pil I K L M N O
 
daftar isi
bab1
PEMAKAIAN OBAT HURUF   A  B  C 
1.ADRENALIN (EPINEFRIN) 
2.ABACAVIR
3.ALBENDAZOL 
4.ADRENOKORTIKOTROPIN (ACTH) 
5.ALUMINIUM HIDROKSIDA 
6.AMFOTERISIN B 
7.ALOPURINOL 
8.AMIKASIN 
9.AMINOFILIN DAN TEOFILIN 
10.AMOKSISILIN 
11.AMOKSISILIN + ASAM KLAVULANAT
12.AMPISILIN + SULBAKTAM
13.ANTIHEMOPHILIC FACTOR 
14.ASAM FOLAT
15.ASAM NALIDIKSAT 
16.AMPISILIN
17.ASAM VALPROAT 
18.ASIKLOVIR 
19.ASPIRIN / ASAM ASETIL SALISILAT 
20.AZATIOPRIN 
21. ATENOLOL 
22.ATROPIN SULFAT 
23.BETAMETASON (TOPIKAL) 
24.BENZATIN PENISILIN 
25.BENZIL PENISILIN
26.BETAMETASON
27.PREPARAT JIKAS LAMBUNG (BOWEL WASHOUT PREPARATIONS) 
28.BUSULFAN
29.BUDESONID 
30.BUPIVAKAIN HCL 
31.CETIRIZIN DIHCL
bab2
PEMAKAIAN OBAT HURUF   D E F G  H 
32.DANTROLEN
33.DAUNORUBISIN 
34.DESLORATADINE
35.DEKSAMETASON 
36.DAPSON 
37.DEFEROSAMIN MESILAT 
38.DIAZEPAM PREMEDIKASI DAN SEDASI
39.DIAZEPAM EPILEPSI
40.DIDANOSIN (DDI) 
41.DESMOPRESSIN ASETAT
42.DIGOKSIN 
43.DOBUTAMIN
44.DOKSORUBISIN 
45.DIMERKAPROL 
46.DOPAMIN HCL 
47.DOKSISIKLIN 
48.EFEDRIN HCL
49.EFAVIRENZ 
50.ERITROMISIN 
51.ETOPOSID 
52.ETAMBUTOL 
53.EMTRICITABIN
54.EPOETIN ALFA
55.FUROSEMID 
56.FLUKONAZOL 
57.FENITOIN 
58.FENOBARBITAL 
59.GARAM FERROUS 
60.GRISEOFULVIN
61.GANSIKLOVIR 
62.GENTAMISIN 
63.HORMON ADRENAL 
64.HALOPERIDOL 
65.HEPARIN SODIUM 
66.HIDROKORTISON 
67.HIDROKLOROTIAZID (HCT) 
bab3
PEMAKAIAN OBAT HURUF  I K  L  M  N  O
68.IMIPRAMINE
69.IMMUNOGLOBULIN
70.INDOMETASIN 
71.INSULIN
72.IBUPROFEN
73.IPRATROPIUM BROMIDA
74.ISONIAZID 
75.IMIPENEM - CILASTIN
76.KALSIUM GLUKONAT 
77.KAPTOPRIL 
78.KAFEIN SITRAT
79.KARBAMAZEPIN
80.KARBIMAZOL 
81.KETAMIN
82.KLINDAMISIN 
83.KLOFAZIMIN
84.KARBON AKTIF
85.KLONAZEPAM 
86.KLORAMFENIKOL 
87.KLORFENIRAMIN MALEAT 
88.KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA 
89.KLOROKUIN 
90.KARBOPLATIN 
91.KUININ SULFAT 
92.KODEIN FOSFAT 
93.KOTRIMOKSAZOL (TRIMETROPIN + SULFAMETOKSAZOL)
94.LOPINAVIR/RITONAVIR
95.LAMIVUDINE (3 TC) 
96.MEFLOQUIN 
97.MANITOL 
98.METOTREKSAT 
99.METILPREDNISOLON 
100.MEBENDAZOL 
101.METOKLOPERAMID HIDROKLORIDA 
102.MEROPENEM
103.MERKAPTOPURIN (DSHAS) 
104.METHYLENE BLUE (METHYLTHIONINIUM CHLORIDE) 
105.METRONIDAZOL 
106.MIKONAZOL NITRAT 
107.MONTELUKAST
108.MORFIN
109.NALOKSON 
110.NEOSTIGMIN METHYLSULFAT 
111.NAPROXEN
112.NEVIRAPIN (NVP)
113.NITROPRUSID 
114.NIKLOSAMID 
115.NIFEDIPIN
116.NISTATIN 
117.ONDANSETRON
118.OMEPRAZOLE 
68.IMIPRAMINE
Obat-obatan yang dipakai dalam gangguan perasaan dengan efek sedatif 
kurang,
indikasi/manfaatnya yaitu 
enuresis,stres frustasi, 
dampak negatif: 
pemakaian MAO inhibitor dalam 14 hari (potensial fatal)
Hipersensitif pada imipramine (peka silang dengan trisiklik lain). 
peringatan : 
Gangguan kardiovaskuler, anoreksia, hipertiroid atau terapi substitusi dengan hormon tiroid,gangguan konduksi, kejang, retensi urin, 
efeksamping obat: 
Kardiovaskular: takikardia, tekanan darahtinggi, stroke,infark jantung, palpitasi, 
aritmia, gagal jantung kongestif,kelainan EKG, henti jantung, 
Susunan saraf: agitasi, gangguan epigastrium, nausea dan muntah,diare, 
kecemasan, dilusi, disorientasi,pusing. Gastrointestinal: abdominal cramp, 
anoreksia,konstipasi, 
Dosis Oral : 
stres frustasi 
1,5 mg/kg beratbadan /hari dengan peningkatan dosis 1 mg/kg beratbadan  setiap 3 – 4 hari 
hingga dosis maksimal 5 mg/kg beratbadan /hari dalam 1 – 4 dosis terbagi. pengawasan 
secara hati-hati terutama pada pemakaian dosis 3,5 mg/kg beratbadan /hari.
Enuresis 
> 6 tahun: Dosis pertama 10 – 25 mg sebelum tidur, jika tanggapan tidak kuat 
setalah 1 minggu dosis bisa dinaikkan dengan 25 mg/hari, Dosis tidak 
lebih dari 2,5 mg/kg beratbadan /hari; 6 – 12 tahun : 50 mg sebelum tidur; > 12 tahun : 
75 mg sebelum tidur. Tidak efektif untuk pemakaian dalam waktu yang lama, Hanya 
dipakai untuk pengobatan dalam waktu yang singkat,
disediakan: 
tablet salut : 25 mg 
69.IMMUNOGLOBULIN
indikasi/manfaatnya yaitu
IV: pencegahan infeksi sesudah dilakukan transplantasi sumsum tulang 500 
mg/kg beratbadan /minggu, Immune Trombositopeni Purpura 400 mg/kg beratbadan /hari 
selama 2-5 hari berturut-turut, Kawasaki disease 1.6-2 g/kg beratbadan  dibagi dalam 
5 dosis, 1 dosis per hari, Guillain-barre syndrome 400 mg/kg beratbadan /hari selama 
5 hari berturut-turut, kekurangan antibodi primer dosis inisial 400-800mg/
kg beratbadan  kemudian dilanjutkan 200mg/kg beratbadan /kali, 3 kali dalam seminggu, dosis 
pemeliharaan 200-800 mg/kg beratbadan /bulan, sindroma imuno kekurangan 200-
400mg/kg beratbadan /kali 3-4 kali seminggu, hepatitis A 500 mg, campak pada 
pasien dengan sindrom imunokompromais 750 mg dalam kurun waktu 6 hari 
sesudah ada gejala , rubella pada wanita hamil 750 mg,
dampak negatif:
Pasien dengan kekurangan immunoglobulin selektif A, reaksi anafilaksis 
pada immunoglobulin, darah atau disediakan: komponen darah lainnya,
Peringatan:
Meningkatkan kemungkinan terjadi gagal ginjal pada pasien dengan 
penurunan fungsi ginjal,
efeksamping obat:
nausea, muntah, reaksi alergi, nyeri setempat pada lokasi jalur intravena, menggigil dan demam ,Nyeri kepala, 
disediakan:
Injeksi intravena 2.5 g dalam 50 mL
70.INDOMETASIN 
dipakai untuk terapi Patent  Ductus Arteriosus pada neonatus. Pengobatan dengan obat-obatan lebih dipikirkan dibandingkan operasi penutupan PDA.
Serangan gout akut biasa diobati dengan dosis tinggi indometasin (150-
200 mg sehari dibagi dalam dosis). 
Dosis pada neonatus untuk PDA
IV : 
Hari pertama (dosis pertama)
Jika berat badan bayi < 1 kg 0,1 mg/kg beratbadan 
Jika berat badan bayi ≥ 1 kg 0,2 mg/kg beratbadan 
Hari ke 2 – 6
0,1 mg/kg beratbadan  setiap hari diberikan 24 jam sesudah dosis pertama
Oral : Absorbsi obat secara oral masih belum sempurna, Terapi secara oral 
memiliki keberhasilan 18 – 85 % dibanding 70 – 90 % melalui IV
pasien anak 
Anti inflamasi : 
Oral : 2 – 4 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 – 4 dosis. 
Antimiotik : 
Tetes mata : 1 tetes 4 kali sehari, satu hari sebelum operasi dan satu tetes 45 
menit sebelum operasi. Oral : pasien anak > 2 tahun : 1-2 mg/kg beratbadan /hari dalam 2-4 dosis terbagi, dosis 
maksimal 4 mg/kg beratbadan /hari, tidak > 150-200 mg/hari.
efeksamping obat:
mengurangi agregasi trombosit menggantikan bilirubin dari ikatannya, hiponatremia dan hiperkalemia, hipoglikemia, bisa menutupi gejala infeksi,perdarahan saluran pencernaan,
disediakan: 
 Kapsul lepas lambat : 75 mg ,tablet : 25 mg, 
71.INSULIN 
Ada tiga tipe utama insulin berdasar durasi dan onset sesudah diberikan 
secara injeksi subkutan: 
 Short duration dan rapid onset of action dinamakan soluble insulin 
atau insulin regular 
contohnya: Humulin S, Insuman Rapid, Hypurin Bovine Neutral, Hypurin Porcine Neutral, Pork Actrapid, Humalog,NovoRapid, Human Actrapid, Human Velosulin,  Intermediate-acting, 
contohnya  : Human  Ultratard, Humulin Zn, Hypurin Bovine Isophane, Pork Insulatard, Hypurin Bovine Protamine, Human Insulatard, Humulin, Insulin  Glargine, Insuman Basal, Human Monotard, Humulin Lente,  Slow onset dan Long duration of action,
 contohnya:  Insuman Comb 15, 25, 50;    Mixtard, NovoMix, Hypurin Porcine 30/70; Humalog Mix 25, 50; 
Human Mixtard 10, 20, 30, 40, 50;  Humulin M2, M3, M5;  Pork Mixtard disini yaitu insulin regular (soluble insulin),  larutan steril 
yang dipakai sebagai obat antidiabetik pankreas,waktu  paruhnya singkat hanya 5 menit, Onset cepat (30-60  menit), konsentrasi puncak dicapai antara 2-4 jam, durasi kerja 8 jam,  
indikasi/manfaatnya yaitu :
Acute Myocardial Infarction  dipakai dengan campuran bersama KCl secara intravena dan dekstrosa  (dinamakan sebagai Glucose-Insulin-Potassium atau terapi GIK) untuk modulasi  metabolik dan keuntungan potensial mengatasi morbiditas dan mortalitas  ,
Growth Hormone Reserve Test  Diberikan secara IV untuk merangsang sekresi ,dan  mengatasi hiperglikemia 
Diabetes mellitus  dipakai dalam pemakaian kegawatdaruratan ketoasidosis atau koma  diabetikum, sebagai terapi pertama pada pasien DM yang memerlukan kendali gula darah segera, atau campuran dengan intermediate-acting insulin atau 
long-acting insulin, untuk memberikan kendali konsentrasi glukosa darah 
yang lebih baik,
Growth-Hormone dalam mengevaluasi cadangannya di dalam hipofisis pada 
pasien yang sudah pernah berkali kali dicurigai kekurangan Growth-Hormone. 
Untuk mempertahankan kadar glukosa dalam batas normal pada neonatus 
dengan hiperglikemia persisten, keadaan yang memerlukan injeksi rapid-acting insulin  antara lain : pasien  rawat inap yang menderita penyakit berat,
pemakaian infeksi, stres emosi, trauma,kortikosteroid,  
Hiperkalemia .Ditambahkan dalam infus dekstrosa untuk memfasilitasi pertukaran kalium  intraseluler pada terapi hiperkalemia,
Peringatan 
Dosis dikurangi pada gangguan ginjal 
Dosis :
 Acute Myocardial Infarction: Insulin regular ditambahkan ke dalam infus 
dekstrosa IV dalam konsentrasi 20 atau 50 Unit/liter campuran dengan 
KCl 40 atau 80 mEq/liter.  Provokasi Growth Hormone Reserve Test, injeksi IV 0.05-0.15 Unit/kg beratbadan . 
 DM yang berat, Unstable-Diabetic, atau DM dengan komplikasi: 2-4 Unit, 
injeksi SC diberikan 15-30 menit sebelum makan dan tidur. 
 Ketoasidosis diabetikum atau koma diabetikum: dosis pertama 1-2 Unit/
kg beratbadan  bisa dibagi dalam 2 dosis- secara IV dan SC Pada pasien kebal 
insulin bisa diberikan 0,5-1 Unit/kg beratbadan  setiap 1-2 jam. Alternatif, 
regimen dosis insulin yang kecil bisa bermacam macam: loading dose IV 0.1 
Unit/kg beratbadan  dilanjutkan infus IV drip 0,1 Unit/kg beratbadan /jam. Juga bisa injeksi IM 0,25 Unit/kg beratbadan  dilanjutkan 0,1 Unit/per jam.
Dosis pada neonatus :
Hiperglikemia
Subkutan : 0,05 – 0.2 Unit/kg beratbadan /dosis tiap 4 – 6 jam
Infus IV : 0,01 – 0,1 Unit/kg beratbadan /jam
pengawasan kadar glukosa darah setiap 60 menit kemudian titrasi infus sesuai 
kadar glukosa darah,  Ukur kadar glukosa darah 60 menit sesudah perubahan 
infus dosis/nilai,
Hiperkalemia
Infus IV : 0,02 – 1 Unit/kg beratbadan /jam.
pakai glukosa 25 % sebagai cairan infus.
efeksamping obat: 
lipoatrofi pada tempat suntikan, kebalsi insulin, Hipoglikemia jika overdosis, reaksi alergik lokal atau sistemik (jarang), 
disediakan: 
Injeksi 40 Unit/mL, vial 10mL; 100 unit/mL vial 10 mL. 
