pil DEFGH

 









daftar isi

bab1
PEMAKAIAN OBAT HURUF   A  B  C

1.ADRENALIN (EPINEFRIN)
2.ABACAVIR
3.ALBENDAZOL
4.ADRENOKORTIKOTROPIN (ACTH)
5.ALUMINIUM HIDROKSIDA
6.AMFOTERISIN B
7.ALOPURINOL
8.AMIKASIN
9.AMINOFILIN DAN TEOFILIN
10.AMOKSISILIN
11.AMOKSISILIN + ASAM KLAVULANAT
12.AMPISILIN + SULBAKTAM
13.ANTIHEMOPHILIC FACTOR
14.ASAM FOLAT
15.ASAM NALIDIKSAT
16.AMPISILIN
17.ASAM VALPROAT
18.ASIKLOVIR
19.ASPIRIN / ASAM ASETIL SALISILAT
20.AZATIOPRIN
21. ATENOLOL
22.ATROPIN SULFAT
23.BETAMETASON (TOPIKAL)
24.BENZATIN PENISILIN
25.BENZIL PENISILIN
26.BETAMETASON
27.PREPARAT JIKAS LAMBUNG (BOWEL WASHOUT PREPARATIONS)
28.BUSULFAN
29.BUDESONID
30.BUPIVAKAIN HCL 8
31.CETIRIZIN DIHCL



bab2
PEMAKAIAN OBAT HURUF   D E F G  H

32.DANTROLEN
33.DAUNORUBISIN
34.DESLORATADINE
35.DEKSAMETASON
36.DAPSON
37.DEFEROSAMIN MESILAT
38.DIAZEPAM PREMEDIKASI DAN SEDASI
39.DIAZEPAM EPILEPSI
40.DIDANOSIN (DDI)
41.DESMOPRESSIN ASETAT
42.DIGOKSIN
43.DOBUTAMIN
44.DOKSORUBISIN
45.DIMERKAPROL
46.DOPAMIN HCL
47.DOKSISIKLIN
48.EFEDRIN HCL
49.EFAVIRENZ
50.ERITROMISIN
51.ETOPOSID
52.ETAMBUTOL
53.EMTRICITABIN
54.EPOETIN ALFA
55.FUROSEMID
56.FLUKONAZOL
57.FENITOIN
58.FENOBARBITAL
59.GARAM FERROUS
60.GRISEOFULVIN
61.GANSIKLOVIR
62.GENTAMISIN
63.HORMON ADRENAL
64.HALOPERIDOL
65.HEPARIN SODIUM
66.HIDROKORTISON
67.HIDROKLOROTIAZID (HCT)



bab3
PEMAKAIAN OBAT HURUF  I K  L  M  N  O

68.IMIPRAMINE
69.IMMUNOGLOBULIN
70.INDOMETASIN
71.INSULIN
72.IBUPROFEN
73.IPRATROPIUM BROMIDA
74.ISONIAZID
75.IMIPENEM - CILASTIN
76.KALSIUM GLUKONAT
77.KAPTOPRIL
78.KAFEIN SITRAT
79.KARBAMAZEPIN
80.KARBIMAZOL
81.KETAMIN
82.KLINDAMISIN
83.KLOFAZIMIN
84.KARBON AKTIF
85.KLONAZEPAM
86.KLORAMFENIKOL
87.KLORFENIRAMIN MALEAT
88.KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA
89.KLOROKUIN
90.KARBOPLATIN
91.KUININ SULFAT
92.KODEIN FOSFAT
93.KOTRIMOKSAZOL (TRIMETROPIN + SULFAMETOKSAZOL)
94.LOPINAVIR/RITONAVIR
95.LAMIVUDINE (3 TC)
96.MEFLOQUIN
97.MANITOL
98.METOTREKSAT
99.METILPREDNISOLON
100.MEBENDAZOL
101.METOKLOPERAMID HIDROKLORIDA
102.MEROPENEM
103.MERKAPTOPURIN (DSHAS)
104.METHYLENE BLUE (METHYLTHIONINIUM CHLORIDE)
105.METRONIDAZOL
106.MIKONAZOL NITRAT
107.MONTELUKAST
108.MORFIN
109.NALOKSON
110.NEOSTIGMIN METHYLSULFAT
111.NAPROXEN
112.NEVIRAPIN (NVP)
113.NITROPRUSID
114.NIKLOSAMID
115.NIFEDIPIN
116.NISTATIN
117.ONDANSETRON
118.OMEPRAZOLE 



32.DANTROLEN
indikasi/manfaatnya yaitu
Tidak dipakai untuk spasme otot seperti rematik, trauma rangka dan amyotrophic lateral sclerosis. Hipertermia  maligna: Dantrolen oral dan IV dipakai untuk hipertermia maligna akut  hipermetabolisme otot rangka,
Spastisitas: Dantrolen oral dipakai sebagai tatalaksana spastisitas akut
dengan upper motor neuron seperti trauma medula spinalis , stroke,multiple sclerosis, cerebal palsy,
Dosis
Spastisitas (untuk pasien anak diatas usia 5 tahun)
Oral : Dosis pertama 2 kali sehari 0,5 mg/kg beratbadan /dosis, frekuensi dinaikkan
hingga 3-4 kali sehari dengan jeda waktu 4-7 hari, kemudian dosis ditambah 0,5
mg/kg beratbadan  hingga tercapai dosis maksimal 2-4 kali sehari 3 mg/kg beratbadan /dosis
(hingga 4 x 100 mg/hari).
Hipertemia maligna
 Pencegahan preoperatif : Oral : 4-8 mg/kg beratbadan /hari dalam 4 dosis terbagi
diberikan 1-2 hari sebelum operasi untuk pasien yang berisiko. Untuk
mencegah kekambuhan, berikan dosis terakhir 34 jam sebelum operasi.
 IV : 1¼ jam sebelum operasi diberikan 2,5 mg/kg beratbadan /infus selama 1 jam,
dosis tambahan kemungkinan diperlukan selama operasi terutama pada
operasi lama.
Krisis Hipertemia
IV : 1 mg/kg beratbadan ; bisa diulangi sesuai kebutuhan hingga dosis kumulatif
maksimal 10 mg/kg beratbadan  ; jika muncul gangguan fisiologik dan metabolik, terapi
diulang kembali. Tindak lanjut sesudah krisis
Oral : 4-8 mg/kg beratbadan /hari dalam 4 dosis terbagi selama 13 hari jika terapi oral
tidak praktis bisa diberikan dantrolen IV mulai dengan dosis 1mg/kg beratbadan  
atau lebih sesuai dengan keadaan klinis.
pemakaian Oral : isi kapsul bisa dicampur dengan jus atau larutan
Parenteral : ditambah 60 mL aqua pro injeksi sehingga menghasilkan kadar
0,333 mg/mL, berikan injeksi IV cepat. Untuk infus, jangan diencerkan lebih
lanjut dengan garam fisiologik atau dekstrosa, letakkan larutan dalam wadah
plastik untuk infus berkelanjutan.
disediakan:
Kapsul 25 mg, 50 mg, 100 mg ,Serbuk injeksi 20 mg.



33.DAUNORUBISIN
Daunorubisin sebagai anti kanker.
indikasi/manfaatnya yaitu
campuran dengan obat lain pada terapi leukemia (ALL, AML).
dampak negatif:
Supresi sumsum tulang,
Hipersensitifitas pada obat dan komponen.
Gagal jantung kongestif dan aritmia,
peringatan :
Turunkan dosis pada pasien dengan gangguan hati, gangguan bilier, gangguan ginjal,
pengawasan darah lengkap, fraksi ejeksi ventrikel, pengawasan fungsi
ginjal,fungsi hati, pengawasan  EKG,
Dosis
Intravena: Terapi campuran ALL :
Induksi : 25-45 mg/m2
 pada hari pertama tiap minggu selama 4 siklus atau
30-45 mg/m2
/hari selama 3 hari. Usia < 2 th atau <0,5 m2
 : 1 mg/kg beratbadan  atau
tergantung protokol.
efeksamping obat:
peningkatan sementara bilirubin, SGOT, alkali fosfatase, Demam, menggigil sesudah pemakaian,
disediakan:
injeksi vial 20mg


34.DESLORATADINE
indikasi/manfaatnya yaitu:
 Rinitis alergika
 Urtikaria kronik idiopatikdampak negatif::
terlalu peka pada cyclophospamid.
Peringatan:
Kategori D
efeksamping obat:
GIT : nyeri perut, mual, muntah, dispepsia, diare, hepatitis,
 peningkatan enzim hati, peningkatan bilirubin,
SSP : hiperaktif,nyeri kepala, fatigue, kejang,
Kardiovaskuler: takikardia, palpitasi,
disediakan:
Sirup: 0.5 mg/mL; 60 mL,tablet salut: 5 mg



35.DEKSAMETASON
Sinonim -Kelas Terapi:
anti asma, anti emetik ,anti inflamasi, imunosupresan,
indikasi/manfaatnya yaitu
Deksametason bisa pula dipakai untuk mengatasi edema trakea
sebelum dan sesudah ekstubasi pipa endotrakeal,
Intranasal : alergi atau inflamasi nasal dan polip ,
hiperplasia adrenal
kongenital, edema serebral, inflamasi dan alergi, syok, penelitian sindroma Cushing,
Inhalasi oral : pengontrol asma bronkial persisten ; tidak diindikasi/manfaatnya  untuk   Sistemik dan lokal inflamasi kronik,
menghilangkan bronkospasme akut,
alergi, hematologi, neoplastik, penyakit autoimun, boleh dipakai untuk
menangani diagnostik, edema serebral, syok septik,
Pada neonatus sebagai terapi chronic lung disease (CLD) / displasia
bronkopulmoner untuk fasilitasi penyapihan ventilasi mekanik,
dampak negatif:
pemakaian vaksin virus hidup pada pemakaian dosis
imunosupresif,
Infeksi sistemik (kecuali keadaan yang mengancam hidup atau diberikan terapi
antibiotik khusus),
peringatan :
Hindari dosis yang lebih tinggi dari
yang disarankan ,
Supresi adrenal selama pemakaian dalam waktu yang lama selama bertahun-tahun  sesudah penghentian pengobatan. Pastikan pasien mengerti pentingnya
mengikuti cara pemakaian dan cara-cara menurunkan risiko efeksamping obat:.
keseimbangan cairan dan elektrolit ,pengawasan berat badan, tensi,  kadar
glukosa darah pada pemakaian dalam waktu yang lama,
Risiko Tuberkulosis. Retardasi  pertumbuhan yang kemungkinan ireversibel pada pasien anak dan pasien remaja.
 Infeksi (rentan pada  infeksi dan gejala tidak terlihat sehingga baru diketahui sesudah mencapai stadium lanjut, dan gejala klinis kemungkinan atipikal. Risiko varisela dan morbili meningkat – pada pasien non-imun).
epilepsi, psoriasis,ulkus peptikum, hipotiroid, neuropati steroid,
Infark miokard (dikeluhkan terjadi ruptur), gagal jantung kongestif, gagal hati,
gangguan fungsi ginjal, DM, osteoporosis, glaukoma, gangguan afektif berat
(terutama jika ada memiliki riwayat psikosis karena steroid),
Dosis
Oral :  0,5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal diberikan pagi hari.
Injeksi IV lambat atau infus : 200-500 mikrogram/kg beratbadan .
Inflamasi dan alergi :
injeksi IM atau injeksi IV lambat atau infus IV (sebagai deksametason fosfat),
200-500 mikrogram/kg beratbadan /hari.
Edema serebral :
injeksi IV (sebagai deksametason fosfat), pasien dewasa, dosis pertama 10 mg,
kemudian 4 mg dengan injeksi IM (sebagai deksametason fosfat) setiap 6
jam, diperlukan selama 210 hari.
Neonatus :
IV, oral :
Chronic Lung Disease (CLD)
Regimen 1 (Regimen DART)
 Hari 1, 2, dan 3 0,075 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam (6 dosis)
 Hari 4, 5, dan 6 0,05 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam (6 dosis)
 Hari 7 dan 8 0,025 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam (4 dosis)
 Hari 9 dan 10 0,01 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam (4 dosis)
Regimen ini bisa diulang jika diperlukanRegimen 2 (Regimen Cummings)
Hari 1, 2, dan 3 0,25 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam (6 dosis)
Hari 4, 5, dan 6 0,15 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam (6 dosis)
Hari 7 dan sesudahnya turunkan dosis 10 % dari dosis sekarang setiap 3 hari
hingga tercapai dosis 0,1 mg/kg beratbadan /hari.
Kemudian berikan selang sehari selama 1 minggu, lalu hentikan obat.
Jika tidak efektif, hentikan pemakaian sesudah 5 hari.
pemakaian anti jamur oral (nistatin) harus dimulai pada hari pertama dan
dilanjutkan sampai 3 hari sesudah deksametason dihentikan.
Untuk mencegah kegagalan ekstubasi pipa endotrakeal (pada pengidap
edema subglotis)
IV : 0,25 mg/kg beratbadan  setiap 8 jam sebanyak 3 dosis.
pasien anak : Edema atau ekstubasi jalan napas :
Oral, IM, IV: 0,5-2 mg/kg beratbadan /hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam, dimulai 24
jam sebelum ekstubasi dan dilanjutkan 4-6 dosis sesudah ekstubasi.
Anti inflamasi :
Oral, IM, IV : 0,08-0,3 mg/kg beratbadan /hari atau 2,5-10 mg/m2
/dosis dalam dosis
terbagi setiap 6-12 jam.
Meningitis bakterial :
> 2 tahun : IV : 0,6 mg/kg beratbadan /hari dibagi setiap 6 jam selama 4 hari pertama.
Deksametason diberikan bersamaan dengan dosis pertama antibiotik.
Edema serebral :
bolus 1-2 mg/kg beratbadan /dosis sebagai dosis tunggal, Dosis pemeliharaan 1-1,5
mg/kg beratbadan /hari dalam dosis terbagi setiap 4-6 jam. (dosis maksimal 16 mg/
hari)
Terapi substitusi fisiologik :
Oral, IM, IV: 0,03-0,15 mg/kg beratbadan /hari atau 0,6-0,75 mg/m2
/hari dalam dosis
terbagi setiap 6-12 jam.
Catatan
1 mg deksametason ~ 1,2 mg deksametason fosfat ~ 1,3mg deksametason
natrium fosfat
pemakaian
Oral : bisa diberikan bersama makanan atau susu untuk mengurangi efek
samping pada saluran pencernaan. Parenteral : Asetat injeksi tidak dipakai secara IV; untuk IV dipakai disediakan: sodium fosfat. pakai larutan tanpa
pengenceran (4 mg/mL) IV ditekan selama 1-4 menit jika dosis < 10 mg. Pada
pemakaian dosis tinggi harus diencerkan terlebih dahulu dalam larutan
Dextrosa 5% atau garam fisiologik dan diberikan secara infus intermiten
dalam 15-30 menit.
efeksamping obat:
Perlambatan penyembuhan luka, atropi kulit, lebam, striae, telangiektasia,
akne, ruptur miokardium dilanjutkan infark miokard,
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi terlalu peka mual, malaise dan cegukan,(termasuk  anafilaksis), tromboembolisme,
Efek optalmik termasuk glaukoma, papiledema, katarak subkapsuler posterior,
penipisan kornea atau sklera dan perburukan infeksi virus , jamur,
Efek neuropsikiatrik termasuk stres frustasi, insomnia,  euforia, kecanduan,
peningkatan tekanan intrakranial diiringi papiloedema ( sesudah
penghentian obat), psikosis dan perburukan skizofrenia dan epilepsi.
Efek gastrointestinal termasuk dispepsia, tukak lambung (dengan perforasi),
ulkus esofageal , kandidiasis,distensi abdominal, pankreatitis akut,
 sindroma Cushing (pada dosis tinggi,  reversibel sesudah penghentian obat),
 Efek muskuloskeletal termasuk osteonekrosis avaskuler, ruptur tendon,   miopati proksimal, osteoporosis, fraktur vertebral dan tulang panjang,  Efek endokrin
termasuk haid tak teratur , amenore,supresi adrenal,
hirsut­ism, peningkatan  beratbadan , keseimbangan nitrogen dan kalsium negatif, peningkatan
nafsu makan, peningkatan kerentanan pada infeksi dan keparahannya.
disediakan:
Injeksi deksametason fosfat (sebagai garam Na) 4 mg/mL [1 mL], 5 mg/mL
[ampul 1 mL, 10 mL]. tablet 0,5 mg, 0,75 mg, 1 mg



