ,yaitu:  trichothecene, zearalenone, aflatoksin, citrinin, ergot alkaloid, fumonisin, ochratoxin, patulin,
Patulin:
 jamur Byssochlamys ,   jamur Penicillium,  jamur Aspergillus, menghasilkan Patulin  namun jamur Penicillium expansum  menghasilkan Patulin
 pada buah buahan , sayuran sayuran , sereal, hal ini diatasi dengan  pencucian buah  dengan cairan ozon,   fermentasi alkohol pada  jus buah  dapat memusnahkan patulin,
Zearalenone:
Zearalenone adalah senyawa estrogenik yang dihasilkan oleh jamur  dari genus Fusarium seperti  jamur F. culmorum   dan  jamur F. graminearum  ,racun Zearalenone  ini  menyerang  nasi jagung, racun ini tahan pada proses penggilingan, penyimpanan, dan pemasakan  karena tahan terhadap degradasi  suhu tinggi.  ini  menyebabkan penyakit pada manusia yang  mengikat reseptor estrogen,
Fumonisin :
pada tahun 1988  , Fumonisin ada pada   jamur  F. proliferatum  dan jamur  Fusarium verticilloides  yang ada pada  jagung. racun  jenis ini  tahan pada berbagai proses pengolahan jagung sehingga memyebar  pada kecambah,  dedak , tepung jagung.  fumonisin dapat hilang  pada  proses pembuatan pati jagung dengan penggilingan basah sebab  senyawa ini  larut air,
Aflatoksin:
 aflatoksin dihasilkan oleh  jamur   a. parasiticus speare dan jamur aspergillus flavus link  , kedua jamur ini   hidup  pada suhu 36-38 °c mampu  menghasilkan toksin penuh  pada suhu 25-27 °c, jamur  menghasilkan  aflatoksin karena   dipicu oleh humiditas  kelembaban tinggi  , untuk menghindari kontaminasi aflatoksin, biji-bijian harus disimpan dalam kondisi kering,
Citrinin:
citrinin pertama kali diisolasi dari penicillium citrinum thom pada tahun 1931,  mikotoksin  ditemukan secara  alami pada gandum hitam (rye),jagung, beras, gandum, barley,  berbagai spesies monascus dapat menghasilkan citrinin secara alami,  monascus  dimanfaatkan untuk diekstraksi pigmennya (terutama  berwarna merah) ,
Ergot Alkaloid:
ergot alkaloid dihasilkan   oleh berbagai jenis cendawan  golongan clavicipitaceae ,  racun  ini pada makanan dapat menyebabkan epidemik keracunan ergot ( ergotisme) dalam dua gejala , yaitu  gangren (gangrenous) dan kejang ,
pembersihan  secara mekanis tidak sepenuhnya mencegah  racun ini sebab  beberapa jenis gandum masih terserang ergot sebab  varietas benih yang dipakai  tidak resiten terhadap claviceps purpurea , penghasil ergot alkaloid. pada hewan ternak, ergot alkoloid dapat menyebabkan tall fescue toxicosis dengan gejala fertilitas menurun,  penurunan produksi susu,  penurunan bobot tubuh,
mikotoksin  dapat menyebabkan  penyakit pada manusia melalui makanan, salah satunya adalah kontaminasi citrinin pada  keju sebab proses fermentasi keju yang mengikut sertakan  P. expansum  dan P. citrinum  penghasil citrinin.  citrinin  menyebabkan penyakit kronis  seperti  toksisitas pada ginjal dan terhambatnya kerja enzim  respirasi. Aflatoksin merupakan senyawa karsinogenik yang  memicu timbulnya kanker liver pada manusia karena konsumsi susu, daging, atau telur yang terkontaminasi ,  kontaminasi aflatoksin juga  menyerang tanaman  ,  kandungan ochratoxin A  terlalu tinggi dapat menyebabkan kanker testis,
Senyawa ochratoxin A bersifat teratogenik,karsinogenik, mutagenik  dan  menimbulkan gejala imunosupresif pada  hewan,
senyawa zearalenone dapat menyebabkan kelainan reproduksi (vulvovaginitis) pada babi,
Aflatoksin aflatoksin B1 mengkibatkan  penyakit liver pada hewan, akibatnya bobot tubuh  menurun , produksi telur, susu  menurun. untuk mencegahnya digunakan amoniasi dan beberapa molekul penyerap , pada ayam petelur, babi, sapi, tikus, dan mencit, toksin fumonisin sulit diserap   penyebarannya sangat cepat dan ditemukan dapat tertimbun di hati dan ginjal hewan hingga menyebabkan kerusakan oksidatif.
Ergot alkaloid  mempunyai  kemiripan struktur dengan neurotransmiter manusia memberikan berbagai pengaruh fisiologi pada manusia sehingga Ergot alkaloid     digunakan untuk bahan obat-obatan , ergot alkaloid  digunakan pada  berbagai riset untuk mengetahui dan perawatan kelainan fisiologis pada manusia,
Senyawa trichothecene pernah digunakan  sebagai senjata biologis di Laos, Kampuchea, dialami tentara Yaman dan Afganistan ketika diserang oleh Uni Soviet , tentara Yaman dan Afganistan diserang  roket  dari helikopter yang melepaskan peluru   menyebabkan awan berwarna kekuningan pada  awal  tahun 1980,




MICROSPORIDIA


Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota,(tidak termasuk):Opisthokonta,Kingdom:Fungi,
Divisi:Microsporidia,
Microsporidia yaitu  golongan  parasit pembentuk-spora uniseluler. microsporidia sudah  pernah dianggap protozoa atau protista, namun  sekarang dianggap  sebagai fungi,  1500  spesies diberi nama. microsporidia terbatas pada inang hewan,  microsporidia kebanyakan menginfeksi serangga,  golongan krustasea dan ikan. spesies  microsporidia  menginfeksi satu spesies,  spesies, yang oportunistik menginfeksi manusia,



 ZYGOMYCOTA

klasifikasi ilmiah
kingdom:fungi ,divisi:zygomycota ,kelas:zygomycetes,
ordo  mucoromycotina : endogonales ,mucorales ,mortierellales ,
entomophthoromycotina : entomophthorales ,
zoopagomycotina : zoopagales,
kickxellomycotina : dimargaritales ,harpellales ,asellariales ,kickxellales ,
zygomycota dimasukkan bersama-sama mastigomycota ke dalam kelas phycomycetes  "jamur ganggang"  berdasar ciri  namun  ternyata keduanya menunjukkan banyak ciri berbeda  seperti tempat hidup dan banyaknya flagel pada tahap zoospora sehingga dipisah,
zygomycota yaitu jamur  ini bersifat coenocytic (selnya berinti banyak) dan dapat membentuk struktur dorman bersifat sementara bernama zigospora,
  jamur dengan ciri  hifa yang tidak bersekat-sekat (aseptae) pada kondisi normal/vegetatif.
zygomycota  ciri-cirinya ,yaitu
anggota kelas ini cenderung  hidup di  dalam tanah , tumbuhan , hewan yang membusuk,
  perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tidak  berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia, perkembangbiakan jamur  ini adalah perkembangbiakan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang  sesuai  menghasilkan zigospora ,
 zygomycota memiliki  hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak    memiliki sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi,seperti  jamur lain, zygomycota menghasilkan  dinding sel yang mengandung zat kitin,yang  tumbuh sebagai miselia atau benang-benang  hifa,  jamur pada  kelas ini dinamakan   jamur tertinggi dibandingkan  kelas  basidiomycota dan ascomycota ,






