tuberkulosis1




TUBERCULOSIS

bakteri mycobacterium tuberculosis pelaku utama munculnya tuberculosis (TBC)  menyerang organ paru-paru,tulang, otak, saluran pencernaan, kulit, hingga kelenjar getah bening.

 gejala TBC  yaitu berkeringat di malam hari, batuk tak kunjung selesai, demam dan meriang tak kunjung selesai , sesak napas, 

 gejala khas pada TBC kelenjar adalah muncul benjolan karena pembengkakan akibat infeksi kelenjar getah bening di leher, ketiak,  selangkangan,

, daya tahan tubuh penderita TBC kelenjar juga turun secara drastis. sehingga, pengidap penyakit ini jadi mudah sakit,

cara mengobati TBC kelenjar adalah dengan obat antimikroba,

pengobatan tuberkulosis  memerlukan waktu beberapa bulan, 

untuk pasien yang baru kali pertama terinfeksi TBC, tahap pengobatannya dibagi menjadi dua yaitu fase intensif dan lanjutan,

pada fase intensif, pasien diberi obat lebih banyak sembari dievaluasi perkembangan penyakitnya. sesudah tuntas, pengobatan baru dilanjutkan ke tahap lanjut,bila pasien pernah putus obat atau mengalami serangan TBC berulang, pengobatannya memerlukan waktu lebih panjang, Pasien tidak boleh putus obat walaupun gejala sakitnya sudah hilang,

TBC  menyerang orang yang punya daya tahan tubuh lemah,

tuberkulosis dapat dicegah dengan menjaga keadaan sistem imun agar tetap stabil, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjalani gaya hidup sehat, dan mengonsumsi asupan bergizi cukup dan seimbang,

penyakit tuberkulosis (TB) yang menyerang  luar paru dinamakan  TB extrapulmonary ini di antaranya dapat mengenai  organ, antaralain: 

saluran kencing,kulit dan pleura,kelenjar getah bening,

selaput otak,selaput jantung,tulang,ginjal,persendian kulitis,rongga perut,

munculnya benjolan pada bagian leher, baik di sisi kanan maupun kiri memang menjadi tanda khas dari TB kelenjar,benjolan itu biasanya akan terus membesar seiring berjalannya waktu. ketika disentuh, area di sekitar benjolan juga tak akan terasa nyeri.namun, skrofula biasanya ditambah dengan gejala-gejala lain, di antaranya:

berkeringat di malam hari,demam,

penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,tubuh terasa tidak nyaman,

, benjolan di leher atau di belakang telinga bisa jadi adalah salah satu ciri dari TB kelenjar. namun, keadaan itu bisa juga merupakan gejala   limfadenitis, limfoma,  lipoma,

pada masalah TB kelenjar, memang paling banyak terjadi pada leher yang dinamakan skrofula. skrofula  sebagai infeksi TB pada kelenjar getah bening di leher yang umumnya ditularkan ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri MTB, Dari paru-paru, kuman TB itu kemudian dapat berpindah ke kelenjar getah bening terdekat, termasuk kelenjar getah bening di leher,  penyakit ini sudah pernah  menyerang siapa saja, termasuk  bayi bayi anak-anak, orang  orang  dewasa, maupun orang orang lanjut usia (lansia), apalagi  jika  mereka mempunyai  sistem kekebalan tubuhnya lemah,

benjolan akibat TB kelenjar dapat diobati dengan obat kelenjar getah bening berupa obat antitiuberkulosis,konsumsi obat biasanya dilakukan hingga 6-8 bulan, apabila diobati maka :

biaya pengobatan semakin mahal,masa produktif yang hilang semakin banyak,

kuman penyakit TB kebal sehingga penyakitnya lebih sulit diobati,kuman berkembang lebih banyak dan menyerang organ lain,memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh,

pengobatan TB akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan, dengan pembagian:

2 bulan pertama minum obat setiap hari (tahap intensif)

4 bulan kemudian dilanjurkan minum obat tiga kali dalam seminggu (tahap lanjut) ,pada masalah tertentu, penderita bisa minum obat setiap hari selama 3 bulan, kemudian dilanjutkan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan,

kelenjar getah bening sendiri adalah sebuah sistem jaringan yang terletak di leher, ketiak, dan selangkangan. fungsinya antara lain menjaga kekebalan tubuh manusia,

tuberkulosis dipicu oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis, bakteri ini menyerang paru-paru, namun  sesudah masuk ke dalam paru-paru, bakteri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya. salah satunya kelenjar getah bening.

 jika bagian ini mengalami infeksi maka berisiko terjadi pembengkakan atau munculnya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan,kekebalan tubuh juga akan melemah cukup drastis,

menular itu hanya terjadi pada TB paru saja, sedang TB kelenjar getah bening tidak bisa menular lewat udara, bakteri TB kelenjar getah bening tidak akan terdorong keluar lewat batuk atau bersin layaknya bakteri yang bersarang di saluran pernapasan, TB kelenjar getah bening memiliki gejala berbeda-beda, Untuk itu,  perlu mewaspadai berbagai gejala dari penyakit ini,

Beberapa gejala yang mungkin timbul akibat infeksi TB di kelenjar getah bening ,antaralain:

-kadang rasa nyeri di sekitar benjolan,

- muncul benjolan di leher bagian depan, tepatnya di bawah rahang,

-benjolan juga bisa terjadi di selangkangan atau ketiak, 

-benjolan mulanya kecil dan tidak terasa sakit,  lama kelamaan bisa membesar dan kulit di sekitarnya akan kemerahan,

 beberapa masalah, gejala TB kelenjar getah bening tidak terdeteksi walau bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh,Padahal, penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal. 


