anemia
kejadian anemia pada anak anak dipicu oleh kekurangan zat besi,
bahwa kekurangan zat besi pada anak-anak tidak boleh dianggap sepele. Sebab, berpengaruh pada tumbuh kembang anak dalam jangka waktu lama,.
kekurangan zat besi dapat memicu anemia,anak kurang konsentrasi dan sulit bersosialisasi, menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensosrik dan sosial anak,
anemia tidak sama dengan tekanan darah rendah atau kurang darah.
bahwa zat besi merupakan unsur sel darah merah,Jika di dalam tubuh mengalami kekurangan zat besi, maka sel darah merah yang diproduksi akan menjadi tidak sempurna atau kecil dan pucat,Untuk awalnya saat kekurangan zat besi tidak dijumpai anemia dulu, tetapi bisa dilihat dari pemeriksaan laboratorium hemoglobin sel darah merahnya kecil dan pucat,maka pada pemeriksaan berikutnya bisa ditemukan anemia,
Anemia adalah kadar hemoglobin yang rendah atau kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup,anemia tidak selalu dipicu oleh kekurangan zat besi,
dampak kekurangan zat besi pada balita yang bisa berlanjut pada anemia bagi anak-anak,
- Dampak jangka pendek anemia pada anak,antaralain :
Perkembangan motorik terganggu,Perkembangan koordinasi terganggu,Gangguan tidur,Perkembangan otak terhambat,Risiko diare meningkat,
Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat,
Jika akibat atau dampak anemia jangka pendek tidak segera diobati, maka besar kemungkinan anak itu akan mengalami dampak anemi jangka panjang
-Dampak jangka panjang anemia pada anak,antaralain :
Kapasitas kerja menurun,Keterbatasan aktivitas fisik, Kognitif dan performa edukasi menurun,Imunitas menurun,Pencegahan dampak permanen dari kekurangan zat besi pada anak dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang mengandung banyak zat besi seperti vitamin C ,daging merah, hati, ikan, ayam, bayam dan susu, tubuh tidak bisa menghasilkan zat besi sendiri,
Zat besi adalah mineral yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dan menjadi bagian dari sel darah merah,saat tubuh kekurangan zat besi, tubuh tidak bisa menghasilkan sel darah merah pembawa oksigen secara maksimal,
kondisi kekurangan zat besi dinamakan anemia defisiensi zat besi, gejalanya kelelahan, jumlah zat besi yang diserap tubuh sebagian didasarkan pada seberapa banyak yang Anda simpan. Nilai Harian (DV) kebutuhan zat besi adalah 18 mg, Wanita yang sedang mengalami menstruasi dan tidak mengonsumsi makanan mengandung banyak zat besi, berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi,
makanan mengandung banyak zat besi,antaralain:
Semua kerang mengandung banyak zat besi tinggi terutama kerang, tiram, dan remis ,semua kerang mengandung nutrisi tinggi dan telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol HDL yang menyehatkan jantung
kerang 3,5 ons (100 gram) dapat mengandung hingga 3 mg zat besi. Artinya 100 gram kerang sudah termasuk 17 % Nilai Harian zat besi,
Zat besi dalam kerang adalah zat besi heme, yaitu lebih mudah diserap tubuh dibanding zat besi non-heme yang ditemukan pada tumbuhan.
3,5 ons kerang terdapat 26 gram protein, 24 % dari Nilai Harian untuk vitamin C, dan 4.125 % dari Nilai Harian untuk vitamin B12.bayam mengandung asam folat yang mempengaruhi suasana hati , Bayam mengandung sangat sedikit kalori,kira kira 3,5 ons (100 gram) bayam mentah mengandung 2,7 mg zat besi, Meskipun bayam termasuk zat besi non-heme, yang sulit diserap dengan baik, bayam mengandung vitamin C ,antioksidan yang disebut karotenoid, vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, Bayam mengurangi risiko kanker, mengurangi peradangan, Jenis jeroan yang populer antara lain adalah hati, ginjal, otak, dan jantung. hati sapi 100 gram mengandung 6,5 mg zat besi ,vitamin B, tembaga, dan selenium.jeroan mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi,sumber zat besi Kacang-kacangan : buncis, lentil, buncis, kacang polong, dan kedelai, 198 gram kacang lentil .mengandung 6,6 mg, folat, magnesium, dan kalium ,Daging merah 100 gram mengandung 2,7 mg zat besi, protein, seng, selenium, dan vitamin B.Biji labu 28 gram mengandung 2,5 mg zat besi, vitamin K, seng, mangan, dan magnesium ,Brokoli 156 gram mengandung 1 mg zat besi, vitamin K, Sayuran Cruciferous mengandung indole, sulforaphane, dan glukosinolat, kedelai 126 gram menyediakan 3,4 mg zat besi, tiamin mineral kalsium, magnesium, dan selenium.