ASCOMYCOTA

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:fungi,Subkingdom:Dikarya,Filum:Ascomycota,
Subphyla atau Classes:
sordariomycetes,"unplaced orders"lahmiales,medeolariales,triblidiales"unplaced family",geoglossaceae,saccharomycotina,saccharomycetes,taphrinomycotina,neolectomycetes,pneumocystidomycetes,schizosaccharomycetes,
taphrinomycetes,pezizomycotina, arthoniomycetes,dothideomycetes,eurotiomycetes,laboulbeniomycetes,lecanoromycetes,
leotiomycetes,lichinomycetes,orbiliomycetes,pezizomycetes,
ascomycota dapat bereproduksi secara aseksual atau   seksual ,
ascomycota yaitu  filum/divisi dari fungi yang  ada  di seluruh dunia,
reproduksi aseksual  dilakukan dengan membentuk fragmentasi,konidium, tunas,
pada awalnya  hifa berbeda jenis saling berdekatan,
hifa jantan akan membentuk anteridium, hifa betina  membentuk askogonium  masing-masing berinti haploid,
dari askogonium  tumbuh trikogin yaitu saluran yang menghubungkan anteridium dan askogonium ,
melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium  terjadi plasmogami,
askogonium  membentuk  hifa askogonium yang dikarion , ini  terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan,
di  ascomycota yang mempunyai  badan buah,  hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan  askokarp,  hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik,
 dalam askus ada  8 buah spora sebab  2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiap haploid  membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora, spora terbentuk di dalam askus dinamakan sporaaskus,  spora askus  tersebar oleh angin. bila  jatuh  akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru,  di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid,
beberapa  contoh  penggunaan ascomycota ,antaralain:
neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom,
neurospora crassa, kapang  sebagai organisme model dalam biologi,
morchella esculenta dan sarcoscypha coccinae   dapat dimakan,
venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel,
clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum ,gandum yang dimakan akan memicu  ergotisme pada hewan atau manusia ,
phaeoacremonium parasitica menginfeksi kayu  gaharu sehingga  resin  berbau harum,
khamir  Saccharomyces cereviceae, untuk makanan minuman beralkohol,
aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi,  mengganggu  hati dan karsinogenik,
tuber magnatum atau truffle putih untuk makanan ,
 saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan  ragi minuman anggur,
saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira,




BASIDIOMYCOTA

Klasifikasi ilmiah
domain:eukarya,kingdom:fungi,subkingdom:dikarya,
filum:basidiomycota ,
subfilum kelas:agaricomycotina,pucciniomycotina,ustilaginomycotina,kelas incertae sediswallemiomycetes,
basidiomycota adalah divisi  dalam kerajaan (regnum) fungi (cendawan) yang terdiri atas   semua spesies yang menghasilkan  spora dalam tubuh berbentuk kotak yang dinamakan  basidium. basidiomycotina dibagi menjadi  heterobasidiomycetes dan jamur  homobasidimycotina,
basidimycotina  dibagi  menjadi 3  kelas: hymenomycotina , ustilaginomycotina dan teliomycotina ,
kebanyakan basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, meiosis terjadi di basidium, miselium dengan karyogami ,
basidiomycetes bersistem reproduksi  heterotolik, tetapi dengan  tetrapolar sistem kawin  atau  bipolar  biasanya  somatogami (hyphogami) ,
basidimycotina bereproduksi secara generatif dan vegetatif, mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler ,
habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dicirikan basidia  dengan  dikaryon,
 diploid daur hidup  seperti   genus xerula yang  ditemukan menghasilkan  klon diploid sebagai armillaria dan  spora  ,  memiliki  miselium yang diploid  di mana karyogami mengikuti plasmogami,patogen hutan biasa,  basidiomycetes memiliki spora vegetatif ( konidia),



CHYTRIDIOMYCOTA


Klasifikasi ilmiah
kingdom:fungi,divisi:chytridiomycota ,
Chytridiomycota  atau chytrids  yaitu   divisi dari fungi kingdom ,  ditempatkan di kelas phycomycetes bawah subdivisi myxomycophyta kerajaan fungi,  chytridiales para chytrids adalah  jamur   paling primitif , sebagian besar saprobic (merendahkan kitin dan keratin). the para thalli yaitu  coenocytic dan bentuk biasanya tidak benar miselium (memiliki rhizoids sebagai gantinya).  spesies yang uniseluler   yaitu  dinding sel di chytrids terdiri dari kitin , banyak chytrids  ditemukan di air tawar,  terdapat   1.000 spesies chytrid, dalam 127 genera, didistribusikan di antara 5 perintah , sebuah contoh spesies chytrid air cetakan - allomyces getah, yaitu  saprotroph yang ada  dalam air ,
the chytrid batrachochytrium dendrobatidis pemicu  penyakit yang membunuh  amfibi  pada tahun 1998 di australia ,
 the thallus (tubuh) terpasang oleh rhizoids, mempunyai  batang tegak dengan  organ reproduksi terbentuk pada akhir cabang , siklus hidup mampu berubah dari haploid dan diploid generasi bentuk thallus haploid laki-laki dan wanita ,  gametangia dari yang flagellated gamet dilepaskan dan bergabung untuk membentuk sebuah zigot , gamet dan wanita  gametangia menarik lawan jenis dengan menghasilkan feromon,  berkecambah menghasilkan zigot yang diploid thallus dengan 2 macam sporangia; zoosporangia berdinding tipis yang melepaskan zoospora diploid menghasilkan diploid thalli dan berdinding tebal sporangia yang setelah meiosis rilis yang membentuk zoospora haploid haploid thalli,




GLOMEROMYCOTA

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,Divisi:Glomeromycota ,Kelas:Glomeromycetes,
glomeromycota  dengan  230 spesies , anggota glomeromycota membentuk mikoriza arbuskular (am) dengan akar atau thalli  pada  bryophyta  dari tumbuhan darat. geosiphon pyriformis membentuk sebuah asosiasi endositobiotik dengan cyanobacteria nostoc  ,  glomeromycota yang simbion dengan tanaman darat (nostoc pada geosiphon) untuk energi dan karbon , spesies ini   memimpin eksistensi independen. spesies mikoriza arbuskula terestrial terkait dengan tanaman epifit membentuk simbiosis dengan akar  tanaman  pada  lahan basah,




