tuberkulosis1
TUBERCULOSIS
bakteri mycobacterium tuberculosis pelaku utama munculnya tuberculosis (TBC) menyerang organ paru-paru,tulang, otak, saluran pencernaan, kulit, hingga kelenjar getah bening.
gejala TBC yaitu berkeringat di malam hari, batuk tak kunjung selesai, demam dan meriang tak kunjung selesai , sesak napas,
gejala khas pada TBC kelenjar adalah muncul benjolan karena pembengkakan akibat infeksi kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan,
, daya tahan tubuh penderita TBC kelenjar juga turun secara drastis. sehingga, pengidap penyakit ini jadi mudah sakit,
cara mengobati TBC kelenjar adalah dengan obat antimikroba,
pengobatan tuberkulosis memerlukan waktu beberapa bulan,
untuk pasien yang baru kali pertama terinfeksi TBC, tahap pengobatannya dibagi menjadi dua yaitu fase intensif dan lanjutan,
pada fase intensif, pasien diberi obat lebih banyak sembari dievaluasi perkembangan penyakitnya. sesudah tuntas, pengobatan baru dilanjutkan ke tahap lanjut,bila pasien pernah putus obat atau mengalami serangan TBC berulang, pengobatannya memerlukan waktu lebih panjang, Pasien tidak boleh putus obat walaupun gejala sakitnya sudah hilang,
TBC menyerang orang yang punya daya tahan tubuh lemah,
tuberkulosis dapat dicegah dengan menjaga keadaan sistem imun agar tetap stabil, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjalani gaya hidup sehat, dan mengonsumsi asupan bergizi cukup dan seimbang,
penyakit tuberkulosis (TB) yang menyerang luar paru dinamakan TB extrapulmonary ini di antaranya dapat mengenai organ, antaralain:
saluran kencing,kulit dan pleura,kelenjar getah bening,
selaput otak,selaput jantung,tulang,ginjal,persendian kulitis,rongga perut,
munculnya benjolan pada bagian leher, baik di sisi kanan maupun kiri memang menjadi tanda khas dari TB kelenjar,benjolan itu biasanya akan terus membesar seiring berjalannya waktu. ketika disentuh, area di sekitar benjolan juga tak akan terasa nyeri.namun, skrofula biasanya ditambah dengan gejala-gejala lain, di antaranya:
berkeringat di malam hari,demam,
penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,tubuh terasa tidak nyaman,
, benjolan di leher atau di belakang telinga bisa jadi adalah salah satu ciri dari TB kelenjar. namun, keadaan itu bisa juga merupakan gejala limfadenitis, limfoma, lipoma,
pada masalah TB kelenjar, memang paling banyak terjadi pada leher yang dinamakan skrofula. skrofula sebagai infeksi TB pada kelenjar getah bening di leher yang umumnya ditularkan ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri MTB, Dari paru-paru, kuman TB itu kemudian dapat berpindah ke kelenjar getah bening terdekat, termasuk kelenjar getah bening di leher, penyakit ini sudah pernah menyerang siapa saja, termasuk bayi bayi anak-anak, orang orang dewasa, maupun orang orang lanjut usia (lansia), apalagi jika mereka mempunyai sistem kekebalan tubuhnya lemah,
benjolan akibat TB kelenjar dapat diobati dengan obat kelenjar getah bening berupa obat antitiuberkulosis,konsumsi obat biasanya dilakukan hingga 6-8 bulan, apabila diobati maka :
biaya pengobatan semakin mahal,masa produktif yang hilang semakin banyak,
kuman penyakit TB kebal sehingga penyakitnya lebih sulit diobati,kuman berkembang lebih banyak dan menyerang organ lain,memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh,
pengobatan TB akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan, dengan pembagian:
2 bulan pertama minum obat setiap hari (tahap intensif)
4 bulan kemudian dilanjurkan minum obat tiga kali dalam seminggu (tahap lanjut) ,pada masalah tertentu, penderita bisa minum obat setiap hari selama 3 bulan, kemudian dilanjutkan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan,
kelenjar getah bening sendiri adalah sebuah sistem jaringan yang terletak di leher, ketiak, dan selangkangan. fungsinya antara lain menjaga kekebalan tubuh manusia,
tuberkulosis dipicu oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis, bakteri ini menyerang paru-paru, namun sesudah masuk ke dalam paru-paru, bakteri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya. salah satunya kelenjar getah bening.
jika bagian ini mengalami infeksi maka berisiko terjadi pembengkakan atau munculnya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan,kekebalan tubuh juga akan melemah cukup drastis,
menular itu hanya terjadi pada TB paru saja, sedang TB kelenjar getah bening tidak bisa menular lewat udara, bakteri TB kelenjar getah bening tidak akan terdorong keluar lewat batuk atau bersin layaknya bakteri yang bersarang di saluran pernapasan, TB kelenjar getah bening memiliki gejala berbeda-beda, Untuk itu, perlu mewaspadai berbagai gejala dari penyakit ini,
Beberapa gejala yang mungkin timbul akibat infeksi TB di kelenjar getah bening ,antaralain:
-kadang rasa nyeri di sekitar benjolan,
- muncul benjolan di leher bagian depan, tepatnya di bawah rahang,
-benjolan juga bisa terjadi di selangkangan atau ketiak,
-benjolan mulanya kecil dan tidak terasa sakit, lama kelamaan bisa membesar dan kulit di sekitarnya akan kemerahan,
beberapa masalah, gejala TB kelenjar getah bening tidak terdeteksi walau bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh,Padahal, penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal.
TUBERKULOSIS
Tuberkulosis yaitu penyakit infeksi yang dipicu oleh Mycobacterium tuberculosis. sampai sekarang, tuberkulosis masih menjadi penyakit infeksi menular paling berbahaya di dunia,Sebagian besar obat tuberkulosis yang dipakai saat ini sudah pernah dikembangkan sejak lebih dari 40 tahun yang lalu, penyederhanaan persingkat durasi terapi, efektifitas MDR dan XDR-tuberkulosis dan kecocokan pemberian bersama antiretroviralyaitu regimen pengobatan baru ,
sebelumnya penyakit infeksi tuberkulosis diatasi dengan pemakaian antibiotik, etambutol (EMB), streptomisin , pirazinamid (PZA) , Rifampisin (RIF), Isoniazid (INH), Namun, pasien memperlihatkan adanya kebal dari obat lini pertama ini.
