herbal huruf L
LOBAK
nama latin (Raphanus sativus L.)
family Brassicaceae.
NAMA SIMPLISIA Raphani sativi Radix; Akar Lobak
KOMPOSISI:
vitamin C,Minyak atsiri, rafanol, rafarin,
KEGUNAAN:
Batuk.Bronkhitis Demam Wasir.Rematik (obat luar).
Ekspektoran, diuretik, kholeretik, diaforetik dan karminatif
pengaruh infus akar Lobak terhadap sekresi air susu mencit betina menyusui. ternyata pemberian infus akar Lobak 10%, dosis 20 ml/kg beratbadan meningkatkan sekresi air susu mencit, konsentrasi 20% dan 40% tidak meningkatkan sekresi,
pengaruh akar Lobak terhadap batu kandung kemih tampak pada dosis 1,2 gram, 12 gram, dan 60 gram/200 gram beratbadan ,
akar Lobak secara oral 1 kali dan 2 kali sehari (tiap kali 0,5 ml/gram beratbadan ) terhadap gambaran histologi kelenjar susu mencit betina yang menyusui, tidak mempengaruhi histologi kelenjar susu mencit. Pada pemberian 3 kali sehari berpengaruh gambaran histologi susu mencit yang menyusui. pengujian aktivitas immuno stimulan akar Lobak dengan metoda Carbon clearence pada mencit. bahwa akar Lobak yang diberikan secara oral ataupun intraperitonial mampu meningkatkan aktivitas sel-sel fagosit sampai pada hari ke-9 sesudah pemberian dan aktivitas tertinggi pada hari ke-1 sesudah pemberian.
DESKRIPSI:
buah lonjong warna cokelat. biji lonjong,bagian yang digunakan akar dan biji.menyejukkan,perbungaan bentuk tandan, di ujung batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong warna putih,herba semusim, tinggi lebih kurang 1 meter, batang lunak membentuk umbi, putih pucat. daun tunggal, lonjong, tepi daun bergerigi, ujung dan pangkal rompang warna hijau dan berbulu.
LIDAH ULAR
nama latin (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk)
KOMPOSISI:
Seluruh bagian tumbuhan mengandung senyawa iridoid antara lain n-benzoil-1-fenilalanil -1-fenilalaninol asetat, asperulosid, skandosidmetilester, benzoilskandosidinetilester; ?-sitosterol, asam ursolat, asam oleanolat,
2 macam flavonoid golongan flavonol; salah satu senyawa memiliki gugus hidroksi pada atom C-3, C-5 dan C-4,
KEGUNAAN:
-fraksi yang tidak larut dalam air tidak berpengaruh pada respon imun seluler, dan fraksi residu menyebabkan stimulasi. efek yang tidak diinginkan efek samping yang nyata atau reaksi alergi pada penggunaan lazimnya (30?60 gram), tidak diketahui.
-pemakaian lama dosis 30?45 gram/hari selama 30 dan 90 hari pada 2 kasus psoriasis tidak menunjukkan hasil yang tidak normal pada sampel darah dan urin. terjadi mulut kering setelah penggunaan selama 10 hari.
- Injeksi dosis tinggi memicu leukopeni.
-kombinasi dengan asam deoksikolat memicu diare , gangguan syaraf pada pasien bronkitis asma kronis. Toksisitas Dosis maksimal dapat diberikan pada tikus yaitu 10 gram/kg beratbadan dianggap sebagai LD50 semu
pengobatan tukak lambung, disentri, habis bersalin, gangguan pencernaari, obat turun panas,
- ekstrak yang larut dalam, air menurunkan tekanan darah , pada konsentrasi tinggi berefek menghambat pertumbuhan proteus vulgaris,pseudomonas aeruginosa, salmonella typhi
-aktivitas sistem fagositosis, respons seluler dan respon humoral pada mencit, diketahui bahwa fraksi yang larut dalam air daun hedyotis memicu stimulasi respon imun humoral dan menekan sistem fagositosis;
- penggunaan secara oral pada mencit selama 3 minggu berfungsi sebagai antispennatogenesis.