Human Insulin (Humulin®)= disediakan: injeksi 100 unit/mL dan 500 unit/mL 
Suatu protein biosintetik secara struktur identik dengan insulin endogen 
yang diekskresikan oleh sel beta pankreas manusia dengan teknologi DNA 
rekombinan dari strain E.coli non patogen,
72.IBUPROFEN
Ibuprofen yaitu non steroid anti inflammatory drug (NSAID) 
indikasi/manfaatnya yaitu 
nyeri ringan sampai sedang termasuk  dismenorea, pusing,Nyeri pada pasien anak dan serangan pusing akut, Nyeri dan inflamasi pada reumatoid artritis dan gangguan muskuloskeletal  lain termasuk artritis juvenil, 
dampak negatif: 
NSAID lain, ulkus peptikum,Hipersensitif (asma, angioedema, urtikaria dan rinitis) pada asam  asetilsalisilat ,
peringatan : 
gangguan koagulasi, alergi,Gangguan fungsi hati dan ginjal , memiliki riwayat ulkus peptikum , penyakit jantung, 
Dosis 
Artritis juvenil : 
Oral dengan atau sesudah makan, >7 kg : 30 – 40 mg/kg beratbadan /hari dalam 3 – 4 
dosis.
Nyeri pada pasien anak (tidak direkomendasi untuk pasien anak < 7 kg), Oral dengan atau 
sesudah makan,
< 1 tahun : 20 – 30 mg/kg beratbadan /hari dalam dosis terbagi
1 – 2 tahun : 50 mg 3 – 4 kali sehari, 
3 – 7 tahun : 100 mg 3 – 4 kali sehari, 
8 – 12 tahun : 200 mg 3 - 4 x sehari 
efeksamping obat:
Jarang:  sindroma Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, kolitis, meningitis aseptik, kerusakan hati, alveolitis, eosinofilia paru, pankreatitis, gangguan penglihatan, 
Gangguan gastrointestinal (gastrointestinal,mual, diare, dispepsia, perdarahan 
), vertigo, tinitus, fotopeka, hematuria, terlalu peka  ,ruam, angioedema, bronkospasme, pusing, pusing, gelisah, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, gagal ginjal. 
disediakan: 
tablet : 100 mg, 200 mg, 400 mg, 600 mg, 800 mg. Kapsul: 200 mg, 400 mg. 
Suspensi oral : 100 mg/5 mL [5 mL, 60 mL, 120 mL, 480 mL]. 
Suspensi forte: 
200 mg/5 mL [ 50 mL, 60 mL ]
73.IPRATROPIUM BROMIDA 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Asma kronik, penyakit paru kronik obstruktif peringatan : 
Glaukoma
Dosis
> 6 tahun : 3 kali 20 mikrogram/hari 
6 – 12 tahun : 3 kali 40 mikrogram/hari 
efeksamping obat:
Kadang-kadang; mulut kering,  Jarang : retensi urin, konstipasi,  
disediakan: 
Larutan inhalasi 0,025 % [20 mL] ,
Inhalasi 20 mikrogram/semprot [10 mL]. Nasal Aerosol 20 mikrogram/
semprot [10 mL]. 
74.ISONIAZID 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Isoniazid harus selalu diberikan dalam regimen pengobatan TB kecuali jika kebal atau ada kontra ,Tuberkulosis (TB), dalam campuran dengan OAT lain, juga untuk pengobatan  penyakit karena mikobakteri lain dan untuk profilaksis TB yang saat ini oleh ATS/CDC dinamakan  pengobatan untuk infeksi laten TB,
indikasi/manfaatnya yaitu
dampak negatif: 
Obat hepatotoksik 
peringatan : 
Pasien harus diberitahu gejala gangguan fungsi hati, menghentikan pengobatan dan konsultasi dokter jika muncul gejala ikterus,mual, muntah, malaise ,
jika ada dugaan  kelainan fungsi hati obat segera dihentikan,
Gangguan fungsi hati yaitu keadaan yang perlu dilakukan pemeriksaan faal hati sebelum terapi,  seperti  muntah,  anoreksia tanpa sebab yang jelas, kelelahan yang persisten, demam lebih dari 3 hari, lemas , mual, 
 jika ada peningkatan SGOT/SGPT 3 – 5 kali batas atas normal, obat dihentikan , sesudah keadaan pulih bisa dimulai lagi,  kejadian hepatitis pada pemakaian isoniazid jarang terjadi,  pengawasan kadar SGPT/SGOT 
cukup pada bulan-bulan pertama saja  , Hati-hati  pada gangguan fungsi 
ginjal ,kehamilan ,kecanduan alkohol kronik,  laktasi, gangguan konvulsif, DM, 
 infeksi HIV (profilaksis dengan pyridoxin 10 mg/hari  karena risiko neuritis perifer), epilepsi, slow acetylator (meningkatkan risiko  efeksamping obat ), memiliki porfiria, riwayat psikosis, 
Dosis 
Biasa diberikan per oral, bisa intra muskular jika secara oral tidak 
memungkinkan, Obat diberikan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah 
makan, agar penyerapannya baik, dan dengan air yang cukup banyak, satu 
gelas. Dosis oral dan IM sama. Untuk pengobatan TB isoniazid harus 
dicampurankan dengan OAT lain dan jangka waktunya cukup panjang 
sehingga mengjauhkan dari relaps. Dosis untuk pasien anak dari berbagai kepustakaan 
berlainan. 
Menurut kepustakaan buku teks dosis bisa diberikan 10 – 20 mg/kg beratbadan  
sekali sehari, menurut WHO cukup 5 mg/kg beratbadan /hari (maksimal 300-500 mg/
hari). jika isoniasid dicampurankan dengan rifampisin maka dosis isoniazid 
maksimal 10 mg/kg beratbadan /hari dan rifampisin 15 mg/kg beratbadan /hari. jika diberikan 
2 – 3 kali seminggu dosisnya 20 – 40 mg/kg beratbadan /kali (maksimal 900 mg).
Profilaksis tuberkulosis 
5mg/kg beratbadan /hari minimal selama 6 bulan. 
Nasehat kepada pasien: INH diberikan pada saat perut kosong, jika diberikan 
dengan makanan mengganggu penyerapan oral. Berikan 1 jam sebelum makan 
atau 2 jam sesudah makan. 
efeksamping obat: 
Neuritis perifer, berwujud parestesis kaki dan tangan, yaitu efeksamping obat: 
terbanyak. efeksamping obat: lain kejang, ensefalopati toksik, kedutan otot, ataksia,  stupor, tinitus, eforia, gangguan memori, gangguan darah ( trombositopenia,anemia hemolitik,anemia aplastik,agranulositosis, eosinofilia ), psikosis  toksik, tidak mampu membedakan yang nyata dan tidak dan kehilangan kendali diri,
 dikeluhkan sindroma yang mirip lupus (LE), pellagra, hiperrefleksi, kesulitan miksi, hiperglikemia dan ginekomastia, 
 keluhan efeksamping obat: berwujud neuritis optik dan atrofi. Efek neurotoksik bisa diatasi dengan pemakaian piridoksin hidroklorida 10 – 50 
mg per hari. Gangguan hepar berwujud disfungsi hati ringan, peningkatan SGOT 
dan SGPT ringan dan transien,  pada pemakaian 4 – 6 bulan pertama, 
 akan menurun kembali. Kadang ada peningkatan kadar bilirubin dan 
ikterus, walaupun jarang. Gangguan gastrointestinal ( nyeri, konstipasi,mulut kering,mual, muntah, diare ), terlalu peka (  purpura  minggu pertama pengobatan,demam, kemerahan, nyeri  sendi, eritema multiforme). 
disediakan: 
tablet : 100 mg, 300 mg. Sirup : 100 mg/5mL 
75.IMIPENEM - CILASTIN
Imipenem dengan cilastin bisa diperpakai terbatas,
 dipakai hanya jika jelas muncul kebal  pada antibiotik lain,
indikasi/manfaatnya yaitu 
anaerobik gram-positif ,Infeksi nosokomial berat karena aerobik  dan 
gram negatif, tidak untuk infeksi SSP, termasuk yang dipicu oleh Acinetobacter spp,Pseudomonas ,
dampak negatif: 
Hipersensitif pada antibiotik betalaktam,
peringatan : 
Gangguan fungsi ginjal ,gangguan SSP seperti epilepsi, 
Dosis 
Infeksi oleh organisme yang sensitif 
IV : > 3 bulan : 60 mg/kg beratbadan /hari (maksimal 2 g sehari) dalam 4 dosis terbagi. 
pasien anak < 40 kg : 3 – 4 kali 1 – 2 g/hari
pasien anak > 40 kg : infeksi oleh organisme yang kurang sensisitif 3 – 4 kali 50 
mg/kg beratbadan /hari maksimal 4 g/hari.
disediakan: IV tidak boleh diberikan IM
Dosis pada neonatus :
IV : 25 mg/kg/dosis
 Bayi berat lahir sangat rendah tiap 12 jam
 Bayi cukup bulan minggu 1 tiap 12 jam
 2– 4 minggu tiap 8 jam
> 4 minggu tiap 6 jam
Dosis perlu dikurangi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
efeksamping obat: 
gangguan pengecapan, Mual, muntah, diare, kolitis, kelainan darah, tes Coombs positif, reaksi alergi  demam, reaksi anafilaktik,kemerahan, pruritus, urtikaria, sindroma Stevens-Johnson,  Jarang: dermatitis eksfoliatif, aktivitas mioklonik, konvulsi, kebingungan, gangguan mental,nekrolisis epidermal toksik, peningkatan enzim hati dan bilirubin, kreatinin serum, tromboflebitis pada tempat suntikan,
warna merah pada urin, eritema, nyeri dan indurasi, peningkatan urea  
disediakan: 
Injeksi imipenem 500 mg/cilastatin 500 mg [120 mL] 
76.KALSIUM GLUKONAT 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Tetani hipokalsemia 
dipakai untuk mengatasi hipokalsemia (kalsium ionisasi < 1,1 mmol/L) 
pada :
 Bayi preterm stabil hanya jika Ca2+ < 0,8 mmol/L
 Bayi preterm tidak stabil dengan : Transfusi tukar, Ensefalopati dan  atau  kejang,
 Instabilitas kardiovaskular ( asidosis metabolik, PPHN,hipotensi, perfusi buruk),
dampak negatif: 
 hiperkalsiuria (beberapa penyakit keganasan) dan Hiperkalsemia,
peringatan : 
Hindari ekstravasasi penyuntikan,pengawasan konsentrasi kalsium plasma, 
Dosis 
Bayi, pasien anak
Hipokalsemia 
IV : 200 – 1000 mg/kg beratbadan /hari (2 – 10 ml larutan10%) ( maksimal 15 g/hari) 
dalam infus berkelanjutan atau dibagi dalam 4 dosis,
Dosis pada neonatus
 pengobatan hipokalsemia akut dengan gejala Bolus IV 0,11 mmol/kg beratbadan  Ca2+ = 0,5 mL/kg beratbadan  larutan kalsium glukonas 
10 %
 pengobatan hipokalsemia akut
 Koreksi IV 0,44 mmol/kg beratbadan  Ca2+ = 2,0 mL/kg beratbadan  larutan kalsium glukonas 
10 %
 Rumatan hipokalsemia
 Infus IV 1 mmol/kg beratbadan /hari Ca2+ = 4,5 mL/kg beratbadan /hari larutan kalsium 
glukonas 10 %
 Transfusi tukar
 Rutin, 0,22 – 0,44 mmol Ca2+ (1 – 2 ml larutan kalsium glukonas 10%) 
yang diberikan tiap 100 mL pertukaran cairan. Disuntik perlahan atau 
tambahkan 10 mL aliquot. bisa ditambahkan kalsium sebelum 
pertukaran 100 mL cairan jika muncul gejala hipokalsemia.
efeksamping obat: 
Gangguan saluran pencernaan ringan, bradikardia, aritmia, iritasi alergi pada tempat 
injeksi. 
disediakan: 
Larutan injeksi (monohidrat) 100 mg/mL (Ca2+220 umol), 
ampul 10 mL,Injeksi : 100 mg/mL [10 mL] ,
77.KAPTOPRIL 
Kaptopril yaitu ACE inhibitor. 
indikasi/manfaatnya yaitu 
tekanan darahtinggi, gagal jantung (bersama diuretik). 
dampak negatif: 
penyakit renovaskular, stenosis aorta, outlow tract obstruction, porfiria,
Hipersensitif pada ACE Inhibitor (termasuk angioedema), 
peringatan : 
Reaksi Anafilaktoid 
Hindari pemakaian kaptopril selama dialisis dengan membran high-flux 
poliakrilonitril dan selama aferesis low-density lipoprotein dengan dekstran 
sulfat. pemakaian bersama diuretik, hipotensi pada dosis pertama terutama 
pada pasien dengan dialisis, dehidrasi,  diuretik, diet rendah garam, generalized aterosklerosis ,gagal jantung, penyakit vaskular perifer ,(  kerusakan ginjal (dosis diturunkan),risiko penyakit renovaskular, pengawasan fungsi ginjal sebelum dan selama  pengobatan,  kemungkinan peningkatan risiko agranulositosis pada penyakit vaskular kolagen, memiliki riwayat idiopatik atau herediter,angioedema  (pakai dengan hati-hati atau hindari)jika pemakaian diuretik tidak bisa dihentikan, 
diperlukan pengawasan medis selama 2 jam pertama sesudah pemakaian 
atau sampai tekanan darah stabil, Hati-hati sebelum desensitisasi dengan racun tawon atau lebah 
pemakaian bersama Diuretik 
Risiko penurunan tekanan darah secara cepat pada pasien hipovolemik, 
pemakaian diuretik harus dihentikan, atau dosis diturunkan 2-3 hari sebelum 
memulai pemakaian kaptopril (tidak memungkinkan pada pasien gagal 
jantung – risiko edema paru),
Dosis 
Dosis harus disesuaikan dengan tanggapan pasien, pakai dosis efektif terendah. 
Dosis rendah (~1/2 dosis lazim) diberikan pada pasien dengan hiponatremia 
atau hipovolemia akibat terapi diuretik. 
Oral : 
Neonatus prematur : 
Dosis pertama 0,01 mg/kg beratbadan /dosis setiap 8-12 jam, titrasi dosis. 
Neonatus : 
Dosis pertama 0,05-0,1 mg/kg/dosis setiap 8-24 jam, titrasi dosis hingga 0,5 mg/
kg beratbadan /dosis diberikan setiap 6-24 jam. 
Bayi : 
Dosis pertama 0,15-0,3 mg/kg beratbadan /dosis, titrasi dosis hingga maks. 6 mg/kg beratbadan /hari dalam 1-4 dosis bagi, dosis lazim yang diperlukan : 2,5-6 mg/kg beratbadan /hari,
pasien anak : 
Dosis pertama 0,3-0,5 mg/dosis setiap 12-24 jam, titrasi hingga maks. 6 mg/kg beratbadan /hari dalam 2-4 dosis terbagi. 
pasien remaja : 
12,5-25 mg/dosis setiap 8-12 jam, dinaikkan 25 mg/dosis hingga maks. 