36.DAPSON
indikasi/manfaatnya yaitu
multibasiler (MB) dan Lepra pausibasiler (PB) ,
dampak negatif:
terlalu peka pada  anemia berat,sulfon,
peringatan :
kekurangan G6PD (juga bayi G6PD melalui ASI), porfiria
Anemia (obati anemia sebelum pengobatan dan pengawasan darah selama
pengobatan),   konsultasi dokter jika muncul stomatitis, purpura, lebam , perdarahan,demam, nyeri leher, ruam,
Dosis
Lepra pausibasiler / PB
(dicampurankan dengan rifampisin): Oral : < 10 tahun : 25 mg/hari selama 6
bulan; 10 – 14 tahun : 50 mg/hari selama 6 bulan.
Lepra multibasiler / MB
(dicampurankan dengan rifampisin dan klofazimin) : Oral :
< 10 tahun : 25 mg/hari selama 12 bulan.
10 – 14 tahun : 50 mg/hari selama 12 bulan.
efeksamping obat:
Jarang terjadi: dapsone syndrome,hepatitis dan agranulositosis, (jarang terjadi :
mirip mononukleosis yaitu reaksi terlalu peka dengan gejala:
neuropati perifer reversibel, pandangan kabur, parestesia,
 psikosis,ruam, demam, ikterus, dan eosinofilia. iritasi alergi gastrointestinal, pusing, gelisah, insomnia, methemoglobinemia,dermatitis alergik,Hemolisis  (jarang terjadi:
sindrom Stevens-Johnson,nekrolisis epidermal toksik)
disediakan:
tablet 25 mg, 100 mg



37.DEFEROSAMIN MESILAT
Deferosamin mesilat sebagai antidotum toksisitas aluminium dan besi.
indikasi/manfaatnya yaitu
Intoksikasi besi akut, overload besi kronis oleh karena transfusi berulang.dampak negatif:
Anuria
peringatan :
pemeriksaan mata daudiometri pada pemakaian dalam waktu yang lama,
Hati-hati pada penderita penyakit ginjal yang berat dan pyelonefritis
pengawasan serum iron, TIBC,
Dosis
Intoksikasi besi akut :
IM : 90 mg/kg beratbadan /kali tiap 8 jam, maksimal : 6 g/hari. IV : 15 mg/kg beratbadan /
jam, maksimal 6 g/hari. Dosis alternatif : IM atau IV : 200 mg/kg beratbadan  atau
600 mg/m2
 dosis pertama, dilanjutkan dengan 10 mg/kg beratbadan  atau 300 mg/m2
dengan jeda waktu 4 jam sebanyak 2 x pemakaian. Dosis selanjutnya 10 mg/
kg beratbadan  atau 300 mg/m2
 tiap 4-12 jam bisa diulang tergantung dari tanggapan
klinis, maksimal 6 g/hari.
Overload besi kronis :
IV : 15 mg/kg beratbadan /jam, maksimal 12 g/hari. SC : infus dengan alat yang
portabel : 2040 mg/kg beratbadan /hari selama 8-12 jam.
efeksamping obat:
urin berwarna merah kecoklatan,gangguan visual dan pendengaran,
flushing, urtikaria, aritmia, hipotensi, syok, gangguan GIT, dizziness, kejang,
disediakan:
Injeksi (serbuk untuk dilarutkan) vial 500mg



38.DIAZEPAM PREMEDIKASI DAN SEDASI
indikasi/manfaatnya yaitu
epilepsi, ansietas,
Premedikasi, sedasi untuk prosedur endoskopi dan operasi dengan anestesi
lokal jika tidak tersedia anestesi,
dampak negatif:
gangguan fungsi hati berat, myastenia gravis, stres frustasi pernafasan, insufisiensi paru akut, stres frustasi SSP atau koma, syok, sleep apneu, intoksikasi alkohol akut,
peringatan :
Jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
 gangguan personalitas, debil (lebih sering terjadi efek samping), gangguan fungsi hati  atau gagal ginjal ,porfiria. Penyakit saluran nafas, otot lemas, memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkotik/psikotropik,
Dosis
Premedikasi :
Oral : 2 jam sebelum pembedahan, > 12 tahun : 5-10 mg
Sedasi :
injeksi IV lambat, segera sebelum pembedahan, > 12 tahun : 200 mg/kg beratbadan .
Absorbsi melalui IM lambat dan erratic. pemakaian ini hanya dipakai jika
tidak bisa oral atau IV. Injeksi IV lambat pada vena besar bisa menurunkan
risiko tromboflebitis. pemakaian injeksi cepat bisa memicu stres frustasi
pernapasan atau hipotensi. Bayi dan pasien anak : Jangan lebih dari 1-2 mg/menit. Harus disediakan alat resusitasi. Oral : Berikan bersama makanan atau air,
jangan diberikan bersama jus grapefruit.
efeksamping obat:
Nyeri dan tromboemboli sesudah  injeksi IV,Reaksi paradoks (
eksitabilitas, halusinasi, gangguan tidur,iritabilitas )SSP (mengantuk, sedasi, kelelahan, amnesia, vertigo), hipotensi, bradikardia
atau henti jantung (pada penyakit yang parah).
disediakan:
tablet 2 mg, 5 mg, 10 mg, Injeksi 5 mg/mL [2 mL]. Larutan rektal 2 mg/mL, 4
mg/mL [ 2,5 mL]. Sirup 2 mg/5 mL [ 60 mL ]




39.DIAZEPAM EPILEPSI
indikasi/manfaatnya yaitu
premedikasi, ansietas,Status epileptikus, serangan epilepsi berulang, kejang demam,
dampak negatif:
gangguan fungsi hati berat, myastenia gravis,stres frustasi SSP, insufisiensi paru akut, sleep apneu,
peringatan :
Jangan  mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin,
Pada infus IV terutama yang lama potensial berbahaya sehingga perlu
observasi yang ketat pada sarana yang memiliki fasilitas ICU.
gangguan fungsi hati , gangguan fungsi ginjal , porfiria, jangan pakai untuk jangka lama dan penghentian secara tiba-tiba, jika diberikan IV harus menyediakan alat resusitasi  pernafasan,
Penyakit saluran nafas, otot lemas, memiliki riwayat kecanduan alkohol
atau narkotik/psikotropik, gangguan personalitas, debil (lebih sering terjadi
efeksamping obat),  Infus IV  lama memicu akumulasi dan perlambatan penyembuhan,
Dosis
Status epileptikus / serangan epilepsi berulang  IV lambat (5 mg/menit)
Neonatus :
0,1-0,3 mg/kg beratbadan /dosis diberikan dalam 3-5 menit, setiap 15-30 menit hingga  dosis total maksimal 2 mg (jangan pakai injeksi yang mengandung
benzil alkohol).
Bayi dan pasien anak :
 0,2-0,3 mg/kg beratbadan /dosis (1 mg/tahun umur) diberikan dalam 3-5 menit, setiap 15-30 menit hingga dosis total maksimal 5 mg, diulangi dalam 2-4
jam jika perlu.
 Rektal: Bayi < 6 bulan: Tidak disarankan; < 2 tahun: keamanan dan
efektivitas belum diuji; 2 – 5 tahun: 0,5 mg/kg beratbadan ; 6 – 11 tahun: 0,3 mg/
kg beratbadan ; > 12 tahun : 0,2 mg/kg beratbadan .
Kejang Demam
Rektal : > 10 kg beratbadan  : 0,5 mg/kg beratbadan  maksimal 10 mg, bisa diulang jika perlu
 IV : 0,2 – 0,3 mg/kg beratbadan  atau 1 mg/tahun umur.
 IV pemakaian injeksi cepat bisa memicu stres frustasi pernapasan
atau hipotensi. Bayi dan pasien anak : Jangan lebih dari 1-2 mg/menit.
efeksamping obat:
perubahan salivasi, gangguan gastrointestinal, gangguan penglihatan, dysarthria, tremor, inkontinensia, mengantuk, kebingungan, sedasi, kelelahan, amnesia, kecanduan, otot lemas, pusing, vertigo, halusinasi, gangguan tidur. Nyeri dan tromboemboli sesudah injeksi IV, retensi urin, gangguan darah dan ikterus, hipotensi dan apneu, reaksi paradoks, iritabilitas, eksitabilitas,
disediakan:
Larutan rektal 2 mg/mL, 4 mg/mL [ 2,5 mL] ,Sirup 2 mg/5 mL [ 60 mL ] ,
tablet 2 mg, 5 mg, 10 mg ,Injeksi 5 mg/mL [2 mL] ,



40.DIDANOSIN (DDI)
indikasi/manfaatnya yaitu
Infeksi HIV dicampurankan dengan 2 obat antiretroviral lainnya.
dampak negatif:
Pasien yang hipersensitif pada didanosin.
peringatan :
Antasida dalam formulasinya bisa mempengaruhi penyerapan obat lain.
memiliki riwayat penyakit hati, gangguan fungsi ginjal dan hati ,
memiliki riwayat pankreatitis, neuropati perifer, hiperurikemi,
Perlu dilakukan
pemeriksaan retina setiap 6 bulan, atau jika terjadi perubahan penglihatan,
Jika diberikan bersama obat lain, DDI formulasi
kapsul lepas lambat dan TDF bisa diberikan dalam keadaan berpuasa atau
dengan makanan yang ringan ,
Makanan mengurangi penyerapan dari semua preparasi DDI; berikan DDI
pada perut yang kosong (30 menit sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan). Kocok solusio oral. Tempatkan dalam kulkas, bisa dipakai dalam
waktu 30 hari sesudah dibuka.
Infeksi HIV
(dicampurankan dengan obat antiretroviral) :
Dosis neonatus/bayi (2 minggu hingga <3 bulan)
50 mg/m2 dari total luas permukaan tubuh setiap 12 jam
Dosis bayi (>3 bulan hingga 8 bulan)
100mg/m2 dari total luas permukaan tubuh setiap 12 jam
Dosis pasien anak (>8 bulan)
120mg/m2 dari total luas permukaan tubuh setiap 12 jam
Dosis pasien anak Videx EC atau kapsul generik (6–18 tahun dan ≥20 kg):
Berat badan (kg) Dosis
20 kg to <25 kg 200 mg sekali sehari
25 kg to <60 kg 250 mg sekali sehari
≥60 kg 400 mg sekali sehari
Di pasien anak berusia 3-21 tahun yang belum pernah diterapi, 240 mg/m2 total
luas permukaan tubuh perhari telah menunjukkan supresi virus yang baik.
Dosis pasien remaja/pasien dewasa:
<60 kg: 250 mg sekali sehari
>60 kg: 400 mg sekali seharipemakaian Oral : Diberikan pada waktu perut kosong 30 menit sebelum atau
paling tidak 1 jam sesudah makan. Untuk memastikan kandungan antasida
yang memadai dari tablet yang mengandung antasida, tiap dosis dipakai
2 tablet (pasien anak < 1 tahun 1 tablet) dikunyah , dihancurkan atau
dilarutkan dalam air.
efeksamping obat:
diare (kadang-kadang serius). Juga dikeluhkan terjadi nyeri abdomen,
mual, muntah, mulut kering, astenia, pusing, reaksi terlalu peka,
hiperurikemia (tunda pengobatan jika terjadi peningkatan);
Pankreatitis (berhubungan dengan dosis), neuropati perifer, terutama pada
HIV stadium lanjut (penurunan dosis kemungkinan bisa ditoleransi jika gejala
bisa diatasi), perubahan pada retina dan saraf optik, diabetes melitus, peningkatan enzim ,hati, gagal hati,Terjadi asidosis laktat dan hepatomegali yang parah dengan
steatosis, memiliki hubungan potensial dengan tekanan darahtinggi portal non
sirosis,
disediakan:
tablet 50 mg, 100 mg