- herba hedyotis diffusa, herba prunellae dan licorice (2:2:1) memperbaiki gangguan fungsi hepar dan berefek koleretik pada anjing teranestesi.
- hedyotis affinis menyebabkan kontraksi uterus kelinci terisolasi.
pada aplikasi intragastrik berefek penghambatan elisitasi usus yang disebabkan oleh asetilkolin.
-rebusan herba yang telah dibebaskan. dari endapan (dengan penambahan alkohol) mengurangi kematian mencit pada keadaan keracunan (dengan bungarus multiciizctus).
DESKRIPSI:
mahkota: 4, putih atau ungu pucat, panjang kira - kira 2 mm. benang sari 4, tersisip seakan - akan di atas tabung mahkota.
buah panjang 1,75 - 2 mm, lebar 2 - 2,5 mm, pada permukaan luar di dekat bagian ujung terdapat sisa kelopak berupa tonjolan kecil runcing. biji bersudut-sudut. bunga susunan majemuk mulai rata, 2 - 8 bunga, bertangkai, di ketiak. kelopak 4, sama panjang dengan bakal buahnya
herba, tegak atau condong, satu tahun (annual), sering bercabang mulal dari pangkal batangnya, tinggi 0,05 - 0,6 m. batang bersegi empat, gundul atau dengan sisik sangat pendek, bercabang, tebal 1 mm, warna hijau kecoklatan sampai hijau keabu-abuan. akar: tunggang, kecoklatan, garis tengah rata rata 1 mm, akar cabang berbentuk benang. daun tunggal, berhadapan atau bersilang berhadapan, helaian; relatif kecil 1 - 3,5 cm x 1,5 - 7 mm, ujung dan pangkalnya runcing, berwarna hijau pucat, dengan sisik sisik kecil sepanjang tepi daunnya, tangkal daun sangat pendek. tumbuh di daerah dengan ketinggian 1 - 1425 m dpl, waktu berbunga januari - desember,
LIDAH BUAYA
nama latin (Aloe Vera Linn.)
family Liliaceae
NAMA LOKAL:
Lidah buaya (Indonesia), Salvila (Spanyol), Lu hui (Cina)Crocodiles tongues (Inggris); Jadam (Malaysia),
KOMPOSISI:
aloesin,Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin,
KEGUNAAN:
sakit kepala, pusing. penyubur rambut.peluruh. haid. kencing manis (dm), wasir. batuk rejan (pertussis), muntah darah. kejang pada anak, kurang gizi (malnutrition). sembelit (constipation).
DESKRIPSI:
bagian yang dipakai: daun, bunga, akar, pemakaian segar,
rasa pahit, dingin. anti radang, pencahar (laxative), parasitiside. herba ini masuk ke meridian jantung, hati dan pancreas.
tumbuhan liar di tempat panas ,batang aloe vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman
batang berbatang pendek. batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan,
daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga),
bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. panjang daun dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat 0,5 kg - 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf
aloe vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. daun daun tanaman aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau bersifaat sukulen (banyak mengandung air) tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.
akar akar tanaman aloe vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm,
bunga aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
LENGLENGAN
nama latin (Leucas lavandulifolia Smith)
family labiatae
NAMA LOKAL:
daun setan, ; lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan, plengan (jawa); gofu hairan (ternate), laranga (tidore), paci-paci (sunda), sarap nornor (madura).
KOMPOSISI:
daun dan akar mengandung : saponin, flavonoida dan tanin.
daun mengandung minyak atsiri
KEGUNAAN:
pahit, pedas, hangat. penenang, antiseptik. kejang, ayan (epilepsi);
sukar tidur, sakit kepala, influenza, batuk, batuk rejan, difteri; jantung berdebar, tidak datang haid, pencernaan terganggu; cacingan, kencing manis (diabetes melitus,
DESKRIPSI:
bagian yang dipakai: seluruh tanaman, perbanyakan dengan biji.