akhir akhir ini, muncul senyawa-senyawa baru memiliki kegiatan potensial untuk melawan strain Mycobacterium tuberculosis peka dan kebal yang saat ini sedang
dalam tahap penelitian , ini bisa menjadi harapan bagi kemajuan terapi tuberkulosis di masa depan,Sejak tahun 1980, masalah tuberkulosis di seluruh dunia mengalami peningkatan karena kemunculan MDR-tuberkulosis (Multi Drug resistance Tuberculosis), Bakteri penyebab MDR-tuberkulosis yaitu strain Mycobacterium tuberculosis yang kebal terhadap obat anti-tuberkulosis first-line seperti rifampisin dan isoniazid , MDR-tuberkulosis mendorong diproduksinya obat lini kedua yang lebih beracun seperti kapreomisin,
etionamid, sikloserin, kanamisin ,Namun extensively drug- resistance tuberculosis (XDR-tuberkulosis) memicu bakteri tuberkulosis kebal terhadap obat lini kedua ,
ada banyak Kemunculan masalah kebal dari obat lini pertama dan kedua ,
area tropis lebih mudah terjangkit penyakit menular dibandingkan dengan wilayah beriklim sedang, wilayah tropis memiliki kelembaban tinggi dan
pertumbuhan biologis sebagai pendukung keanekaragaman hayati yang tinggi termasuk patogen, vektor, dan hospes, ini diperparah oleh.faktor kesadaran masyarakat dan pengendalian penyakit menular atau penyakit tropis yang kurang optimal ,
Bakteri Mycobacterium tuberculosis pemicu penyakit tuberkulosis,
Mycobacterium tuberculosis dan spesies lain sangat dekat dengan mikobakteria seperti Mycobacterium pinnipedii,Mycobacterium canetti , Mycobacterium mungi Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum, Mycobacterium microti dan Mycobacterium caprae yang bersama-sama membentuk kompleks Mycobacterium tuberculosis, namun Tidak semua spesies itu memicu penyakit , kebanyakan masalah tuberkulosis di Amerika
Serikat dipicu oleh Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis juga dinamakan tubercle bacili , Mycobacterium bovis (Mycobacterium bovis)
yaitu jenis mikobakteria lain sebagai penyebab penyakit tuberkulosis ,Mycobacteriumbovis paling banyak ditemukan di rusa ,sapi, bison,
Mikobakteria yaitu suatu genus bakteri yang sangat tua karena telah berada di bumi sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan mampu beradaptasi di semua lingkungan bumi ini dari hasil penelitian pada makam mumi di Mesir , Mikobakteria masuk ke dalam keluarga Mycobacteriaceae , ordo Actinomycetales. Genus mikobakteria memiliki hubungan dekat dengan anggota Actinomycetales lain seperti Corynebacterium, Nocardia dan Rhodococcus, klasifikasi dari mikobakteria :
Kingdom : Bacteria,Phylum: Actinobacteria,Ordo: Actinomycetales,
Subordo: Corynebacterineae,Keluarga: Mycobacteriaceae,Genus: Mycobacterium,
warna dan morfologi mikobakteria yang tumbuh di media kultur padat menjadi penanda mikroorganisme ini, Kebanyakan spesies berwarna keputihan atau koloni berwarna putih (gbr TBC 77.a),
namun pada spesies yang memiliki pertumbuhan cepat mereka berwarna kuning terang ( gbr TBC 77.b) atau spesies oranye karena kandungan pigmen karotenoid (gbr TBC 77.c). Jenis warna dan kemampuan strain dalam menghasilkan warna itu di kegelapan (spesies scotochromogenic) atau sebagai tanggapan terhadap cahaya (spesies photochromogenic) dipakai sebagai metode untuk mengklasifikasi mengetahui mikobakteria yang patogenik ,
Morfologi koloni mikobakteria pada media kultur padat .yaitu karakter stabil dari strain, walaupun variasi sering muncul akibat adanya mutasi spontan , Tipe dasar dari koloni ada 8, yaitu “kasar”
dan “rata” (gbr TBC 88.a dan 88.b).
Mikobakteria bersifat non motile, berbentuk batang , sedikit melengkung, tahan terhadap asam dan alkohol sesudah pewarnaan dengan phenicated fuchsin Acid-fastness menjadi sifat mikobakteri. Acid fast yaitu kemampuan sel mikobakteri untuk tidak mengalami dekolorisasi (perusakan warna secara buatan) pada pemakaian asam, Sifat ini dipicu karena kandungan lipid dalam kadar tinggi di dinding sel sehingga mikobakteri bersifat waxy, hidrofobik dan sulit diberi warna ,
Dinding sel mikobakteri terdiri dari kerangka dinding sel, molekul penyusun dinding sel, lipid dan polipeptida. Kerangka dinding sel memiliki komponen kimia berupa asam mikolat, peptidoglikan, arabinogalaktan. Asam mikolat yaitu suatu asam lemak α-alkil, β hidroksi dengan rantai yang sangat panjang . 40% berat kering mikobakteri yaitu asam mikolat. asam mikolat berperang yang perlu dalam acid fastness dan impermeabilitas dinding sel termasuk impermeabilitas terhadap anti-tuberkulosis, jumlah dan Komposisi asam mikolat mempengaruhi permeabilitas,virulensi atau virulensi, kecepatan
pertumbuhan, morfologi koloni Mycobacterium tuberculosis.
Mikobakteria lebih mirip dengan Gram negatif dibandingkan Gram positif
dimana sitoplasmanya dikelilingi oleh membrane plasma dan peptidoglikan tebal. (gbr TBC 99 )
menampakkan struktur dinding sel mikobakteri .
Mikobakteria memiliki struktur dinding sel dengan kandungan asam mikolat rapat, Akibat struktur itu, Mycobacterium tuberculosis memiliki perlindungan ekstra dan kemampuan luar biasa untuk menahan berbagai tekanan dari luar, dinding sel mikobakteri menampakkan struktur dinamis. Struktur itu bisa diperbaharui sepanjang pertumbuhan bakteria pada lingkungan berbeda. Namun, pada keadaan lingkungan yang tidak disukai oleh mikobakteria, contohnya saat
terpapar manuver pergerakan pertahanan hospes, mikobakteri akan menghasilkan bentuk defisiensi dinding sel atau dinamakan sebagai L-form ,
Perubahan morfologi Mycobacterium tuberculosis dari acid fast menjadi non-acidfast dan bentuk coccoid pada berbagai ukuran berhasil dilihat
(gbr TBC 1010).
Mycobacterium tuberculosis biasanya berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung berwarna merah pada Ziehl-Neelsen. Namun, L-form menunjukan polimorfisme dan variabilitas hasil pewarnaan. L-form kehilangan karankteristik L-form dan mirip morfologi beberapa bakteri lain
Bakteri dalam bentuk L-form bisa bertahan hidup dalam waktu lama dalam keadaan dormant di dalam makroorganisme (hiospes). L-form bisa menginduksi manifestasi penyakit sesudah diaktivasi oleh berbagai faktor tekanan , ada 150 spesies yang menjadi bagian dari genus Mycobacterium Spesies ini digolongkan ke dalam 2 jenis , yaitu pertumbuhan cepat dan lambat ,
Dasar yang dipakai yaitu waktu yang diperlukan agar koloni visibel muncul pada media padat sesudah penanaman suspensi bakteri. Penanaman suspensi itu dilakukan sehingga koloni terpisah dengan baik (asumsi koloni yang muncul berupa sel tunggal). Kemunculan koloni memerlukan waktu 7 hari untuk pertumbuhan cepat dan lebih dari 7 hari untuk pertumbuhan lambat. Jenis mikobakteri berdasar kecepatan .pertumbuhannya bisa dilihat pada tabel TBC 1. Ziehl-Neelsen stain atau acid fast stain yaitu metode deteksi acid-fast bacilli (AFB) yang jelas untuk mengetahui mikobakteria.