41.DESMOPRESSIN ASETAT
indikasi/manfaatnya yaitu
diabetes insipidus, enuresis nokturnal,Hemofilia ringan dan sedang,
dampak negatif:
terapi diuretik,Insufisiensi jantung
peringatan :
fibrosis sistika,Gagal ginjal  dan tekanan darahtinggi,
Dosis
Untuk meningkatkan faktor VIII sebelum operasi atau episode perdarahan
pada hemofilia ringan: infus IV perlahan dalam 15-30 menit, 0,3 mikrogram/
kg beratbadan  30 menit sebelum prosedur dan bisa diulang jika diperlukan.Hemofilia :
IV: > 3 bulan : 0,3 mikrogram/kg beratbadan  dimulai 30 menit sebelum prosedur;
dosis bisa diulangi jika perlu. Intranasal : > 12 tahun : < 50
kg : 150 mikrogram (1 spray).
 > 50 kg : 300 mikrogram (1 spray pada setiap lubang hidung).
 Diabetes insipidus:
3 bulan - 12 tahun : spray intra nasal inisial 5 mikrogram/hari dalam 1-2
kali/hari.
Enuresis nokturnal
> 6 tahun: spray intra nasal inisial 20 mikrogram malam (diberikan masing -
masing 10 mikrogram tiap lubang hidung), rentang dosis 10-40 mikrogram/
hari.
efeksamping obat:
fibrosis sistik,Gagal ginjal  dan tekanan darahtinggi,
disediakan:
Larutan spray intranasal, sebagai  asetat: 100 mcg/mL, 0,5 mg/mL
Larutan injeksi 4 mcg/mL, ampul 1 ml.



42.DIGOKSIN
indikasi/manfaatnya yaitu
Gagal jantung.
dampak negatif:
Wolff-Parkinson-White syndrome atau accessory pathway lainnya,
Kardiomiopati obstruktif hipertropik (kecuali jika diiringi gagal hati berat);
jika diiringi dengan blok atrioventrikuler derajat 2 fibrilasi atrial; intermittent complete heart block;
peringatan :
kerusakan fungsi ginjal  hindari hipokalemia; hindari pemakaian IV cepat (mual dan risiko aritmia); kehamilan dan menyusui ,
penyakit pulmoner
berat; penyakit tiroid; usia lanjut,Baru mengalami infark miokardium; sick sinus syndrome;  (kurangi dosis);
Dosis
Dosis berkarakter peroranganal karena adanya variasi peroranganal; Tabel berikut ini
dibuat berdasar tanggapan pasien rata-rata.


Rekomendasi Dosis untuk Digoksin*

Usia :            Total Dosis Digitalisasi**     Dosis Pemeliharaan Harian
        (mcg/kg beratbadan )        *** (mcg/kg beratbadan )
              PO                   IV atau IM       PO               IV atau IM
Neonatus
Preterm
Full-term          20 – 30          15 – 25 20     5 – 7,5 6
            25 – 35     – 30          – 10               4 – 6 5 –8

Bayi , anak       35 -60                   30 – 50                 10 – 15       7,5 – 12
1 bln – 2 tahun     30 – 40            25 – 35                    7,5 – 10    6 – 9
2 – 5 tahun       20 – 35              15 – 30                 5 – 10         4 – 8
5 – 10 tahun       10 – 15               8 – 12                   2,5 - 5         2 – 3
>10 tahun
Keterangan :
** Berikan ½ Total Dosis Digitalisasi (TDD) sebagai dosis
audiometri pada pemakaian dalam waktu yang lama. Intravena: 15 mg/kg beratbadan / jam, max 12 g/hari pertama, selanjutnya berikan ¼ TDD pada setiap 2 dosis  berturut-turut dengan jeda waktu 6 - 12 jam. Lakukan EKG 6 jam sesudah
setiap pemakaian dosis untuk mengetahui adanya intoksikasi.
 Dihitung berdasar fungsi ginjal normal,berat badan normal  pada usia itu.kurangi dosis total digitalisasi sebanyak 50% pada penyakit ginjal  dan  Kurangi dosis pemeliharaan pada penurunan fungsi ginjal  stadium akhir.
*** Dosis
dibagi setiap 12 jam pada bayi dan pasien anak < 10 tahun. Berikan sekali
sehari pada pasien anak > 10 tahun,  Dosis infus kemungkinan perlu diturunkan jika digoksin atau glikosida jantung  lainnya telah diberikan pada 2 minggu sebelumnya.
Loading dose (total 3 dosis), hanya untuk aritmia
Usia koreksi < 37 minggu
IV, oral : 10 mikrogram/kg beratbadan , dilanjutkan dengan 5 mikrogram/kg beratbadan /dosis,
tiap 8 jam sebanyak 2 dosisUsia koreksi ≥ 37 minggu
IV, oral : 10 mikrogram/kg beratbadan , dilanjutkan dengan 10 mikrogram/kg beratbadan /dosis,
tiap 8 jam sebanyak 2 dosis.
Dosis rumatan
IV, oral : 3 – 5 mikrogram/kg beratbadan /dosis diberikan tiap 12 jam.
pemakaian secara IV dilakukan perlahan dalam 5 – 10 menit.
Penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Total
dosis digitalisasi : Kurangi 50% pada penyakit ginjal stadium akhir. Dosis
pemeliharaan : Clcr
 10-15 mL/menit : Berikan 25-75% dari dosis normal
harian (dibagi dan diberikan dengan jeda waktu normal), atau berikan dosis
normal setiap 36 jam.
Cl cr <10 ml/menit : Berikan 10-25% dari dosis normal harian (dibagi dan
diberikan dengan jeda waktu normal), atau berikan dosis normal setiap 48 jam.
Oral: berikan bersama makanan. Hindari pemakaian bersamaan dengan
makanan serat tinggi atau pektin, dan dengan obat yang bisa menurunkan
penyerapan oral digoksin. (berikan digoksin 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah).
Parenteral: Berikan secara IV (tanpa dilarutkan atau dilarutkan ¼-nya)
perlahan dalam 5-10 menit. Hindari pemakaian infus IV cepat karena efek
vasokonstriksi arteri koroner dan sistemik.
pemakaian secara IM  tidak disarankan karena efek iritasi alergi
lokal, nyeri, dan kerusakan jaringan.
efeksamping obat:
Jarang: ruam, iskemia intestinal, ginekomastia  pada pemakaian jangka lama, trombositopenia
 terjadi pada pemakaian dosis berlebih.
kebingungan, delirium, halusinasi,
stres frustasi, aritmia, blok jantung,Anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan penglihatan, pusing, kelelahan, mengantuk
disediakan:
tablet 62,5 mikrogram, 0,25 mg. Injeksi 0,25 mg/mL [2 mL].




43.DOBUTAMIN
indikasi/manfaatnya yaitu
dipakai untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan curah jantung. Dobutamin bisa dipakai bersamaan dengan dopamin,
memiliki efek minimal pada tekanan darah,
Memiliki efek yang lebih baik dalam meningkatkan curah jantung dibanding
dopamin ,
dampak negatif:
hati hati  pada
pasien tekanan darahtinggi dan stenosis subaorta hipertofi,
Hipovolemia harus dikoreksi sebelum pemakaian dobutamin.
peringatan :
Pertimbangkan untuk menghitung jumlah cairan sebelum memulai infus
dobutamin, pasien tekanan darahtinggi,
Dosis
5 – 20 mikrogram/kg beratbadan /menit, mulai dari 5 mikrogram/kg beratbadan /menit, jika
diperlukan bisa dinaikkan 10 menit kemudian.
efeksamping obat:
bisa mengakibatkan hipotensi pada pasien vasodilatasi bawah kulit (gambaran flushing),hipovolemia, tekanan darahtinggi, takikardia,
aritmia,


44.DOKSORUBISIN
Doksorubisin sebagai obat  antibiotika,anti neoplasma, anthracycline,
indikasi/manfaatnya yaitu
Sebagai terapi tumor solid, meliputi neuroblastoma , sarkoma jaringan lunak,
osteosarkoma, ovarium, mammae, kandung
kemih, limfoma, leukemia,
dampak negatif:
 Gagal jantung berat, kardiomiopati, pre-existing myelosuppresion, yaitu pemakaian dosis tinggi doksorubisin yang sebelumnya telah diberikan radioterapi ataupun campuran obat kemoterapi yang lain,Hipersensitif pada doksorubisin dan komponennya.
peringatan :
pengawasan
darah lengkap yaitu hitung jenis, sel darah merah maupun trombosit; tes
fungsi hati yaitu SGOT, SGPT, alkali fosfatase, bilirubin, ekokardiografi dan
observasi tempat suntikan intravena pada kemungkinan ekstravasasi.
campuran
dengan siklofosfamid, merkaptopurin bisa meningkatkan toksisitas,
Toksis pada miokard yang berkarakter ireversibel dan supresi pada sumsum tulang  yang berat jika diberikan dalam dosis melebihi 550 mg/m2,
FDA menyarankan pemakaian doksorubisin hanya secara intravena,
nekrosis jaringan lokal yang berat terjadi jika adanya ekstravasasi.
Perlunya rekayasa dosis pada penderita gangguan fungsi hati,
Dosis
 Dosis 35-75 mg/m2
 sebagai dosis tunggal, diulangi setiap 21 hari; atau
20-30 mg/m2
 setiap minggu atau 60-90 mg/m2
 diberikan secara intravena
drip lebih dari 96 jam setiap 3-4 minggu.
 Dosis diturunkan 50%, jika bilirubin 1,2-3 mg/dL, diturunkan 75% jika
bilirubin >3 mg/dL.disediakan:
Injeksi (serbuk) vial 10 mg, 50 mg




45.DIMERKAPROL
Dimerkaprol sebagai antidotum keracunan logam berat
indikasi/manfaatnya yaitu
kemungkinan thallium (Th); Sebagai penunjang pada intoksikasi timbal (Pb)
(dengan Natrium Kalsium edetat),
Intoksikasi akut antimon (Sb), arsen (As), bismut (Bi), emas (Au), air raksa
(Hg),
dampak negatif:
Tidak diindikasi/manfaat  untuk cadmium (Cd);,intoksikasi besi (Fe), selenium (Se) gangguan fungsi hati berat kecuali pada intoksikasi arsen,
peringatan :
awasi  setiap reaksi tidak normal seperti hiperpireksia, tekanan darahtinggi; gangguan fungsi ginjal (hentikan pengobatan atau pakai
dengan ekstra hati-hati jika terjadi gagal ginjal selama pengobatan);
Dosis
IM dalam :
Keracunan Arsen dan Emas :
Ringan :
2,5 mg/kg beratbadan /dosis setiap 6 jam selama 2 hari, selanjutnya setiap 12 jam
pada hari ke-3, lalu sekali sehari pada hari selanjutnya selama 10 hari.
berat :
3 mg/kg beratbadan /dosis setiap 4 jam selama 2 hari, selanjutnya setiap 6 jam pada
hari ke-3, lalu setiap 12 jam pada hari selanjutnya selama 10 hari.
Keracunan Air raksa :
dosis pertama 5 mg/kg beratbadan  dilanjutkan dengan 2,5 mg/kg beratbadan /dosis 1-2 kali/hari selama 10 hari,
Keracunan Timbal :
(berikan bersama edetat kalsium disodium) : Ringan :
4 mg/kg beratbadan  dosis tunggal, selanjutnya 3 mg/kg beratbadan /dosis setiap 4 jam selama
2-7 hari.
Ensefalopati berat dan akut : (kadar Pb darah > 70 mcg/dL)
4 mg/kg beratbadan /dosis setiap 4 jam dicampurankan dengan edetat kalsium
disodium minimal selama 72 jam; bisa diberikan hingga 5 hari.
jika perlu penambahan hari terapi (> 5 hari) maka pengobatan perlu
dihentikan selama 2 hari sebelum dilanjutkan kembali.
efeksamping obat:
rasa terbakar di mulut, tenggorokanan dan mata,lakrimasi, berkeringat,
tekanan darahtinggi, takikardia, malaise, mual, muntah, nyeri abdomen, salivasi,
pembusukan pada tempat injeksi,perasaan konstriksi tenggorokan dan rongga dada; pusing, spasme otot, kesemutan; demam; nyeri lokal ,
disediakan:
Injeksi (dalam minyak kacang) : 50 mg/mL [2 mL]