MICROSPORIDIA

Klasifikasi ilmiah
Domain:Eukaryota,  (tidak termasuk):Opisthokonta,
Kingdom:Fungi,Divisi:Microsporidia,
microsporidia yaitu   parasit pembentuk-spora uniseluler  sebagai fungi,microsporidia terbatas pada inang hewan,  menginfeksi serangga,   krustasea dan ikan. beberapa spesies  yang  oportunistik  menginfeksi manusia,





BATRACHOCHYTRIUM DENDROBATIDIS


Klasifikasi ilmiah
Spesies: B. dendrobatidis,
Batrachochytrium dendrobatidis  atau fungus sitrid amfibi  atau  Bd   yaitu spesies fungus yang menyebabkan  penyakit sitridiomikosis pada amfibi,
sitridiomikosis pertama ditemukan pada spesimen X. laevis dari tahun 1938 ,  bahwa  Batrachochytrium  dendrobatidis mampu  bertahan dan tumbuh di tanah yang lembab dan di sayap burung, sehingga  Batrachochytrium dendrobatidis mungkin  disebarkan oleh burung ,
fungus sitrid amfibi  pertama kalinya pada tahun 1998 memicu  penyakit sitridiomikosis yang menyebabkan  kematian amfibi di seluruh dunia , Batrachochytrium  salamandrivorans   menyebabkan sitridiomikosis dan kematian pada salamander,
ada  spesies amfibi  dampak bertahan dari infeksi sitridiomikosis berkat simbiosis dengan Janthinobacterium lividum  dan  kemungkinan berkat seleksi evolusioner,
 Batrachochytrium dendrobatidis berasal dari Afrika  kemudian menyebar  lewat perdagangan katak-berkuku Afrika (Xenopus laevis) ,



"RAGI "


KHAMIR


Khamir yaitu  mikroorganisme uniseluler  dan eukariot yang diklasifikasikan dalam kingdom Fungi,  1.500 species  telah  dideskripsikan,   meskipun beberapa spesies dapat menjadi multiseluler melalui pembentukan benang dari sel-sel budding tersambung yang dinamakan  hifa semu(pseudohyphae),  pada sebagian besar kapang. Ukuran kapang bervariasi cenderung berdiameter 3–4 µm,namun beberapa jenis khamir bisa  mencapai ukuran lebih 40 µm. khamir bereproduksi secara budding atau  pembelahan sel asimetris atau  aseksual dengan mitosis,
Khamir tidak membentuk kelompok taksonomi atau filogeni tunggal,
 kata  "khamir" atau “ragi” diartikan sama seperti  Saccharomyces cerevisiae, namun keragaman filogeni dari khamir dipisahkan dalam 2 filum terpisah, yaitu Basidiomycota dan Ascomycota ,
Khamir   digunakan untuk menghasilkan listrik dalam microbial fuel cell ,
Khamir  memproduksi etanol untuk industri biofuel,
 Khamir yang reproduksinya dengan budding diklasifikasikan dalam ordo Saccharomycetales,
Khamir  Saccharomyces cerevisiae  dimanfaatkan dalam bentuk ragi untuk produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun lalu,
Saccharomyces cerevisiae  mengkonversi karbohidrat menjadi karbon dioksida dan alkohol melalui proses fermentasi, karbon dioksida dipakai  pada  proses pembuatan roti ( baking ) dan alkohol dalam minuman beralkohol.
Saccharomyces cerevisiae  merupakan organisme model  penelitian biologi sel modern,  untuk memproleh  informasi  biologi sel eukariot dan  biologi manusia,
 Spesies khamir lainnya seperti Candida albicans adalah patogen oportunistik dan  mengakibatkan  infeksi pada manusia (kandidiasis) ,
khamir  salah satu organisme yang dibudidayakan  paling awal  untuk fermentasi  pembuatan roti. arkeologis menemukan ruang pembuatan  roti  juga gambar bakery dan brewery berumur 4000 tahun , Anton van Leeuwenhoek pertama kali mengamati khamir dengan mikroskop,pada tahun 1680
 saat itu khamir tidak dianggap sebagai organisme yang hidup,  hanya sebagai struktur berbentuk globula. Louis Pasteur mikrobiologis prancis,pada tahun 1857,  membuktikan dalam buku  yang berjudul "mémoire sur la fermentation alcoolique" bahwa fermentasi alkohol dilakukan oleh khamir yang hidup  bukan merupakan katalis kimiawi , dengan memberikan gelembung oksigen ke dalam larutan berisi khamir, pertumbuhan sel dapat meningkat, namun  proses fermentasi terhambat, (pasteur effect ),
Pada akhir abad ke-18, dua galur khamir  yang digunakan dalam pembuatan bir diidentifikasi,  galur  Saccharomyces carlsbergensis  dinamakan  bottom-fermenting yeast   dan  galur  Saccharomyces cerevisiae, dinamakan  top-fermenting yeast ,
Baron Max de Springer pada tahun 1872,  mengembangkan proses produksi khamir berbentuk granula yang dipakai  sampai perang dunia I,
 galur  Saccharomyces  cerevisiae  dijual oleh orang-orang Belanda untuk pembuatan roti sejak 1780 , orang Jerman  mulai memproduksi khamir dalam bentuk krim pada tahun 1800 ,
telah ada metode untuk menghilangkan cairan khamir sehingga khamir  dijual dalam bentuk  padat pada tahun 1825,  . Produksi  khamir  diperkuat dengan adanya   filter press  pada tahun 1867,
Charles L. Fleischmann memamerkan produk, prosedur pemakaian  khamir Di Amerika Serikat,
Khamir merupakan  chemoorganotroph sebab  memakai  senyawa organik sebagai sumber energi dan tidak memerlukan  cahaya matahari untuk pertumbuhannya,
 karbon diperoleh  dari gula heksosa seperti glukosa dan fruktosa,
atau karbon diperoleh  dari gula   disakarida seperti sukrosa dan maltosa.
beberapa spesies mampu  memetabolisme gula pentosa seperti asam organik,ribosa, alkohol,
 spesies khamir ada yang memerlukan  oksigen untuk respirasi seluler aerobik (aerob obligat) atau anaerobik, namun   dapat juga  menghasilkan energi secara aerobik (anaerob fakultatif). tidak seperti bakteri, belum ada spesies khamir yang  dapat tumbuh secara anaerob (anaerob obligat).
khamir tumbuh pada kondisi  ph netral atau sedikit asam. suhu  pertumbuhan khamir bervariasi antar spesies . misalnya saccharomyces telluris  mampu berkembang  pada  suhu   5 hingga 35 °c,   candida slooffi mampu berkembang  pada  suhu  28 hingga 45 °c,   leucosporidium frigidum  mampu berkembang  pada  suhu  −2 hingga 20 °c ,
 sel khamir dapat  bertahan hidup ketika   dibekukan namun   daya hidup  menurun seiring waktu,
 khamir yang  ditumbuhkan di laboratorium pada media   yeast peptone dextrose agar, yeast mould agar atau broth, potato dextrose agar atau potato dextrose broth , wallerstein laboratories nutrient agar ,
antibiotik cycloheximide  ditambahkan pada media pertumbuhan khamir untuk  menyeleksi dan menghambat pertumbuhan khamir saccharomyces ,
pembuatan  minuman alkohol menggunakan ekstrak malt dan agar sebagai media pertumbuhan ,




