jamur 1
INFEKSI JAMUR SISTEMIK PADA PASIEN IMMUNOCOMPROMISED
Keadaan immunocompromised yaitu gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh humoral dan sistem kekebalan tubuh selular yang dapat berlangsung cukup lama, sebagai akibat pengobatan dengan sistem kekebalan tubuhosupresan atau pun akibat proses penyakit tertentu, Pasien dengan keadaan immunocompromised menderita defisiensi sistem kekebalan tubuh dan merupakan sasaran utama berbagai penyakit infeksi yang dipicu infeksi nosokomial, bakteri, jamur dan virus ,
kondisi yang memicu defisiensi sistem kekebalan tubuh ,antaralain :
- Gangguan susunan saraf pusat yang dipicu tumor primer otak atau pun oleh metastasis memicu gangguan pada mekanisme protektif, contohnya,
hilangnya refleks muntah, dapat memicu pneumonia aspirasi atau gangguan miksi dapat memicu timbulnya infeksi saluran kemih,
- Sebagian besar infeksi dipicu oleh bakteri yang ada dalam tubuh pasien sendiri, Oleh sebab itu kolonisasi bakteri yang ada dalam saluran napas
atau pun saluran cerna perlu diwaspadai , ini bergantung kepada keadaan
neutropenia, Dua faktor yang menentukan kolonisasi bakteri ialah pemakaian antibiotik yang ekstensif dan jenis bakteri atau jamur yang ada di ruang rawat
tertentu seperti unit perawatan intensif atau bangsal onkologi, pemakaian antibiotik spektrum-luas dapat mengubah flora anaerob dalam usus dan memicu
meningkatnya kepekaan terhadap mikroorganisme yang lebih virulen seperti P. Aeruginosa,
-Neutropenia
Neutropenia muncul jika jumlah neutrofil absolut <500 sel/uL untuk pasien dengan tumor padat atau <1000 sel/ul untuk pasien leukemia, jika jumlah neutrofil menurun drastis dan masa neutropenia cukup lama, maka risiko terjadinya infeksi oleh bakteri, jamur, virus atau mikroorganisme oportunistik akan meningkat secara nyata, Khusus pasien yang sebelumnya telah memperoleh kemoterapi atau radioterapi akan lebih peka terhadap infeksi,
-Status nutrisi/gizi , Gizi yang baik penting untuk mempertahankan sistem
sistem kekebalan tubuh selular, karena kurang gizi memicu penurunan fungsi limfosit dan fagositosis seperti halnya kesembuhan sawar kulit dan mukosa,
-Obstruksi pada saluran napas akan meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri anaerob, juga pada obstruksi pada saluran kemih dapat meningkatkan
risiko infeksi oleh bakteri tertentu , terutama pada pasien dengan neutropenia atau immunocompromised,
-kerusakan pada sistem kekebalan tubuh selular dan humoral iradiasi, sitostatik dan kortikosteroid adalah pemicu gangguan dan perubahan pada sistem sistem kekebalan tubuh selular, sedang sistem kekebalan tubuh humoral yang dalam keadaan normal akan bereaksi dengan melakukan opsonisasi bakteri dan membuat antibodi bakterisid akan mengalami gangguan jika organ pembentuknya mengalami kerusakan (contohnya splenektomi),
-Perubahan pada sawar fisik Gangguan pada sawar fisik seperti kulit, saluran cerna, saluran kemih, mukosa saluran napas selama kemoterapi atau pun tindakan invasif akan merupakan tempat masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. penyebab lain yang dapat merusak sawar pelindung yaitu aspirasi sumsum-tulang, ektravasasi , operasi, kateter intravena atau kateter saluran kemih, alat intubasi, tempat bekas suntikan,
Jamur Patogen pada pasien
Dalam keadaan normal relatif sedikit spesies jamur yang patogenik, jamur adalah organisme yang hidup bebas di mana-mana dan apabila terjadi infeksi oleh jamur pada seseorang yang sehat, biasanya berasal dari lingkungannya dan masuk ke dalam tubuh secara inhalasi, tertelan, ataupun secara langsung, Dari
50.000-200.000 spesies jamur yang telah diketahui, hanya kurang dari 200 jenis jamur saja yang tercatat dapat memicu penyakit pada pasien, tetapi lebih banyak lagi jenis jamur yang dapat memicu penyakit; contohnya pada immunocompromised, infeksi dapat dipicu oleh jamur yang dalam keadaan sehat hidup dalam mulut atau saluran cerna tanpa memicu penyakit, Selain itu bisa juga
dipicu oleh jamur yang berada di sekitarnya, infeksi jamur dibagi menurut tempat infeksi dan jenis patogenisitasnya, yaitu:
jamur oportunistik (pada keadaan immuno compromised) patogen sejati, dapat memicu penyakit pada orang sehat, dangkal (superfisial): tetap berada di permukaan tubuh, dalam: menyerang jaringan atau organ yang lebih dalam,
Infeksi jamur superfisial terbatas pada bagian luar tubuh seperti kulit, rambut, kuku dan selaput lendir dan merupakan jenis infeksi yang paling sering ada namun umumnya tidak berat, pemicunya yaitu golongan dermatofit, seperti spesies Candida, Microsporum, Trichophyton Epidermophyton , Spesies Candida, khususnya Candida albicans, merupakan jamur yang sangat patogen pada pasien,
Infeksi subkutis, Infeksi jamur subkutis terdapat di bawah kulit, jamur menembus kulit melalui tempat luka atau trauma
jenis jamur patogen pada pasien ,antaralain :
jamur patogen struktur jenis infeksi
epidermophyton floccosum jaringan superfisial
microsporum audouinii jaringan superfisial
sporothrix schenckii dismorfik subkutis
spesies aspergillus jaringan sistemik
cryptococcus neoformans ragi sistemik
histoplasma capsulatum dismorfik sistemik
coccidioides immitis dismorfik sistemik
blastomyces dermatidis dismorfik sistemik
paracoccidioides brasiliensis dismorfik sistemik
spesies mucorales jaringan sistemik
spesies candida ragi, hifa,pseudohifa superfisial, sistemik
trichophyton rubrum jaringan superfisial
dan memicu infeksi lokal yang kemudian menyebar ke jaringan di sekitarnya dan bahkan dapat menembus tulang, contoh infeksi jamur subkutis yaitu
chromoblastomycosis dan madura foot (mycetoma), sporothrix schenckii, suatu jenis jamur yang ada pada tanaman, dapat memicu abses subkutis dan ulkus bila masuk ke dalam kulit akibat tusukan duri atau kerikil,
Infeksi jamur sistemik dimulai dari infeksi lokal atau dari koloni jamur dalam saluran cerna atau selaput lendir lain yang kemudian menyebar ke berbagai alat tubuh lain, Infeksi dapat juga dimulai dari paru karena jamur yang terhisap, Jamur yang dapat memicu infeksi sistemik dibagi dalam dua kelompok patogen, yaitu jamur patogen oportunistik dan jamur patogen sejati, Jamur patogen oportunistik terdiri dari organisme yang kurang virulen dan beradaptasi baik, contohnya yaitu spesies Candida dan Aspergillus, jika organisme ini
masuk ke tubuh pejamu (hospes) dengan kondisi yang sangat lemah atau immunocompromised, maka infeksi yang terjadi biasanya berat dan tidak jarang mengancam jiwa. Tetapi spesies Candida juga memicu infeksi yang tidak berat, Jamur patogen sejati hanya merupakan bagian kecil saja dari organisme yang dapat memicu infeksi pada pejamu (hospes) tanpa adanya predisposisi tertentu, contoh Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus immitis , Organisme ini dapat menyesuaikan diri untuk hidup dalam tubuh hospes,
infeksi dengan jamur patogen sejati asimtomatik dan ringan , terjadi di area endemik, Infeksi jamur sistemik (IJS) merupakan keadaan klinis yang serius. Di Eropa dan Amerika Serikat, peningkatan yang cepat angka kejadian IJS telah
membuat jamur sebagai organisme patogen keempat atau kelima yang sering ada dalam klinik,
Hal-hal yang memicu peningkatan IJS ,antaralain :
Pasien dengan operasi abdomen atau yang menderita kanker atau sedang dalam transplantasi organ atau sumsum-tulang, pasien HIV , AIDS,
atau pasien di ruang perawatan intensif, merupakan pasien dengan risiko infeksi tinggi.
naiknya jumlah pasien lanjut usia berhubungan dengan kenaikan insiden
IJS nosokomial dan dari lingkungan,
kemajuan teknologi di bidang perawatan medik dan bedah meningkatkan
jumlah pasien yang selamat dari penyakit,
Meningkatnya jumlah pasien immunocompromised yang meninggal karena infeksi jamur yang sebelumnya telah dapat selamat dari infeksi bakteri dan penyakit dasarnya ,
Sebagian besar IJS dipicu spesies Candida dan C albicans merupakan patogen terbanyak pada pasien dengan kandidemia, telah terjadi pergeseran besar ke arah spesies non-albicans sebagai pemicu IJS. Walaupun tidak sesering dan seinvasif kandidosis, aspergilosis nosokomial juga semakin banyak
memicu penyakit berat maupun kematian di antara pasien dengan gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh, terutama pasien dengan immunocompromised yang berat, seperti pada transplantasi sumsum-tulang atau organ dan kemoterapi intensif, Pentingnya infeksi jamur sistemik, meningkatnya infeksi jamur dikaitkan dengan peningkatan angka kematian ,
pencegahan infeksi jamur sulit. Usaha yang penting yaitu menghindari faktor
predisposisi untuk infeksi. Kebersihan lingkungan yang baik diperlukan untuk menghindari infeksi terutama aspergillosis. Perhatian khusus perlu diberikan untuk prosedur invasif, pada keadaan neutropenia, disarankan pemakaian dua jenis antibiotik atau lebih untuk mencegah terjadinya kandidemia.
Profilaksis terhadap infeksi jamur, Keinginan untuk membuat suatu regimen
profilaksis untuk menurunkan angka kematian akibat infeksi jamur pada pasien dengan neutropenia, khususnya pada transplantasi sumsum-tulang, Hasil yang cukup baik untuk profilaksis aspergilosis dicapai dengan pemberian amphotericin B (aerosol, intravena, liposomal) dan itraconazole oral. Terhadap spesies kandida
mencegah terjadinya koloni di daerah orofaring merupakan hal penting untuk mencegah terjadinya kandidosis sistemik,
fluconazole (100mg/hari) lebih efektif dibandingkan nystatin dan azole yang lain (clotrimazole, ketokonazole) untuk mencegah candidosis daerah orofaring pada pasien immunocompromised. Pemakaian itraconazole dengan dosis yang sama secara oral memberikan hasil yang lebih baik,
obat anti-jamur dapat diberikan secara empiris, khusus untuk pasien dengan neutropenia dan mengalami demam yang berkepanjangan walaupun telah
diberi antibiotik berspektrum luas. Pada pasien seperti ini biasanya sulit untuk diketahui apakah mereka juga menderita infeksi oleh jamur. Dasar pemakaian anti�jamur secara empiris ialah diagnosa antemortem untuk penyakit jamur yang menyebar, sulit dilakukan pada pasien immunocompromised, menunda pengobatan anti-jamur, berarti memberi kesempatan untuk penyebaran penyakit, sehingga jika pengobatan segera diberikan dapat mengurangi kejadian infeksi jamur pada pasien immunocompromised, untuk mengidentifikasi pasien yang mempunyai risiko tinggi terhadap jamur invasif. Pasien dengan neutropenia yang mengalami demam menetap walaupun telah memperoleh antibiotik
selama 4-7 hari, cenderung menderita infeksi oleh jamur. Pengobatan anti-jamur dapat menekan jamur yang timbul bersama dengan pemakaian antibiotik berspektrum luas dan pengobatan dini infeksi
jamur yang subklinis dan terlokalisir.