450 mg/hari.
 pemakaian Oral : Berikan saat perut kosong 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan 
efeksamping obat: 
batuk kering persisten, 
Hipotensi, gangguan fungsi ginjal, angioedema (kemungkinan muncul lambat), 
ruam (kemungkinan diiringi  urtikaria dan  pruritus ), dan gejala saluran napas atas seperti : nyeri tenggorokanan,sinusitis, rinitis, Pankreatitis, gangguan saluran pencernaan : konstipasi,mual, muntah, dispepsia, diare . Ikterus kolestatik, hepatitis. Gangguan darah : anemia hemolitik,trombositopenia, leukopenia, neutropenia, pusing, vaskulitis, mialgia, artralgia, fotopeka,serositis, lelah, malaise, gangguan pengecapan, parestesia, bronkospasme, demam, 
disediakan: 
tablet 12,5 mg, 25 mg, 50 mg,100 mg 
78.KAFEIN SITRAT
indikasi/manfaatnya yaitu
Terapi apneu prematur dan saat akan melakukan ekstubasi pada neonatus,
Kafein menenangkan otot polos bronkus dan meningkatkan fungsi otot 
bronkus. bisa sebagai stimulan SSP. 
dampak negatif:
hati hati  pada pasien gangguan fungsi ginjal dan hati,
Pasien takikardia (denyut jantung > 180 x/menit), perdarahan saluran pencernaan,
peringatan :
IV : Berikan dosis > 5 mg/kg beratbadan  perlahan selama 30 menit
 Berikan dosis ≤ 5 mg/kg beratbadan  selama 10 menit.
Dosis
Dosis pertama
IV, oral : 10 mg/kg beratbadan 
Dosis rumatan
IV, oral : 2,5 mg/kg beratbadan /hari. bisa dinaikkan hingga 5 mg/kg beratbadan /hari.
efeksamping obat:  Takikardia, Irritability, Gangguan saluran pencernaan,
  Kalsium folinat sebagai antidotum metotreksat dosis tinggi ,Hipotensi, Hiperglikemia,Kalsium Folinat,
indikasi/manfaatnya yaitu 
Terapi metotreksat dosis tinggi (‘folate rescue’), overdosis metotreksat 
dipakai bersama fluorourasil untuk kanker kolorektal stadium lanjut,
dampak negatif: 
pemakaian secara intratekal. 
peringatan : 
Tidak untuk anemia pernisiosa atau anemia megaloblastik karena kekurangan 
vitamin B12,
Dosis 
Antidot metotreksat 
( dimulai 24 jam sebelum metotreksat): injeksi IM, IV atau infus: 120 
mg dalam dosis terbagi selama 12 – 24 jam, lalu injeksi IM 12-15 mg atau oral 
15 mg setiap 6 jam selama 48 – 72 jam.
Overdosis metotreksat 
(dimulai  sebaiknya 1 jam sesudah metotreksat) : injeksi 
atau infus IV dosis setara dengan atau lebih tinggi dari metotreksat, dengan 
kecepatan tidak melebihi 160 mg/menit.
efeksamping obat: 
 demam sesudah pemakaian parenteral,Reaksi alergi, 
disediakan: 
tablet 1 mg, 15 mg, Injeksi 3 mg/mL [1 mL], 50 mg/5mL, 50 mg/10 mL. 
79.KARBAMAZEPIN 
indikasi/manfaatnya yaitu 
 profilaksis gangguan bipolar yang tidak efektif pada lithium,Epilepsi
dampak negatif: 
Gangguan konduksi atrioventrikular, memiliki riwayat stres porfiria,,frustasi sumsum tulang, 
 peringatan : 
Gangguan fungsi ginjal dan hati , penyakit jantung (lihat dampak negatif:), reaksi kulit, memiliki riwayat gangguan darah (lakukan pemeriksaan darah sebelum dan selama pengobatan), hindari penghentian obat secara mendadak tibatiba,
Gangguan Darah, Hati, atau Kulit Pasien harus diberitahukan tentang cara  
mengenali gejala gangguan hati,  kulit, darah, segera konsultasi dokter jika muncul gejala memar atau perdarahan, Leukopenia  berat, demam, nyeri tenggorokan, ruam, sariawan, progresif dan diiringi gejala klinis yang memerlukan penghentian obat. 
Dosis 
Grandmal Epilepsi (Tonik-Klonik), Petitmal : 
Oral: pasien anak, 10-20 mg/kg beratbadan /hari dalam dosis terbagi. 
< 6 tahun : Dosis pertama: 10-20 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 atau 3 kali sehari dalam bentuk tablet, atau 4 kali sehari dalam bentuk suspensi. Dosis dinaikkan setiap minggu hingga tercapai tanggapan optimal dan kadar terapi. Dosis 
pemeliharaan : dibagi dalam 3-4 dosis sehari (tablet atau suspensi), dosis 
maksimal yang disarankan 35 mg/kg beratbadan /hari.
6 – 12 tahun : Dosis pertama : 100 mg 2 kali sehari (tablet atau tablet lepas 
lambat) atau 50 mg suspensi 4 kali sehari (200 mg/hari), dinaikkan 100 
mg/hari dengan jeda waktu seminggu pakai 2 kali dosis harian tablet 
lepas lambat , atau 3-4 kali dosis harian untuk bentuk disediakan: lainnya, hingga 
tercapai tanggapan optimal dan level terapeutik. 
Dosis pemeliharaan : 400-800 mg/hari, dosis maks 1000 mg/hari 
 pasien anak <12 tahun yang memperoleh karbamazepin > 400 mg/hari bisa 
dikonversikan ke kapsul lepas lambat dengan dosis total harian yang sama 
dibagi dalam 2 dosis bagi sehari. 
> 12 tahun : Dosis pertama : 200 mg 2 kali sehari (tablet, tablet lepas lambat, 
atau kapsul lepas lambat) atau 100 mg suspensi 4 kali sehari (400 mg/hari), dinaikkan 200 mg/hari dengan jeda waktu seminggu pakai 2 kali dosis harian tablet lepas lambat atau kapsul, atau 3-4 kali dosis harian untuk bentuk disediakan: lainnya, hingga mencapai tanggapan optimal dan kadar terapi.  Kadar Karbamazepin plasma untuk tanggapan optimal 412 mg/L (17-50 mmol/L). Dosis harus disesuaikan dengan tanggapan pasien dan kadar plasma 
Penyesuaian dosis pada pasien gangguan fungsi ginjal : Clcr <10 mL/menit : 
pakai 75% dari dosis anjuran, pengawasan kadar plasma. 
pemakaian Oral : Berikan bersama makanan untuk mengurangi gangguan saluran pencernaan. 
jauhkan dari pemakaian bersama jus buah grapefruit. tablet lepas lambat 
bisa diberikan tanpa makanan. Suspensi diberikan 3-4 kali sehari dan tablet 
2-4 kali sehari. tablet lepas lambat diberikan 2 kali/hari, jangan digerus atau 
dikunyah. tablet kunyah harus dikunyah sempurna dan kemudian ditelan.
Kapsul lepas lambat harus ditelan utuh. Suspensi : Jangan diencerkan atau 
diberikan bersama larutan obat lain yang kemungkinan bisa memicu 
interaksi obat.
efeksamping obat: 
mulut  kering, diare , konstipasi,  anoreksia, nyeri abdomen, Pusing, drowsiness, ataksia, pandangan kabur, diplopia (kemungkinan intoleransi  saluran pencernaan, termasuk mual mulas perih kembung, ada hubungannya dengan tingginya konsentrasi dalam plasma), 
terjadi ruam eritematous generalisata transien ringan (hentikan pengobatan jika keadaan memburuk atau terjadi gejala lainnya), leukopenia dan gangguan darah lainnya (termasuk agranulositosis,anemia aplastik,trombositopenia), ikterus kolestatik, gangguan metabolisme diiringi dengan osteomalasia,
hepatitis, gagal ginjal akut, sindroma Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal 
fotopeka, terlalu peka pulmoner, hiponatremia, edema,  toksik, alopesia, tromboemboli, artralgia, demam, proteinuria, pembesaran agresi, aktivasi psikosis, 
kelenjar limfe, aritmia, blok jantung dan gagal jantung, diskinesia, parestesia, 
stres frustasi, impoten, infertilitas pria, ginekomastia, galaktorea, 
disediakan: 
Suspensi oral: 100mg/5 mL. tablet kunyah: 100 mg tablet 200 mg. tablet lepas lambat 200 mg, 400 mg. 
80.KARBIMAZOL 
indikasi/manfaatnya yaitu 
untuk penyiapan pasien untuk tiroidektomi,Anti tiroid, untuk pengobatan tirotoksikosis.  
peringatan : 
 bisa ditoleransi dengan baik, bisa muncul leukopenia ringan dan ruam pada beberapa persen masalah,  pada 6-8 minggu pertama pengobatan, Selama waktu itu, pemeriksaan darah rutin harus dilakukan setiap 2 minggu atau jika terjadi sore throat atau gejala   infeksi lainnya.  mula-mula diberikan dalam dosis besar sampai 
eutiroid, dosis kemudian diturunkan perlahan lahan hingga dosis perawatan yang 
diteruskan selama 12-18 bulan, dilanjutkan dengan pengawasan untuk mengidentifikasi relaps,
Dosis Oral : 0,2 mg/kg beratbadan /dosis setiap 8 jam selama 2-3 minggu kemudian diturunkan dengan dosis pemeliharaan 2–3 kali 2,5 mg sehari, penyesuaian dosis berdasar tes fungsi tiroid. 
disediakan: 
tablet 5 mg 
81.KETAMIN 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Induksi dan pemeliharaan anestesi, analgesia untuk prosedur dalam waktu yang singkat ,
dampak negatif: 
trauma SSP,Tumor, memiliki riwayat gangguan serebrovaskular
terlalu peka pada ketamin dan pengawet. Tirotoksikosis, tekanan darahtinggi, 
gangguan psikiatri, halusinasi  perdarahan atau penyebab lain yang meningkatkan tekanan intrakranial Cedera mata dan peningkatan tekanan intraokular, 
peringatan : 
selama 
pemulihan pasien harus di observasi dan tidak boleh diganggu,pengawasan laju 
nadi, tekanan darah, laju napas dan saturasi O2,Analgesia penunjang pada prosedur operasi daerah viseral, 
Dosis 
Induksi 
Injeksi IM :3 - 7 mg/kg beratbadan  (untuk anestesi 12 – 25 menit  diperlukan 
10 mg/kg beratbadan ). Injeksi IV lebih dari 1 menit : 0,5 - 2 mg/kg beratbadan  (untuk anestesi 5 - 10 menit  diperlukan 1-2 mg/kg beratbadan ). Infus IV (larutan mengandung 1 mg/mL). Dosis induksi total 0,5 – 2 mg/kg beratbadan .Dosis pemeliharaan (infus mikrodrip) 5 - 20 mcg/kg beratbadan /menit, mulai dosis kecil, kecepatan infus disesuaikan dengan tanggapan.
Analgesia 
injeksi IM dosis pertama : 4 mg/kg beratbadan  
efeksamping obat: 
peningkatan nadi dan tekanan darah (sering), aritmia, hipotensi dan 
bradikardia (jarang)
Halusinasi dan reaksi tingkah laku aneh selama pemulihan (jarang menetap 
lebih dari beberapa jam tetapi bisa muncul kembali setiap saat dalam waktu 
24 jam), 
disediakan: 
Injeksi: 10 mg/mL [20 mL], 50 mg/mL [10 mL, 20 mL], 100 mg/mL [5 mL]. 
82.KLINDAMISIN 
pemakaiannya terbatas 
karena efeksamping obat: kolitis sering terjadi dan bisa berakibat fatal. 
Klindamisin yaitu obat pelengkap (komplemen) jika penisilin tidak bisa 
diberikan. Klindamisin berkarakter bakteriostatik yang aktif pada aerob 
gram-positif dan spektrum anaerob yang luas, terjadi pada wanita selama atau sesudah pengobatan dengan klindamisin.
indikasi/manfaatnya yaitu 
Infeksi tulang dan sendi karena peritonitis,stafilokokus, 
dampak negatif: 
Diare, injeksi yang mengandung benzilalkohol pada neonatus 
peringatan : 
pengawasan fungsi hati 
dan ginjal pada pengobatan dalam waktu yang lama dan pada neonatus dan bayi, 
hindari pemakaian IV cepat. Kapsul harus ditelan dengan 1 gelas penuh air 
untuk menghindari iritasi alergi esophagus. Segera hentikan pengobatan jika terjadi diare atau kolitis, gangguan fungsi hati ,gangguan fungsi ginjal ,
Dosis 
Osteomielitis dan peritonitis Oral, 3 – 6 mg/kg beratbadan  setiap 6 jam.
Injeksi IM dalam atau infus IV : Neonatus : 15 – 20 mg/kg beratbadan /hari; > 1 bulan: 
15-40 mg/kg beratbadan /hari dalam 3-4 dosis terbagi. Infeksi berat minimal 300 mg perhari, tanpa mempertimbangkan berat badan.
efeksamping obat: 
ruam, pruritus, urtikaria,  anafilaksis (jarang),abdominal discomfort, kolitis, 
Diare (hentikan pengobatan), mual, muntah, trombositopenia.Nyeri, bengkak dan pembusukan sesudah injeksi IM, tromboflebitis sesudah injeksi IV,
Eritema multiforme, dermatitis eksfoliatif dan vesikulobulosa, ikterus dan 
perubahan tes fungsi hati, neutropenia, eosinofilia, agranulositosis  
disediakan: 
Kapsul 75 mg, 150 mg, 300 mg, Granul 75 mg/5 mL, [60 mL] 
Injeksi 150 mg/mL [ampul 2 mL, 4 mL] 
83.KLOFAZIMIN 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Lepra multibasiler (MB), reaksi lepra tipe-II. 
peringatan : 
gangguan fungsi hati dan ginjal, bisa mewarnai lensa bersentuhan,
Gangguan gastrointestinal (kurangi dosis, naikkan jeda waktu dosis atau 
hentikan pengobatan jika muncul gejala selama pengobatan), 
Dosis 
Lepra multibasiler (dicampuran dengan dapson dan rifampisin) Oral : 10-14 tahun : 50 mg  selang sehari ditambah 150 mg sekali sebulan, dibawah pengawasan dokter,  bersama dengan rifampisin (450 mg sekali sebulan) dan dapson (50 mg 
sekali sehari) selama 12 bulan. < 10 tahun : perlu penyesuaian dosis contohnya 
klofazimin 50 mg 2 kali seminggu ditambah 100 mg sekali sebulan, rifampin 
300 mg sekali sebulan dan dapson (25 mg/hari) selama 12 bulan. jika sesudah 
12 bulan belum baik lanjutkan 12 bulan lagi. 