Cokelat hitam 28 gram mengandung 3,4 mg zat besi, tembaga , magnesium.
serat prebiotik, antioksidan , Ikan lele Tuna, haddock, mackerel, dan sarden 85 gram mengandung kira kira 1,4 mg zat besi, asam lemak omega-3, niasin, selenium, dan vitamin B12. Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk dipakai oleh bagian-bagian dalam tubuh , Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga memicu gangguan tumbuh kembang anak ,
beberapa dampak jika mengalami kekurangan asupan nutrisi zat besi,antaralain :
Perubahan atensi dan social public akibat tidak tanggap terhadap lingkungan Perubahan perilaku pada anak, Menurunnya daya tangkap anak,pemicu kekurangan zat besi, Kurang konsentrasi dan fokus,Sulit bersosialisasi,Prestasi akademik sedikit rendah ,Mudah terserang penyakit,Pertumbuhan fisik terhambat,Gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik,Menurunnya manuver performa di sekolah,Menurunnya fungsi otak,
pemicu kekurangan zat besi pada anak,antaralain:
mengonsumsi makanan yang sedikit mengandung zat besi di dalamnya,
memiliki gangguan pada proses penyerapan zat besi,
cara mencegah kekurangan zat besi,antaralain:
Memberikan makanan yang mengandung banyak akan zat besi dan vitamin c
Zat besi membantu pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.Jika asupan zat besi berkurang, produksi sel darah merah dan kandungan hemoglobin bisa turun, Defisiensi zat besi terjadi jika asupan zat besi dari makanan anak tidak mencukupi. Obesitas dan kebiasaan minum susu murni berlebih juga memicu timbulnya defisiensi zat besi,
Anak usia 6 bulan berpotensi terkena defisiensi zat besi. sebab kandungan zat besi alami yang ada di air susu ibu (ASI) tidak mampu mencukupi kebutuhan jumlah zat besi ,Otak anak berkembang 80 % saat usia dua tahun pertamanya. Lalu ketika umur enam tahun, perkembangan otak anak meningkat menjadi 95 % . otak kita hanya mengalami perkembangan 5 % dari usia enam tahun sampai dewasa. Jadi, zat besi yang kurang bisa mengganggu proses perkembangan otak saat usia dini, yang lagi tinggi-tingginya, 60 % kejadian anemia dipicu oleh kekurangan zat besi. kekurangan zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih sedikit dari kebutuhan harian.Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak,Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga memicu gangguan tumbuh kembang anak
ibu Ibu tak perlu takut cemas gelisah ragu ragu malu malu khawatir konsultasi dokter dalam rangka memberikan makanan bayi dengan protein hewani, seperti daging murah merah yang mengandung banyak zat besi.itu. Anggapan yang salah jika bayi hanya diberi sayur dan buah pada tahap awal bayi,
Pada usia 6 bulan, pemberian daging sapi asli harus dihaluskan dan dengan tekstur yang sangat lembut, tetapi jangan diberikan sosis atau bakso sebab zat besinya sudah hilang, ikan dan telur, daging ayam sangat sedikit kandungan zat besi, bila tidak diberikan zat besi bayi bisa anemia biasanya tidak menimbulkan gejala yang tampak jelas. Salah satu tandanya., bayi cuma hanya terlihat pucat.
Pernahkah merasa segala makanan tak terasa lezat? kepala pusing , lemas, wajah memucat, kesulitan tidur? Gejala-gejala di atas merupakan penanda pasien menderita kelainan darah thalassemia. Penyakit genetik ini menyerang kemampuan sumsum tulang belakang menghasilkan protein pembangun hemoglobin,.Akibat total hemoglobin dalam sel darah merah tak mencukupi batas normal. Padahal, hemoglobin bertugas mengangkut oksigen , bahan bakar untuk badan mendapat energi dari nutrisi makanan , dari paru-paru ke seluruh tubuh, Bila pasokan oksigen berkurang karena hemoglobin tidak mencukupi, otomatis tubuh tak berfungsi dengan baik. ada dua jenis thalassemia, yaitu minor dan mayor.