tumbuh liar di tanah kering dari dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1.500 m dpi. terna semusim, tegak, tinggi 20-60 cm. batang berkayu, berbuku-buku, bentuknya segi empat, bercabang, berambut halus, warnanya hijau.
buahnya buah batu, warnanya coklat. biji bulat, kecil, warnanya hitam.
bunga kecil-kecil, warnanya putih berbentuk lidah, tumbuh tersusun dalam karangan semu yang padat. daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai. helaian daun panjang 1,5-10 cm, lebar 2-10 mm, warnanya hijau muda,bentuknya lanset, ujung dan pangkainya runcing, tepi bergerigi,
LENGKUAS
nama latin (Alpinia galanga, Linn., Willd.)
family Zingiberaceae
NAMA LOKAL:
lengkuas (indonesia); laos (jawa), laja (sunda);greater galingale (inggris),
KOMPOSISI:
lenguas galanga mengandung galangan, galangol ,kristal kuning,minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida,
KEGUNAAN:
morbili, panu;reumatik, sakit limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkhitis;
DESKRIPSI:
lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja, bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun,
bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan.
lenguas galanga atau alpinia galanga sebagai bumbu masakan.
lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter.
lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut.
2 jenis tumbuhan lengkuas yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah,
lengkuas berimpang umbi merah sebagai obat.
lengkuas berimpang umbi putih dipakai bumbu masakan,
syarat tumbuh : ketinggian 1 - 1200 m diatas permukaan laut ,
kedalaman air tanah : 50 - 100 cm dari permukaan tanah,
kedalaman perakaran : 10 - 30 cm dari permukaan tanah ,
curah hujan tahunan : 2500 - 4000 mm/tahun
tekstur tanah : lateristik,lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah,
bulan basah (di atas 100 mm/bulan) m7 - 9 bulan ,
bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 - 5 bulan ,
suhu udara : 29' c - 25' c , kelembapan : sedang ,
jenis tanah aluvial, latosol merah coklat, andosol,
LEMPUYANG WANGI
nama latin (Zingiber aromaticum Val.)
family Zingiberaceae
NAMA SIMPLISIA:
Zingiberis aromaticae rhizoma; Rimpang Lempuyang Wangi
KOMPOSISI:
pada Rimpang minyak atsirinya mengandung dihidrogingerol; damar, tanin, resin, pati, gula, a-kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer; zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokurkumin,
KEGUNAAN:
rimpangnya untuk mengurangi rasa nyeri,mengatasi kecacingan, masuk angin, mengurangi rasa nyeri,mengatasi kecacingan, masuk angin,
obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang; penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut,
rimpang: minyak atsiri rimpang dengan kadar terendah 1,56% menghambat pertumbuhan streptococcus dan antibakteri berbanding lurus dengan konsentrasi,
perasan, infusa dan minyak atsiri rimpang lempuyang wangi mempunyai daya antibakteri terhadap staphylococcus aureus, escherichia coli. potensi daya antibakteri berturut-turut adalah minyak atsiri, perasan, infusa.
fraksi ekstrak yang larut dalam. air rimpang lempuyang wangi dapat menyebabkan efek stimulasi respon imun humoral, menekan respon imun seluler pada mencit. fraksi ekstrak yang tidak dapat larut dalam air dapat berefek stimulasi sistem fagositosis; fraksi ekstrak yang larut dalam air menekan.
teknologi iradiasi sinar gamma sampai dengan dosis 10 kgy dapat menurunkan jumlah angka kuman. dosis yang dipergunakan tidak menimbulkan perubahan kadar air dan minyak atsiri.
ekstrak rimpang dengan konsentrasi 100% membunuh cacing tambang kenaikan kontraktilitas uterus yang diakibatkan dari pemberian infusa rimpang karena sifat iritasi dan kemungkinan adanya efek penurunan kontraktilitas uterus diperkirakan karena adanya efek langsung minyak atsiri pada otot uterus. DESKRIPSI:
perbanyakan: dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas,biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. waktu berbunga : januari - april,
tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 m dpl,
sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. secara alami potongan potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji.
perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m.
batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau,
rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, telebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm.
putik: bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas. buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm.
lidah daun; tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm.
bunga: susunan majemuk bulir, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm., sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah 3-6,5 cm. daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. benang sari: kepala sari elip bulat memanjang, kuning terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm,kelopak: 13-17 mm, mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir bibiran bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12 - 20 x 15 - 20 mm.