ZIMASE

zimase adalah enzim yang ada  dalam ragi yang berfungi  berfungsi sebagai pemecah sukrosa menjadi monosakarida( glutosa dan fruktosa) dan mengubah berbagai jenis gula menjadi alkohol dan karbon dioksida. enzim mengkatalisis reaksi fermentasi alkoholik. ragi atau fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi, sedangkan khamir adalah mikroorganisme eukariota yang diklasifikasikan dalam kingdom fungi dengan 1.500 spesies ,
zimase merupakan biokatalis yang dipakai  dalam  pembuatan roti. kompleks enzim ini dapat mengubah glukosa dan fruktosa co2 dan  alkohol,  penambahan enzim zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan adonan roti. ragi ditambahkan kedalam adonan roti sehingga glukosa dalam adonan roti akan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
 gas karbon dioksida berfungsi sebagai gas yang mengembangkan adonan roti, proses penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan oleh ragi reaksi penguraian yang terjadi akibat adanya penambahan enzim zimase dalam roti yaitu  etil alkohol + karbon dioksida → c6h12o6 zimase 2 c2h5oh + 2 co2




JAMUR  KOMBUCHA



jamur kombucha yaitu berbentuk piringan datar,  membran jaringan-jamur yang bersifat gelatinoid dan liat,  jamur kombucha tumbuh  pada  larutan nustrisi teh-gula yang tumbuh dengan cara germinasi. awalnya  piringan jamur tumbuh meluas pada permukaan teh kemudian menebal,
kombucha  yaitu  jamur teh  berasal dari asia timur  tersebar ke jerman melalui rusia pada  abad ke-20.
kombucha tea yaitu  produk minuman  hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha  beberapa jenis khamir  dan  acetobacter xylinum yang  di fermentasi selama   12 hari. kombucha  hasil dari simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha ,kombucha  yaitu jamur yang  terdiri dari gelatinoid dan  membrane jamur yang  berbentuk piringan bulat  hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. piringan pertama  tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal.
selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, terjadi  reaksi pada larutan teh-manis secara asimilatif dan disimilatif. jamur kombucha ini bagaikan sebuah pabrik biokimia mini  sebab jamur teh memakan gula,  sebagai gantinya jamur memproduksi zat-zat  dalam minuman ini , seperti asam amino, antibiotik,  asam glukuronat, asam laktat, vitamin,
pada tahun 1914 bacinskaja mengatakan  bahwa kombucha mengatasi masalah  perut dan usus,
 beberapa penelitian, mengungkapkan bahwa  kombucha memiliki khasiat,antaralain: mencegah  sembelit, melawan arteriosclerosis,
memulihkan fungsi alat pencernaan,mengatasi stres ,
penawar  racun,mencegah  kanker,
cara kerja kombucha dengan menstabilkan metabolisme tubuh , melawan  racun dengan asam glukuronat.  meningkatkan kadar endogenis tubuh terhadap pengaruh racun dalam tubuh menguatkan sel tubuh,  menguatkan keseimbangan ph tubuh, menguatkan antibiotik menguatkan metabolisme menguatkan  perkembangan bakteri pada alat pencernaan,
antimikroba dalam   kombucha  menghambat pertumbuhan salmonella typhimurium, shigella sonmei, e. coli,  asam glukonat  pada  kombucha  memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar dan  mampu mengikat racun lalu  mengeluarkannya dari tubuh lewat urin,
selama fermentasi kultur kombucha akan memproduksi  karbondioksida, vitamin b, vitamin c, alkohol,
selama fermentasi kultur kombucha akan memproduksi beberapa  asam organik untuk  meningkatkan  metabolisme  seperti asam oksalat, asam laktat,asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat,
 komposisi gula-gula residu, karbondioksida dan asam organik ( rasio antara asam asetat dengan asam glukonat)mempengaruhi aroma dan rasa kombucha,
 asam asetat yang bersifat volatil menghasilkan aroma kuat dan  beraroma asam, sedangkan rasa asam yang dihasilkan asam glukonat terasa  lembut,
Kombucha juga mengandung  bakteri , khamir,vitamin B dan vitamin C,
minuman kombucha bisa  dibuat sendiri dengan biaya murah. sebab  jamur akan   tumbuh, minuman  dibuat dengan sepotong membran jamur-teh dan membiarkan ramuan sehat ini berkembang sendiri. pembibitannya tidak sulit bila  diketahui caranya,yaitu :
ekstraksi teh, 10-20 gr teh hijau/hitam dimasukkan ke dalam 1 liter air panas  dalam wadah nirkarat biarkan selama 10 menit,
penyaringan, dilakukan  untuk memisahkan teh dengan air seduhan,
pencampuran, ekstrak teh ditambahkan gula pasir sekitar 10% dari volume air seduhan.l,
pendinginan, sesudah  dilakukan penyaringan dan pencampuran, seduhan teh dituangkan ke dalam toples gelas dengan permukaan yang luas dan kemudian ditutup dengan kain yang rapat, agar semut  tidak bisa masuk, namun udara bisa mengalir dengan bebas. ikat tutup toples dengan karet, lalu didinginkan sampai suhu 27 °c.
besi selain stainless steel tidak baik sebagai kontainer bahan pangan karena asam (acids) yang terbentuk akan bereaksi pada metal. pemakaian bahan sintetis tingkat tinggi (masuk kelompok polylefine, seperti polyethylene (pe) atau polypropylene juga diperbolehkan, akan tetapi pemakaian tempat/wadah yang terbuat dari polyvinylchloride (pvc) atau polystyrene harus dihindarkan,
inokulasi, adalah penambahan starter ( lapisan selulosa yang  mengandung mikroba kombucha), sebelum starter digunakan biarkan terlebih dahulu 30 menit  di udara bebas,
fermentasi, setelah diinokulasi, toples ditutup kembali dengan kain/kertas dan disimpan pada suhu kamar selama 8-12 hari. fermentasi berlangsung  8 - 12 hari, tergantung suhu. lebih hangat temperatur ruangan, lebih cepat proses fermentasinya. periode 8 - 12 hari diberikan hanya sebagai pedoman. koloni kombucha memerlukan tempat yang tenang ,tidak boleh digoyang dan dipindah-pindah. temperatur teh tidak boleh berada dibawah 20 °c  dan tidak boleh lebih dari 30 °c, temperatur idealnya  23 - 27 °c,  koloni kombucha  tidak memerlukan  sinar matahari dalam proses fermentasinya sebab  koloni  akan rusak jika  terkena sinar matahari.  saat proses fermentasi terjadi, gula akan dipecah oleh khamir dalam starter dan akan terbentuk co2. cairan teh  menjadi berbuih dan rasanya akan lebih masam. ketika tingkat keasaman ph sekitar 2,7-3,2, maka fermentasi sudah bisa  dihentikan,
pemisahan dan penyaringan, lapisan selulosa yang terbentuk dipisahkan dari seduhan teh fermentasi dan disimpan dalam toples lainnya. seduhan teh hasil fermentasi disaring supaya bersih dari residu fermentasi. teh kombucha siap dikonsumsi.  sebelum dikonsumsi dan disimpan produk  dipanaskan dahulu, supaya tidak terjadi fermentasi lanjutan,
setiap kali selesai fermentasi pada saat pemisahan selalu disisakan sepersepuluh (10%) bagian untuk keperluan pembuatan teh kombucha tea. tutup botol secara rapat dengan menggunakan kain.
jamur ini mempunyai  komponen  untuk  menjaga dirinya seperti: asam karbonat, produk antibiotik yang akan merintangi pertumbuhan mikroorganisme asing yang bukan berasal dari jamur itu sendiri, asam organik, kandungan alkohol yang rendah,
mikroba lain diusir teh jamur ini secara kuat ( antagonisme), jamur dan bakteri teh kombucha   ini mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri lainnya,dari hasil penelitian  i.n. konovalow di rusia   pada tahun 1959  dan  professor g.f. barbancik dari rusia (1958)