Tabel.TBC 1 Daftar mikobakteria berdasar kecepatan pertumbuhan
tipe Kecepatan pertumbuhan :
Lambat
Takson :
Mycobacterium ulcerans, Mycobacterium xenopi,
Mycobacterium triviale, Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium szulgai, Mycobacterium terrae,
Mycobacterium asiaticum, Mycobacterium avium, Mycobacterium bovis, Mycobacterium gastri, Mycobacterium gordonase,
Mycobacterium haemophilum, Mycobacterium intracellulare,
Mycobacterium kansasii, Mycobacterium leprae,
Mycobacterium lepraemurium, Mycobacterium malmoense,
Mycobacterium marinum, Mycobacterium microti,
Mycobacterium nonchromogenicum, Mycobacterium paratuberculosis, Mycobacterium scrofulaceum, Mycobacterium simiae,
tipe Kecepatan pertumbuhan :
Cepat
Takson :
Mycobacterium komossense, Mycobacterium vaccae,
Mycobacterium thermoresistibile, Mycobacterium smegmatis,
Mycobacterium senegalense, Mycobacterium phlei,
Mycobacterium parafortium, Mycobacterium neoaurum,
Mycobacterium africanum, Mycobacterium aurum,
Mycobacterium chelonae, Mycobacterium chitae, Mycobacterium cluvalii,
Mycobacterium farcinogenes, Mycobacterium flavescens,
Mycobacterium fortuitum, Mycobacterium gadium, Mycobacterium gilvum,
Mycobacterium tuberculosis complex (MTC) yaitu suatu komunitas bakteri yang memiliki keseragaman genetik. Kesamaan tingkat nukleotida MTC yaitu 99,9%, sedang sekuen 16S rRNA golongan bakteri ini mirip , Namun bakteri dalam MTC memiliki perbedaan dalam hal tropisme hospes, fenotip (sifat
sifat ,ciri ciri fisik ,struktural, biokimiawi, fisiologi ,perbuatan tingkahlaku ) dan patogenisitas . Mycobacterium tuberculosis complex ,antaralain : Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium dassie , Mycobacterium oryx,
Mycobacterium africanum, Mycobacterium bovis, Mycobacterium microtii,
Mycobacterium suricattae, Mycobacterium mungi, Mycobacterium canetii, Mycobacterium caprae, Mycobacterium pinnipedii,
Mycobacterium caprae pemicu tuberkulosis pada babi ,lembu rusa dan celeng di Eropa, Mycobacterium mungi,Mycobacterium dassie ,Mycobacterium pinnipedii,
Mycobacterium suricattae, Mycobacterium oryx bisa menginfeksi anjing laut dan famili Bovidae ,
Anggota MTC yang bisa memicu tuberkulosis pada hewan yaitu Mycobacterium microti, Mycobacterium microti memicu tuberkulosis pada
tikus. Bakteri ini memicu sistem kekebalan tubuh melemah.
Mycobacterium bovis bisa menginfeksi kambing,pasien, sapi ternak dan sapi liar ,
Mycobacterium bovis menginfeksi pasien melalui susu yang sudah pernah terinfeksi walaupun bakteri ini juga bisa menyebar melalui droplet aerosol,
Mycobacterium tuberculosis bisa menginfeksi hewan yang telah kontak dengan
pasien ,Mycobacterium tuberculosis yaitu patogen pada sistem pernapasan mamalia ,
vaksin BCG (Baccilus Calmette Guѐrin) Mycobacterium bovis dinamakan “Calmette Guѐrin” yang berasal dari strain tuberkulosis bacillus sapi Mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan, BCG Mycobacterium bovis menjadi satu-satunya vaksin yang dipakai untuk pencegahan tuberkulosis selama awal masa anak-anak. Spesies lain yang bisa memicu tuberkulosis pada pasien yaitu Mycobacterium africanu dan canettii , Mycobacterium Kedua spesies ini menjadi pemicu tuberkulosis pada orang Afrika. Mycobacterium africanum dan canettii berkaitan dengan Mycobacterium tuberculosis, Namun, bakteri itu memiliki waktu pertumbuhan lebih pendek dibandingkan Mycobacterium tuberculosis dan menampilkan karakter glikolipid fenolik dan lipooligosakarida yang khas ,
Mycobacterium tuberculosis h37Rv atau tubercle bacillus atau Mtuberkulosis yaitu mikobakteri penyebab tuberkulosis pada pasien, Bakteri berbentuk batang ini bersifat nonmotil (tidak bisa bergerak sendiri) dan memiliki panjang 1-4 µm dan
lebar 0,3-0,56 µm (gbr TBC 1111).
Mycobacterium tuberculosis sebagai organisme obligate aerobe yang memerlukan oksigen untuk tumbuh, maka mikobakteri ini banyak terdapat di lobus paru-paru bagian atas yang dialiri udara dengan baik.
mikobakteri ini sebagai parasit intraseluler fakultatif, yaitu patogen
yang bisa hidup dan memperbanyak diri di dalam maupun diluar sel hospes atau sel fagositik, khususnya monosit dan makrofag , Kemampuan mikobakteri ini dalam bertahan di makrofag hospes dikendalikan oleh proses yang terkoordinasi dengan rapi , yang dikendalikan ESX-1 sebagai sistem sekresi protein bakteri ,
Sistem sekresi protein yaitu faktor virulensi utama dari bakteri patogen, ada 5 jenis sistem sekresi pada mikobakteri ini , yaitu ESX1 hingga ESX5 seperti yang terlihat pada gbr TBC 1212 ,
ESX1 diperlukan untuk virulensi penuh pada mikobakteri ini karena ESX1 yang perlu untuk translokasi dari fagosom kedalam sitosol makrofag terinfeksi sehingga bakteri mungkin akan tinggal pada lingkungan terlindung , ESX1 mengeluarkan ESAT-6 dan CFP-10 yaitu protein kecil sangat imunogenik sebagai dasar pemeriksaan sistem kekebalan tubuh, infeksi mikobakteri ini pada metode interferon-gamma release
assay (IGRAs). IGRAs bisa dipakai untuk deteksi infeksi mikobakteri ini
termasuk pada subjek yang sebelumnya telah menerima vaksin BCG
karena BCG kekurangan ESX1 dan tidak mengekspresikan ESAT-6
dan CFP-10 . ESX1 telah dihilangkan pada vaksin Mycobacterium bovis strain Bacille Calmette and Guerin,
Mycobacterium tuberculosis memiliki struktur peptidoglikan-arabinogalaktan-asam mikolat sebagai penghalang permeabilitas eksternal , Mycobacterium tuberculosis digolongkan sebagai bakteri acid-fast. Struktur dinding sel Mycobacterium tuberculosis unik dibandingkan organisme prokariot lainnya karena kekedapan yang kuat dari obat dan memicu virulensi bakteri ini,
itu akibat kandungan lipid komples yang tinggi,Lebih dari 60% dinding sel mikobakteri yaitu lipid ,Dinding sel Mycobacterium tuberculosis mengandung banyak glikolipid terutama phthiocerol dimycocerate, cord factor, sulfolipids , wax-D ,asam mikolat, peptidoglikan, LAM (lipoarabinomannan), fosfatidil inositol mannosida (PIM), Mycobacterium tuberculosis tidak mengandung fosfolipid pada membran luar.