  TUBERKULOSIS


Tuberkulosis  yaitu penyakit infeksi yang dipicu oleh Mycobacterium tuberculosis. sampai sekarang, tuberkulosis masih menjadi penyakit infeksi menular  paling berbahaya di dunia,Sebagian besar obat tuberkulosis yang dipakai saat ini  sudah pernah dikembangkan  sejak lebih dari 40 tahun yang  lalu, penyederhanaan   persingkat durasi terapi, efektifitas  MDR dan XDR-tuberkulosis dan kecocokan pemberian bersama antiretroviralyaitu regimen pengobatan baru ,
sebelumnya  penyakit infeksi  tuberkulosis diatasi dengan pemakaian antibiotik, etambutol (EMB), streptomisin , pirazinamid (PZA) , Rifampisin (RIF), Isoniazid (INH),  Namun,  pasien  memperlihatkan adanya   kebal dari obat lini pertama ini.
akhir akhir  ini, muncul senyawa-senyawa baru memiliki kegiatan potensial untuk melawan strain Mycobacterium tuberculosis peka dan kebal yang saat ini sedang
dalam tahap penelitian ,  ini bisa menjadi harapan bagi  kemajuan terapi tuberkulosis di masa depan,Sejak tahun 1980,  masalah   tuberkulosis di seluruh dunia mengalami peningkatan karena kemunculan MDR-tuberkulosis (Multi Drug resistance  Tuberculosis), Bakteri penyebab MDR-tuberkulosis yaitu strain Mycobacterium tuberculosis yang kebal terhadap obat anti-tuberkulosis first-line seperti  rifampisin dan  isoniazid , MDR-tuberkulosis  mendorong diproduksinya  obat lini kedua yang lebih beracun seperti kapreomisin,
etionamid, sikloserin, kanamisin ,Namun extensively drug- resistance tuberculosis (XDR-tuberkulosis) memicu  bakteri tuberkulosis kebal terhadap obat lini kedua ,
ada banyak  Kemunculan masalah kebal dari obat lini pertama dan kedua ,
area  tropis lebih mudah terjangkit penyakit menular dibandingkan dengan wilayah beriklim sedang,  wilayah tropis memiliki kelembaban  tinggi dan
pertumbuhan biologis sebagai pendukung keanekaragaman hayati yang tinggi termasuk patogen, vektor, dan hospes,  ini diperparah oleh.faktor kesadaran masyarakat dan pengendalian penyakit menular atau penyakit tropis yang kurang optimal ,
Bakteri  Mycobacterium tuberculosis pemicu  penyakit tuberkulosis,
Mycobacterium tuberculosis dan  spesies lain  sangat  dekat dengan mikobakteria seperti   Mycobacterium pinnipedii,Mycobacterium canetti , Mycobacterium mungi Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum, Mycobacterium microti dan  Mycobacterium caprae  yang  bersama-sama  membentuk kompleks Mycobacterium tuberculosis, namun  Tidak semua spesies itu memicu penyakit , kebanyakan masalah tuberkulosis di Amerika
Serikat dipicu oleh Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis juga dinamakan  tubercle bacili , Mycobacterium bovis (Mycobacterium bovis)
yaitu jenis mikobakteria lain sebagai penyebab penyakit tuberkulosis ,Mycobacteriumbovis paling banyak  ditemukan di rusa ,sapi, bison,
Mikobakteria yaitu  suatu genus bakteri yang sangat tua karena telah berada di bumi sejak  berjuta-juta tahun  yang lalu dan mampu   beradaptasi di  semua lingkungan  bumi ini  dari hasil penelitian pada makam mumi di Mesir ,  Mikobakteria masuk ke dalam  keluarga Mycobacteriaceae , ordo Actinomycetales. Genus  mikobakteria memiliki hubungan dekat dengan anggota  Actinomycetales lain seperti Corynebacterium, Nocardia dan Rhodococcus,  klasifikasi dari mikobakteria :
Kingdom : Bacteria,Phylum: Actinobacteria,Ordo: Actinomycetales,
Subordo: Corynebacterineae,Keluarga: Mycobacteriaceae,Genus: Mycobacterium,
warna dan morfologi mikobakteria yang tumbuh di media kultur padat menjadi penanda  mikroorganisme ini, Kebanyakan spesies berwarna keputihan atau koloni berwarna putih  (gbr   TBC 77.a), 

 




 

 

namun  pada spesies yang memiliki  pertumbuhan cepat mereka berwarna kuning terang ( gbr  TBC 77.b) atau  spesies oranye karena kandungan pigmen karotenoid (gbr  TBC  77.c). Jenis warna dan kemampuan strain dalam menghasilkan warna  itu di kegelapan (spesies scotochromogenic) atau sebagai tanggapan  terhadap cahaya (spesies photochromogenic) dipakai sebagai metode untuk mengklasifikasi  mengetahui mikobakteria yang  patogenik ,
Morfologi koloni mikobakteria pada media kultur padat .yaitu karakter stabil dari strain, walaupun variasi sering muncul  akibat adanya mutasi spontan , Tipe dasar dari koloni ada 8, yaitu “kasar”

 dan “rata”  (gbr TBC 88.a dan 88.b).




Mikobakteria bersifat non motile, berbentuk batang ,  sedikit  melengkung, tahan terhadap asam dan alkohol sesudah pewarnaan  dengan phenicated fuchsin Acid-fastness menjadi sifat  mikobakteri. Acid fast yaitu kemampuan sel mikobakteri untuk tidak mengalami  dekolorisasi (perusakan warna secara buatan) pada pemakaian asam,  Sifat ini dipicu karena kandungan lipid dalam kadar tinggi di  dinding sel sehingga mikobakteri bersifat waxy, hidrofobik dan sulit  diberi warna ,
Dinding sel mikobakteri terdiri dari kerangka dinding sel, molekul penyusun dinding sel, lipid dan polipeptida. Kerangka dinding  sel memiliki komponen kimia berupa   asam mikolat, peptidoglikan, arabinogalaktan. Asam mikolat yaitu suatu asam lemak α-alkil, β  hidroksi dengan rantai yang sangat panjang .  40% berat kering mikobakteri yaitu asam mikolat.  asam mikolat  berperang yang perlu dalam  acid fastness dan  impermeabilitas dinding sel termasuk  impermeabilitas terhadap anti-tuberkulosis,   jumlah dan Komposisi  asam   mikolat mempengaruhi permeabilitas,virulensi  atau virulensi,  kecepatan
pertumbuhan, morfologi koloni  Mycobacterium tuberculosis.
Mikobakteria lebih mirip dengan Gram negatif dibandingkan Gram positif
dimana sitoplasmanya dikelilingi oleh membrane plasma dan peptidoglikan tebal. (gbr TBC  99 )  


  menampakkan struktur dinding sel  mikobakteri .
Mikobakteria memiliki struktur dinding sel dengan kandungan asam mikolat rapat, Akibat struktur itu, Mycobacterium tuberculosis memiliki  perlindungan ekstra dan kemampuan  luar biasa untuk menahan berbagai  tekanan dari luar,  dinding sel mikobakteri menampakkan struktur dinamis. Struktur itu bisa diperbaharui sepanjang  pertumbuhan bakteria pada lingkungan berbeda. Namun, pada keadaan   lingkungan yang tidak disukai oleh mikobakteria, contohnya saat
terpapar manuver pergerakan pertahanan hospes, mikobakteri akan  menghasilkan bentuk defisiensi dinding sel atau dinamakan sebagai L-form ,  
Perubahan morfologi Mycobacterium tuberculosis dari acid fast menjadi non-acidfast dan bentuk coccoid pada berbagai ukuran berhasil dilihat
(gbr TBC  1010).  