Paucibacillary Leprosy pemakaian bersama makanan atau susu bisa meningkatkan penyerapanDosis seperti Lepra multibasiler namun lama pemakaian 6 bulan 
Reaksi lepra tipe II (eritema nodosum leprosum/ ENL) : 
Oral : jika pasien memerlukan steroid dalam waktu yang lama, klofazimin 100 – 300 
mg/hari dalam 2 – 3 dosis terbagi, sampai 3 bulan atau lebih bisa mengurangi 
kebutuhan atau menghentikan steroid. 
efeksamping obat: 
edema mukosa dan diare yang berhubungan dengan dosis, edema mukosa dan submukosa berat. pemakaian dalam waktu yang lama dengan dosis besar bisa memicu obstruksi usus kecil subakut  mata, keringat, sputum, feses,  urin yang reversibel, diare yang berhubungan dengan dosis,gangguan saluran 
pencernaan berwujud nyeri, mual, muntah,  Perubahan warna kulit, rambut, kornea, konjungtiva, air 
disediakan: 
Kapsul 100 mg 
84.KARBON AKTIF 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Pengobatan intoksikasi akut. 
dampak negatif: 
Jangan  dipakai bersama antidot khusus oral atau emetik oral.
Intoksikasi hidrokarbon yang potensial memicu bahaya aspirasi, 
Intoksikasi zat korosif, karena bisa mengaburkan lesi yang muncul. 
peringatan : 
tidak efektif untuk intoksikasi alkohol, clofenotane (dicophane, DDT), sianida, malation dan  garam-garam logam termasuk Fe dan litium. Mengantuk dan tidak sadar karena risiko aspirasi (intubasi sebelum 
pemakaian melalui sonde nasogastrik atau gastrik), 
Dosis 
Intoksikasi (pencegahan penyerapan) : 
Oral : Bayi : 1 g/kg beratbadan  sebagai dosis tunggal; 1 – 12 tahun: 25 g sebagai dosis tunggal (50 g pada keracunan berat). 
Intoksikasi (eliminasi aktif) : 
Oral :Bayi : 1 g/kg setiap 4-6 jam; > 1 tahun : dosis pertama 25-50 g dilanjutkan 
25-50 g setiap 4-6 jam. 
pemakaian 
Anjurkan pasien untuk minum perlahan, karena pemakaian cepat bisa meningkatkan frekuensi muntah.Segera berikan sesudah intoksikasi, sebaiknya sekitar 1 jam untuk efek terbaik. Jangan dicampur dengan susu,  bisa dicampur dengan coklat, atau sirup buah untuk meningkatkan palatabilitas. 
efeksamping obat: 
Muntah, konstipasi atau diare, pneumonitis aspirasi. 
disediakan: 
tablet : 250 mg, 500 mg 
85.KLONAZEPAM 
Klonazepam yaitu antikonvulsan kelompok obat pelengkap.  benzodiazepin 
indikasi/manfaatnya yaitu 
epilepsi akinetik yang kebal pada etoksusimid atau valproat, spasme infantil,
Epilepsi Atonik, epilepsi mioklonik, epilepsi atipik, 
dampak negatif: 
insufisiensi paru akut, myastenia gravis,stres frustasi pernapasan, 
peringatan 
Efek meningkat dengan alkohol,hindari penghentian pengobatan tiba-tiba, porfiria. 
Gangguan pernapasan, gangguan fungsi hati ,gangguan fungsi ginjal debilitas,
Dosis 
Epilepsi : 
Oral : < 1 tahun : dosis pertama 250 mikrogram dinaikkan perlahan lahan dalam 2 – 4 minggu sampai mencapai dosis pemeliharaan yaitu 4 – 8 mg dalam dosis terbagi; 1 – 5 tahun: dosis pertama 250 mikrogram dinaikkan perlahan lahan dalam  2 – 4 minggu sampai 1 – 3 mg/hari dalam dosis terbagi; 5 – 12 tahun : dosis  pertama 500 mikrogram dinaikkan perlahan lahan dalam 2 – 4 minggu sampai 3 – 6  mg sehari dalam dosis terbagi. 
bisa diberikan bersama makanan atau air untuk mengurangi gangguan 
saluran pencernaan,
 efeksamping obat: 
hipersalivasi, tes fungsi hati tidak normal, 
trombositopenia
Mengantuk, lesu, ataksia, agresi paradoks, iritabilitas dan perubahan 
mental. Jarang: gangguan darah, 
disediakan: 
tablet 2 mg 
86.KLORAMFENIKOL 
Kloramfenikol yaitu antibiotik spektrum luas. 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Demam tifoid, infeksi berat lain terutama yang dipicu oleh Haemophilus 
mastoiditis, ganggren, septikemia, influenzae, pembusukan serebral, 
pengobatan empiris pada meningitis. 
peringatan : 
lakukan pemeriksaan darah sebelum dan selama pengobatan, pengawasan kadar plasma  pada neonatus, dibawah 4 tahun dan pada gangguan fungsi hati. 
Hindari pemakaian ulangan atau dalam waktu yang lama, kurangi dosis pada 
gangguan fungsi hati  dan gagal ginjal , 
Dosis 
Infeksi yang dipicu oleh bakteri sensitif (tetapi tidak sensitif pada 
antibiotik lainnya) : Bayi < 2 minggu : 25 mg/kg beratbadan /hari dalam 4 dosis terbagi; 
Bayi 2 minggu – 1 tahun: 50 mg/kg beratbadan /hari dalam 4 dosis terbagi; pasien anak : Oral atau injeksi IV atau infus IV: 50 mg/kg beratbadan /hari dalam 4 dosis terbagi. Untuk infeksi berat (contohnya meningitis, septikemia, dan epiglotitis hemofilus)
hingga 100 mg/kg beratbadan /hari dalam dosis terbagi, (kurangi dosis tinggi segera sesudah terjadi perbaikan gejala klinis).
Catatan: 
 Kadar puncak kloramfenikol plasma yang disarankan (dihitung 
sekitar 1 jam sesudah injeksi IV atau infus) yaitu 15-25 mg/L, kadar 
lembah (trough) jangan melebihi 15 mg/L Parenteral : IVP : Berikan selama 5 menit dengan kadar maksimal 100 mg/mL. 
 IV : infus intermiten : berikan selama 15-30 menit. 
efeksamping obat: 
leukopenia,trombositopenia,Anemia aplastik reversibel dan ireversibel (dengan keluhan terjadi anemia, leukemia), 
Reaksi terlalu peka 
termasuk demam, ruam, angioedema, dan anafilaksis (jarang terjadi). 
nokturnal, neuritis perifer dan neuritis optik. Mual, muntah, diare,
 Hemoglobinuria mulut kering, stomatitis, glositis. pusing, stres frustasi. 
Sindroma Grey (muntah, diare kehijauan, distensi abdomen, hipotermi, 
sianosis, respirasi irreguler, kegagalan sirkulasi) terjadi sesudah pemakaian 
dosis besar pada neonatus dengan metabolisme hati yang imatur (juga 
dikeluhkan terjadi pada bayi lahir dari ibu yang diobati menjelang partus). 
disediakan: 
Serbuk injeksi (sebagai Na suksinat) 
250 mg, 500 mg 150 mg/5 mL 1 g [vial] 
Kapsul Suspensi oral (sebagai palmitat). 
87.KLORFENIRAMIN MALEAT 
indikasi/manfaatnya yaitu 
terapi penunjang 
pada syok anafilaktik dan angioedema berat,
Menghilangkan konjungtivitis,gejala alergi, rinitis alergi (hay fever) 
urtikaria, sengatan serangga dan pruritus karena alergi, 
dampak negatif: 
pasien anak < 1 tahun, obstruksi piloroduodenal, glaukomaretensi urin, ileus, 
peringatan : 
Gangguan fungsi ginjal dan hati , epilepsi. bisa 
mengganggu kemampuan menjalankan mesin, mengendarai kendaraan. Dosis 
1 – 2 tahun : 2 kali 1 mg/hari 
2 – 5 tahun : 1 mg setiap 4-6 jam (maksimal 6 mg/hari),
6 – 12 tahun : 2 mg setiap 4-6 jam (maksimal 12 mg/hari). 
Reaksi alergi 
Injeksi SC/IM: 87,5 mikrogram/kg beratbadan , bisa diulang hingga 4 kali sehari.
Anafilaksis (penunjang) : 
IV: 
kurang 1 tahun : 250 mikrogram/kg beratbadan  
1 – 5 tahun : 2,5 – 5 mg, selama 1 menit 
6 – 12 tahun : 5 – 10 mg, selama 1 menit
efeksamping obat: 
bisa terjadi iritasi alergi di tempat injeksi,mulut kering, pandangan kabur, gangguan saluran pencernaan, gangguan fungsi hati, gangguan darah, ruam, 
hipotensi, pusing, palpitasi, gangguan fungsi psikomotor, retensi urin, 
Mengantuk (jarang: stimulasi paradoks pada pasien anak atau dosis tinggi), 
 reaksi fotopeka, berkeringat dan tremor, reaksi terlalu peka (bronkospasme, angioedema, anafilaksis), 
disediakan: 
tablet 4 mg. Injeksi 5 mg/mL [1 mL]
88.KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA 
indikasi/manfaatnya yaitu 
agitasi psikomotor dan  violent behavior, 
terapi penunjang pada ansietas berat,
Skizoprenia dan gangguan psikotik lain, mania, 
dampak negatif: 
stres frustasi sumsum tulang, dan feokromositoma,
Gangguan kesadaran karena stres frustasi SSP, 
Peringatan: 
Keamanan dan efikasi pada pasien anak kurang dari 6 bulan belum cukup bukti. 
Hindari bersentuhan  dengan kulit karena bisa memicu dermatitis bersentuhan
Dosis obat Gangguan psikosis dan problem perilaku pasien anak. Dosis inisial PO (bayi = 6 bulan): 0,55 mg/kg beratbadan  setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Dosis IM (bayi = 6 bulan): 0,55 mg/kg setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan. Dosis lebih tinggi (50-100 mg sehari) kemungkinan diperlukan pada pasien anak dengan gangguan perilaku yang berat atau gangguan psikosis. pasien anak yang lebih besar kemungkinan 
memerlukan 200 mg sehari. Dosis maksimal klorpromazin pada pasien anak < 5 
tahun atau berat < 22,7 kg : 40 mg sehari. Dosis maksimal IM pasien anak 5-12 
tahun dan berat antara 22,7 kg-45,5 kg: 75 mg sehari. 
efeksamping obat: 
insomnia, pusing, kebingungan, hipotermia (kadang-kadang hiperpireksia), mengantuk, Pada pemakaian dalam waktu yang lama bisa muncul gejala ekstrapiramidal, diskinesia tardive ireversibel, apati, pucat, mimpi buruk, pusing, 
stres frustasi.Pada pemakaian dosis tinggi dan lama bisa terjadi kekeruhan kornea dan lensa mata dan pigmentasi keunguan pada kulit, kornea, dan retina. Injeksi IM kemungkinan memicu  efeksamping obat: yang lebih jarang yaitu mulut kering, konstipasi, pandangan kabur, sulit miksi agitasi, perubahan EEG, galaktorea, ginekomastia, impotensi, rasa nyeri dan bisa memicu hipotensi dan takikardia dan nodul,neuroleptic malignant ,syndrome, lupus erythematosus-like syndrome
peningkatan berat badan, reaksi hipepeka, konvulsi, hidung tersumbat, hipotensi, takikardia, dan aritmia
disediakan: 
Injeksi : 25 mg/mL (1 mL) ,tablet : 25 mg, 100 mg. 
89.KLOROKUIN 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Malaria, artritis juvenil
 dampak negatif: 
psoriasis artritis. terlalu peka, gangguan retina dan perubahan lapangan penglihatan, 
peringatan :
psoriasis, porfiria, jangan berikan bersama obat-obat hepatotoksik
gangguan neurologis termasuk epilepsi (hindari pemakaian pada epilepsi) gangguan saluran pencernaan berat, kekurangan G6PD, gangguan fungsi ginjal 
dan hati , pengawasan ketajaman visual selama pengobatan ( pasien  
melaporkan  setiap gangguan visual yang terjadi),  Hindari 
pemakaian parenteral secara cepat karena risiko intoksikasi dan kegagalan 
kardiovaskular yang fatal. 
Dosis 
Reumatoid artritis 
Oral : klorokuin basa hingga 3 mg/kg beratbadan /hari.
Untuk menghindari dosis berlebih pada pasien obesitas, dosis klorokuin 
harus dihitung berdasar berat badan normal.
Pencegahan malaria oral : 
Klorokuin basa 5 mg/kg beratbadan /minggu pada hari yang sama setiap minggu 
(jangan lebih dari 300 mg/dosis). Dimulai 1-2 minggu sebelum memasuki 
daerah endemik dan dilanjutkan selama 4 minggu sesudah meninggalkan 
daerah endemik. jika terapi tidak dimulai sebelum memasuki daerah 
endemik, dosis bolus bisa di-double hingga 10 mg/kg beratbadan  dan berikan dalam 2 dosis terbagi berjarak 6 jam, dilanjutkan dengan regimen dosis yang lazim. Malaria akut 
Dosis pertama 10 mg basa/kg beratbadan  (dosis maksimal 600 mg), selanjutnya 5mg/kg beratbadan  (dosis maksimal 300 mg) 6 jam kemudian, lalu 5 mg/kg beratbadan /hari (dosis harian maksimal 300 mg) sekali sehari selama 2 hari. 
Malaria berat jika terapi oral tidak memungkinkan 
IM: klorokuin basa 5 mg /kg beratbadan  (dosis maksimal 200 mg) , dosis bisa diulangi  dalam 6 jam, dosis maksimal 10 mg/kg beratbadan  dalam 24 jam. pemakaian 
Oral : pakai bersama makanan untuk mengurangi gangguan saluran 
pencernaan. bisa dicampur dengan sirup coklat atau dimasukkan dalam kapsul 
gelatin untuk menutupi rasa pahit. Parenteral : pemakaian dosis kecil 
berulang secara injeksi 
IM atau SC pada malaria berat bisa mengurangi risiko efeksamping obat: berat 
(contohnya 2,5 mg /kg beratbadan  setiap 4 jam, tidak lebih dari 10 mg/kg beratbadan  dalam periode 24 jam). 
efeksamping obat: 
rambut, alopesia, diskolorasi kulit dan mukosa,keratopati, ototoksisitas, depigmentasi Jarang terjadi gangguan darah (trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik), perubahan  mental (gangguan emosional, psikosis), miopati (termasuk kardiomiopati),  eksantematous pustulosis generalisata akut, dermatitis eksfoliativa, sindroma  Stevens-Johnson, dan kerusakan hati, blok atrioventrikuler (pada pengobatan  sendiri yang tidak tepat). Porfiria dan psoriasis pada perorangan yang sensitif. urtikaria, angioedema,Gangguan saluran pencernaan, pusing, ruam, pruritus, Agak jarang terjadi perubahan EKG, konvulsi, perubahan visual (retinopati dihubungkan dengan pemakaian yang lama dengan dosis tinggi atau pengobatan sendiri yang tidak tepat), 
Dosis berlebih : aritmia dan konvulsi. 
disediakan: 
Injeksi 128 mg [8 mL] ,tablet forte 300 mg ,
Sirup 50 mg/5 mL, 80 mg/5 mL [50 mL] ,tablet 150 mg, 100 mg, 250 mg 
90.KARBOPLATIN 
Karboplatin sebagai obat anti neoplasma (Alkylating Agent)
indikasi/manfaatnya yaitu 
Sebagai terapi  tumor solid kandung kemih, serviks  testis, neuroblastoma, paliatif karsinoma ovarium, small cell carcinoma paru, squamous cell carcinoma esofagus, dampak negatif: 
stres frustasi berat sumsum tulang belakang, perdarahan yang profuse
Hipersensitif pada karboplatin, sisplatin, manitol, 
peringatan : 
Jarum infus maupun peralatan infus yang mengandung alumunium tidak bisa dipakai, karena karboplatin bisa berinteraksi dengan alumunium yang mengakibatkan penurunan potensi obat,Karboplatin bisa memicu muntah 
dan gangguan fungsi hati stres frustasi sumsum tulang yang berat,  Dosis obat diturunkan pada pasien dengan supresi sumsum tulang dan gangguan fungsi ginjal (klirens kreatinin < 60 mL/menit). pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan hitung jenis sel darah putih, trombosit ,dan hitung neutrofil. 