pada thalassemia jenis mayor. Produksi hemoglobin penderita kelainan ini turun drastis sampai-sampai butuh transfusi darah secara terus menerus untuk bertahan hidup. Tanpa transfusi, tubuh penderita hanya akan bertahan antara satu tahun hingga delapan tahun,Pada thalassemia jenis minor, jumlah hemoglobin lebih sedikit ketimbang orang normal, Gejala mudah lelah dan tak bertenaga seperti pada penderita anemia menjadi penanda thalassemia minor. Bedanya, obat anemia tidak akan manjur , Karena sifat penyakit ini adalah bawaan genetis, penderitanya harus menghindari pekerjaan yang menguras tenaga agar tak tumbang sewaktu-waktu, Kelainan-kelainan seperti ini hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh,Penderita thalassemia rawan mengalami pembengkakan hati dan gagal jantung. sebab sel darah penderita thalassemia mudah hancur dan tak punya cukup kemampuan mengolah zat besi. Ketika tidak terolah, kadar berlebih zat besi dalam darah akan tertimbun terutama di jantung dan hati,
thalassemia rawan memicu komplikasi bila tak ditangani dengan tepat, terutama bila indikasinya adalah thalassemia mayor. Kelainan terkait kemampuan produksi hemoglobin bisa berbalik menggerus sumsum tulang belakang, yang terpaksa bekerja lebih keras untuk menghasilkan protein pembentuk hemoglobin itu,Walau tampak normal dan tidak memiliki gejala seperti di atas, pasien bisa saja membawa gen thalassemia., cara memutus rantai genetis kelainan ini yaitu Jika sesama carrier menikah, ada 25 % kemungkinan anak mereka menderita thalassemia berat (mayor) dan peluang 50 % si buah hati menjadi carrier juga. seseorang disebut mengalami anemia apabila kadar hemoglobinnya (sel darah merah) rendah.Pada wanita nilai normal hemoglobin 12-16 gr/dl, pria 13,5-18 gr/dl. pasien tampak pucat dan lemas,pemicu anemia yaitu bisa karena penyakit kronis kanker,karena produksi yang rendah, karena perdarahan, karena kekurangan zat besi, karena kekurangan vitamin B12, karena kekurangan asam folat, karena penghancuran berlebih , Wanita hamil rentan anemia yang membutuhkan lebih banyak zat besi untuk diberikan ke bayi atau janin, demi pertumbuhan organ tubuhnya.Hipotensi yaitu keadaan dimana tekanan darah hanya 90 mmHg/60 mmHg atau kurang. Kondisi ini dapat memicu gejala pusing, sempoyongan, terutama saat tiba-tiba melakukan perubahan posisi tubuh saat tiba-tiba berdiri dari posisi tidur,hipotensi lebih banyak dialami para wanita karena berhubungan dengan perdarahan menstruasi kehamilan yang juga bisa memicu terjadinya hipotensi,anemia dan hipotensi ini sering tumpang tindih kadang seseorang dengan hipotensi mengonsumsi zat besi, sama-sama merasakan melayang lemah, pusing pemicunya bisa sama, Pasien dengan anemia karena perdarahan bisa mengalami tekanan darah rendah. pasien yang sebenarnya kadar hemoglobin normal tetapi mempunyai tekanan darah rendah mengosumsi zat besi sebenarnya keliru, kondisi yang memicu tekanan darah rendah adalah kehilangan cairan atau darah misalnya muntah-muntah hebat, mecret atau diare, perdarahan melalui vagina, infeksi berat , gangguan pada jantung,perdarahan baik melalui saluran cerna atas maupun saluran bawah yang terjadi tiba-tiba, obat-obatan yang memicu terjadinya penurunan tekanan darah antara lain obat penenang atau obat diuresis (untuk merangsang buang air kecil),obat anti darah tinggi, Zat besi adalah mineral untuk pembentukan hemoglobin, bagian sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida. Hemoglobin menjemput oksigen dari paru-paru, lalu lewat darah merah mengedarkannya ke semua sel tubuh termasuk kulit dan otot. Kemudian mengambil karbondioksida, mengantarkannya ke paru-paru untuk dikeluarkan lewat napas.Jika tubuh kekurangan zat besi menjadi anemia. Anemia adalah di mana jumlah zat besi sangat rendah, sehingga sel darah merah tidak sanggup berfungsi sebagaimana mestinya,
Gejala anemia antara lain :
Pusing,Glositis atau radang lidah,Kelelahan,Kulit pucat,Lemah kurang tenaga,
Tubuh menyerap zat besi dua hingga tiga kali lebih banyak dari makanan hewani dibanding nabati. Beberapa sumber alami zat besi, antara lain :
Daging sapi rendah lemak,Daging kalkun rendah lemak ,Daging ayam,Ikan,
jumlah zat besi yang diserap dari tumbuhan lebih sedikit, Tambahkan vitamin C Ini membantu penyerapan zat besi, makanan nabati sumber zat besi ,antara lain : sayur berdaun hijau tua , kangkung , bayam, gandum,kacang-kacangan, biji-bijian, yang berisiko anemia ,antara lain :