  Mycobacterium tuberculosis biasanya berbentuk batang lurus atau  sedikit melengkung berwarna merah pada Ziehl-Neelsen. Namun, L-form menunjukan polimorfisme dan variabilitas hasil pewarnaan. L-form kehilangan karankteristik L-form dan mirip  morfologi  beberapa bakteri lain
Bakteri dalam bentuk L-form  bisa bertahan hidup dalam  waktu lama dalam keadaan dormant  di dalam makroorganisme (hiospes). L-form bisa menginduksi  manifestasi penyakit sesudah diaktivasi oleh berbagai faktor tekanan ,  ada 150 spesies yang  menjadi bagian dari genus  Mycobacterium Spesies ini   digolongkan  ke dalam 2 jenis , yaitu pertumbuhan  cepat dan lambat ,
 Dasar yang dipakai yaitu waktu yang  diperlukan agar koloni visibel muncul pada media padat sesudah penanaman suspensi bakteri. Penanaman suspensi itu dilakukan   sehingga koloni terpisah dengan baik (asumsi koloni yang muncul berupa sel tunggal). Kemunculan koloni memerlukan  waktu  7 hari untuk pertumbuhan cepat dan lebih dari 7 hari  untuk pertumbuhan lambat. Jenis mikobakteri berdasar kecepatan .pertumbuhannya bisa dilihat pada tabel  TBC  1. Ziehl-Neelsen stain atau  acid fast stain yaitu metode deteksi acid-fast bacilli (AFB) yang  jelas untuk mengetahui mikobakteria.
Tabel.TBC  1 Daftar mikobakteria berdasar kecepatan pertumbuhan
tipe  Kecepatan pertumbuhan  :
Lambat
Takson :
Mycobacterium ulcerans, Mycobacterium xenopi,
Mycobacterium triviale, Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium szulgai, Mycobacterium terrae,
Mycobacterium asiaticum, Mycobacterium avium, Mycobacterium bovis, Mycobacterium gastri, Mycobacterium gordonase,
Mycobacterium haemophilum, Mycobacterium intracellulare,
Mycobacterium kansasii, Mycobacterium leprae,
Mycobacterium lepraemurium, Mycobacterium malmoense,
Mycobacterium marinum, Mycobacterium microti,
Mycobacterium nonchromogenicum, Mycobacterium paratuberculosis, Mycobacterium scrofulaceum, Mycobacterium simiae,
tipe  Kecepatan pertumbuhan  :
Cepat
Takson :
Mycobacterium komossense, Mycobacterium vaccae,
Mycobacterium thermoresistibile, Mycobacterium smegmatis,
Mycobacterium senegalense, Mycobacterium phlei,
Mycobacterium parafortium, Mycobacterium  neoaurum,
Mycobacterium africanum, Mycobacterium aurum,
Mycobacterium chelonae, Mycobacterium chitae, Mycobacterium cluvalii,
Mycobacterium farcinogenes, Mycobacterium flavescens,
Mycobacterium fortuitum, Mycobacterium gadium, Mycobacterium gilvum,
Mycobacterium tuberculosis complex (MTC) yaitu suatu  komunitas bakteri yang memiliki keseragaman genetik. Kesamaan  tingkat nukleotida MTC yaitu  99,9%, sedang  sekuen  16S rRNA golongan bakteri ini mirip , Namun  bakteri dalam MTC  memiliki perbedaan dalam hal tropisme hospes, fenotip (sifat
sifat ,ciri ciri fisik ,struktural, biokimiawi, fisiologi ,perbuatan  tingkahlaku ) dan patogenisitas . Mycobacterium  tuberculosis complex ,antaralain :  Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium dassie , Mycobacterium oryx,
Mycobacterium africanum, Mycobacterium bovis, Mycobacterium microtii,
Mycobacterium suricattae, Mycobacterium mungi, Mycobacterium canetii, Mycobacterium caprae, Mycobacterium pinnipedii,
Mycobacterium caprae pemicu  tuberkulosis pada babi ,lembu rusa dan  celeng di Eropa,  Mycobacterium mungi,Mycobacterium dassie ,Mycobacterium  pinnipedii,
Mycobacterium suricattae,  Mycobacterium oryx bisa menginfeksi anjing laut dan famili Bovidae ,
Anggota MTC  yang bisa memicu tuberkulosis pada hewan yaitu Mycobacterium microti,  Mycobacterium microti memicu tuberkulosis pada
tikus. Bakteri ini   memicu  sistem kekebalan tubuh  melemah.
Mycobacterium bovis bisa menginfeksi kambing,pasien, sapi ternak dan sapi liar ,
Mycobacterium bovis  menginfeksi pasien melalui susu yang sudah pernah terinfeksi  walaupun bakteri ini juga bisa menyebar melalui droplet aerosol,
Mycobacterium tuberculosis  bisa menginfeksi hewan yang telah kontak dengan
pasien ,Mycobacterium tuberculosis yaitu patogen pada sistem pernapasan mamalia ,
vaksin  BCG  (Baccilus Calmette Guѐrin) Mycobacterium bovis dinamakan  “Calmette Guѐrin” yang  berasal dari strain tuberkulosis bacillus sapi Mycobacterium bovis hidup yang sudah  dilemahkan, BCG Mycobacterium bovis menjadi satu-satunya vaksin yang dipakai untuk pencegahan tuberkulosis selama awal masa anak-anak. Spesies lain yang bisa memicu tuberkulosis pada pasien yaitu Mycobacterium africanu dan  canettii , Mycobacterium Kedua spesies ini menjadi pemicu  tuberkulosis pada  orang Afrika. Mycobacterium  africanum dan  canettii berkaitan  dengan Mycobacterium tuberculosis, Namun, bakteri itu memiliki waktu  pertumbuhan lebih pendek dibandingkan  Mycobacterium tuberculosis dan menampilkan  karakter glikolipid fenolik dan lipooligosakarida yang khas ,
Mycobacterium tuberculosis h37Rv  atau tubercle bacillus atau Mtuberkulosis yaitu mikobakteri penyebab  tuberkulosis pada pasien, Bakteri berbentuk batang ini bersifat nonmotil (tidak bisa bergerak sendiri) dan memiliki panjang 1-4 µm dan
lebar 0,3-0,56 µm (gbr TBC  1111).


 Mycobacterium tuberculosis sebagai  organisme obligate aerobe yang  memerlukan oksigen untuk tumbuh,  maka    mikobakteri ini   banyak terdapat  di lobus paru-paru bagian atas yang dialiri udara dengan baik.
mikobakteri ini   sebagai     parasit intraseluler fakultatif, yaitu patogen
yang bisa hidup dan memperbanyak diri di dalam  maupun diluar sel hospes  atau sel fagositik,  khususnya  monosit  dan   makrofag , Kemampuan  mikobakteri ini    dalam bertahan di makrofag hospes  dikendalikan oleh proses yang  terkoordinasi dengan rapi , yang dikendalikan   ESX-1 sebagai sistem sekresi protein bakteri ,
Sistem sekresi protein yaitu faktor virulensi   utama dari bakteri patogen, ada 5 jenis sistem sekresi pada mikobakteri ini    , yaitu  ESX1 hingga ESX5 seperti yang terlihat pada gbr  TBC  1212 , 


 ESX1 diperlukan untuk virulensi penuh  pada mikobakteri ini   karena ESX1  yang perlu  untuk translokasi dari fagosom kedalam sitosol makrofag terinfeksi sehingga bakteri mungkin akan  tinggal pada lingkungan terlindung ,  ESX1 mengeluarkan ESAT-6 dan CFP-10   yaitu protein kecil sangat imunogenik sebagai dasar pemeriksaan sistem kekebalan tubuh,  infeksi    mikobakteri ini      pada metode interferon-gamma release
assay (IGRAs). IGRAs bisa dipakai untuk deteksi infeksi mikobakteri ini   
termasuk pada subjek yang sebelumnya telah menerima vaksin BCG
karena BCG kekurangan ESX1 dan tidak mengekspresikan ESAT-6
dan CFP-10 . ESX1 telah dihilangkan pada vaksin Mycobacterium bovis strain Bacille Calmette and Guerin,
Mycobacterium  tuberculosis memiliki struktur peptidoglikan-arabinogalaktan-asam   mikolat sebagai penghalang permeabilitas eksternal , Mycobacterium tuberculosis digolongkan sebagai bakteri acid-fast. Struktur dinding sel Mycobacterium tuberculosis  unik dibandingkan organisme prokariot lainnya karena kekedapan yang  kuat dari   obat  dan  memicu  virulensi   bakteri ini,
itu akibat kandungan lipid komples yang tinggi,Lebih dari 60% dinding sel mikobakteri yaitu lipid ,Dinding sel Mycobacterium tuberculosis mengandung  banyak  glikolipid terutama   phthiocerol dimycocerate, cord factor, sulfolipids , wax-D ,asam mikolat, peptidoglikan, LAM (lipoarabinomannan), fosfatidil inositol mannosida (PIM), Mycobacterium tuberculosis tidak mengandung fosfolipid pada membran  luar.
Mycobacterium tuberculosis tidak digolongkan sebagai Gram negatif atau  positif
sebab  dinding sel bakteri ini tidak memiliki sifat  membrane luar bakteri Gram negatif, Jika  pewarnaan Gram dilakukan pada Mycobacterium tuberculosis, warna gram positif  yang muncul sangatlah lemah atau tidak berwarna sama sekali, Namun saat terwarnai, sebagai bakteri acid fast maka Mycobacterium
tuberculosis akan mempertahankan pewarna saat dipanaskan dan
diberi komponen asam organik,  Pada pemakaian metode Ziehl Neelsen stain terhadap Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini akan menampakkan warna merah muda   (gbr  TBC  1313)   



Isolasi Mycobacterium tuberculosis pada medium Lowenstein-Jensen  atau Middlebrook culture medium memerlukan waktu 3 hingga 6  minggu
 Mycobacterium tuberculosis tumbuh lambat dengan kecepatan pembelahan
12 hingga 24 jam dan waktu kultur hingga 21 hari pada media
pertumbuhan (gbr TBC 1414).