infeksi jamur yang invasif ditambah diseminasi, merupakan pemicu morbiditas dan mortalitas yang cukup besar (CMR: 25- 60%), walaupun bergantung pula pada pasien,
Infeksi jamur sistemik pada pasien ,Adanya kombinasi faktor risiko, memicu jumlah IJS berat bertambah , Peningkatan kejadian memicu IJS bertambah banyak, pasien risiko tinggi secara langsung dapat merusak sistem kekebalan tubuh ,
pasien berisiko tinggi karena pemakaian antibiotik spektrum luas dan karena kerusakan pada kulit atau selaput lendir akibat tindakan anastomosis, trauma,
pengobatan dengan steroid, pemakaian alat invasif,gizi buruk, hipotensi,
Unit transplantasi sumsum-tulang atau organ; pada saat berlangsungnya transplantasi dan selama pemulihan, pasien akan mengalami keadaan immunocompromised yang cukup berat dan lama. Pasien HIV dan AIDS; keadaan defisiensi sistem kekebalan tubuh pada AIDS memicu pasiennya sekali mengalami infeksi jamur selama perjalanan penyakitnya yang berkisar dari ringan (pada mukosa) sampai IJS berat. Umumnya 20% IJS berakhir fatal,
penyalahgunaan obat terlarang khususnya melalui suntikan dan dengan cara yang tidak steril meningkatkan risiko terjadinya infeksi HIV dan jamur.
diagnosa infeksi jamur, khususnya pada pasien immunocompromised merupakan hal yang sulit bagi para klinisi. diagnosa laboratorium infeksi jamur pada
pasien immunocompromised melalui pemeriksaan mikroskopik terhadap sekret saluran nafas, isolasi organisme, deteksi antibodi atau antigen jamur,
dan pembuktian invasi jamur secara histopatologi,
AKTIVITAS ANTI JAMUR DAUN KESUM TERHADAP JAMUR TRICHOPHYTON MENTAGROPHYTES
Penduduk di daerah tropis rentan terkena infeksi jamur pada kulit disebabkan oleh kelembapannya yang tinggi dan suhu yang hangat , infeksi jamur pada kulit dipicu oleh kurang menjaga kebersihan , infeksi jamur pada kulit dipicu oleh
jamur dari golongan Microsporum dan Trichophyton infeksinya
berbentuk tinea capitis , tinea corporis , dermatofita, tinea pedis, tinea unguium, tinea cruris,
Pengobatan dermatofitosis yang sering dipakai hingga saat ini adalah ketokonazol, namun ketokonazol memiliki efek samping seperti toksisitas hati, pada pemakaian lebih dari 10 hari,
Data rumah sakit memperlihatkan prevalensi masalah dermatofita,
tinea cruris 1000 masalah , tinea corporis 500masalah , tinea pedis 200 masalah , tinea capitis 99 masalah , tinea barbae 98 masalah , tinea unguium 97 masalah , tinea manuum 40 masalah ,tinea imbrikata 4 masalah , tinea nigra 1 masalah ,
spesies terbanyak pemicu dermatofitosis adalah M. audiouinii (14%), T. rubrum (12%), dan T. mentagrophytes (7%),
pemicu dermatofitosis terbanyak adalah Trichophyton sp. 40 % , Trichophyton mentagrophytes adalah salah satu jamur dari genus Trichophyton yang sering memicu infeksi dermatofita,
spesies jamur penyebab dermatofita adalah T. rubrum 40%, E. floccosum 11%, T. mentagrophytes 4%, dan M. canis 2%, dan non dermatofita 18%, ragi 19%
(C. albicans 17%, Candida lain 1%).
Banyaknya resistensi dan toksisitas yang dipicu oleh obat sintetik membuat banyak mulai mencoba obat-obat tradisional ,yaitu daun kesum.
Tanaman kesum yang banyak ada di Kalimantan Barat sebagai bahan masakan
untuk bubur pedas, daun kesum memiliki minyak asiri , alkaloid, fenol, flavonoid, saponin maupun terpenoid ,Penelitian efek ekstrak etanol daun kesum (Polygonum minus H.) sebagai anti fungi terhadap pertumbuhan Trichophyton mentagrophytes, Penelitian meliputi pembuatan simplisia dan ekstrak etanol dari daun kesum, skrining fitokimia pada ekstrak etanol daun kesum,
penyiapan jamur uji dan uji aktivitas anti jamur terhadap Trichophyton
mentagrophytes ,Tahap awal adalah determinasi tanaman kesum berusia 4-6 minggu untuk memastikan tanaman yang dipakai adalah tanaman yang benar,
Tanaman kesum dicuci dengan air mengalir kemudian diambil daunnya dan di keringkan dengan cara diangin-anginkan. Daun yang kering dihancurkan dengan blender dan disimpan pada wadah bersih, kering dan tertutup terhindar dari sinar
matahari langsung. Pembuatan ekstrak daun kesum dilakukan dengan metode
maserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3 hari dimana setiap 12 jam
dilakukan pengadukan dan setiap 24 jam dilakukan penyaringan dan penggantian
pelarut. Hasil maserasi ekstrak etanol daun kesum kemudian dilakukan evaporasi
dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental dari ekstrak
etanol daun kesum.analisa fitokimia memakai 2 metode yaitu uji tabung
untuk saponin dan metode Kromatologi Lapis Tipis (KLT) untuk alkaloid,fenol,terpenoid, flavonoid, Uji tabung dilakukan dengan cara pengocokkan
sedang metode KLT dilakukan dengan menotolkan larutan ekstrak pada pelat
silika gel yang kemudian dilakukan penyemprotan larutan dan dilihat di
bawah sinar UV 366 atau 254 nm untuk melihat spot. Pengujian senyawa terpenoid dilakukan dengan menyemprotkan Lieberman-burchard pada plat. Hasil
positif terpenoid jika terlihat noda berwarna merah, Pengujian senyawa
flavonoid dilakukan dengan menyemprotkan serium (IV) sulfat pada pelat. Hasil positif flavonoid jika terlihat noda berwarna kuning hingga coklat,
Pengujian senyawa alkaloid dilakukan dengan menyemprotkan dragendroff,
Hasil positif alkaloid jika terlihat noda berwarna coklat, Pengujian senyawa fenol
dilakukan dengan menyemprotkan FeCl3 pada pelat. Hasil positif fenol jika terlihat noda berwarna biru kehitaman, Penyiapan jamur uji dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu, karakterisasi jamur uji, peremajaan jamur dan
pembuatan suspensi jamur, Karakterisasi jamur uji untuk memastikan
apakah spesies jamur yang dipakai sudah tepat, yaitu secara makroskopis
dengan menanam jamur pada media agar saboraud dekstrosa dan secara
mikroskopik yaitu dengan metode slide culture dengan pewarnaan lactophenol
cotton blue (LPCB) yang kemudian dibandingkan dengan gambaran morfologi
jamur secara teoritis , Peremajaan jamur uji dilakukan untuk memacu pembentukan struktur dan morfologi jamur, yaitu dengan cara menggores jamur pada media agar saboraud dekstrosa dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 3 sampai 7 hari. Pembuatan suspensi jamur dilakukan sebelum uji aktivitas jamur yang disetarakan dengan standar Mc Farland 0,5 atau setara dengan
jumlah pertumbuhan 1,5x108 CFU/mL. Uji aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun
kesum memakai metode difusi cakram. ini dilakukan dengan merendam kertas cakram pada konsentrasi ekstrak etanol daun kesum 80%, 40%, 20%, 10%, dan 5% selama 15 menit yang kemudian akan ujikan ke jamur Trichophyton mentagrophytes yang telah ditanam pada media agar Saboraud
dekstrosa dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 7 hari. sesudah diinkubasi,
dilakukan pengamatan dan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar
kertas cakram analisa data dilakukan sesudah hasil penelitian diperoleh dimana akan diuji normalitas dan variansi data , Jika pada uji ANOVA menghasilkan p
<0,05, maka dilanjutkan dengan melakukan analisa Post Hoc Least
Significance Difference (LSD) Hasil pengujian aktivitas antijamur pada
ekstrak etanol daun kesum sesudah diinkubasi selama 7 hari pada suhu 37 ° C
adalah kontrol positif, konsentrasi 80% dan konsentrasi 40% memiliki zona hambat dengan rata-rata zona hambat secara berurutan adalah 43,25 mm, 20,625 mm dan 10,125 mm, sedang kendali negatif, konsentrasi 20%, 10% dan 5% tidak terbentuk zona hambat ,Hasil analisa fitokimia pada ekstrak etanol daun kesum memperlihatkan bahwa daun kesum memiliki metabolit sekunder berbentuk alkaloid, fenol, saponin, terpenoid, flavonoid ,
Hasil uji aktivitas anti jamur memakai jamur Trichophyton mentagrophytes dengan anti jamur umbi bawang dayak (Eleutherine amiricana Merr.) memperlihatkan hasil positif pada konsentrasi 15%, 30% dan 60% sedang
pada konsentrasi 3,75% dan 7,5%memperlihatkan hasil negatif.
Uji statistik One-way ANOVA memperlihatkan nilai kecocokan sebesar 0,000; memperlihatkan bahwa nilai kecocokan <0,05; yang berarti ada perbedaan antara kelompok perlakuan terhadap zona hambat yang terbentuk.
Uji normalitas Shapiro-Wilk memperlihatkan nilai kecocokan sebesar 0,850; 0,650; dan 0,108; memperlihatkan bahwa data memiliki kecocokan >0,05; yang berarti data tersebar secara normal. Uji homogenitas memperlihatkan nilai
kecocokan sebesar 0,054; memperlihatkan bahwa data memiliki kecocokan >0,05;
yang berarti variasi data yang dipakai adalah sama atau homogen.
Aktivitas anti jamur dikatakan lemah jika memiliki diameter zona hambat sebesar 0-4 mm, dikategorikan sedang jika memiliki diameter zona hambat 5-10 mm, kuat jika diameter zona hambat 11-20 mm dan sangat kuat jika diameter zona hambat
lebih dari 20 mm.11 ,aktivitas anti jamur dari ekstrak etanol daun kesum terhadap Trichophyton mentagrophytes dengan konsentrasi 40% tergolong sedang, konsentrasi 80% dan kendali positif tergolong sangat kuat,
Uji yang dilakukan terakhir adalah analisa Post-Hoc, yaitu dengan analisa LSD. Nilai kecocokan yang diperoleh adalah <0,05 yang berarti ada perbedaan nilai rata-rata antara konsentrasi 40%, 80% ,
Konsentrasi 5%, 10%, dan 20% tidak memperlihatkan adanya zona hambat yang
terbentuk hal ini diakibatkan kurangnya molekul yang menduduki kerja reseptor
sehingga tanggapan yang dihasilkan sedikit dan tidak mempengaruhi jamur,
Aktivitas anti jamur juga dipicu oleh adanya efek dari metabolit sekunder yang
terkandung pada daun kesum. Metabolit sekunder itu adalah fenol,terpenoid,
flavonoid, alkaloid, saponin, yang berpotensi sebagai antijamur, Metabolit terbanyak pada daun kesum adalah terpenoid dan flavonoid,
Perbedaan besar diameter zona hambat yang terbentuk pada masing-masing
konsentrasi dapat dipicu oleh kecepatan difusi bahan antimikrob, kadar konsentrasi, banyaknya kandungan zat aktif anti mikrob yang terkandung dalam
ekstrak , Diameter zona hambat memperlihatkan peningkatan seiring
bertambahnya konsentrasi ekstrak yang dipakai, ini dapat terjadi karena
semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak reseptor yang bekerja akibat
masuknya molekul, sehingga tanggapan yang dihasilkan semakin meningkat .