Wanita hamil dan menyusui ,Anak-anak ,Bayi sampai umur enam bulan menyimpan cukup zat besi di dalam tubuhnya. Setelah itu, jumlahnya turun, susu sapi kurang zat besi. Ketika anak-anak minum susu sapi terlalu banyak, makanan lain akan terdesak keluar atau anak jadi kurang mau makan makanan lain, karena merasa kenyang,Akibatnya, anemia susu meningkat. Anemia susu adalah anemia karena terlalu banyak mengonsumsi susu sapi. anak tidak dianjurkan minum susu sapi, mengatasi anemia pada ibu hamil tidak cukup dengan hanya pil suplemen zat besi, tapi perlu dibarengi asupan protein dan vitamin C. anemia teratasi jika kadar hemogloblin (Hb) diperbaiki. Pil suplemen zat besi belum tentu bermanfaat menambah kadar Hb dalam tubuh apalagi jika tidak dikonsumsi dengan tambahan lainnya.Zat besi, baru akan membentuk Hb jika ibu hamil mengonsumsi protein. ibu hamil perlu mendapat zat besi ditambah protein vitamin C sebab vitamin C membantu proses penyerapan zat besi ,pola tidur harus benar. sebab berhubungan dengan fungsi tubuh dalam membentuk sel darah ketika tidur, maka kalau kurang tidur, tubuh tidak akan punya kesempatan untuk membentuk sel darah, maka risiko anemia pun meningkat, kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman tertentu yang bersifat inhibitor zat besi dapat memicu anemia. Misalnya, minuman yang mengandung tanin seperti teh, sehingga zat besi dari makanan tidak akan terserap, ibu hamil yang menderita anemia bisa memicu gangguan tumbuh kembang pada bayinya,Anemia, yang biasa disebut kurang darah, ditandai dengan berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) di bawah normal Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa menurunkan kecerdasan anak,tubuh penderita anemia memperlihatkan gejala jantung berdebar-debar, nafas lebih pendek,kerontokan rambut,cepat merasa lelah, kondisi badan lemah, wajah pucat, Tapi mungkin juga kadang anemia tidak memperlihatkan gejala,Bila anemia terjadi dalam jangka waktu lama, walau kadar Hb-nya rendah, bisa saja tidak memperlihatkan gejala khas karena tubuh telah mampu beradaptasi,
Anemia tidak terjadi dalam satu malam, namun melalui tiga tahapan. Pertama, tahap deplesi besi, yaitu penurunan cadangan besi tanpa diikuti penurunan kadar besi di dalam plasma darah. Tahap kedua adalah anemia defisiensi besi tanpa anemia, di mana cadangan besi dan besi di dalam plasma darah berkurang, namun kadar Hb masih normal,.Pada tingkat lanjut terjadi anemia defisiensi besi, yaitu besi di dalam plasma darah dan kadar Hb menurun, pemeriksaan Hb saja tidak cukup untuk mengetahui apakah seseorang, mengalami anemia defisiensi besi atau tidak, Perlu diperiksa kadar serum ferritin yang memperlihatkan total cadangan besi, Bila kondisi ini dialami seorang anak sampai lebih dari dua tahun, maka bisa membuat kecerdasannya berkurang, Pagi diajari, sore lupa. Karena kekurangan besi juga menghambat pembentukan zat neurotransmiter yang penting untuk pengendalian emosi dan pemusatan perhatian ,Terjadi juga gangguan metabolisme di pusat kendali emosi dan kognitif, dan menurunkan aktivitas enzim tritofan dan tirosin hidroksilase yang memicu gangguan produksi serotonin dan dopamin. Hal ini membuat anak tidak mampu memusatkan perhatian ,Dampak kekurangan besi memperlambat pertumbuhan percabangan sel otak (dendrit), sehingga hubungan antar sel-sel otak kurang kompleks dan proses informasi melambat. bisa mengganggu proses pembentukan selubung sel saraf (myelinisasi) yang memicu gangguan penglihatan, Kekurangan zat besi pada anak dipicu oleh gangguan pada usus seperti cacingan,gangguan pematangan sel darah merah, pendarahan dari luka yang memicu hilangnya sel darah merah sehingga terjadilah anemia,Luka pada usus sering kali tidak disadari, kurangnya konsumsi bahan pembentuk sel darah merah seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12, kegagalan sumsum tulang menghasilkan sel darah merah. Produksi sel darah merah yang kurang, dipicu oleh penyakit-penyakit tertentu ,asupan makanan yang kurang mengandung zat besi, pertumbuhan saat bayi dan remaja berlangsung cepat, kurang produksi Hb, kegagalan sumsum tulang, ibu hamil minimal harus mengonsumsi 90 tablet tambah darah yang dimulai sejak awal kehamilan sampai masa nifas. Ibu hamil yang kekurangan zat besi atau anemia lebih berisiko mengalami perdarahan saat melahirkan. Selain itu, juga berisiko melahirkan bayi prematur dan bayi berstatus gizi kurang.pemicu langsung kematian ibu terkait kehamilan adalah perdarahan ,eklampsia dan infeksi ,Suplementasi tablet tambah darah yang dianjurkan adalah minimal 90 tablet yang dikonsumsi sejak awal kehamilan sampai masa nifas. Tablet yang berisi 60 mg zat besi dan asam folat 250 mikrogram itu harus dikonsumsi satu kali setiap hari dan tiga kali sehari untuk ibu hamil yang menderita anemia berat (kadar Hb kurang dari 7),masalah anemia dipicu oleh kekurangan zat besi,Kekurangan zat besi pada anak mampu berdampak jangka pendek maupun jangka panjang, misalnya gangguan perkembangan kognitif, perilaku, dan emosi, kurangnya konsentrasi belajar, anak usia 1-3 tahun memerlukan 7 mg zat besi setiap hari.