Kadar lipid yang tinggi pada dinding sel Mycobacterium tuberculosis
 yang  bersifat bakteri Mtuberkulosis, yaitu kebal dari lisis osmotik melalui complement deposition,kebal dari oksidasi dan daya tahan di dalam makrofag,
 Impermeabilitas terhadap stain dan dye,kebal dari berbagai antibiotik,kebal dari pembunuhan oleh campuran asam dan basa,
Penyebab lambatnya pertumbuhan Mycobacterium  tuberculosis belum diketahui. mungkin akibat , lambatnya sintesis  RNA  dan terbatasnya penyerapan  nutrien akibat dinding sel yang impermeable ,  
Komponen unik ini mengganggu jalur pertahanan hospes dan menentukan
pertahanan bakteri di dalam fagosom , wax-D, Asam mikolat  dan  cord factor  yaitu 3 fraksi  komponen utama lipid Mtuberkulosis ,
Wax-D
Wax-D menjadi komponen utama Freund’s complete adjuvant (CFA), suatu emulsi air dalam minyak. CFA tersusun atas minyak mineral berbobot ringan dan mikobakteri yang telah mati dan dikeringkan. Emulsi ini dipakai sebagai
immunogen ,
Wax-D yaitu suatu  peptidoglikolipid dan   glikolipid  yang diekstraksi dari fraksi wax Mycobacterium tuberculosis. Wax D bersifat  adjuvant, yaitu suatu substansi yang memperkuat  tanggapan sistem kekebalan tubuh,  Wax-D bisa dipakai  untuk menggantikan mikobakteria dalam persiapan adjuvant dalam rangka peningkatan tanggapan sistem kekebalan tubuh seluler dan humoral terhadap antigen.
Cord factor
Cord factor yaitu komponen paling  berlimpah pada strain Mycobacterium tuberculosis yang ganas , Cord factor (trehalose 6-6’-dimikolat, TDM) yaitu suatu
glikolipid yang memiliki 2 kegiatan. Pada bakteri, TDM bersifat non racun , berfungsi sebagai pelindung dari makrofag. Pada permukaan lipid, TDM menjadi antigenik dan  beracun terhadap sel mamalia,
 Asam mikolat
Asam  mikolat membentuk lapisan lipid di sekeliling organisme,  Lapisan
ini mempengaruhi sifat permeabilitas permukaan sel,
Asam  mikolat aktor besar  virulensi Mycobacterium tuberculosis karena komponen ini  melindungi bakteri dari serangan serum, lisozim, protein kationik,  
radikal oksigen di dalam granul fagositik. Asam mikolat yaitu penentu  permeabilitas dinding  sel mikobakteria karena sifat hidrofobiknya yang kuat,

Mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui udara, bukan melalui cara bersentuhan permukaan kulit,  saat pasien tuberkulosis paru aktif   foto rontgen positif  dan  BTA positif   batuk, bersin, berteriak maka bakteri akan terbawa keluar
dari paru-paru menuju udara, Bakteri ini akan berada di dalam gelembung
cairan bernama droplet nuclei,  Partikel kecil ini bisa bertahan di udara  selama beberapa jam , tidak bisa dilihat oleh mata sebab  memiliki diameter sebesar 1-5 µm , Penularan tuberkulosis terjadi saat pasien menghirup droplet nuclei
,Droplet nuclei akan melewati mulut , saluran hidung, saluran pernafasan atas, bronkus kemudian menuju alveolus , sesudah tubercle bacillus sampai di jaringan paru-paru, bakteri  akan mulai memperbanyak diri,  lama kelamaan  menyebar ke kelenjar  limfe, dinamakan  primary tuberkulosis infection  saat itu bakteri  berada di tubuh , pasien  pemilik  primary tuberkulosis infection tidak menampakkan gejala penyakit , tidak bisa  menyebar  sebarkan penyakitnya   ke orang lain yang masih sehat ,
Dosis penularan droplet nuclei  kira kira  1 hingga 200 bacili perorang, dimana satu droplet bisa mengandung 1 hingga 400  bacili,
 faktor penentu terjadinya penyebaran penyakit tuberkulosis  yaitu:
 Infectiousness   penularan pasien tuberkulosis berkaitan  dengan jumlah tubercle bacillus yang dikeluarkan oleh pasien ke udara, pasien dengan banyak tubercle bacillus  lebih menular dibandingkan pasien yang  sedikit mengeluarkan  bacilli ,jika hasil pemeriksaan dahak negatif  tidak  ada penampakkan  kuman, maka pasien itu dianggap tidak menular,
beberapa  sifat yang   mempengaruhi penularan,antaralain:
faktor  yaitu  ketidak sesuaian atau  kurangnya terapi pengobatan,  keberadaan batuk, khususnya batuk selama 3 minggu atau lebih; penyakit saluran nafas, khususnya  yang terkait dengan laring (sangat menular), mulut dan hidung gagal ditutup saat batuk,  
seperti lubang atau rongga pada radiografi dada, kultur positif Mycobacteriumtuberculosis dan hasil positif dari AFB (Acid-Fast Bacilli)
sputum smear.
pasien mengalami proses  yang memicu batuk atau  produksi aerosol (contohnya pemberian obat bentuk aerosol,bronchoscopy, induksi sputum)
 lingkungan yang  mempengaruhi  Mycobacterium tuberculosis,yaitu:
kurangnya sirkulasi kembali , jika  penanganan spesimen tidak memadai, maka akan menghasilkan droplet nuclei,
Tekanan udara positif di dalam ruangan pasien bisa
memicu perpindahan Mycobacterium tuberculosis menuju ruangan lain,
Semakin banyak droplet nuclei di udara, semakin tinggi  kemungkinan
penyebaran Mycobacterium tuberculosis ,
 Paparan di ruangan yang kecil  tertutup, Kurangnya ventilasi ,
Semakin lama  terjadi hubungan kontak langsung dengan penderita , maka  semakin tinggi risiko penularan, Semakin dekat kontak langsung dengan penderita , maka  semakin tinggi risiko penularan,
Anak-anak pengidap  penyakit tuberkulosis pulmonary dan laryngeal  
kurang  mampu menular nularkan  penyakitnya kepada pasien sehat  dibandingkan dengan pasien dewasa,sebab  anak-anak belum mampu  menghasilkan sputum saat batuk, Namun, penularan antara  anak-anak masih saja  terjadi, sehingga  anak-anak  seharusnya dievaluasi tingkat penularannya dengan kriteria sama dengan pasien dewasa. Kriteria ini seperti keberadaan batuk yang mampu  bertahan selama  lebih dari 3 minggu , saluran udara atau laring ,
lubang atau rongga pada radiografi dada, atau penyakit saluran nafas yang
melibatkan paru-paru,
Tuberkulosis menjadi mudah menular saat tuberkulosis terjadi pada paru paru atau laring, dan pasien pantas  dicurigai memiliki  tuberkulosis mudah menular hingga hasil
investigasi diagnostiknya selesai , dianggap mudah menular sampai selesai  mengikuti  minimal 2 minggu  terapi anti-tuberkulosis, Memiliki peningkatan pada gejala, Telah mempunyai hasil sputum smear negatif 3 kali berturut-turut pada  3 hari berbeda, dengan minimal 1 spesimen di pagi hari,
 Patogenesis LtuberkulosisI dan Penyakit tuberkulosis sesudah infeksi pertama, sel  sel sistem pertahanan tubuh pasien yang  sehat (makrofag) akan bergerak gerak  menuju lokasi  infeksi dan  berusaha memakan bacilli, Namun, tubercle bacilli sangatlah kuat karena struktur  dinding selnya yang kuat,  hal  ini menyebabkan  tubercle bacilli bisa bertahan meskipun  sudah berusaha makrofag memakannya,  sesudah makrofag memakan tubercle bacilli, bacilli kemudian menginfeksi makrofag,  Bacilli hidup di dalam makrofag  yang tumbuh seperti biasa sesudah makrofag dikuasai  oleh tubercle bacilli, sistem  kekebalan tubuh  mencoba menjalankan  strategi pertahanan lain, Sejumlah sel pertahanan sampai di kelenjar limfa dan mengelilingi area infeksi, Sel-sel ini membentuk gumpalan sel keras bernama  tubercle,  sel  Sel ini  mampu membantu  pasien untuk memakan  bacilli melalui cara  pembentukkan dinding pencegah penyebaran infeksi lebih lanjut, kadang sel pertahanan bisa merusak semua tubercle bacilli secara
permanen. namun kadang  sel pertahanan tidak mampu untuk memakan  semua tubercle bacilli,  Tubercle bacilli yang  masih  bertahan  berstatus dormant  bisa bertahan lama dalam tubuh pasien  dan bakteri tertidur sehingga Pasien tidak menampakkan  tanda  gejala seperti pengidap penyakit  TBC  dan tidak
 menularkan  penyakitnya   kepada  orang lain,  ini dinamakan tuberkulosis laten. Bakteri dormant dapat suatu saat  bangkit  kembali dan merusak dinding sel pertahanan , dinamakan  Secondary tuberkulosis infection, Secondary tuberkulosis infection bisa terjadi  saat sistem  kekebalan tubuh   melemah sehingga  tidak mampu melawan  bakteri tubercle bacilli, terutama  saat bakteri tubercle bacilli  mulai  memperbanyak diri  melimpah, Secondary tuberkulosis infection  terjadi  5 tahun  setelah munculnya   primary infection. Secondary tuberkulosis infection sebagai onset penyakit tuberkulosis aktif  keadaan saat bakteri  menang  melawan   sistem pertahanan tubuh dan
mulai memicu gejala  ( gbr  TBC 1919)