uji memakai jamur Trichopyton mentagrophytes dengan anti jamur akar tanaman bama (Plumbago zeylanica) memperlihatkan hasil positif pada semua konsentrasi ujinya yaitu 1,5 %, 2,5%, 5%, dan 10% dengan rata-rata zona hambat 34-47 mm, pada konsentrasi yang sangat kecil yaitu 1,5% ekstrak akar tanaman bama sudah memberikan efek yang sangat baik yaitu dengan diameter zona hambat sebesar 34 mm, dimana ekstrak etanol daun kesum dengan konsentrasi 40% baru memiliki diameter zona hambar sebesar 10,125 mm. Akar tanaman bama memiliki kandungan metabolit sekunder berbentuk
tanin, alkaloid,saponin, steroid, flavonoid, , akar tanaman bama memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang sangat tinggi sehingga memicu pada konsentrasi 1,5% sudah terbentuk zona hambat yang besar,
Senyawa flavonoid memiliki mekanisme kerja dengan mengganggu homeostasis
mitokondria dan integritas membran sel jamur. Senyawa alkaloid memiliki
mekanisme kerja dengan menghambat biosintesis asam nukleat, sehingga jamur
tidak dapat berkembang,Senyawa saponin memiliki mekanisme kerja dengan
merusak struktur fosfolipid dari membran sel jamur. Senyawa fenol memiliki
mekanisme kerja dengan memberhentikan siklus sel jamur pada tahap replikasi yang memicu terganggunya proses pembelahan sel,
Senyawa terpenoid memiliki mekanisme kerja dengan menghambat
pertumbuhan jamur melalui membran sitoplasma dan mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan spora jamur,
pada konsentrasi 15% sudah ada zona hambat dengan kategori sedang, sedang pada ekstrak etanol daun kesum zona hambat baru terbentuk pada konsentrasi 40%. Umbi bawang dayak memiliki metabolit sekunder berbentuk saponin, fenol, kuinon, tanin, flavonoid, sedang pada daun kesum metabolit sekunder yang
terkandung berbentuk fenol, saponin,terpenoid, flavonoid, alkaloid,
FUNGI JAMUR
Klasifikasi ilmiah
Domain:Eukarya,(tidak termasuk):Opisthokonta,
Kingdom:Fungi,
Subkingdoms/Phyla/Subphyla:
Entomophthormycota,Kickxellomycotina,Mucoromycotina,
Zoopagomycotina,Agaricomycotina,Pucciniomycotina,Ustilaginomycotina,
Subphyla Incertae sedis,Blastocladiomycota,Chytridiomycota,
Glomeromycota,Microsporidia,Neocallimastigomycota,Dikarya (Deuteromycota),
Ascomycota,Pezizomycotina,Saccharomycotina,Taphrinomycotina,
Basidiomycota,
Fungi atau cendawan yaitu nama regnum dari golongan besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya,
Ilmu yang mempelajari fungi dinamakan mikologi (dari kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang"),
etimologi:
kata bahasa inggris fungus diadopsi dari bahasa latin fungus (jamur), dipakai dalam tulisan horatius dan plinius. kata ini berasal dari kata yunani sphongos (σφόγγος "spons"), yang berarti struktur makroskopis dan morfologi jamur dan kapang; akar kata ini juga digunakan dalam bahasa jerman schwamm ("spons") dan schimmel ("kapang") , kata mikologi, berasal dari bahasa yunani mykes (μύκης "jamur") dan logos (λόγος "ilmu"), menunjukkan studi ilmiah tentang jamur berasal dari tahun 1836 dengan publikasi naturalis inggris miles joseph berkeley the english flora dari sir james edward smith, kelompok dari semua fungi yang ada di daerah tertentu dikenal sebagai mikobiota ,
yang dimaksud fungi adalah penampilan luar bukan spesiesnya sendiri. kesulitan mengenal fungi disebabkan adanya pergiliran keturunan yang mempunyai penampilan yang sangat berbeda ( metamorfosis pada serangga atau katak).
anggota fungi seperti ragi, jamur, kapang, khamir,
fungi berkembangbiak secara seksual dan aseksual,
perbanyakan aseksual yaitu dengan cara : membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa , hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah, jamur mempunyai kotak spora bernama sporangium. di dalam sporangium terdapat spora, jamur yang membentuk tunas seperti saccharomyces. jamur yang membentuk spora seperti rhizopus,
perbanyakan seksual yaitu dengan cara : 2 hifa dari jamur berbeda melebur kemudian membentuk zigot kemudian zigot tumbuh menjadi tubuh buah,
fungi memiliki ciri-ciri:
mitokondria,vakuola,kristal ergosterol,ribosom,nukleus,retikulum endoplasma,
badan lemak,membran plasma,spitzenkörper,badan golgi,sel hifa fungi,
dinging hifa,septum,
sebelum ada metode molekuler untuk analisa filogenetik, fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi mempunyai kemiripan dengan tumbuhan yaitu struktur morfologi sama ,tidak berpindah tempat dan tempat hidupnya yang mirip, fungi juga tumbuh di tanah seperti tanaman , pada jamur, membentuk tubuh buah, yang mirip tumbuhan seperti lumut. fungi sebagai kerajaan tersendiri, berbeda dari tumbuhan dan hewan, yang telah berpisah sekitar satu miliar tahun lalu ( era neoproterozoikum). ciri-ciri morfologi, biokimia dan genetik dimiliki bersama dengan organisme lain,
ciri-ciri yang dimiliki kemiripan ,antaralain:
- dengan tumbuhan: mirip dengan lumut daun dan alga, fungi mempunyai nukleus yang haploid,fungi mempunyai vakuola dan dinding sel , fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, seperti tumbuhan basal ( tumbuhan paku dan lumut daun) fungi menghasilkan spora,
- dengan euglenoid dan bakteri : fungi tingkat tinggi, euglenoid, beberapa bakteri menghasilkan asam amino l-lisin dalam langkah-langkah biosintesis spesifik, yang disebut jalur α-aminoadipat, sel-sel dari jamur tumbuh sebagai struktur berbentuk tabung memanjang mirip benang (filamentous) yang dinamakan hifa,
yang dapat mengandung banyak inti dan tumbuh dengan menumbuhkan ujungnya. setiap ujung berisi seperangkat vesikel agregat (struktur seluler yang terdiri dari protein, lipid, dan molekul organik lain) dinamakan spitzenkörper.
fungi dan oomycota tumbuh sebagai sel hifa yang berfilamen. organisme yang mirip seperti ganggang hijau berfilamen, tumbuh dengan pembelahan sel berulang dalam rantai sel, fungi bersel satu (khamir) tidak membentuk hifa, beberapa fungi berbentuk hifa dan khamir, seperti tumbuhan dan hewan, 70 spesies fungi menunjukkan bioluminesensi.
- dengan jenis eukariota lainnya: sel fungi mempunyai inti yang dibatasi membran dengan kromosom yang mengandung DNA dengan daerah bukan pengode yang dinamakan intron dan bagian pengode yang dinamakan ekson. sel fungi mempunyai beberapa organel sitoplasmik yang dibatasi membran seperti mitokondria, membran yang mengandung sterol, dan ribosom bertipe 80s. fungi mempunyai sifat dari karbohidrat dan senyawa penyimpanan yang dapat larut, termasuk disakarida ( trehalosa), polisakarida ( glikogen, pada hewan), alkohol gula (manitol),
- dengan hewan : fungi merupakan organisme heterotrof, sehingga memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya dan tidak mempunyai kloroplas untuk fotosintesis ,
Ciri-ciri unik dari fungi :
dinding sel fungi terbuat dari glukan dan kitin , walaupun glukan juga ada pada tanaman dan kitin pada eksoskeleton dari artropoda, fungi adalah satu-satunya organisme yang menyatukan kedua molekul struktural ini pada dinding selnya. tidak seperti tumbuhan dan oomycota, dinding sel fungi tidak memiliki selulosa.
omphalotus nidiformis , jamur bioluminesen,
fungi menghasilkan metabolit sekunder yang strukturnya sama dengan yang dibuat oleh tanaman. banyak enzim tanaman dan fungi yang menghasilkan metabolit sekunder yang berbeda satu sama lain dalam urutan dan sifat lainnya, yang menandakan asal-usul terpisah dan evolusi konvergen dari enzim-enzim ini pada fungi dan tanaman,
kebanyakan fungi tidak mempunyai sistem untuk transportasi air dan nutrisi jarak jauh, seperti pada xilem dan floem di tumbuhan,maka fungi, seperti armillaria , membentuk rizomorf, yang melakukan fungsi seperti akar tanaman , sebagai eukariota, fungi mempunyai jalur biosintesis untuk menghasilkan terpena yang memakai asam mevalonat dan pirofosfat sebagai blok pembangun kimia,
tumbuhan mempunyai jalur biosintesis terpena tambahan di dalam kloroplasnya,sedang fungi dan hewan tidak memilikinya.
beberapa spesies tumbuh sebagai khamir uniseluler yang bereproduksi dengan bertunas atau pembelahan biner. fungi dimorfik dapat berpindah antara fase khamir dan fase hifa untuk merespon lingkungan,
fungi bertahan hidup dari radiasi UV dan kosmik yang intens selama perjalanan angkasa,
fungi tumbuh di lingkungan ekstrim seperti gurun , konsentrasi garam yang tinggi , radiasi pengion, sedimen laut dalam ,
tumbuh di lingkungan terestrial, hidup di habitat akuatik seperti fungi parasit chytridiomycota batrachochytrium dendrobatidis, yang memusnahkan populasi amfibi , siklus hidup fungi sebagai zoospora motil, sehingga dapat bergerak sendiri melalui air dan memasuki inang amfibi, fungi akuatik yaitu fungi yang hidup di daerah hidrotermal laut,
Konsep spesies biologis membedakan spesies berdasarkan kemampuan jamur untuk kawin,
sekuensing DNA dan analisis filogenetik, yang mempelajari keanekaragaman fungi ,
120.000 spesies fungi sudah dideskripsikan oleh taksonom, namun tidak sepenuhnya dimengerti , namun pada tahun 2017 meningkat menjadi 2 juta spesies,
pada mikologi, spesies secara historis dibedakan dengan berbagai konsep dan metode , Klasifikasi berdasarkan sifat morfologi, seperti ukuran dan bentuk spora atau struktur buah, sudah mendominasi taksonomi fungi,
Spesies dibedakan oleh sifat biokimia dan fisiologis jamur, seperti kemampuan jamur untuk memetabolisme zat kimia tertentu, atau reaksi jamur terhadap tes kimia.
Fitopatologi, penelitian tentang penyakit tanaman , karena banyak patogen tumbuhan adalah fungi,
Mikologi sebagai cabang biologi untuk penelitian sistematis fungi, termasuk penggunaannya sebagai bahan obat, makanan, zat psikotropika yang dikonsumsi ,
bahaya seperti keracunan atau infeksi,sifat genetik dan biokimia dan taksonominya,
Sejarah
Pier Antonio Micheli pertama kali menerbitkan deskripsi fungi Pada 1729,
Fungi telah dimanfaatkan manusia sejak zaman prasejarah , Ötzi seorang mumi lelaki dari jaman Neolitik berusia 5.300 tahun yang lalu ini terawetkan dengan baik yang ditemukan telah membeku di Pegunungan Alpen Austria, terdapat dua spesies jamur polypore yang mungkin telah digunakan sebagai tinder ( Fomes fomentarius ), atau untuk pengobatan ( Piptoporus betulinus ) orang jaman kuno telah memanfaatkan fungi sebagai bahan makanan,
Mikologi adalah ilmu yang muncul setelah penemuan mikroskop pada abad ke-17. Giambattista della Porta pada tahun 1588,pertama kali mengamati spora fungi,
Pier Antonio Micheli selain mengamati spora juga mengungkapkan bahwa, pada kondisi yang tepat, spora dapat diinduksi untuk tumbuh menjadi spesies fungi yang sama dengan spesies asal dari spora itu,
pelopor perkembangan mikologi ditandai oleh publikasi buku Nova plantarum genera pada tahun 1729 yang ditulis oleh Pier Antonio Micheli,
Elias Magnus Fries (1794–1878) menjelaskan lebih jauh klasifikasi jamur, menggunakan warna dan sifat mikroskopis spora, metode ini masih dipakai oleh para ahli taksonomi hingga sekarang ini.