LEMPUYANG GAJAH
nama latin (Zingiber zerumbet (L.) J. E. Smith)
family Zingiberaceae
NAMA SIMPLISIA:
zingiberis zerumbeti rhizoma; rimpang lempuyang gajah
KOMPOSISI:
rimpang mengandung : kurkumin, 3",4"-diasetilafzelin (mempunyai efek sitotoksik), minyak atsiri rimpang terdiri dari y-terpinen (10%),a-terpineol (45%),
mirsen (22%), humulen (17%); zerumbon (36%).kamfen (16%),
sineol, dipenten, limonen, kariofilen, arkurkumen,y-g?kadinen, kariofilenoksid, humulenepoksid i, ii, iii,-humulenol i, ii; heksahidrohumulenol ii, heksahidro humulenon, zerumbonoksid;
KEGUNAAN
ekstrak rimpang lempuyang gajah yang larut dalam etanol pada dosis 0,46% v/v dalam air berefek sebagai antelmintik pada ascaris summ;
aktivitas 0,2 mi minyak atsiri lempuyang gajah sebanding dengan 1 mg mebendazol.
ester asam 4-metoksi sinamat berefek toksik terhadap fungi dan 3",4"-diasetllafzelin berefek toksik terhadap sel;
furanogermenon bersifat toksik terhadap larva spodoptera littoralis.
infus rimpang mengurangi kontraksi jejunum
tajam, menetralkan, dan membersihkan darah.
sakit kuning.sakit kulit (obat luar).batu ginjal. selesma. sakit kulit.
disentri.penyegar.membangkitkan nafsu makan. mencret.kejang pada anak-anak,
rimpang: menghambat gerakan peristaltik usus halus kelinci ,
ekstrak rimpang lempuyang gajah yang larut dalam etanol pada dosis 1,35% g/kg beratbadan dan 2 g/kg beratbadan berefek diuretik,
DESKRIPSI:
biji: bulat memanjang bola, rata-rata 4 mm. waktu berbunga : januari- april.
benang sari: kepala sari elip-bulat memanjang, kuning terang, 8-10 mm, penghubung 7 mm. putik: bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas. buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm. tumbuh liar di hutan dataran dengan ketinggian hingga 1200 m dpl,
lempuyang dapat ditanam dari potongan-potongan rimpang yang memiliki mata tunas atau anakan muda,kelopak: 13-17 mm.
mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir-bibiran bulat telur atau membulat, jingga atau kuning lemon, 12-20 x 15-20 mm.
perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m.
batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau,
rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik.
daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 4-5 mm.
lidah daun : tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm.
bunga: susunan majemuk ,
bulir ; bentuk bola atau memanjang, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm. 1,5-1,6 kali lebar, ujung agak membulat melebar, daun pelindung dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm, sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah, 3-6,5 cm. daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm.
LEGUNDI
nama latin (Vitex trifolia L.)
family Verbanaceae
NAMA SIMPLISIA:
Vitecis Folium
KOMPOSISI:
pada tanaman vitex agnus cactus l., terdapat minyak atsiri, glikosida iridoid yaitu aukubin dan agnusid.