Droplet nuclei berisi tubercle  bacilli terhirup, masuk ke dalam paru-paru dan bergerak ke alveolus, Tubercle bacilli memperbanyak diri di dalam alveolus
sedikit  tubercle bacilli  masuk ke dalam aliran darah  kemudian menyebar ke seluruh tubuh,  Tubercle bacilli bisa  mencapai laring, saluran limfa, paru-paru,  tulang belakang, ginjal,  otak, namun Makrofag akan berusaha berkeliling  dan
memakan tubercle bacilli dalam  waktu.2 hingga 8 minggu,  Makrofag berusaha
 membentuk lapisan pelindung (granuloma) sebagai  pengendali tubercle bacilli (LtuberkulosisI),bila  sistem sistem kekebalan tubuh tidak bisa mengendalikan tubercle bacilli, bacilli mulai memperbanyak diri menjadi  tuberkulosis),
pasien yang memiliki  LtuberkulosisI memiliki Mycobacterium tuberculosis di dalam tubuhnya, namun  tidak memiliki penyakit tuberkulosis sebab  tidak bisa  menularkannya ke orang lain, ini  dinamakan  tuberkulosis laten, Proses LtuberkulosisI  yaitu dimulai saat bacilli ektraseluler dimakan oleh makrofag makrofag  Sel darah putih membunuh atau mengenkapsulasi sebagian besar
bacilli. Kemudian granuloma akan terbentuk. Pada keadaan ini, LtuberkulosisI telah terjadi, LtuberkulosisI bisa dideteksi dengan memakai  interferon gamma release assay (IGRA) ,tuberculin skin test (TST)
 Sistem sistem kekebalan tubuh tubuh  memerlukan waktu  2 hingga 8 minggu sesudah infeksi tuberkulosis awal agar .mampu bereaksi terhadap tuberculin, sehingga LtuberkulosisI tetap bisa dideteksi oleh  IGRA ,TST ,Satu minggu sesudah infeksi, sistem  kekebalan tubuh mampu  menghentikan perbanyakan tubercle bacilli,
Perkembangan penyakit tuberkulosis dan LtuberkulosisI  dilihat pada (
Pada beberapa pasien , tubercle bacilli bisa mengalahkan sistem  kekebalan  tubuh dan memperbanyak diri, sehingga terjadi progresi dari LtuberkulosisI
menjadi penyakit tuberkulosis atau tuberkulosis aktif. pasien dengan penyakit  tuberkulosis aktif biasanya menular dan bisa menyebarkan bakteri tuberkulosis ke orang lain, Perkembangan LtuberkulosisI ke penyakit tuberkulosis bisa terjadi kapanpun,  Cairan tubuh atau jaringan dari area sumber penyakit  diambil untuk AFB smear dan kultur. Kultur positif dari Mycobacterium tubcerulosis mempertegas pemeriksaan penyakit tuberkulosis,
 tuberkulosis laten  Infeksi tuberkulosis atau  LtuberkulosisIn yaitu  tahap  dimana  ada sedikit jumlah bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam tubuh,  Bakteri itu tidak mampu tumbuh karena adanya kendali dari sistem  kekebalan tubuh,  Bakteri bersifat inaktif, namun tetap hidup di dalam tubuh dan nanti bisa menjadi aktif,  ini dinamakan  latent tuberkulosis infection (LtuberkulosisI) ,
pasien dengan infeksi HIV dan tuberkulosis, 1 dari 100 orang setiap tahunnya akan mengalami perkembangan menjadi penyakit tuberkulosis.
Hanya 1  dari 100 orang dengan sistem  kekebalan tubuh normal  atau tuberkulosis laten  akan mengalami perkembangan menjadi penyakit tuberkulosis pada masa hidup mereka.   
tuberkulosis laten tidak memicu pasien merasa sakit, tidak ada gejala maupun tanda terdeteksi pada evaluasi medis.Tuberculin skin test yaitu metode utama untuk  pemeriksaan  tuberkulosis jenis ini. Hasil positif biasanya menampakkan adanya infeksi tuberkulosis. Namun pasien  penerima vaksin BCG dan pasien  dengan HIV-associated  immunosuppression  bisa memberikan hasil negatif palsu pada skin test.
 Terapi tuberkulosis laten dengan obat anti-tuberkulosis isoniazid bisa mengurangi risiko perkembangan menjadi penyakit tuberkulosis, walaupun keuntungan perlindungan hanya bertahan selama  2 tahun,
pasien  dengan sistem sistem kekebalan tubuh normal yang  terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan mengalami tuberkulosis aktif pada suatu waktu.
pasien yang  terinfeksi oleh  Mycobacterium tuberculosis dapat  berkembang menjadi tuberkulosis aktif pada  tahun pertama atau kedua   sesudah infeksi,
pasien dengan penyakit tuberkulosis di paru-paru biasanya mengalami batuk dan terkadang batuk berdarah, Gejala  tuberkulosis aktif seperti kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan,  kelelahan, demam, berkeringat pada malam
hari, kebanyakan  penyakit tuberkulosis  aktif  terjadi di paruparu. Namun, pada pasien dengan infeksi HIV, hampir  setengah masalah tuberkulosis memiliki penyakit di bagian lain dari tubuh,  Penyakit tuberkulosis bisa disembuhkan dengan terapi standar, meskipun pada pasien pengidap  infeksi HIV.Tuberkulosis tidak teratasi  berdampak bahaya, Sputum  smears  menghasilkan negatif pada pasien dengan tuberkulosis dan HIV,  