Protein hewani seperti daging, ikan, unggas, dan hati, adalah sumber zat besi yang penyerapannya sangat baik di saluran cerna. Vitamin C harus terpenuhi untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Misalnya saja buah-buahan dan sayuran. Vitamin C sebaiknya diberikan sebelum makan makanan yang mampu menghambat penyerapan zat besi, misalnya kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda, karena mengandung tannin. menyarankan untuk memberikan jeda dua jam sebelum atau sesudah makan bila ingin memberi anak makanan atau minuman itu,
ANEMIA
anemia yaitu berkurangnya jumlah total nutrien zat besi di dalam tubuh,
kekurangan zat besi yang terjadi cukup berat mengakibatkan anemia , eritropoesis terganggu , kelemahan ,85% penyebab anemia akibat kekurangan zat besi, anemia kekurangan zat besi yaitu hasil akhir keseimbangan negatif zat besi yang berlangsung lama. jika kemudian keseimbangan zat besi yang negatif ini menetap akan mengakibatkan cadangan zat besi terus berkurang.
anak-anak yang kekurangan zat besi tidak menunjukkan gejala dan baru
terdeteksi dengan skrining laboratorium pada usia 12 bulan,
gejala dari anemia ,antaralain :
- angular cheilitis yaitu peradangan pada sudut mulut tampak
bercak berwarna keputihan.
-disfagia disebabkan kerusakan epitel hipofaring.
-koilonychias /spoon nail/ kuku sendok: kuku menjadi cekung seperti sendok, rapuh dan bergaris-garis vertical ,
-terjadi atropi lidah yang mengakibatkan permukaan lidah licin mengkilap
akibat hilangnya papil lidah,
kekurangan zat besi memicu terganggunya fungsi motorik kemudian menurunnya fungsi intelektual, akibat akibat darin kekurangan zat besi bisa menetap walaupun sudah dengan penanganan pengobatan maka usaha
pencegahan lebih penting, pagofagia keinginan untuk mengkonsumsi es batu dan pica keinginan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak bisa dicerna, adalah gejala sistemik dari kekurangan zat besi,
secara epidemiologi, prevalensi tertinggi ada pada akhir masa bayi , awal
masa kanak-kanak , ketika kehamilan , rendahnya asupan zat besi dari makanan, atau susu formula dengan kadar zat besi kurang, kekurangan zat besi terkait dengan metabolisme zat besi dan nutrisi,tubuh dari neonatus cukup bulan mengandung 0,5 gram zat besi, pada tubuh dewasa terkandung 5 gram zat besi. perubahan kuantitas zat besi dari lahir ke dewasa berarti bahwa 0,8 mg zat besi harus diserap tiap harinya selama 15 tahun kehidupan , sedikit zat besi dibutuhkan untuk menggantikan jumlah yang hilang pada proses kerusakan sel, maka perlu untuk dilakukan penyerapan 1 mg tiap harinya untuk menjaga jumlah pada usia anak. sebab hanya kurang dari 10 % jumlah zat besi yang diserap setiap harinya, konsumsi gizi 8-10 mg zat besi per hari dibutuhkan untuk menjaga jumlah zat besi dalam tubuh, ketika pertumbuhan paling pesat, kurang lebih 1 mg/l zat besi dari susu sapi dan asi mengakibatkan sulitnya mempertahankan kadar zat besi dalam tubuh. bayi yang memperoleh asi memiliki keuntungan karena jumlah zat besi yang diserap 2 kali lebih babyak dibandingkan bayi yang memperoleh susu sapi, jika kekurangan zat besi terjadi pada masa kehamilan maka memicu risiko perinatal dan mortalitas bayi.zat besi sebagai sumber energi bagi otot maka zat besi mempengaruhi ketahanan fisik ,kekurangan zat zat besi mempengaruhi pertumbuhan,fungsi kognitif, tingkah laku ,fungsi zat zat besi dalam perkembangan sistem saraf yaitu untuk proses metabolisme saraf,mielinisasi, neurotransmitter dan dendritogenesis ,
kekurangan zat besi bisa disebabkan oleh,antaralain :
-kehilangan darah akan mempengaruhi keseimbangan status zat besi. kehilangan darah 1 ml akan mengakibatkan kehilangan zat besi 0,5 mg, maka darah 3-4 ml/hari (1,5 – 2 mg) bisa mengakibatkan keseimbangan negatif zat besi. perdarahan bisa berbentuk perdarahan saluran cerna, infeksi cacing (ancylostoma duodenale dan necator americanus) yang menyerang usus halus bagian proksimal dan menghisap darah dari pembuluh darah
submukosa ususmilk induced enteropathy, ulkus peptikum, karena obat-obatan (asam asetil salisilat, kortikosteroid, indometasin, obat anti inflamasi non steroid) ,
-kelainan penyerapan zat besi ini terjadi pada anak yang mukosa ususnya mengalami perubahan secara fungsional. pada pasien yang telah mengalami gastrektomi parsial atau total sering mengalami anemia akibat kekurangan zat besi walaupun pasien memperoleh makanan tinggi zat besi,
disebabkan berkurangnya jumlah asam lambung dan makanan lebih cepat
melalui bagian atas usus halus, tempat utama penyerapan zat besi heme dan non heme.