Mycobacterium tuberculosis tidak digolongkan sebagai Gram negatif atau positif
sebab dinding sel bakteri ini tidak memiliki sifat membrane luar bakteri Gram negatif, Jika pewarnaan Gram dilakukan pada Mycobacterium tuberculosis, warna gram positif yang muncul sangatlah lemah atau tidak berwarna sama sekali, Namun saat terwarnai, sebagai bakteri acid fast maka Mycobacterium
tuberculosis akan mempertahankan pewarna saat dipanaskan dan
diberi komponen asam organik, Pada pemakaian metode Ziehl Neelsen stain terhadap Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini akan menampakkan warna merah muda (gbr TBC 1313)
Isolasi Mycobacterium tuberculosis pada medium Lowenstein-Jensen atau Middlebrook culture medium memerlukan waktu 3 hingga 6 minggu
Mycobacterium tuberculosis tumbuh lambat dengan kecepatan pembelahan
12 hingga 24 jam dan waktu kultur hingga 21 hari pada media
pertumbuhan (gbr TBC 1414).
Kadar lipid yang tinggi pada dinding sel Mycobacterium tuberculosis
yang bersifat bakteri Mtuberkulosis, yaitu kebal dari lisis osmotik melalui complement deposition,kebal dari oksidasi dan daya tahan di dalam makrofag,
Impermeabilitas terhadap stain dan dye,kebal dari berbagai antibiotik,kebal dari pembunuhan oleh campuran asam dan basa,
Penyebab lambatnya pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis belum diketahui. mungkin akibat , lambatnya sintesis RNA dan terbatasnya penyerapan nutrien akibat dinding sel yang impermeable ,
Komponen unik ini mengganggu jalur pertahanan hospes dan menentukan
pertahanan bakteri di dalam fagosom , wax-D, Asam mikolat dan cord factor yaitu 3 fraksi komponen utama lipid Mtuberkulosis ,
Wax-D
Wax-D menjadi komponen utama Freund’s complete adjuvant (CFA), suatu emulsi air dalam minyak. CFA tersusun atas minyak mineral berbobot ringan dan mikobakteri yang telah mati dan dikeringkan. Emulsi ini dipakai sebagai
immunogen ,
Wax-D yaitu suatu peptidoglikolipid dan glikolipid yang diekstraksi dari fraksi wax Mycobacterium tuberculosis. Wax D bersifat adjuvant, yaitu suatu substansi yang memperkuat tanggapan sistem kekebalan tubuh, Wax-D bisa dipakai untuk menggantikan mikobakteria dalam persiapan adjuvant dalam rangka peningkatan tanggapan sistem kekebalan tubuh seluler dan humoral terhadap antigen.
Cord factor
Cord factor yaitu komponen paling berlimpah pada strain Mycobacterium tuberculosis yang ganas , Cord factor (trehalose 6-6’-dimikolat, TDM) yaitu suatu
glikolipid yang memiliki 2 kegiatan. Pada bakteri, TDM bersifat non racun , berfungsi sebagai pelindung dari makrofag. Pada permukaan lipid, TDM menjadi antigenik dan beracun terhadap sel mamalia,
Asam mikolat
Asam mikolat membentuk lapisan lipid di sekeliling organisme, Lapisan
ini mempengaruhi sifat permeabilitas permukaan sel,
Asam mikolat aktor besar virulensi Mycobacterium tuberculosis karena komponen ini melindungi bakteri dari serangan serum, lisozim, protein kationik,
radikal oksigen di dalam granul fagositik. Asam mikolat yaitu penentu permeabilitas dinding sel mikobakteria karena sifat hidrofobiknya yang kuat,
Mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui udara, bukan melalui cara bersentuhan permukaan kulit, saat pasien tuberkulosis paru aktif foto rontgen positif dan BTA positif batuk, bersin, berteriak maka bakteri akan terbawa keluar
dari paru-paru menuju udara, Bakteri ini akan berada di dalam gelembung
cairan bernama droplet nuclei, Partikel kecil ini bisa bertahan di udara selama beberapa jam , tidak bisa dilihat oleh mata sebab memiliki diameter sebesar 1-5 µm , Penularan tuberkulosis terjadi saat pasien menghirup droplet nuclei
,Droplet nuclei akan melewati mulut , saluran hidung, saluran pernafasan atas, bronkus kemudian menuju alveolus , sesudah tubercle bacillus sampai di jaringan paru-paru, bakteri akan mulai memperbanyak diri, lama kelamaan menyebar ke kelenjar limfe, dinamakan primary tuberkulosis infection saat itu bakteri berada di tubuh , pasien pemilik primary tuberkulosis infection tidak menampakkan gejala penyakit , tidak bisa menyebar sebarkan penyakitnya ke orang lain yang masih sehat ,
Dosis penularan droplet nuclei kira kira 1 hingga 200 bacili perorang, dimana satu droplet bisa mengandung 1 hingga 400 bacili,
faktor penentu terjadinya penyebaran penyakit tuberkulosis yaitu:
Infectiousness penularan pasien tuberkulosis berkaitan dengan jumlah tubercle bacillus yang dikeluarkan oleh pasien ke udara, pasien dengan banyak tubercle bacillus lebih menular dibandingkan pasien yang sedikit mengeluarkan bacilli ,jika hasil pemeriksaan dahak negatif tidak ada penampakkan kuman, maka pasien itu dianggap tidak menular,
beberapa sifat yang mempengaruhi penularan,antaralain:
faktor yaitu ketidak sesuaian atau kurangnya terapi pengobatan, keberadaan batuk, khususnya batuk selama 3 minggu atau lebih; penyakit saluran nafas, khususnya yang terkait dengan laring (sangat menular), mulut dan hidung gagal ditutup saat batuk,
seperti lubang atau rongga pada radiografi dada, kultur positif Mycobacteriumtuberculosis dan hasil positif dari AFB (Acid-Fast Bacilli)
sputum smear.