Dosis 
Tumor solid 560 mg/m2  sekali sehari setiap 4 minggu 
Tumor otak 175 mg/ m2 sekali seminggu selama 4 minggu dengan periode recovery 2 minggu diantara siklus. 
Karboplatin diberikan secara intermittent infusion selama 15 – 60 menit atau 
infus secara berkelanjutan diencerkan dengan normal saline
91.KUININ SULFAT 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Malaria P. falciparum yang kebal pada obat campuran. 
dampak negatif: 
neuritis optik, tinitus,Haemoglobinuria, 
peringatan : 
gangguan fungsi ginjal, kekurangan G6PD, memperberat miastenia gravis
Fibrilasi atrial, gangguan konduksi, blok jantung, pengawasan gejala toksik 
kardiak dan kadar gula darah (pemakaian IV), 
Dosis 
Pengobatan malaria P. falciparum yang kebal pada obat 
campuran Oral : 10 mg/kg beratbadan  (kuinin sulfat) setiap 8 jam selama 3, 7 dan 10 hari, lamanya terapi tergantung kerentanan lokal pada P. falciparum dan ada 
tidaknya pemakaian antimalaria yang lain. 
Pengobatan malaria P.falciparum yang kebal pada obat 
campuran (pada pasien yang tidak bisa peroral). 
Infus IV lambat ( selama 4 jam) : 20 mg/kg beratbadan  ( kuinin dihidroklorida) dilanjutkan 10 mg/kg beratbadan  (kuinin dihidroklorida) setiap 12 jam. Dosis pertama : setengah dari dosis anjuran pada pasien yang telah memperolehkan kuinin, kuinidin atau   meflokuin 12 – 24 jam sebelumnya.
 kuinin (base anhidrat) 100 mg setara kuinin bisulfat 169 mg setara 
kunin dihidroklorida 122 mg setara kuinin sulfat 121 mg. 
efeksamping obat: 
reaksi terlalu peka (angioedema) Cinchonism (gangguan tajam pendengaran, mual, diare, kulit panastinnitus, pusing, penglihatan kabur, kebutaan sementara,  kulit  kemerahan, ruam, kebingungan), saluran pencernaan dan SSP, sangat toksik pada overdosis perlu pertolongan medis , jarang: perdarahan dan asma, hipoglikemia (terutama sesudah pemakaian parenteral), kerusakan ginjal (gagal ginjal akut dan anuria), kelainan darah, efek pada kardiovaskular, 
disediakan: 
tablet 300 mg 
92.KODEIN FOSFAT 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Nyeri ringan hingga sedang,
dampak negatif: 
serangan asma akut, risiko ileus paralitik,stres frustasi pernapasan, penyakit obstruksi saluran napas, 
peringatan : 
kecanduan, gangguan fungsi ginjal dan hati ,
Dosis Berlebih (Overdosis) 
Opioid bisa memicu stres frustasi pernapasan  pinpoint pupils,berbagai tingkat koma,  Nalokson yaitu antidot khusus jika terjadi koma atau bradipnea, Sindroma putus obat akut bisa dipresipitasi dengan pemakaian nalokson pada pasien kecanduan opioid atau pemakaian dosis berlebih yang besar. 
Dosis 
Nyeri ringan sampai sedang : 
1 – 12 tahun : 0,5 - 1 mg/kg beratbadan  per oral setiap 4 – 6 jam jika diperlukan; > 12 tahun : 10 – 20 mg/dosis setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, dosis maksimal 
120 mg/hari Berikan bersama makanan atau air untuk mengurangi mual 
atau gangguan pada saluran pencernaan. Dosis oral 30 mg pada pasien anak dengan berat  < 50 kg mendekati efek analgesik Aspirin atau Asetaminofen 325 – 600 mg. Dosis analgesik bisa dicapai dengan kodein 60 mg dan  dilanjutkan 
dengan reaksi adiktif. Penyesuaian dosis pada gangguan fungsi ginjal : Clcr 10-50 mL/menit : Berikan 75% dari dosis,
efeksamping obat: 
muka kemerahan,Pada dosis terapi kodein kurang memicu toleransi, kecanduan, euforia, sedasi bilier, mulut kering, berkeringat, Konstipasi pada pemakaian dalam waktu yang lama, pusing, mual, muntah, sulit miksi, spasme ureter , 
disediakan: 
tablet (sebagai fosfat/HCl) : 10 mg 
93.KOTRIMOKSAZOL (TRIMETROPIN + SULFAMETOKSAZOL)
indikasi/manfaatnya yaitu 
listeriosis, brucellosis, otitis media, infeksi infeksi saluran napas (pneumonia, bronkitis, infeksi pada fibrosis sistik), Infeksi saluran kemih, melioidosis, 
kulit, pneumonia Pneumocystis jiroveci,
dampak negatif: 
trimetoprim, porfiria,Hipersensitif pada sulfonamid ,
peringatan : 
Gangguan fungsi ginjal dan hati berat , berikan asupan cairan yang kuat untuk menghindari kristaluria, gangguan darah (perlu pengawasan ketat), pengawasan darah tepi dan segera hentikan pengobatan jika muncul kelainan, ruam – segera hentikan pengobatan, asma, kekurangan G6PD, kekurangan folat, hindari pemakaian pada bayi < 6 minggu. 
Dosis 
Infeksi berat yang dipicu oleh organisme yang sensitif (tidak sensitif 
pada antibakteri lain) : Oral: 6 minggu - 5 bulan: sulfametoksazol 100 
mg + trimetoprim 20 mg setiap 12 jam; 6 bulan - 5 tahun: sulfametoksazol 
200 mg + trimetoprim 40 mg setiap 12 jam; 6 - 12 tahun: sulfametoksazol 
400 mg + trimetoprim 80 mg setiap 12 jam infus IV : Sulfametoksazol 30 mg/
kg beratbadan /hari + trimetoprim 6 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 dosis terbagi. 
Pengobatan pneumonia Pneumocystis jiroveci
Oral atau infus IV : Sulfametoksazol hingga 100 mg/kg beratbadan /hari + trimetoprim hingga 20 mg/kg beratbadan /hari dalam 2-4 dosis terbagi selama 14-21 hari.Profilaksis pneumonia Pneumocystis jiroveci
Oral :
Sulfametoksazol 25 mg/kg beratbadan  + trimetoprim 5 mg/kg beratbadan  dalam 2 dosis terbagi selang sehari (3 kali seminggu). 
pemakaian  Oral :bisa diberikan dengan air pada keadaan perut kosong. Parenteral 
: Infus IV dalam 60-90 menit, harus diencerkan 1:25. Pada pasien dengan 
restriksi cairan yang ketat, pengenceran 1:15 atau 1:10. efeksamping obat: 
pusing, reaksi terlalu peka,Mual, muntah, diare,  (dermatitis eksfolativa,  eritema nodosumruam, pruritus, reaksi fotopeka), Jarang kolitis, eosinofilia, halusinasi, vertigo, gangguan elektrolit, anemia megaloblastik (karena trimetoprim). stres frustasi, konvulsi, ataksia, tinitus, pusing,: LES, miokarditis, Sindroma Stevens Johnson dan nekrolisis epidermal toksik, serum sickness, kristaluri (memicu anuria,hematuria, oligouria), gangguan darah: anemia aplastik, purpura  granulositopenia, agranulositosis, (segera hentikan pengobatan).  dikeluhkan : infiltrat paru, meningitis aseptik, kerusakan hati, pankreatitis, batuk dan napas pendek, 
disediakan: 
Suspensi oral : 
sulfametoksazol 200 mg + trimetoprim 40 mg /5 mL, [50 ml, 60 mL] 
Perbandingan sulfametoksazol : trimetoprim = 5:1 di semua bentuk disediakan:. 
tablet sulfametoksazol 100 mg + trimetoprim 20 mg, sulfametoksazol 
200 mg + trimetoprim 40 mg, sulfametoksazol 400 mg + trimetoprim 
80 mg, sulfametoksazol 800 mg + trimetoprim 160 mg. 
94.LOPINAVIR/RITONAVIR
indikasi/manfaatnya yaitu
Infeksi HIV
dampak negatif:
Pasien yang hipersensitif pada Lopinavir atau ritonavir
Peringatan:
 tablet LPV/r bisa diberikan tanpa makanan, tapi perlu diketahui bahwa 
jika diberikan bersama atau sesudah makanan bisa meningkatkan 
tolerabilitas dari gastrointestinal.
 tablet LPV/r harus ditelan seutuhnya jangan dihancurkan atau dipotong.
 Solusi oral LPV/r harus diberikan bersama makanan.
 Jika diberikan bersama didanosine (ddI), harus diberikan 1 jam atau 2 jam sesudah LPV/r.
Dosis
Dosis neonatus/bayi
 Bayi < 14 hari: tidak ada data yang tepat
 Bayi 14 hari sampai 6 bulan: dosis sekali sehari tidak disarankan
 Dosis yang disarankan buat solusio oral yaitu 300 mg/75mg 
LPV/r per m2
 total permukaan tubuh atau 16 mg/4mg LPV/r per kg berat badan 2 kali sehari
 Jangan pakai LPV/r dengan efavirenz (EFV), nevirapine (NVP), 
fosamprenavir (FPV), atau nelfinavir (NFV) pada bayi yang kurang dari 
usia 6 bulan.
 pemakaian 300 mg/75 mg LPV/r per m2
 dari total permukaan tubuh 
< usia 6 bulan dikaitkan dengan tingkat LPV yang lebih rendah dari 
yang ditemukan di pasien dewasa; bayi harus dievaluasi dan dosis LPV harus 
disesuaikan dengan pertumbuhan pada jangka waktu tertentu.
Dosis pasien anak (>6 bulan sampai 18 tahun): 
Untuk perorangan yang tidak pakai concomitant EFV, NVP, FPV, or NFV: 
Dosis sekali sehari tidak disarankan.Dosis berdasar luas permukaan tubuh: 
230 mg/57.5 mg LPV/r/m2
 luas total permukaan tubuh/dosis 2 kali sehari. 
Dosis berdasar berat badan: 
 < 15 kg: 12 mg/3 mg LPV/r/kg berat badan per dosis 2 kali sehari 
 > 15 kg - 40 kg: 10 mg/2.5 mg LPV/r/kg berat badan per dosis 2 kali 
sehari 
 > 40 kg: 400 mg/100 mg LPV/r per dosis 2 kali sehari
efeksamping obat:
Maldistribusi lemak Pendarahan yang berkelanjutan pada pasien dengan hemofilia
 Perpanjangan jeda waktu PR
 Perpanjangan jeda waktu QT dan torsade de pointes Astenia Hiperlipidemia terutama hipertrigliserida,muntah, diare,Intoleransi dari GI, mual, 
 Meningkatnya transaminas Hiperglikemia
disediakan:
campuran dengan ritonavir: Lopinavir 200 mg/ritonavir 50 mg
95.LAMIVUDINE (3 TC) 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Infeksi HIV dalam campuran minimal dengan 2 antiretroviral lain. 
dampak negatif: 
Hipersensitif, Pankreatitis, gangguan ginjal berat, sirosis hati jika ditambah trimetropin akan meningkatkan kadar 
lamivudine dalam plasma. 
peringatan : 
 Pasien yang telah terinfeksi HIV/HBV harus memperolehkan pengawasan klinik dan laboratorium secara intensif untuk paling tidak selama beberapa bulan 
sesudah menghentikan terapi dengan 3TC.
Obat bisa diberikan tanpa makanan. Perhatian pada gangguan ginjal 
memicu kekambuhan hepatitis B kronik pada penghentian terapi lamivudine.
penyakit hati (memicu asidosis laktat yang potensial 
mengancam hidup dan hepatomegali berat dengan steatosis)
Dosis 
Infeksi HIV (dengan campuran dengan obat antiretroviral yang lain)
Oral :
< 1 bulan : 2 kali sehari 2 mg/kg beratbadan  
1 bulan - 3 bulan : 2 kali sehari 4 mg /kg beratbadan  (maksimal 300 mg/hari) 
3 bulan – 12 tahun : 2 kali sehari 4 mg/kg beratbadan /hari 
> 12 tahun : 2 kali sehari 150 mg/hari
efeksamping obat: 
nasal, neuropati perifer. Jarang: pankreatitis (hentikan terapi), insomnia, malaise, demam, kemerahan, alopesia, gangguan otot, asidosis laktat, neutropenia, mual, muntah, diare, nyeri abdomen, batuk, pusing, kelelahan, anemia, dan trombositopenia, aplasia sel darah merah, dikeluhkan peningkatan enzim hati , serum amilase,
disediakan: 
campuran dengan stavudin dan nevirapin (fixed drug combination/
FDC untuk pasien anak), tablet dispersible: stavudin 12 mg/lamivudin 60 mg/
nevirapin 100 mg tablet 150 mg. Larutan : 10 mg/mL [240 mL]
 campuran dengan stavudin: stavudin 30 mg/lamivudine 150 mg
 campuran dengan zidovudin: zidovudin 300 mg/lamivudin 150 mg
 
96.MEFLOQUIN 
profilaksis risiko infeksi malaria 
Plasmodium falciparum multi kebal,Terapi malaria Plasmodium falciparum multi kebal, terapi malaria berat dan malaria dengan komplikasi, terapi sesudah quinine, tambahan terapi dengan artemisinin dan derivatnya, 
dampak negatif: 
pasien anak dengan berat badan < 15 kg. memiliki riwayat gangguan neuropsikiatrik (termasuk stres frustasi, kejang), hipersensitif kuinin, 
peringatan : 
Tidak disarankan untuk bayi < 3 bulan (5 kg), Jangan menjalankan mesin 
atau mengemudi sampai 3 minggu sesudah terapi. Kehamilan (kecuali obat lain tidak efektif), hindari kehamilan selama dan 3 bulan sesudah terapi), 
menyusui, gangguan konduksi jantung, tidak untuk pencegahan pada gangguan hati berat  dan epilepsi. 