46.DOPAMIN HCL
indikasi/manfaatnya yaitu
Dopamin dipakai untuk meningkatkan curah jantung, tekanan darah dan keluaran urin pada pasien hipotensi berat. Syok kardiogenik pada bedah jantung. Meningkatkan tekanan darah, namun menurunkan aliran darah ke organ vital termasuk ginjal,
dampak negatif:
feokromositoma,hipertiroid, hipovolemia,Takiaritmia, fibrilasi ventrikel; penyakit jantung iskemik;
peringatan :
memiliki riwayat penyakit vaskular perifer (meningkatkan risiko iskemia ekstremitas),
Koreksi hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis metabolik sebelum memulai pengobatan atau bersamaan dengan pengobatan.
Koreksi hipovolemia sebelum pengobatan, dan pertahankan volume darah
selama pengobatan.
Dosis
Infus IV : Efek hemodinamik dopamin berkarakter dose-dependent :
Dosis rendah :
1-5 mcg/kg beratbadan /menit, meningkatkan aliran darah ginjal dan ekskresi urin.
Dosis menengah :
5-15 mcg/kg beratbadan /menit, meningkatkan aliran darah ginjal, laju nadi,
kontraktilitas jantung, curah jantung, dan tekanan darah.
Dosis tinggi :
>15 mcg/kg beratbadan /menit, mulai tampak efek alfa-adrenergik sebagai
predominasi vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah.
Neonatus :
infus berkelanjutan 1-20 mcg/kg beratbadan /menit, titrasi hingga diperoleh tanggapan yang
diinginkan.
Bayi dan pasien anak :
1-20 mcg/kg beratbadan /menit (dosis maksimal 50 mcg/kg beratbadan /menit) infus berkelanjutan,
titrasi hingga diperoleh tanggapan yang diinginkan. jika diperlukan dosis > 20-
30 mcg/kg beratbadan /menit, lebih baik pakai epinefrin atau norepinefrin.
pemakaian kecepatan infus (ml/jam) = dosis (mcg/kg beratbadan /menit) x  beratbadan  (kg) x
60 menit/jam kadar (mcg/ml).
Berikan ke vena besar untuk mencegah kemungkinan terjadi ekstravasasi.
efeksamping obat:
muka merah; takikardia, denyut ektopik, palpitasi, nyeri angina; pusing;
dispnea; mual mulas perih kembung; vasokonstriksi perifer; hipotensi diiringi pusing, pingsan, tekanan darahtinggi terutama pada overdosis,
disediakan:
Injeksi : 50 mg/5mL, 40 mg/mL [5mL]




47.DOKSISIKLIN
Doksisiklin yaitu antibiotik kelompok tetrasiklin dan memiliki
spektrum luas.
Tersimpan pada tulang dan gigi yang sedang dalam pertumbuhan sehingga
memicu pewarnaan (staining) dan kadang-kadang hipoplasia gigi
Efektif pada keadaan yang dipicu oleh Borrelia burgdorfer (Lyme disease), klamidia, spirochaete, riketsia, brucella ,
yaitu kelompok tetrasiklin yang paling disukai karena memiliki
profil farmakokinetik yang lebih baik dibandingkan dengan tetrasiklin.
Tidak diberikan pada pasien anak usia dibawah 12 tahun atau pada wanita hamil.
 indikasi/manfaatnya yaitu
brucellosis (dengan rifampisin); leptospirosis; psitacosis;
kolera;
Infeksi saluran napas, termasuk pneumonia dan bronkitis kronik; infeksi
saluran urin; sifilis, klamidia, mikoplasma, dan riketsia; prostatitis;
melioidosis; pes; antraks,
limfogranuloma venereum; penyakit radang pelvik (dengan metronidazol);
penyakit Lyme;
dampak negatif:
pasien anak < 12 tahun, porfiria, lupus eritematosus sistemik.
peringatan :
gangguan fungsi hati ,Fotopeka (hindari terpapar sinar matahari),
Dosis
Infeksi yang dipicu oleh organisme yang sensitif
Oral : > 12 tahun : 200 mg pada hari pertama selanjutnya 100 mg/hari, pada
infeksi berat 200 mg/hari
Sifilis
Oral: 200-300 mg/hari dalam 1-2 dosis terbagi
Klamidia, uretritis non-gonokokal
Oral : 2 kali 100 mg sehari
Kolera
Oral > 12 tahun : 100 mg dosis tunggal.
Telan kapsul atau tablet dengan air yang banyak. Hindari pemakaian
antasida, susu, dan zat besi 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah pemakaian
doksisiklin. bisa diberikan bersama makanan untuk mengurangi gangguan
pada saluran pencernaan.
efeksamping obat:
kolitis, pewarnaan gigi dan kadang-kadang hipoplasia gigi,gangguan penglihatan, hepatotoksisitas, pankreatitis, Gangguan gastrointestinal, eritema (hentikan pengobatan), fotopeka, pusing ,
 disediakan:
tablet 100 mg ,Kapsul (sebagai HCl) 50 mg, 100 mg.




48.EFEDRIN HCL
indikasi/manfaatnya yaitu
bronkospasme akut idiopatik,Asma ringan,
dampak negatif:
glaucoma angle-closure, psikoneurosis,Hipersensitif pada efedrin, tekanan darahtinggi, aritmia,
peringatan :
gangguan fungsi ginjal ,Hipertiroid, DM, penyakit jantung iskemik,
Dosis
Bronkodilator dan Dekongestan nasal :
Oral : > 2 – 6 tahun : 2-3 mg/kg beratbadan /hari atau 100 mg/m2
/hari dalam 4-6 dosis
bagi; 7 – 11 tahun : 6,25-12,5 mg setiap 4 jam, jangan lebih dari 75 mg/hari;
> 12 tahun : 12,5 – 25 mg setiap 3-4 jam, tidak lebih dari 100 mg/hari. efeksamping obat:
berkeringat, kebingungan, tremor, sulit miksi,
muka kemerahan, hiperglikemia,pusing, ansietas, kegelisahan,
Anoreksia, hipersalivasi, mual, muntah, aritmia, angina, vasokonstriksi
diiringi tekanan darahtinggi, vasodilatasi diiringi hipotensi, dispnea,
disediakan:
tablet 25 mg.



49.EFAVIRENZ
indikasi/manfaatnya yaitu:
Infeksi HIV
dampak negatif::
gangguan hati yang parah, ibu
hamil.Pasien yang hipersensitif pada efavirenz,
Peringatan:
 Dosis pada saat mau tidur disarankan terutama pada 2 atau
4 minggu pertama terapi, untuk memperbaiki tolerabilitas dari efek
samping sistem saraf pusat,
 Berikan EFV pada perut yang kosong, disarankan saat mau tidur.
 Kapsul bisa dibuka dan ditambahkan ke cairan atau sejumlah kecil
makanan.Jangan diberikan pada wanita hamil karena memicu teratogenik.
Dosis
Dosis neonatus
Tidak diperbolehkan
Dosis pasien anak
pasien anak <3 tahun: Tidak ada data tersedia untuk dosis yang tepat
pasien anak ≥3 tahun dan berat ≥10 kg: Berikan EFV sekali sehari
Berat (kg) Dosis EFV (mg)
 10–<15 200
 15–<20 250
 20–<25 300
 25–<32.5 350
 32.5–<40 400
 ≥40 600 Dosis pasien remaja
(≥40 kg)/pasien dewasa: 600 mg sekali sehari
efeksamping obat::  Lesi kulit
 Gejala sistem saraf pusat
 Meningkatnya transaminase
 Positif palsu dengan beberapa tes cannabinoid dan benzodiazepine
 Teratogenik Lipohipertrofi .
disediakan::
 Kapsul 200 mg tablet 600 mg



50.ERITROMISIN
Eritromisin yaitu antibiotik kelompok makrolid; memiliki spektrum
antibakteri yang mirip tetapi tidak identik dengan penisilin, dan dipakai
sebagai alternatif pada pasien yang alergi dengan penisilin.
indikasi/manfaatnya yaitu
Alternatif untuk pasien hipersensitif pada enteritis
campylobacter; difteri, penisilin,
dampak negatif:
terlalu peka pada eritromisin atau makrolid lainnya; porfiria.
peringatan :
Gangguan fungsi hati dan ginjal , perpanjangan QT
jeda waktu (dikeluhkan terjadi takikardia).
Dosis
Infeksi yang dipicu oleh organisme yang sensitif
 Oral < 2 tahun : 125 mg setiap 6 jam; 2 - 8 tahun : 250 mg setiap 6 jam,
dosis digandakan pada infeksi berat; > 8 tahun : 250-500 mg setiap 6
jam, hingga 4 g sehari pada infeksi berat.
 Oral : tablet kunyah etilsuksinat jangan ditelan
utuh. Kapsul lepas lambat atau tablet salut enterik ditelan utuh, jangan
dikunyah atau dibelah. Hindari pemakaian susu dan sayuran yang asam 1 jam sebelum atau sesudah minum obat. Berikan sesudah makan untuk mengurangi
gangguan saluran pencernaan.
efeksamping obat:
tuli reversibel sesudah pemakaian dosis besar, ikterus kolestatik,diare, kolitis, urtikaria, ruamMual, muntah, abdominal discomfort,  dan reaksi alergik lainnya (jarang terjadi anafilaksis),  dan gangguan jantung (termasuk nyeri dada
dan aritmia), myastenia like syndrome, sindrom Stevens Johnson, nekrolisis
epidermal toksik.
disediakan:
Suspensi 200 mg/5 mL [ 60 mL ],tablet 200 mg, 500 mg Kapsul 250 mg, 500 mg.




51.ETOPOSID
Etoposid sebagai anti neoplasma dan miotic inhibitor.
indikasi/manfaatnya yaitu
Terapi karsinoma paru dan testis,rhabdomyosarcoma,
tumor Wilms’ , transplantasi sumsum tulang, limfoma maligna, penyakit Hodgkin’s, leukemia (ALL, AML), neuroblastoma, Ewing’s Sarcoma,
dampak negatif:
Hipersensitif pada etoposid atau komponennya.
peringatan :
Etoposid mengandung polysorbate 80 yang bisa memicu trombositopenia, gangguan paru pada bayi prematur yang memperoleh  injeksi vitamin E.asites, gangguan hati, ginjal,  Hati-hati risiko terjadi hipotensi ataupun
reaksi anafilaksis pada pemakaian etoposid intravena. pengawasan darah
lengkap, bilirubin, BUN, kreatinin serum, tekanan darah selama terapi ,Myelosupresi yang berat bisa mempermudah terjadi infeksi dan perdarahan,
Dosis
Dosis 60-120 mg/m2/hari selama 2-3 hari setiap 3-6 minggu
AML :
 Induksi remisi: 150 mg/m2/hari selama 2-3 hari dalam 2-3 siklus
 Konsolidasi : 250 mg/m2/hari selama 3 hari dalam 2-5 siklus
 Transplan sumsum tulang : 60 mg/kg beratbadan /dosis dosis tunggal ,


52.ETAMBUTOL
indikasi/manfaatnya yaitu
Tuberkulosis, harus dicampurankan dengan obat anti tuberkulosis (OAT) lain
dampak negatif:
gangguan fungsi ginjal berat, dan hipersensitif pada etambutol,
Neuritis optik, pasien anak < 6 tahun (karena tidak bisa melaporkan gangguan
visual),
peringatan :
jika diberikan dengan dosis >15 mg/kg beratbadan /hari, pemeriksaan mata harus dilakukan setiap bulan,
 Pada pemakaian etambutol dalam waktu yang lama harus di pengawasan fungsi ginjal, fungsi hati dan hematologi secara rutin.
Pemeriksaan meliputi oftalmoskopi, finger perimetry dan tes buta warna,
Pemeriksaan visus harus lakukan sebelum dan selama pengobatan secara
periodik,Pasien  harus segera melaporkan jika terjadi gangguan penglihatan dan pengobatan  dihentikan. Kurangi dosis pada gangguan fungsi ginjal dan pengawasan kadar plasma,
Dosis
 Etambutol tidak disarankan untuk .pasien anak < 13 tahun, namun klinisi memberikan pada pasien anak > 6 tahun dengan
dosis 10 – 15 mg/kg beratbadan  per hari (maksimal 2,5 gr). Panduan ATS/CDC untuk
pemakaian dalam waktu yang singkat (short course regimen) diberikan etambutol 15 –
25 mg/kg beratbadan /hari, satu dosis untuk pasien anak yang bisa diawasi kemampuan
visusnya. jika akan diberikan 2 kali seminggu disarankan dosisnya 50
mg/kg beratbadan /hari (maksimal 2,5 gr per hari). jika akan diberikan 3 kali seminggu dosisnya 25 – 30 mg/kg beratbadan /hari (maksimal 2,5 gr). Dosis untuk penderita
gangguan ginjal. Tergantung keadaan ginjalnya. jika kreatinin klirens (Clcr)
70 – 100 mL/menit dosis etambutol maksimal 15 mg/kg beratbadan /hari, jika Clcr <
70 mL/menit dosis harus dikurangi lagi. Penbisa lain yaitu jika Clcr 10 – 50
mL/menit pemakaian dengan dosis biasa setiap 24 – 36 jam. jika Clcr < 10 mL/
menit obat diberikan tiap 48 jam
efeksamping obat:
penghentian pengobatan dengan segera kemungkinan bisa
mencegah kebutaan
Beratnya toksisitas okuler sangat dipengaruhi dosis
dan lama pemakaian
 berwujud neuritis optik diiringi penurunan penglihatan,  skotoma sentral dan perifer, dan buta warna merah/ hijau,lapang penglihatan menyempit,
 Pemeriksaan visus harus dilakukan sebelum dan
secara periodik selama pemakaian etambutol. jika terjadi efeksamping obat:
dan cepat diketahui dan etambutol segera dihentikan kelainan  
berkarakter reversibel,
sering :  ada rasa tidak nyaman di perut, sakit
perut, mual, muntah dan anoreksia. Pernah dikeluhkan juga gangguan hepar,
berwujud kelainan faal hati dan ikterus. disarankan pemakaian etambutol
terbatas hanya pada pasien pasien anak yang kebal pada OAT lain.
 jarang terjadi.:  dermatitis, pruritus, sakit kepala, lemas, kehilangan keseimbangan, demam, lelah mental, disorientasi,
halusinasi, trombositopenia, nyeri sendi, urtikaria, dan bisa juga meski
jarang syok anafilaktik.
disediakan:
tablet (HCl) 250 mg, 500 mg