pasien mengalami proses yang memicu batuk atau produksi aerosol (contohnya pemberian obat bentuk aerosol,bronchoscopy, induksi sputum)
lingkungan yang mempengaruhi Mycobacterium tuberculosis,yaitu:
kurangnya sirkulasi kembali , jika penanganan spesimen tidak memadai, maka akan menghasilkan droplet nuclei,
Tekanan udara positif di dalam ruangan pasien bisa
memicu perpindahan Mycobacterium tuberculosis menuju ruangan lain,
Semakin banyak droplet nuclei di udara, semakin tinggi kemungkinan
penyebaran Mycobacterium tuberculosis ,
Paparan di ruangan yang kecil tertutup, Kurangnya ventilasi ,
Semakin lama terjadi hubungan kontak langsung dengan penderita , maka semakin tinggi risiko penularan, Semakin dekat kontak langsung dengan penderita , maka semakin tinggi risiko penularan,
Anak-anak pengidap penyakit tuberkulosis pulmonary dan laryngeal
kurang mampu menular nularkan penyakitnya kepada pasien sehat dibandingkan dengan pasien dewasa,sebab anak-anak belum mampu menghasilkan sputum saat batuk, Namun, penularan antara anak-anak masih saja terjadi, sehingga anak-anak seharusnya dievaluasi tingkat penularannya dengan kriteria sama dengan pasien dewasa. Kriteria ini seperti keberadaan batuk yang mampu bertahan selama lebih dari 3 minggu , saluran udara atau laring ,
lubang atau rongga pada radiografi dada, atau penyakit saluran nafas yang
melibatkan paru-paru,
Tuberkulosis menjadi mudah menular saat tuberkulosis terjadi pada paru paru atau laring, dan pasien pantas dicurigai memiliki tuberkulosis mudah menular hingga hasil
investigasi diagnostiknya selesai , dianggap mudah menular sampai selesai mengikuti minimal 2 minggu terapi anti-tuberkulosis, Memiliki peningkatan pada gejala, Telah mempunyai hasil sputum smear negatif 3 kali berturut-turut pada 3 hari berbeda, dengan minimal 1 spesimen di pagi hari,
Patogenesis LtuberkulosisI dan Penyakit tuberkulosis sesudah infeksi pertama, sel sel sistem pertahanan tubuh pasien yang sehat (makrofag) akan bergerak gerak menuju lokasi infeksi dan berusaha memakan bacilli, Namun, tubercle bacilli sangatlah kuat karena struktur dinding selnya yang kuat, hal ini menyebabkan tubercle bacilli bisa bertahan meskipun sudah berusaha makrofag memakannya, sesudah makrofag memakan tubercle bacilli, bacilli kemudian menginfeksi makrofag, Bacilli hidup di dalam makrofag yang tumbuh seperti biasa sesudah makrofag dikuasai oleh tubercle bacilli, sistem kekebalan tubuh mencoba menjalankan strategi pertahanan lain, Sejumlah sel pertahanan sampai di kelenjar limfa dan mengelilingi area infeksi, Sel-sel ini membentuk gumpalan sel keras bernama tubercle, sel Sel ini mampu membantu pasien untuk memakan bacilli melalui cara pembentukkan dinding pencegah penyebaran infeksi lebih lanjut, kadang sel pertahanan bisa merusak semua tubercle bacilli secara
permanen. namun kadang sel pertahanan tidak mampu untuk memakan semua tubercle bacilli, Tubercle bacilli yang masih bertahan berstatus dormant bisa bertahan lama dalam tubuh pasien dan bakteri tertidur sehingga Pasien tidak menampakkan tanda gejala seperti pengidap penyakit TBC dan tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain, ini dinamakan tuberkulosis laten. Bakteri dormant dapat suatu saat bangkit kembali dan merusak dinding sel pertahanan , dinamakan Secondary tuberkulosis infection, Secondary tuberkulosis infection bisa terjadi saat sistem kekebalan tubuh melemah sehingga tidak mampu melawan bakteri tubercle bacilli, terutama saat bakteri tubercle bacilli mulai memperbanyak diri melimpah, Secondary tuberkulosis infection terjadi 5 tahun setelah munculnya primary infection. Secondary tuberkulosis infection sebagai onset penyakit tuberkulosis aktif keadaan saat bakteri menang melawan sistem pertahanan tubuh dan
mulai memicu gejala ( gbr TBC 1919)
Droplet nuclei berisi tubercle bacilli terhirup, masuk ke dalam paru-paru dan bergerak ke alveolus, Tubercle bacilli memperbanyak diri di dalam alveolus
sedikit tubercle bacilli masuk ke dalam aliran darah kemudian menyebar ke seluruh tubuh, Tubercle bacilli bisa mencapai laring, saluran limfa, paru-paru, tulang belakang, ginjal, otak, namun Makrofag akan berusaha berkeliling dan
memakan tubercle bacilli dalam waktu.2 hingga 8 minggu, Makrofag berusaha
membentuk lapisan pelindung (granuloma) sebagai pengendali tubercle bacilli (LtuberkulosisI),bila sistem sistem kekebalan tubuh tidak bisa mengendalikan tubercle bacilli, bacilli mulai memperbanyak diri menjadi tuberkulosis),
pasien yang memiliki LtuberkulosisI memiliki Mycobacterium tuberculosis di dalam tubuhnya, namun tidak memiliki penyakit tuberkulosis sebab tidak bisa menularkannya ke orang lain, ini dinamakan tuberkulosis laten, Proses LtuberkulosisI yaitu dimulai saat bacilli ektraseluler dimakan oleh makrofag makrofag Sel darah putih membunuh atau mengenkapsulasi sebagian besar
bacilli. Kemudian granuloma akan terbentuk. Pada keadaan ini, LtuberkulosisI telah terjadi, LtuberkulosisI bisa dideteksi dengan memakai interferon gamma release assay (IGRA) ,tuberculin skin test (TST)
Sistem sistem kekebalan tubuh tubuh memerlukan waktu 2 hingga 8 minggu sesudah infeksi tuberkulosis awal agar .mampu bereaksi terhadap tuberculin, sehingga LtuberkulosisI tetap bisa dideteksi oleh IGRA ,TST ,Satu minggu sesudah infeksi, sistem kekebalan tubuh mampu menghentikan perbanyakan tubercle bacilli,
Perkembangan penyakit tuberkulosis dan LtuberkulosisI dilihat pada (
Pada beberapa pasien , tubercle bacilli bisa mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan memperbanyak diri, sehingga terjadi progresi dari LtuberkulosisI
menjadi penyakit tuberkulosis atau tuberkulosis aktif. pasien dengan penyakit tuberkulosis aktif biasanya menular dan bisa menyebarkan bakteri tuberkulosis ke orang lain, Perkembangan LtuberkulosisI ke penyakit tuberkulosis bisa terjadi kapanpun, Cairan tubuh atau jaringan dari area sumber penyakit diambil untuk AFB smear dan kultur. Kultur positif dari Mycobacterium tubcerulosis mempertegas pemeriksaan penyakit tuberkulosis,
tuberkulosis laten Infeksi tuberkulosis atau LtuberkulosisIn yaitu tahap dimana ada sedikit jumlah bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam tubuh, Bakteri itu tidak mampu tumbuh karena adanya kendali dari sistem kekebalan tubuh, Bakteri bersifat inaktif, namun tetap hidup di dalam tubuh dan nanti bisa menjadi aktif, ini dinamakan latent tuberkulosis infection (LtuberkulosisI) ,
pasien dengan infeksi HIV dan tuberkulosis, 1 dari 100 orang setiap tahunnya akan mengalami perkembangan menjadi penyakit tuberkulosis.
Hanya 1 dari 100 orang dengan sistem kekebalan tubuh normal atau tuberkulosis laten akan mengalami perkembangan menjadi penyakit tuberkulosis pada masa hidup mereka.
tuberkulosis laten tidak memicu pasien merasa sakit, tidak ada gejala maupun tanda terdeteksi pada evaluasi medis.Tuberculin skin test yaitu metode utama untuk pemeriksaan tuberkulosis jenis ini. Hasil positif biasanya menampakkan adanya infeksi tuberkulosis. Namun pasien penerima vaksin BCG dan pasien dengan HIV-associated immunosuppression bisa memberikan hasil negatif palsu pada skin test.