proses fermentasi kombucha dimulai saat  kultur mengubah glukosa menjadi alkohol dan co2, kemudian bereaksi dengan air membentuk asam karbonat,  glukosa berasal dari inversi sukrosa oleh khamir menghasilkan glukosa dan fruktosa. acetobacter sebagai bakteri  dalam  kombucha mengoksidasi etanol menjadi asetaldehid lalu kemudian menjadi asam asetat. selanjutnya  bakteri acetobacter membentuk asam glukonat yang berasal dari oksidasi glukosa, oleh khamir  sukrosa dipecah menjadi gluosa dan fruktosa ,  di  pembuatan etanol oleh khamir dan selulosa oleh a. xylinum, glukosa dikonversi menjadi asam glukonat melalui jalur fosfat pentosa oleh bakteri asam asetat, sebagian besar fruktosa dimetabolis menjadi asam asetat dan sedikit asam glukonat. bakteri asam laktat  memakai  glukosa untuk mensintesis selulosa mikroba. fruktosa masih tertinggal sebagian dalam media fermentasi dan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana oleh mikroorganisme sehingga  digunakan sebagai substrat fermentasi. kultur dalam waktu bersamaan juga menghasilkan asam-asam organik , bakteri a. xylinum mengubah gula menjadi selulosa yang dinamakan  nata/pelikel dan melayang di permukaan medium. jika nutrisi dalam medium telah habis dikonsumsi, kultur akan berhenti tumbuh namun  tidak mati. kultur akan aktif lagi bila mendapat   nutrisi , bakteri asam asetat menggunakan  etanol untuk tumbuh dan menghasilkan  asam asetat.  asam asetat menstimulasi khamir untuk   menghasilkan  etanol kembali.
 interaksi simbiosis ini ada  pada  s.cerevisiae dan glukonobacter ,
 konsentrasi asam asetat dalam kombucha hanya meningkat sampai batas tertentu dapat  mengalami penurunan   karena pemanfaatan asam asetat lebih lanjut oleh a. xylinum ketika jumlah gula dalam media teh mulai habis. penurunan kadar asam ini disebabkan  fermentasi etanol oleh khamir juga mengalami penurunan dikarenakan habisnya gula dalam larutan dan   ph yang sangat rendah ,
acetobacter dapat  menghidrolisis sukrosa menggunakan levansukrase menjadi glukosa dan  polisakarida fruktosa , jenis gula (fruktosa,sukrosa, glukosa) berbeda-beda pengaruhnya  terhadap pembentukan etanol dan asam laktat, namun konsentrasi gula secara individu hanya sedikit  berpengaruh pada rasa kombucha,
laju pemecahan sukrosa menjadi fruktosa lebih tinggi dibandingkan terhadap produksi glukosa. kedua gula ini dapat digunakan oleh a. xylinum untuk memproduksi asam organik dan biosintesis selulosa. a. xylinum tidak aktif me-metabolisis fruktosa seperti halnya glukosa, sehingga fruktosa terakumulasi di dalam larutan,
selama proses fermentasi teh kombucha terjadi aktivitas mikroorganisme yang berlangsung secara sekuensial dan simultan , proses fermentasi dimulai dengan aktivitas khamir yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim ekstraseluler invertase dan selanjutnya glukosa direduksi menjadi etanol dan karbondioksida yang terbentuk bereaksi dengan air membentuk asam karbonat,
 dalam proses fermentasi kombucha yang perlu diperhatikan ,antaralain:
tidak boleh ada goncangan atau getaran,
tidak boleh terkena sinar matahari ,
lama fermentasi selama 4-14 hari. semakin lama fermentasi maka rasa teh kombucha akan semakin asam dan rasa manis akan semakin berkurang. lama fermentasi yang disarankan adalah 14 hari karena gula telah benar-benar difermentasi dari minuman dan minuman akan mempunyai  rasa seperti anggur,
 nutrisi  unsur c, n, p, dan k.,
ph medium sekitar 5,5 ,
suhu fermentasi 23 - 27 °c ,
ketersediaan udara namun tidak dalam bentuk aerasi aktif,
sesudah   fermentasi selesai, jamur kombucha  berubah warna menjadi kecoklatan, dan  teh  akan mengeluarkan sedikit buih. bila  warna jamur kombucha sudah menjadi coklat tua, dan  teh  mengeluarkan banyak buih, sebaiknya teh kombucha tidak diminum lagi,
bila  fermentasi diperpanjang menjadi 13 hari, maka fruktosa akan menjadi 15,03 g/l, asam asetat 8,61 g/l,asam glukonat 6,64 g/l
pada fermentasi 10 hari, dengan kadar gula awal 8%, akan didapat  asam asetat 2 g/l,fruktosa 25g/l, asam glukonat 3,1 g/l,
Kultur kombucha mengandung bakteri dan khamir seperti torulopsis,  Zygosaccharomyces bailii ,Z. rouxii, Acetobacter xylinum, A. aceti, A. pasteurianus, Gluconobacter, Brettanamyces bruxellensis, B. intermedius, Candida fomata, Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Saccharomyces cerevisiae, Schizosaccharomyces, Torula, Torulaspora delbrueckii,
Kultur kombucha berbentuk seperti pankuk yang berwarna putih dengan  tekstur kenyal seperti karet gel. Kultur  pelikel ini terdiri  dari selulosa hasil metabolisme bakteri asam asetat. Kultur kombucha dapat terletak mengapung di permukaan cairan atau  tenggelam di dalam cairan teh kombucha. Kultur kombucha mencerna gula menjadi vitamin B dan C, asam-asam organik,  asam amino dan enzim.
Koloni kombucha mewakili hubungan simbiosis antara bakteri dan khamir. Acetobacter xylinum  berperan sebagai bakteri utama dalam koloni kultur. Beberapa kombinasi bakteri-khamir dalam kombucha antara lain Pichia dan Acetabacter sp. ,Zygosaccharomyces, jumlah khamir  dalam koloni  bervariasi, namun yang banyak  adalah  berasal dari genera Saccharomyces,Brettanomyces, Zygosaccharomyces ,
 Rendahnya laju kontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya (patogen  pembusuk) menandakan bahwa kombucha  dapat dihasilkan  sendiri tanpa  risiko patogen bagi kesehatan. Keasaman  kombucha  tinggi, yaitu  33 g/L, maka  kontaminan  akan sulit tumbuh. Namun jika  fermentasi  terlalu lama, maka keasaman akan meningkat  sehingga  membahayakan ,
 pH yang rendah dan  anaerob memicu  viabilitas khamir dan bakteri  menurun selama fermentasi berlangsung, namun masih ada beberapa genera baik khamir maupun bakteri yang dapat tahan dalam kondisi ini .
Langkah-langkah prosedural dilakukan sama seperti proses pembuatan teh kombucha, tetapi toplesnya bisa digunakan yang lebih kecil. Lapisan selulosa yang baru terbentuk dan seduhan teh yang sudah difermentasi dijadikan starter untuk pembuatan minuman kombucha. Agar didapat  minuman yang benar  ini, biarkan minuman ini sekitar beberapa hari sesudah  disimpan  dalam botol. Kegiatan bakteri terhenti sebab  minuman yang di dalam botol tanpa ada   udara, sedang  raginya masih  terus bekerja. bila  botol  tertutup dengan baik, gas yang dihasilkan oleh kegiatan ragi, tidak bisa keluar, sehingga minuman yang berbuih halus dapat  dihasilkan,
komponen yang terbentuk selama proses fermentasi kombucha,antaralain:
Asam oksalat
Asam oksalat mendukung sel dalam mengasilkan  energi  dan sebagai pengawet alami
Asam glukonat
Asam glukonat efektif dalam infeksi yeast seperti Candida,
Asam butirat
Asam butirat melawan infeksi khamir dengan asam glukonat,
Asam nukleat
Meningkatkan regenerasi sel yang baik ,
Asam amino
 berperan dalam pembentukan protein, membentuk antibodi melawan bakteri dan virus. penting dalam pembelahan sel dan memperbaiki jaringan ,
Enzim
bagian dari protein  sebagai biokatalis, mempercepat laju reaksi biokimia dalam tubuh.  enzim  meningkatkan fungsi-fungsi kesehatan
- Asam laktat
Asam laktat yang ada di dalam kombucha  dalam bentuk L(+)-laktat. Asam laktat sebagai indikator penyakit kanker,
Asam asetat
Asam asetat  memberi aroma dan rasa khas dann menghambat bakteri berbahaya sehingga  digunakan sebagai  pengawet makanan ,
Asam malat
Asam malat aktif  dalam proses detoksifikasi tubuh,