pada bagian kayu tanaman vitex lucens terdapat asam p-hidroksi benzoat dari suatu hasil penyabunan ekstrak,viteksin, isoviteksin, orientin, isoorientin, visenin (6,8-c-diglukoflavon),
daun mengandung minyak atsiri yang terdiri dari komponen non flavonoid friedelin, ß-sitosterol, glukosida , glukosida , senyawa hidrokarbon,seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, alkaloid (vitrisin), glikosida flavon (artemetin dan 7-desmetil artemetin)
minyak biji mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon, asam lemak
pada tanaman vitex negundo l. terdapat glukononitol,asam protokatekuat, asam 5-hidroksi isoftalat,
minyak atsiri daun legundi dengan dasar reaksi warna menggunakan metode kromatografi lapisan tipis terdapat senyawa golongan aldehida dan atau keton, senyawa tidak jenuh, senyawa dengan ikatan rangkap terkonjugasi, senyawa terpenoid, analisis dengan kromatografi gas terdapat sineol,
KEGUNAAN
minyak legundi melindungi marmot dari gigitan nyamuk aedes aegypti ,toksisitas ld50 ekstrak vitex trifolia pada tikus secara oral 16,65 g/kg beratbadan ,
ekstrak yang larut dalam etanol terdapat efek antelmintika terhadap cacing ascaris sp dan ancylostoma sp.
fraksi yang larut dalam etanol dari ekstrak daun yang larut dalam n-heksana dan ekstrak yang larut dalam etanol menghambat kontraksi trakhea marmot yang di akibatkan pemberian histamin.
daun minyak atsiri daun dengan kadar 12,5% sebagai antibakteri terhadap escherichia coli dan staphylococcus aureus ,
daun untuk membunuh serangga,menyembuhkan luka, kudis ,membersihkan rahim, demam nifas, busting air, mengurangi rasa nyeri, pusing, masuk angin, menurunkan panas, meredakan kejang, batuk, radang amandel, tuberkulose, tifus, peluruh air seni, peluruh angin perut, peluruh keringat, melancarkan haid,
akar pencegah kehamilan, penyembuhan pasca persalinan.
batang mengatasi bengkak dan eksim.
biji mengatasi batuk, penyegar badan, perawatan rambut.
buah mengatasi cacing dan peluruh haid.
DESKRIPSI:
tumbuh di daerah dengan ketinggian 11100 m dpl, tumbuh liar ,waktu berbunga januari - desember. perbanyakan: dapat dilakukan dengan biji atau stek batang; bunga susunan majemuk malai, dengan struktur dasar menggarpu, malai 3,5-24 cm, garpu 2-6,5 cm, 3-15 bunga, rapat dan berjejal. tinggi daun kelopak 3-4,5 mm. tabung mahkota 7-8 mm., diameter segmen median dari bibir bawah 4-6 mm. benan sarinya 4 dekat pertengahan tabung mahkota, panjang dua.
helaian bulat telur-elip-bulat memanjang bulat telur terbalik, anak daun terbesar 49,5 x 1,75-3,75 cm, yang berdaun satu 2-6,5 x 1,25-3,5 cm.
daun majemuk menjari, duduk, daun berhadapan, anak daun 1-3, daun ke 2 dan 3, duduk, anak daun ujung bertangkai kurang dari 0,5 cm,
batang pokok jelas, kulit batang coklat muda-tua, batang muda segi empat, banyak bercabang. pada pohon tajuk tidak beraturan, aromatik, tinggi 1-4 m.
putik: bakal buah sempurna 2 ruang, perruang 2 bagian, bakal biji duduk secara lateral, tangkai putik; rambut, ujung bercabang dua. buah tipe drupa, duduk, berair atau kering, dinding keras.
LANDIK
nama latin (Barleria lupulina Lindl.)
family Acanthaccae
NAMA LOKAL:
landik, sujen trus (jawa). hua ye jia du juan (china)
KOMPOSISI:
daun mengandung polifenol,
batang dan akar mengandung flavonoida, polifenol, saponin,
KEGUNAAN
rematik, koreng.;gigitan ular berbisa, bengkak;terpukul, bisul, luka berdarah,;
DESKRIPSI:
perbanyakan dengan setek batang,biji bulat pipih, cokelat kehitaman,buahnya buah kotak, bulat, hijau.
daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, pada pangkal tangkai terdapat sepasang duri yang kuat dan tajam berwarna merah ungu.