Terapi tuberkulosis laten dengan obat anti-tuberkulosis isoniazid bisa mengurangi risiko perkembangan menjadi penyakit tuberkulosis, walaupun keuntungan perlindungan hanya bertahan selama 2 tahun,
pasien dengan sistem sistem kekebalan tubuh normal yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan mengalami tuberkulosis aktif pada suatu waktu.
pasien yang terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dapat berkembang menjadi tuberkulosis aktif pada tahun pertama atau kedua sesudah infeksi,
pasien dengan penyakit tuberkulosis di paru-paru biasanya mengalami batuk dan terkadang batuk berdarah, Gejala tuberkulosis aktif seperti kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan, kelelahan, demam, berkeringat pada malam
hari, kebanyakan penyakit tuberkulosis aktif terjadi di paruparu. Namun, pada pasien dengan infeksi HIV, hampir setengah masalah tuberkulosis memiliki penyakit di bagian lain dari tubuh, Penyakit tuberkulosis bisa disembuhkan dengan terapi standar, meskipun pada pasien pengidap infeksi HIV.Tuberkulosis tidak teratasi berdampak bahaya, Sputum smears menghasilkan negatif pada pasien dengan tuberkulosis dan HIV,
perbedaan LtuberkulosisI vs Penyakit tuberkulosis
pasien dengan LtuberkulosisI LTBI:
Radiografi normal .
Olesan sputum dan kultur negatif
dipikirkan terapi LtuberkulosisI untuk pencegahan penyakit tuberkulosis.
Tidak perlu isolasi pernapasan .
Bukan masalah tuberkulosis.
ada sedikit bakteri tuberkulosis yang hidup di dalam tubuh
dan bersifat inaktif,
Tidak bisa menularkan ke orang lain.
Tidak merasa sakit, tetapi jika bakteri menjadi aktif maka pasien akan sakit.
Biasanya bereaksi terhadap tuberkulosis skin test atau tuberkulosis blood test
penyakit tuberkulosis (di paru-paru):
Radiografi tidak normal.
Olesan sputum dan kultur positif.
Perlu terapi.
perlu isolasi pernapasan.
masalah tuberkulosis.
ada banyak bakteri tuberkulosis yang hidup di dalam tubuh.
bisa menularkan ke orang lain.
merasakan gejala sakit seperti batuk, demam ditambahkehilangan berat badan.
bereaksi terhadap tuberkulosis skin test atau tuberkulosis blood test.
tuberkulosis menginfeksi saluran reproduksi, aliran darah,paru-paru , kelenjar limfa, tulang, sendi, otak, saluran kencing,
Infeksi tuberkulosis pada aliran darah akan disirkulasikan ke seluruh tubuh,
berdasar organ yang diserang, tuberkulosis dibedakan menjadi
tuberkulosis paru dan ekstra paru.
-tuberkulosis ekstra paru yaitu tuberkulosis yang menyerang organ tubuh selain paru, contohnya kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin , selaput paru, selaput otak, selaput jantung (pericardium),
tuberkulosis ekstra paru digolongankan berdasar tingkat keparahan penyakitnya, yaitu tuberkulosis ekstra paru berat dan ringan ,
tuberkulosis ekstra paru berat contohnya tuberkulosis usus, tuberkulosis saluran kencing , alat kelamin, meningitis, millier, pericarditis, peritonitis, pleutitis eksudativa dupleks, tuberkulosis tulang belakang,
tuberkulosis ekstra paru ringan contohnya sendi , kelenjar adrenal, tuberkulosis pada kelenjar limfe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang belakang),
-Tuberkulosis paru yaitu tuberkulosis yang menyerang jaringan parenkim paru kecuali pleura (selaput paru), Tuberkulosis paru dibedakan lagi menjadi 2 jenis berdasar hasil pemeriksaan dahak, yaitu tuberkulosis paru BTA negatif dan tuberkulosis paru BTA positif ,
tuberkulosis paru BTA negatif yaitu tuberkulosis paru dengan hasil BTA negatif pada pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS namun hasil foto rontgen dada menampakkan tuberkulosis aktif. tuberkulosis paru BTA negative namun rontgen positif bisa digolongkan berdasar tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat terjadi bila foto rontgen dada memperlihatkan kerusakan paru yang luas dan buruk ,
Tuberkulosis paru BTA positif yaitu tuberkulosis paru dengan hasil BTA
positif pada sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen saat pemeriksaan
spesimen dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu waktu (SPS). Tuberkulosis bisa dikatakan tuberkulosis Paru BTA positif saat 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada juga menampakkan tuberkulosis aktif,
epidemologi menampakkan bahwa masalah smear BTA positif bersifat
lebih menular dibandingkan lainnya. Pasien dahak positif yang tidak terobati bisa menginfeksi pasien lain yang masih sehat, Semakin tinggi kandungan bacilli pada dahak maka Semakin tinggi potensi penularan ,Pasien smear negative memiliki jumlah bacilli lebih sedikit dibandingkan pasien smear positive tetapi masih bisa ditular tularkan,
sistem sistem kekebalan tubuh yang lemah, HIV yaitu faktor immunosuppressive
atau penurunan tanggapan sistem kekebalan tubuh yang potensial terhadap penyakit tuberkulosis aktif , Afrika bagian selatan memiliki prevalensi infeksi HIV yang paling tinggi. area ini telah memiliki masalah tuberkulosis yang paling tinggi
sebelum adanya epidemi HIV/AIDS. Koinfeksi HIV meningkatkan potensi infeksi laten tuberkulosis ,pada .negara-negara dengan prevalensi tuberkulosis tinggi menunjukan bahwa variasi waktu , tempat tuberkulosis terkait dengan prevalensi infeksi HIV. Koinfeksi HIV memperburuk keparahan penyakit tuberkulosis sedang koinfeksi tuberkulosis mempercepat replikasi HIV di organ tubuh pasien , Sel sistem kekebalan tubuh menjadi komponen pertahanan
hospes terhadap tuberkulosis , Infeksi HIV meningkatkan aktivasi tuberkulosis dan menyebarluaskan tuberkulosis sehingga tuberkulosis terjadi ekstra paru ,
pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah berisiko mengalami tuberkulosis aktif, terutama jika pasien sudah pakai tumour necrosis factor (TNF) alfa inhibitor untuk terapi berbagai penyakit autosistem kekebalan tubuh ,
Tumour necrosis factor yaitu tanggapan sistem kekebalan tubuh bagi hospes dalam pengendalian berbagai infeksi bakteri, mikobakteri,jamur, parasite ,
asap pembakaran dari kayu plastik kertas kain atau biomassa juga ikut dicurigai sebagai faktor pemicu tuberkulosis ,sebab ternyata asap pembakaran mampu membantu melemahkan fungsi pembersihan bakteri,fungsi kemampuan makrofag, fungsi perlekatan pada permukaan , asap biomassa pembakaran mampu melepaskan partikulat besar seperti hidrokarbon poliaromatik ,karbon monoksida, nitrogen oksida, formaldehid yang bisa disimpan pada alveolus sehingga memicu kerusakan jaringan tubuh ,
Alkohol juga sudah dicurigai mampu memperparah penyakit tuberkulosis,
pada pasien pasien yang mengkonsumsi alkohol lebih dari 70 g per hari, maka akan muncul Perubahan Perubahan pada sistem kekebalan tubuh, khususnya perubahan molekul pemberi tanda yang bertanggung jawab penuh pada produksi sitokin , menjadi penyebab munculnya tuberkulosis secara mendadak tiba tiba,
adanya risiko tuberkulosis pada pasien perokok dibandingkan pasien non perokok, Merokok menjadi faktor risiko penyakit tuberkulosis ,
Pembersihan oleh sekresi mukosa yang dilemahkan, pengurangan kemampuan fagositik dari makrofag alveolus dan penurunan tanggapan sistem kekebalan tubuh dan/atau CD4 + limpopenia akibat kandungan nikotin dalam rokok menjadi pemicu .kerentanan tuberkulosis paru akibat rokok, paparan asap rokok terhadap
hewan hewan percobaan yang diikuti oleh infeksi tuberkulosis menghasilkan peningkatan jumlah viable tuberkulosis yang diisolasi dari paru-paru dan
limpa. Selain itu juga telah terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh adaptif
pada hewan hewan percobaan,
Penurunan produksi IFN-γ dan sitokin lain mengurangi sistem kekebalan tubuh, sel T dan kemotaksis di neutrophil pasien diabetes, ini berperan dalam peningkatan kecenderungan untuk mengalami tuberkulosis aktif pada pasien pasien pengidap diabetes , namun sebaliknya, tuberkulosis ternyata bisa saja menginduksi intoleransi glukosa dan perburukan kendali glikemik pada pasien
diabetes ,
Risiko kematian tertinggi akibat tuberkulosis terjadi mengikuti infeksi primer selama masa kehamilan, Risiko akan menurun 1% saat usia 1 dan 4 tahun dan
kembali meningkat sebesar 2% pada umur 15 hingga 25 tahun.