Dosis 
Pengobatan malaria
Oral : 15 mg/kg beratbadan  (maksimal 1 g) dosis tunggal (dinaikkan sampai 25 mg/kg beratbadan  pada daerah yang kebal (maksimal 1,250 g))
Profilaksis malaria
Oral : 
> 15 kg 5 mg/kg beratbadan  1 kali seminggu, 
15 – 19 kg ¼ tablet/ minggu 
20 – 30 kg ½ tablet/ minggu 
31 – 45 kg ¾ tablet/ minggu 
> 45 kg 1 tablet/minggu, 
profilaksis dimulai 1 minggu sebelum keberangkatan dan diteruskan 4 
minggu sesudah kembali. 
efeksamping obat: 
somnolen, insomnia, mimpi buruk, anoreksia, nyeri kepala, pusing (bisa 
halusinasi, panik, emosi tidak stabil, agresi, agitasi berat), kehilangan keseimbangan, Mual, muntah, diare, nyeri abdomen, tinitus, gangguan vestibuler, kejang, ansietas, gangguan neurologik dan psikiatrik (neuropati motorik dan sensorik), tremor, ataksia, gangguan penglihatan, stres frustasi, kebingungan, 
alopesia, gangguan tes fungsi hati, leukopenia, leukositosis, trombositopenia, 
dan psikosis, gangguan sirkulasi, takikardia, bradikardia, gangguan konduksi 
jantung, otot lemas, mialgia, artralgia, ruam, urtikaria, pruritus , 
Jarang : ensefalopati,sindroma Steven-Johnson, blok AV ,
disediakan: 
tablet, mefloquine (sebagai hidroklorid) 250 mg 
97.MANITOL 
indikasi/manfaatnya yaitu 
peningkatan tekanan intra okular (pengobatan darurat atau sebelum operasi). 
Edema serebral dengan peningkatan tekanan intra kranial, 
dampak negatif: 
gagal jantung berat, edema metabolik dengan fragilitas kapiler, 
Edema paru dengan overload cairan intravaskular, perdarahan intrakranial 
(kecuali selama kraniotomi) dehidrasi berat, gagal ginjal (kecuali dosis percobaan 
menghasilkan diuresis)
peringatan : 
pengawasan keseimbangan cairan dan elektrolit, pengawasan fungsi ginjal. Untuk 
terapi peningkatan tekanan intrakranial, pertahankan osmosis 310-320 
mOsm/kg beratbadan . Larutan mengandung manitol > 15 % bisa mengkristal selama penyimpanan, dan kristal ini harus dilarutkan sebelum pemakaian dengan 
memanaskan. Tidak boleh pakai larutan yang mengandung kristal. 
pemakaian IV harus pakai filter. Manitol tidak boleh diberikan 
bersama darah atau melalui alat transfusi. 
Dosis 
Dosis percobaan : (untuk menilai fungsi ginjal) : 
IV : 200 mg/kg beratbadan  (dosis maksimal : 12,5 g) lebih dari 3 – 5 menit untuk 
menghasilkan volume urin paling sedikit 0,5 mL/kg beratbadan /jam selama 1-3 jam. 
Dosis pertama : 0,5 – 1 g/kg beratbadan , Dosis pemeliharaan : 0,25-0,5 g/kg beratbadan  setiap 4 – 6 jam 
efeksamping obat: 
Jarang: gagal ginjal akut (dosis tinggi).Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, overload, asidosis, edema paru terutama pada gangguan jantung, tekanan darahtinggi, urtikaria, reaksi terlalu peka, menggigil, demam, nyeri dada, 
pusing, gangguan penglihatan, ekstravasasi memicu edema, nekrosis kulit, tromboflebitis. 
disediakan: 
Injeksi 20 % [250 mL, 500 mL] 
98.METOTREKSAT 
Metotreksat sebagai  anti metabolit , anti neoplasma, 
indikasi/manfaatnya yaitu 
dipakai tunggal atau bersamaan dengan obat lain pada: Mycosis 
fungoides, psoriasis, reumatoid artritisneoplasma 
trofoblastik, Burkitt’s lymphoma, koriokarsinoma, leukemia, 
limfosarkoma, meningeal leukemia,, Crohn’s disease, osteosarcoma, 
dampak negatif: 
pemakaian metotreksat dosis 
tinggi (> 1 gram/m2 ) seharusnya tidak diberikan pada pasien dengan klirens 
kreatinin < 50-75% dari normal. 
Hipersensitif pada metotreksat dan komponennya, kerusakan hati dan 
ginjal yang berat, stres frustasi sumsum tulang yang berat; AIDS, blood dyscrasia. penyakit hati akibakonsumsi alkohol, 
peringatan : 
Hati-hati pada pemakaian metotreksat pada penderita gangguan hati dan ginjal, asites , efusi pleura ulkus peptikum, kolitis ulseratifa, Hidrasi 
secara intensif dan alkalinisasi urine seharusnya dilakukan pada pemakaian 
metotreksat dosis tinggi untuk meningkatkan kelarutannya. 
pengawasan 
tes fungsi hati, elektrolit serum, urinalisispemeriksaan darah lengkap, klirens kreatinin, BUN,  konsentrasi metotreksat dalam plasma 
efeksamping obat:
alopesia, iritasi alergi mata, anemia stres frustasi sumsum tulang, hepatotoksik, 
Ulserasi pada mulut dan saluran pencernaan, demyelinisasi, neurotoksisitas, paresis.gagal ginjal, reaksi kulit berwujud ruam, megaloblastik, osteoporosis, diabetes, atralgia, nekrosis jarngan lunak dan tulang, interstitial lung disease, 
Dosis 
Juvenile Rheumatoid Arthritis
5-15 mg/m2/minggu dosis tunggal atau 3 dosis PO/IM 
Antineoplasma
         Dosis             Rute         Frekuensi 
Dosis 
konvensional      15-20 mg/m2 30-       Peroral         2x/minggu 1x/
          50 mg/m2 15 mg/     Peroral, IV     minggi Setiap 
                     hari selama 5 hari      Peroral, IM    2-3 minggu 
Dosis 
intermediate     50-150 mg/m2          IV push IV     Setiap 2-3 
        240 mg/m2        infus        minggu Setiap 
        * 0.5-1 g/m2*                 4-7 hari Setiap 
                            2-3 minggu 
 
Dosis tinggi     1-12 g/m2                   * IV infus     Setiap 1-3 minggu 
* dilanjutkan dengan pemakaian Leucovorin 
disediakan:
Injeksi intravena 50 mg dalam 50 mL
Injeksi intratekal 50 mg dalam 1 mL ampul
 tablet: 10 mg
 
99.METILPREDNISOLON 
Metilprednisolon sebagai  anti inflamasi  imunosupresi ,
indikasi/manfaatnya yaitu 
Metilprednisolon dipakai sebagai anti inflamasi ,imunosupresi,pada beberapa penyakit  inflamasi, neoplasma  autoimun hematologi, alergi, 
Dosis tinggi
anti-inflamasi atau imunosupresif; dalam bentuk sodium suksinat diberikan 
sebagai “pulse therapy” 15-30 mg/kg beratbadan /dosis selama 30 menit diberikan sekali sehari selama 3 hari.
Cedera Spinal Akut: dalam bentuk sodium suksinat diberikan 30 mg/kg beratbadan /dosis selama 15 menit dilanjutkan 45 menit kemudian dengan dosis rumatan lewat infus berkelanjutan 5.4mg/kg beratbadan /jam selama 23 jam.
Lupus nefritis: dalam bentuk sodium suksinat 30 mg/kg beratbadan /kali selama ≥ 30 menit sekali sehari selama 6 hari.
Dosis rendah.Status asmatikus :sebagai sodium suksinat: dosis loading 2 mg/kg beratbadan /kali .dilanjutkan dengan 0.5-1mg/kg beratbadan /kali setiap 6 jam sampai hari ke-5.
Croup: 1-2 mg/kg beratbadan  kemudian dilanjutkan 0.5 mg/kg beratbadan  setiap 6-8 jam.Dermatitis: pasien anak > bulan: dalam bentuk 0.1% aceponate ointment, dioleskan di daerah lesi.
dampak negatif: 
Hipersensitif pada metilprednisolon atau komponennya dan infeksi 
jamur sistemik Infeksi berat kecuali syok septik atatu meningitis TB
Infeksi virus dan lesi kulit tuberkulosapemakaian bersama dengan vaksin yang mengandung virus hidup
peringatan : 
harus diawasi munculnya infeksi khusus maupun non khusus
Hati-hati pemakaian metilprednisolon memicu penghambatan 
pertumbuhan tulang. Hati-hati pada penderita hipotiroidisme, sirosis hepatis, 
Perlunya pengawasan tekanan darah, gula darah dan elektrolit serum,
tekanan darahtinggi, gagal jantung, kolitis ulseratif dan kelainan tromboembolik,
efeksamping obat:
nekrosis avaskular, patologis, katarak, glaukoma, infeksi, terlalu peka, 
keganasan sekunder, sendawa terus menerus
Edema, tekanan darahtinggi, aritmia, hirsutisme, jerawat, atrofi kulit, hiperpigmentasi, 
leukositosis transien, atralgia, otot lemas, osteoporosis, fraktur 
Dosis 
Anti inflamasi atau imunosupresi 
peroral, IV dan IM: 0,5-1,7 mg/kg beratbadan /hari atau 5-25 mg/m2/hari setiap 5-12 jam.
Terapi pulse : 
15-30 mg/kg beratbadan /dosis dalam 30 menit sehari sekali selama 3 hari. 
Lupus nefritis : 
terapi pulse dosis tinggi : 1 gram/hari selama 3 hari 
disediakan:
Injeksi: 125 mg dalam 5 ml ampul,tablet:4 mg
100.MEBENDAZOL 
indikasi/manfaatnya yaitu 
infeksi nematoda jaringan, taeniasis,enterobiasis, trichuriasis, trichinosis, Askariasis, infeksi cacing tambang, capillariasis, infeksi cestoda, 
 dampak negatif: 
Kolestasis, gangguan hati. 
peringatan : 
Diberikan diantara waktu makan.
Dosis 
Askariasis 
Oral: > 1 tahun : 500 mg dosis tunggal atau 2 kali 100 mg/hari selama 3 hari.
Infeksi cacing tambang, trichuriasis 
> 1 tahun : 2 kali 100 mg/hari selama 3 hari. Jika telur tetap ada di feses, 
ulangi terapi 3 – 4 minggu kemudian. Untuk terapi massal > 1 tahun : dosis 
tunggal 500 mg. 
Enterobiasis 
> 2 tahun : 100 mg dosis tunggal, ulang sesudah 2 – 3 minggu. Seluruh anggota 
keluarga berumur > 2 tahun harus diterapi pada saat yang bersamaan. 
Capilariasis 
> 2 tahun : 200 mg/hari selama 20 – 30 hari. Untuk terapi massal > 2 tahun : 
dosis tunggal 500 mg 4 kali setahun. 
Trichinella 
Dosis tunggal 200 mg selama 5 hari 
efeksamping obat: 
Dosis tinggi : alopesia, stres frustasi sumsum tulang (pada infeksi cestoda)reaksi alergi, peningkatan enzim hati,Gangguan gastrointestinal, diare, nyeri perut, dan migrasi askaris melalui mulut. 
disediakan: 
Sirup 20 mg/mL [10 mL, 30 mL], 500 mg/10 mLtablet [100 mg, 500 mg]. 
101.METOKLOPERAMID HIDROKLORIDA 
indikasi/manfaatnya yaitu 
gastroparesis, 
premedikasi dan sesudah bedah, intubasi gastrointestinal, mual mulas perih kembung karena gangguan gastrointestinal dan pengobatan dengan sitotoksik atau radioterapi, refluks gastro-esofageal, 
dampak negatif: 
Obstruksi gastrointestinal, perdarahan atau perforasi 3– 4 hari sesudah bedah, 
feokromositoma,kejang, 
 peringatan : 
kehamilan dan menyusui ,stres frustasi, porfiria,pasien anak dan pasien remaja,  parkinson, epilepsi, 
Dosis 
mual mulas perih kembung, refluks gastro-esofageal, gastroparesis 
Oral atau IM atau IV lambat (1 – 2 menit) pasien remaja 15 – 19 tahun (  beratbadan  < 60 kg) 
: 3 kali 5 mg/hari. pasien anak < 1 tahun (  beratbadan  < 10 kg): 2 kali 1 mg/hari; 1 – 3 tahun (  beratbadan  10 – 14 kg): 2-3 kali 1 mg/hari; 3 – 5 tahun (  beratbadan  15 – 19 kg): 2-3 kali 2 mg/hari; 5 – 9 tahun (  beratbadan  20-29 kg): 3 kali 2,5 mg/hari; 9 – 14 tahun (  beratbadan  > 30 kg) : 3 kali 5 mg/hari (maksimal 500 mcg/kg beratbadan /hari). 
Intubasi gastrointestinal 
Oral, IM atau IV lambat 15 – 19 tahun: 10 mg dosis tunggal; 9 – 14 tahun: 5 
mg dosis tunggal; 5 – 9 tahun: 2,5 mg dosis tunggal; 3 – 5 tahun: 2 mg dosis 
tunggal; < 3 tahun: 1 mg dosis tunggal 
Dosis pemeliharaan untuk pasien gagal ginjal
Clcr 40-50 mL/menit : 75 % dari dosis yang diberikan Clcr 10-40 mL/menit 
: 50 % dari dosis yang diberikan Clcr < 10 mL/menit : 5% - 50% dari dosis 
yang diberikan pasien remaja : dosis tunggal 5 – 10 mg (5 mg jika  beratbadan  < 60 kg) pada  serangan pertama, sebaiknya 10 – 15 menit sebelum obat anti pusing. Sitotoksik atau radioterapi 
Untuk pasien dengan risiko muntah yang besar atau jika terapi lain tidak 
efektif, pakai dosis tinggi IV (sebaiknya infus IV). Dosis pertama : 2 – 4 mg/
kg beratbadan  dalam 15 – 20 menit dilanjutkan dosis pemeliharaan 3 – 5 mg/kg beratbadan  selama  8 – 12 jam. Dosis total tidak lebih 10 mg/kg beratbadan  dalam 24 jam.
efeksamping obat: 
mengantuk, kelemahan, pusing, hiperprolaktinemia, 
pusing, diare, stres frustasi, hipotensi dan tekanan darahtinggi
Gejala ekstrapiramidal (terutama pasien anak dan pasien remaja), tardive dyskinesia pada pengobatan lama, 
Jarang : sindroma 
neuroleptik maligna,gangguan konduksi jantung  ruam, pruritus, edema, 
sesudah pemakaian IV, methemoglobinemia (lebih berat pada kekurangan 
G6PD). disediakan: 
Sirup 5 mg/5 mL [ 60 mL], 1 mg/mL [ 30 mL] 
Injeksi 5 mg/mL [2 mL], tablet 5 mg, 10 mg 
Drops 0,1 mg/tetes [ 10 mL], 1 mg/10 tetes [10 mL], 2 mg/mL [10 mL], 
2,6 mg/mL [10 mL], 4 mg/mL [10 mL]. 
102.MEROPENEM
indikasi/manfaatnya yaitu
Infeksi berat oleh kuman gram negatif yang kebal pada antibiotik 
turunan penisilin dan sefalosporin generasi ketiga dan kebal pada 
bakteri yang memproduksi extended spectrum beta lactamase (ESBL) 
dampak negatif:hati hati  pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan memiliki riwayat kejang.