Carolus Linnaeus menulis buku Species plantarum (1753), tentang sistem nomenklatur binomial ,
Christian Hendrik Persoon (1761-1836) dari Belanda menjelaskan klasifikasi jamur pertama sehingga dianggap sebagai pendiri mikologi modern,
Miles Joseph Berkeley, August Carl Joseph Corda, Anton de Bary, dua bersaudara Louis René dan Charles Tulasne, Arthur H. R. Buller, Curtis G. Lloyd, dan Pier Andrea Saccardo telah banyak menghasilkan penelitian mikologi pada abad ke-17-19 ,
abad ke-20 terjadi modernisasi mikologi yang berasal dari kemajuan biokimia, genetika, biologi molekuler, dan bioteknologi. teknologi pengurutan DNA dan analisis filogenetik telah memberikan banyak pengetahuan baru tentang fungi, dan menantang pengelompokan dasar morfologi tradisional dalam taksonomi fungi,
berdasarkan morfologinya, fungi dibedakan menjadi cendawan (mushroom), khamir (yeast), kapang (mold atau mould)
cendawan yaitu fungi multiseluler yang mempunyai tubuh buah (fruiting body) atau karpus yang dapat dilihat mata ,
khamir yaitu fungi uniselular atau hanya memiliki satu sel,
kapang yaitu fungi multiseluler yang berstruktur seperti filamen atau benang,
Fungi hidup dengan menyerap banyak zat zat organik dari lingkunganya, Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi memiliki sifat : Saprofit,
Parasit,Mutual,
Fungi melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual ,
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri atas 2 tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami,
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan menghasilkan tunas pada jamur uniseluler kemudian pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan membentuk spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler,
Lumut kerak atau Lichenes bukanlah individu, namun bentuk simbiosis mutualisme antara fungi dan alga,
Fungi hidup pada lingkungan yang basah gelap lembap pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. di lingkungan yang asam , jamur hidup sebagai parasit pada organisme lain,
Reproduksi fungi rumit, sebab suatu jenis hidup dalam waktu lama dalam daur hidup aseksual saja atau daur hidup seksual saja sedang fungi lain tidak diketahui salah satu dari daur hidupnya , Kerumitan ini dimiliki oleh kelompok Basidiomycota dan Ascomycota. Akibat nya , para taksonom fungi memberikan sistem penamaan ganda, yaitu dengan menerima dua nama spesies yang masing-masing untuk fase aseksual (nama anamorf) dan untuk fase seksual (nama teleomorf). jika telah diketahui kedua fase itu untuk satu jenis fungi , nama yang diterapkan untuk jenis ini adalah holomorf. Jenis-jenis fungi dengan nama ganda ini adalah fungi racun atau fungi penyakit tanaman ,
Klasifikasi Fungi dalam taksonomi dikelompokkan sebagai divisio menjadi lima kelas,antaralain: Basidiomycetes,Deuteromycetes,Lichenes,Zygomycetes,
Ascomycetes,
namun Pembagian ini dianggap usang sebab temuan-temuan terbaru membuat fungi diangkat menjadi Kerajaan organisme (Regnum) tersendiri, dengan divisio/filum, antaralain:
Filum Microsporidia,Filum Neocallimastigomycota ,Filum Blastocladiomycota,
Filum Chytridiomycota,Filum Glomeromycota,
Subregnum: Dikarya ( Deuteromycota), terdiri atas:
Agaricomycotina,Pucciniomycotina,Ustilaginomycotina,Filum Ascomycota,
Pezizomycotina,Saccharomycotina,Taphrinomycotina,Filum Basidiomycota,
Subfilum incertae sedis (terdiri atas Dikarya yang belum ditetapkan filumnya)
Entomophthoromycotina,Kickxellomycotina,Mucoromycotina,
Zoopagomycotina,
Deuteromycota menjadi kelompok bagi fungi yang belum digolongkan pada keempat filum di atas (berstatus "tidak jelas", incertae sedis),
MIKOLOGI
Mikologi yaitu mempelajari tentang fungi jamur cendawan,
mikologi ( Mycology) berasal dari bahasa Yunani: μύκης (mukēs), yang berarti fungus dan -λογία akhiran (-logia), yang artinya "studi". istilah mikologi dan mikologis pertama kali digunakan oleh M.J. Berkeley,pada tahun 1936,
yang dipelajari dalam mikologi antara lain bioteknologi jamur, budidaya jamur,taksonomi jamur, fisiologi jamur,
banyak penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur; sehingga fitopatologi disebut sebagai mikologi terapan,
sejak zaman prasejarah manusia makan cendawan, pliny the elder (23-79 masehi), menulis tentang truffle di ensiklopedianya naturalis histori, tulisan tentang cendawan pertama kali dari Euripides (480-406 SM), Theophrastus dari Eressos (371-288 SM) Seorang filsuf Yunani mengklasifikasikan tumbuhan menganggap fungi sebagai tanaman yang kehilangan organ-organ tertentu,
pada abad pertengahan ada sedikit kemajuan pada ilmu pengetahuan tentang fungi, kesalahpahaman tentang jamur telah dilakukan para penulis klasik,
awal zaman modern mikologi dimulai ketika Pier Antonio Micheli mempublikasikan 1737 publikasi mengenai Nova plantarum genera. Diterbitkan di Florence, sebagai dasar klasifikasi sistematis rerumputan (grasses), lumut (mosses) dan fungi.
PLASMOGAMI
plasmogami plasmogamy adalah penyatuan dua atau lebih protoplasma, ciri khas gamet, tidak disertai dengan penyatuan nukleus,
Gametangium yaitu organ yang menghasilkan gamet pada tumbuhan tingkat rendah, gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma yang membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu.
Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan membentuk gametangium.
PALEOMIKOLOGI
paleomikologi yaitu mempelajari fosil jamur , paleomikologi sebagai ilmu terapan paleobotani,
KAPANG
Kapang merupakan mikroorganisme termasuk anggota kingdom fungi yang membentuk hifa. kapang bukan merupakan golongan taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum glomeromycota, ascomycota, dan basidiomycota. organisme lain yang termasuk fungi dalam mikrobiologi makanan adalah khamir dan jamur,
kapang (inggris: mold) adalah anggota regnum fungi ("kerajaan" jamur) yang tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi , kapang cenderung sebagai anggota dari kelas ascomycetes,
koloni kapang dapat tumbuh pada roti, diameter koloni terbesar sekitar 1cm hifa berwarna putih dan bagian dengan askus berwarna biru kelabu ,
jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, , sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. sebagian besar spesies fungi ada di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. habitat kapang tumbuh pada substrat yang mengandung karbon organik,
kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora aseksual dan spora seksual , spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. spora aseksual mempunyai ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan udara,
JAMUR TIDAK SEMPURNA DEUTEROMYCOTA
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,
Deuteromycota atau Jamur tidak sempurna yaitu jamur yang belum di ketahui cara reproduksi seksualnya. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif,
anggota Deuteromycota,antaralain:
Aspergillus flavus,Aspergillus fumigatus,Fusarium,
Chladosporium,Curvularia,Trichophyton,Aspergillus oryzae,
Aspergillus wentii,
"MIKOTOKSIN"
Mikotoksin yaitu toksin yang dihasilkan oleh jamur , atau zat murni alami dengan bobot molekul rendah yang dihasilkan sebagai metabolit sekunder dari jamur berfilamen yang memicu penyakit bahkan kematian pada mahluk hidup,
6 jenis mikotoksin utama ,yaitu: trichothecene, zearalenone, aflatoksin, citrinin, ergot alkaloid, fumonisin, ochratoxin, patulin,
Patulin:
jamur Byssochlamys , jamur Penicillium, jamur Aspergillus, menghasilkan Patulin namun jamur Penicillium expansum menghasilkan Patulin
pada buah buahan , sayuran sayuran , sereal, hal ini diatasi dengan pencucian buah dengan cairan ozon, fermentasi alkohol pada jus buah dapat memusnahkan patulin,
Zearalenone:
Zearalenone adalah senyawa estrogenik yang dihasilkan oleh jamur dari genus Fusarium seperti jamur F. culmorum dan jamur F. graminearum ,racun Zearalenone ini menyerang nasi jagung, racun ini tahan pada proses penggilingan, penyimpanan, dan pemasakan karena tahan terhadap degradasi suhu tinggi. ini menyebabkan penyakit pada manusia yang mengikat reseptor estrogen,
Fumonisin :
pada tahun 1988 , Fumonisin ada pada jamur F. proliferatum dan jamur Fusarium verticilloides yang ada pada jagung. racun jenis ini tahan pada berbagai proses pengolahan jagung sehingga memyebar pada kecambah, dedak , tepung jagung. fumonisin dapat hilang pada proses pembuatan pati jagung dengan penggilingan basah sebab senyawa ini larut air,
Aflatoksin:
aflatoksin dihasilkan oleh jamur a. parasiticus speare dan jamur aspergillus flavus link , kedua jamur ini hidup pada suhu 36-38 °c mampu menghasilkan toksin penuh pada suhu 25-27 °c, jamur menghasilkan aflatoksin karena dipicu oleh humiditas kelembaban tinggi , untuk menghindari kontaminasi aflatoksin, biji-bijian harus disimpan dalam kondisi kering,
Citrinin:
citrinin pertama kali diisolasi dari penicillium citrinum thom pada tahun 1931, mikotoksin ditemukan secara alami pada gandum hitam (rye),jagung, beras, gandum, barley, berbagai spesies monascus dapat menghasilkan citrinin secara alami, monascus dimanfaatkan untuk diekstraksi pigmennya (terutama berwarna merah) ,
Ergot Alkaloid:
ergot alkaloid dihasilkan oleh berbagai jenis cendawan golongan clavicipitaceae , racun ini pada makanan dapat menyebabkan epidemik keracunan ergot ( ergotisme) dalam dua gejala , yaitu gangren (gangrenous) dan kejang ,
pembersihan secara mekanis tidak sepenuhnya mencegah racun ini sebab beberapa jenis gandum masih terserang ergot sebab varietas benih yang dipakai tidak resiten terhadap claviceps purpurea , penghasil ergot alkaloid. pada hewan ternak, ergot alkoloid dapat menyebabkan tall fescue toxicosis dengan gejala fertilitas menurun, penurunan produksi susu, penurunan bobot tubuh,
mikotoksin dapat menyebabkan penyakit pada manusia melalui makanan, salah satunya adalah kontaminasi citrinin pada keju sebab proses fermentasi keju yang mengikut sertakan P. expansum dan P. citrinum penghasil citrinin. citrinin menyebabkan penyakit kronis seperti toksisitas pada ginjal dan terhambatnya kerja enzim respirasi. Aflatoksin merupakan senyawa karsinogenik yang memicu timbulnya kanker liver pada manusia karena konsumsi susu, daging, atau telur yang terkontaminasi , kontaminasi aflatoksin juga menyerang tanaman , kandungan ochratoxin A terlalu tinggi dapat menyebabkan kanker testis,
Senyawa ochratoxin A bersifat teratogenik,karsinogenik, mutagenik dan menimbulkan gejala imunosupresif pada hewan,
senyawa zearalenone dapat menyebabkan kelainan reproduksi (vulvovaginitis) pada babi,
Aflatoksin aflatoksin B1 mengkibatkan penyakit liver pada hewan, akibatnya bobot tubuh menurun , produksi telur, susu menurun. untuk mencegahnya digunakan amoniasi dan beberapa molekul penyerap , pada ayam petelur, babi, sapi, tikus, dan mencit, toksin fumonisin sulit diserap penyebarannya sangat cepat dan ditemukan dapat tertimbun di hati dan ginjal hewan hingga menyebabkan kerusakan oksidatif.