bagian yang digunakan : daun,pedas, pahit, hangat. melancarkan aliran meridian. tanaman ini berasal dari madagaskar ,tumbuh sampai ketinggian 100 m dpl,
tumbuh liar di hutan , perdu bercabang banyak, tinggi 1 - 2 m, berduri, batang berkayu, warna cokelat tua. pertulangan sejajar dengan ibu tulang daun di tengah berwarna kuning, bunga berwarna kuning emas, berkumpul dalam rangkalan berbentuk bulir yang keluar di ujung batang, helai daun lanset, panjang 4 - 8 cm, lebar 1 - 2 cm, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, berambut halus berwarna putih, warna daun hijau mengilap,
LANDEP
nama latin (Barleria prionitis L.)
family Acanthaceae
NAMA LOKAL:
bunga landak (sumatera). landhep (madura),jarong, kembang landep (sunda), landep (jawa), katshare'ya, kurantak (india, pakistan),; percufine flower (inggris).
KOMPOSISI:
daun landep dan daun kumis kucing yang diberikan pada tikus maka ada kenaikan pengeluaran air kencing ,
daun landep mengandung flavonoida, garam kalium, silikat ,saponin, flavonoida, tanin, akar mengandung polifenol,saponin,
daun memiliki bau yang lemah, rasa agak kelat
KEGUNAAN
bagian yang digunakan : daun dan akar.
kegunaan akar :
cacingan.
kegunaan daun :
kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, rematik, sakit pinggang, beser mani (spermatorea). sakit perut, perut busung air, demam,
DESKRIPSI:
perbanyakan dengan biji atau setek batang
tanaman ini berasal dari asia tropik , tumbuh liar mulai dari dataran rendah sampai 400 m dpl.
buah kotak, bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, terbagi dua, warnanya hijau.
biji bulat telur, pipih, mengilap seperti beludu, warna cokelat.
perdu, tinggi 1,5 - 2 m.
helai daun jorong sampai lanset atau bundar telur memanjang, ujung meruncing, pangkal meruncing menyempit sepanjang tangkai, tepi rata agak berombak, panjang 2 - 18 cm, lebar 2 - 6,5 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau, bunga tunggal, simetris dua sisi, di ketiak daun, mahkota bertaju lima, bentuk elips memanjang, warnanya kuning.
batang berkayu, segi empat, berbuku- buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun.
daun tunggal, daun muda berambut, letak berhadapan, panjang tangkai daun 4 - 8 mm.
LADA
nama latin (Piper nigrum L.)
family Piperaceae.
NAMA SIMPLISIA piperis nigri fructus; buah lada hitam. piperis albae fructus; buah lada putih
KOMPOSISI:
piperidina, zat pahit,minyak lemak,Minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonena, filandrena, alkaloid piperina, kavisina, piperitina,
KEGUNAAN
pedas, menghangatkan, dan melancarkan peredaran darah.
analgesik,karminatif, diaforetik, diuretik,
kegunaan buah:
kaki bengkak. nyeri haid.disentri.sakit kepala (obat luar).selesma.rematik (nyeri otot). kolera.
kegunaan daun:
batu ginjal.
dampak buah lada hitam dosis 305,76 mg/kg beratbadan diberikan bersamaan dengan parasetamol dosis 250 mg/kg beratbadan pada mencit jantan yaitu menghambat proses hepatotoksis pada mencit,
pemberian per oral infus dengan takaran 500 mg/kg beratbadan , menyebabkan perpanjangan waktu reaksi (pwr), sama dengan pwr untuk parasetamol den gan takaran 250 mg/kg beratbadan , dan lebih pendek dari pwr untuk metamizol dengan takaran 250 mg/kg beratbadan
pengaruh buah lada dan buah cabai jawa, terhadap kehamilan mencit. yaitu bahwa buah lada dan buah cabai jawa dosis tinggi menyebabkan resorpsi janin mencit.
buah Lada terhadap menghilangkan rasa nyeri pada mencit.
DESKRIPSI:
bunga majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjang 3,5-22 cm, warna hijau. buah buni, bulat, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah.
daun tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 5-8 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau.
bagian yang digunakan buah. tanaman herba tahunan, memanjat.
batang bulat, beruas, bercabang, akar pelekat, warna hijau kotor.