Dosis
Infeksi standar
IV : 20 mg/kg beratbadan /dosis
Infeksi berat
IV : 40 mg/kg beratbadan /dosis pada meningitis yang dipicu Pseusomonas sp.
efeksamping obat:
Hipotensi
103.MERKAPTOPURIN (DSHAS) 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Ruam kulit KejangLeukemia akut  Diare, mual muntah
dampak negatif: 
Kehamilan , menyusui  
peringatan : 
Gangguan ginjal dan hati  
Dosis 
Leukemia akut limfositik / leukemia akut non limfositik: Oral: 2,5 mg/kg beratbadan atau 75 mg/m2 luas permukaan tubuh (atau mendekati 25 mg)/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. 
efeksamping obat: 
mual ,stres frustasi sumsum tulang, 
disediakan: 
tablet : 50 mg 
104.METHYLENE BLUE (METHYLTHIONINIUM CHLORIDE) 
indikasi/manfaatnya yaitu keracunan sianida
Antidot methemoglobinemia akut, 
dampak negatif: 
gangguan ginjal berat, terlalu peka pada methylene blue, 
methemoglobinemia karena klorat atau muncul pada pengobatan keracunan 
sianida dengan sodium nitrit. 
Peringatan 
kekurangan G6PD bisa memicu anemia hemolitik, pengawasan methemoglobin darah selama menyusui, terapi, kehamilan ,
Dosis 
Methemoglobinemia akut 
Injeksi IV lambat beberapa menit : 1 – 2 mg/kg beratbadan  atau 25 - 50 mg/m2 dosis tunggal, bisa diulangi sesudah 1 jam. 
efeksamping obat: 
pusing, kebingungan, Mual, muntah, nyeri abdomen, nyeri dada, tekanan darahtinggi atau hipotensi, anemia hemolitik pada 
kekurangan G6PD, keringat berlebihan,  
methemoglobinemia pada dosis tinggi : kebiruan pada kulit, saliva, urin dan feses,diskolorisasi 
disediakan: 
Larutan injeksi : 1% [10 mL] 
105.METRONIDAZOL 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Helicobacter pylori. dipakai pada terapi infeksi akibat bakteri anaerob, 
neonatus dengan necrotizing enterocolitis (dicampur  bersama penisilin 
dan gentamisin)
infeksi bakteri anaerob ,gingivitis, pelvisitis, tetanus, peritonitis, 
ulkus tungkai , luka karena 
profilaksis pada pembedahan, vaginosis bakterial,  eradikasi ,
tekanan,
infeksi nematoda 
jaringan, Amoebiasis invasif dan giardiasis, trichomoniasis, 
pembusukan otak, pneumonia nekrosis, kolitis,  
dampak negatif: 
 hati hati   pasien dengan gangguan 
ginjal atau hati, kecanduan alkohol kronis
peringatan : 
pengawasan  laboratorium dan klinik untuk terapi lebih dari 10 hari. 
Reaksi disulfiram-like dengan alkohol, gangguan hati dan ensefalopati 
hepatik , kehamilan dan menyusui ,
Dosis 
Sehari dibagi dalam 3 dosis (sampai pasien bisa terapi operasi), selanjutnya 
tingkat pakar. Amoebiasis Invasif 
Oral : 30 mg/kg beratbadan /hari dalam 3 dosis terbagi selama 8 – 10 hari, kemudian diteruskan dengan amubisida luminal Infus IV (hanya jika oral tidak kemungkinan) : 30 mg/kg beratbadan / hari dalam 3 dosis terbagi (sampai terapi oral memungkinkan), 
kemudian diteruskan dengan amubisida luminal. 
Giardiasis 
Oral : 15 mg/kg beratbadan /hari dalam 2 dosis terbagi selama 5 – 10 hari. 
Infeksi anaerob (lama terapi  7 hari) 
Oral : 7,5 mg/kg beratbadan  setiap 8 jam. Infus IV: selama 20 menit 7,5 mg/kg beratbadan  
setiap 8 jam. Suppositoria: 10 tahun : 1 g tiap 8 jam selama 3 hari, lalu 1 g 
tiap 12 jam; 5 – 10 tahun : 500 mg tiap 8 jam selama 3 hari, lalu setiap 12 
jam; 1 –5 tahun : 250 mg tiap 8 jam selama 3 hari, lalu setiap 12 jam; < 1 
tahun : 100 mg tiap 8 jam selama 3 hari, lalu setiap 12 jam 
Gingivitis ulserativa akut 
Oral : 1 – 3 tahun: 50 mg tiap 8 jam selama 3 hari; 3 – 7 tahun: 100 mg tiap 12 
jam selama 3 hari; 7 – 10 tahun : 100 mg tiap 8 jam selama 3 hari. 
Kolitis 
Profilaksis pada pembedahan Oral: 7,5 mg/kg beratbadan  2 jam pra bedah, bisa 
diberikan sampai 3 dosis setiap 8 jam untuk pembedahan dengan risiko 
tinggi. Suppositoria : 5 – 10 tahun 500 mg 2 jam pra bedah, bisa diberikan 
sampai 3 dosis setiap 8 jam untuk pembedahan dengan risiko tinggi.Infus 
IV (jika suppositoria tidak memungkinkan): 7,5 mg/kg beratbadan  pada saat induksi, 
bisa diberikan sampai 3 dosis setiap 8 jam untuk pembedahan dengan 
risiko tinggi.
Eradikasi Helicobacter pylory 
3 kali 400 mg/hari bedan omeprazole 40 mg/hari dan amoksisilin 3 x 500 
mg/hari selama 1 minggu. Harus diminum utuh dengan air selama atau 
sesudah makan. Suspensi diminum 1 jam sebelum makan. 
Terapi NEC pada neonatus 
Dosis pertama
IV, oral : 15 mg/kg beratbadan /dosisDosis rumatan
IV, oral : 7,5 mg/kg beratbadan /dosis
jeda waktu 
≤ 28 hari tiap 12 jam    > 28 hari tiap 8 jam
Mulai dosis rumatan
Usia gestasi < 37 minggu 24 jam sesudah dosis pertama
Usia gestasi ≥ 27 minggu 12 jam sesudah dosis pertama.
efeksamping obat: 
 gangguan gastrointestinal, Jarang: pusing, mengantuk, pusing, ataksia, anemia aplastik, mialgia, artralgia, urin neuropati perifer, kejang seperti epilepsi, anafilaksis, tes fungsi hati tidak normal, hepatitis, ikterus, trombositopenia, leukopenia (pada pengobatan lama atau dosis tinggi)kehitaman, pruritus, eritema multiforme, pruritus, urtikaria, angioedema, Mual, muntah, rasa seperti logam, lidah berselaput,
disediakan: 
Suspensi 125 mg/5 mL [ 60 mL] ,Infus 0,5 % [100 mL], 5 mg/mL [100 mL], 500 mg/mL [ 100 mL] ,Suppositoria 0,5 g, 1 g ,tablet 250 mg, 500 mg 
106.MIKONAZOL NITRAT 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Topikal untuk terapi  tinea korporis  tinea pedis, tinea kruris,  yang 
dipicu oleh Epidermophyton floccosum, T. mentagrophytes, T. rubrum,   Terapi pityriasis versicolor yang dipicu oleh Malassezia furfur, dan untuk terapi kandidiasis kutaneus (moniliasis). 
dampak negatif: 
Mikonazol nitrat tidak boleh mengenai mata,Pasien yang diketahui hipersensitif pada obat dan komponen lainnya  dalam obat. 
Peringatan:
Jika terjadi iritasi alergi atau kulit pasien tidak membaik dalam 2 minggu untuk 
tinea kruris atau 4 minggu untuk tinea pedis atau korporis, obat harus 
dihentikan dan pasien perlu diperiksa dokter,
Mikonazol nitrat topikal tidak boleh dipakai pada pasien anak < 2 tahun kecuali 
 pengawasan dokter. pemakaian obat ini pada pasien anak 2-11 
tahun perlu diawasi oleh orang pasien dewasa. 
Dosis obat 
Pityriasis versicolor: 1 x/hari. Kandidiasis kutan : 2 kali/hari. Untuk kandidiasis 
kutan dan tinea kruris/korporis perlu dipakai selama 2 minggu, dan tinea 
pedis selama 1 bulan. Jika perbaikan klinis tidak terlihat sesudah pemakaian 
1 bulan maka penelitian perlu dievaluasi kembali.
efeksamping obat: 
Dermatitis bersentuhan  dikeluhkan 
terjadi pada pemakaian derivat imidazol, reaksi peka silang bisa 
terjadi pada derivat imidazol (contohnya  tiokodazol, sulkonazol klotrimazol, mikonazol, ekonazol, oksikonazol  ) 
iritasi alergi, rasa terbakar kadang-kadang terjadi. 
disediakan: 
Krim 2% 5g, 10g, 15 g.Powder 2% 20g, 25 g. Salep 10 g. Sabun cair 2% 50 mL ,
 
107.MONTELUKAST
indikasi/manfaatnya yaitu
Tatalaksana rinitis alergi musiman
 Terapi pencegahan dan terapi dalam waktu yang lama pada asma
dampak negatif:  terlalu peka
 Wanita menyusui,
Peringatan: 
Kategori B
efeksamping obat:  SSP : Nyeri kepala, fatique, kelemahan
 telinga hidung tenggorokan  : Otitis, sinusitis
 Respirasi: batuk, hidung tersumbat
 GIT : nausea, peningkatan enzim hati,nyeri perut, diare, dispepsia, 
 Lain-lain: demam, infeksi,Churg-Strauss Syndrome, 
disediakan:
tablet: 10 mg,tablet Kunyah: 4mg, 5mg, Granula: 4 mg/paket
 
 
108.MORFIN
indikasi/manfaatnya yaitu 
pemakaian oral pada terapi Neonatal Abstinence 
Syndrome,
obat sedatif pada 
bayi dengan ventilator,  
Analgesik sesudah bedah, nyeri, edema paru akut. Analgesik, 
dampak negatif: 
delirium tremens, divertikulitis,  hipotiroid, kejang, alkoholisme akut, 
spasme kolon lain, sesudah bedah saluran empedu, diare karena keracunan,
Hipersensitif pada morfin dan komponen pelarutnya, stres frustasi 
pernapasan akut, peningkatan tekanan intrakranial, trauma kepala atau 
gangguan hati berat  insufisiensi adrenokortikal, tumor otak,
peringatan : 
gagal jantung karena pernyakit paru kronik, Asma,jika dipakai pada kolik bilier perlu ditambahkan antispasmodik. Gangguan fungsi ginjal  ,emfisema, 
Dosis 
pakai secara hati-hati pada pasien anak di bawah 3 bulan. Dosis di bawah 
ini mengacu pada dosis pertama dan peningkatan dosis sedikit demi sedikit 
tergantung pada keadaan dan tanggapan penderita. 
Dosis pada neonatus :
Analgesik, obat sedatif
 Bolus IV 0,1 mg/kg beratbadan /dosis
 Infus IV 5 – 20 mikrogram/kg beratbadan /jam
 pemakaian dosis besar hingga 40 mikrogram/kg beratbadan /jam bisa dipakai 
pada bayi dengan ventilator.
 Harus tersedia Nalokson (0,1 mg/kg beratbadan /dosis) sebagai antidotum.
disediakan: 
tablet 10 mg ,Injeksi 5 mg/mL, 10 mg/mL [1mL], 
109.NALOKSON 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Bayi asfiksia pada ibu yang memperoleh terapi obat narkotik 4 jam 
sebelum persalinan,
stres frustasi pernafasan karena pemakaian opioid selama anestesi, overdosis 
opioid. 
dampak negatif: 
Ibu melahirkan pengguna narkotika bisa memicu bayi 
kejang. 
peringatan : 
gangguan kardiovaskular,kecanduan
Dosis 
stres frustasi pernafasan yang dipicu opioid injeksi IV dosis pertama 10 mikrogram/kg beratbadan , jika tidak ada tanggapan ditambah 
dengan 100 mikrogram/kg beratbadan . 
stres frustasi pernafasan yang dipicu opioid pada bayi baru lahir atau ibu 
memperolehkan obat narkotika 4 jam sebelum persalinan 
Injeksi SC, IM, atau injeksi IV: Neonatus : 10 mikrogram/kg beratbadan  segera sesudah lahir.
Overdosis opioid 
Injeksi IV: pasien anak 10 mikrogram/kg beratbadan , jika tidak ada tanggapan diberikan dosis,selanjutnya 100 mikrogram/kg beratbadan . bisa diberikan dengan dosis yang sama IM atau SC hanya jika IV tidak memungkinkan karena masa kerja menjadi 
lambat,
efeksamping obat:  Jarang terjadi: acute withdrpertama syndrome pada bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika, dengan gejala berwujud peningkatan tekanan darah, muntah, dan letargi, takikardia, takipnea, tremor, 
efeksamping obat: 
hipotensi, gagal jantung kiri, edema paru, Mual, muntah, tekanan darahtinggi 
, aritmia (takikardi ventrikuler atau fibrilasi terutama pada pasien gangguan jantung), kejang, aritmia ,keringat berlebihan (bisa dipicu oleh henti 
opioid).
disediakan: 
 Injeksi 0,02 mg/mL [2 mL], 0,4 mg [2mL] 
110.NEOSTIGMIN METHYLSULFAT 
indikasi/manfaatnya yaitu 
 dipakai untuk membalikkan efek nondepolarizing neuromuscular blocking agent  contohnya  pankuronium sesudah pembedahan,tubokurarin
untuk memperbaiki kekuatan otot pada terapi simtomatik miastenia gravis. 
dampak negatif: 
saluran kemih,Peritonitis, obstruksi mekanik usus  atau dalam keadaan 
meragukan apakah usus masih viabel. 
Peringatan 
Atropin sulfat harus selalu disiapkan sebagai antagonis efek 
muskarinik neostigmin. 
Neostigmin harus dipakai dengan hati-hati pada pasien aritmia jantung, ulkus peptikum,hipertiroidisme,epilepsi, asma bronkial, bradikardia, oklusi koroner baru, vagotonia, 
Pasien yang hipersensitif pada neostigmin bisa mengalami reaksi 
kolinergik berat. 