Ergot alkaloid mempunyai kemiripan struktur dengan neurotransmiter manusia memberikan berbagai pengaruh fisiologi pada manusia sehingga Ergot alkaloid digunakan untuk bahan obat-obatan , ergot alkaloid digunakan pada berbagai riset untuk mengetahui dan perawatan kelainan fisiologis pada manusia,
Senyawa trichothecene pernah digunakan sebagai senjata biologis di Laos, Kampuchea, dialami tentara Yaman dan Afganistan ketika diserang oleh Uni Soviet , tentara Yaman dan Afganistan diserang roket dari helikopter yang melepaskan peluru menyebabkan awan berwarna kekuningan pada awal tahun 1980,
MICROSPORIDIA
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota,(tidak termasuk):Opisthokonta,Kingdom:Fungi,
Divisi:Microsporidia,
Microsporidia yaitu golongan parasit pembentuk-spora uniseluler. microsporidia sudah pernah dianggap protozoa atau protista, namun sekarang dianggap sebagai fungi, 1500 spesies diberi nama. microsporidia terbatas pada inang hewan, microsporidia kebanyakan menginfeksi serangga, golongan krustasea dan ikan. spesies microsporidia menginfeksi satu spesies, spesies, yang oportunistik menginfeksi manusia,
ZYGOMYCOTA
klasifikasi ilmiah
kingdom:fungi ,divisi:zygomycota ,kelas:zygomycetes,
ordo mucoromycotina : endogonales ,mucorales ,mortierellales ,
entomophthoromycotina : entomophthorales ,
zoopagomycotina : zoopagales,
kickxellomycotina : dimargaritales ,harpellales ,asellariales ,kickxellales ,
zygomycota dimasukkan bersama-sama mastigomycota ke dalam kelas phycomycetes "jamur ganggang" berdasar ciri namun ternyata keduanya menunjukkan banyak ciri berbeda seperti tempat hidup dan banyaknya flagel pada tahap zoospora sehingga dipisah,
zygomycota yaitu jamur ini bersifat coenocytic (selnya berinti banyak) dan dapat membentuk struktur dorman bersifat sementara bernama zigospora,
jamur dengan ciri hifa yang tidak bersekat-sekat (aseptae) pada kondisi normal/vegetatif.
zygomycota ciri-cirinya ,yaitu
anggota kelas ini cenderung hidup di dalam tanah , tumbuhan , hewan yang membusuk,
perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tidak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia, perkembangbiakan jamur ini adalah perkembangbiakan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang sesuai menghasilkan zigospora ,
zygomycota memiliki hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak memiliki sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi,seperti jamur lain, zygomycota menghasilkan dinding sel yang mengandung zat kitin,yang tumbuh sebagai miselia atau benang-benang hifa, jamur pada kelas ini dinamakan jamur tertinggi dibandingkan kelas basidiomycota dan ascomycota ,
ASCOMYCOTA
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:fungi,Subkingdom:Dikarya,Filum:Ascomycota,
Subphyla atau Classes:
sordariomycetes,"unplaced orders"lahmiales,medeolariales,triblidiales"unplaced family",geoglossaceae,saccharomycotina,saccharomycetes,taphrinomycotina,neolectomycetes,pneumocystidomycetes,schizosaccharomycetes,
taphrinomycetes,pezizomycotina, arthoniomycetes,dothideomycetes,eurotiomycetes,laboulbeniomycetes,lecanoromycetes,
leotiomycetes,lichinomycetes,orbiliomycetes,pezizomycetes,
ascomycota dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual ,
ascomycota yaitu filum/divisi dari fungi yang ada di seluruh dunia,
reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk fragmentasi,konidium, tunas,
pada awalnya hifa berbeda jenis saling berdekatan,
hifa jantan akan membentuk anteridium, hifa betina membentuk askogonium masing-masing berinti haploid,
dari askogonium tumbuh trikogin yaitu saluran yang menghubungkan anteridium dan askogonium ,
melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium terjadi plasmogami,
askogonium membentuk hifa askogonium yang dikarion , ini terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan,
di ascomycota yang mempunyai badan buah, hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan askokarp, hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik,
dalam askus ada 8 buah spora sebab 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiap haploid membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora, spora terbentuk di dalam askus dinamakan sporaaskus, spora askus tersebar oleh angin. bila jatuh akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru, di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid,
beberapa contoh penggunaan ascomycota ,antaralain:
neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom,
neurospora crassa, kapang sebagai organisme model dalam biologi,
morchella esculenta dan sarcoscypha coccinae dapat dimakan,
venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel,
clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum ,gandum yang dimakan akan memicu ergotisme pada hewan atau manusia ,
phaeoacremonium parasitica menginfeksi kayu gaharu sehingga resin berbau harum,
khamir Saccharomyces cereviceae, untuk makanan minuman beralkohol,
aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi, mengganggu hati dan karsinogenik,
tuber magnatum atau truffle putih untuk makanan ,
saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan ragi minuman anggur,
saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira,
BASIDIOMYCOTA
Klasifikasi ilmiah
domain:eukarya,kingdom:fungi,subkingdom:dikarya,
filum:basidiomycota ,
subfilum kelas:agaricomycotina,pucciniomycotina,ustilaginomycotina,kelas incertae sediswallemiomycetes,
basidiomycota adalah divisi dalam kerajaan (regnum) fungi (cendawan) yang terdiri atas semua spesies yang menghasilkan spora dalam tubuh berbentuk kotak yang dinamakan basidium. basidiomycotina dibagi menjadi heterobasidiomycetes dan jamur homobasidimycotina,
basidimycotina dibagi menjadi 3 kelas: hymenomycotina , ustilaginomycotina dan teliomycotina ,
kebanyakan basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, meiosis terjadi di basidium, miselium dengan karyogami ,
basidiomycetes bersistem reproduksi heterotolik, tetapi dengan tetrapolar sistem kawin atau bipolar biasanya somatogami (hyphogami) ,
basidimycotina bereproduksi secara generatif dan vegetatif, mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler ,
habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dicirikan basidia dengan dikaryon,
diploid daur hidup seperti genus xerula yang ditemukan menghasilkan klon diploid sebagai armillaria dan spora , memiliki miselium yang diploid di mana karyogami mengikuti plasmogami,patogen hutan biasa, basidiomycetes memiliki spora vegetatif ( konidia),
CHYTRIDIOMYCOTA
Klasifikasi ilmiah
kingdom:fungi,divisi:chytridiomycota ,
Chytridiomycota atau chytrids yaitu divisi dari fungi kingdom , ditempatkan di kelas phycomycetes bawah subdivisi myxomycophyta kerajaan fungi, chytridiales para chytrids adalah jamur paling primitif , sebagian besar saprobic (merendahkan kitin dan keratin). the para thalli yaitu coenocytic dan bentuk biasanya tidak benar miselium (memiliki rhizoids sebagai gantinya). spesies yang uniseluler yaitu dinding sel di chytrids terdiri dari kitin , banyak chytrids ditemukan di air tawar, terdapat 1.000 spesies chytrid, dalam 127 genera, didistribusikan di antara 5 perintah , sebuah contoh spesies chytrid air cetakan - allomyces getah, yaitu saprotroph yang ada dalam air ,
the chytrid batrachochytrium dendrobatidis pemicu penyakit yang membunuh amfibi pada tahun 1998 di australia ,
the thallus (tubuh) terpasang oleh rhizoids, mempunyai batang tegak dengan organ reproduksi terbentuk pada akhir cabang , siklus hidup mampu berubah dari haploid dan diploid generasi bentuk thallus haploid laki-laki dan wanita , gametangia dari yang flagellated gamet dilepaskan dan bergabung untuk membentuk sebuah zigot , gamet dan wanita gametangia menarik lawan jenis dengan menghasilkan feromon, berkecambah menghasilkan zigot yang diploid thallus dengan 2 macam sporangia; zoosporangia berdinding tipis yang melepaskan zoospora diploid menghasilkan diploid thalli dan berdinding tebal sporangia yang setelah meiosis rilis yang membentuk zoospora haploid haploid thalli,
GLOMEROMYCOTA
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,Divisi:Glomeromycota ,Kelas:Glomeromycetes,
glomeromycota dengan 230 spesies , anggota glomeromycota membentuk mikoriza arbuskular (am) dengan akar atau thalli pada bryophyta dari tumbuhan darat. geosiphon pyriformis membentuk sebuah asosiasi endositobiotik dengan cyanobacteria nostoc , glomeromycota yang simbion dengan tanaman darat (nostoc pada geosiphon) untuk energi dan karbon , spesies ini memimpin eksistensi independen. spesies mikoriza arbuskula terestrial terkait dengan tanaman epifit membentuk simbiosis dengan akar tanaman pada lahan basah,
MICROSPORIDIA
Klasifikasi ilmiah
Domain:Eukaryota, (tidak termasuk):Opisthokonta,
Kingdom:Fungi,Divisi:Microsporidia,
microsporidia yaitu parasit pembentuk-spora uniseluler sebagai fungi,microsporidia terbatas pada inang hewan, menginfeksi serangga, krustasea dan ikan. beberapa spesies yang oportunistik menginfeksi manusia,
BATRACHOCHYTRIUM DENDROBATIDIS
Klasifikasi ilmiah
Spesies: B. dendrobatidis,
Batrachochytrium dendrobatidis atau fungus sitrid amfibi atau Bd yaitu spesies fungus yang menyebabkan penyakit sitridiomikosis pada amfibi,
sitridiomikosis pertama ditemukan pada spesimen X. laevis dari tahun 1938 , bahwa Batrachochytrium dendrobatidis mampu bertahan dan tumbuh di tanah yang lembab dan di sayap burung, sehingga Batrachochytrium dendrobatidis mungkin disebarkan oleh burung ,
fungus sitrid amfibi pertama kalinya pada tahun 1998 memicu penyakit sitridiomikosis yang menyebabkan kematian amfibi di seluruh dunia , Batrachochytrium salamandrivorans menyebabkan sitridiomikosis dan kematian pada salamander,
ada spesies amfibi dampak bertahan dari infeksi sitridiomikosis berkat simbiosis dengan Janthinobacterium lividum dan kemungkinan berkat seleksi evolusioner,
Batrachochytrium dendrobatidis berasal dari Afrika kemudian menyebar lewat perdagangan katak-berkuku Afrika (Xenopus laevis) ,
"RAGI "
KHAMIR
Khamir yaitu mikroorganisme uniseluler dan eukariot yang diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, 1.500 species telah dideskripsikan, meskipun beberapa spesies dapat menjadi multiseluler melalui pembentukan benang dari sel-sel budding tersambung yang dinamakan hifa semu(pseudohyphae), pada sebagian besar kapang. Ukuran kapang bervariasi cenderung berdiameter 3–4 µm,namun beberapa jenis khamir bisa mencapai ukuran lebih 40 µm. khamir bereproduksi secara budding atau pembelahan sel asimetris atau aseksual dengan mitosis,
Khamir tidak membentuk kelompok taksonomi atau filogeni tunggal,
kata "khamir" atau “ragi” diartikan sama seperti Saccharomyces cerevisiae, namun keragaman filogeni dari khamir dipisahkan dalam 2 filum terpisah, yaitu Basidiomycota dan Ascomycota ,
Khamir digunakan untuk menghasilkan listrik dalam microbial fuel cell ,
Khamir memproduksi etanol untuk industri biofuel,
Khamir yang reproduksinya dengan budding diklasifikasikan dalam ordo Saccharomycetales,
Khamir Saccharomyces cerevisiae dimanfaatkan dalam bentuk ragi untuk produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun lalu,
Saccharomyces cerevisiae mengkonversi karbohidrat menjadi karbon dioksida dan alkohol melalui proses fermentasi, karbon dioksida dipakai pada proses pembuatan roti ( baking ) dan alkohol dalam minuman beralkohol.