JAMUR PARASIT ,ANTARALAIN:


TRICHOPHYTON RUBRUM

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi, Divisi: Ascomycota, Kelas:Eurotiomycetes,Ordo:Onygenales,Famili:Arthrodermataceae,Genus:Trichophyton,
Spesies:T. rubrum,
trichophyton rubrum  menjadi dermatophytes (jamur parasit mycosis  menginfeksi kulit) dan mengakibatkan  infeksi jamur kuku tangan,
Trichophyton rubrum yaitu  jamur yang mengakibatkan  infeksi jamur kronis pada kulit dan kuku manusia. teksturnya  lunak,pertumbuhan koloninya  lambat atau  cepat , dari depan warnanya putih kekuning-kuningan ,  merah violet. kalau dilihat dari belakang terlihat cokelat kemerahan,  kekuning-kuningan, coklat,
t. tonsurans,tricophytum mentagrophytes , t. verrucosum,   menjadi sebab infeksi seperti  trichophyton rubrum,
dermatophytes ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit  hewan atau  manusia  yang terinfeksi. atau akibat kontak kulit  dengan benda yang dihinggapi jamur ini . kerentanan terkena infeksi terjadi jika  ada cedera pada kulit seperti luka tergores, luka bakar,
pemeriksaan Idetifikasi pada  infeksi  T. rubrum sulit sebab  banyak anggota genus yang bereaksi mirip pada saat dilakukan  tes reagen. The Mycology Unit at the Adelaide Women’s and Children’s Hospital menggunakan  skema identifikasi dermatophyte, buatan Gerraldine Kaminski. Skema ini berisi  6 macam media untuk membantu mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis spesies dan strain Trichophyton. Media dalam skema ini adalah Trichophyton agar No 1,
hidrolisis urea,Littman Oxgall agar, Lactritmel agar, Sabouraud agar dengan 5% NaCl, 1% Peptone agar,
Infeksi yang ditimbulkan ,antaralain:
- Fungal Folliculitis atau Tinea capitis  yaitu  peradangan kulit pada area  rambut    di atas kepala ,
- Fungal Folliculitis atau  Tinea barbae  yaitu  peradangan kulit pada  daerah janggut ,
- Fungal Folliculitis  atau Majocchi granuloma    yaitu  peradangan kulit pada    kaki dan betis  wanita yang mencukur kaki ,
- Ringworm  atau dermatophytosis  yaitu   infeksi fungal pada kulit manusia dan hewan  sapi  domba  ,
- Athlete’s foot atau Tinea pedis yaitu  infeksi fungal pada kulit manusia yang menyebabkan sisik, flake,  gatal ,
- Jock itch atau  Tinea cruris yaitu infeksi fungal pada daerah  lipatan  paha laki laki
 - Onychomycosis yaitu infeksi fungal  yang menggakibatkan  kuku tumbuh tidak normal,