Dosis obat 
Miastenia gravis: dimulai dengan dosis 7,5-15 mg oral, 3-4 kali sehari. Jarang 
memerlukan dosis lebih dari 45 mg setiap 2 jam. Bedah : Neonatus dan pasien anak diberikan 0,02 mg/kg beratbadan  atropin sulfat dengan 0,04 mg/kg beratbadan  neostigmine methylsulfate IV
efeksamping obat: 
Peningkatan salivasi dan bradikardia, berkeringat, kram perut,   Lemah, kram otot, bronkospasme  ,sekresi bronkus, mual muntah, diare, miosis,  
fasikulasi, dan hipotensi,
 Dosis berlebihan neostigmin 
bisa memicu krisis kolinergik dan kematian.
 efeksamping obat: 
neostigmin bisa dikurangi dengan penyesuaian dosis yang tepat.muskarinik bisa dikurangi atau dihilangkan dengan pemakaian bersama atropin, tetapi gejala itu kemungkinan yaitu gejala pertama dosis berlebihan, dan pemakaian atropin bisa menutupi deteksi pertama pada krisis kolinergik. 
disediakan: 
Ampul 0,5 mg/mL 
111.NAPROXEN
indikasi/manfaatnya yaitu
Dismenorea, Demam, Nyeri tingkat ringan sampai sedang
 Penyakit Inflamasi kronis: osteoartritis,reumatoid artritis, 
dampak negatif: 
 terlalu peka,  Perdarahan GIT aktif Cross-peka jika dipakai bersama aspirin Ulkus lambung, Wanita menyusui
 Penyakit kardiovaskular (meningkatkan risiko stroke)
 pasien anak usia < 2th, belum terbukti aman
Peringatan: 
Kategori B; tidak boleh dipakai pada trimester pertama
efeksamping obat:  SSP : Nyeri kepala., lemah
gangguan visus Mata dan telinga hidung tenggorokanan : tinitus, 
 Respirasi : sesak nafas
 Kardiovaskuler : takikardia, palpitasi, edema, 
 GIT : GIT, konstipasi, diare, flatulen, muntah,hepatitis karena obat, perdarahan, 
dispepsia, nausea, 
 GUT : gagal ginjal,sistitis, hematuria, 
 Kulit : fotosensitif, rash, pseudoporfiria, berkeringat,
 Hematologi : blood dyscrasia, pemanjangan BT.
 Lain-lain : reaksi Steven-Johnson Syndrome,anafilaksis, 
disediakan:
Extended-release tablet: 750 mg, Suspensi: 125mg/5mL,
 Supositoria: 400 mg, tablet: 125 mg, 250 mg, 375 mg, 500 mg,
 Controlled-release tablet: 375mg, 500 mg, Delayed-release tablet: 250 mg, 375 mg, 500 mg,
112.NEVIRAPIN (NVP)
indikasi/manfaatnya yaitu
Infeksi HIV
dampak negatif:
Pasien yang hipersensitif pada nevirapin,
Peringatan
 bisa diberikan tanpa makanan Lesi kulit yang diakibatkan NVP  muncul pada 6 minggu pertama  terapi. Jika terjadi lesi pada saat 14 hari pertama, jangan naikkan dosis sampai lesi terobati, Jika dosis NVP terganggu >7 hari, dosis NVP harus diulang sekali sehari untuk 14 hari, dilanjutkan dengan eskalasi ke regimen dua kali sehari secara penuh ,
 Kebanyakan masalah hepatotoksisitas yang berhubungan dengan NVP 
terjadi selama 12 minggu pertama terapi; pengawasan klinik dan 
laboratorium, termasuk tes fungsi hati, penting.  tetapi masalah terjadi sesudah 12 minggu pengobatan sehingga diperlukan pengawasan 
periodik fungsi hati yang berkelanjutan 
Dosis
Dosis neonatus (<14 hari)
Pada saat dipakai sebagai profilaksis pencegahan penularan transmisi HIV
dari ibu ke pasien anak, 2 mg/kg beratbadan , dosis tunggal.
Dosis pasien anak (≥15 hari)
 <8 tahun 200mg/m2 dari total luas tubuh/dosis (dosis maksimal 200 mg) dua kali sehari.
 ≥ 8 tahun: 120-150 mg/m2 dari luas area total tubuh (dosis maksimal 
200 mg) dua kali sehari.
 NVP dimulai pada dosis yang rendah dan dinaikkan secara 
perlahan untuk induksi enzim metabolisme cytochrome P450, yang 
mengakibatkan peningkatan clearance obat. munculnya lesi akan 
berkurang dengan cara meningkatkan dosis secara perlahan. Total dosis 
sehari tidak boleh lebih dari 400 mg.Dosis pasien remaja  atau  pasien dewasa
200 mg dua kali sehari. Mulai terapi dengan 200 mg sekali sehari selama 14 
hari pertama. naikkan ke 200 mg 2 kali sehari jika tidak ada lesi atau efek 
yang tidak diinginkan
efeksamping obat:
Reaksi terlalu peka termasuk sindroma Stevens-Johnson Hepatitis simptomatik, termasuk nekrosis hati yang fatalsyok, Sindroma terlalu peka sistemik yang bisa mempengaruhi banyak organ 
disediakan:
tablet 200 mg
113.NITROPRUSID 
indikasi/manfaatnya yaitu 
Krisis tekanan darahtinggi (jika terapi oral tidak bisa diberikan),
dampak negatif: 
kekurangan berat vitamin B12, atrofi optik,
Gangguan fungsi hati berat, tekanan darahtinggi kompensatoar, 
peringatan : 
Jangan hentikan terapi tiba-tiba (kurangi infus dalam 15 – 30 menit untuk 
menghindari efek rebound). 
penyakit jantung iskemik, gangguan fungsi ginjal , Gangguan fungsi paru, hipotiroid,  
gangguan sirkulasi serebral, hiponatremia, 
hipotermia, pengawasan tekanan darah , peningkatan tekanan intrakranial, 
kadar sianida darah, juga kadar tiosianat jika diberikan lebih dari 3 hari. 
Dosis 
IV infus berkelanjutan : Dosis pertama : 0,3 – 0,5 mcg/kg beratbadan /menit, dosis dinaikkan 
perlahan-lahan hingga tercapai efek terapi, Dosis pemeliharaan: 3 mcg/
kg beratbadan /menit, jarang diperlukan dosis lebih dari 4 mcg/kg beratbadan /menit, dosis 
maksimal: 8 – 10 mcg/kg beratbadan /menit. 
efeksamping obat: 
Hipotensi berat, nyeri abdomen, perspirasi, efek karena penurunan tensi yang cepat (pusing, 
pusing), rasa tidak nyaman retrosternal,palpitasi, ketakutan, muntah-muntah, 
 Jarang : trombositopenia, flebitis akut. 
Efek samping yang muncul karena kadar metabolit sianida (asidosis metabolik hiperventilasi, aritmia,takikardia, berkeringat,  (hentikan infus dan beri antidot).
disediakan: 
Infus : 50 mg/ampul [5 mL] 
114.NIKLOSAMID 
indikasi/manfaatnya yaitu 
infeksi Diphyllobothorium latum,Taenia saginata, T. solium, Hymenolepis nana  
dampak negatif: -
peringatan : 
tidak efektif untuk bentuk larva,
Konstipasi kronik (buang air besar harus teratur sebelum terapi dimulai). 
Beri antiemetik sebelum terapi, 
Dosis 
Berat badan 11 – 34 kg single tablet 1 gram. Berat badan > 35 kg single tablet 
1,5 gram.pasien dewasa single tablet 2 gram Infeksi T. solium 
Oral > 6 tahun : 2 g dosis tunggal sesudah sarapan, dilanjutkan dengan pencahar 2 jam kemudian; < 2 tahun : 500 mg; 2 – 6 tahun : 1 g.
Infeksi T. saginata dan D. latum 
Dosis sama dengan T. solium, Separuh (½) dosis diberikan sesudah sarapan 
dan ½ lagi 1 jam kemudian. Pencahar diberikan 2 jam sesudah dosis terakhir.
Infeksi H. Nana : 
> 6 tahun : 2 g dosis tunggal hari pertama kemudian 1 g/hari selama 6 hari. 
< 2 tahun : 500 mg hari pertama kemudian 250 mg/hariselama 6 hari. 2 – 6 
tahun : 1 g hari pertama 500 mg perhari selama 6 hari. Pada pasien anak besar, 
tablet harus dikunyah dengan seksama sebelum diminum.
efeksamping obat: 
nyeri abdomen, pruritus, kepala terasa ringan,Mual, muntah, 
disediakan: 
tablet 500 mg ,tablet kunyah 500 mg. 
115.NIFEDIPIN 
indikasi/manfaatnya yaitu 
tekanan darahtinggi 
dampak negatif: 
stenosis aorta berat, angina akut atau tidak stabil, porfiria,Syok kardiogenik, 
peringatan : 
jangan diminum bersamaan dengan buah anggur (bisa mempengaruhi metabolisme),Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri bertambah sesudah pengobatan, gangguan fungsi hati, gagal jantung atau gangguan fungsi ventrikel kiri, kurangi dosis pada diabetes melitus, gangguan fungsi hati
Dosis 
Oral 
Krisis tekanan darahtinggi 
0,25 – 0,5 mg/kg beratbadan /dosis, dosis maksimal 10 mg/dosis, bisa diulangi 
setiap 4 – 6 jam, pengawasan secara hati-hati (dosis maksimal 1 – 2 mg/kg beratbadan /hari). Hypertrophic cardiomyopathy
0,6 – 0,9 mg/kg beratbadan /24 jam dalam 3 – 4 dosis terbagi. 
tekanan darahtinggi (pengobatan kronik) 
Informasi yang tersedia masih terbatas. Beberapa pusat kesehatan mengikuti 
dosis berikut ini : Sustained released: Dosis pertama: 0,25 – 0,5 mg/kg beratbadan /hari 
diberikan 1 kali/sehari atau 2 kali/hari, Dosis perlu dititrasi tercapai efek 
terapi, dosis maksimal : 3 mg/kg beratbadan /hari hingga 180 mg/hari. 
efeksamping obat: 
 edema (hanya  efektif sebagian dengan diuretik), pusing,  letargia, takikardia, palpitasi, ruam, eritema multiforme, pruritus, kemerahan, pusing,peningkatan frekuensi miksi, nyeri stres frustasi, teleangiektasia, kolestasis, ikterus,
mata, urtikaria, mual, konstipasi atau diare, gusi, parestesia, tremor, impoten, ginekomastia, gangguan penglihatan, mialgia, hiperplasi
disediakan: 
tablet salut 5 mg, 10 mg ,tablet SR 10 mg, 20 mg, tablet 5 mg, 10 mg. 
116.NISTATIN 
indikasi/manfaatnya yaitu 
intestinal , vaginal ,Kandidiasis oral, esofageal, 
dampak negatif: 
Hipersensitif pada nistatin 
Dosis 
Kandidiasis Oral 
Oral : 1 tahun : 4 kali 100.000 unit/hari sesudah makan.
Intestinal dan Esofageal kandidiasis 
Oral : 1 tahun : 4 kali 100.000 unit/hari, lanjutkan sampai 48 jam sesudah 
gejala klinis hilang.Vaginal: 
tablet vaginal : 1 tablet/hari sebelum tidur selama 2 minggu. 
efeksamping obat: 
Jarang : Stevens-Johnson syndrome,
iritasi alergi , sensitisasi oral, ruam,Mual, muntah, diare pada dosis tinggi, 
disediakan: 
Krim 100.000 UI/g [15 g] ,Drops 100.000 UI/mL [12 mL] ,tablet 500.000 UI 
117.ONDANSETRON 
Ondansetron sebagai anti muntah 
indikasi/manfaatnya yaitu 
dipakai sebagai pencegahan mual mulas perih kembung sesudah pemakaian 
kemoterapi pertama atau berulang dan pencegahan mual/ muntah sesudah operasi. 
dampak negatif: 
Hipersensitif pada ondansetron 
Dosis 
 Dosis pencegahan mual/muntah yang diinduksi obat kemoterapi 
diberikan per oral 30 menit sebelum kemoterapi dan diulangi 4 dan 8 
jam berikutnya. Dosis berdasar luas permukaan tubuh : 
 < 0,32 m2 : 1 mg dalam 3x/hari; 0,3-0,6 m2
: 2 mg dalam 3x/hari; 0,6- 1 m2 
: 3 mg dalam 3x/hari; > 1 m2 : 4 mg dalam 3x/hari. 4-11 tahun: 4 mg dalam 
3x/hari; > 11 tahun: 8 mg dalam 3x/hari. 
 Intravena pasien anak > 3 tahun : 0,15/kg beratbadan /dosis dalam 30 menit sebelum kemoterapi, diulangi sesudah 4 dan 8 jam.Parasetamol 
indikasi/manfaatnya yaitu 
demam termasuk sesudah imunisasi nyeri pada osteoarteritis dan jaringan lunak, 
termasuk dismenorea dan pusing,  pusing akut,
Nyeri ringan sampai sedang, 
peringatan : 
kecanduan alkohol, bayi baru lahir yang ikterus,
gangguan fungsi ginjal , Gangguan fungsi hati , 
Dosis 
Demam sesudah imunisasi 
Oral : 2 – 3 bulan: 60 mg bisa diulang sesudah 4 – 6 jam, orang tua agar 
konsultasi dokter jika demam menetap sesudah dosis ke-2.
Nyeri ringan sampai sedang, demam 
Oral : < 3 bulan: 10 mg/kg beratbadan  (jika ikterik : 5 mg/kg beratbadan ); 3 bulan – 1 tahun : 60 
– 125 mg; 1 – 5 tahun: 120 – 250 mg; 6 – 12 tahun: 250 – 500 mg. Dosis bisa 
diulang sesudah 4 – 6 jam (maksimal 4 dosis/ 24 jam). Rektal: 1 – 5 tahun : 
125 – 250 mg; 6 – 12 tahun: 250 – 500 mg. Dosis bisa diulang sesudah 4 – 6 
jam (maksimal 4 dosis/ 24 jam). 
Serangan migrain akut
Oral : pasien anak 6 –12 tahun: 250 – 500 mg. Dosis bisa diulang sesudah 4 – 6 jam 
(maksimal 4 dosis/24 jam). Rektal: 6 -12 tahun: 250 – 500 mg; > 12 tahun : 
0,5 – 1 g. Dosis bisa diulang sesudah 4 – 6 jam (maksimal 4 dosis/24 jam)
efeksamping obat: 
Jarang : gangguan fungsi 
ginjal,ruam dan gangguan darah, overdosis: nekrosis hati, 
disediakan: 
Suspensi 250 mg/5 mL [60 mL],tablet 120 mg, 500 mg. Sirup 120 mg/5 mL [60 mL], 160 mg/5 mL [60 mL].
118.OMEPRAZOLE 
indikasi/manfaatnya yaitu 
profilaksis stress ulcer, infeksi H. pyloriGastroesophageal reflux disease (GERD), ulkus duodenum, esofagitis, gastritis, ulkus gaster, 
dampak negatif: 
Hipersensitif pada omeprazole dan kelompok benzimidazole seperti 
mebendazole,albendazole ,
peringatan :
kelainan hati,Kadar magnesium darah yang rendah, 
Dosis 
ulkus gaster , duodenum,GERD, Esofagitis, 
0,7 sampai 3,5 mg/kg beratbadan /hari, dosis 1 – 2 kali sehari selama 2 – 8 minggu 
Infeksi H. pylori
0,7 sampai 3,5 mg/kg beratbadan /hari, sekali sehari selama 1-2 minggu
efeksamping obat: 
demam,diare, pusing, spasme otot, Konstipasi, kembung, mual, muntah, 
disediakan:
Kapsul 20 mg,Injeksi serbuk 40 mg IVKapsul10 mg,
 
        Reviewed by Kacangx.blogspot.com
        on 
        
Mei 25, 2022
 
        Rating: 