perbedaan LtuberkulosisI vs Penyakit tuberkulosis
pasien dengan LtuberkulosisI LTBI:
Radiografi normal .
Olesan sputum dan kultur negatif
dipikirkan  terapi LtuberkulosisI untuk pencegahan penyakit tuberkulosis.
Tidak perlu isolasi pernapasan .
Bukan masalah tuberkulosis.
ada sedikit  bakteri  tuberkulosis yang hidup di dalam tubuh
dan bersifat inaktif,
Tidak bisa menularkan ke orang lain.
Tidak merasa sakit, tetapi jika bakteri menjadi aktif maka pasien  akan sakit.
Biasanya bereaksi terhadap tuberkulosis skin test atau tuberkulosis blood test

penyakit tuberkulosis (di paru-paru):
Radiografi  tidak normal.
Olesan sputum dan kultur  positif.
Perlu terapi.
perlu isolasi pernapasan.
masalah tuberkulosis.
ada banyak  bakteri tuberkulosis yang hidup di dalam tubuh.
bisa menularkan ke orang lain.

merasakan gejala sakit seperti  batuk, demam  ditambahkehilangan berat badan.
bereaksi terhadap tuberkulosis skin test  atau tuberkulosis blood test.
tuberkulosis  menginfeksi  saluran reproduksi,  aliran darah,paru-paru , kelenjar limfa, tulang, sendi, otak, saluran kencing,
Infeksi tuberkulosis pada aliran darah akan disirkulasikan ke seluruh tubuh,
berdasar organ yang diserang, tuberkulosis dibedakan menjadi
tuberkulosis paru dan ekstra paru.
-tuberkulosis ekstra paru yaitu tuberkulosis yang menyerang  organ tubuh selain paru, contohnya kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal,  saluran kencing, alat kelamin , selaput paru, selaput otak, selaput jantung (pericardium),
 tuberkulosis ekstra paru  digolongankan berdasar tingkat keparahan penyakitnya, yaitu tuberkulosis  ekstra paru berat dan  ringan ,
  tuberkulosis ekstra paru berat contohnya tuberkulosis usus, tuberkulosis saluran kencing , alat kelamin, meningitis, millier, pericarditis, peritonitis, pleutitis eksudativa dupleks, tuberkulosis tulang belakang,
tuberkulosis ekstra paru  ringan contohnya  sendi , kelenjar adrenal,  tuberkulosis pada kelenjar limfe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang belakang),
-Tuberkulosis paru yaitu tuberkulosis yang menyerang jaringan parenkim paru kecuali pleura (selaput paru), Tuberkulosis paru dibedakan lagi menjadi 2 jenis berdasar hasil pemeriksaan dahak, yaitu tuberkulosis paru BTA  negatif  dan tuberkulosis paru BTA positif ,
 tuberkulosis paru BTA negatif yaitu tuberkulosis paru dengan hasil BTA negatif pada pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS namun hasil  foto rontgen dada menampakkan  tuberkulosis aktif. tuberkulosis paru BTA negative namun rontgen positif bisa digolongkan berdasar tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat terjadi  bila   foto rontgen dada memperlihatkan  kerusakan paru  yang luas dan  buruk ,
Tuberkulosis paru BTA positif yaitu tuberkulosis paru dengan hasil BTA
positif pada sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen saat pemeriksaan
spesimen dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu waktu (SPS). Tuberkulosis  bisa  dikatakan tuberkulosis Paru BTA positif saat 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada juga menampakkan  tuberkulosis  aktif,
  epidemologi  menampakkan bahwa masalah smear  BTA positif  bersifat
lebih menular dibandingkan  lainnya. Pasien dahak positif yang tidak terobati bisa menginfeksi pasien lain yang masih sehat,  Semakin tinggi kandungan bacilli pada dahak maka   Semakin tinggi potensi  penularan ,Pasien smear negative memiliki jumlah bacilli lebih sedikit dibandingkan  pasien smear positive tetapi  masih bisa ditular tularkan,
 sistem sistem kekebalan tubuh yang lemah,  HIV yaitu faktor  immunosuppressive
atau penurunan tanggapan sistem kekebalan tubuh  yang  potensial  terhadap   penyakit tuberkulosis aktif ,  Afrika  bagian selatan memiliki prevalensi infeksi HIV yang paling  tinggi. area  ini telah memiliki masalah tuberkulosis yang paling tinggi
sebelum adanya epidemi    HIV/AIDS. Koinfeksi HIV meningkatkan potensi   infeksi laten tuberkulosis ,pada .negara-negara dengan prevalensi tuberkulosis tinggi  menunjukan  bahwa variasi waktu , tempat  tuberkulosis  terkait dengan prevalensi infeksi HIV. Koinfeksi HIV memperburuk keparahan penyakit tuberkulosis  sedang  koinfeksi tuberkulosis mempercepat replikasi HIV di organ tubuh pasien , Sel  sistem  kekebalan tubuh menjadi komponen  pertahanan
hospes terhadap  tuberkulosis , Infeksi HIV   meningkatkan  aktivasi  tuberkulosis dan menyebarluaskan  tuberkulosis sehingga tuberkulosis terjadi ekstra paru ,
pasien  yang memiliki sistem kekebalan tubuh  lemah  berisiko mengalami tuberkulosis aktif, terutama  jika  pasien sudah  pakai  tumour necrosis factor (TNF) alfa inhibitor  untuk terapi berbagai penyakit autosistem kekebalan tubuh ,
 Tumour necrosis factor yaitu tanggapan  sistem kekebalan tubuh  bagi hospes dalam pengendalian berbagai infeksi  bakteri, mikobakteri,jamur, parasite ,
asap pembakaran dari  kayu plastik kertas kain  atau biomassa  juga ikut dicurigai  sebagai faktor pemicu tuberkulosis ,sebab  ternyata  asap pembakaran  mampu membantu  melemahkan fungsi pembersihan bakteri,fungsi kemampuan makrofag, fungsi perlekatan pada permukaan ,   asap biomassa pembakaran mampu  melepaskan partikulat besar seperti hidrokarbon poliaromatik  ,karbon monoksida, nitrogen oksida, formaldehid  yang bisa disimpan  pada alveolus sehingga memicu kerusakan jaringan tubuh ,
Alkohol  juga sudah dicurigai mampu memperparah  penyakit tuberkulosis,
pada  pasien pasien  yang mengkonsumsi alkohol lebih dari 70 g per hari, maka akan muncul  Perubahan  Perubahan  pada  sistem kekebalan tubuh, khususnya perubahan molekul pemberi  tanda  yang  bertanggung jawab penuh pada  produksi sitokin , menjadi penyebab  munculnya tuberkulosis secara mendadak tiba tiba,
adanya risiko tuberkulosis pada  pasien perokok  dibandingkan pasien non perokok, Merokok menjadi faktor risiko penyakit tuberkulosis ,
Pembersihan oleh sekresi mukosa yang dilemahkan, pengurangan kemampuan fagositik dari makrofag alveolus dan penurunan tanggapan sistem kekebalan tubuh dan/atau CD4 + limpopenia akibat kandungan nikotin dalam rokok menjadi pemicu .kerentanan tuberkulosis paru akibat rokok,  paparan asap rokok terhadap
hewan hewan percobaan yang  diikuti oleh infeksi tuberkulosis menghasilkan peningkatan  jumlah viable tuberkulosis yang diisolasi dari paru-paru dan
limpa. Selain itu  juga telah terjadi  penurunan sistem kekebalan tubuh adaptif
pada hewan hewan percobaan,
Penurunan produksi IFN-γ dan sitokin lain mengurangi sistem kekebalan tubuh, sel T dan kemotaksis di  neutrophil pasien diabetes,  ini  berperan dalam peningkatan kecenderungan   untuk mengalami tuberkulosis aktif pada pasien pasien pengidap diabetes ,  namun  sebaliknya, tuberkulosis ternyata  bisa saja  menginduksi  intoleransi glukosa dan perburukan kendali  glikemik pada pasien
diabetes ,
 Risiko kematian tertinggi akibat tuberkulosis terjadi mengikuti infeksi primer selama masa kehamilan,  Risiko akan menurun 1% saat usia 1 dan 4 tahun dan
kembali meningkat sebesar 2% pada umur 15 hingga 25 tahun.
diabetes melemahkan secara  langsung tanggapan sistem kekebalan tubuh intrinsic dan adaptif sehingga .mempercepat proliferasi tuberkulosis, ini berdasar pada percobaan saat kandungan bakteri yang lebih tinggi pada hewan  diabetes yang  terinfeksi tuberkulosis .
pribumi atau aboriginal   memiliki risiko lebih tinggi  tuberkulosis
dibandingkan  non aboriginal ,sebab memiliki  kerentanan tuberkulosis (contohnya merokok , gagal ginjal, diabetes,  alkohol ) , aboriginal memiliki penghilangan gen  yang mungkin memicu  tuberkulosis aktif ,
Penyakit tuberkulosis bisa memicu kekurangan gizi karena penurunan
nafsu makan dan perubahan proses metabolik, ini  ditunjukkan dengan percobaan vaksin  BCG pada akhir tahun 1960 di Amerika Serikat,  Hasilnya, anak anak kurang gizi memiliki risiko terkena penyakit tuberkulosis 2 kali lebih
besar dibandingkan  anak-anak yang mengalami kebanyakan  gizi dalam tubuhnya,