53.EMTRICITABIN
indikasi/manfaatnya yaitu
Infeksi HIV
dampak negatif:
Pasien yang hipersensitif pada emtricitabin.
Perhatian
 periksa  pasien  infeksi virus hepatitis B sebelum pakai FTC.
Eksaserbasi akut dari hepatitis bisa terjadi jika FTC dihentikan; pengawasan
fungsi hati untuk beberapa bulan sesudah terapi FTC dihentikan.
 bisa diberikan tanpa makanan. Solusio oral bisa disimpan pada
suhu 25 o  C jika dipakai dalam 3 bulan; simpan dalam kulkas untuk
disimpan dalam jangka waktu lebih lama,
Dosis
3 mg/kg beratbadan  sekali sehari.
Dosis pasien anak (3 bulan−17 tahun):
6 mg/kg beratbadan  (dosis maksimal 200 mg) sekali sehari.
Dosis pasien remaja (≥18 tahun)/pasien dewasa:
200 mg sekali sehari.
efeksamping obat:  
Hiperpigmentasi/diskolorasi dari kulit pada telapak tangan dan/atau kaki ,Mual, muntah,terutama sering terlihat pada pasien berkulit gelap,
disediakan::
campuran dengan tenofovir: tenofovir 300 mg/emtricitabine 200 mg


54.EPOETIN ALFA
Epoetin Alfa sebagai Colony Stimulating Factor; Recombinant Human
Erythropoetin
indikasi/manfaatnya yaitu
terapi AZT penderita HIV; penderita kanker sesudah kemoterapi; anemia prematuritas,Terapi anemia pada penderita gagal ginjal fase lanjut;
dampak negatif:
neutropenia pada bayi,Hipersensitif pada albumin, tekanan darahtinggi yang tidak terkendali,
peringatan :
 tanggapan obat secara optimal diperoleh jika dilanjutkan dengan suplementasi besi selama terapi. pengawasan tekanan darah ,hematokrit, serum iron, level eritropoeitin,  selama terapi.
Hati-hati pada penderita dengan porfiria
Dosis
Neonatus
anemia prematuritas : 25-100 unit/kg beratbadan /dosis 3x/minggu atau 100 unit/
kg beratbadan /dosis 5x/minggu atau 200 unit/kg beratbadan /dosis 3x/minggu setiap hari lain
selama 10 dosis
pasien anak-pasien anak :
 anemia pada kanker : 150 unit/kg beratbadan /dosis 3x/minggu; pengawasan
hematokrit setiap mingggu. Jika tanggapan tidak kuat sesudah pemakaian
selama 8 minggu, dosis dinaikkan (maksimal dosis 300 unit/kg beratbadan /
dosis); Jika hematokrit > 40%, terapi dihentikan sampai hematokrit 36%. Dosis terapi diturunkan 25%, jika dosis pertama menghasilkan tanggapan cepat
penurunan hematokrit ( > 4% dalam 2 minggu periode).
 penderita dialisis epoeitin alfa diberikan bolus intravena 3x/minggu. Pada
penderita gagal ginjal kronis tanpa dialisis diberikan secara IV atau SC




55.FUROSEMID
Furosemid yaitu loop diuretic.
indikasi/manfaatnya yaitu
Edema
dampak negatif:
prekoma karena sirosis hati,Gagal ginjal diiringi anuria,
peringatan :
hipotensi, untuk oliguria koreksi hipovolemia sebelumnya, gangguan fungsi ginjal dan hati , porfiria. pengawasan elektrolit  kalium dan natrium,
Dosis
Edema :
Oral : 1 – 3 mg/kg beratbadan /hari (maksimal 40 mg sehari).
Edema paru akut :
injeksi IV lambat (tidak lebih dari 4 mg/menit): 0,5 - 1,5 mg/kg beratbadan /hari
(maksimal 20 mg sehari). Oral : bisa diberikan bersama makanan atau susu
untuk mengurangi gangguan pencernaan
Dosis pada neonatus :
IV, oral : 0,5 – 2 mg/kg beratbadan /dosis
jeda waktu
Usia koreksi < 37 minggu tiap 24 jam
Usia koreksi ≥ 37 minggu
≤ 7 hari tiap 24 jam
> 7 hari tiap 12 jam
Infus IV 0,1 – 1 mg/kg beratbadan /jam
Dosis bisa dinaikkan pada masalah kebal dan gangguan fungsi ginjal. Pada
pasien dengan gejala anuria / oliguria / gagal ginjal memerlukan dosis 3 mg/
kg beratbadan /dosis atau lebih untuk menghasilkan urin. pemakaian secara oral bisa
dinaikkan jadi 6 mg/kg beratbadan /dosis pada masalah kebal.
efeksamping obat:
Jarang :  fotopeka, stres frustasi sumsum tulang (hentikan pengobatan),hiperurikemia, gout, ruam,  pankreatitis  (pada pemakaian parenteral dosis tinggi), tinitus , tuli (pada pemakaian parenteral dosis besar secara cepat dan pada gangguan fungsi ginjal, Tuli kemungkinan permanen jika dipakai bersama obat-obat ototoksik lainnya).
alkalosis hipokloremik ,Hipokalemia, hipomagnesemia,  hipokloremik (untuk
gejala-gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, peningkatan ekskresi hipovolemia, hiperglikemia ,kalsium,
(lebih jarang dibanding diuretik tiazid), peningkatan kadar plasma
kolesterol dan trigliserida temporer,
disediakan:
tablet : 20 mg, 40 mg ,Injeksi : 10 mg/mL [2 mL], 20 mg/mL [2 mL].



56.FLUKONAZOL
indikasi/manfaatnya yaitu
Meningitis akibat Cryptococcus neoformans, terapi blastomikosis,
koksidioidomikosis, histoplasmosis. Infeksi jamur superfisial, dermatofitosis,
dan onikomikosis. dipakai untuk mengatasi infeksi jamur sistemik pada pasien yang tidak tanggap pada amfoterisin B. Profilaksis infeksi jamur berat pada pasien dengan HIV dan pasien imunokompromais lainnya,
Kandidiasis vulvovaginitis, esofagus, orofaring dan infeksi kandida sistemik
Formularium pasien anak
dampak negatif:
Hipersensitif pada flukonazol atau setiap bahan yang dipakai dalam
obat ini.
Peringatan:
Pasien imunokompromais yang
muncul ruam harus diawasi ketat dan obat dihentikan jika lesi berlanjut. Aman dan efektif pada neonatus dan pasien anak berusia kurang dari 6 bulan
(termasuk neonatus berumur 1 hari).
efeksamping obat: pada pasien anak  
sama dengan pasien dewasa. Flukonazol bisa mengganggu farmakokinetik obat tertentu yang mengalami metabolisme di hati dengan derajat yang lebih
ringan dibandingkan ketokonazol, walaupun belum ada penelitian komparatif.
kemungkinan efeksamping obat: pada hati yang berat perlu dipikirkan
walaupun kejadiannya jarang. Superinfeksi karena strain kandida yang
tidak sensitif pada flukonazol telah dikeluhkan. Pasien yang demikian
memerlukan terapi antifungal lainnya. Perlu diperhatikan kemungkinan
terjadi kelainan kulit eksfoliatif yang fatal.
Dosis obat
rata rata 3-12 mg/kg beratbadan /hari, dosis melebihi 600 mg/hari tidak disarankan.
Meningitis/septikemia karena kandida
Bayi < 3 bulan : 5-6 mg/kg beratbadan /hari, oral atau IV drip 1 jam.
Kriptokokus
Inisial 12 mg/kg beratbadan /hari pada hari pertama, selanjutnya 6 mg/kg beratbadan /hari
sekali sehari. bisa dinaikkan sampai 12 mg/kg beratbadan /hari jika diperlukan
tergantung keadaan dan tanggapan pasien. Terapi perlu diteruskan sampai 10-
12 minggu setalah kultur cairan serebrospinal menjadi negatif.
Kandidiasis orofaring dan esofagus
6 mg/kg beratbadan  hari pertama, dilanjutkan dengan 3 mg/kg beratbadan  sehari. Dosis
untuk kandidiasis bisa dinaikkan sampai 12 mg/kg beratbadan /hari jika diperlukan,
tergantung tanggapan dan keadaan pasien. Dosis untuk kandidiasis orofaring
perlu dilanjutkan sampai minimum 2 minggu untuk mengurangi relaps. Dosis
untuk kandidiasis esofagus perlu dilanjutkan sampai minimum 3 minggu dan
paling sedikit 2 minggu sesudah gejala hilang.
Kandidiasis sistemik
Dosis 6-12 mg/kg beratbadan /hari
Profilaksis primer
Kriptokokosis pada bayi dengan HIV dan pasien anak dengan gangguan imunosupresi
berat 3-6 mg/kg beratbadan / hari sekali sehari.
Profilaksis dalam waktu yang lama
untuk rekurensi kandidiasis mukokutaneus (orofaring atau esofagus) atau
kriptokokosis pasien bayi dan pasien anak dengan HIV : 3-6 mg/kg beratbadan  sekali sehari.
Untuk profilaksis koksidioidomikosis dipakai 6 mg/kg beratbadan  sekali sehari. Dosis pada neonatus :
IV, oral :
Infeksi sistemik dan atau meningitis
Dosis pertama IV, oral 12 mg/kg beratbadan /dosis
Dosis rumatan IV, oral 6 mg/kg beratbadan /dosis
Infeksi kulit, sariawan
Dosis pertama IV, oral 6 mg/kg beratbadan /dosis
Dosis rumatan IV, oral 3 mg/kg beratbadan /dosis
jeda waktu
Usia ≤ 14 hari tiap 72 jam
Usia 15 – 28 hari tiap 48 jam
Usia > 28 hari tiap 24 jam
jeda waktu dosis bisa diperpanjang pada pasien dengan gangguan ginjal berat.
efeksamping obat  lain: hipokalemia,  alopesia, peningkatan ureum dan kreatinin dikeluhkan,demam, efusi pleura, oliguria, hipotensi, artralgia/mialgia, kekakuan jari-jari,
efeksamping obat: Kejang juga pernah dikeluhkan. Hematologi: eosinofilia
dikeluhkan pada beberapa pasien, anemia, leukopenia, neutropenia, dan
trombositopenia juga dikeluhkan.SSP: somnolen, delirium, koma, disestesia,
gangguan psikiatri, malaise, parastesia kaki dan tangan, fatique dikeluhkan
walaupun jarang.
Hepatotoksisitas yang berat. Gastrointestinal: mual ringan-sedang, muntah,
sakit perut,dan diare. Jarang muncul flatus, kembung, mulut kering,cegukan,
nyeri dada, anoreksia. Kulit: ruam, pruritus, kelainan kulit eksfoliatif,
termasuk sindroma Steven Johnson. Anafilaksis jarang dikeluhkan. Hati:
reaksi hati serius (nekrosis, hepatitis, kolestasis,gagal hati fulminan)
dikeluhkan walaupun jarang.
disediakan:
Vial 2 mg/mL ,Kapsul 50 mg, 100 mg, 150 mg ,tablet 50 mg,



57.FENITOIN
indikasi/manfaatnya yaitu
Fenitoin dipakai sebagai anti kejang pada kejang neonatus yang tidak tanggap
dengan fenobarbital,status epileptikus,Kejang  tonik-klonik, kejang parsial,
dampak negatif:
Porfiria, hindari pemakaian parenteral pada sinus bradikardia, sindroma Stokes-Adams,blok sinoaterial, blok jantung derajat 2 dan 3,
peringatan :
pada pemakaian IV harus menyediakan fasilitas resusitasi,
gagal jantung (hati-hati pemakaian parenteral), Gangguan fungsi hati, DM, pengawasan darah rutin, hipotensi,
 Jangan menjalankan mesin atau mengemudi ,
 Gangguan darah dan kulit (pasien  harus diberitahu tanda gangguan darah dan kulit dan segera konsultasi dokter jika
muncul gejala ulkuk rongga mulut, lebam  perdarahan,nyeri tenggorokan, ruam,
). Hentikan terapi jika muncul leukopenia berat, progresif dan diiringi gejala klinik.
Dosis
Kejang  tonik-klonik, kejang parsial :
Oral : dosis pertama : 5 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 dosis terbagi, dosis  4 – 8
mg/kg beratbadan /hari (maksimal 300 mg). Kadar plasma untuk tanggapan optimum:
10 – 20 mg/l (40 – 80 mikromol/L). Sebaiknya obat diminum ketika makan
atau sesudah makan.
Pada neonatus, terapi kejang yang tidak teratasi dengan
fenobarbital
Dosis pertama
IV : 15 – 20 mg/kg beratbadan /dosis
Dosis rumatan
IV, oral :
Usia koreksi < 37 minggu
≤ 14 hari 2 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam
 > 14 hari 5 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam
Usia koreksi ≥ 37 minggu
≤ 14 hari 4 mg/kg beratbadan /dosis tiap 12 jam
 > 14 hari 5 mg/kg beratbadan /dosis tiap 8 jam
Dosis rumatan dimulai 12 jam sesudah pemakaian dosis pertama.
Status epileptikus
Neonatus : bolus : 15 – 20 mg/kg beratbadan  dengan kecepatan 1 – 3 mg/kg beratbadan /menit.
pasien anak :Injeksi IV lambat atau infus IV (pengawasan tekanan darah dan EKG)
bolus : 15 mg/kg beratbadan  dengan kecepatan 1 mg/kg beratbadan /menit (tidak lebih 50 mg/
menit).
efeksamping obat:
pemakaian IV: stres frustasi SSP dan kardiovaskular (terutama jika
diberikan terlalu cepat) dengan aritmia, hipotensi dan kolaps kardiovaskular,
perubahan fungsi pernafasan (termasuk kolaps pernafasan),
Jarang : gangguan darah
(anemia megaloblastik : bisa diterapi dengan asam folat), leukopenia,
trombositopenia, agranulositosis dengan atau tanpa stres frustasi sumsum
tulang.
Gangguan lambung, pusing, susah tidur, agitasi (selama fase inisial),
sedasi, kebingungan, penglihatan kabur, ataksia, nystagmus, diplopia,
gangguan bicara, gejala serebelar-vestibular, gangguan perilaku, halusinasi, hiperglikemia (kemungkinan gejala overdosis), hiperplasia ginggiva, akne, muka
kasar, hirsutisme, demam, hepatitis, gangguan neurologis (neuropati perifer,
gerakan choreiform, gangguan kognitif, peningkatan frekuensi kejang),
osteomalasia, riketsia (karena penurunan kalsium plasma), pembesaran
kelenjar limfe, ruam (hentikan terapi jika ringan, berikan kembali secara
hati-hati, tapi hentikan lagi jika muncul kembali). jarang : nekrolisis epidermal toksik,sindroma Stevens-Johnson, LES,
disediakan:
Injeksi 50 mg/mL, [2,5 mL] Kapsul 30 mg, 100 mg.