TRICHOPHYTON


Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,Divisi:Ascomycota,Kelas:Eurotiomycetes,Ordo:Onygenales,Famili:Arthrodermataceae,Genus:Trichophyton,
Trichophyton yaitu   dermatofita yang hidup di dalam  manusia di dalam  tanah, di dalam binatang ,berdasarkan tempat hidupnya   maka  trichophyton terdiri  atas geophilic,  anthropophilic, zoophilic,  trichophyton concentricum menghuni amerika, pulau pacifik,  tenggara asia,
 trichophyton sebagai  salah satu parasit di antara dermatofit
trichophyton  penyebab infeksi pada kuku manusia, infeksi pada rambut, kulit pemicu munculnya  kutu air (tinea pedis), kutu air, kurap,  infeksi serupa kuku, jenggot, kulit  kepala,
penyebab infeksi kulit  malabar itchyang terdiri dari letusan dari  lingkaran konsentris skala tumpang tindih membentuk papulosquamous patch
Spesies:
trichophyton mentagrophytes var. erinacei-zoophilic (landak),
trichophyton mentagrophytes var. interdigitale-anthropophilic,
trichophyton phaseoliforme-geophilic,
trichophyton rubrum-anthropophilic,
trichophyton rubrum downy strain-anthropophilic,
trichophyton rubrum granular strain-anthropophilic,
trichophyton schoenleinii-anthropophilic,
trichophyton simii-zoophilic (kera),
trichophyton soudanense-anthropophilic,
trichophyton terrestre -geophilic,
trichophyton tonsurans-anthropophilic,
trichophyton vanbreuseghemii-geophilic,
trichophyton verrucosum-zoophilic (kuda),
trichophyton violaceum-anthropophilic,
trichophyton yaoundei  - anthropophilic,
trichophyton ajelloi -  geophilic,
trichophyton concentricum-anthropophilic,
trichophyton equinum -zoophilic (kuda),
trichophyton flavescens-geophilic (feathers),
trichophyton gloriae-geophilic,
trichophyton megnini-anthropophilic,







LUMUT KERAK

lumut kerak  atau   lichenes  disebut  tumbuhan pioner atau vegetasi perintis. yaitu   organisme majemuk  bentuk simbiosis mutualisme  dari fungus ( mycobiont) dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berbentuk  sianobakteri ( nostoc ) atau  alga hijau ( trebouxia ) ,jika  diamati menggunakan mikroskop,Lumut kerak terdapat pada   tembok,
kerja sama ini mengakibatkan  morfologinya  berbeda dari  simbiotiknya  bahkan masing-masing komponen  mengalami kesulitan hidup jika   terpisah,
 lichen tampak  jelas terdiri atas sel ganggang dan  hifa jamur
interaksi antara kedua jenis organisme  terjadi karena masing-masing organisme memerlukan  bahan makanan  yang tidak dapat dipenuhi sendiri. ganggang dapat  menyediakan makanan untuk jamur. ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur. sementara  jamur menyediakan  perlindungan untuk kehidupan ganggang. susunan hifa jamur memungkinkan melindungi gangang dari sengatan matahari, terjadinya pertukaran udara, menahan air ,
pada lumut kerak  ditemukan tepung yang merupakan sel ganggang terbungkus hifa yang dinamakan  soredium,  lumut kerak  berkembangbiak   dengan spora dan membelah diri,  juga menggunakan soredium untuk   berkembangbiak,
 berdasar  bentuk , lumut kerak  dibedakan menjadi 3  golongan  yaitu fruktikos ( semak) krustos ( kerak), folios ( daun),
lumut kerak digunakan sebagai pewarna,parfum,
lumut kerak  digunakan sebagai pengukur tingkat polusi,
lumut kerak digunakan sebagai pengobatan (kayu angin Usnea).
lumut kerak menyebar sangat luas menempati lingkungan  tundra, permukaan batu di pegunungan , di pantai,
contoh-contoh lumut kerak,antaralain:
parmelia sp(hidup melekat pada kayu),  usnea dasipoga(hidup melekat pada pucuk pucuk pohon di pegunungan),
grafis sp(hidup melekat pada batang pohon),  haematomma sp(hidup melekat pada batu batuan),
ciri ciri lumut kerak,antaralain:
warnanya bercak hijau ,  ditemukan tepung yang berasal dari sel ganggang yang terbungkus hifa, memiliki soredium, dapat melekat pada batu atau tembok ,
bersifat autotrof dan mampu mengikat nitrogen di udara.
 lumut kerak sensitif  zat zat polutan berbahaya sehingga tidak mampu  hidup di lingkungan yang tercemar. pertumbuhan talusnya lambat, dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 centimeter.
 lumut kerak   usnea   menghasilkan asam usnin yang  digunakan sebagai obat tbc..lumut kerak   rocellia tinctoria digunakan sebagai bahan pembuat kertas lakmus,
lumut kerak mampu  membantu manusia dalam usaha  pembentukan tanah dengan cara melepaskan fragmen talus yang sangat halus. lumut kerak  sensitif terhadap polutan bahan bahan kimia pertanian,  fluorida, logam berat, zat radioaktif, pestisida sehingga lumut kerak  digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan,



TALUS


Talus yaitu  jaringan yang tidak berdiferensiasi (masih belum dapat  dibedakan ) yang membentuk tubuh sekelompok vegetasi tingkat rendah,  thallophyta (tumbuhan talus) digunakan  untuk menggolongkan lumut kerak, alga  ganggang, fungi (jamur),  sebagai satu divisio tersendiri sebab  mereka sebagai tumbuhan yang terdiri  dari talus,  fungi sama sekali bukan tanaman,
talus pada jamur dinamakan miselium . istilah talus ini juga sering digunakan untuk merujuk pada vegetatif  lichen . pada rumput laut , talus  disebut ental talus
 talus tidak dibedakan dari segi anatominya, namun   ada perbedaan terlihat dan perbedaan fungsional.  rumput laut , misalnya, mungkin mempunyai  talus yang dibagi menjadi tiga wilayah. bagian-bagian dari talus rumput laut termasuk pisau (untuk fotosintesis),  pegangan erat (jangkar) dan  stipe (mendukung pisau)