diabetes melemahkan secara langsung tanggapan sistem kekebalan tubuh intrinsic dan adaptif sehingga .mempercepat proliferasi tuberkulosis, ini berdasar pada percobaan saat kandungan bakteri yang lebih tinggi pada hewan diabetes yang terinfeksi tuberkulosis .
pribumi atau aboriginal memiliki risiko lebih tinggi tuberkulosis
dibandingkan non aboriginal ,sebab memiliki kerentanan tuberkulosis (contohnya merokok , gagal ginjal, diabetes, alkohol ) , aboriginal memiliki penghilangan gen yang mungkin memicu tuberkulosis aktif ,
Penyakit tuberkulosis bisa memicu kekurangan gizi karena penurunan
nafsu makan dan perubahan proses metabolik, ini ditunjukkan dengan percobaan vaksin BCG pada akhir tahun 1960 di Amerika Serikat, Hasilnya, anak anak kurang gizi memiliki risiko terkena penyakit tuberkulosis 2 kali lebih
besar dibandingkan anak-anak yang mengalami kebanyakan gizi dalam tubuhnya,
penyakit tuberkulosis aktif diobati dengan terapi campuran untuk meminimalkan perkembangan kebal dari streptomisin ,Selama terapi, pasien tuberkulosis aktif diberikan pirazinamid (PZA),etambutol (EMB) ,isoniazid (INH), rifampisin (RIF), selama 2 minggu sebagai tahap intensif (gbr TBC 2121).
Kemudian terapi dilanjutkan dengan pemberian rifampisin dan isoniazid selama 4 bulan lagi dinamakan tahap lanjutan untuk membersihkan sisa bakteri yang telah masuk kedalam keadaan dormant,
Terapi efektif memerlukan pemberian obat dalam waktu lama sebab sifat Mycobacterium tuberculosis yang memicu sifat kronis penyakit ini , sifat itu yaitu,antaralain :
Monoterapi mengarahkan pada perkembangan strain kebal obat, Sehingga, terapi campuran diharapkan bisa dipakai kecuali untuk mencegah tuberkulosis pada pasien HIV, maka bisa diberikan terapi dengan obat tunggal berupa isoniazid ,
waktu tumbuh bakteri (waktu penggandaan kurang lebih 24 jam), keadaan bakteri dormant di dalam makrofag dan complex,permeabilitas dan kekerasan permukaan sel bakteri.
bermacam macam obat dalam terapi standar memiliki target populasi Mycobacterium tuberculosis yang berbeda-beda ,
Pirazinamid, suatu inhibitor proton motive force, hanya muncul dalam bentuk aktif di bawah keadaan asam selama 2 bulan pertama terapi, Rifampisin dan pirazinamid dicurigai memperpendek durasi terapi dari awalnya yang lebih dari 24 bulan menjadi cuma hanya sekedar 6 bulan saja ,
Rifampisin, suatu inhibitor sintesis RNA, telah terbukti secara sah dan meyakinkan ikut dan dalam usaha pembunuhan bakteri yang sedang
memperbanyak diri maupun tidak , Isoniazid, suatu inhibitor sintesis dinding sel, telah terbukti secara sah dan meyakinkan ikut dan dalam usaha pembunuhan bakteri yang sedang tumbuh berkembang , Isoniazid dicurigai memainkan peran yang perlu dalam usaha usaha pembunuhan bakteri yang sedang memperbanyak diri ,
pergerakan pergerakan yang dilakukan tiap tiap agen menentukan peran obat
dalam terapi tuberkulosis, Namun, manuver pergerakan beberapa obat obatan lain belum bisa diungkap ,
(gbr TBC 2222 )
Obat anti-tuberkulosis digolongkan menjadi 5 golongan berdasar bukti pengalaman pemakaianya ,efikasi, potensi, kelas obat ,Semua obat lini pertama memiliki standar .singkatan dengan 3 huruf atau 1 huruf. Daftar golongan obat itu
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel golongan obat anti-tuberkulosis
Obat anti-tuberkulosis lini pertama:
golongan 1
Oral seperti : rifapentin (RPT/P) ,rifabutin (RFB),isoniazid (INH/H), rifampisin/rifampin (RIF/R), pirazinamid (PZA/Z) atau etambutol (EMB/E),
Obat anti-tuberkulosis lini kedua:
golongan 2
Aminoglikosida injeksi ,seperti : amikasin (Amk),streptomisin (STM/S),
kanamisin (Km),
Polipeptida injeksi ,seperti : viomisin (Vim),kapreomisin (Cm),
golongan 3
Fluoroquinolon oral dan injeksi ,seperti : ofloksasin (Ofx), gatifloksasin (Gfx), ciprofloksasin (Cfx), levofloksasin (Lfx), moxifloksasin (Mfx),
golongan 4
Oral ,seperti : etionamid (Eto), protionamid (Pto), asam para-aminosaslisilat (Pas), sikloserin (Dcs), terizidon (Trd),
Obat anti-tuberkulosis lini ketiga :
golongan 5
,seperti : imipenem plus cilastatin (Ipm/Cln), klaritomisin (Clr). Clofazimin (Cfz), linezolid (Lzd), amoksisilin plus klavulanat (Amx/Clv),
Obat anti-tuberkulosis lini pertama yang paling efektif yaitu
rifapentin , rifabutin,isoniazid, rifampisin, pirazinamide, etambutol,
isoniazid telah dipakai sejak tahun 1950 , Semua obat lini pertama ini bisa diberikan secara oral karena bersifat lipofilik,
Isoniazid yaitu salah satu obat anti-tuberkulosis yang paling banyak dipakai pada terapi lini pertama ,Monoterapi INH selama 9 bulan dipakai untuk mengobati infeksi laten, Isoniazid menghasilkan agen bakterisida yang efektif untuk
melawan metabolically-active replicating bacilli (aktif secara metabolisme dan mampu menggandakan diri) ,
Isoniazid pertama kali disintesis pada tahun 1912. Kemudian kegiatan anti-tuberkulosis baru ditemukan pada tahun 1952 , Ribuan turunan INH sudah disintesis sejak penemuan pertama INH, namun tidak ada senyawa turunan yang
memiliki peningkatan aktifitas, N-acetyl-INH, suatu metabolit INH yang dihasilkan di dalam tubuh pasien, bersifat tidak aktif walaupun turunan N-alkil seperti
iproniazid (gbr TBC 2323e)