58.FENOBARBITAL
Semua tingkat  stres frustasi bisa dicapai, mulai dari sedasi, hipnotik, berbagai tingkat anestesia, koma sampai dengan kematian. Pada neonatus, fenobarbital yaitu obat anti kejang lini pertama.
Termasuk kelompok barbiturat dengan efek stres frustasi susunan saraf pusat,
terutama dipakai untuk antikonvulsi,hipnotik, sedasi .
indikasi/manfaatnya yaitu
Sedasi, hipnotik (tatalaksana dalam waktu yang singkat insomnia), tonik-klonik, kejang fokal dan status epileptikus,premedikasi, kejang
 dampak negatif:
Pasien yang sensitif pada fenobarbital, gangguan fungsi hati, penderita
nefritis (dosis besar) dan penyakit distres pernapasan yang berat ( ada
dispnea dan obstruksi),
Obat tidak boleh diberikan pada pasien dengan
memiliki riwayat kecanduan pada obat kelompok hipnotik-sedasi.
 peringatan :
Pengurangan dosis obat perlu dilakukan pada penderita gangguan fungsi
hati dan tidak boleh diberikan pada penderita yang menunjukkan gejala
pertama koma hepatik.
Pemakaian dengan depresan SSP yang lain ( alkohol,
narkotik , transquilizer dan anti histamin) bisa menambah efek stres frustasi SSP.
Toleransi dan kecanduan fisik dan psikis bisa terjadi pada pemakaian
dalam waktu yang lama. Hati-hati pemakaian pada perorangan yang menunjukkan
gejala stres frustasi, kecenderungan untuk bunuh diri dan memiliki riwayat kecanduan obat.
Dosis
Premedikasi : 1-3 mg/kg beratbadan  IM atau IV
Antikonvulsi : 4-6 mg/kg beratbadan /hari untuk mencapai kadar terapeutik 10-15
mg/mL atau 10-15 mg/kg beratbadan /hari IM atau IV. Dosis maksimal
200 mg per hari.
Pada neonatus : Dosis pertama
IV, IM : 20 mg/kg beratbadan bisa diulang (maksimal total 40 mg/kg beratbadan )
namun bisa mengakibatkan stres frustasi nafas, sehingga
kemungkinan perlu ventilasi mekanik.
Dosis rumatan
IV, IM, oral : 3 – 5 mg/kg beratbadan /hari.
bisa diberikan sehari sekali (malam) atau dibagi dalam
2 dosis. Dosis yang lebih tinggi kemungkinan diperlukan pada
beberapa masalah sesudah mepengawasan kadar darah. Dosis
rumatan dimulai 24 jam sesudah pemakaian dosis pertama.
Status epileptikus : 15-20 mg/kg beratbadan /hari dalam waktu 10-15 menit IV
Fenobarbital juga dipakai untuk tatalaksana dan profilaksis
kejang demam dengan dosis 3-6 mg/kg beratbadan /hari.
Neonatus : Dosis inisial 20-40 mg/kg beratbadan  dilanjutkan dengan dosis rumatan
3-4 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 dosis.
efeksamping obat:
 Sistem pencernaanan : nausea, vomitus, dan konstipasi. efeksamping obat: lain yang pernah dikeluhkan : anemia megaloblastik pada pemakaian dalam waktu yang lama,demam, gangguan fungsi hati, sefalgia, reaksi lokal di tempat injeksi, terlalu peka (angioedema, rash kulit, dermatitis eksfoliatif),
Sistem kardiovaskular : sinkop,bradikardia, hipotensi ,
yang terjadi pada < 1 per 100 pasien : SSP : agitasi, konfusi, hiperkinesia,
ataksia, stres frustasi SSP, nervous, gangguan psikis, halusinasi, insomnia,
cemas, dizziness dan gangguan kognitif; Sistem respiratori : hipoventilasi,
apnea;
disediakan:
tablet 30 mg, 50 mg dan 100 mg. Injeksi 50 mg/mL untuk pemakaian IM
disediakan: untuk pemakaian IV (fenobarbital sodium) sekarang belum
tersedia.




59.GARAM FERROUS
Garam ferrous sebagai mineral garam besi
indikasi/manfaatnya yaitu
Pencegahan dan terapi anemia kekurangan besi
dampak negatif:
transfusi berulang, dan terapi Fe parenteral dan hipersensitif
pada garam ferrous ,Hemosiderosis, hemakromatosis, anemia bukan kekurangan besi, anemia hemolitik,
peringatan :
Terapi bisa diberikan selama 3-4 bulan sesudah hemo-globin/hematokrit kembali normal untuk memperoleh cadangan Fe dalam
tubuh. pengawasan serum iron, iron binding capacity, hitung retikulosit dan
hemoglobin sebelum dan sesudah terapi Fe.Tidak boleh diberikan > 6 bulan, kecuali beberapa keadaan yang
memerlukan terapi dalam waktu yang lama,
enteritis regional, ulkus peptikum,  kolitis ulserativa, bisa mewarnai feses, dijauhkan dari pada penderita dengan transfusi berulang,
Dosis
Profilaksis anemia kekurangan besi
< 5 tahun : 2 mg/kg beratbadan /hari dengan dosis maksimal 30 mg. > 5 tahun : 30 mg/
kg beratbadan /hari; bisa juga diberikan preparat asam folat Walaupun preparat besi
paling baik diabsorbsi dalam perut kosong, bisa diberikan sesudah makan
untuk mengurangi efeksamping obat: gastrointestinal, seperti
mual, nyeri epigastrik, iritasi alergi saluran pencernaan,konstipasi, diare,
disediakan:
Injeksi : 50 mg/mL (2 mL)


60.GRISEOFULVIN
Sinonim 5 fluorocytosin
indikasi/manfaatnya yaitu
Infeksi jamur yang tidak membaik dengan terapi
antijamur topikal,
Tinea (infeksi ringworm) kulit, rambut, dan kuku, termasuk tinea korporis, tinea unguium (onikomikosis) yang dipicu oleh spesies epidermophyton,Trichophyton, Microsporum, tinea pedis, tinea kruris, tinea barbae, tinea kapitis,
 dampak negatif:
Pada wanita hamil karena kemungkinan teratogenik dan bisa
memicu aborsi,Pasien dengan porfiria, gagal hati, atau memiliki riwayat terlalu peka pada griseofulvin.
Peringatan:
Kadang-kadang bisa memicu reaksi fotosensitif, pasien perlu
menghindari sinar matahari secara langsung karena bisa memicu
lupus eritematosus.
Obat harus dihentikan jika ada  agranulositopenia,
Pengobatan lama perlu dilakukan penilaian berkala fungsi ginjal, hati, dan
hematopoetik.
Griseofulvin dihasilkan oleh penicillium, kemungkinan
reaksi silang dengan penisilin perlu diperhatikan, walaupun ada pasien
yang hipersensitif pada penisilin tidak memicu efeksamping obat: saat
diterapi dengan griseofulvin.
Dosis obat
Griseofulvin microsize : 10-11 mg/kg beratbadan  sehari, atau 10-20 mg/kg beratbadan  (maksimal 1 g) diberikan sampai 2 kali sehari.
 Griseofulvin ultramicrosize untuk > 2 tahun : 10-15 mg/kg beratbadan /hari
(dosis tunggal) atau dosis terbagi 2-4 kali Untuk tinea kapitis atau tinea
korporis: 5-10 mg/kg beratbadan  (maksimal 750 mg) dosis tunggal.  
efeksamping obat:
Gastrointestinal: distres epigastrium, mual, muntah, haus hebat,
flatus, dan diare. dikeluhkan nekrolisis epidermal
toksik. efeksamping obat: lain: proteinuria, nefrosis, hepatoksisitas, gangguan
menstruasi, leukopenia reversibel.
dikeluhkan fatique, pusing, insomnia, parastesia
tangan dan kaki, kebingungan mental, gangguan aktivitas rutin, atau gejala
psikotik.
Oral thrush karena overgrowth kandida juga bisa terjadi.
SSP: pusing, muncul saat pertama pemakaian obat, seringkali menghilang
jika obat diteruskan.
Perdarahan gastrointestinal juga pernah dikeluhkan. Kulit: reaksi hipersensitf
dikeluhkan dan kemungkinan memerlukan penghentian obat. Reaksinya meliputi:
rash, urtikaria, dan jarang angioedema, reaksi eritema multiforme, dan
reaksi yang mirip serum sickness.  
disediakan:
Ultramicrosize : 500 mg, 330 mg. Microsize : 500 mg, 250 mg, 125 mg



61.GANSIKLOVIR
indikasi/manfaatnya yaitu
enteritis karena CMV pada infeksi HIV,Gejala retinochoroiditis, pneumonitis,
dampak negatif:
terlalu peka pada gansiklovir, asiklovir, hitung neutrofil < 500/ml3
, trombosit < 25.000/ml3,
peringatan :
Karena potensial mutagenik perlu kontrasepsi selama dan sampai
paling sedikit 90 hari sesudah pengobatan. Potensial karsinogenik
Penyesuaian dosis atau penghentian pengobatan pada gangguan fungsi ginjal,neutropenia/ trombositopenia ,
 pengawasan leukosit darah, fungsi hati, tensi, urinalisis,trombosit, serum kreatinin, pemeriksaan mata, pakai dengan sangat hati-hati pada pasien anak karena keamanan jangka panjang belum diketahui dan karsinogenik pada pemakaian lama dan efek samping pada sistem reproduksi (mempengaruhi fertilitas dan spermatogenesis )
Dosis
Infus IV lambat :
Infeksi CMV kongenital :
Neonatus dan bayi : Data pertama menunjukkan bahwa dosis pertama yang tinggi
15 mg/kg beratbadan /hari dibagi setiap 12 jam dan pengobatan jangka lebih panjang ,kemungkinan lebih efektif.
Retinitis :
> 3 bulan :Terapi induksi : 10 mg/kg beratbadan /hari dibagi setiap 12 jam sebagai infus ,  1-2 jam selama 14 – 21 hari. Terapi pemeliharaan : 5 mg/kg beratbadan /hari sebagai  dosis tunggal harian selama 7 hari/ minggu atau 6 mg/kg beratbadan /hari selama 5  hari/minggu.
Infeksi CMV lainnya :
 Dosis pertama 10 mg/kg beratbadan /hari dibagi setiap 12 jam selama 14-21 hari, atau 7,5 mg/kg/hari dibagi setiap 8 jam. Terapi pemeliharaan : 5 mg/kg beratbadan / hari sebagai dosis tunggal harian selama 7 hari/minggu atau 6 mg/kg beratbadan / hari selama 5 hari/minggu.
 Oral (sesudah induksi dengan Gansiklovir IV) : Dosis pemeliharaan CMV,
pada penelitian 36 pasien anak usia 6 bulan sampai 16 tahun, pemakaian 30 mg/
kg beratbadan /dosis setiap 8 jam bersama makanan menghasilkan kadar serum
yang sama dengan 3 kali 1000 mg/hari seperti dosis efektif untuk terapi
pemeliharaan retinitis CMV pada pasien dewasa.
Sustained release intravitreal implant :
CMV retinitis :
> 9 tahun : Satu implan setiap 6 – 9 bulan ditambah Gansiklovir oral 3 kali
30 mg/kg beratbadan /hari.
jeda waktu dosis pada gangguan fungsi ginjal :
Induksi IV :
Clcr 50-69 mL/menit : Berikan 1500 mg/hari atau 3 kali 500 mg/hari
Clcr 25-49 mL/menit : Berikan 1000 mg/hari atau 2 kali 500 mg/hari
Clcr 10-24 mL/menit : Berikan 500 mg/hari
Clcr <10 mL/menit : Berikan 1500 mg 3 kali seminggu sesudah
hemodialisa Pemeliharaan IV :
Clcr 50-69 mL/menit : Berikan 2,5 mg/kg beratbadan /dosis setiap 12 jam
Clcr 25-49 mL/menit : Berikan 1,25 mg/kg beratbadan /dosis setiap 24 jam
Clcr 10-24 mL/menit : Berikan 0,625 mg/kg beratbadan /dosis setiap 24 jam
Clcr <10 mL/menit : Berikan 0,625 mg/kg beratbadan /dosis 3 kali seminggu sesudah hemodialisa
efeksamping obat:
leukopenia,Anemia,  Neutropenia dan trombositopenia
  Jarang : Gangguan saluran pencernaan, Hepatotoksik ,efek kardiovaskular berwujud aritmia, tekanan darahtinggi, takikardia
 disediakan:
Serbuk Injeksi 500 mg