Saccharomyces cerevisiae merupakan organisme model penelitian biologi sel modern, untuk memproleh informasi biologi sel eukariot dan biologi manusia,
Spesies khamir lainnya seperti Candida albicans adalah patogen oportunistik dan mengakibatkan infeksi pada manusia (kandidiasis) ,
khamir salah satu organisme yang dibudidayakan paling awal untuk fermentasi pembuatan roti. arkeologis menemukan ruang pembuatan roti juga gambar bakery dan brewery berumur 4000 tahun , Anton van Leeuwenhoek pertama kali mengamati khamir dengan mikroskop,pada tahun 1680
saat itu khamir tidak dianggap sebagai organisme yang hidup, hanya sebagai struktur berbentuk globula. Louis Pasteur mikrobiologis prancis,pada tahun 1857, membuktikan dalam buku yang berjudul "mémoire sur la fermentation alcoolique" bahwa fermentasi alkohol dilakukan oleh khamir yang hidup bukan merupakan katalis kimiawi , dengan memberikan gelembung oksigen ke dalam larutan berisi khamir, pertumbuhan sel dapat meningkat, namun proses fermentasi terhambat, (pasteur effect ),
Pada akhir abad ke-18, dua galur khamir yang digunakan dalam pembuatan bir diidentifikasi, galur Saccharomyces carlsbergensis dinamakan bottom-fermenting yeast dan galur Saccharomyces cerevisiae, dinamakan top-fermenting yeast ,
Baron Max de Springer pada tahun 1872, mengembangkan proses produksi khamir berbentuk granula yang dipakai sampai perang dunia I,
galur Saccharomyces cerevisiae dijual oleh orang-orang Belanda untuk pembuatan roti sejak 1780 , orang Jerman mulai memproduksi khamir dalam bentuk krim pada tahun 1800 ,
telah ada metode untuk menghilangkan cairan khamir sehingga khamir dijual dalam bentuk padat pada tahun 1825, . Produksi khamir diperkuat dengan adanya filter press pada tahun 1867,
Charles L. Fleischmann memamerkan produk, prosedur pemakaian khamir Di Amerika Serikat,
Khamir merupakan chemoorganotroph sebab memakai senyawa organik sebagai sumber energi dan tidak memerlukan cahaya matahari untuk pertumbuhannya,
karbon diperoleh dari gula heksosa seperti glukosa dan fruktosa,
atau karbon diperoleh dari gula disakarida seperti sukrosa dan maltosa.
beberapa spesies mampu memetabolisme gula pentosa seperti asam organik,ribosa, alkohol,
spesies khamir ada yang memerlukan oksigen untuk respirasi seluler aerobik (aerob obligat) atau anaerobik, namun dapat juga menghasilkan energi secara aerobik (anaerob fakultatif). tidak seperti bakteri, belum ada spesies khamir yang dapat tumbuh secara anaerob (anaerob obligat).
khamir tumbuh pada kondisi ph netral atau sedikit asam. suhu pertumbuhan khamir bervariasi antar spesies . misalnya saccharomyces telluris mampu berkembang pada suhu 5 hingga 35 °c, candida slooffi mampu berkembang pada suhu 28 hingga 45 °c, leucosporidium frigidum mampu berkembang pada suhu −2 hingga 20 °c ,
sel khamir dapat bertahan hidup ketika dibekukan namun daya hidup menurun seiring waktu,
khamir yang ditumbuhkan di laboratorium pada media yeast peptone dextrose agar, yeast mould agar atau broth, potato dextrose agar atau potato dextrose broth , wallerstein laboratories nutrient agar ,
antibiotik cycloheximide ditambahkan pada media pertumbuhan khamir untuk menyeleksi dan menghambat pertumbuhan khamir saccharomyces ,
pembuatan minuman alkohol menggunakan ekstrak malt dan agar sebagai media pertumbuhan ,
ZIMASE
zimase adalah enzim yang ada dalam ragi yang berfungi berfungsi sebagai pemecah sukrosa menjadi monosakarida( glutosa dan fruktosa) dan mengubah berbagai jenis gula menjadi alkohol dan karbon dioksida. enzim mengkatalisis reaksi fermentasi alkoholik. ragi atau fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi, sedangkan khamir adalah mikroorganisme eukariota yang diklasifikasikan dalam kingdom fungi dengan 1.500 spesies ,
zimase merupakan biokatalis yang dipakai dalam pembuatan roti. kompleks enzim ini dapat mengubah glukosa dan fruktosa co2 dan alkohol, penambahan enzim zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan adonan roti. ragi ditambahkan kedalam adonan roti sehingga glukosa dalam adonan roti akan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
gas karbon dioksida berfungsi sebagai gas yang mengembangkan adonan roti, proses penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan oleh ragi reaksi penguraian yang terjadi akibat adanya penambahan enzim zimase dalam roti yaitu etil alkohol + karbon dioksida → c6h12o6 zimase 2 c2h5oh + 2 co2
JAMUR KOMBUCHA
jamur kombucha yaitu berbentuk piringan datar, membran jaringan-jamur yang bersifat gelatinoid dan liat, jamur kombucha tumbuh pada larutan nustrisi teh-gula yang tumbuh dengan cara germinasi. awalnya piringan jamur tumbuh meluas pada permukaan teh kemudian menebal,
kombucha yaitu jamur teh berasal dari asia timur tersebar ke jerman melalui rusia pada abad ke-20.
kombucha tea yaitu produk minuman hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha beberapa jenis khamir dan acetobacter xylinum yang di fermentasi selama 12 hari. kombucha hasil dari simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha ,kombucha yaitu jamur yang terdiri dari gelatinoid dan membrane jamur yang berbentuk piringan bulat hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. piringan pertama tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal.
selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, terjadi reaksi pada larutan teh-manis secara asimilatif dan disimilatif. jamur kombucha ini bagaikan sebuah pabrik biokimia mini sebab jamur teh memakan gula, sebagai gantinya jamur memproduksi zat-zat dalam minuman ini , seperti asam amino, antibiotik, asam glukuronat, asam laktat, vitamin,
pada tahun 1914 bacinskaja mengatakan bahwa kombucha mengatasi masalah perut dan usus,
beberapa penelitian, mengungkapkan bahwa kombucha memiliki khasiat,antaralain: mencegah sembelit, melawan arteriosclerosis,
memulihkan fungsi alat pencernaan,mengatasi stres ,
penawar racun,mencegah kanker,
cara kerja kombucha dengan menstabilkan metabolisme tubuh , melawan racun dengan asam glukuronat. meningkatkan kadar endogenis tubuh terhadap pengaruh racun dalam tubuh menguatkan sel tubuh, menguatkan keseimbangan ph tubuh, menguatkan antibiotik menguatkan metabolisme menguatkan perkembangan bakteri pada alat pencernaan,
antimikroba dalam kombucha menghambat pertumbuhan salmonella typhimurium, shigella sonmei, e. coli, asam glukonat pada kombucha memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar dan mampu mengikat racun lalu mengeluarkannya dari tubuh lewat urin,
selama fermentasi kultur kombucha akan memproduksi karbondioksida, vitamin b, vitamin c, alkohol,
selama fermentasi kultur kombucha akan memproduksi beberapa asam organik untuk meningkatkan metabolisme seperti asam oksalat, asam laktat,asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat,
komposisi gula-gula residu, karbondioksida dan asam organik ( rasio antara asam asetat dengan asam glukonat)mempengaruhi aroma dan rasa kombucha,
asam asetat yang bersifat volatil menghasilkan aroma kuat dan beraroma asam, sedangkan rasa asam yang dihasilkan asam glukonat terasa lembut,
Kombucha juga mengandung bakteri , khamir,vitamin B dan vitamin C,
minuman kombucha bisa dibuat sendiri dengan biaya murah. sebab jamur akan tumbuh, minuman dibuat dengan sepotong membran jamur-teh dan membiarkan ramuan sehat ini berkembang sendiri. pembibitannya tidak sulit bila diketahui caranya,yaitu :
ekstraksi teh, 10-20 gr teh hijau/hitam dimasukkan ke dalam 1 liter air panas dalam wadah nirkarat biarkan selama 10 menit,
penyaringan, dilakukan untuk memisahkan teh dengan air seduhan,
pencampuran, ekstrak teh ditambahkan gula pasir sekitar 10% dari volume air seduhan.l,
pendinginan, sesudah dilakukan penyaringan dan pencampuran, seduhan teh dituangkan ke dalam toples gelas dengan permukaan yang luas dan kemudian ditutup dengan kain yang rapat, agar semut tidak bisa masuk, namun udara bisa mengalir dengan bebas. ikat tutup toples dengan karet, lalu didinginkan sampai suhu 27 °c.
besi selain stainless steel tidak baik sebagai kontainer bahan pangan karena asam (acids) yang terbentuk akan bereaksi pada metal. pemakaian bahan sintetis tingkat tinggi (masuk kelompok polylefine, seperti polyethylene (pe) atau polypropylene juga diperbolehkan, akan tetapi pemakaian tempat/wadah yang terbuat dari polyvinylchloride (pvc) atau polystyrene harus dihindarkan,
inokulasi, adalah penambahan starter ( lapisan selulosa yang mengandung mikroba kombucha), sebelum starter digunakan biarkan terlebih dahulu 30 menit di udara bebas,
fermentasi, setelah diinokulasi, toples ditutup kembali dengan kain/kertas dan disimpan pada suhu kamar selama 8-12 hari. fermentasi berlangsung 8 - 12 hari, tergantung suhu. lebih hangat temperatur ruangan, lebih cepat proses fermentasinya. periode 8 - 12 hari diberikan hanya sebagai pedoman. koloni kombucha memerlukan tempat yang tenang ,tidak boleh digoyang dan dipindah-pindah. temperatur teh tidak boleh berada dibawah 20 °c dan tidak boleh lebih dari 30 °c, temperatur idealnya 23 - 27 °c, koloni kombucha tidak memerlukan sinar matahari dalam proses fermentasinya sebab koloni akan rusak jika terkena sinar matahari. saat proses fermentasi terjadi, gula akan dipecah oleh khamir dalam starter dan akan terbentuk co2. cairan teh menjadi berbuih dan rasanya akan lebih masam. ketika tingkat keasaman ph sekitar 2,7-3,2, maka fermentasi sudah bisa dihentikan,
pemisahan dan penyaringan, lapisan selulosa yang terbentuk dipisahkan dari seduhan teh fermentasi dan disimpan dalam toples lainnya. seduhan teh hasil fermentasi disaring supaya bersih dari residu fermentasi. teh kombucha siap dikonsumsi. sebelum dikonsumsi dan disimpan produk dipanaskan dahulu, supaya tidak terjadi fermentasi lanjutan,
setiap kali selesai fermentasi pada saat pemisahan selalu disisakan sepersepuluh (10%) bagian untuk keperluan pembuatan teh kombucha tea. tutup botol secara rapat dengan menggunakan kain.