dan hidrazon seperti verazid ( gbr TBC 2323f) menampakkan efikasi secara in vivo ,
Isoniazid (INH/H) yaitu suatu obat anti-tuberkulosis efektif sejak tahun 1940 analog tiasetazon namun memiliki efek racun (gbr TBC 2323a dan b , TBC 2323c )
peningkatan efektifitas tiasetazon dilakukan dengan penggantian cincin
fenil dengan cincin piridin karena berdasar penelitian, nikotinamid memiliki efek inhibitor terhadap Mycobacterium tuberculosis, Salah satu senyawa yang dihasilkan yaitu isonikotinaldehid tiosemicarbazon terbukti lebih aktif dibandingkan tiasetazon, ini menginspirasi evaluasi intermediet lain dari proses sintesis hingga akhirnya muncul penemuan asam hidrazid isonikotinat nikotinat (gbr TBC 2323d) INH yaitu obat antituberkulosis terbaik
sampai sekarang ,
Isoniazid bisa ditoleransi dengan baik walaupun efek samping akibat ketidak normalan enzim hepar memicu hepatitis pada pasien terutama pasien lanjut usia,
neuritis perifer bisa terjadi namun bisa dicegah dengan mudah melalui pemakaian piridoksin,
Isoniazid mampu membunuh bakteri sedang tumbuh secara aktif dan memicu penurunan kandungan .bacilli secara cepat di dalam dahak sesudah 2 minggu
pertama terapi. Kemampuan ini kemudian berkurang pada bakteri yang tidak tumbuh ,namun meski begitu Terapi ini masih disarankan untuk pasien dengan
kekebalan INH pertama yang rendah (<1% kebal bacilli untuk 1µg/mL INH). Obat bisa diberikan secara intra muscular,oral, intra vena ,
Isoniazid yaitu bakterisida bagi mikobakteria dengan pembelahan cepat, namun
bersifat bakteristatik bagi mikobakteri dengan pertumbuhan lambat.
Isoniazid sangat menonjol karena menjadi aktif hanya saat melawan segolongan kecil mikobakteri dan sebagian besar tidak efektif melawan mikroorganisme lain,
itu karena dipicu oleh beberapa aspek metabolisme .khas, contohnya yaitu adanya aktifitas tinggi dari .KatG yang tidak biasa dan manuver pergerakan efflux obat
yang tidak sempurna pada Mycobacterium tuberculosis,
Isoniazid yaitu agen bakterisida aktif terhadap organisme dari genus Mycobacterium, khususnya Mycobacterium kansasii,Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis ,
Isoniazid masuk ke dalam sel tuberkulosis dalam bentuk prodrug, Kemudian, INH akan diaktivasi oleh enzim katalase peroksidase (KatG) yang dikode oleh gen KatG, Spesies aktif INH kemungkinan suatu radikal isonicotinic acyl yang
kemudian membentuk adduct atau produk dari penambahan banyak molekul berbeda sehingga terbentuk produk reaksi tunggal dengan kandungan semua atom dari semua komponen , dengan radikal NAD. Adduct yang terbentuk yaitu isonicotinic acylNADH sebagai bentuk aktif INH), Adduct ini bersifat racun di
dalam sel bakteri juga mempengaruhi target intraseluler seperti biosintesis
asam mikolat yaitu komponen pada dinding sel bakteri ,
Spesies aktif INH memiliki target aksi seluler bermacam macam , Target utama INH yaitu .InhA, suatu NADH-dependent enoyl-acyl carrier protein (ACP)-reductase yang dikode oleh gen inhA. Protein ini yaitu enzim kunci dalam sintesis asam mikolat, Isonicotinic acyl-NADH adduct (INA) terikat pada InhA dan menghambat sintesis asam mikolat yang yang perlu bagi integritas dinding sel
mikobakteria (gbr TBC 2424). Kekurangan biosintesis asam mikolat menghasilkan hilangnya integritas seluler sehingga bakteri mati ,
Struktur kristal yang terbentuk dari InhA Mycobacterium tuberculosis dan INA menampakkan bahwa INA bersaing dengan NADH untuk berikatan pada InhA (gbr TBC 2525). Mutasi InhA pada area ikatan NADH memicu kekebalan INH
diantara isolat ,Isoniazid diidentifikasi melalui pencarian turunan nikotinamid, suatu anti-tuberkulosis pertama. Optimisasi nikotinamid dengan metode penelitian in vitro dan in vivo menghasilkan 2 obat berbeda dengan sifat berbeda ( gbr TBC 2626) yaitu isoniazid dan pirazinamid , Pirazinamid menampakkan profil mirip nikotinamid dan kekebalan silang dengan nikotinamid sedang INH berbeda dengan senyawa asalnya ,
Potensi in vitro melawan Mycobacterium tuberculosis Kadar hambat minimum (KHM) INH yaitu 0,2 µM terhadap Mycobacterium tuberculosis tumbuh cepat,
dengan aktifitas lebih rendah terhadap Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh lambat dan tidak aktif secara in vitro terhadap bakteria teradaptasi anaerobik, Kadar hambat minimum (KHM) terhadap Mycobacterium tuberculosis (H37Rv) yaitu 0.025 µg/mL .
ada 2 jalur SAR yang dimiliki oleh INH. Jalur pertama berperan dalam aktivasi prodrug , jalur kedua berperan dalam interaksi spesies aktif dengan InhA.
ada banyak gugus pada posisi 4 yang bisa dipengaktifan di dalam bakteri dan menjadi kemungkinan struktur prodrug ( gbr TBC 2727) sesudah aktivasi, kebutuhan struktural untuk ikatan InhA meningkat , Hanya struktur inti isonicotinoyl yang sebagian besar aktif diantara banyak gugus aryl dan heteroaryl , Gugus isonicotinoyl bisa diganti dengan gugus alkil yang lebih rendah dengan tetap
mempertahankan kegiatan yang baik,
![tuberkulosis1](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM6xUb99RIEKpIYZJ7IjDbvpouGMKBnludrC4GvHfljU4Kse2idYDzLDS07KBl2LjxnxIRgXHilHQ_8orB7IoGFjRExhGIcPbbwt4ZeCJmf2K1HeccKAlmPmiwtUCfkDl5Nqo3KthvS54H/s72-c/animasi-bergerak-badut-0197.gif)