-pada masa masa pertumbuhan cepat yaitu pada usia 1 tahun pertama dan masa remaja maka pada masa masa ini anemia akibat kekurangan zat besi dapat terjadi ,
pada 1 tahun pertama kehidupan membutuhkan makanan yang
banyak mengandung zat besi,bayi akan menyerap lebih kurang 200 mg zat besi selama 1 tahun pertama (0,5 mg/hari) yang terutama digunakan untuk pertumbuhannya. bayi yang
mendapat asi jarang menderita kekurangan zat besi pada 6 bulan pertama. sebab zat besi yang terkandung dalam asi lebih mudah diserap dibandingkan susu yang terkandung susu formula. pada bayi usia 1 tahun, berat badannya meningkat 3 kali dan massa hemoglobin dalam sirkulasi mencapai 2 kali lipat dibanding ketika lahir, bayi prematur dengan pertumbuhan sangat cepat, pada usia 1 tahun berat badannya bisa mencapai 6 kali dan masa hemoglobin dalam sirkulasi mencapai 3 kali dibanding ketika lahir,
-anak perempuan yang kehilangan darah lewat menstruasi.
-transfusi feto-maternal atau kebocoran darah kronis kedalam sirkulasi ibu akan mengakibatkan anemia akibat kekurangan zat besi pada akhir masa fetus dan pada awal masa neonatus.
-perdarahan saluran cerna yang tidak tampak sebagai akibat iskemia yang hilang timbul pada usus selama lari angkat besi ,pasien yang berolaraga berat seperti lari angkat besi maka kadar feritin serumnya < 10 ug/dl,
- hemoglobinuria pada anak yang memiliki katup jantung buatan. pada
paroxismal nocturnal hemoglobinuria (pnh) kehilangan zat besi melaui urin rata-rata 1,8 – 7,8 mg/hari.
- iatrogenic blood loss yaitu anak yang diambil darah vena untuk pemeriksaan laboratorium
- idiopathic pulmonary hemosiderosis yaitu perdarahan paru hebat
dan berulang dan adanya infiltrat pada paru yang hilang muncul, ini
mengakibatkan kadar hb menurun drastis hingga 1,5 – 3 g/dl dalam 24 jam,
Tabel Tahapan kekurangan zat besi
Hemoglobin Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
normal sedikit menurun menurun jelas
mikrositik/hipokromik
Feritin serum < 20 <12 <12
Sideroblas 40. – 60 <10 <10
FEP >30 >100 >200
MCV normal Normal Menurun
Cadangan zat besi < 100 0 0
Fe serum Normal < 60 <40
TIBC 360 – 390 >390 >410
Saturasi transferin 20 – 30 <15 <10
tahap pertama
dinamakan store iron deficiency/iron depletion yaitu berkurangnya cadangan zat besi ,feritin serum menurun sedang pemeriksaan untuk mengetahui adanya kekurangan zat besi masih normal,hemoglobin dan fungsi proteinzat besi lainnya masih normal. pada saat ini terjadi peningkatan penyerapan zat besi non heme.
tahap kedua
dinamakan ironlimited erythropoiesis/ iron deficient erythropoietin dimana suplai zat besi tidak cukup menunjang eritropoisis.