62.GENTAMISIN
Gentamisin berkarakter bakterisid yang aktif terutama pada gram negatif
termasuk Proteus serratia,Pseudomonas aerogenosa,
indikasi/manfaatnya yaitu
meningitis, listeriosis, inflamasi pada tulang panggul, endokarditis
tularaemia, brucellosis, pes, Pneumonia, kolesistisis, peritonitis, septikemia, pyelonefritis, infeksi kulit, pencegahan infeksi sesudah pembedahan.
dampak negatif:
Myasthenia gravis
peringatan :
Gangguan fungsi ginjal, bayi (kesetimbangan,sesuaikan dosis, kadar gentamisin dalam darahpengawasan ginjal, fungsi pendengaran ).
Hindari pemakaian dalam waktu yang lama, otot lemas, obesitas (pengawasan
kadar gentamisin). pengawasan kadar puncak plasma (1 jam) < 10 mg/L, kadar  
nadir (trough) / sebelum dosis berikut < 2 mg/L.Dosis
Infeksi yang dipicu oleh organisme yang sensitif
 IM, IV lepas lambat ( lebih lambat 3 menit ) dan IV : < 2 minggu : 3 mg/
kg beratbadan  setiap 12 jam
 2 minggu – 12 tahun : 2 mg/kg beratbadan  setiap 8 jam Dosis sebaiknya dihitung
berdasar perkiraan berat badan ideal, kecuali untuk neonatus (dosis
neonatal sebaiknya dihitung berdasar berat badan sesungguhnya
kecuali jika pasien menderita hidrosefalus atau hidrops fetalis) :
Neonatus :
IV, IM : 5 mg/kg beratbadan /dosis
jeda waktu
Berat badan < 1200 gram dan usia postnatal:
≤ 7 hari tiap 48 jam
8 – 30 hari tiap 36 jam
> 30 hari tiap 24 jam
Berat badan ≥ 1200 gram dan usia postnatal:
≤ 7 hari tiap 36 jam
> 7 hari tiap 24 jam.
Penyesuaian dosis pada kerusakan fungsi ginjal : IM, IV 2,5 mg/kg beratbadan **) (Clcr
<60 mL/menit/1,73 m2) atau Cl 40-60 ml/menit : Berikan setiap 12 jam
Clcr 20-40 mL/menit : Berikan setiap 24 jam Clcr <20 ml/menit : Berikan dosis
pertama, selanjutnya pengawasan kadar obat
efeksamping obat:  pengawasan kadar plasma mencegah dosis berlebih dan subterapi,
mencegah toksisitas menjamin efektivitas,Pada gagal ginjal jeda waktu dosis diperpanjang, jika gagal ginjal berat, dosis
diturunkan,nefrotoksisitas berhubungan dengan besar dosis,Gangguan pendengaran dan keseimbangan, ototoksisitas ,
 nefrotoksisitas Jarang: hipomagnesemia pada terapi dalam waktu yang lama,
kolitis, mual, muntah dan ruam.disediakan:
Salep mata 0,3 % [3 g]. Tetes mata 0,3 %, 1 % [ 5 mL],
Injeksi 10 mg/mL [2 mL], 40 mg/mL [2 mL], 60 mg/mL [1,5 mL]. Krim 0,1%, 3
% [5 g, 10 g].



63.HORMON ADRENAL
Fludrokortison memiliki aktivitas glukokortikoid tetapi yaitu mineralo
kortikoid yang poten juga dan dipakai untuk efek mineralokortikoidnya.
Glukokortikoid sintetik yaitu prednisolon,betametason, deksametason ,
Secara normal korteks adrenal mensekresikan
hidrokortison yang memiliki aktivitas glukokortikoid dan mineralo
kortikoid lemah dan mineralokortikoid aldosteron.
Kortikosteroid (CS) termasuk hormon yang disekresikan oleh korteks adrenal
dan hormon sintetiknya,
jika dosis supresif  diberikan untuk waktu lama korteks adrenal menjadi atrofi dan muncul  kekurangan pada penghentian tiba-tiba atau pengurangan dosis atau keadaan seperti stres atau trauma dimana kebutuhan CS meningkat.
Pada dosis terapi glukokortikoid menekan pelepasan kortikotropin
(adrenokortikotropik hormon / ACTH) dari kelenjar hipofisis jadi korteks adrenal mengurangi sekresi kortikosteroid endogen.
Pada dosis
farmakologik (tinggi), gluko kortikoid mengurangi inflamasi dan menekan
tanggapan imun.
Farmakologi CS komplek dan efeknya sangat luas. Dalam dosis fisiologik
(rendah) CS menggantikan keadaan kekurangan hormon endogen.
 sesudah dosis
tinggi atau terapi dalam waktu yang lama, penurunan dosis dilakukan perlahan lahan,
kecepatan penurunan tergantung berbagai faktor seperti tanggapan pasien,
dosis CS, lama terapi dan keadaan penyakit. Efek supresi CS pada sekresi
kortison lebih kecil jika diberikan pagi hari. CS  diberikan dalam dosis
tunggal pagi hari untuk mengurangi supresi hipofisis-adrenal. Karena efek
terapi CS lebih lama dari pada efek metaboliknya, terapi intermiten bisa
menjaga ritme metabolik tubuh normal dan memelihara efek terapi. Namun
dosis selang sehari hanya cocok pada keadaan tertentu yang pakai CS
dengan efek mineralokortikoid yang kecil dan masa kerja yang relatif singkat.
Hidrokortison dipakai untuk terapi pengganti hormon adrenal jangka
pendek dengan injeksi intravena untuk beberapa keadaan kegawatdaruratan.
Aktivitas mineralo kortikoidnya terlalu tinggi untuk dipakai sebagai terapi
dalam waktu yang lama. Aktivitas minerokortikoid fludrokortison juga tinggi dan efek
antiinflamasinya secara klinis tidak bernilai. dipakai bersamaan dengan
glukokortikoid pada insufisiensi adrenal. Untuk keadaan darurat tidak ada
dampak negatif:.
Pednisolon didampak negatifkan pada infeksi sistemik yang tidak diterapi dan pada pemakaian vaksinasi virus hidup.
Prednisolon memiliki aktivitas glukokortikoid yang dominan dan
yaitu kortikosteroid yang paling sering dipakai pada terapi jangka
panjang. yaitu metabolik aktif dari prednison dan tidak bisa
dipakai sebagai pengganti prednisolon karena metabolismenya sangat
bermacam macam.
Deksametason memiliki efek glukokortikoid yang sangat tinggi diiringi
aktivitas mineralokortikoid yang tidak berarti sehingga cocok terutama
untuk terapi dosis tinggi pada keadaan dengan retensi air yang memberi
dampak buruk seperti edema serebral. Terutama cocok untuk keadaan yang
memerlukan supresi sekresi kortikotropin seperti adrenal hiperplasia
kongenital karena lama kerjanya yang panjang dan aktivitas mineralokortikoid
yang tidak berarti. Deksametason didampak negatifkan pada infeksi sistemik
yang tidak diterapi (kecuali keadaan mengancam jiwa) dan pada pemakaian
vaksinasi virus hidup.efeksamping obat: mineralokortikoid yaitu tekanan darahtinggi, retensi natrium dan air dan kehilangan kalium. Efek ini sangat menonjol pada fludrokortison tetap
dan bermakna dengan hidrokortison, ringan dengan prednisolon dan hampir
tidak ada dengan deksametasone. efeksamping obat:
pemakaian dengan dosis besar atau pemakaian yang lama bisa
memicu efek fisiologik kortikosteroid yang berlebihan sehingga
memicu efeksamping obat: mineralokortikoid dan glukokortikoid.
efeksamping obat: glukokortikosteroid yaitu DM dan osteoporosis yang sangat
penting pada orang tua karena memicu fraktur panggul dan vertebral.
Dosis tinggi bisa dihubungkan dengan nekrosis kolum femur avaskuler.
Pengurangan massa otot bisa terjadi dan ada hubungan yang lemah
dengan ulkus peptikum. Gangguan mental bisa terjadi termasuk keadaan
paranoid yang serius atau stres frustasi dengan risiko bunuh diri, terutama pada
pasien dengan memiliki riwayat gangguan mental; euforia juga sering terjadi. Dosis
tinggi bisa memicu sindroma Cushing yang  reversibel
pada penghentian terapi (harus selalu dilakukan secara perlahan lahan untuk
menghindari insufisiensi adrenal akut). Pada pasien anak CS bisa menekan
pertumbuhan dan CS yang diberikan selama kehamilan bisa mengganggu
perkembangan adrenal fetus. Kiat setiap supresi adrenal pada neonatus
karena pemakaian prenatal  hilang secara spontan sesudah kelahiran
dan jarang bermakna secara klinik. Penyembuhan luka bisa terganggu dan
bisa muncul infeksi dan penipisan kulit. Penyebaran infeksi bisa terjadi
sebagai rekayasa reaksi jaringan.
Supresi Adrenal
Supresi adrenal terjadi selama terapi dalam waktu yang lama dengan CS, yang
memicu atrofi adrenal yang bisa menetap bertahun-tahun sesudah
penghentian terapi. penghentian terapi yang tiba-tiba sesudah pemakaian
dalam waktu yang lama bisa memicu insufisiensi adrenal akut, hipotensi atau
meninggal. Putus obat bisa memicu demam, mialgia, atralgia, rinitis,
konjungtivitis, nodul kulit yang nyeri dan gatal dan penurunan berat badan.
Untuk kompensasi tanggapan korteks adrenal yang hilang karena terapi
kortikosteroid dalam waktu yang lama, setiap penyakit intercurrent, trauma atau
pembedahan memerlukan peningkatan dosis CS, atau jika CS telah dihentikan diberikan kembali terapi CS temporer. Anestesi harus tahu
apakah pasien sedang pakai CS untuk menghindari penurunan tensi
mendadak tibatiba selama anestesi (atau segera dalam periode sesudah bedah).
Regimen pengganti CS pada pasien yang pakai > 10 mg prednisolon/
hari (atau yang setara) selama 3 bulan sebelum pembedahan : Bedah minor
dalam anestesi : Dosis CS biasa pada pagi sebelum pembedahan atau
hidrokortison 25 – 50 mg IV pada saat induksi. Dosis CS biasa disarankan
untuk diberikan setelah bedah. Bedah sedang atau mayor: Dosis CS biasa pagi
sebelum pembedahan dan hidrokortison 25 – 50 mg IV pada saat induksi,
dilanjutkan hidrokortison 3 kali 25 – 50 mg/hari secara IV selama 24 jam sesudah
bedah sedang dan 48 – 72 jam sesudah bedah mayor. Kemudian dilanjutkan
pemakaian dosis CS pra bedah sesudah penghentian injeksi hidrokortison
Infeksi
pemakaian CS jangka penjang meningkatkan kerentanan pada infeksi
dan keparahannya, dan memicu gejala infeksi yang atipik. Infeksi berat
seperti septikemia dan tuberkulosis baru bisa diketahui sesudah mencapai stadium
lanjut. Amubiasis atau strongyloidiasis bisa menjadi aktif atau muncul
eksaserbasi. bisa muncul eksaserbasi infeksi mata yang dipicu jamur
atau virus.
Varisela
jika pasien belum pernah menderita varisela, dan akan memperoleh CS oral
atau parenteral untuk terapi (selain terapi substitusi) harus dianggap berisiko
untuk menderita varisela berat dengan gejala pneumonia, hepatitis, dan
koagulasi intravaskular diseminata, sedang gejala kulit tidak menonjol.
Imunisasi pasif dengan varisela-zoster diperlukan pada pemakaian
CS sistemik atau untuk yang telah pakainya selama 3 bulan
sebelumnya. Imunoglobulin varisela-zoster sebaiknya diberikan dalam 3 –
10 hari sesudah injeksi CS. CS tidak boleh dihentikan dan kemungkinan diperlukan
peningkatan dosis. CS topikal, inhalasi, rektal risiko untuk memicu
varisela berat lebih kecil.
Morbili
Pasien yang memperoleh CS disarankan untuk profilaksis pada morbili
dan segera berobat jika muncul. Profilaksis imunoglobulin IM kemungkinan
diperlukan. Dosis
efeksamping obat: CS sistemik, termasuk supresi aksis hipotalamus-hipofisis�adrenal (HTA) tergantung dosis dan lama pemakaian, karena itu terapi harus
diberikan sesingkat kemungkinan dengan dosis serendah kemungkinan.
tanggapan pasien bermacam macam dan harus dilakukan penyesuaian dosis peroranganal.
Pada penyakit yang mengancam hidup, kemungkinan diperlukan dosis tinggi
karena komplikasi terapi lebih ringan dari pada penyakitnya.
Pada terapi dalam waktu yang lama pada penyakit kronik yang relatif benigna seperti reumatoid artritis,
 efeksamping obat: sering lebih berat dari pada keuntungannya.
Untuk meminimalkan efeksamping obat: dosis pemeliharaan harus serendah
kemungkinan dan diberikan tunggal di pagi hari atau selang sehari.
Glukokortikoid dipakai topikal dan sistemik. Pada keadaan gawat darurat
hidrokortison bisa diberikan IV sedang untuk asma bisa dipakai
terapi inhalasi dengan beclomethason. jika kemungkinan hindari pemakaian
sistemik dan pakai terapi topikal dengan inhalasi, tetes mata , enema,krim, injeksi intra-artikuler,
 Glukokortikoid
bisa memperbaiki prognosis pada keadaan serius seperti LES, arteritis tem�poral dan poliarteritis nodosa, dengan menghambat proses penyakit dan
menghilangkan gejala walaupun penyakitnya tidak disembuhkan.
Penghentian perlahan lahan dipikirkan pada penyakit yang dipikirkan tidak
akan relaps dan : ·- Baru selesai memperoleh terapi berulang lebih dari 3 minggu
·- memperoleh terapi dalam waktu yang singkat dalam 1 tahun sesudah penghentian terapi
dalam waktu yang lama. ·- Supresi adrenal karena penyebab lain ·- memperoleh lebih
dari 40 mg prednisolon/hari (atau ekuivalen) ·- Diberikan dosis berulang
siang hari ·- Menerima terapi lebih dari 3 minggu
Selama penghentian CS dosis bisa diturunkan secara cepat sampai dosis
fisiologik (7,5 mg prednisolon/hari) kemudian diturunkan lebih lambat.
pengawasan penyakit perlu dilakukan selama penghentian untuk menjamin
tidak muncul relaps.
Penghentian mendadak tibatiba/tiba-tiba bisa dipikirkan jika penyakit tidak akan
relaps dan menerima terapi < 3 minggu dan tidak termasuk kelompok diatas.
Penghentian Terapi
Kecepatan penghentian terapi sistemik glukokortikoid tergantung
beberapa faktor termasuk: besar dosis, lama terapi, tanggapan peroranganal
dan kemungkinan relaps dari penyakitnya. jika tidak yakin telah terjadi
supresi aksis HPA penghentian pengobatan harus perlahan lahan untuk memberi
kesempatan kelenjar adrenal pulih kembali. Pasien disarankan tidak
menghentikan kecuali atas perintah dokter.
pengobatan anafilaksis : 1. Simpatomimetik
Epinefrin (adrenalin) diberikan 1 : 1000 secara intramuskular.
Dosis : bayi < 6 bulan : 50 µg (0,05 mL)
pasien anak 6 bulan – 6 tahun : 120 µg (0,12 mL)
6 – 12 tahun : 250 µg (0,25 mL)
Catatan:
Antihistamin seperti klorfeniramin diberikan intravena selama 1 menit,
ulangi jika perlu (maksimal total dosis 40 mg dalam 24 jam).
Kortikosteroid seperti hidrokortison diberikan intravena lambat. Dosis
: > 1 tahun : 25 mg, 1-5 tahun : 50 mg, 6-12 tahun : 100 mg. Cairan
intravena: mulai dengan NaCl 0,9% (0,5 – 1 liter dalam 1 jam pertama).
Jika pasien memiliki asthma-like symptoms, berikan salbutamol 2,5-5
mg dengan nebulisasi atau aminofilin 5 mg/kg beratbadan  intravena selama 20
menit. Tanda vital Pertahankan jalan nafas terbuka, berikan oksigen lewat masker,
perbaiki tekanan darah (posisikan pasien telentang dengan kaki diangkat).
 dosis diatas bisa diulangi beberapa kali jika perlu dengan jeda waktu
waktu 5 menit tergantung tekanan darah, frekuensi nadi dan fungsi
pernafasan. Jika sirkulasi belum kuat, berikan epinefrin 1 : 1000
dalam suntikan IV lambat (berikan dengan kecepatan 1mL/ menit), pasien anak:
10 µg /kg beratbadan  (0,1 ml/kg beratbadan ) berikan dalam beberapa menit.
 