jamur ini mempunyai komponen untuk menjaga dirinya seperti: asam karbonat, produk antibiotik yang akan merintangi pertumbuhan mikroorganisme asing yang bukan berasal dari jamur itu sendiri, asam organik, kandungan alkohol yang rendah,
mikroba lain diusir teh jamur ini secara kuat ( antagonisme), jamur dan bakteri teh kombucha ini mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri lainnya,dari hasil penelitian i.n. konovalow di rusia pada tahun 1959 dan professor g.f. barbancik dari rusia (1958)
proses fermentasi kombucha dimulai saat kultur mengubah glukosa menjadi alkohol dan co2, kemudian bereaksi dengan air membentuk asam karbonat, glukosa berasal dari inversi sukrosa oleh khamir menghasilkan glukosa dan fruktosa. acetobacter sebagai bakteri dalam kombucha mengoksidasi etanol menjadi asetaldehid lalu kemudian menjadi asam asetat. selanjutnya bakteri acetobacter membentuk asam glukonat yang berasal dari oksidasi glukosa, oleh khamir sukrosa dipecah menjadi gluosa dan fruktosa , di pembuatan etanol oleh khamir dan selulosa oleh a. xylinum, glukosa dikonversi menjadi asam glukonat melalui jalur fosfat pentosa oleh bakteri asam asetat, sebagian besar fruktosa dimetabolis menjadi asam asetat dan sedikit asam glukonat. bakteri asam laktat memakai glukosa untuk mensintesis selulosa mikroba. fruktosa masih tertinggal sebagian dalam media fermentasi dan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana oleh mikroorganisme sehingga digunakan sebagai substrat fermentasi. kultur dalam waktu bersamaan juga menghasilkan asam-asam organik , bakteri a. xylinum mengubah gula menjadi selulosa yang dinamakan nata/pelikel dan melayang di permukaan medium. jika nutrisi dalam medium telah habis dikonsumsi, kultur akan berhenti tumbuh namun tidak mati. kultur akan aktif lagi bila mendapat nutrisi , bakteri asam asetat menggunakan etanol untuk tumbuh dan menghasilkan asam asetat. asam asetat menstimulasi khamir untuk menghasilkan etanol kembali.
interaksi simbiosis ini ada pada s.cerevisiae dan glukonobacter ,
konsentrasi asam asetat dalam kombucha hanya meningkat sampai batas tertentu dapat mengalami penurunan karena pemanfaatan asam asetat lebih lanjut oleh a. xylinum ketika jumlah gula dalam media teh mulai habis. penurunan kadar asam ini disebabkan fermentasi etanol oleh khamir juga mengalami penurunan dikarenakan habisnya gula dalam larutan dan ph yang sangat rendah ,
acetobacter dapat menghidrolisis sukrosa menggunakan levansukrase menjadi glukosa dan polisakarida fruktosa , jenis gula (fruktosa,sukrosa, glukosa) berbeda-beda pengaruhnya terhadap pembentukan etanol dan asam laktat, namun konsentrasi gula secara individu hanya sedikit berpengaruh pada rasa kombucha,
laju pemecahan sukrosa menjadi fruktosa lebih tinggi dibandingkan terhadap produksi glukosa. kedua gula ini dapat digunakan oleh a. xylinum untuk memproduksi asam organik dan biosintesis selulosa. a. xylinum tidak aktif me-metabolisis fruktosa seperti halnya glukosa, sehingga fruktosa terakumulasi di dalam larutan,
selama proses fermentasi teh kombucha terjadi aktivitas mikroorganisme yang berlangsung secara sekuensial dan simultan , proses fermentasi dimulai dengan aktivitas khamir yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim ekstraseluler invertase dan selanjutnya glukosa direduksi menjadi etanol dan karbondioksida yang terbentuk bereaksi dengan air membentuk asam karbonat,
dalam proses fermentasi kombucha yang perlu diperhatikan ,antaralain:
tidak boleh ada goncangan atau getaran,
tidak boleh terkena sinar matahari ,
lama fermentasi selama 4-14 hari. semakin lama fermentasi maka rasa teh kombucha akan semakin asam dan rasa manis akan semakin berkurang. lama fermentasi yang disarankan adalah 14 hari karena gula telah benar-benar difermentasi dari minuman dan minuman akan mempunyai rasa seperti anggur,
nutrisi unsur c, n, p, dan k.,
ph medium sekitar 5,5 ,
suhu fermentasi 23 - 27 °c ,
ketersediaan udara namun tidak dalam bentuk aerasi aktif,
sesudah fermentasi selesai, jamur kombucha berubah warna menjadi kecoklatan, dan teh akan mengeluarkan sedikit buih. bila warna jamur kombucha sudah menjadi coklat tua, dan teh mengeluarkan banyak buih, sebaiknya teh kombucha tidak diminum lagi,
bila fermentasi diperpanjang menjadi 13 hari, maka fruktosa akan menjadi 15,03 g/l, asam asetat 8,61 g/l,asam glukonat 6,64 g/l
pada fermentasi 10 hari, dengan kadar gula awal 8%, akan didapat asam asetat 2 g/l,fruktosa 25g/l, asam glukonat 3,1 g/l,
Kultur kombucha mengandung bakteri dan khamir seperti torulopsis, Zygosaccharomyces bailii ,Z. rouxii, Acetobacter xylinum, A. aceti, A. pasteurianus, Gluconobacter, Brettanamyces bruxellensis, B. intermedius, Candida fomata, Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Saccharomyces cerevisiae, Schizosaccharomyces, Torula, Torulaspora delbrueckii,
Kultur kombucha berbentuk seperti pankuk yang berwarna putih dengan tekstur kenyal seperti karet gel. Kultur pelikel ini terdiri dari selulosa hasil metabolisme bakteri asam asetat. Kultur kombucha dapat terletak mengapung di permukaan cairan atau tenggelam di dalam cairan teh kombucha. Kultur kombucha mencerna gula menjadi vitamin B dan C, asam-asam organik, asam amino dan enzim.
Koloni kombucha mewakili hubungan simbiosis antara bakteri dan khamir. Acetobacter xylinum berperan sebagai bakteri utama dalam koloni kultur. Beberapa kombinasi bakteri-khamir dalam kombucha antara lain Pichia dan Acetabacter sp. ,Zygosaccharomyces, jumlah khamir dalam koloni bervariasi, namun yang banyak adalah berasal dari genera Saccharomyces,Brettanomyces, Zygosaccharomyces ,
Rendahnya laju kontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya (patogen pembusuk) menandakan bahwa kombucha dapat dihasilkan sendiri tanpa risiko patogen bagi kesehatan. Keasaman kombucha tinggi, yaitu 33 g/L, maka kontaminan akan sulit tumbuh. Namun jika fermentasi terlalu lama, maka keasaman akan meningkat sehingga membahayakan ,
pH yang rendah dan anaerob memicu viabilitas khamir dan bakteri menurun selama fermentasi berlangsung, namun masih ada beberapa genera baik khamir maupun bakteri yang dapat tahan dalam kondisi ini .
Langkah-langkah prosedural dilakukan sama seperti proses pembuatan teh kombucha, tetapi toplesnya bisa digunakan yang lebih kecil. Lapisan selulosa yang baru terbentuk dan seduhan teh yang sudah difermentasi dijadikan starter untuk pembuatan minuman kombucha. Agar didapat minuman yang benar ini, biarkan minuman ini sekitar beberapa hari sesudah disimpan dalam botol. Kegiatan bakteri terhenti sebab minuman yang di dalam botol tanpa ada udara, sedang raginya masih terus bekerja. bila botol tertutup dengan baik, gas yang dihasilkan oleh kegiatan ragi, tidak bisa keluar, sehingga minuman yang berbuih halus dapat dihasilkan,
komponen yang terbentuk selama proses fermentasi kombucha,antaralain:
Asam oksalat
Asam oksalat mendukung sel dalam mengasilkan energi dan sebagai pengawet alami
Asam glukonat
Asam glukonat efektif dalam infeksi yeast seperti Candida,
Asam butirat
Asam butirat melawan infeksi khamir dengan asam glukonat,
Asam nukleat
Meningkatkan regenerasi sel yang baik ,
Asam amino
berperan dalam pembentukan protein, membentuk antibodi melawan bakteri dan virus. penting dalam pembelahan sel dan memperbaiki jaringan ,
Enzim
bagian dari protein sebagai biokatalis, mempercepat laju reaksi biokimia dalam tubuh. enzim meningkatkan fungsi-fungsi kesehatan
- Asam laktat
Asam laktat yang ada di dalam kombucha dalam bentuk L(+)-laktat. Asam laktat sebagai indikator penyakit kanker,
Asam asetat
Asam asetat memberi aroma dan rasa khas dann menghambat bakteri berbahaya sehingga digunakan sebagai pengawet makanan ,
Asam malat
Asam malat aktif dalam proses detoksifikasi tubuh,
JAMUR PARASIT ,ANTARALAIN:
TRICHOPHYTON RUBRUM
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi, Divisi: Ascomycota, Kelas:Eurotiomycetes,Ordo:Onygenales,Famili:Arthrodermataceae,Genus:Trichophyton,
Spesies:T. rubrum,
trichophyton rubrum menjadi dermatophytes (jamur parasit mycosis menginfeksi kulit) dan mengakibatkan infeksi jamur kuku tangan,
Trichophyton rubrum yaitu jamur yang mengakibatkan infeksi jamur kronis pada kulit dan kuku manusia. teksturnya lunak,pertumbuhan koloninya lambat atau cepat , dari depan warnanya putih kekuning-kuningan , merah violet. kalau dilihat dari belakang terlihat cokelat kemerahan, kekuning-kuningan, coklat,
t. tonsurans,tricophytum mentagrophytes , t. verrucosum, menjadi sebab infeksi seperti trichophyton rubrum,
dermatophytes ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit hewan atau manusia yang terinfeksi. atau akibat kontak kulit dengan benda yang dihinggapi jamur ini . kerentanan terkena infeksi terjadi jika ada cedera pada kulit seperti luka tergores, luka bakar,
pemeriksaan Idetifikasi pada infeksi T. rubrum sulit sebab banyak anggota genus yang bereaksi mirip pada saat dilakukan tes reagen. The Mycology Unit at the Adelaide Women’s and Children’s Hospital menggunakan skema identifikasi dermatophyte, buatan Gerraldine Kaminski. Skema ini berisi 6 macam media untuk membantu mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis spesies dan strain Trichophyton. Media dalam skema ini adalah Trichophyton agar No 1,
hidrolisis urea,Littman Oxgall agar, Lactritmel agar, Sabouraud agar dengan 5% NaCl, 1% Peptone agar,
Infeksi yang ditimbulkan ,antaralain:
- Fungal Folliculitis atau Tinea capitis yaitu peradangan kulit pada area rambut di atas kepala ,
- Fungal Folliculitis atau Tinea barbae yaitu peradangan kulit pada daerah janggut ,
- Fungal Folliculitis atau Majocchi granuloma yaitu peradangan kulit pada kaki dan betis wanita yang mencukur kaki ,
- Ringworm atau dermatophytosis yaitu infeksi fungal pada kulit manusia dan hewan sapi domba ,
- Athlete’s foot atau Tinea pedis yaitu infeksi fungal pada kulit manusia yang menyebabkan sisik, flake, gatal ,
- Jock itch atau Tinea cruris yaitu infeksi fungal pada daerah lipatan paha laki laki
- Onychomycosis yaitu infeksi fungal yang menggakibatkan kuku tumbuh tidak normal,
TRICHOPHYTON
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,Divisi:Ascomycota,Kelas:Eurotiomycetes,Ordo:Onygenales,Famili:Arthrodermataceae,Genus:Trichophyton,
Trichophyton yaitu dermatofita yang hidup di dalam manusia di dalam tanah, di dalam binatang ,berdasarkan tempat hidupnya maka trichophyton terdiri atas geophilic, anthropophilic, zoophilic, trichophyton concentricum menghuni amerika, pulau pacifik, tenggara asia,
trichophyton sebagai salah satu parasit di antara dermatofit
trichophyton penyebab infeksi pada kuku manusia, infeksi pada rambut, kulit pemicu munculnya kutu air (tinea pedis), kutu air, kurap, infeksi serupa kuku, jenggot, kulit kepala,
penyebab infeksi kulit malabar itchyang terdiri dari letusan dari lingkaran konsentris skala tumpang tindih membentuk papulosquamous patch
Spesies:
trichophyton mentagrophytes var. erinacei-zoophilic (landak),
trichophyton mentagrophytes var. interdigitale-anthropophilic,
trichophyton phaseoliforme-geophilic,
trichophyton rubrum-anthropophilic,
trichophyton rubrum downy strain-anthropophilic,
trichophyton rubrum granular strain-anthropophilic,
trichophyton schoenleinii-anthropophilic,
trichophyton simii-zoophilic (kera),
trichophyton soudanense-anthropophilic,
trichophyton terrestre -geophilic,
trichophyton tonsurans-anthropophilic,
trichophyton vanbreuseghemii-geophilic,
trichophyton verrucosum-zoophilic (kuda),
trichophyton violaceum-anthropophilic,
trichophyton yaoundei - anthropophilic,
trichophyton ajelloi - geophilic,
trichophyton concentricum-anthropophilic,
trichophyton equinum -zoophilic (kuda),
trichophyton flavescens-geophilic (feathers),
trichophyton gloriae-geophilic,
trichophyton megnini-anthropophilic,
LUMUT KERAK
lumut kerak atau lichenes disebut tumbuhan pioner atau vegetasi perintis. yaitu organisme majemuk bentuk simbiosis mutualisme dari fungus ( mycobiont) dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berbentuk sianobakteri ( nostoc ) atau alga hijau ( trebouxia ) ,jika diamati menggunakan mikroskop,Lumut kerak terdapat pada tembok,
kerja sama ini mengakibatkan morfologinya berbeda dari simbiotiknya bahkan masing-masing komponen mengalami kesulitan hidup jika terpisah,
lichen tampak jelas terdiri atas sel ganggang dan hifa jamur
interaksi antara kedua jenis organisme terjadi karena masing-masing organisme memerlukan bahan makanan yang tidak dapat dipenuhi sendiri. ganggang dapat menyediakan makanan untuk jamur. ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur. sementara jamur menyediakan perlindungan untuk kehidupan ganggang. susunan hifa jamur memungkinkan melindungi gangang dari sengatan matahari, terjadinya pertukaran udara, menahan air ,
pada lumut kerak ditemukan tepung yang merupakan sel ganggang terbungkus hifa yang dinamakan soredium, lumut kerak berkembangbiak dengan spora dan membelah diri, juga menggunakan soredium untuk berkembangbiak,
berdasar bentuk , lumut kerak dibedakan menjadi 3 golongan yaitu fruktikos ( semak) krustos ( kerak), folios ( daun),
lumut kerak digunakan sebagai pewarna,parfum,
lumut kerak digunakan sebagai pengukur tingkat polusi,
lumut kerak digunakan sebagai pengobatan (kayu angin Usnea).