hasil pemeriksaan didapat free erythrocyte porphrin (FEP) meningkat, TIBC meningkat ,nilai zat besi serum menurun dan saturasi transferin menurun,
tahap ketiga ,dinamakan iron deficiency anemia, yang terjadi jika zat besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup kemudian memicu penurunan kadar Hb. dari tepi darah diperoleh hipokromik dan mikrositosis yang progesif, pada tahap ini telah terjadi perubahan epitel pada anemia , kekurangan zat besi secara progresif dapat terjadi perubahan nilai hematologi dan biokimia, pertama terjadi menurunnya simpanan zat besi pada jaringan, menurunnya serum ferritin, yaitu protein yang mengikat zat besi dalam tubuh sebagai simpanan. kemudian jumlah serum zat besi menurun,
kapasitas pengikatan zat besi dari serum serum transferrin akan meningkat, dan saturasi transferrin akan menurun di bawah normal, seiring dengan menurunnya simpanan, protoprofirin dan zat besi gagal membentuk heme, free erythrocyte protoporphyrins (FEP) terakumulasi kemudian sintesis hemoglobin terganggu, kekurangan zat besi berlanjut menjadi anemia kekurangan zat besi. dengan jumlah hemoglobin yang berkurang pada
tiap sel, sel merah menjadi lebih kecil, perubahan morfologi ini tampak
bersamaan dengan berkurangnya mean corpuscular hemoglobin (MCH) dan mean corpuscular volume (MCV) ,
perubahan keanekaragaman ukuran sel darah merah terjadi dengan digantikkannya sel normositik dengan sel mirkositik, keanekaragaman ini ditunjukkan dari peningkatan red blood cell distribution width (RDW). jumlah sel darah merah juga akan berkurang. jumlah retikulosit normal atau meningkat sedikit , sapuan darah akan menunjukkan sel darah merah yang hipokrom dan mikrositik dengan keanekaragaman sel yang tetap. pemeriksaan laboratorium seperti penurunan serum zat besi dan ferritin , peningkatan kapasitas pengikatan zat besi total, belum dibutuhkan kecuali terdapat anemia berat yang membutuhkan pemeriksaan cepat, adanya komplikasi pada anemia yang tidak memberikan tanggapan terhadap metode pengobatan zat besi,
jumlah sel darah putih normal, tampak trombositosis ,trombositopenia muncul pada kekurangan zat besi parah yang memicu kerancuan dengan gangguan pada sumsum tulang,bentuk sel darah cerutu atau elips , diagnosa berkurangnya konsentrasi hemoglobin retikulosit dan peningkatan reseptor transferrin mendukung dilakukannya pemeriksaan, pemeriksaan pada feses untuk melihatnperdarahan pada sistem gastrointestinal ,
hitung darah lengkap akan menunjukkan anemia mikrositer dengan
jumlah platelet yang normal atau meningkat,berkurangnya RBC,peningkatan RDW dan WBC normal,
dasar pemeriksaan anemia akibat kekurangan zat besi berdasar cook dan monsen,antaralain: kadar feritin serum <12 ug/dl,nilai FEP >100 ug/dl,
anemia hipokrom mikrositik,saturasi transferin <16%,
untuk pemeriksaan minimal 2 atau 3 kriteria ( feritin serum,ST dan FEP harus terpenuhi),
pemeriksaan anemia akibat kekurangan zat besi dilakukan berdasar hasil ditemukannya anamnesis, pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan gejala , kriteria pemeriksaan yang dipakai untuk menentukan anemia akibat kekurangan zat besi, antaralain: saturasi transferin <15 % (N ; 20 – 50%),Kadar Fe serum <50 ug/dl (N : 80 – 180 ug/dl),Kosentrasi Hb eritrosit rata-rata <31% (N : 32-35%), Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia,
Penyebab anemia mikrositer adalah thalassemia α atau β dan hemoglobinopati, yaitu hemoglobin E dan C. Karakteristik talasemia yang sering muncul yaitu menurunnya jumlah sel darah merah namun dengan jumlah RDW normal atau meningkat sedikit. Keracunan timbal bisa memicu anemia mikrositer namun lebih sering memicu pica kemudian
keracunan timbal,
prosedur melihat tanggapan hemoglobin terhadap pemberian obat peparat zat besi, jika dengan pemberian obat preparat zat besi dosis 6 mg/kgberatbadan/hari selama 3 – 4 minggu terjadi peningkatan kadar Hb 1-2 mg/dl maka bisa dipastikan bahwa pasien menderita anemia akibat kekurangan zat besi.
anemia akibat kekurangan zat besi bisa diketahui melalui,antaralain :
-Fe serum menurun, TIBC meningkat, ST < 10%,
-tanggapan terhadap pemberian obat preparat zat besi:
Kadar hemolobin meninkat rata-rata 0,25 – 0,4 g/dl/ hari atau PCV mengkat
1% / hari.- Retikulositosis mencapai pundak pada hari ke 5 – 10 setelah pemberian obat zat besi
-sumsum tulang: -tertundanya maturasi sitoplasma- pada perwarnaan sumsum tulang bahwa zat besi berkurang, atau tidak ditemukan zat besi
-pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer yang dikonfirmasi dengan MCHC,MCV dan MCH, menurun.