 
64.HALOPERIDOL
indikasi/manfaatnya yaitu
sebagai tambahan pada ansietas berat,Skizofrenia dan gangguan psikotik yang lain, mania, agitasi psikomotor dan violent behaviour,
dampak negatif:
Gangguan kesadaran, feokromositoma, porfiria, penyakit ganglia basal,stres frustasi SSP, stres frustasi sumsum tulang,
peringatan :
memiliki riwayat myastenia gravis, ikterus, leukopenia, hipotiroid,
glaucoma angle closure pasien anak dan pasien remaja.
Hindari penghentian secara tiba-tiba, hindari abrupt withdrpertama : 30 menit sesudah injeksi IM pasien tetap
dalam posisi tidur dan pengawasan tekanan darah.
Gangguan kardiovaskular dan serebrovaskular, penyakit saluran nafas,
parkinson, epilepsi, infeksi akut, gangguan ginjal dan hati (hindari jika berat :
 Dosis
violent behaviour, dan ansietas berat ,Skizofrenia, psikosa lain, mania, agitasi psikomotor, (sebagai tambahan) dosis pertama : 25 – 50 mg/kg beratbadan  sehari dalam 2 dosis terbagi (maksimal 10 mg sehari) keadaan akut psikosis, Injeksi IM dalam tidak disarankan.
efeksamping obat:
Jarang: pigmentasi fotosensitif, gejala
ekstrapiramidal terutama akut distonia dan akathisia (terutama pada
tirotoksiklosis),
Seperti klorpomazin hidroklorida tetapi efek sedasi hipotensi dan
antikolenergik lebih ringan,
sering penurunan berat badan meningkat,
disediakan:
Tetes 2 mg/mL (15 mL, 100 mL) ,Injeksi 5 mg/mL [1 mL], 50 mg/mL [ 1 mL ] ,
tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 2 mg, 5 mg



65.HEPARIN SODIUM
Heparin sodium sebagai antikoagulan,
indikasi/manfaatnya yaitu
Pengobatan dan profilaksis trombosis pembuluh vena dalam dan emboli vena,
dampak negatif:
tekanan darahtinggi berat, penyakit hati dan ginjal berat, trauma berat sesudah bedah, terutama mata dan sistem saraf, endokarditis bakterial subakut, hipotensi
berat, perdarahan tidak terkendali, DIC,
gangguan perdarahan lain, perdarahan otak yang baru terjadi,
Hipersensitif pada heparin, hemofilia, trombositopenia, ulkus peptikum,
peringatan :
Trombositopenia immune mediated biasa muncul 6-10 hari sesudah pengobatan, sehingga segera hentikan pengobatan, perdarahan, nekrosis kulit, terlalu peka berwujud anafilaksis,angioedema, urtikatia, dan, osteoporosis sesudah pemakaian  dalam waktu yang lama dan alopesia.
pengawasan hitung trombosit, tanda dan gejala  perdarahan, hemoglobin, hematokrit, APTT, PTT sebelum terapi dan 68 jam sesudah terapi.
Gangguan fungsi hati dan ginjal, risiko hematoma pada anastesi spinal
atau epidural, terjadi asidosis jika diberikan bersama obat potassium
sparing dengan meningkatkan risiko hiperkalemia.
Dosis
Terapi trombosis vena dalam dan emboli paru :
intravena bolus rendah kemudian infus berkelanjutan 15-25 unit/kg beratbadan /jam atau
250 unit/kg beratbadan  tiap 12 jam.
disediakan:
Injeksi : 25.000 IU/5 mL, 5000 IU/5 mL. 5000 IU/mL (10 mL)

 

66.HIDROKORTISON
Sinonim
adrenal kortikosteroid,Kortisol Kelas Terapi
anti asma, anti inflamasi,
indikasi/manfaatnya yaitu penyakit inflamasi saluran pencernaan, kulit,asma berat,
proktosigmoiditis,Kolitis ulserativa, proktitis, Insufisiensi adrenokortikal, reaksi terlalu peka termasuk syok anafilaktik,
dampak negatif:
hindari vaksinasi dengan virus  hidup pada pasien yang menerima dosis imunosupresif (tanggapan antibodi hilang), infeksi jamur atau lesi tuberkulosis.
(tidak untuk kegawatdaruratan) Infeksi sistemik (kecuali keadaan mengancam
hidup atau diberikan antibiotik khusus),
 peringatan :
Menjamin pasien mengerti pentingnya ketaatan pada instruksi terapi yang diberikan dan risikonya, (tidak untuk kegawatdaruratan) Supresi adrenal sesudah pemakaian jangka lama yang menetap selama beberapa tahun.
Meningkatkan risiko payah jantung kongestif, varisela dan morbili, tekanan darahtinggi, infark miokard, gangguan hati dan ginjal, DM, glaukoma, gangguan afektif berat jika ada memiliki riwayat  steroid miopati, hipotiroid, steroid psikosis, epilepsi, psoriasis ulkus peptikum, ,
pengawasan : elektrolit dan gula darah selama pengobatan dalam waktu yang lama, beratbadan,infeksi  , tekanan darah, keseimbangan cairan ,
Dosis
Anafilaksis
IV lambat : > 1 tahun : 25 mg; 1 – 5 tahun : 50 mg; 6 – 12 tahun : 100 mg
Substitusi adrenokortikal
10 – 30 mg
Insufisiensi adrenokortikal akut injeksi IV lambat atau infus : > 1 tahun : 25
mg; 1 – 5 tahun : 50 mg; 6 – 12 tahun : 100 mg.
Asma berat (status asmatikus) pasien anak
IV : loading dose 4 – 8 mg /kg beratbadan  ; maks. 250 mg, pemeliharaan 2 mg /kg beratbadan  /
dosis setiap 6 jam. Topikal : pakai 3-4 kali sehariInsufisiensi adrenal akut : IM, IV: Bayi dan pasien anak : 1-2 mg/kg beratbadan /dosis IV bolus
kemudian 25150 mg dalam dosis terbagi setiap 6–8 jam. Untuk pasien anak yang
lebih tua : 1-2 mg IV bolus kemudian 150 – 250 mg/hari dalam dosis terbagi
setiap 6-8 jam.
Anti inflamasi atau imunosupresif: Oral : Bayi dan pasien anak : 2,5 – 10 mg/kg beratbadan /hari atau 75-300 mg/m2/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam. IM, IV :
1-5 mg/kg beratbadan /hari atau 30-150 mg/m2
/hari dalam dosis terbagi setiap 12-24
jam. Kongenital adrenal hiperplasia : Oral : pertama 30-36 mg/m2
/hari dengan ½
dosis setiap pagi dan 2/3
 setiap sore atau ¼ setiap pagi dan siang dan ½ setiap
malam ; pemeliharaan : 20-25 mg/m2
/hari dalam dosis terbagi.
Pengganti fisiologi pasien anak: Oral : 0,5 – 0,75 mg/kg beratbadan /hari atau 20 – 25 mg/m2
hari dibagi setiap 8 jam , IM: 0,25 – 0,35 mg/kg beratbadan /hari atau 12-15 mg/m2/hari sekali sehari.
Syok : IV: sodium suksinat pasien anak : IV: pertama 50 mg/kg beratbadan  kemudian diulang
setiap 4 jam dan atau setiap 24 jam jika diperlukan.
efeksamping obat:
Gastrointestinal (dispepsia, ulkus peptikum (dengan perforasi) distensi,
pankreatitis akut, ulkus esofagus, dan kandidiasis), muskuloskeletal (miopati,
osteoporosis, osteonekrosis avaskular, ruptur tendon, endokrin (supresi
adrenal, haid tidak teratur dan amenorea, sindroma Cushing (dosis tinggi)
hirsutisme,  beratbadan  bertambah, keseimbangan negatif nitrogen dan kalsium,
meningkatkan nafsu makan, mempermudah dan memperparah infeksi,
efek neuropsikiatri (euforia, kecanduan psikologi, stres frustasi, insomnia,
meningkatkan tekanan intrakranial dengan papil edema ( sesudah
penghentian terapi), psikosis dan perparahan skizofrenia, perparahan
epilepsi, mata (glaukoma, papil edema, katarak subkapsular, penipisan
cornea atau sklera, dan eksaserbasi infeksi virus dan jamur di mata),
gangguan penyembuhan luka, atrofi kulit, memar, striae, teleangiektasia,
akne, ruptur miokard, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
leukositosis, terlalu peka (termasuk anafilaksis), tromboemboli, mual,
malaise, dan cegukan.
disediakan:
Krim 1 % [5 g,10 g], 2,5 % [10 g]  Injeksi Hidrokortison 100 mg/vial.


67.HIDROKLOROTIAZID (HCT)
Salah satu contoh diuretik tiazid
indikasi/manfaatnya yaitu
pemakaian tunggal pada tekanan darahtinggi ringan, dan pemakaian campuran
dengan obat lain pada gagal jantung, edema, tekanan darahtinggi sedang sampai berat,
dampak negatif:
Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat, hiperurikemia simptomatik, penyakit Addison,hiponatremia, hiperkalsemia, hipokalemia refrakter,
peringatan :
bisa memicu porfiria,eksaserbasi lupus eritematosus sistemik,
Gangguan fungsi ginjal dan hati , bisa memicu
hipokalemia, bisa memperberat diabetes melitus dan gout,
Dosis
tekanan darahtinggi
Oral : Neonatus dan bayi < 6 bulan : 2-4 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 dosis terbagi,
dosis harian maksimal : 37,2 mg/hari; Bayi > 6 bulan dan pasien anak : 2 mg/kg beratbadan /
hari dalam 2 dosis terbagi,dosis harian maksimal 200 mg/hari. dosis harian
harus dikurangi jika diberikan bersama dengan antitekanan darahtinggi lain.
efeksamping obat:
Jarang : reaksi terlalu peka (reaksi pada kulit berat,pneumonitis, edema paru, ). impoten (reversibel), gangguan darah (neutropenia, trombositopenia), gagal ginjal akut, pankreatitis, kolestasis intrahepatik,
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (vomitus,mulut kering, haus,
nausea), oligouria, aritmia, hipokalemia, lemah, letargi, mengantuk, kejang, pusing, nyeri otot, hipotensi, hipotensi postural,
hipokloremik alkalosis, hiperkalsemia, hipomagnesemia, hiponatremia,
perubahan kadar lipid plasma,hiperglikemia, hiperurikemia, gout, ruam, fotopeka,
disediakan:
tablet 25 mg












pil DEFGH pil  DEFGH Reviewed by bayi on Mei 25, 2022 Rating: 5

About

LINK VIDEO