MYXOMYCOTA


Myxomycota berasal dari kata myxo yang artinya lendir, dan mykes yang artinya cendawan,  jamur lendir atau myxomycota yaitu  sekelompok protista yang bentuknya  mirip jamur namun sifatnya   amoeba,
ciri cirinya :  fase reproduktifnya berupa sporangium yang berisi miksospora. dinding sel sporangium dinamakan  peridium.fase soma berupa plasmodium,  plasmodium  mengering membentuk sklerotium,
myxomycota hidup  di tempat yang lembap, kayu busuk, daun mati,
ada  3  macam struktur plasmodium ,antaralain:
protoplasmodium, berubah menjadi satu sporangium,berbentuk renik, tanpa urat, seperti : echinostelium,
aphanoplasmodium, pada mulanya  berupa protoplasmodium, kemudian tumbuh memanjang dan bercabang membentuk jaring-jaring seperti benang yang transparan, seperti: stemonitis,
phaneroplasmodium, pada mulanya  berupa  protoplasmodium, kemudian bercabang dengan protoplasma yang lebih kental dan granular, seperti : physarum, l
jamur lendir (slime mold) memiliki  pola pertumbuhan yang khusus. jamur ini  mirip  protozoa, namun  pada satu tahap perkembangannya jamur ini membentuk spora. dalam skema klasifikasi, jamur lendir digolongkan  ke dalam myxomycetes,  perkembangan jamur lendir bervariasi sesuai dengan jenisnya. tahap plasmodium terdiri atas massa protoplasma bernukleus banyak. pada tahap plasmodium ini jamur dapat bergerak pada substrat seperti amoeba dan melakukan ingesti terhadap bakteri maupun benda kecil. bila  lingkungan  tidak menguntungkan, misalnya subtrat mengering, maka  akan berubah menjadi sel berinti yang berfungsi sebagai spora atau membentuk kantong (sporangium) tanpa tangkai yang berisi banyak spora. bila  kondisi menguntungkan , spora akan menghasilkan  protoplas berflagela satu kemudian berpasangan, berfusi membentuk zigot yang berflagela dua. zigot yang berflagela ganda ini kemudian melepaskan kedua flagelanya dan melakukan pembelahan sehingga terbentuk plasmodium,
ada  4 macam struktur penghasil miksospora, yaitu:
-pseudoaetalium
gabungan dari beberapa sporofor  sporofor tunggal , seperti   dictydiathaelium,
-plamodiokarp
morfologinya mirip plasmodium, protoplasma berkumpul di beberapa urat utama plasmodium dan berkembang menjadi sporofor. sprorofor ini tetap mempertahankan bentuk plasmodium pada waktu pembentukkan sporofor , seperti  hemitrichia,
-sporangium
ada yang  tidak bertangkai dan ada yang  bertangkai. sporangium mempunyai  struktur sporangiofor, hipotalus,miksospora, peridium, kapilitium, kolumela,
 seperti jamur physarum dan  stemonitis ,
-aetalium
sporangiofor berbentuk bantalan, agak besar, berasal dari seluruh plasmodium yang tidak  berdiferensiasi sempurna,  seperti :  fuligo,





MYCETOZOA


Klasifikasi ilmiah
Domain:Eukaryota, (tidak termasuk):Unikonta,
Kingdom:Amoebozoa,Subfilum:Conosa,Infrafilum:Mycetozoa,

Kelas dan ordo:
Echinosteliida,Trichiida,Stemonitida,Physarida,Dictyostelia,Dictyosteliida,
Protostelia,Protosteliida,Myxogastria,Liceida,
kelompok mycetozoa termasuk dalam supergrup unikonta amoebozoa,  sebagian besar jamur lendir lain termasuk dalam berbagai kelompok bikonta ( fonticulida adalah opisthokonta).
klasifikasi:
mycetozoa dapat dibagi menjadi kelompok protostelia, dictyostelia, myxogastria,
anggota kelompok mycetozoa mampu  melakukan reproduksi seksual baik dengan perkawinan homotalik atau heterotalik ,  gen-gen yang berhubungan  dengan meiosis dalam genom dictyostelium discoideum menunjukkan bahwa 36 dari 44 gen yang dites ada dalam genom tersebut. satu gen, spo11 , tidak ada di mycetozoa, maka bahwa spo11 berperan universal sebagai inisiator dari meiosis,
dictyostelida dipakai  sebagai contoh dalam komunikasi dan diferensiasi seluler,  memberikan wawasan tentang bagaimana organisme multiseluler berkembang,






Kelas jamur


EUROTIOMYCETES

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Fungi,Phylum:Ascomycota,Subphylum:Pezizomycotina,
Kelas: Eurotiomycetes,

Upakelas/Ordo:
Eurotiomycetidae,Coryneliales,Eurotiales,Onygenales,
Mycocaliciomycetidae,Mycocaliciales,Chaetothyriomycetidae,
Chaetothyriales,Pyrenulales,Verrucariales,
Eurotiomycetes yaitu  kelas dari ascomycota dalam upafilum Pezizomycotina,   anggota Eurotiomycetes sebelumnya digolongkan  dalam kelas Plectomycetes. seperti  jamur  Aspergillus dan Penicillium,
Nomenklatur:
Klasifikasi ilmiah untuk kelas ini sangat rumit, dengan satu spesies tertentu yang memiliki kedua nama anamorph dan teleomorph yang digunakan dalam referensi untuk mereka,
misalnya  anamorph = Penicillium; bentuk teleomorph =  Talaromyces  atau Eupenicillium ,
 Plectomycetes  dianggap sebagai  jamur. ciri ciri  morfologi adalah: bentuk ascomata dari gymnothecisch untuk kleistothecisch tanpa Ostiolum (pembukaan),
anamorphs sangat bervariasi dan phialoblastisch dan thallic hyphomycetisch,tipis, ascus prototunicate; ascomata yang tersebar ascus terbentuk dalam rongga, bersel tunggal ascospores,
Morfologi:
Secara morfologi, Eurotiomycetes sangat beragam. Badan buah (ascomata) adalah Ascostromata, cleistothecia , perithecia ,
 kebanyakan  spesies mempunyai  ascus dengan dinding sederhana (prototunicat) yang terbentuk dalam sebuah Kleistothecium. Ascus di sini hanya setelah runtuhnya ascus dan bebas dari tubuh buah. Hal ini dianggap sebagai bentuk yang diturunkan, sedangkan dua lapisan (bitunicaten) ascus dilihat dengan mekanisme whiplash dalam tubuh buah terbuka dibandingkan  pada mulanya,




DACRYMYCETES


Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,Subkingdom:Dikarya,
Divisi: Basidiomycota,Subdivisi:Agaricomycotina,
Kelas: Dacrymycetes,Ordo:Dacrymycetales,
Famili: Dacrymycetaceae,Tipe genus:   Dacrymyces,
Genera:
Dacryopinax,Dacryoscyphus,Ditiola,Femsjonia,Guepiniopsis,
Calocera,Cerinomyces,Cerinosterus,Dacrymyces,Dacryonaema,
dacrymycetes yaitu  jamur dari kelas yang mempunyai  hanya satu keluarga jamur jelly ,ada 9 jenis dan 101 spesies dalam keluarga dacrymycetaceae., yang mempunyai  parenthesomes imperforata dan basidia yang biasanya memiliki cabang.

jamur 1 jamur 1 Reviewed by bayi on Februari 12, 2021 Rating: 5

About

LINK VIDEO