- Red cell distribution width (RDW) > 17%,
- FEP meningkat,
-Feritin serum menurun,
Perbandingan nilai laboratorium
Pemeriksaan Anemia Talasemia α atau β Anemia
kurang kronis
zat besi
transferrin turun normal turun
saturation
FEP naik normal naik
transferin naik normal naik
receptor
reticulocyte turun normal normal-turun
hemoglobin
concentration
hemoglobin turun turun turun
MCV turun turun normal-turun
RDW naik normal normal-naik
RBC turun normal-naik normal-turun
serum ferritin turun normal naik
total iron naik normal turun
binding capacity
jika terjadi kegagalan dalam pengobatan, maka ada kemungkinan ,antaralain:
-dosis obat tidak kuat,,preparat fe yang tidak tepat dan kadaluarsa,
-adanya gangguan penyerapan saluran cerna seperti pemberian obat antasid berlebihan pada ulkus peptikum memcu pengikatan terhadap zat besi,
-pemeriksaan yang salah,
perdarahan yang tidak teratasi atau perdarahan yang tidak tampak berlansgung menetap,ditambah adanya penyakit yang mempengaruhi penyerapan dan pemakaian zat besi seperti :penyakit karena kekurangan vitamin B12, asam folat infeksi,keganasan, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit tiroid,
transfusi darah hanya diberikan pada anemia yang sangat berat disertai infeksi yang mendapat tanggapan metode pengobatan biasa,
transfusi tidak perlu secepatnya, sebab membahayakan karena mengakibatkan hipervolemia dan dilatasi jantung. pemberian obat PRC dilakukan secara perlahan dalam jumlah yang cukup untuk menaikkan kadar Hb sampai tingkat aman, sambil menunggu tanggapan metode pengobatan zat besi, untuk pasien anemia berat dengan kadar Hb < 4 g/dl hanya diberikan PRC dengan dosis 2 – 3 mg/kgberatbadan persatu kali pemberian obat
ditambah pemberian obat diuretik seperti furosemide. Jika pasien mengalami gagal jantung maka dilakukan pemberian obat transfusi tukar menggunakan PRC yang segar.
pemberian obat preparat Fe dilakukan secara oral atau parenteral, pemberian obat secara parenteral dilakukan pada pasien karena ada gangguan pencernaan dan tidak bisa memakan obat peroral ,
a. pemberian obat preparat zat besi
garam ferous diserap 3 kali lebih baik dibandingkan garam feri, preparat
berbentuk ferous suksinat, ferous glukonat dan ferous fumarat, yang dipakai yaitu ferous sulfat karena harganya lebih murah, untuk bayi tersedia preparat zat besi berbentuk tetes,
dosis 4 – 6 mg zat besi elemental/kgberatbadan/hari. dosis dihitung berdasarkan kandungan zat besi elemental yang ada dalam garam ferous, garam ferous sulfat mengandung zat besi elemental 20%. dosis terlalu besar tidak memberikan efek penyembuhan yang lebih cepat dan memicu efek samping pada saluran pencernaan ,
penyerapan zat besi yang terbaik yaitu saat lambung kosong, diantara dua waktu makan, tetapi bisa mengakibatkan efek samping pada saluran cerna. maka dilakukan saat akan makan meskipun mampu mengurangi dosis obat 50%, obat diberikan dosis sehari, preparat zat besi ini harus terus
diberikan selama 2 bulan setelah anemia teratasi,
tabel tanggapan terhadap pemberian obat zat besi pada anemia
setelah tanggapan
pemberian
obat
12-24 jam nafsu makan naik,Penggantian enzim zat besi intraselular, keluhan subyektif berkurang,
36 – 48 jam hiperplasia eritroid tanggapan awal dari sumsum tulang,
48 – 72 jam Retikulosis, puncak pada hari ke 5 sampai 7
4 – 30 hari Hb meningkat,
1 – 3 bulan Penambahan cadangan zat besi,
foto Dosis dan lama pemberian suplementasi besi
efek samping obat preparat zat besi peroral cenderung terjadi pada pasien dewasa dibandingkan bayi dan anak, pemberian obat zat besi parenteral intramuskular memicu nyeri , limfadenopati regional dan reaksi alergi, kemampuan untuk menaikkan kadar hb tidak lebih baik dibandingkan peroral.
preparat yang sering dipakai adalah dekstran zat besi. larutan ini mengandung 50 mg zat besi/ ml,
dosis dihitung berdasarkan :
dosis zat besi 9mg = beratbadan (9kg) x kadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2,5.