  penyakit tuberkulosis aktif diobati dengan terapi campuran  untuk meminimalkan perkembangan kebal dari streptomisin  ,Selama terapi, pasien  tuberkulosis aktif  diberikan pirazinamid (PZA),etambutol (EMB) ,isoniazid (INH), rifampisin (RIF), selama 2 minggu  sebagai  tahap intensif (gbr  TBC  2121).


Kemudian terapi dilanjutkan dengan pemberian rifampisin dan isoniazid  selama 4 bulan lagi  dinamakan  tahap lanjutan untuk membersihkan  sisa bakteri yang telah masuk kedalam keadaan dormant,

Terapi efektif memerlukan pemberian obat dalam  waktu lama  sebab  sifat Mycobacterium tuberculosis yang memicu sifat kronis penyakit ini , sifat itu yaitu,antaralain :   
Monoterapi mengarahkan pada perkembangan strain kebal obat, Sehingga, terapi campuran diharapkan  bisa  dipakai kecuali untuk mencegah  tuberkulosis pada pasien HIV,  maka bisa diberikan   terapi dengan obat tunggal berupa isoniazid ,
waktu  tumbuh bakteri (waktu penggandaan kurang lebih 24 jam), keadaan bakteri  dormant di dalam makrofag dan complex,permeabilitas dan kekerasan permukaan sel bakteri.

bermacam macam  obat dalam terapi standar memiliki target populasi Mycobacterium  tuberculosis yang berbeda-beda ,
 Pirazinamid,   suatu inhibitor proton  motive force, hanya muncul dalam bentuk aktif di bawah keadaan asam selama 2 bulan pertama terapi, Rifampisin dan pirazinamid dicurigai  memperpendek  durasi terapi dari awalnya yang  lebih dari 24 bulan menjadi cuma hanya  sekedar  6 bulan saja ,
 Rifampisin, suatu inhibitor sintesis RNA, telah terbukti secara sah dan meyakinkan  ikut dan dalam usaha  pembunuhan  bakteri yang sedang
memperbanyak diri maupun tidak , Isoniazid, suatu inhibitor sintesis dinding sel, telah terbukti secara sah dan meyakinkan  ikut dan dalam usaha  pembunuhan  bakteri yang sedang tumbuh berkembang  ,  Isoniazid dicurigai memainkan  peran yang perlu  dalam  usaha usaha pembunuhan bakteri  yang  sedang memperbanyak diri ,
 pergerakan  pergerakan yang dilakukan tiap  tiap agen menentukan peran obat
dalam terapi  tuberkulosis,  Namun, manuver pergerakan beberapa obat obatan lain  belum bisa diungkap ,   


(gbr  TBC   2222 )




Obat anti-tuberkulosis digolongkan menjadi 5 golongan berdasar bukti  pengalaman pemakaianya ,efikasi, potensi, kelas obat ,Semua obat lini pertama memiliki standar .singkatan dengan 3 huruf atau 1 huruf. Daftar golongan obat itu
 dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel   golongan obat anti-tuberkulosis

Obat anti-tuberkulosis lini  pertama:

golongan 1
Oral  seperti :  rifapentin (RPT/P)  ,rifabutin (RFB),isoniazid (INH/H), rifampisin/rifampin (RIF/R), pirazinamid (PZA/Z) atau etambutol (EMB/E),

Obat anti-tuberkulosis lini kedua:

golongan 2

Aminoglikosida injeksi ,seperti :    amikasin (Amk),streptomisin (STM/S),
kanamisin (Km),
Polipeptida injeksi ,seperti  : viomisin (Vim),kapreomisin (Cm),

golongan 3
Fluoroquinolon oral dan injeksi  ,seperti :  ofloksasin (Ofx), gatifloksasin (Gfx),   ciprofloksasin (Cfx), levofloksasin (Lfx), moxifloksasin (Mfx),

golongan 4
Oral  ,seperti :   etionamid (Eto), protionamid (Pto),  asam para-aminosaslisilat (Pas), sikloserin (Dcs), terizidon (Trd),

Obat anti-tuberkulosis lini  ketiga :
golongan 5
 ,seperti : imipenem plus cilastatin (Ipm/Cln), klaritomisin (Clr).   Clofazimin (Cfz), linezolid (Lzd), amoksisilin plus klavulanat (Amx/Clv),