lumut kerak menyebar sangat luas menempati lingkungan tundra, permukaan batu di pegunungan , di pantai,
contoh-contoh lumut kerak,antaralain:
parmelia sp(hidup melekat pada kayu), usnea dasipoga(hidup melekat pada pucuk pucuk pohon di pegunungan),
grafis sp(hidup melekat pada batang pohon), haematomma sp(hidup melekat pada batu batuan),
ciri ciri lumut kerak,antaralain:
warnanya bercak hijau , ditemukan tepung yang berasal dari sel ganggang yang terbungkus hifa, memiliki soredium, dapat melekat pada batu atau tembok ,
bersifat autotrof dan mampu mengikat nitrogen di udara.
lumut kerak sensitif zat zat polutan berbahaya sehingga tidak mampu hidup di lingkungan yang tercemar. pertumbuhan talusnya lambat, dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 centimeter.
lumut kerak usnea menghasilkan asam usnin yang digunakan sebagai obat tbc..lumut kerak rocellia tinctoria digunakan sebagai bahan pembuat kertas lakmus,
lumut kerak mampu membantu manusia dalam usaha pembentukan tanah dengan cara melepaskan fragmen talus yang sangat halus. lumut kerak sensitif terhadap polutan bahan bahan kimia pertanian, fluorida, logam berat, zat radioaktif, pestisida sehingga lumut kerak digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan,
TALUS
Talus yaitu jaringan yang tidak berdiferensiasi (masih belum dapat dibedakan ) yang membentuk tubuh sekelompok vegetasi tingkat rendah, thallophyta (tumbuhan talus) digunakan untuk menggolongkan lumut kerak, alga ganggang, fungi (jamur), sebagai satu divisio tersendiri sebab mereka sebagai tumbuhan yang terdiri dari talus, fungi sama sekali bukan tanaman,
talus pada jamur dinamakan miselium . istilah talus ini juga sering digunakan untuk merujuk pada vegetatif lichen . pada rumput laut , talus disebut ental talus
talus tidak dibedakan dari segi anatominya, namun ada perbedaan terlihat dan perbedaan fungsional. rumput laut , misalnya, mungkin mempunyai talus yang dibagi menjadi tiga wilayah. bagian-bagian dari talus rumput laut termasuk pisau (untuk fotosintesis), pegangan erat (jangkar) dan stipe (mendukung pisau)
MYXOMYCOTA
Myxomycota berasal dari kata myxo yang artinya lendir, dan mykes yang artinya cendawan, jamur lendir atau myxomycota yaitu sekelompok protista yang bentuknya mirip jamur namun sifatnya amoeba,
ciri cirinya : fase reproduktifnya berupa sporangium yang berisi miksospora. dinding sel sporangium dinamakan peridium.fase soma berupa plasmodium, plasmodium mengering membentuk sklerotium,
myxomycota hidup di tempat yang lembap, kayu busuk, daun mati,
ada 3 macam struktur plasmodium ,antaralain:
protoplasmodium, berubah menjadi satu sporangium,berbentuk renik, tanpa urat, seperti : echinostelium,
aphanoplasmodium, pada mulanya berupa protoplasmodium, kemudian tumbuh memanjang dan bercabang membentuk jaring-jaring seperti benang yang transparan, seperti: stemonitis,
phaneroplasmodium, pada mulanya berupa protoplasmodium, kemudian bercabang dengan protoplasma yang lebih kental dan granular, seperti : physarum, l
jamur lendir (slime mold) memiliki pola pertumbuhan yang khusus. jamur ini mirip protozoa, namun pada satu tahap perkembangannya jamur ini membentuk spora. dalam skema klasifikasi, jamur lendir digolongkan ke dalam myxomycetes, perkembangan jamur lendir bervariasi sesuai dengan jenisnya. tahap plasmodium terdiri atas massa protoplasma bernukleus banyak. pada tahap plasmodium ini jamur dapat bergerak pada substrat seperti amoeba dan melakukan ingesti terhadap bakteri maupun benda kecil. bila lingkungan tidak menguntungkan, misalnya subtrat mengering, maka akan berubah menjadi sel berinti yang berfungsi sebagai spora atau membentuk kantong (sporangium) tanpa tangkai yang berisi banyak spora. bila kondisi menguntungkan , spora akan menghasilkan protoplas berflagela satu kemudian berpasangan, berfusi membentuk zigot yang berflagela dua. zigot yang berflagela ganda ini kemudian melepaskan kedua flagelanya dan melakukan pembelahan sehingga terbentuk plasmodium,
ada 4 macam struktur penghasil miksospora, yaitu:
-pseudoaetalium
gabungan dari beberapa sporofor sporofor tunggal , seperti dictydiathaelium,
-plamodiokarp
morfologinya mirip plasmodium, protoplasma berkumpul di beberapa urat utama plasmodium dan berkembang menjadi sporofor. sprorofor ini tetap mempertahankan bentuk plasmodium pada waktu pembentukkan sporofor , seperti hemitrichia,
-sporangium
ada yang tidak bertangkai dan ada yang bertangkai. sporangium mempunyai struktur sporangiofor, hipotalus,miksospora, peridium, kapilitium, kolumela,
seperti jamur physarum dan stemonitis ,
-aetalium
sporangiofor berbentuk bantalan, agak besar, berasal dari seluruh plasmodium yang tidak berdiferensiasi sempurna, seperti : fuligo,
MYCETOZOA
Klasifikasi ilmiah
Domain:Eukaryota, (tidak termasuk):Unikonta,
Kingdom:Amoebozoa,Subfilum:Conosa,Infrafilum:Mycetozoa,
Kelas dan ordo:
Echinosteliida,Trichiida,Stemonitida,Physarida,Dictyostelia,Dictyosteliida,
Protostelia,Protosteliida,Myxogastria,Liceida,
kelompok mycetozoa termasuk dalam supergrup unikonta amoebozoa, sebagian besar jamur lendir lain termasuk dalam berbagai kelompok bikonta ( fonticulida adalah opisthokonta).
klasifikasi:
mycetozoa dapat dibagi menjadi kelompok protostelia, dictyostelia, myxogastria,
anggota kelompok mycetozoa mampu melakukan reproduksi seksual baik dengan perkawinan homotalik atau heterotalik , gen-gen yang berhubungan dengan meiosis dalam genom dictyostelium discoideum menunjukkan bahwa 36 dari 44 gen yang dites ada dalam genom tersebut. satu gen, spo11 , tidak ada di mycetozoa, maka bahwa spo11 berperan universal sebagai inisiator dari meiosis,
dictyostelida dipakai sebagai contoh dalam komunikasi dan diferensiasi seluler, memberikan wawasan tentang bagaimana organisme multiseluler berkembang,
Kelas jamur
EUROTIOMYCETES
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Fungi,Phylum:Ascomycota,Subphylum:Pezizomycotina,
Kelas: Eurotiomycetes,
Upakelas/Ordo:
Eurotiomycetidae,Coryneliales,Eurotiales,Onygenales,
Mycocaliciomycetidae,Mycocaliciales,Chaetothyriomycetidae,
Chaetothyriales,Pyrenulales,Verrucariales,
Eurotiomycetes yaitu kelas dari ascomycota dalam upafilum Pezizomycotina, anggota Eurotiomycetes sebelumnya digolongkan dalam kelas Plectomycetes. seperti jamur Aspergillus dan Penicillium,
Nomenklatur:
Klasifikasi ilmiah untuk kelas ini sangat rumit, dengan satu spesies tertentu yang memiliki kedua nama anamorph dan teleomorph yang digunakan dalam referensi untuk mereka,
misalnya anamorph = Penicillium; bentuk teleomorph = Talaromyces atau Eupenicillium ,
Plectomycetes dianggap sebagai jamur. ciri ciri morfologi adalah: bentuk ascomata dari gymnothecisch untuk kleistothecisch tanpa Ostiolum (pembukaan),
anamorphs sangat bervariasi dan phialoblastisch dan thallic hyphomycetisch,tipis, ascus prototunicate; ascomata yang tersebar ascus terbentuk dalam rongga, bersel tunggal ascospores,
Morfologi:
Secara morfologi, Eurotiomycetes sangat beragam. Badan buah (ascomata) adalah Ascostromata, cleistothecia , perithecia ,
kebanyakan spesies mempunyai ascus dengan dinding sederhana (prototunicat) yang terbentuk dalam sebuah Kleistothecium. Ascus di sini hanya setelah runtuhnya ascus dan bebas dari tubuh buah. Hal ini dianggap sebagai bentuk yang diturunkan, sedangkan dua lapisan (bitunicaten) ascus dilihat dengan mekanisme whiplash dalam tubuh buah terbuka dibandingkan pada mulanya,
DACRYMYCETES
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Fungi,Subkingdom:Dikarya,
Divisi: Basidiomycota,Subdivisi:Agaricomycotina,
Kelas: Dacrymycetes,Ordo:Dacrymycetales,
Famili: Dacrymycetaceae,Tipe genus: Dacrymyces,
Genera:
Dacryopinax,Dacryoscyphus,Ditiola,Femsjonia,Guepiniopsis,
Calocera,Cerinomyces,Cerinosterus,Dacrymyces,Dacryonaema,
dacrymycetes yaitu jamur dari kelas yang mempunyai hanya satu keluarga jamur jelly ,ada 9 jenis dan 101 spesies dalam keluarga dacrymycetaceae., yang mempunyai parenthesomes imperforata dan basidia yang biasanya memiliki cabang.