Obat anti-tuberkulosis lini pertama yang paling efektif yaitu
rifapentin , rifabutin,isoniazid, rifampisin, pirazinamide, etambutol,
 isoniazid telah dipakai sejak tahun 1950 ,  Semua obat lini pertama ini bisa diberikan secara oral  karena  bersifat lipofilik,
Isoniazid yaitu salah satu obat anti-tuberkulosis yang paling banyak  dipakai  pada terapi  lini pertama ,Monoterapi INH selama 9 bulan dipakai untuk mengobati infeksi laten, Isoniazid  menghasilkan  agen bakterisida yang  efektif untuk
melawan metabolically-active replicating bacilli (aktif secara metabolisme  dan mampu menggandakan diri) ,
Isoniazid pertama kali  disintesis pada tahun 1912. Kemudian kegiatan anti-tuberkulosis baru  ditemukan pada tahun 1952 , Ribuan turunan INH sudah  disintesis sejak penemuan pertama INH, namun tidak ada senyawa turunan yang
memiliki peningkatan aktifitas,  N-acetyl-INH, suatu metabolit INH yang dihasilkan di dalam tubuh pasien, bersifat tidak aktif walaupun turunan N-alkil seperti
iproniazid (gbr  TBC  2323e) 

 dan hidrazon seperti verazid (   gbr  TBC  2323f) menampakkan efikasi secara in vivo ,
Isoniazid (INH/H) yaitu suatu obat anti-tuberkulosis efektif sejak tahun 1940  analog tiasetazon  namun memiliki efek racun   (gbr   TBC  2323a  dan b  , TBC 2323c )
 peningkatan efektifitas tiasetazon dilakukan dengan penggantian cincin
fenil dengan cincin piridin karena berdasar penelitian, nikotinamid  memiliki efek inhibitor terhadap  Mycobacterium tuberculosis, Salah satu senyawa yang dihasilkan yaitu isonikotinaldehid tiosemicarbazon  terbukti lebih aktif dibandingkan tiasetazon,   ini menginspirasi evaluasi intermediet lain dari proses sintesis hingga  akhirnya muncul penemuan asam hidrazid isonikotinat nikotinat (gbr  TBC  2323d)   INH   yaitu obat antituberkulosis terbaik
sampai sekarang ,

Isoniazid bisa ditoleransi dengan baik walaupun efek samping akibat ketidak normalan  enzim hepar memicu hepatitis pada pasien terutama  pasien lanjut usia,
neuritis perifer bisa terjadi namun bisa dicegah dengan mudah melalui pemakaian piridoksin,
Isoniazid mampu membunuh bakteri sedang tumbuh secara aktif dan memicu penurunan kandungan .bacilli secara cepat di dalam dahak sesudah 2 minggu
pertama terapi. Kemampuan ini kemudian berkurang  pada   bakteri yang  tidak tumbuh ,namun meski begitu  Terapi ini  masih disarankan  untuk pasien dengan
kekebalan INH pertama yang rendah (<1% kebal bacilli untuk 1µg/mL INH). Obat bisa diberikan  secara intra muscular,oral, intra vena ,
 Isoniazid yaitu bakterisida bagi  mikobakteria dengan pembelahan cepat, namun
bersifat bakteristatik bagi mikobakteri dengan pertumbuhan lambat.
Isoniazid sangat menonjol  karena menjadi aktif hanya saat melawan  segolongan kecil mikobakteri dan sebagian besar  tidak efektif melawan mikroorganisme lain,  
itu karena dipicu oleh  beberapa aspek metabolisme .khas, contohnya yaitu adanya aktifitas tinggi dari .KatG yang tidak biasa dan manuver pergerakan efflux obat
yang tidak sempurna pada Mycobacterium tuberculosis,
Isoniazid yaitu agen bakterisida aktif  terhadap organisme dari genus Mycobacterium, khususnya Mycobacterium kansasii,Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis ,
Isoniazid masuk ke dalam sel tuberkulosis dalam bentuk prodrug,  Kemudian, INH akan diaktivasi  oleh enzim katalase peroksidase (KatG) yang dikode oleh gen KatG,  Spesies aktif INH kemungkinan  suatu radikal isonicotinic acyl yang
kemudian membentuk adduct  atau produk dari penambahan banyak  molekul  berbeda sehingga terbentuk produk reaksi tunggal dengan kandungan semua atom dari semua  komponen , dengan radikal NAD.  Adduct yang terbentuk yaitu isonicotinic acylNADH   sebagai bentuk aktif INH),  Adduct ini bersifat racun di
dalam sel bakteri juga  mempengaruhi target intraseluler seperti biosintesis
asam mikolat  yaitu komponen   pada dinding sel bakteri ,
Spesies aktif INH memiliki target aksi seluler bermacam macam  ,  Target utama INH yaitu .InhA, suatu NADH-dependent enoyl-acyl carrier  protein (ACP)-reductase yang dikode oleh gen inhA.  Protein ini yaitu enzim kunci dalam sintesis asam  mikolat,  Isonicotinic acyl-NADH adduct (INA) terikat pada InhA dan menghambat sintesis asam  mikolat yang yang perlu bagi integritas dinding sel
mikobakteria (gbr TBC  2424). Kekurangan biosintesis asam mikolat menghasilkan hilangnya integritas seluler sehingga bakteri mati ,
Struktur kristal yang terbentuk dari InhA Mycobacterium tuberculosis dan INA menampakkan  bahwa INA  bersaing  dengan NADH untuk berikatan pada InhA (gbr TBC   2525). Mutasi InhA pada  area ikatan NADH memicu kekebalan INH
diantara isolat  ,Isoniazid diidentifikasi melalui pencarian turunan nikotinamid, suatu anti-tuberkulosis pertama. Optimisasi nikotinamid dengan metode penelitian in  vitro dan in vivo menghasilkan 2 obat berbeda dengan sifat  berbeda ( gbr TBC  2626)  yaitu isoniazid dan pirazinamid , Pirazinamid menampakkan profil  mirip  nikotinamid dan kekebalan silang dengan nikotinamid sedang INH berbeda dengan  senyawa asalnya ,
 Potensi in vitro melawan Mycobacterium tuberculosis Kadar hambat minimum (KHM) INH yaitu  0,2 µM terhadap Mycobacterium tuberculosis tumbuh cepat,
dengan aktifitas lebih rendah terhadap Mycobacterium  tuberculosis yang tumbuh lambat dan tidak aktif  secara in vitro terhadap bakteria teradaptasi anaerobik,  Kadar hambat minimum (KHM) terhadap  Mycobacterium tuberculosis (H37Rv) yaitu 0.025 µg/mL .
 ada 2 jalur  SAR yang dimiliki oleh INH. Jalur pertama berperan dalam aktivasi prodrug  , jalur kedua  berperan dalam interaksi spesies aktif dengan InhA.
ada banyak gugus pada posisi 4 yang bisa  dipengaktifan di dalam bakteri dan menjadi kemungkinan  struktur prodrug ( gbr TBC   2727) sesudah aktivasi, kebutuhan struktural untuk ikatan  InhA meningkat , Hanya struktur inti isonicotinoyl yang sebagian besar aktif diantara  banyak gugus aryl dan heteroaryl , Gugus isonicotinoyl bisa diganti dengan  gugus alkil yang lebih rendah dengan tetap
mempertahankan kegiatan yang baik,












tuberkulosis1 tuberkulosis1 Reviewed by bayi on Februari 12, 2021 Rating: 5

About

LINK VIDEO